(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Anorgain II)
Dosen Mata Kuliah : Prof. Drs.Agus Abhi Purwoko, M.Sc., Ph.D.
DISUSUN OLEH:
KHATMIZARULLAH (E1M016034)
UNIVERSITAS MATARAM
2018
GALIUM (Ga)
PENDAHULUAN
Terbentuk dalam jumlah sedikit dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah
dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam diode
pemancar cahaya. Galium disebut-sebut sebagai eka-aluminium oleh D.I Mendeleev pada
tahun 1870 dan ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E. Lecoq de Boisbaudran menggunakan
spektroskope. Indikasi pertama dating dengan mengobservasi dua garis ungu baru dalam
spectrum dari sebuah sampel yang terdeposit dalam besi. Dan dapat diisolasi 1 gram logam
awal dari ratusan kilogram bijih zink blende dan diberi nama latin Gallia. Sifat fisika dan
kima dari Galium diprediksi oleh Mendeleev. (Greenwood dan Earnshaw, 1998).
KELIMPAHAN GALIUM
Galium padat merupakan logam abu-abu kebiruan yang memiliki struktur kristal
ortorombik, sedangkan gallium murni memiliki warna keperakan menakjubkan. Gallium
berbentuk padat pada suhu ruang, tetapi seperti merkuri, cesium, dan rubidium, akan
menjadi cair bila sedikit dipanaskan. Galium padat cukup lunak sehingga bisa dipotong
dengan pisau. Unsur ini stabil di udara dan air, tetapi bereaksi dan larut dalam asam dan
basa. Galium tidak terdapat dalam bentuk murni di alam. Galium sebenarnya lebih
berlimpah dari timbal tapi lebih sulit diakses karena tidak berkonsentrasi selektif dalam
mineral sehingga persebarannya cenderung luas. Beberapa bijih logam seperti bauksit
mengandung sejumlah kecil galium. Selain itu, batu bara juga memiliki konten galium
relatif tinggi.
Notasi 31Ga
Nomor Atom 31
Golongan, Periode, Blok 13, 4, p
Massa Atom 69,723 g/mol
Massa Jenis 5,91 g/cm3
Titik Lebur 302,9146 K
Titik Didih 2477 K
Konfigurasi Elektron [Ar] 3d10 4s2 4p1
Sifat menarik dari unsur Ga, kemapuan ini menunjukkan adanya pasangan elektron
lembam, nS2, dalam atau dari unsur pasca-peralihan (post-transition). Jadi, sebuah atom
Ga dapat kehilangan electron pada 4p dan mempertahankan electron 4s untuk membentuk
ion Ga+, dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2. Kemunkinan ini lebih mudah terjadi
pada atom yang lebih berat dalam golongan.
METALURGI GALIUM
Metalurgi adalah suatu proses yang mempelajari pemisahan logam. Dalam metalurgi
sendiri terdiri dari tiga proses yakni:
1. Persiapan Bijih
2. Produksi Logam
3. Pemurnian Logam
1. Persiapan Bijih
Bauksit
Al2O3, Fe2O3, SiO2, TiO2,
Ga2O3
Di haluskan
+ NaoH Pekat
+ Flokular
+ Ca(OH)2
Difiltrasi
+ NaoH
NaAlO2, NaGaO2
Presifitasi
(Penambahan kristal Aluminium Hidroksida)
NaGaO2 Alumina
2. Produksi Logam
NaGaO2
- Hidrolisis Amalgam
Natrium Gallate
Galium (Ga)
Cair
3. Pemurnian Logam
Persamaan Reaksi :
Sel Merkuri:
Katoda : Hg2+(aq) + 2e- Hg(l)
Anoda : C(S) C4+(aq) + 4e-
Dalam elektrolisis ini, merkuri akan menarik ion natrium dan galium
membentuk Amalgam.
NaGaO2 + Hg Na3Ga + Na2Hg + Ga2Hg3
(Amalgam)
Elektrolisis lebih lanjut
Katoda : Ga3+ + 3e Ga
Anoda : Na Na+ + e-
3) Tahap pemurnian
Galium (Ga) cair Pencairan zona atau ekstraksi tunnggal
1. Persiapan Bijih
Sumber mineral galium yakni bauksit dan bijih seng. Dalam bauksit
galium terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit yakni 50 ppm. Kandungan bijih
bauksit selain galium adalah aluminium, silikon, besi, dan titanium. Semua unsur ini
dalam bauksit berupa oksidanya. Tahap persiapan bijih ini berfungsi dalam
pengkonsentrasian bijih, untuk pengkonsentrasian bijih mula-mula bijih bauksit yang
kasar dan tak murni digiling sampai halus(grinding). Hasil dari proses penggilingan ini
kemudian ditambahkan larutan NaOH pekat. Galium Oksida dan Aluminium oksida
yang terdapat didalam bijih bakusit akan larut didalam NaOH pekat menghasilkan
NaAlO2, NaGaO2. Reaksi yang terjadi adalah:
Sedangkan zat-zat lain seperti silikon, titanium, dan besi tidak larut dalam didalam
NaOH pekat. Larutan NaAlO2, NaGaO2 disebut dengan green liquos,sedangkan zat-zat
yang tidak larut dalam didalam natrium hidroksdia membentuk red mud. Selama proses
pengolahan bauksit ke alumina dalam proses bayer, galium terakumulasi dalam cairan
natrium hidroksida. Dari sini dapat diekstraksi dengan berbagai macam metode. Larutan
green liquos difiltrasi untuk memisahkan untuk memisahkan red mud,. Red mud hasil
filtrasi kemudian ditambahkan flokulasi untuk meningkatkan settling rate. Partikel
padat yang terkandung dalam red mud dipisahkan dengn filtr press, sedangkan larutan
green liquos yang masih terdapat didalam red mud didaur ulang dengan menggunakan
dekantasi. Red mud ditambahkan dengan kapur (Ca(OH)2) untuk causaticization supaya
terbentuk natrium hidroksida dan kalium karbonat. Reaksi yang terjadi adalah:
NaOH yang dihasilkan dapat digunakan kembali pada proses awal. Untuk memisahkan
antara NaAlO2 dengan NaGaO2 dilakukan presipitasi. Presipitasi adalah proses
pengaliran air kedalam suatu campuran. Presipitasi dilakukan dengan cara
menambahkan kristal aluminum hidroksida untuk menginisiasi presipitasi. Pada proses
presipitasi ini NaAlO2 akan dipisahkan menjadi Al(OH)3 . Reaksi yang terjadi adalah:
2. Produksi Logam
3. Pemurnian Logam
Galium cair yang dihasilkan dapat dimurnikan lebih lanjut dengan menggunakan
dua cara yakni; pencairan zona dan ekstraksi kristal tunggal. Pada pencairan zona,
galium cair dilewatkan dalam ingot, sehingga galium cair tersebut akan terpisah dari
pengotor(logam lain), dalam hal ini logam galium akan mencair sedangkan logam lain
akan membentuk kristal. Dalam proses ekstraksi kristal tunggal, galium cair
dimasukkan ke dalam tempat yang sulit bereaksi dengan zat lain seperti quartz dan
dilelehkan. Sebuah silinder yang ujungnya terbuat dari kristal galium dicelupkan
kedalam lelehan galium yang belum murni. Dengan pendinginan secara pelan-pelan,
pengkristalan akan terjadi dengan sempurna dibagian atas dan secara otomatis pengotor
akan bergerak ke arah bawah. Pada akhir proses, pengotor akan diam didalam wadah
quartz dan galium murni akan menjadi batang silinder yang memanjang. Untuk kedua
proses pemurnian dapat dihasilkan galium dengan tingkat kemurnian 98-99 persen.
KEGUNAAN GALIUM
1. Galium cair jika dikenakan pada permukaan proselin dan kaca akan membentuk lapisan
terang sangat reflektif yang bisa digunakan membuat cermin.
2. Galium mudah berpadu dengan sebagian besar logam sehingga digunakan untuk
membentuk paduan dengan titik leleh rendah.
3. Analog intergrated circuit merupakan salah satu aplikasi paling umum untuk gallium,
dengan perangkat optoelektronik (kebanyalan diod laser dan diode pemancar cahaya)
sebagai penggunaan terbesar kedua.
4. Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai galium arsendite (GaAs).
5. GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes
(LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
6. Galium juga digunakan dalam berbagai termometer suhu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA