PENDAHULUAN
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk
mengetahui
pengertian
ekosistem
dan
kompen-komponen
ekosistem.
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.4 Manfaat
1.4.1
1.4.2
1.4.3
1.4.4
1.4.5
Mengetahui
dan
memahami
tentang
hubungan
intraspesifik
dan
BAB 2. PEMBAHASAN
segenap
unsur
lingkungan
hidup
yang
saling
mempengaruhi
kuda liar, gajah, jerapah, domba, kanguru, zebra, singa, srigala, anjing liar,
cheetah. Contoh dari daerah yang beriklim tropis sampai daerah yang beriklim
sedang seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Selatan, Amerika Selatan,
Australia.
3. Gurun
Hewan yang dapat beradaptasi dengan kondisi di daerah gurun adalah
rodentia, semut, kalajengking. Contoh daerah seperti gurun gobi diAsia, gurun
Sahara diAfrika, gurun Anzo Borrego di Amerika.
4. Taiga
. Hewan yang berada di daerah ini adalah beruang hitam, serigala, ajag,
burung-burung. Ada hewan yang bermigrasi ketika musim dingin tiba dan ada
yang berhibernasi. Contoh daerah ini adalah Amerika Utara, dan beberapa
dataran tinggi lainya.
5. Tundra
Wilayah yang terletak disebelah kutub utara ini suhunya sangat dingin.
Hewan yang hidup didaerah ini adalah muscox, rusa kutub, beruang kutub,
insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
6. Hutan Hujan Tropis
Tumbuhan yang khas adalah liana dan epifit seperti rotan, paku sarang
burung, anggrek serta pohon-pohon ramin, rengas dan sebagainya. Sedangkan
hewan yang berada didaerah ini adalah hewan yang bersifat diurnal dan
nokturnal seperti monyet, burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan tutul,
sipanse, gorilla dan sebagainya. Contoh hutan tropis meliputi daerah aliran
sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia
Tenggara, dan Papua Nugini serta lemba kongo diafrika.
7. Savana
Tumbuhan yang mendominasi didaerah rumput, semak, serta pohon yang
tersebar. Sedangkan hewan yang berada didaerah ini sangat beragam yaitu
terdiri dari belalang, kumbang, rayap, beberapa hewan karnivora dan
herbivora. Contoh dearahnya seperti sabana Afrika dan sabana Australia.
Ekosistem perairan terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar umumnya memiliki ciri-ciri: (1)Salinitas (kadar
garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel
organisme yang hidup di dalamnya; (2) Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh
iklim dan cuaca; (3) Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah,
relatif sama; (4) Penetrasi cahaya di perairan kurang. Contoh hewan yang berada
pada ekosistem air tawar yaitu ikannial, ikan mijair, katak, dan lain sebagainya.
Ekosistem air tawar Berdasarkan aliran airnya dibedakan menjadi
ekosistem lotik yang airnya mengalir, misalnya sungai. Dan ekosistem lentik yang
airnya tidak mengalir misalnya, danau dan kolam. Berdasarkan intensitas cahaya
yang diterimanya ekosistem air tawar dikelompokkan menjadi litoral, limnetik,
dan profundal.
b. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: (1) Memiliki salinitas
tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi; (2) NaCl mendominasi
mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%; (3) Iklim dan cuaca tidak terlalu
berpengaruh pada ekosistem laut; (4) Memiliki variasi perbedaan suhu di
permukaan dengan dikedalaman. Contoh hewan yang berada di ekosistem air laut
yaitu ikan tengiri, cumi-cumi, kepiting, ikan teri, dan lain sebagainya.
Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan
menjadi 3 zona, antara lain (Odum, 1995):
1. Zona litoral
Beberapa macam zona litoral, antara lain sebagai berikut.
Ekosistem pantai batu, merupakan daerah pantai yang memiliki air jernih
dan berbatu. Daerah ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska,
krustase dan tumbuhannya adalah algabersel tunggal, alga h ijau, dan alga
merah.
2.
dasarnya. Di daerah ini plankton, nekton dan bentos dapat hidup dengan baik.
Contoh zona laut dangkal adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu
karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang
terbentuk dari kerangka Coelenterata. Organisme yang ada dari Alga, Porifera,
Coelenterata, berbagai jenis ikan dan udang.
3.
Zona oseanik
Merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat
Komponen-Komponen Ekosistem
Komponen biotik
Produsen
autotrof.
Sebagai
produsen,
yaitu
tumbuhan
hijau
dapat
manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan
demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu
konsumen.
b.
Konsumen.
Pengurai (dekomposer)
Pengurai
(dekomposer)
berperan
penting dalam
ekosistem
yaitu
Komponen abiotik.
Bagian dari komponen abiotik, antara lain:
1. Tanah.
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau
lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan
kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh
organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh
dengan baik pada tanah yang subur (Susanto, 2000)
2. Air.
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Di alam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristel es (salju),
serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan
oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. Hal-hal
penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu
air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air
(Susanto, 2000).
3. Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk
hidup(Susanto, 2000).
4. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini.
Namun demikian, penyebaran cahaya di bumi tidak merata. Oleh karena itu,
organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan
kualitas cahaya yang berbeda (Susanto, 2000).
5. Suhu atau temperatur.
Suhu atau temperature adalah derajat energi panas. Sumber utama energi
panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara,
tanah, dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup, berkaitan
dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu enzim
dipengaruhi oleh suhu tertentu. Setiap makhluk hidup memerlukan suhu
optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya(Susanto,
2000).
6. Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan
tanah.Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan
kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan
diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbedabeda. Sebagai contoh, cacing memerlukan habitat yang sangat lembab
(Susanto, 2000).
10
11
2.2.3
Piramida Makanan
Dalam rantai makanan yang terdapat dalam suatu ekosistem dikenal istilah
2.2.4
Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-
anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
12
13
2. Siklus Air
Air sangat penting bagi makhluk hidup karena air berfungsi sebagai
pelarut kation dan anion, pengatur suhu tubuh, pengatur tekanan osmotic sel, dan
bahan baku untuk fotosintesis. Di dalam terjadi daur air yang dapat
diuraikan sebagai berikut. Air laut, danau, dan sungai yang terkena cahaya
matahari akan menguap. Tumbuhan dan hewan juga mengeluarkan uap air. Uap
air akan membubung ke atmosfer dan berkumpul membentuk awan. Akibat
tiupan angina, awan akan bergerak menuju ke permukaan daratan. Pengaruh
suhu yang rendah mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air menjadi titiktitik air hujan. Air hujan yang turun di permukaan bumi sebagian meresap ke
dalam tanah, sebagian dimanfaatkan tumbuhan dan hewan, sebagian yang lain
mengalir di permukaan tanah menjadi sungai-sungai, dan sebagian lagi
menguap menjadi uap air yang akan turun kembali bersama air hujan (Cotton dan
Wilkinson, 1989).
14
3. Siklus Nitrogen
Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik, seperti urea,
protein dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik, seperti amonia, nitrit
dan nitrat. Udara (atmosfer) terdiri atas berbagai gas, dan gas nitrogen terdapat
kurang lebih sebanyak 80%. Namun, nitrogen tidak digunakan oleh makhluk
hidup dalam bentuk gas. Tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk
senyawa nitrit atau nitrat. Hewan maupun Tumbuhan membutuhkan nitrogen
untuk membuat protein. Tahap pertama daur nitrogen adalah transfer nitrogen
dari atmosfer ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang
bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azetobacter dan Clostridium.
Selain itu, ganggang hijau-biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi
nitrogen. Tahap kedua, nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) untuk kemudian diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, makhluk pengurai merombaknya
menjadi gas amoniak (NH3) dan garam amonium yang larut dalam air (NH4+).
Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak
dan senyawa amonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter, kedua proses tersebut
dinamakan nitrifikasi. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat
15
ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang
disebut denitrifikasi.
16
17
2.4
konstan dari waktu ke waktu, tetapi terdapat lingkungan dengan kondisi stabil
daripada lingkungan lainnya. Begitu pula kondisi tubuh pada hewan, tidak ada
bentuk dan tingkah laku yang padu (match) dengan perubahan lingkungan,
kecuali terjadi perubahan besar pada tubuh hewan. Adapun perubahan-perubahan
kondisi lingkungan abiotik terbagi menjadi 3 (Begon, 1996), yaitu:
1. Perubahan siklik, yaitu perubahan yang ritmenya terjadi berulang-ulang.
Misalnya: siklus musim, gerakan gelombang, perubahan siang dan malam.
2. Perubahan terarah, yaitu perubahan lingkungan yang arahnya tetap dalam
satu periode waktu panjang, yang mungkin melebihi masa hidup
organisme. Misalnya: erosi pantai secara terus-menerus, terbentuknya
endapan di muara sungai.
3. Perubahan tidak teratur (erratic), yaitu meliputi semua perubahan
lingkungan yang tidak bersifat ritmik dan tidak mempunyai arah yang
18
19
20
21
BAB 3. PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, I., S.J. Damanik, N. Hisyam, dan A.J. Anthony. 1984. Ekologi Ekosistem.
Sumatera. Gajah Mada University Press. Yogyakarta: 653 pp.
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-PRESS.
Dharmawan, A dkk. 2005. Ekologi Hewan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Eva.2012.(http://evathedreamer.blogspot.com/2012/05/siklus-nitrogen.html)
(Diakses 4 September 2014)
Hadisubroto, T. 1989. Ekologi Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
http://mediaekosistem.blogspot.com/.(Diakses 3 September 2014)
http://mediaekosistem.blogspot.com/.(Diakses 3 September 2014)
http://mediaekosistem.blogspot.com/. (Diakses 3 September 2014)
http://biologipedia.blogspot.com/2012/01/animasi-siklus-karbon.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air. (Diakses 4 September 2014)
http://schzimmyderry.blogspot.com/2013/10/pengertian-siklus-sulfur-danproses.html (Diakses 2 September 2014)
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-sulfur-belerang.html
(Diakses 2 September 2014)
Odum, E. P. 1995. Fundamental of Ecology. USA: WB Sander Company.
Resosoedarmo, S. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya CV.
Samingan, T. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Gajah Mada University
Press
Sudarmadji. 2004. Ekologi Ekosistem. Jember: Jember University Press
Susanto, P. 2000. Pengatar Ekologi Hewan. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
23