Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mempelajari pembuatan larutan dengan kemolaran tertentu zat
terlarut dari kristalnya.
2. Mahasiswa mempelajari pembuatan larutan dengan kemolaran tertentu zat
terlarut dari larutan yang lebih besar konsentrasinya.
C. Landasan Teori
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat tersusun
atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Susunan dan sifat partikel setiap zat berbeda-beda. Susunan dan sifat
partikel sangat menentukan wujud zat. Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-
ubah dan volumenya tetap.
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah
gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada
dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Putri ,2017).
Larutan adalah campuran homogen, disebut campuran karena terdiri atas
dua atau lebih senyawa, dan disebut homogen karena komposisi dan sifat-
sifatnya seragam, artinya masing-masing komponen tidak dapat dilihat secara
sendiri-sendiri.
Berdasarkan keadaan fasa zat setelah bercampur, maka campuran ada
yang homogen dan heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang
membentuk satu fasa, yaitu yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama
antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya. Campuran heterogen
umumnya disebut larutan, contohnya air gula dan alcohol dalam air. Campuran
heterogen adalah campuran yang mengandung dua fasa atau lebih, contohnya air
susu atau air kopi yang akan dibahas dalam koloid. Kebanyakan larutan
mempunyai salah satu komponen yang besar jumlahnya. Komponen yang besar
itu disebut pelarut dan yang lain disebut zat terlarut. Kimiawan juga
membedakan larutan berdasarkan kemampuannya melarutkan zat terlarut.
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut di dalam pelarut pada
suhu tertentu dinamakan larutan jenuh. Sebelum titik jenuh tercapai, larutannya
disebut dengan larutan tak jenuh. Larutan ini mengandung zat terlarut lebih
sedikit dibandingkan dengan kemampuannya untuk melarutkan. Larutan lewat
jenuh bukanlah larutan yang sangat stabil. Pada saatnya sebagian zat terlarut
akan terpisah dari larutan lewat jenuh sebagai Kristal. Proses terpisahnya zat
terlarut dari larutan dan membentuk Kristal dinamakan kristalisasi (Syukri,
2008: 135).
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan NaOH 2 M dari Kristal (zat padat) NaOH.
a. Hitung massa NaOH yang akan digunakan untuk membuat 100 ml
larutan NaOH 2 M.
b. Timbang padatan NaOH sebanyak yang telah dihitung pada gelas kimia
100 mL (menimbang terlebih dahulu gelas kimia kosong)
c. Larutkan padatan NaOH yang telah ditimbang dengan sedikit aquades,
aduk hingga larut.
d. Masukkan ke dalam labu takar 100 mL, bilas gelas kimia yang digunakan
dengan aquades dan memasukkan air bilasan ke dalam labu takar.
e. Tambahkan aquades menggunakan labu semprot sebelum tanda batas.
Kemudian dengan menggunakan pipet tetes tambahkan setetes demi
setetes sampai berimpit dengan tanda batas. Kocok larutan dengan cara
membolak-balik labu takar.
2. Pembuatan larutan HCl 2 M, 1 M, 0,1 M dari larutan HCl 6 M.
a. Hitung volume HCl 6 M yang akan diambil untuk dibuat 50 ml larutan
HCl 2 M.
b. Ukur volume HCl sebanyak yang telah dihitung dengan menggunakan
pipet ukur kemudian memasukkan kedalam labu takar 50 ml.
c. Tambahkan aquades menggunakan labu semprot sebelum tanda batas.
Kemudian dengan menggunakan pipet tetes tambahkan setetes demi
setetes sampai berimpit dengan tanda batas. Kocok larutan dengan cara
membolak-balik labu takar.
d. Hitung volume HCl 6M yang akan diambil untuk dibuat 50 ml larutan
HCl 1 M.
e. Ukur volume HCl sebanyak yang telah dihitung dengan menggunakan
pipet ukur kemudian dimasukkan kedalam labu takar 50 ml.
f. Tambahkan aquades menggunakan labu semprot sebelum tanda batas.
Kemudian dengan menggunakan pipet tetes tambahkan setetes demi
setetes sampai berimpit dengan tanda batas. Kocok larutan dengan cara
membolak-balik labu takar.
g. Hitung volume HCl 6M yang akan diambil untuk membuat 50 ml
larutan HCl 0,1 M.
h. Ukur volume HCl sebanyak yang telah dihitung dengan menggunakan
pipet ukur dan masukkan kedalam labu takar 50 ml.
i. Tambahkan aquades menggunakan labu semprot sebelum tanda batas.
Kemudian dengan menggunakan pipet tetes tambahkan setetes demi
setetes sampai berimpit dengan tanda batas. Kocok larutan dengan cara
membolak-balik labu takar.
F. Hasil Pengamatan
1. Pembuatan larutan NaOH 2 M dari Kristal (zat padat) NaOH
No. Aktivitas Hasil
1. Massa gelas kimia kosong 44,891 gram
2. Massa NaOH 8,001 gram
3. NaOH + Aquades Bening, hangat (terdapat sedikit
gelembung)
4. Larutan dimasukkan ke dalam Bening, hangat
labu takar
5. Larutan berimpit dengan tanda Bening, hangat
6. Setelah NaOH dikocok Bening, hangat
G. Analisis Data
1. Massa NaOH yang digunakan untuk membuat 100 ml larutan NaOH 2
M.
Dik: M NaOH :2M
Mr NaOH : 40 g/mol
V : 100 ml
Dit: Massa(gr) …..?
𝑔𝑟 1000
Penyelesaian: M = 𝑚𝑟 x 𝑉
𝑔𝑟 1000
M= x
40 𝑔/𝑚𝑜𝑙 100 𝑚𝐿
𝑔𝑟
2 = 40 x 10
80
gr = 10 = 8 gram
𝑚 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑉
Dimana M adalah molaritas dari NaOH, Mr adalah massa atom relatif
NaOH, dan V adalah volume yang digunakan yakni 50 mL sehingga
diperoleh massa NaOH sebesar 4 gram. Selanjutnya padatan NaOH 4 gram
dilarutkan dengan aquades dengan cara diaduk didalam gelas kimia. Fungsi
dilakukannya pengadukan ialah agar kristal NaOH cepat larut didalam air.
NaOH padat akan larut dalam aquades dalam keadaan panas ketika
dilarutkan. NaOH dapat larut dalam aquades, hal ini dikarenakan keduanya
bersifat polar sehingga terjadi gaya tarik menarik molekul antara polar dengan
polar, serta membentuk ikatan hidrogen.
Proses pelarutan NaOH padat dengan aquades terasa panas karena
terjadi reaksi eksoterm yaitu pelepasan dari sistem ke lingkungan karena titik
didih NaOH yaitu 1388℃ lebih besar dibandingkan titik didih air yang hanya
sebesar 100℃. Larutan NaOH tampak putih dan terdapat gelembung ketika
dilarutkan dengan aquades, hal ini dapat terjadi karena NaOH bereaksi
dengan aquades. Kemudian larutan NaOH dalam gelas kimia dipindahkan ke
dalam labu takar serta air bilasan dari gelas kimia. Fungsi pembilasan untuk
membersihkan sisa-sisa larutan NaOH yang masih menempel didalam gelas
kimia. Setelah itu, ke dalam labu takar tersebut ditambahkan aquades dengan
labu semprot sebelum tanda batas kemudian digunakan pipet tetes untuk
menambahkan sampai tanda batas. Larutan NaOH dalam labu takar 50 mL
dikocok dengan cara membolak-balik labu takar. Adapun fungsi dari
pengocokan adalah agar NaOH dan aquades tercampur rata.Setelah dikocok,
hasil yang diperoleh adalah larutan menjadi bening sehingga tidak dapat
dibedakan antara pelarut dan zat terlarut karena larutan terhidrolisis
sempurna. Reaksi yang terjadi:
2. Saran
Untuk praktikan, dalam melakukan suatu percobaan sebaiknya
mengetahui dan memahami hal-hal apa yang akan dilakukan serta pada saat
percobaan berlangsung dilaboratorium diperlukan ketelitian terhadap apa
yang sedang dikerjakan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiwati, Rini. 2019. Kimia Dasar. Bandung: Institut Teknologi Nasional (Itenas).
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisis Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisis Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Syukri. 2008. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB.
Putri, Laili dkk. 2017. Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju Kenaikan
Suhu Larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 6 (2):147-153.
Rusman, dkk. 2018. Buku Ajar Kimia Larutan. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press.
Wulan, Sumarni, dkk. 2017. Rekristalisasi Natrium Klorida dari Larutan Natrium
Klorida dalam Beberapa Minyak yang di Panaskan. Al-
Kimiya. Vol 4 (2): 100-104.
LAMPIRAN
= 0,004%
massa zat terlarut
(b) bpj = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,04 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 40 ppm
massa NaOH
(c) molar (M) = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻
0,04 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
40 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
= 0,001 mol
M =n/V
= 0,001 mol / 1 L
= 0,001M
Lampiran 3. Jurnal Percobaan
Lampiran 4. Dokumentasi Pembuatan Larutan NaOH 2M dari Kristal (zat
padat) NaOH