Bogor
2017
A. SEJARAH DAN KEBERADAAN GALLIUM
Gallium pertama kali diusulkan oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1871 berdasarkan
kesenjangan dalam Tabel Periodik Unsur yang dibuatnya. Gallium ditemukan secara spektroskopi
oleh kimiawan Perancis Paul Emile Leqoc de Boisbaudran pada tahun 1875. Pada tahun yang sama,
Leqoc mampu memperoleh gallium murni melalui elektrolisis larutan Gallium Hidroksida Ga(OH)3.
Asal usul nama gallium berasal dari bahasa latin Perancis, yaitu
Gallia.
Gallium tidak terdapat murni di alam. Namun, sebenarnya
lebih berlimpah dari timbal tapi lebih sulit diakses karena tidak
terkonsentrasi selektif dalam mineral sehingga persebarannya
cenderung luas. Rata-rata mineral gallium ada 50 ppm di bauksit.
Berdasarkan rata-rata ini, AS yang dikenal sebagai deposit bauksit
bisa menghasilkan 15 juta Kg gallium. Sumber daya bauksit dunia
yang begitu besar (55-75 milyar ton) dapat menghasilkan gallium
yang dapat diambil selama bertahun-tahun. Selain itu, batubara
juga memiliki konten gallium relatif tinggi.
Gambar 1. Gallium
Gallium tidak diproduksi dari bijih di Amerika Serikat, tetapi
beberapa dihasilkan dari scrap dan logam murni. Akibatnya, hampir semua logam gallium yang
digunakan di AS diimpor dari China, Jerman, Kazakhstan, Ukraina, dan negara-negara lainnya.
Isotop: 6
Gallium berbentuk padat pada suhu ruang, tetapi seperti merkuri, cesium, dan rubidium, akan
menjadi cair bila sedikit dipanaskan. Gallium padat cukup lunak sehingga bisa dipotong dengan pisau
dan dapat melebur saat digenggam tangan. Unsur ini bereaksi dan larut dalam asam dan basa.
C. KEGUNAAN
1. Termometer Suhu Tinggi
Gallium meleleh pada suhu kamar sehingga digunakan dalam termometer suhu tinggi.
3. Penghasil Sinar
Gallium arsenide (GaAs) dapat menghasilkan sinar laser langsung dari listrik atau dapat
mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada
berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
6. Obat
Ga(NO3)3 digunakan sebagai obat penyakit hypercalcaemia untuk mengurangi kadar Ca2+ dalam
darah.
D. PEMBUATAN
Sebagai hasil samping dari pembuatan logam alumunium dari bijih bauksit, pembuatan logam seng
dari bijih sfalerit, dan sedikit dari pembakaran batu bara.
sumber terbanyak galium terdapat pada Bayer liquor, yaitu larutan sisa pemurnian alumunium
dari proses Bayer. Ada empat metode yang telah dikembangkan untuk memurnikan galium dari
Bayer Liquor yaitu:
1. fractional precipitation
2. electrochemical deposition
3. Ekstraksi pelarut
4. ion exchange
Fractional precipitation didasari oleh pengendapan Al-Ga dengan CO2, lalu Al dan Ga
dipisahkan dengan lime milk atau larutan Na Aluminat. Metode termokimia menggunakan
elektroda raksa. Elektrolisis menggunakan elektroda raksa dilarang dalam beberapa negara
karena sifat racunnya. Setelah elektrolisis dilakukan proses Cementation, yaitu proses
mengekstrak galium dari reduktannya seperti Natrium amalgama, Alumunium dan Alumunium
Galium alloy.
Ekstraksi pelarut merupakan metode yang efektif dan menggunakan Kelex 100, nama
lainnya 7-(4-Ethyl-1-methylocty)-8-hydroxyquinoline sebagai pengekstrak. Sekitar 80% galium
dari Bayer liquor bisa diekstrak, namun rata rata kecepatan reaksi pada pemurnian Galium
berlangsung lama, yang umumnya berlangsung selama beberapa jam.
Ion exchange merupakan metode utama dalam pemurnian galium dari Bayer liquor. Digunakan
resin Duolite ES-346 dan DHG586 yang baik untuk ekstraksi galium.
E. PERSENYAWAAN
1. GaAs (Gallium arsenide)
Gallium arsenide adalah kristal berwarna merah tua gelap.
Pengaplikasian GaAs menyumbang sekitar 80% pasar
gallium di seluruh dunia.
Kegunaan :
Kegunaan :
Kegunaan :
F. APLIKASI INDUSTRI
Bahan Semikonduktor
Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai gallium arsendite (GaAs). Gallium
digunakan sebagai bahan tambahan untuk semikonduktor dan telah digunakan untuk
memproduksi transistor.
Penghasil Sinar
Gallium arsenide (GaAs) dapat menghasilkan sinar laser langsung dari listrik atau dapat
mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada
berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
G. IDENTIFIKASI
Identifikasi gallium dapat dilakukan dalam laboratorium menggunakan ICP-AES, sehingga
keberadaannya dapat diketahui dalam suatu cuplikan.
Galium adalah elemen yang bisa ditemukan dalam tubuh dalam jumlah amat kecil. Orang
dengan berat 70 kg memiliki sekitar 0,7 miligram galium dalam tubuhnya.
Belum diketahui fungsi galium dalam tubuh manusia. Beberapa vitamin dan air minum
komersial diketahui mengandung jumlah sangat kecil galium dengan konsentrasi kurang dari
satu bagian per juta.
Galium murni bukan merupakan zat berbahaya saat disentuh. Hanya saja, galium murni
mungkin akan meninggalkan noda di tangan.
Senyawa radioaktif galium, galium [67Ga] sitrat, dapat disuntikkan ke dalam tubuh dan
digunakan untuk pemindaian tanpa efek yang merugikan.
Meskipun tidak berbahaya dalam jumlah kecil, galium tidak boleh sengaja dikonsumsi
dalam dosis besar. Patut diketahui, beberapa senyawa galium sebenarnya bisa sangat
berbahaya. Misalnya, paparan akut gallium (III) klorida dapat menyebabkan iritasi
tenggorokan, sesak napas, dan nyeri dada.
Galium digunakan sebagai salah satu komponen dalam senjata nuklir. Hanya saja, dalam
suatu reaksi tertentu, galium bisa menempel pada plutonium, membuat plutonium tidak bisa
digunakan.
Galium harus dibersihkan agar plutonium bisa berfungsi kembali. Masalahnya, proses
pembersihan galium berkontribusi pada sejumlah besar pencemaran air dengan zat radioaktif.
Zat radioaktif ini diketahui membahayakan lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.
Daftar Pustaka
http://chemde.blogspot.co.id/2014/09/pembahasan-singkat-tentang-golongan-13-a.html Ilmu Kimia
: Kimia Anorganik Golongan 13
https://optoelektronikasri.wordpress.com/2015/03/14/macam-macam-piranti-optik/ Macam-
macam Piranti Optik - Optoelektronikasri