PENDAHULUAN
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sumber dan kelimpahan pada unsur Zn, Cd, dan Hg?
2. Bagaimanakah sifat fisika dan kimia unsur Zn, Cd, dan Hg?
3. Bagaimanakah cara pembuatan atau isolasi unsur Zn, Cd, dan Hg?
4. Bagaimanakah reaksi dan senyawaan yang terdapat pada unsur Zn, Cd, dan Hg?
5. Apasajakah kegunaan dari unsur Zn, Cd, dan Hg?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
II. ISI
2.1.
Zink (bahasa Indonesia: seng) merupakan unsur yang melimpah dengan urutan
ke-24 di kerak bumi, memiliki kelimpahan sebanyak 76 ppm di kerak bumi.
Kelimpahannya tidak berbeda jauh dengan rubidium yang memiliki kelimpahan
sebanyak 78 ppm di kerak bumi, dan sedikit lebih melimpah dibandingkan
tembaga yang memiliki kelimpahan sebanyak 68 ppm. Dalam tanah mengandung
sekitar 5770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air laut
kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,14 g/m3.
Bijih utama dari seng adalah ZnS (yang dikenal dengan nama zink blende di
Eropa dan spalerit di Amerika Serikat) dan ZnCO3 (yang dikenal dengan nama
kalamin di Eropa dan smithsonit di Amerika Serikat). Sebagian besar ditemukan
di Kanada, Amerika Serikat, dan Australia. Zink juga terkandung pada beberapa
mineral lain, yaitu pada hemimorfit Zn4Si2O7(OH).2 H2O dan franklinit
(Zn,Fe)O.Fe2O3.
Raksa merupakan logam dengan ikatan metalik terlemah di antara semua logam, dan
satu-satunya logam berfase cair pada temperatur kamar. Kelimpahan raksa di muka
bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi, yaitu
sebanyak 0,08 ppm. Raksa jarang ditemukan dalam bentuk bebas di alam tetapi
berupa bijih cinnabar (HgS). Cinnabar (HgS) merupakan sumber paling utama dari
raksa dan ditemukan di sepanjang garis aktivitas vulkanik. Untuk mendapatkan raksa
dari bijih sinnabar, dilakukan pemanasan bijih sehingga dihasilkan logam raksa. Di
alam, raksa (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur raksa (Hg0), raksa monovalen (Hg1+),
dan bivalen (Hg2+).
Raksa di atmosfer sebagian besar berasal dari limbah industri yang melepaskan
gas/uap raksa ke atmosfer, kemudian terdeposisi kembali ke permukaan bumi
bersamaan dengan proses presipitasi (hujan). Pelindian raksa yang ada di kerak bumi
juga terjadi bersamaan dengan aliran air hujan di permukaan bumi dan juga akibat
aliran air permukaan maupun air tanah yang melewati endapan sinnabar (HgS).
Begitu raksa mencapai permukaan tanah, raksa akan diikat menjadi raksa organik dan
anorganik di dalam tanah, misalnya HgCl. Sehingga di alam raksa ditemukan dalam
bentuk logam raksa (Hg0), anorganik garam raksa (HgCl) dan metal raksa (MeHg).
2.2.
memiliki elektron penuh (n-1)d0. Oleh karena itu dalam beberapa hal logam-logam
pada golongan 12 mempunyai kemiripan sifat kimiawi dengan golongan 2. Maka dari
itu sering dipertimbangkan sebagai golongan unsur utama atau representatif.
A. Sifat Fisik
Tabel 10.1. Sifat fisik logam golongan 12
No Sifat-sifat
Zn
Cd
Hg
1.
Nomor atom
30
48
80
2.
Warna logam
Abu-abu
Putih keperakan
kebiruan
3.
Fase
Padat
Padat
Cair
4.
Massa jenis
7,14 g/cm3
8,65 g/cm3
13,534 g/cm3
5.
Konfigurasi elektron
[Ar]3d104s2
[Kr]4d105s2
[Xe]4f145d106s2
6.
Titik leleh, oC
419,6
320,9
-38,87
7.
Titik didih, oC
907
765
357
8.
Jari-jari
(bilangan 134
151
151
95
102
atom
koordinasi 12), pm
9.
74
119 (M+)
906,1
876,5
1007
Kedua
1733
1631
1809
+2
+2
+1, +2
-0,763
-0,403
+0,851
13. Keelektronegatifan
1,6
1,7
1,9
Diamagnetik
Diamagnetik
Diamagnetik
M]
5. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil, sebab jari-jari atom semakin
besar, sehingga daya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin lemah.
Kecuali pada Hg (merkuri atau raksa), perbedaan ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa elektron 4f bukan merupakan perisai yang baik bagi elektron kulit terluar
jika dibandingkan dengan elektron dalam sub kulit bagian dalam lainnya. Ini
menyebabkan muatan inti efektif dan ukuran atom Hg yang lebih kecil dari yang
diharapkan. Akibatnya, energi pengionan Hg lebih tinggi dibandingkan Zn dan
Cd.
6. Zn, Cd dan Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua
elektronnya telah berpasangan.
B. Sifat Kimia
a. Sifat Kimia Seng
Bersifat lunak, dan sangat reaktif, misalnya bereaksi dengan asam encer
menghasilkan ion dipositif menurut persamaan berikut :
Zn(s) + 2H3O+(aq) Zn2+(aq) + H2(g) + 2H2O (l)
Logam ini juga terbakar jika dipanaskan secara perlahan dalam gas klorin
menghasilkan ZnCl2 :
Zn(s) + Cl2(g) ZnCl2(s)
Seng mengalami korosi yang ditandai perubahan warna dengan cepat di
udara lembab
Bereaksi dengan oksigen, sulfur, fosfor, dan halogen ketika dipanaskan
Larut dalam asam non-pengoksidasi dengan pelepasan gas hidrogen
Reaksi dengan asam pengoksidasi lebih sulit, reaksi dengan asam nitrat untuk
membentuk berbagai oksida nitrogen bergantung pada konsentrasi dan suhu
Tidak bereaksi dengan hidrogen, karbon, dan nitrogen
Larut dalam basa kuat membentuk ion zinkat
Zn(s) + 2 OH-(aq) ) ZnO22-(aq) + H2(g)
Membentuk aloi dengan logam-logam lain
b.
menjadi unsur-unsurnya
Tidak bereaksi dengan hidrogen, karbon, atau nitrogen
Tidak reaktif terhadap asam non-pengoksidasi namun larut dalam HNO3
pekat dan dalam H2SO4 yang pekat dan panas membentuk garam Hg (II)
bersama oksida nitrogen dan sulfur, dengan HNO 3 encer lambat membentuk
garam Hg2(NO3)2
Logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logam-logam
yang lain. Karena penguapan dan toksisitas yang tinggi, air raksa harus
disimpan dalam kemasan tertutup dan ditangani dalam ruang yang cukup
pertukaran udaranya
Apabila air raksa direaksikan dengan zat pengoksidasi berlebih, seluruhnya
akan berubah menjadi Hg (II)
Membentuk aloi dengan logam-logam lain
2.3.
Cara Isolasi
A. Isolasi Zink
Sumber utama logam zink adalah bijih zink blende (ZnS), namun ekstraksi logam
ini tidak sederhana. Tahap pertama dalam ekstraksi ini adalah pemanggangan bijih
zink sulfida di udara pada suhu~800C untuk mengubah bijih menjadi oksidanya
menurut persamaan reaksi :
Tujuan penggunaan kokas berlebih adalah untuk mencegah terjadinya reaksi dari zink
menjadi oksidannya oleh gas CO2 yang terbentuk pada proses reduksi tersebut
melainkan justru mereduksi gas CO2 menjadi gas CO menurut persamaan reaksi :
CO2 (g) + C(s)
2CO (g)
Selain itu, gas zink yang terbentuk sangat panas dan didinginkan secara tiba-tiba
dengan menyemprotkan timbel pada proses ini. Kedua jenis logam ini kemudian
dengan mudah dapat dipisahkan karena kedua cairan logam ini tidak bercampur, zink
dengan densitas lebih rendah 7 g cm-3, mengapung di atas timbel yang mempunyai
densitas lebih tinggi, 11 g cm-3.
Zink terutama digunakan sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi.
Proses pelapisan ini dikenal sebagai proses galvanisasi bersangkutan. Logam zink
sebenernya tidak begitu reaktif. Hal ini disebabkan oleh pembentukan lapisan
pelindung pada permukaan logamnya, pada awalnya sebagai oksidanya, tetapi
kemudian oksida ini bereaksi lebih lanjut dengan uap air dan gas karbon dioksida dari
udara membentuk karbonat basa , Zn2(OH)2CO3. Pelapisan ini mempunyai
keuntungan yaitu bahwa logam zink akan teroksidasi lebih dulu bahkan sekalipun
lapisan zink telah terkoyak, sehingga besinya nampak keluar. Hal ini sebagai
konsekuensi dari nilai potensial reduksi zink yang lebih negatif daripada besi,
sehingga zink bertindak sebagai anode yang terkorbankan menurut persamaan reaksi :
Anode : Zn (s) Zn2+(aq) + 2e
E= +0,76 V
E= -0,44 V
B. Isolasi Kadmium
Umumnya kadmium terdapat bersama-sama dengan Zn dalam bijinya, sehingga
kadmium diperoleh sebagai hasil sampingan produksi seng. Karena titik didihnya
rendah, kadmium dapat dipisahkan dari seng melalui penyulingan bertahap. Dalam
metode reduksi elektrolisis dan penyulingan seng maka sebelum terjadi reaksi :
Katode : Zn2+(aq) + 2e- Zn(s)
Anoda : H2O O2(g) + 2H+(aq) + 2e
SO42-(aq) SO42-(aq)
setimbang : Zn2+ + SO42- + H2OZn(s) +2H+ + SO42- + O2
Larutan yang mengandung Zn2+ diberi serbuk seng, yang larut (sebagai Zn2+) dan
kemudian menggantikan Cd2+. Reaksinya sebagai berikut :
Zn(s) + Cd2+(aq) Zn2+(aq) + Cd(s)
Kemudian Cd disaring, dilarutkan dalam larutan asam dan dielektrolisis
mengahasilkan cadmium murni.
C. Isolasi Raksa
Satu-satunya bijih raksa adalah mineral sinabar, raksa (II) sulfida (HgS). Kira-kira
75% logam ini di dunia terdapat sebagai endapan di Spanyol dan Italia. Banyak bijih
raksa mengandung kurang dari 1% HgS, sehingga menyebabkan mahalnya logam ini.
Raksa secara sederhana dapat diekstrak dengan pemanasan bijih raksa(II) sulfida di
udara. Jika sinabar (HgS) dipanaskan, senyawa ini mengurai langsung menjadi Hg
(g), kemudian mengembun menjadi Hg (l)
Pemanggangan HgS tidak menghasilkan HgO. HgO tidak mantap pada suhu tinggi,
mengurai menjadi Hg (g) dan O2(g).
Raksa dimurnikan dengan mereaksikannya dengan HNO3(aq), yang mengoksidasi
hampir semua pengotor. Hasilnya (tak larut) mengembang ke permukaan cairan dan
dapat diambil. Pemurnian terakhir adalah melalui penyulingan. Raksa mudah
diperoleh dengan kemurnian yang paling tinggi dari kebanyakan logam (99,9998%
Hg atau lebih).
2.4.
Reaksi dan Senyawaan
1. Reaksi
a. Reaksi dengan udara :
Zn: Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk
membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi,
maka warna akan berubah menjadi kuning.
2Zn(s) + O2(g) 2ZnO(s)
b.
Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk
membentuk merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) HgCl2(s)
Hg(s) + Br2(g) HgBr2(s)
Hg(s) + I2(g) HgI2(s)
Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas
hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) CdSO4(aq) + H2(g)
Raksa bereaksi dengan asam sulfat pekat membentuk Hg2SO4.
2Hg(s) + 2H2SO4(aq) pekat Hg2SO4(s) + H2O(l)
SO2(g)
Pada larutan Hg2+ jika direaksikan dengan larutan basa (misalkan NaOH
kompleksamin [Zn(NH3)4]2+.
Zn(OH)2(s) + 4 NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk
kompleksamin [Cd(NH3)4]2+.
Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH(aq)
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO 3
atau
CdNO3+
dapat
diperoleh.
2.
Zink oksida dapat diperoleh dari pembakaran logam zink diudara atau dekomposisi
termal dari zink karbonat menurut persamaan reaksi :
2Zn(s) +O2(g) ZnO(s)
ZnCO3(s)
ZnO(s) + CO2(g)
Zink oksida bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida berupa
padatan putih dan mempunyai struktur intan dengan jaringan ikatan kovalen. Dalam
kristalnya , setiap atom zink dikelilingi oleh empat atom oksigen dikelilingi oleh empat
atom zink dalam geometri tetrahedron. Tidak seperti oksida logam putih yang lain, zink
oksida menunjukkan perubahan warna menjadi kuning pada pemanasan dan kembali
menjadi putih pada pendinginan. Perubahan warna seperti ini yang terjadi oleh karena
perbedaan temperatur, dikenal sebagai sifat termokromik. Perubahan warna zink oksida
tersebut karena pada pemanasan beberapa atom oksigen hilang dari kisi kristalnya
sehingga meninggalkan kisi kristal dalam keadaan kelebihan muatan negatif (elektron)
dapat dipindahkan via kisi kristal dengan perbedaan potensial. Jadi, oksida zink ini
bersifat sebagai semikonduktor. Pada pendinginan, atom-atom oksigen yang keluar dari
kisi kristal pada pemanasan tersebut kembali lagi keposisi semula sehingga diperoleh
warna semula.
3.
Zinkat
Zinkat adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali.
Rumusnya sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah
ion kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO 22- dapat berada
sebagai lelehan natriumzinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari
berbagai oksida.
4.
Senyawaan sulfida diperoleh dengan mereaksikan ion aquo dengan gas H2S untuk
membentuk ZnS. Zink blende adalah struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi
oleh empat atom sulfur pada sudut-sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat
atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus.
5.
Zink sulfat
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30C
menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100C
menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450C dan ini mengurai diatas
500C.
6.
Zink hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan ammonia kuat berlebih.
7.
Garam Zink
Sebagian besar garam zink larut dalam air, dan larutan ini mengandung ion kompleks tak
berwarna heksaakuazink(II) [Zn(H2O)6]2+. Padatan garamnya umumnya terhidrat,
misalnya heksahidrat untuk zink nitrat, haptahidrat untuk zink sulfat, dan ini mirip dengan
magnesium dan kobalt (II). Struktur zink sulfat heptahidrat adalah [Zn(H2O)6]2+
[SO4.H2O]2. Larutan garam zink bersifat asam karena terjadi hidrolisis bertahap seperti
halnya garam alumunium Menurut persamaan reaksi :
[Zn(H2O)6]2+(aq)
+ 3H2O (l)
Tetapi, endapan ini larut kembali dalam basa berlebih oleh karena sifat amfoterik dengan
membentuk ion kompleks tetrahidroksozinkat(II):
Zn(OH)2(s) + OH-(aq) [Zn(OH)4]2-(aq)
Endapan zink hidroksida juga larut dalam ammonia membentuk ion kompleks
tetraaminzink(II), [Zn(NH3)4]2+, menurut persamaan reaksi:
Zn(OH)2(s) + 4NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)
8.
ZnF2
Zink flourida benar-benar ionik, padatannya bertitik leleh tinggi, sedangkan halida
lainnya bersifat lebih kovalen. Flourida larut sebagian dalam air, sebagai cerminan dari
energi kisi yang tinggi bagi struktur-struktur ZnF2 (rutil).
dengan mineral cinnabar, dan berubah menjadi bentuk merah bila dipanaskan atau
dihancurkan dengan alkali polisulfida atau air raksa (I) klorida.
2. Merkuri(II) Sulfida
Mengkristal dalam struktur fluorit dan benar-benar ionik. Terdekomposisi sempurna
walau dengan air dingin.
3. Garam Okso Air Raksa(II)
Dalam larutan akua Hg(NO3)2 spesies yang utama adalah Hg(NO3)2, Hg(NO3)+ dan Hg2+
4. Merkuri (II) fulminat (Hg(ONC)2)
Sangat beracun serta sangat sensitif terhadap gesekan dan goncangan.
5. Merkuri (II) sulfat (HgSO4)
Merkuri sulfat digunakan sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.
6. Merkuri hidroksida (Hg(OH)2)
Merupakan basa lemah.
7. Raksa(II) nitrat
Merupakan salah satu dari beberapa senyawa raksa yang larut dalam air, dan diduga
mengandung
Hg2+.
ion
ion
klorida
berlebihan
oleh
karena
terbentuk
ion
kompleks
dekomposisi ini cukup menarik untuk kegiatan demonstrasi, sebab warna serbuk merah
raksa(II) oksida pada pemanasan menjadi hilang dan terbentuk butiran-butiran logam
raksa dengan warna keperakan.
10. Senyawa raksa(I) klorida, Hg2Cl2, dan raksa(I) nitrat, Hg2(NO3)2,
T elah dikenal, tetapi sulfidanya belum pernah berhasil disintesis. Hal ini dapa dipahami
melalui sifat keseimbangan disproporsionasi sebagai berikut: Hg22+ (aq) Hg(l) + Hg2+
(aq)
2.5 Kegunaan Zink (Zn) , Kadmium(Cd), Dan Raksa (Hg)
1. Zink (Zn)
(1) Digunakan sebagai pelapis beberapa logam seperti besi atau baja untuk
mencegah atau menghambat korosi. Pelapisan ini disebut galvanizing. Logam
zink sebenernya tidak begitu reaktif. Hal ini disebabkan oleh pembentukan
lapisan pelindung pada permukaan logamnya, pada awalnya sebagai
oksidanya, tetapi kemudian oksida ini bereaksi lebih lanjut dengan uap air dan
gas karbon dioksida dari udara membentuk karbonat basa , Zn2(OH)2CO3.
Pelapisan ini mempunyai keuntungan yaitu bahwa logam zink akan teroksidasi
lebih dulu bahkan sekalipun lapisan zink telah terkoyak, sehingga besinya
nampak keluar. Hal ini sebagai konsekuensi dari nilai potensial reduksi zink
yang lebih negatif daripada besi, sehingga zink bertindak sebagai anode yang
terkorbankan menurut persamaan reaksi Anode : Zn (s) Zn2+(aq) + 2e
E= +0,76 V
Katode
Fe2+(aq)
2e
Fe(s)
E= -0,44 V
a. Digunakan sebagai pelat (elektroda) pada sel listrik.
b. Seng oksida (ZnO) digunakan sebagai zat warna putih pada cat,
sebagai antioksidan pada pembuatan ban mobil, sebagai
antiseptik, sebagai senyawa penguat dalam karet, pigmen,
kosmetik, mineral untuk makanan, fotokonduktor dalam mesin
fotokopi.
c. Seng sulfida (ZnS) untuk melapisi tabung layar televisi (karena
dapat
berfluoresensi),
sebagai
bahan
fotokonduktor,
i. Senyawa kadmium digunakan dalam fosfor tabung TV hitamputih dan fosfor hijau dalam TV bewarna.
j. CdO digunakan dalam penyepuhan kayu, baterai, katalis,
nematosida
k. Sebagai katalis.
l. Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah)
dan semi konduktor.
m. CdI2.digunakan dalam fotografi,
n. CdSO4 digunakan dalam elektroplating sel volta baku ( sel
weston)
o. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna dalam
pengembangan reaktor nuklir,berfungsi sebagai bahan untuk
mengontrol kecepatan pemecahan inti atom dalam rantai
reaksi(reaksi berantai).
p. Senyawa Kadmium
Bromida(CdBr2)
dan
kadmium
pada
proses
pengolahan
roti,pengolahan