Anda di halaman 1dari 12

2.

4 Reaksi-reaksi dan senyawaan


1) Reaksi-reaksi
a. Reaksi dengan udara :
Zn: Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk
membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan
lagi,

maka

warna

akan

berubah

menjadi

kuning.

2Zn(s) + O2(g) 2ZnO(s)


Cd: Senyawa biner, oksida CdO dibentuk dengan pembakaran logamnya di
udara atau dengan pirolisis karbonat atau nitratnya. Asam oksida dapat
diperoleh dengan pembakaran alkil, asap cadmium oksida luar biasa
beracun. Cadmium oksida warnanya beragam mulai dari kuning kehijauan
sampai coklat mendekati hitam bergantung pada proses pemanasannya.
Warna-warna ini adalah hasil dari keragaman jenis kerusakan kisinya.

Oksida menyublim pada suhu yang sangat tinggi.


2Cd(s) + O2(g) 2CdO(s)
Hg: Merkuri dibakar hingga suhu 350C untuk membentuk merkuri (II)
oksida.
2Hg(s) + O2(g) 2HgO(s)

b.

Reaksi dengan halogen


Seng bereaksi dengan unsur halogen membentuk seng (II) dihalida.
Zn(s) + F2(g) ZnF2(s)
Zn(s) + Cl2(g) ZnCl2(s)
Zn(s) + Br2(g) ZnBr2(s)
Zn(s) + I2(g) ZnI2(s)

Larutan Cd halida mengandung semua spesies Cd2+, CdX+, CdX2+, dan


CdX3 dalam kesetimbangan
Cd(s) + F2(g) CdF2(s)
Cd(s) + Cl2(g) CdCl2(s)
Cd(s) + Br2(g) CdBr2(s)
Cd(s) + I2(g) CdI2(s)

Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk
membentuk merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) HgCl2(s)

Hg(s) + Br2(g) HgBr2(s)


Hg(s) + I2(g) HgI2(s)
c. Reaksi dengan asam
Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas
hidrogen.

Zn(s) + H2SO4(aq) Zn2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)


Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas
hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) CdSO4(aq) + H2(g)
Raksa bereaksi dengan asam sulfat pekat membentuk Hg2SO4.
2Hg (s) + 2H2SO4 (aq) pekat Hg2SO4 (s) + H2O (l) + SO2 (g)

d. Reaksi dengan basa


Seng larut dalam larutan alkali seperti natrium hidroksida (NaOH) dan

KOH akan membentuk zinkat.


Zn (s) + 2 NaOH (aq) + 2 H2O Na2[Zn(OH)4] (aq) + H2 (g)
kadmium larut dalam larutan alkali seperti natrium hidroksida (NaOH) dan
KOH akan membentuk Cd(OH)2 yang merupakan endapan berwarna putih.
Cd2+ + 2NaOH Cd(OH)2 (putih) + 2Na+

Pada larutan Hg2+ jika direaksikan dengan larutan basa (misalkan NaOH

atau KOH) akan menghasilkan endapan HgO berwarna kuning.


Hg2+(aq) + 2 OH(aq)HgO(s) + H2O(l)
e. Reaksi dengan amonia kuat
Hidroksida Zn mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk

kompleksamin [Zn(NH3)4]2+.
Zn(OH)2(s) + 4 NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk
kompleksamin [Cd(NH3)4]2+.
Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH(aq)

HgCl2 bereaksi dengan amonia kuat membentuk senyawa kompleks,


begitu juga dengan Hg2Cl2 . Hg2Cl2 sukar larut dalam air dan bereaksi
dengan larutan amonia membentuk padatan hitam.
HgCl2(s) + 2 NH3(aq) HgNH2Cl(s) + NH4Cl(aq)
Hg2Cl2(s) + 2 NH3(aq) Hg(s) + HgNH2Cl(s) + NH4Cl(aq)

f. Reaksi dengan asam sulfida

Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H2S

dari larutan aqua, larutan asam untuk ZnS.


Zn + H2S ZnS + H2
Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H2S

dari larutan aqua, larutan asam untuk CdS.


Cd + H2S CdS +H2
g. reaksi dengan asam pengoksidasi/ asam nitrat
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO 3
sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.
4 Zn + 10 HNO3 4 Zn(NO3)2 + NH4NO3 + 3 H2O
Reaksi kadmium dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO 3
sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.
4 Cd + 10 HNO3 4 Cd(NO3)2 + NH4NO3 + 3 H2O
Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi dengan
asam nitrit terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi untuk
membentuk komposisi merkuri (II) dengan nitrogen atau sulfur oksida.
Hg + 8 HNO3 3 Hg(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O
6 Hg + 8 HNO3 3 Hg2(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O

h. Reaksi garam okso dengan ion akuo


Seng : Zn2+ (aq) + H2O ZnOH+ (aq) + H+
Kadnium :Garam dari okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat
larut dalam air. Ion aquo bersifat asam dan larutan garamnya terhidrolisis
bagi larutan Cd Yang lebih pekat, spesies yang utama adalah Cd2OH3+.
2Cd2+(aq) + H2O(l) Cd2OH3+(aq) + H+
Dengan adanya anion pengompleks, misalnya halida, spesies seperti
Cd(OH)Cl

atau

CdNO3+

dapat

diperoleh.

i. Reaksi dengan kalium Iodida


Semua senyawa kadmium larut dalam larutan kalium iodida berlebih
membentuk ion kompleks yang mudah larut yaitu tetraiodokadmat [CdI 4]2

.Cd2+(aq) + 4KI(aq) [CdI4]2- (aq)+ 4K+(aq)


Ion iodida mengendapkan ion raksa(II) dari larutannya sebagai endapan
merah orange HgI2, dan endapan ini larut dalam iodida berlebih karena
membentuk ion kompleks tetraiodomerkurat(II), [HgI4]2-.

Hg2+(aq) + 2 I(aq) HgI2(s)


HgI2(s) + 2 I(aq) HgI42-(aq)
Senyawa komplek HgI diberi nama Nessler yang dapat digunakan untuk
menetapkan ion ammonium (NH4+).
j. Reaksi dengan hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida dapat mengendapkan ion raksa(II) dari larutannya
menjadi endapan hitam HgS.
Hg2+ (aq) + S2- (aq) HgS(s) + Hg(l)
HgS larut dalam larutan natrium sulfida dalam suasana basa berlebih
membentuk ion kompleks tiomerkurat(II) [HgS2]2-.
HgS+Na2S [HgS2]2- + 2Na+
k. . Reaksi dengan timah(II) klorida
Raksa(II) klorida mudah tereduksi oleh timah(II) klorida menjadi endapan
putih raksa(I) klorida, dan kemudian tereduksi lebih lanjut menjadi logam
raksa hitam, dan ini merupakan uji konfirmasi untuk ion raksa(II) menurut
persamaan reaksi:
HgCl2 (aq) + SnCl2 (aq) Hg2Cl2 (s) + SnCl4 (aq)
Hg2Cl2 (s) + SnCl2 (aq) 2Hg (l) + SnCl4 (aq)
2) Senyawaan
2.1 senyawaan zink

a) Seng klorida (ZnCl2)


Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh lebih rendah dan
mudah menyublim. Zink klorida merupakan salah satu senyawa zink yang paling banyak
digunakan. Senyawa ini dapat diperoleh sebagai dihidrat, ZnCl2.2H2O, dan bagai
batangan-batangan zink klorida anhidrat. Zink klorida anhidrat sangat mudah larut baik
dalam air maupun dalam pelarut-pelarut organic seperti alcohol dan aseton , dan sifat ini
menunjukkan adanya karakter kovalen dalam ikatannya. Zink klorida dapat digunakan
sebagai fluks dalam pengelasan , dan sebagai pengawet kayu gelondongan. Kedua
manfaat ini berkaitan dengan sifat senyawa ini sebagai asam lewis. Dalam pengelasan,
film oksida pada permukaan logam yang akan disambung harus dihilangkan terlebih
dahulu, jika tidak bahan solder tidak akan melekat (tidak menyambung). Pada
temperature diatas ~ 275C , zink klorida melelh dan menghilangkan film oksida dengan
pembentukan senyawa kompleks melalui ikatan kovalen dengan ion oksigen. Solder
kemudian dapat melekat atau menempel pada permukaan logam yang telah bersih.

Apabila hal ini diperlakukan pada gelondongan kayu , maka zink klorida membentuk
ikatan kovalen dengan atom-atom oksigen dari molekul-molekul selulosa. Akibatnya
kayu terlapisi dengan lapisan zink klorida sebagai senyawa yang beracun terhadap
kehidupan organisme.
2.

Zink oksida (ZnO)

Zink oksida dapat diperoleh dari pembakaran logam zink diudara atau dekomposisi
termal dari zink karbonat menurut persamaan reaksi :
2Zn(s) +O2(g) ZnO(s)
ZnCO3(s)

ZnO(s) + CO2(g)

Zink oksida bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida berupa
padatan putih dan mempunyai struktur intan dengan jaringan ikatan kovalen. Dalam
kristalnya , setiap atom zink dikelilingi oleh empat atom oksigen dikelilingi oleh empat
atom zink dalam geometri tetrahedron. Tidak seperti oksida logam putih yang lain, zink
oksida menunjukkan perubahan warna menjadi kuning pada pemanasan dan kembali
menjadi putih pada pendinginan. Perubahan warna seperti ini yang terjadi oleh karena
perbedaan temperatur, dikenal sebagai sifat termokromik. Perubahan warna zink oksida
tersebut karena pada pemanasan beberapa atom oksigen hilang dari kisi kristalnya
sehingga meninggalkan kisi kristal dalam keadaan kelebihan muatan negatif (elektron)
dapat dipindahkan via kisi kristal dengan perbedaan potensial. Jadi, oksida zink ini
bersifat sebagai semikonduktor. Pada pendinginan, atom-atom oksigen yang keluar dari
kisi kristal pada pemanasan tersebut kembali lagi keposisi semula sehingga diperoleh
warna semula.
3.

Zinkat

Zinkat adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali.
Rumusnya sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah
ion kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO 22- dapat berada
sebagai lelehan natriumzinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari
berbagai oksida.
4.

Zink blende (ZnS)

Senyawaan sulfida diperoleh dengan mereaksikan ion aquo dengan gas H2S untuk
membentuk ZnS. Zink blende adalah struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi
oleh empat atom sulfur pada sudut-sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat
atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus.
5.

Zink sulfat

Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30C
menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100C
menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450C dan ini mengurai diatas
500C.
6.

Zink hidroksida Zn(OH)2

Zink hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan ammonia kuat berlebih.
7.

Garam Zink

Sebagian besar garam zink larut dalam air, dan larutan ini mengandung ion kompleks tak
berwarna heksaakuazink(II) [Zn(H2O)6]2+. Padatan garamnya umumnya terhidrat,
misalnya heksahidrat untuk zink nitrat, haptahidrat untuk zink sulfat, dan ini mirip dengan
magnesium dan kobalt (II). Struktur zink sulfat heptahidrat adalah [Zn(H2O)6]2+
[SO4.H2O]2. Larutan garam zink bersifat asam karena terjadi hidrolisis bertahap seperti
halnya garam alumunium Menurut persamaan reaksi :
[Zn(H2O)6]2+(aq)

[Zn(H2O)3(OH)]+(aq) + H3O+ (aq) + H2O (l)

Penambahan basa menyebabkan terjadinya endapan putih gelatin zink hidroksida :


[Zn(H2O)3(OH)]+(aq) + OH-(aq) Zn(OH)2(s)

+ 3H2O (l)

Tetapi, endapan ini larut kembali dalam basa berlebih oleh karena sifat amfoterik dengan
membentuk ion kompleks tetrahidroksozinkat(II):
Zn(OH)2(s) + OH-(aq) [Zn(OH)4]2-(aq)
Endapan zink hidroksida juga larut dalam ammonia membentuk ion kompleks
tetraaminzink(II), [Zn(NH3)4]2+, menurut persamaan reaksi:
Zn(OH)2(s) + 4NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)

8.

ZnF2

Zink flourida benar-benar ionik, padatannya bertitik leleh tinggi, sedangkan halida
lainnya bersifat lebih kovalen. Flourida larut sebagian dalam air, sebagai cerminan dari
energi kisi yang tinggi bagi struktur-struktur ZnF2 (rutil).

2.2 senyawaan kadmium


1. Kadmium sulfida (CdS)
Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai sebagai mineral grinolit.
2. Kadmium oksida (CdO)
Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang mendekati hitam
tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna tersebut merupakan akibat dari
beberapa jenis terputusnya kisi kristal.
3. Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang
tanpa sarung tangan yang tepat.
4. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan amonia kuat berlebih. Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang
bersifat amfoter. Cd(OH)2 menunjukan sifat basa karena larut dalam asam. Sifat asamnya
lebih lemah dibanding Zn(OH)2, dan hanya larut dalam NaOH(aq) yang sagat pekat
5. CdF2 (flourit).
Kadmium flourida benar-benar ionik, dan padatan bertitik leleh tinggi, sedangkan halide
lainnya bersifat lebih kovalen. Flourida larut sebagian dalam air, sebagai cerminan dari
energy kisi yang tinggi bagi struktur- CdF2 (flourit).Halide lainnya lebih mudah larut
tidak hanya dalam air tetapi dalamalkohol, keton dan pelarut donor lainnya.
6. Garam okso dan ion akuo.
Garam dari asam okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat larut dalam air.
Bagi larutan cadmium yang lebih pekat, spesies yang utama adalah Cd 2OH3+ . Dengan
adanya anion pengompleks, misalnya halide, spesies seperti Cd(OH)Cl atau CdNO 3+
dapat diperoleh.

2.3 senyawaan merkuri


1.

Merkuri Sulfida (HgS)

HgS diendapkan dari larutan aqua sebagai senyawaan hitam yang sangat tidak larut.
Sulfida hitam tidak stabil apabila dibandingkan dengan bentuk merah yang lebih mirip
dengan mineral cinnabar, dan berubah menjadi bentuk merah bila dipanaskan atau
dihancurkan dengan alkali polisulfida atau air raksa (I) klorida.
2.

Merkuri(II) Sulfida

Mengkristal dalam struktur fluorit dan benar-benar ionik. Terdekomposisi sempurna


walau dengan air dingin.
3.

Garam Okso Air Raksa(II)

Dalam larutan akua Hg(NO3)2 spesies yang utama adalah Hg(NO3)2, Hg(NO3)+ dan Hg2+
4.

Merkuri (II) fulminat (Hg(ONC)2)

Sangat beracun serta sangat sensitif terhadap gesekan dan goncangan.


7. Merkuri (II) sulfat (HgSO4)
Merkuri sulfat digunakan sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.
8. Merkuri hidroksida (Hg(OH)2)
Merupakan basa lemah.
9. Raksa(II) nitrat
Merupakan salah satu dari beberapa senyawa raksa yang larut dalam air, dan diduga
mengandung

Hg2+.

ion

10. Raksa (II) klorida


Dapat terbentuk dengan mereaksikan kedua unsur-unsurnya secara langsung yaitu raksa
dengan gas klorin. Senyawa ini larut dalam air hangat, tetapi bersifat bukan penghantar
listrik dan sifat ini menunjukan bahwa dalam larutannya spesies ini berada sebagai
molekul HgCl2, bukan sebagai ion-ionnya. Kelarutan raksa (II) klorida bertambah dengan
penambahan

ion

klorida

berlebihan

oleh

karena

terbentuk

ion

kompleks

tetrakloromerkurat(II), [HgCl4]2-. Raksa(II) klorida mudah tereduksi oleh timah(II) klorida


menjadi endapan putih raksa(I) klorida, dan kemudian tereduksi lebih lanjut menjadi

logam raksa hitam, dan ini merupakan uji konfirmasi untuk ion raksa(II)
11. Raksa (II) oksida
Berwarna merah yang dapat terbentuk ketika logam raksa dipanaskan di udara pada suhu
350oC dalam waktu yang lama. Raksa (II) oksida tidak stabil terhadap panas, dan terurai
kembali menjadi logam raksa dan oksigen pada pemanasan yang lebih kuat. Reaksi
dekomposisi ini cukup menarik untuk kegiatan demonstrasi, sebab warna serbuk merah
raksa(II) oksida pada pemanasan menjadi hilang dan terbentuk butiran-butiran logam
raksa dengan warna keperakan.
12. Senyawa raksa(I) klorida, Hg2Cl2, dan raksa(I) nitrat, Hg2(NO3)2,
T elah dikenal, tetapi sulfidanya belum pernah berhasil disintesis. Hal ini dapa dipahami
melalui sifat keseimbangan disproporsionasi sebagai berikut: Hg22+ (aq) Hg(l) + Hg2+
(aq)
2.5 Kegunaan Zink (Zn) , Kadmium(Cd), Dan Raksa (Hg)
1. Zink (Zn)
(1) Digunakan sebagai pelapis beberapa logam seperti besi atau baja untuk
mencegah atau menghambat korosi. Pelapisan ini disebut galvanizing. Logam
zink sebenernya tidak begitu reaktif. Hal ini disebabkan oleh pembentukan
lapisan pelindung pada permukaan logamnya, pada awalnya sebagai
oksidanya, tetapi kemudian oksida ini bereaksi lebih lanjut dengan uap air dan
gas karbon dioksida dari udara membentuk karbonat basa , Zn2(OH)2CO3.
Pelapisan ini mempunyai keuntungan yaitu bahwa logam zink akan teroksidasi
lebih dulu bahkan sekalipun lapisan zink telah terkoyak, sehingga besinya
nampak keluar. Hal ini sebagai konsekuensi dari nilai potensial reduksi zink
yang lebih negatif daripada besi, sehingga zink bertindak sebagai anode yang
terkorbankan menurut persamaan reaksi Anode : Zn (s) Zn2+(aq) + 2e
E= +0,76 V
Katode

Fe2+(aq)

2e

E= -0,44 V
a. Digunakan sebagai pelat (elektroda) pada sel listrik.

Fe(s)

b. Seng oksida (ZnO) digunakan sebagai zat warna putih pada cat,
sebagai antioksidan pada pembuatan ban mobil, sebagai
antiseptik, sebagai senyawa penguat dalam karet, pigmen,
kosmetik, mineral untuk makanan, fotokonduktor dalam mesin
fotokopi.
c. Seng sulfida (ZnS) untuk melapisi tabung layar televisi (karena
dapat

berfluoresensi),

sebagai

bahan

fotokonduktor,

semikonduktor, cat luminensi, industri pigmen dan lampu


pendar, layar sinar-X dan televisi, serta lampu fluorescence dan
alat-alat elektronik lainnya.
d. ZnSO4 digunakan dalam industri rayon, makanan ternak,
pengawet.
e. Senyawa ZnCl2 digunakan sebagai tambahan dalam deodorant,
balsam, dan pengawet kayu.
f. Untuk industri baterai.
g. Bahan aloi seperti kuningan, nikel-perak, logam mesin tik, dan
penyepuhan listrik.
h. Zn-metil (Zn(CH)) untuk pembuatan berbagai senyawa
organik.
i. Zn-Stearat digunakan sebagai aditif penghalus plastik.
j. Zn-hidroksi-karbonat dan silikat untuk pembuatan lotion
pencegah kulit luka/alergi/kemerahan.
k. Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki
aktivitas antioksidan guna mencegah penuaan dini serta
mempercepat proses penyembuhan.
l. Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai
pelega tenggorokan (throat lozenges) saat musim dingin.
2. Cadmium (Cd)
a. Digunakan untuk melapisi beberapa logam, seperti besi atau
baja
b. Digunakan sebagai campuran dengan timbal, timah dan bismut
pada pembuatan logam yang mudah melebur, untuk digunakan
pada alarm pemadam api, kawat sekring dan lain-lain
c. Campuran kadmium dan timah dan seng digunakan sebagai
logam solder.
d. Garam-garam kadmium digunakan dalam fotografi, pada
pembuatan petasan, kembang api, cat fluoresensi, kaca dan
porselin

e. Digunakan sebagai bahan pelindung pada pembangkit listrik


tenaga atom
f. Kadmium sulfida (CdS) digunakan sebagai bahan sel
fotovoltanik, sel matahari, fotokonduktor dalam fotokopi,
fosfor dan pigmen
g. Bersama nikel digunakan pada pembuatan baterai.
h. Kadmium sulfat digunakan sebagai zat pengerut (astringent).
i. Senyawa kadmium digunakan dalam fosfor tabung TV hitamputih dan fosfor hijau dalam TV bewarna.
j. CdO digunakan dalam penyepuhan kayu, baterai, katalis,
nematosida
k. Sebagai katalis.
l. Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah)
dan semi konduktor.
m. CdI2.digunakan dalam fotografi,
n. CdSO4 digunakan dalam elektroplating sel volta baku ( sel
weston)
o. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna dalam
pengembangan reaktor nuklir,berfungsi sebagai bahan untuk
mengontrol kecepatan pemecahan inti atom dalam rantai
reaksi(reaksi berantai).
p. Senyawa Kadmium

Bromida(CdBr2)

dan

kadmium

ionida(CdI2) secara tebatas digunakan dalam dunia fotografi.


q. Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam perindustrian
manufaktur polyvinil clorida(PVC) sebagai bahan yang
berfungsi untuk stabilizer.
r. Kadmium banyak digunakan dalam industri-industri ringan
seperti

pada

proses

pengolahan

roti,pengolahan

ikan,pengolahan ikan,industri tekstil dan lain-lain.


3. Raksa atau Merkuri (Hg)
a. Digunakan sebagai cairan pengisi termometer, karena mempunyai sifat
pemuaian yang teratur
b. Digunakan pada pompa vakum, barometer, penyearah listrik, dan saklar
c. Lampu uap raksa digunakan sebagai sumber ultraviolet dan digunakan
untuk sterilisasi air
d. Digunakan dalam industri farmasi, kedokteran dan pertanian
e. Digunakan sebagai campuran pada pembuatan amalgam.

f. Merkuri oksida (HgO) dapat digunakan sebagai komponen obat atau salep
pada mata (tidak larut dalam air), sebagai senyawa pemoles, baterai
kering, aditif dalam cat, pigmen, fungisida
g. Pembuatan topi dapat dibuat dengan menggunakan Hg(NO 3)2. Tetapi dapat
menimbulkan bahaya sebab dapat menimbulkan gangguan pada jiwa.
h. HgCl2 digunakan untuk pengolahan senyawa Hg, disinfektan, fungisida,
insektisida, pengawetan kayu.
i. Hg2Cl2 digunakan untuk elektrode, farmasi fungisida
j. Merkuri mampu untuk melarutkan logam lain dan membentuk logam
paduan (alloy) yang dikenal sebagai amalgam.
k. Untuk memutihkan kulit wajah mercuri merupakan zat radioaktif yang
membuat kulit seolah-olah bercahaya.
l. Digunakan dalam bidang perindustrian seperti industri khlor-alkali,
industri kertas, dan industri cat.
m. Merkuri juga sangat dibutuhkan dalam bidang petambangan, terutama
tambang emas, merkuri dalam pertambangan emas berguna untuk
mengikat dan memurnikan emas.
n. Berguna di dunia kedokteran gigi, untuk penambalan gigi, pemutih gigi.
(i) Sebagai pelapis cermin, pembuatan lampu, pembuatan alat listrik, dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai