Anda di halaman 1dari 48

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :1

Judul Modul KEANEKARAGAMAN HAYATI


Judul Kegiatan Belajar 1. KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PELESTARIAN
(KB) KEANEKARAGAMAN HAYATI
2. PRINSIP DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DAN
KLASIFIKASI HEWAN
3. KLASIFIKASI TUMBUHAN
4. VIRUS, PROTISTA DAN MONERA
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Persebaran Biogeografi Indonesia
1. Biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari
penyebaran makhluk hidup tertentu pada
lingkungan tertentu di bumi.
2. Garis Wallace merupakan garis yang
memisahkan fauna Indonesia bagian barat
(oriental) dengan faunaindonesia bagian tmur.
Daerah yang termasuk zonaWallace yaitu
Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
3. Garis Weber adalah garis imajiner yang
membatasi wilayah flora dan fauna di indonesia
bagian tengah(pulau sulawesi dan kepulauan
nusa tenggara) dengan indonesia bagian timur
(papua dan maluku).
B. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Keanekaragaman hayati didefinisikan sebagai
“variabilitas di antara organisme hidup dari semua
sumber termasuk, antara lain, terestrial, laut dan
ekosistem perairan lainnya dan kompleks ekologi yang
menjadi bagiannya; termasuk didalamnya
keanekaragaman di dalam spesies, antar spesies dan
ekosistem
1. Daerah oriental meliputi daerah Asia Selatan dan
Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah
harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
2. Daerah australia meliputi daerah Australia, New
Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang
khas meliputi hewan yang berkantung, seperti
kanguru.
C. Pelestarian keanekaragaman hayati
1. Konservasi in situ adalah konservasi
tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan di
dalam habitat alaminya.
2. Konservasi ex situ adalah konservasi
tumbuhan danatau satwa yang dilakukan di
luar habitat alaminya
3. Kebun Binatang adalah suatu tempat atau
wadahyang mempunyai fungsi utama
sebagai lembagakonservasi yang melakukan
upaya perawatan danpengembangbiakan
berbagai jenis satwaberdasarkan etka dan
kaidah kesejahteraan satwadalam rangka
membentuk dan mengembangkanhabitat
baru, sebagai sarana perlindungan
danpelestarian jenis melalui kegiatan
penyelamatan,rehabilitasi dan reintroduksi
alam dan dimanfaatkansebagai sarana
pendidikan, penelitan,pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi,serta sarana
rekreasi yang sehat.
4. Kebun Botani adalah satu tempat atau
wadahyangmempunyai fungsi utama sebagai
lembaga konservasiyang melakukan upaya
koleksi, pemeliharaan danperbanyakan
sberbagai jenis tumbuhan dalam
rangkamembentuk dan mengembangkan
habitat baru,sebagai sara perlindungan dan
pelestarian alam dandimanfaatkan sebagai
sarana pendidikan,pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi atassarana
rekreasi yang sehat.

KEGIATAN BELAJAR 2
A. Prinsip dasar klasifikasi
1. Taksonomi numeris juga disebut taksonomi
komputer, didasarkan pada asas-asas yang
dipublikasikan bertahun-tahun yang lalu tetapi
penerapannya baru-baru ini. Pada taksonomi
numeris dapat kita peroleh mengenai informasi
tentang organimse. Taksonomi menurut Adanson
(angka numerikal), dimana asalkan setiap ciri
fenotip diberi bobot yang sama yang
menggambarkan kesamaan sifat yang diteliti.
2. Taksonomi Genetik, Metode klasifikasi yang
paling cermat adalah keterkaitan sifat genetika
antar organisme. Metode ini paling obyektif dan
didasarkan pada DNA.
3. Organisme adalah struktur yang sangat
terorganisirdan terkoordinasi yang terdiri dari
satu atau lebih sel.
4. Reproduksi adalah proses di mana organisme
baru(keturunan) dihasilkan.
5. Kingdom adalah kelompok taksonomi tertnggi
dariorganisme hidup.
6. Filum merupakan suatu tngkatan atau
taksonmakhluk hidup yang paling atas atau
yang palingtnggi dalam suatu tngkatan takson
makhluk hidup.
7. Ordo merupakan tingkatan takson
yangmenghimpun beberapa famili dalam
tngkatan klasifikasi makhluk hidup.
8. Spesies merupakan sekumpulan tumbuhan
atauhewan yang mempunyai persama-an sifat-
sifat dandapat kawin serta melaksanakan
keturunan yang normal.
9. Sistem binomial nomenklatur merupakan
sistempemberian nama makhluk hidup yang sah
berdasarkode internasional dengan menggunakan
sistem tatanama dua kata
10. Carolus Linnaeus adalah seorang ilmuwan
yangmemiliki ahli dalam pengelompokkan
makhlukhidup. Beliau dikenal sebagai Bapak
Taksonomi.
11. Determinasi merupakan petunjuk yang
dapatdigunakan untuk menentukan famili,
ordo, genusatau spesies pada hewan dan
tumbuhan.
12. Diversifkasi merupakan kajian mengenai
hubungandi antara kelompok-kelompok
organisme yangdikaitkan dengan proses evolusi
yang dianggapmendasarinya.
Filogenika merupakan kegiatan pengkajian
hubungan evolusi antar variasi makhluk hidup
13. Filogenetika merupakan kegiatan pengkajian
hubungan evolusi antar variasi makhluk hidup.
B. Klasifikasi hewan
Klasifkasi adalah suatu cara pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri tertentu
1. Klasifkasi adalah suatu cara pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri tertentu.
2. Dasar-dasar Klasifikasi Hewan Berdasarkan
Persamaan, Berdasarkan Perbedaan, Berdasarkan
Ciri Morfologi dan Anatomi, Berdasarkan Ciri
Biokimia
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Sistem klasfikasi tumbuhan
1. Phenetic sistem yaitu pengelompokan organisme
berdasarkan kesamaan saling fenotipik (fisik dan
kimia) karakteristik. Pengelompokan Phenetic
mungkin atau tidak mungkin berkorelasi dengan
hubungan evolusi.
2. Filogenetik sistem yaitu pengelompokan
organisme didasarkan pada kesamaan warisan
evolusi. Teknik sekuensing DNA dan RNA
dianggap memberikan filogeni paling berarti
terutama untuk menentukan nenek moyang dan
evolusi yang terjadi.
B. Klasifikasi tumbuhan lumut (Briophyta)
1. Ciri Tumbuhan lumut: multiseluler, autotrof,
tidak berpembuluh dan tidak memiliki lignin pada
dinding sel nya. Disebut tumbuhan amfibi karena
untuk hidup di darat tetapi untuk berkembang
biak membutuhkan air.
2. Klasifikasi lumut:
 Lumut daun
 Lumut hati
 Lumut tanduk
C. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
1. Tumbuhan paku (Pterydophyta) merupakan
golongan tumbuhan Kormophyta karena sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Secara
umum, karakteristik tumbuhan paku mempunyai
:
 Lapisan pelindung sel yang terdapat di
sekeliling organ reproduksi.
 Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh.
 Sistem transportasi internal yang berfungsi
sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari
dalam tanah
D. Klasifikasi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dengan
ciri khas belum memiliki bunga sejati,
kelengkapan organ berupa akar, batang, daun
sejati, perakaran Tunggang, bakal biji tidak
dilindungi daun buah.
2. Tubuhan Biji tertutup (angios permae) dengan
ciri telah memiliki perbungaan sejati, yang dibagi
menjadi:
- Monokotil, berkeping biji 1, memiliki akar
serabut, tidak mengalami pelebaran batang,
batang tidak bercabang
- Dikotil, biji berkeping 2, perakaran tunggang,
bercabang dan batang berkambium

KEGIATAN BELAJAR 4
E. Virus
1. Virus tidak memiliki sel, sehingga virus bukan
makhluk hidup. Namun virus berkemampuan
memperbanyak diri dalam sel hidup karena virus
memiliki materi genetik beruma DNA atau RNA,
sehingga virus memiliki ciri kehidupan.
Perbanyakan virus membutuhkan sel inang
berupa sel bakteri.
2. Daur Litik, Dalam daur litik, kadang-kadang
disebut sebagai infeksi mematikan, fag yang
menginfeksi akhirnya membunuh sel inang untuk
menghasilkan banyak virus sendiri. Segera setelah
injeksi ke dalam sel inang, genom fag mensintesis
protein awal yang memecah DNA inang,
memungkinkan fag untuk mengendalikan sistem
seluler.
3. Daur lisogenik, kadang-kadang disebut sebagai
infeksi sedang atau non-virulen, tidak membunuh
sel inang, sebaliknya menggunakannya sebagai
tempat berlindung di mana virus berada dalam
keadaan tidak aktif. Setelah injeksi DNA fag ke
dalam sel inang, virus mengintegrasikan selnya ke
dalam genom inang, dengan bantuan integrase
yang disandikan fag, di mana kemudian disebut
sebagai profag. Genom profag kemudian
direplikasi secara pasif bersama dengan genom
inang ketika sel inang membelah selama itu tetap
di sana dan tidak membentuk protein yang
diperlukan untuk menghasilkan keturunan.
F. Monera
1. Monera merupakan makhluk hidup yang
dianggap paling primitif karena tidak memiliki
membran inti (prokariotik)
2. Monera diklasifikasikan menjadi Archaebacteria
dan eubacteria.
3. Domain Archaea disusun oleh lipid gliserol
berbasis isoprenoid (polimer alkyl). Tidak memiliki
murein didalam dinding selnya dan posisinya
digenti oleh protein tertentu. Enzim polimerasi
DNA berbeda dengan bakteri. Protein dalam
replikasi DNA lebih menyerupai eukariota
daripada bakteri. Sifat lainnya archaea tidak
sensitif terhadap antibotik karena tidak
mengandung murein. Dinding selnya berbeda
dengan bakteri karena tidak ditemukan murein
melainkan disusun oleh lapisan S yang
merupakan protein sub unit.
4. Metanogen dinamai sesuai dengan metabolisme
energinya yang khas dimana H2 digunakan untuk
mereduksi CO2 menjadi Metana (CH4).
5. Halofil hidup ditempat yang asin seperti Great
Salt Lake dan Laut Mati. Koloni halofil membentuk
buih berwarna ungu yang dihasilkan oleh
bakteriohodopsin.
6. Termofil dapat hidup dalam lingkungan panas
dengan kondisi optimum 60-80oC. contohnya
Sulfolobus yang menempati mata air panas sulfur
di Yellowstone National Park dan mendapatkan
energi dengan cara mengoksidasikan sulfur.
7. Bakteri berasal dari kata bakterion yang
bermakna batang yang sangat kecil.
8. Nukleoid; wilayah tempat DNA bakteri
9. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam
sitoplasma, tersusun atas protein dan
10. RNA merupakan tempat pembentukan Protein
11. Membran plasma adalah membran yang
menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
12. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida dan memebri
bentuk pada bakteri
13. Kapsul; Lapisan lendir yang mengelilingi dinding
sel; Memungkinkan bakteri menempel pada
permukaan dan menahan pertahanan inang
14. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari
dinding sel.
15. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk
seperti rambut halus yang menonjol dari dinding
sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada
bakteri gram negatif.
16. Klorosom adalah struktur yang berada tepat
dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan fotosintesis.
17. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di
air dan berfotosintesis.
18. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari
beberapa jenis bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
G. Protista
1. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan
dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista
menyerupai jamur, dan Protista menyerupai
hewan (protozoa).
2. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian
besar hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan
tetapi, protista mirip jamur dapat bergabung dan
berkelompok sehingga membentuk organisme
multiseluler. Dalam kondisi tersebut, protista
mirip jamur mengalami masa transisi dari
uniseluler menuju multiseluler.
3. Filum Myxomycota biasanya memiliki pigmen
kuning atau orange dan bersifat heterotrof. Jamur
ini memiliki tubuh tidak bersekat, ada yang bersel
satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh
vegetatifnya berbentuk seperti lendir yang disebut
plasmodium dan mengandung banyak sekali inti.
4. Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur
lendir seluler, pada dasarnya lebih mirip dengan
protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga
merupakan sel yang berfungsi sebagai individu.
Jika makanan tidak tersedia, sel-sel akan
membentuk agregat atau kumpulan yang
berfungsi sebagai unit. Meskipun kumpulan
selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel
Acrasiomycota tetap mempertahankan
identitasnya dan terpisah oleh membran mereka.
5. Oomycota dikenal sebagai jamur air (water
molds), karat putih (white rust), dan downy
mildew. Organisme ini terdiri atas hifa (filamen
atau benang halus yang membentuk bagian
vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur pada
umumnya. Tubuh Oomycota ada yang uniseluler
ada yang multiseluler, yang seluler berbentuk
benang atau hifa tidak bersekat, bercabang-
cabang, dan mengandung banyak inti.
6. Protista Mirip Tumbuhan merupakan Anggota
kingdom protista yang memiliki ciri menyerupai
tumbuhan (kingdom plantae). Protista mirip
tumbuhan yang hanya memiliki satu sel
(uniseluler) sering disebut dengan fitoplankton,
sedangkan yang tubuhnya disusun oleh banyak
sel (multiseluler) sering disebut alga atau
ganggang.
7. Euglenophyta merupakan kelompok protista
mirip hewan yang memiliki pigmen dominan
berupa klorofil a, b, karoten, dan terkadang
pigmen xantofil. Jumlah spesies dalam filum ini
diperkirakan lebih dari 800 spesies.
8. Chrysophyta merupakan kelompok protista mirip
tumbuhan yang sering disebut dengan nama “alga
keemasan”. Warna cokelat-keemasan pada
Chrysophyta terbentuk karena ia memiliki pigmen
dominan berupa karoten dan fikosatin, selain itu
chrysophyta juga memiliki klorofil. Jumlah spesies
Chrysophyta adalah sekitar 850 spesies.
9. Baccilariophyta (Diatom), Filum ini merupaka
filum yang memiliki anggota paling banyak
dibandingkan kelompok lain pada protista mirip
tumbuhan. Spesiesnya yang telah dikenali
berjumlah sekitar 10.000.
10. Pyrrophyta/Dinoflagellata merupakan kelompok
protista mirip tumbuhan yang memiliki pigmen
dominan berupa klorofil a dan c, santofil,
dinosatin dan fikobilin. Klorofil penyusun
tubuhnya ditutupi oleh pigmen berwarna merah
yang dapat menangkap cahaya.
11. Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan
namanya, chlorophyta memiliki tubuh berwarna
kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya
adalah klorofil, selain itu mereka juga memiliki
sedikit karotin (pigmen kuning).
12. Phaeophyta merupakan kelompok protista mirip
tumbuhan yang memiliki pigmen dominan xantofil
sehingga tubuhnya berwarna cokelat. Jumlah
spesiesnya sekitar 1500 spesies yang habitatnya
kebanyakan di laut.
13. Rhobdophyta merupakan kelompok protista
mirip tumbuhan yang memiliki pigmen dominan
berupa fikoeritrin sehingga warna tubuhnya
adalah merah.

2 Daftar materi yang 1. Siswa sulit mengidentifikasi jenis hewan yang berasal
sulit dipahami di dari berbagai zona/daerah
modul ini 2. Klasifikasi Jamur, Monera, Protista
3. Daur Hidup Jamur
3 Daftar materi yang 1. Daur Hidup Jamur
sering mengalami
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :2

Judul Modul STRUKTUR DAN FUNGSI PADA MAKHLUK HIDUP


Judul Kegiatan Belajar 1. SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
(KB) 2. JARINGAN, ORGAN DAN PROSES FISIOLOGI PADA
TUMBUHAN
3. JARINGAN DAN SISTEM ORGAN PADA
HEWAN/MANUSIA
4. METABOLISME
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Struktur dan fungsi komponen sel
1. Dinding Sel, Sebagai pelindung sel agar isi sel
tidak keluar meninggalkan sel.
2. Membran Plasma, menahan zat mana yang tidak
dapat dilaluinya. Sifat ini disebut diferensial
semipermeabel atau selektif permeable. Dengan
cara inilah membran plasma berusaha
mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia
dalam sel sehingga proses metabolisme dapat
berjalan terus.
3. Nukleus, Mengontrol aktivitas seluruh sel, Tempat
Menyimpan DNA, Mengatur metabolisme sel
dengan mensintesis berbagai enzim
4. RE kasar, sintesis protein dan halus , sintesis
lemak, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi
racun.
5. Badan Golgi, Mengemas enzim/bahan sekresi
yang akan dikirimkan, Memproses protein yang
telah disintesis oleh ribosom, membentuk lisosom
6. Lisosom, Sistem Pencernaan sel
7. Mitokondria, Sistem Respirasi Sel
8. Ribosom, Tempat Sintesis Protein
9. Plastida, merupakan plastida yang mengandung
klorofil dan karotenoid. Fungsinya untuk
membantu fotosintesis dengan cara memanfaatkan
energi sinar matahari untuk membuat makanan
10. Sentrosom, Sentrosom ini organel yang di
dalamnya ada dua sentriol dan berperan penting
untuk pembelahan sel
11. Mikrobodi
12. Peroksiosom
B. Perbedaan sel tumbuhan dan hewan

C. Transportasi melalui membran plasma


1. ransfor Pasif
a. Difusi, Difusi merupakan penyebaran molekul-
molekul suatu zat dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah hingga terjadi
keseimbangan konsentrasi.
b. Difusi Terfasilitasi, Difusi difusi terfasilitasi
atau difusi dipermudah merupakan
mekanisme transpor yang dibantu oleh
protein-protein integral dalam membran
plasma (protein pembawa).
c. Osmosis, Perpindahan molekul air yang
konsentrasinya rendah (hipotonis) akan
bergerak ke konsentrasi yang lebih tinggi
(hipertonis).
d. Transfor Aktif
- Pompa Ion, transpor ion melalui membran
dengan cara memperagakan pertukaran ion
dari dalam sel dengan ion di luar sel.
- Endositosis, transpor makromolekul dan
materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan
cara membentuk vesikula baru dari
membran plasma.
- Eksositosis, adalah mekanisme transpor
molekul besar seperti protein dan
polisakarida, melintasi membran plasma dari
dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara
menggabungkan vesikula berisi molekul
tersebut dengan membran plasma
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Jaringan Tumbuhan
1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)
a. Meristem Apikal
b. Meristem Lateral
c. Meristem Interkalar
2. Jaringan Permanen (Dewasa)
a. Jaringan Parenkim
b. Jaringan Epidermis
c. Jaringan Penyokong
d. Jaringan Pengangkut
e. Jaringan Gabus
B. Struktur Organ Pada Tumbuhan
1. Struktur Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya
berada di bawah tanah, fungsinya antara lain
menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah,
menyerap air dan nutrisi, dan pada beberapa
tumbuhan digunakan sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan. Struktur luar akar terdiri atas
tudung akar, batang akar, cabang akar (pada
dikotil), dan rambut-rambut akar. Sementara itu,
struktur anatomi akar berturut-turut dari luar ke
dalam tersusun oleh jaringan epidermis, korteks,
endodermis, dan stele (silinder pusat).
2. Struktur Batang
Batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan
dengan daun dan akar yang melekat padanya,
fungsinya antara lain sebagai tempat pengangkutan
air dan unsur hara dari akar dan jalan
pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian
tubuh tumbuhan lainnya, memperluas tajuk
tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya
matahari, tempat tumbuhnya organ-organ
generatif, pada tumbuhan tertentu sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa
umbi atau rimpang. Secara anatomi, berturut dari
luar ke dalam batang tersusun atas epidermis ,
kortek/ parenkim dan stele.
3. Struktur Daun
Daun merupakan organ penting pada tumbuhan
dalam peranannya pada fotosintesis dan
transpirasi. Struktur morfologi dan antomi daun
yang sedemikian rupa sangat mendukung perannya
tersebut.
4. Struktur Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi secara
generatif pada tumbuhan karena bunga memiliki
alat kelamin jantan (benag sari) dan alat kelamin
betina (putik).
5. Struktur Buah dan Biji
Buah berkembang dari bakal buah. Berdasarkan
jumlah bakal buah yang membentuknya , buah
dibedakan atas buah tunggal, ganda dan majemuk.
Berdasarkan bagian bungayang mmbentuknya,
buah dibedakan atas buah sejati dan semu. Biji
merupakan alat perkembang biakan generatif,
terbentuk dari bakal biji yang terdapat di dalam
bakal buah.

C. Proses Fisiologi Tumbuhan


1. Transportasi pada tumbuhan dibedakan atas dua
yakni transportasi ekstravaskuler dan transportasi
intravaskuler.
2. Transpirasi pada tumbuhan adalah lepasnya uap
air dari tubuh tumbuhan ke atmosfir melalui
stomata, kutikula dan lentisel. Transpirasi
merupakan cara yang efektif bagi tumbuhan untuk
mempertahankan suhu tubuh tumbuhan tetap
terjaga pada suhu fisiologis.
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Jaringan Pada Hewan/Manusia
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel pada manusia berdasarkan
bentuknya dibedakan atas epitel pipih, epitel kubus
dam epitel silindris. Masing-masing jenis epitel
tersebut ada yang tersusun atas selapis sel-sel dan
ada yang berlapis banyak.
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat pada manusia dibedakan atas
jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan
tulang rawan, jaringan tulang ketas, jaringan darah
dan jaringan limfa
3. Jaringan Otot
Jaringan otot pada manusia terdiri dari otor rangka
(otot lurik), otot polos dan otot jantung. Otot rangka
adalah otot yang melekat di rangka, bekerjanya atas
kesadaran. Oto polos adalah otot yang terdapat di
alat-alat dalam sehingga disebut otot alat
adalam(otot viseral), bekerjanya di bawah kesdaran.
Otot jantung adalah otot yang hanya terdapat di
jantung, sifatnya antara sifat otot lurik dan otot
polos.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf yang
disebut neuron. Bagian-bagian sebuah neuron
adalah badan sel dan benang-benang yang
merupakan tonjolan dari badan sel yaitu dendrit
berfungsi menerima stimulus dan akson yang
berfungsi menghantarkan stimulus ke ujung akson
untuk diteruskan ke neuron berikutnya melalui
sinapsis.
B. Sistem Organ Pada Manusia
1. Sistem Gerak
Sistem gerak terdiri dari alat gerak pasif (tulang)
dan alat gerak aktif (otot).
2. Sistem Sirkulasi/Transportasi
Sistem sirkulasi pada manusia merupakan sistem
peredaran darah dan cairan limfa
3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada manusia terjadi secara
mekanik dan secara kimiawi (dengan enzim),
tersusun atas organ mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar,
rektum/anus.,
4. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada manusia merupakan
sistem pertukaran gas O2 dengan CO2 dan uap air
yang terjadi secara ekternal dan internal dengan
mekanisme pernafasan dada dan pernafasan
perut. Sitem ini tersusun atas aorgan hidung,
laring, faring, trakea, dan paru-paru yang di
dalamnyaterdapat bronkus, bronkiolud dan
elveolus.
5. Sitem Eksresi
Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari organ
ginjal (mengeluarkan urin), kulit (mengeluarkan
keringat), paru-paru (mengeluarkan CO2 dan uap
air) dan hati (mengeluarkan cairan empedu)
6. Sistem Koodninasi (sistem saraf, sistem
endokrin dan sistem indra)
Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem
endokrin dan sistem indra. Sitem saraf dibedakan
atas dua bagian besar yakni sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan
sistem saraf tepi terdiri dari saraf somatik dan saraf
otonom.
7. Sistem Reproduksi

a. Sistem reproduksi merupakan sistem yang


menghasilkan gamet jantan atau gamet betina,
dengan tujuan agar makhluk hidup menghasilkan
keturunan berikutnya. Organ penyusun sistem
reproduksi pada pria terdiri dari testis, epididimis,
vas deferens, vesika seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar cowper, penis dan skrotum. Otrgan
penyusun sistem reproduksi pada wanita adalah
ovarium, tuba fallopi, uterus, vagina, labia mayora,
labia minora.
8. Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem pertahanan tubuh pada manusia terdiri
dari sistem pertahanan non spesifik (eksternal dan
internal) dan imunitas spesifik.Sistem organ pada
manusia
KEGIATAN BELAJAR 4
A. Enzim
1. Enzim merupakan senyawa organik yang sebagian
besar tersusun atas protein (apoenzim) dan sisanya
adalah non protein (gugus prostetik). Gugus
prostetik merupakan aktivator enzim, terdiri dari
ko-enzim dan kofaktor.
2. Sifat enzim antara lain dalam suatu reaksi berperan
sebagai katalisator, bekerja spesifik, hanya
mempercepat reaksi (tidak merubah produk akhir),
memiliki sifat seperti protein, dapat bekerja bolak
balik, diperlukan sedikit, dipengaruhi faktor
lingkungan.
3. Ada dua teori tentang cara kerja enzim yakni lock
and key theory dan induced fit theory.
B. Katabolisme
1. Respirasi aerob dan anaerob (katabolisme
karbohidrat)

a. Respirasi aerob merupakan rangkaian reaksi


pemecahan karbohidrat (glukosa) yang
membutuhkan oksigen, berlangsung melalui
tahap glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus
Krebs dan transpor elektron. Dalam respirasi
aerob, dari 1 molekul glukosa menghasilkan 38
molekul ATP.
b. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang
berlangsung tanpa oksigen, melalui tahap
glikolisis dan reduksi asam piruvat. Dalam
respirasi anaerob, dari 1 molekul glukosa
menghasilkan 2 molekul ATP.
C. Anabolisme
Fotosintesis adalah proses pembentukan (sintesis)
karbohidrat yang menggunakan energi cahaya
matahari. Fotosintesis berlangsung melalui tahap-
tahap secara berurutan yakni reaksi terang (reaksi Hill)
dan reaksi gelap (reaksi Calvin).
1. Dalam reaksi terang pada fotosintesis terjadi
penyerapan energi cahaya matahari yang
menyebabkan terjadinya fotolisis air menjadi O2 dan
terjadinya fosforilasi (pembentukan ATP) yang
terjadi secara siklik dan non siklik serta terjadi
pembentukan NADPH2. ATP dan NADPH2
merupakan senyawa berenergi yang digunakan
pada reaksi gelap pada fotosintesis.
2. Dalam reaksi gelap pada fotosintesis terjadi fiksasi
(pengikatan) CO2 dan dengan menggunakan ATP
dan NADPH2 sebagai sumber energi dihasilkan
glukosa.
2 Daftar materi yang 1. Glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs
sulit dipahami di dan transpor elektron
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs dan
sering mengalami transpor elektron
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :3

Judul Modul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK


HIDUP
Judul Kegiatan Belajar 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
(KB) TUMBUHA
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
4. RESPON FISIOLOGI MAKHLUK HIDUP
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuhan
1. Pertumbuhan (growth) merupakan proses
penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau
panjang) yang bersifat tidak balik (irreversible).
2. Perkembangan (development) merupakan proses
menuju kedewasaan makhluk hidup. Proses
perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak
dapat di ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan
sudah dewasa penuh apabila alat reproduksi
seksualnya telah berfungsi
B. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio
didalam biji menjadi tanaman baru.

1. Perkecambahan Epigeal, adalah perkecambahan


dimana kotiledon terdapat di permukaan tanah
karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil
yang memanjang ke atas
2. Perkecambahan Hipogeal adalah perkecambahan
dimana kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah
disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
3. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu
faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal
(dari luar atau lingkungan). Contoh faktor internal
adalah tingkat kemasakan biji, ukuran biji,
absorbansi (daya serap biji terhadap air), dan ada
tidaknya zat penghambat. Contoh faktor eksternal
adalah suhu, O2, dan air
C. Pertumbuhan primer
Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan
dengan cara pembelahan dan pembesaran sel,
disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meristem
primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel,
2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi
16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut
pertumbuhan primer. Selain membelah, sel juga
mengalami penambahan ukuran (membesar dan
memanjang). Pada jaringan meristem ini terdapat
bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
1. Titik Tumbuh Akar
2. Titik Tumbuh Batang

D. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk
floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan
floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder.
1. Skema anatomi batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder
2. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah faktor
genetik (gen) dan hormon.
3. Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan
pada tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu,
kelembapan, dan aerasi

KEGIATAN BELAJAR 2
A. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan
inti sel ovum (ovum) dengan inti sel spermatozoa yang
membentuk makhluk hidup menjadi zigot. Dari zigot
inilah yang akan berkembang menjadi embrio pada
tahap kedua, keempat, morula, blastula, dan akan
terus berkembang dan berdiferensiasi membentuk
organ-organ tubuh sampai menjadi fetus dan lahir
1. Macam Fertilisasi
a. Fertilisasi eksternal, merupakan gamet-
gamet yang dikeluarkan dari dalam tubuh
sebelum fertilisasi.
b. Fertilisasi internal, merupakan proses
reproduksi yang proses pembuahannya
terjadi di dalam tubuh.
2. Fungsi Utama Fertilisasi:
a. Fungsi reproduksi, Fertilisaasi
memungkinkan perpindahan unsur-unsur
genetik.
b. Fungsi perkembangan, Fertlisasi
menyebabkan rangsangan pada sel telur
untuk menyelesaikan proses meiosisny.
3. Tahapan Fertilisasi
a. Kapasitasi dan pematangan spermatozoa
b. Perlekatan spermatozoa dengan zona
pellucida
c. Reaksi akrosom
d. Penetrasi zona pellucida
e. Bertemunya sperma dan oosit
B. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio Pada fase
embrionik zigot yang terbentuk dari hasil pertemuan
sperma dan ovum akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan dengan proses pembelahan sel.

1. Fase Morula.
Pembelahan zigot yang terjadi secara mitosis.
Hingga membentuk sekumpulan seperti buah
anggur yang disebut morula.
2. Fase Blastula.
Blastulasi adalah proses yang menghasilkan
blastula yaitu sekelompok sel-sel blastoderm
yang membentuk rongga penuh cairan sebagai
blastocoel. Pada akhir blastulasi, sel-sel
blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal,
notochordal, mesodermal dan endodermal yang
merupakan bakal pembentuk organ-organ.
3. Gastrula.
Gastrulasi merupakan proses dimana sel-sel
berkembang dan bermigrasi dalam embrio
untuk mengubah masa sel dalam tahap
blastokista menjadi embrio yang berisi tiga
lapisan germinal primer. Ketiga lapisan ini
akan berkembang hingga membentuk organ.
4. Diferensiasi dan Organogenesis
Pada akhirnya masing-masing bagian
ektoderm, mesoderm, dan endoderm akan
mengalami diferensiasi menjadi organ-organ
sebagai berikut.

a. Lapisan ekstroderm akan membentuk


organ-organ seperti saraf, hidung, mata,
kelenjar kulit dan berkembang menjadi
jaringan epidermis.
b. Lapisan mesoderm akan berkembang
membentuk organ ginjal, limpa, kelenjar
kelamin, jantung, pembuluh darah, getah
bening, tulang dan otot.
c. Lapisan endoderm akan membentuk organ
hati, pankreas, saluran pencernaan, saluran
pernapasan, kelenjar gondok, dan anak
gondok. Fase ini terjadi pada minggu ke-4
hingga minggu ke-8. Pada saat janin berusia
14 minggu, organ sudah terbentuk lengkap.
Janin terus mengalami pertumbuhan dan
penyempurnaan pada bagian-bagian organ
tubuhnya, hingga usia 9 bulan 10 hari
sebagai usia yang normal bagi bayi untuk
dilahirkan.
C. Perkembangan pasca embrionik
1. Pada tahapa pasca embrionik, terjadi
pertumbuhan dan perkembangan menjadi
individu dewasa. Individu dewasa, artinya invidu
yang siap menghasilkan keturunan atau
bereproduksi.
2. Beberapa hewan invrtebrata mengalami
regenerasi atau metamorfosis selama
pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Hewan vertebrata mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dari hewan muda menjadi hewan
dewasa.
4. Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang
luka atau rusak. Contoh cacing planaria, apabila
tubuhnya dipotong, setia dari potongan akan
menjadi individu baru dan lengkap.
5. Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk,
dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu
stadium ke stadium berikutnya. Contohnya
serangga dan amfibi.
6. Ametabola merupakan organisme yang tidak
mengalami metamorfosis sempurna. Stadium
yang dimiliki adalah stadium telur dan stadium
imago (dewasa). Contohnya kutu buku yang
bertelur kemudian berkembang menjadi dewasa
tanpa melakukan metamorfosis.
7. Holometabola merupakan organisme yang
mengalami metamorfosis sempurna. Contoh:
kumbang, ngengat, semut, dan lebah. Tahapan
metamorfosis sempurna pada serangga telur -
larva - pupa - Imago
8. Hemimetabola merupakan organisme yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contoh: kumbang, belalang, walang sangit, dan
kecoa.
Tahapan metamorfosis tidak sempurna pada
serangga :

Telur -> nimpa -> imago

D. Kematangan dan Kematian


1. Kematangan merupakan dari perubahan
intracapsular (tempat terbatas) ke fase
kehidupan, hal ini penting dalam perubahan-
perubahan yang terjadi secara morfologi pada
hewan.
2. Kematian (abortus) merupakan ketidakmampuan
fetus untuk bertahan hidup sebelum waktunya
dilahirkan.

KEGIATAN BELAJAR 3
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan meliputi faktor
dalam (interenal) dan faktor luar (eksternal).
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan mencakup
faktor genetik, epigenetik dan zat pengatur
tumbuh.
a. Faktor Genetik, kode gen tersebut berperan
dalam menentukan karkter/sifat dari
tumbuhan.
b. Epigenetik adalah suatu fitur dalam sel yang
dapat diwariskan ketika sel membelah tetapi
mereka tidak merubah gen itu sendiri.
c. Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh.
d. Auksin adalah hormon pada tumbuhan yang
dihasilkan oleh daerah pembelahan dan
pembesaran sel aktif (misalnnya ujung tumbuh
batang dan daun muda), yang mengatur
banyak aspek perkembangan tumbuhan.
e. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara
lain: Memacu perpanjangan secara abnormal
batang utuh, perkecambahan biji,
Perkembangan bunga dan buah.,
Menghilangkan sifat kerdil secara genetik,
merangsang pembelahan dan pemanjangan
sel.
f. Sitokinin, berfungsi merangsang proses
pembelahan sel, menunda pengguguran daun,
bunga, dan buah, mempengaruhi
pertumbuhan tunas dan akar.
g. Gas Etilen, berfungsi untuk merespons
terhadap adanya stres (tekanan), seperti
kekeringan, kebanjiran, tekanan kimia, luka
dan infeksi.
h. Asam absisat (Abscisic acid) adalah hormon
yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan
dengan hormon auksin dan giberelin dengan
jalan mengurangi atau memperlambat
kecepatan pembelahan dan pembesaran sel.
i. Kalin adalah hormon yang dapat merangsang
pembentukan organ tubuh.
j. Rizokalin adalah hormon yang berfungsi
dalam merangsang pembentukan akar.
k. Kaulokalin adalah hormon yang memiliki
fungsi dalam merangsang proses pembentukan
batang
l. Asam traumalin termasuk salah satu hormon
yang berpengaruh terhadap pembentukan
kambium gabus ketika sebuah tumbuhan
mengalami luka yang disebabkan oleh
gangguan fisik
m. Asam Traumalin, menghambat menguningnya
daun dengan jalan membuat kandungan
protein dan klorofil yang seimbang dalam daun
(senescens).
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Nutrisi, Tumbuhan hijau mengambil nutrisi dari
udara, air, dan dari dalam media tumbuhnya,
misalnya dari dalam tanah. Nutrisi hanya dapat
diambil tumbuhan dalam bentuk ion-ion.
b. Makronutrien adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang
banyak
c. Air, diperlukan tumbuhan dalam berbagai
proses fisiologis
d. Cahaya: Kualitas, intensitas, dan lamanya
radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses
fisiologi tumbuhan.
e. Fitokrom adalah zat yang berfungsi mengontrol
respon tumbuhan terhadap penyinaran
f. Fotoperiodisme adalah respon biologis terhadap
perubahan dalam rasio terang dan gelap dalam
daur 24 jam.
g. Tumbuhan hari panjang adalah tumbuhan yang
berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12
jam (14 - 16 jam) sehari.
h. Tumbuhan hari netral adalah tumbuhan yang
tidak responsif terhadap panjang hari untuk
pembungaannya.
i. Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang
berbunga jika terkena penyinaran kurang dari
12 jam sehari
j. Suhu, merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. Suhu yang kurang
sesuai akan menyebabkan kerja enzim di dalam
sel-sel kurang optimal sehingga proses
metabolisme (seperti fotosintesis) akan
terganggu.
k. Dormansi adalah keadaan istirahat suatu
organisme karena faktor kondisi yang tidak
menguntungkan dan dapat berakhir ketika
badan produktif tersebut pulih kembali.
l. Kelembaban, tanah atau kelembaban udara
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
m. Ketersediaan Oksigen, Oksigen diperlukan
tumbuhan untuk proses respirasi aerob..
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, jika kebutuhan terhadap oksigen
tercukupi.
n. Gravitasi, pengaruh bumi akan mempengaruhi
pertumbuhan akar menuju pusat bumi. Arah
gerak akar yang menuju pusat bumi disebut
gravitropisme. Gravitropisme adalah arah gerak
akar yang menuju pusat bumi.
o. pH (derajat keasaman), jika keadaan tanah
terlalu asam, klorofil akan rusak sehingga
mengganggu proses fotosintesis
p. Organisme parasit pada tumbuhan dapat
berupa virus, bakteri, dan jamur.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan meliputi faktor
dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Pada Hewan
1. Faktor Dalam (Internal)
a. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA penyandi protein, polipeptida
atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi
bagi organisme yang memilikinya.
b. Hormon merupakan zat yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh.
c. Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan
tulang.
d. Ekdison dan juvenil mempengaruhi
perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
e. Somatomedin adalah hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan tulang.
f. Tiroksin, adalah hormone yang
mengendalikan pertumbuhan hewan.
g. Hormon pertumbuhan (Growth hormon –
GH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis
bagian depan.
h. Hormon testosteron, mengatur
perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria.
i. Hormon estrogen/progresteron, mengatur
perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita.
2. Faktor Luar (Eksternal)
a. Makanan atau Nutrisi, merupakan bahan
baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh.
b. Suhu, pada suhu optimum, semua makhluk
hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik
c. Aktivitas Tubuh, aktivitas tubuh akan
mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi
pada pertumbuhan dan perkembangan.
d. Oksigen, merupakan senyawa anorganik
yang mutlak diperlukan organisme anaerob
dalam proses respirasinya.

KEGIATAN BELAJAR 4
1. Fotonasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan cahaya.
2. Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena pengaruh gravitasi bumi.
3. Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan
yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan.
4. Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan cahaya.
5. Haptonasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh sentuhan serangga.
6. Kemotaksis merupakan gerak taksis yang
disebabkan oleh rangsangan zat kimia.
7. Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan air.
8. Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan zat kimia.
9. Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, seperti
karbon dioksida, pH, suhu dan kadar kalsium.
10. Niktinasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut
juga gerak tidur.
11. Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian
dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan
arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan.
12. Termonasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan suhu, seperti
mekamya bunga tulip.
13. Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi
atau persinggungan. 85.Tigmonasti merupakan
gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang
sentuhan atau getaran
14. Alergi adalah kegagalan fungsi imunitas atau
kekebalan tubuh dimana seseorang mengalami
sensitifitas berlebihan terhadap suatu bahan atau
zat.
15. Antibodi merupakan sistem pertahanan yang
dilakukan untuk merespon keberadaan suatu
antigen atau melawan serangan-serangan dari
organisme dan substansi asing dan kemudian
akan bereaksi dengan antigen tersebut dengan
cara dengan memproduksi suatu zat sejenis
protein atau polisakarid.
16. Antigen adalah Zat-zat yang merangsang
timbulnya reaksi kekebalan tubuh.
17. Autoimun adalah penyakit yang timbul ketika
tubuh membentuk antibodi yang melawan sel
miliknya
18. Habituation (pembiasaan) merupakan respon
membiasakan perilaku yang dihasilkan dari
pengalaman awal,
19. Imprinting (perekaman) merupakan pola perilaku
belajar sederhana, terutama pada aves &
mammalia berupa pembelajaran yang didapatkan
hewan setelah dilahirkan atau menetas dalam
masa kritis
20. Imunitas pasif, merupakan jenis imunitas dimana
jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke
individu lainnya.
21. Makrofag merupakan sel fagosit besar dalam
jaringan, berasal dari perkembangan sel darah
putih monosit yang diproduksi di sumsum tulang
belakang dan berfungsi menelan antigen atau
bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik
22. Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap
infeksi atau cedera.
23. Sistem Imunitas adalah sistem pertahanan yang
berperan dalam mengenal, menghancurkan, serta
menetralkan benda-benda asing atau sel-sel
abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh.
24. Pertahanan nonspesifik merupakan imunitas
bawaan sejak lahir, berupa komponen normal
tubuh yang selalu di temukan pada individu sehat,
dan siap mencegah serta menyingkirkan dengan
cepat antigen yang
2 Daftar materi yang 1. Mekanisme pertahanan tubuh non spesifik dan
sulit dipahami di spesifik
modul ini 2. Hormon pada tumbuhan
3 Daftar materi yang 1. Mekanisme pertahanan tubuh non spesifik dan
sering mengalami spesifik
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :4

Judul Modul PEWARISAN SIFAT DAN EVOLUSI


Judul Kegiatan Belajar 1. POLA-POLA HEREDITAS
(KB) 2. MATERI GENETIK DAN REGULASI EKSPRESI GEN
3. MEKANISME EVOLUSI
4. EVOLUSI POPULASI
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Siklus dan Pembelahan Sel
Siklus Sel terdiri dari fase pembelahan sel (mitotik /
M), fase pertumbuhan (interfase), terdiri dari: G1 (fase
gap 1), S (fase sintesis), G2 (fase gap 2), sebelum sel
memasuki fase mitotik dan siap membelah.
Tergantung pada jenis sel, ada dua cara sel membelah
— mitosis dan meiosis. Masingmasing metode
pembelahan sel ini memiliki karakteristik khusus.
1. Mitosis

Terjadi pada sel tubuh (somatis) dan menghasilkan


sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan
sel induk. Kromosom hasil pembelahan mitosis
berpasangan sehingga disebut diploid (2n). sel
tunggal membelah menjadi dua sel yang
merupakan replika satu sama lain dan memiliki
jumlah kromosom yang sama

2. Meiosis

Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan


sel kelamin, seperti sel telur wanita atau sel
sperma pria. Pada meiosis sel membelah menjadi
empat sel yang memiliki setengah jumlah
kromosom.

B. Pewarisan Sifat Mendelian dan Penyimpangan Semu


Hukum
Mendel
1. Hukum
Pewarisan
Sifat Mendel
Jika individu
dengan sifat A
melakukan
perkawinan
dengan
individu lain dengan sifat B, sifat keturunannya
merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua
induknya.
a. Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi
yang menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet, terjadi pemisahan gen gen
sealel secara acak (The Law of Segregation of
Allelic Genes).
b. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum
Asortasi, hukum berpasangan atau
penggabungan secara bebas (Th e Law of
Independent Assortment of Genes
2. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
a. Penyimpangan karena interaksi alel
b. Penyimpangan interaksi genetik
3. Pautan dan Pindah Silang
a. Pautan adalah kecenderungan gen pada
kromosom untuk tetap bersama-sama dan
diteruskan pada generasi berikutnya. Pindah
silang adalah pertukaran gen atau bagian
kromosom dan membentuk variasi baru baru.
Tautan gen yang terjadi pada kromosom
autosom disebut tautan autosomal. Gen
tertaut kelamin (sex linked genes) adalah gen
yang terletak pada kromosom kelamin dan
sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini
diturunkan bersama dengan jenis kelamin
terdiri atas gen tertaut kromosom X dan Y.
b. Pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis
(pembentukan gamet). Pindah silang dapat
berupa pindah silang tunggal atau pindah
silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan
pindah silang dihitung nilai pindah silangnya
(NPS).
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Kromosom
Kromosom memiliki komponen berupa DNA dan
protein. Berdasarkan fungsinya kromosom dibedakan
menjadi dua macam yaitu kromosom seks dan
kromosom tubuh. Berdasarkan jumlah sentromernya,
bentuk kromosom dapat dibedakan menjadi 4 macam,
yaitu: Asentrik, Monosentrik, Disentrik, Polisentrik.
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom
dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu Metasentrik,
Submetasentrik, Akrosentrik, Telosentrik.
B. DNA dan RNA
1. DNA
Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau Asam
Deoksiribo Nukleat merupakan senyawa kimia
yang terdapat di dalam inti sel. DNA pertama kali
ditemukan oleh F. Miescher(1869) dari sel
spermatozoa dan sel eritrosit burung, selanjutnya
dinamakan sebagai nuklein
2. RNA
RNA adalah makromolekul polinukleotida yang
berbentuk untai tunggal. RNA berperan dalam
sintesis protein. Komponen penyusun RNA, yaitu
gula ribosa, gugus fosfat, serta basa nitrogen purin
(guanin dan adenin) dan pirimidin (urasil dan
sitosin). Terdapat tiga macam RNA yaitu mRNA,
tRNA, dan rRNA.
3. Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses dimana asam amino
secara linear diatur menjadi protein melalui
keterlibatan RNA ribosom, RNA transfer, RNA, dan
berbagai enzim. Sintesis protein adalah proses
dimana sel-sel individual disusun membentuk
protein. Baik asam deoksiribonukleat (DNA) dan
semua jenis asam ribonukleat (RNA) akan terlibat
dalam proses ini. Sintesis protein merupakan
prses penyusunan asam-asam amino pada rantai
polinukleotida. Kunci utama dalam proses sintesis
protein adalah DNA yang merupakan material
genetika dari sel. Sintesis protein terjadi melalui 2
tahap yaitu tanskripsi dan translasi.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Evolusi adalah perubahan atau perkembangan
struktur mahkluk hidup menjadi lebih adaptif dalam
waktu yang lama.
2. Teori evolusi Darwin yaitu spesies yang ada sekarang
merupakan hasil evolusi dari spesies nenek
moyangnya, dan evolusi terjadi sebagai akibat dari
seleksi alam.
3. Teori seleksi alam yang dikemukakan Darwin, yaitu: 1)
Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan
keturunan yang banyak; 2) Sumber daya alam di bumi
terbatas, sehingga terjadi kompetisi untuk bertahan
hidup di antara keturunan pada setiap generasi; 3)
terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup, dan
variasi ini umumnya dapat diwariskan; 4) Proses ini
berlangsung dari generasi ke generasi, sehingga
populasi lambat laun menjadi teradaptasi lebih baik
terhadap lingkungannya.
4. Bukti-bukti evolusi terdiri dari: pengaruh penyebaran
geografis, catatan fosil, anatomi perbandingan, biologi
molekuler, perbandingan biokimia, dan organ tubuh
yang tersisa.
5. Teori tentang evolusi merupakan teori yang tetap
hangat dipertentangkan sampai saat ini. Banyak tokoh
yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada satu
teori yang dapat menjawab semua fakta dan kejadian
tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
6. Teori evolusi Darwin yaitu spesies yang ada sekarang
merupakan hasil evolusi dari spesies nenek
moyangnya, dan evolusi terjadi sebagai akibat dari
seleksi alam.
7. Teori seleksi alam yang dikemukakan Darwin, yaitu: 1)
Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan
keturunan yang banyak; 2) Sumber daya alam di bumi
terbatas, sehingga terjadi kompetisi untuk bertahan
hidup di antara keturunan pada setiap generasi; 3)
terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup, dan
variasi ini umumnya dapat diwariskan; 4) Proses ini
berlangsung dari generasi ke generasi, sehingga
populasi lambat laun menjadi teradaptasi lebih baik
terhadap lingkungannya.
8. Bukti-bukti evolusi terdiri dari: pengaruh penyebaran
geografis, catatan fosil, anatomi perbandingan, biologi
molekuler, perbandingan biokimia, dan organ tubuh
yang tersisa.
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Sifat-sifat yang berbeda, yang terdapat pada individu-
individu dalam satu spesies disebut variasi. Individu
yang mengalami variasi disebut varian. Variasi terjadi
sebagai akibat adanya mutasi gen. Mutasi didefinisikan
sebagai pemutusan atau penggantian yang terjadi pada
molekul DNA. Laju mutasi suatu spesies adalah angka-
angka yang menunjukkan jumlah gen-gen yang
bermutasi di antara seluruh gamet yang dihasilkan
oleh satu individu dari suatu spesies.
2. Hardy dan Weinberg menemukan suatu rumus
sederhana yang dapat digunakan untuk menemukan
probabilitas frekuensi genotipe pada suatu populasi
dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari
satu generasi ke generasi lainnya. Rumus tersebut
dikenal sebagai persamaan kesetimbangan Hardy-
Weinberg.
3. Genetic drift adalah lepasnya frekuensi alela secara
kebetulan, sedangkan aliran gen atau gene flow
merupakan pertukaran gen antar populasi, yang
biasanya merupakan spesies yang sama. Contoh aliran
gen dalam sebuah spesies meliputi migrasi dan
perkembangbiakan organisme atau pertukaran serbuk
sari. Transfer gen antar spesies meliputi pembentukan
organisme hibrid dan transfer gen horizontal.
2 Daftar materi yang 1. Sintesis Protein
sulit dipahami di 2. Kede Genetik
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Kode Genetik
sering mengalami
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :5

Judul Modul EKOLOGI DAN LINGKUNGAN


Judul Kegiatan Belajar 1. LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA
(KB) 2. POPULASI DAN KOMUNITAS
3. EKOSISTEM
4. PERUBAHAN LINGKUNGAN
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Lingkungan Organisme
Lingkungan organisme merupakan semua faktor
biotik dan abiotik yang ada disekitar organisme
tersebut dan dapat mempengaruhi kelangsungan
hidupnya.
1. Lingkungan biotik dapat berupa hewan,
tumbuhan maupun mikro-organisme .
2. Lingkungan abiotik meliputi
a. Faktor medium/substratum (seperti
tanah/perairan sebagai tempat hidup)
b. Faktor cuaca/iklim (suhu kelembaban,
udara, angin, intensitas cahaya).
c. Faktor abiotik yang berperan utama sebagai
penentu penting bagi persebaran organisme
antara lain:
1) Suhu
2) Air
3) Cahaya matahari
4) Angin
5) Batu dan tanah
3. Berdasarkan ruang dan waktu, perubahan
lingkungan dibedakan atas :
a. Perubahan siklik yaitu perubahan
lingkungan yang terjadinya berulang- ulang
secara berirama.
b. Perubahan terarah yaitu perubahan
lingkungan yang terjadinya berangsurangsur
secara terus- menerus (progressif atau
berkesinambungan) menuju ke suatu arah
tertentu.
c. Perubahan eratik
B. Lingkungan sebagai Sumberdaya
Hukum yang terkait dengan toleransi organisme
terhadap faktor lingkungan: hukum toleransi Shelford
yang menyatakan bahwa setiap organisme
mempunyai suatu minimum dan maksimum ekologis
yang merupakan batas bawah dan batas atas dari
kisaran toleransi organisme tersebut terhadap kondisi
lingkungannya.
C. Habitat dan Relung
1. Habitat merupakan tempat dimana biasanya
makhluk hidup terdapat.
2. Relung atau niche ekologi suatu organisme
merupakan status fungsional organisme tersebut
di dalam habitat yang ditempatinya berdasarkan
adaptasi- adaptasi fisiologis, struktural dan
perilakunya.
3. Konsep relung ekologi multidimensi yang
diperkenalkan Hutchinson: menganggap setiap
kisaran toleransi terhadap suatu faktor
lingkungan atau kisaran mengenai macam
sumberdaya yang dimanfaatkan hewan, sebagai
satu dimensi. Dimensi relung yang dimaksud bisa
menyangkut ruang, waktu, jenis makanan, cara
makan dan lain lain.
4. Berdasarkan pemanfaatannya Hutchinson
membedakan relung ekologi menjadi 2 macam,
yaitu: Relung fundamental dan Relung
terealisasikan
5. Menurut Root (dalam Begon, 1996) guild adalah
kelompok species yang menggunakan
sumberdaya yang sama dan dengan cara yang
sama.
6. Daerah sebaran di bagi 2 yaitu: simpatrik (daerah
sebaran sama) dan alopatrik (daerah sebaran
berbeda)
D. Respon dan Adaptasi
1. tujuan akhir setiap organisme melakukan
respon terhadap stimulus adalah agar dapat
mempertahankan hidupnya (survive) dan dapat
bereproduksi mempertahankan jenisnya
(berbiak).
2. Stimulus adalah suatu faktor yang diakibatkan
oleh perubahan lingkungan (baik lingkungan
abiotik maupun biotiknya) yang dapat ditangkap
oleh reseptor (organ indra) suatu organisme dan
berpotensi mempengaruhi keseimbangan bagi
organisme tersebut.
3. Faktor yang mempengaruhi Respon suatu
organisme.
4. Wujud respon terhadap stimulus yang diterima
organisme
5. Tipe respons dasar pada hewan
6. Pola (aturan) umum mengenai adaptasi-
adaptasi struktural pada hewan
7. Peran yang menyebabnak terjadinya suatu
perilakan
8. Perilaku hewan yang dihasilkan sebagai akibat
belajar meliputi habituasi (pembiasaan),
pengkondisian
(conditioning), perekaman (impriting),
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Konsep Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu-individu
yang sejenis yang berada pada tempat dan waktu
yang sama
1. Berdasarkan persfektif biologi, populasi
memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu
yang dapat bersifat fluktuatif maupun
konstan seiring dengan berjalannya waktu.
b. Mempunyai sejarah ontogeni (dari mulai
lahir, tumbuh, dewasa menjadi tua hingga
mati atau punah).
c. Dapat dikenai faktor-faktor lingkungan
sebagai bentuk respon terhadap
perubahan lingkungan
d. Mempunyai sifat hereditas dalam bentuk
gen pool (genangan gen).
e. Terintegrasi oleh faktor-faktor
hereditas dan lingkungan yang
mempengaruhi kestabilannya.
2. Sedangkan berdasarkan persfektif statistik,
populasi memiliki ciri-ciri :
a. Mempunyai kelimpahan dan
kerapatan/kepadatan (densitas).
b. Mempunyai sebaran dan struktur umur
c. Memiliki pola dispersi (pola sebaran individu
intra-populasi)
d. Memiliki genangan gen (gen pool)
3. Secara umum dikenal ada tiga pola sebaran
populasi, yaitu:
a. Acak (random)
b. Seragam (uniform)
4. Mengelompok atau agregasi (clumped)
5. Interaksi interspesifik adalah interaksi
antar populasi dalam suatu komunitas
6. Interaksi dapat berupa: simbiosis
mutualisme, komensalisme, parasitisme,
predatorisme dan kompetisi.
B. Pertumbuhan Populasi
1. Ada 4 parameter utama yang menentukan
kelimpahan suatu populasi, yaitu:
a. Natalitas
b. Mortalitas
c. Imigrasi
d. Emigrasi
2. Secara garis besar tinggi rendahnya laju natalitas
dibedakan menjadi dua faktor, yaitu:
a. Faktor bawaan, meliputi kemampuan
berbiak (fekunditas dan fertilitasnya) dan
kemampuan induk dalam perawatan
anaknya.
b. Faktor lingkungan, meliputi tersediaan
sumber daya (seperti ruang, makanan
dan kondisi yang sesuai).
3. Ada dua macam strategi berbiak hewan dalam
mempertahankan kesintasan jenisnya, yaitu:
a. Strategi-r/species-r
b. Strategi-k
C. Struktur Komunitas
Komunitas merupakan kesatuan dari populasi-
populasi pada suatu ruang dan waktu tertentu.
Berdasarkan sumber makanannya, komponen
komunitas dikelompokan menjadi:
1. Produsen
2. Konsumen, dibagi menjadi: herbivora,
karnivora, omnivore
3. Dekomposer
D. Interaksi Organisme
1. Berdasarkan jenis organisme yang berinteraksi,
ada dua bentuk interaksi antar organisme yaitu:
a. Interaksi intraspesifik (intraspecies), yaitu
interaksi yang terjadi diantara individu yang
sejenis (dalam satu populasi).
b. Interaksi interspesifik (intraspecies), yaitu
interaksi yang terjadi antar individu yang
berbeda species.
2. Dampak yang terjadi pada organisme yang
berinteraksi, dikenal istilah
a. Interaksi posistif (yang
menguntungkan). Misalnya
mutualisme, protokooperasi,
komensalisme.
b. Interaksi negatif (yang merugikan),
interaksi parasitisme, predasi,
parasitodisme, kompetisi dan
amensalisme.
c. Interaksi netral (tidak berdampak)

KEGIATAN BELAJAR 3
A. Komponen penyusun ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal-balik antara
makhluk hidup (komponen biotik atau komunitas)
dengan lingkungannya (komponen abiotik)
1. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Produsen; yaitu makhluk hidup yang
mampu mengubah zat an-organik menjadi
organik
b. Konsumen; yaitu organisme yang tidak
bisa membuat makanannya sendiri dan
tergantung kepada organisme lain.
c. Pengurai atau dekomposer; yaitu
organisme yang mampu menguraikan
bahan organik yang berasal dari
organisme yang telah mati.
2. Komponen abiotik dapat berupa:
a. Medium atau substrat tempat komponen
biotik melangsungkan kehidupannya,
seperti tanah, air (perairan) atau udara
b. Berupa kondisi, seperti suhu dan
kelembaban udara, angin, intensitas
cahaya, pH, kekeruhan, arus air.
B. Macam-macam ekosistem
1. Ekosistem dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Ekosistem daratan (ekosistem
terestrial), dibedakan menjadi
beberapa bioma antara lain:
1 ) Bioma hutan hujan tropis
2 ) Bioma padang rumput
3 ) Bioma hutan gugur
4 ) Bioma gurun
5 ) Bioma taiga
6 ) Bioma thundra
b. Ekosistem perairan (ekosistem
akuatik), Berdasarkan tingkat
salinitasnya ekosistem perairan
perairan dibedakan atas:
1) Ekosistem air tawar, berdasarkan ada
tidaknya arus air, dibedakan menjadi:
Ekosistem lotik, Ekosistem lentik
2) Ekosistem laut, meliputi ekosistem laut
dalam, ekosistem laut dangkal, ekosistem
pantai dan ekosistem terumbu karang.
3) Ekosistem estuaria, misalnya muara
c. Ekosistem lahan basah, misalnya:
1) Ekosistem lahan gambut
2) Ekosistem mangrove atau bakau
3) Ekosistem rawa-rawa
C. Ekoenergetika
Ekoenergetika merupakan bahasan dalam
ekologi yang mengkaji tentang transformasi
energi dalam organisme hidup
1. Tranformasi energi dari sumber utamanya,
yaitu sinar matahari hingga memasuki ke
sistem organisme dari mulai produsen,
konsumen hingga pengurai, bahkan yang
dilepaskan kembali ke alam.
2. Di dalam transformasi energi dikenal istilah
rantai makanan. Terdapat 2 tipe rantai
makanan:
a. Rantai makanan perumput
b. Rantai makanan detritus
3. Berdasarkan struktur penyusunnya, kita
mengenal ada 3 bentuk piramid ekologi yaitu:
a. Piramida jumlah
b. Piramida Biomassa
c. Piramida Energi
4. Produktivitas dapat dibedakan atas:
a. Produktivitas Primer
b. Produktivitas Sekunder;
D. Siklus Biogeokimia
Daur biogeokimia merupakan siklus zat yang
berlangsung melalui komponen biotik dan abiotik
di dalam suatu ekosistem
1. Beberapa daur biogeokimia antara lain:
a. Siklus air, air menguap dari permukaan
air, transpirasi tumbuhan dan respirasi
organisme, dan turun kembali sebagai
hujan.
b. Siklus karbon, Karbon dihasilkan
sebagai dari aktivitas respirasi dan
pembakaran bahan bakar fosil
c. Siklus nitrogen, Mikroorganisme
berperan penting dalam mengembalikan
nitrogen sehingga mampu diserap
kembali oleh tumbuhan.
d. Siklus oksigen, Siklus oksigen
merupakan proses pergerakan unsur
oksigen dalam bentuk gas, cair maupun
senyawa organic
e. Siklus sulfur, sumber sulfur di alam
berasal dari pembakaran fosil dan bahan
organik dari feses dan jasad organisme
yang mati.
f. Siklus fosfor, fosfor di alam dapat
berasal dari dua jalan, yaitu proses
pelapukan batuan mineral (batuan
fosfat) dan penguraian bahan organik
(misalnya faeses hewan) oleh
dekomposer.
KEGIATAN BELAJAR 4
A. Perubahan Ekosistem
1. Eksploitasi seringkali mengakibatkan
perubahan lingkungan yang mengarah pada
kerusakan lingkungan
2. Perubahan dapat disebabkan oleh:
a. Faktor alam (seperti perubahan iklim, akibat
gunung meletus, banjir bandang)
b. Faktor eksternal (seperti polusi,
kebakaran hutan, konversi lahan).
3. Suksesi adalah proses perubahan ekosistem
secara perlahanlahan menuju ke arah
pematangan (kestabilan) melalui beberapa
tahapan serial.
4. Enam unsur yang akan terjadi sehubungan
dengan proses suksesi, yaitu:Penggundulan,
Migrasi, Eksesis, Kompetisi, Reaksi, Stabilisasi
5. Berdasarkan perubahan jumlah
vegetasinya, suksesi dibagi menjadi:
suksesi progresif dan suksesi regresif.
6. Berdasarkan kondisi awalnya, suksesi
dibedakan atas: Suksesi primer; suksesi
sekunder
7. berdasarkan sumber awal terbentuknya
jaring-jaring makanan, suksesi tersebut,
dibedakan atas: . Suksesi autrofik dan
Suksesi heterotrofik
B. Peranan Manusia dalam Perubahan Lingkungan
1. Manusia mempunyai kebutuhan yang dapat
menyebabkan perubahan lingkungan. Kebutuhan
tersebut dapat meliputi:
a. Kebutuhan dasar (essensial)
b. Kebutuhan tambahan (non-
essensial)
2. Eksploitasi yang berlebihan akan
berdampak pada penurunan kemampuan
lingkungan dalam mendukung
kelangsungan makhluk hidup yang ada di
dalamnya.
3. Kegiatan manusia yang dapat
penyebabkan perubahan lingkungan
antara lain:
a . Eksploitasi yang berlebihan
b . Intensifikasi pertanian
c . Ekstensifikasi pertanian
C. Pencemaran Lingkungan
1. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 14,
pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan
2. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan
3. Suatu zat dapat disebut sebagai polutan
apabila:
a. Jumlahnya melebihi jumlah normal
b. Berada tidak tepat pada waktunya
c. Berada tidak tepat pada tempatnya
4. Berdasarkan sumber bahan pencemarnya, zat
pencemar dapat dibedakan atas:
a. Pencemar kimiawi
b. Pencemar biologi
c. Pencemar fisik
5. Berdasarkan tempat terjadinya,
pencemaran dibedakan atas 3 macam,
yaitu:
a. Pencemaran udara
b. Pencemaran air
c. Pencemaran tanah
D. Masalah Lingkungan Global dan Nasional
1. Permasalahan-permasalahan lingkungan
global dan nasional antara lain:
a. Global Warming
b. Deforestasi
c. Penurunan Keanekaragaman Hayati
d. Sampah dan limbah,
e. Insektisida
E. Upaya Mengatasi Masalah Kerusakan Lingkungan
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
(pembangunan berwawasan lingkungan)
adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan.
2. Konsep pembangunan berkelanjutan
berdasarkan kesepakatan KTT Bumi di Rio de
Jeniro tahun 1992, terkandung 2 gagasan
penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan
b. Gagasan keterbatasan
3. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah:
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai
insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina
lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa
kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya
secara bijaksana.
f. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik
Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
4. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun
1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI
No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk
Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan
beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis
mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
4) Pemerintah mencanangkan gerakan
menanam sejuta pohon.
5. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
b. Pelestarian Udara, dengan: Mengurangi
penghamburan energi di pabrik,
Menggunakan energi selain minyak bumi,
Mengurangi penggunaan mobil pribadi,
Menggunakan kendaraan irit bahan bakar
c. Pelestarian Hutan, dengan: Reboisasi atau
penanaman kembali hutan yang gundul,
Melarang pembabatan hutan secara
sewenang-wenang, Menerapkan sistem
tebang pilih dalam menebang pohon,
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam
kegiatan penebangan hutan, Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang
melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
d. Pelestarian Laut dan Pantai, dengan:
Melakukan reklamasi pantai dengan
menanam kembali bakau di areal sekitar
pantai, Melarang merupakan pengambilan
batu karang yang ada di sekitar pantai
maupun di dasar laut, karena karang
merupakan habitat ikan dan tanaman laut,
Melarang pemakaian bahan peledak dan
bahan kimia lainnya dalam mencari ikan,
Melarang pemakaian pukat harimau untuk
mencari ikan.
e. Pelestarian Flora dan Fauna, dengan:
Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa, Melarang kegiatan perburuan
liar, Menggalakkan kegiatan penghijauan.
f. Konservasi Keanekaragaman Hayati, dengan
konsevasi in situ dan ex situ
g. Mengatasi permasalahan limbah sampah,
dengan menggalakkan 3R: reduce,
reuse,recycle
2 Daftar materi yang 1. Menghitung indeks keanekaragaman Shanon-
sulit dipahami di Wienner (H’)
modul ini 2. Apa yang dimaksud protokooperasi
3 Daftar materi yang 1. Interaksi netral (tidak berdampak), mengapa disebut
sering mengalami interaksi jika tidak berdampak antar sesama
miskonsepsi organisme?
2. Siswa sulit membedakan Konsep tentang imbah dan
polutan
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Zainal Mustakim
Sekolah : SMAN 1 Pebayuran
Modul :6

Judul Modul BIOTEKNOLOGI


Judul Kegiatan Belajar 1. PRINSIP DAN SEJARAH BIOTEKNOLOG
(KB) 2. DNA KLONING
3. SEL PUNCA
4. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BERBAGAI BIDANG
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KEGIATAN BELAJAR 1
yang dipelajari A. Pengertian bioteknologi
Bioteknolgi merupakan pemanfaatan sistem
kehidupan dan organisme untuk mengembangkan
dan menciptakan produk baru untuk menghasilkan
atau memodifikasi produk atau proses dengan tujuan
memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas
maupun kuantitas serta singkat dalam waktu
produksi.
B. Prinsip-prinsip dasar bioteknologi
Prinsip dasar bioteknologi adalah:
1. adanya agen biologis (mikroba, enzim, sel),
2. pendayagunaan teknologi untuk memanipulasi
DNA,
3. produk dan jasa yang diperoleh
4. penggunaan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan
dengan produk.
C. Sejarah perkembangan bioteknologi
1. Pengguaan istilah bioteknologi pertama kali
diperkenalkan oleh ilmuwan asal Hungaria, Karl
Ereky, pada tahun 1919 untuk menggambarkan
interaksi biologi dan teknologi manusia dengan
memanfaatkan sistem biologi serta organisme
untuk mengubah bahan baku menjadi suatu
produk yang berguna bagi masyarakat.
2. Bioteknologi modern dimulai sejak tahun 1928
sejak antibiotik penicilin digunakan oleh
Alexander Fleming untuk pengobatan penyakit
kulit yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus hingga pada tahun 1940
penicilin digunakan untuk mengobati infeksi
pada manusia.
3. Suharto (1995) membagi Era perkembagan
bioteknologi ke dalam 5 era yaitu:
a. Era Pra Pasteur, sebelum tahun 1865,
penggunaan teknik fermentasi menggunakan
mikroorganisme untuk menghasilkan produk.
b. Era Pasteur (1986-1940), pengembangan
industri fermentasi untuk membuat etanol,
butanol, asam organik serta pengolahan
limbah secara aerob.
c. Era Antibiotik (1940-1960), pembuatan
penisilin yang digunakan pada saat tentara
Amerika di Normandy melakukan perang
dunia kedua, vaksin virus, teknologi kultur
sel hewan, teknologi fermentasi media cair,
dan transformasi steorid.
d. Era Pasca Antibiotik (1960-1975), isolasi
asam-asam amino, eludasi struktur DNA,
protein sel tunggal, enzim, protein sel
tunggal, biogas, dan teknologi DNA
rekombinan.
e. Era Bioteknologi Modern (1975-sekarang),
penggunaan rekayasa genetika, zat antibodi
monoklonal, produksi hormon, dan lain-
lain.…
D. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi
konvensional
Peranan mikroorganisme dan bioteknologi
konvensional:
1. Mikroorganisme di bidang bioteknologi pertanian
a. Pembuatan kompos bioaktif (Trichoderma
pseudokoningii, Cytopaga sp, dan fungi
pelapuk putih)
b. Biofertilizer (Rhizobium sp, Azoospirillum sp,
Azetobacter sp, Aspergillus sp, Penicillium sp,
Pseudomonas sp, dan Bacillus megatherium)
c. Agen biokontrol (Bacillus thurigiensis, Bauveria
bassiana, Paecilomyces fumosoroseus, dan
Methazium anisopliae)
2. Mikroorganisme di bidang bioteknologi
peternakan dan perikanan
3. Mikroorganisme di bidang bioteknologi pangan
a. Kecap. Aspergillus wentii
b. Tempe. Rhizopus sp
c. Keju. Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
lactis, dan Streptococcus.
d. Oncom. Neurospora sp dan Rhizopus sp.
e. Yogurt. Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus camemberti.
f. Minuman beralkohol.
g. Roti. Sacharomyces cerevisiae
4. Mikroorganisme di bidang bioteknologi farmasi
a. Pembuatan antibiotik. Streptomyces
aureofaciens, Aspergillus fusmigatus, Penicillin
notatum, Streptomyces griceus.
b. Pembuatan vaksin
5. Mikroorganisme di bidang bioteknologi energi
6. Mikroorganisme di bidang bioteknologi
pengolahan bahan tambang
7. Mikroorganisme di bidang bioteknologi
bioremediasi. Achromobacter, Arthrobacter,
Acinetobacter, Actinomyces, Aeromonas,
Brevibacterium, Flavobacterium, Moraxella,
Klebsiella, Xanthomyces, Pseudomonas, dan
Bacillus
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Kloning DNA metode untuk menyimpan dan
menyiapkan sekuen-sekuen DNA yang telah
terdefenisi dengan baik ke dalam banyak salinan
identik.
B. Kloning gen dapat dimanfaatkan untuk membuat dan
menyimpan DNA interes dalam jumlah banyak serta
menghasilkan produk berupa protein dari DNA
tersebut.
C. Isolasi DNA merupakan langkah awal yang harus
dikerjakan dalam proses rekayasa genetika sebelum
melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar dari
isolasi DNA jaringan adalah memecah dan
mengeksraksi jaringan tersebut sehingga akan
terbentuk ekstrak sel yang terdiri dari DNA, RNA dan
substansi dasar lainnya seperti protein, karbohidrat,
dan lipid. Pada dasarnya, metode isolasi DNA terdiri
dari tahapan penghancuran (lisis) sel, ekstraksi DNA,
dan presipitasi DNA.
D. Tahapan pengklonan gen dalam plasmid bakteri
terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu:
1. isolasi dan pemotongan DNA,
2. produksi DNA rekombinan,
3. kloning DNA rekombinan,
4. screening.
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Kultur sel tunggal
Kloning dapat menghasilkan satu atau lebih
organisme yang identik secara genetis dengan induk
sel tunggalnya. Kata “Clon” berasal dari bahasa
Yunani yang artinya “ranting”. Saat ini, kloning
organisme melalui sel tunggal sangat penting karena
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan banyak
jaringan yang berbeda dari satu sel induk.
B. Transplantasi inti
Sel hewan yang telah berdiferensiasi pada umumnya
tidak dapat ditumbuhkan dalam kultur sel sehingga
sulit untuk mengembangkan kultur sel tunggal dari
sel hewan. Penggunakan sel hewan pada kultur sel
menggunakan pendekatan transplantasi inti.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara membuang inti
nukleus yang tidak dibuahi atau yang dibuahi dengan
nukleus dari organisme yang berbeda. Nukleus dari sel
donor akan mempertahankan kemampuan genetiknya
sehingga sel akan berkembang membentuk seluruh
jaringan, organ, dan sistem organ suatu organisme
C. Sel punca (stem cell) pada hewan
Kloning pada manusia tidak bertujuan untuk
reproduksi, tetapi bertujuan untuk memproduksi sel
induk yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit manusia. Sel punca (stem Cell) merupakan
sel yang tidak terspesialisasi sehingga dapat
bereproduksi sendiri tanpa batas dan dalam kondisi
yang sesuai dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel. Sel punca mampu mempertahankan
jumlahnya dan dapat menghasilkan sel yang mampu
berdiferensiasi.
KEGIATAN BELAJAR 4
A. Bioteknologi farmasi
Bakteri rekombinan yang membawa gen spesifik dapat
mensintesis sejumlah besar protein yang penting
dalam medis dalam waktu yang relatif singkat dan
dalam volume yang besar. Contoh dari aplikasi ini
adalah produksi insulin dan interferon manusia serta
protein penting lainnya seperti hormon pertumbuhan
dan erythropoietin yang merangsang produksi sel
darah merah.
B. Terapi gen
Salah satu upaya berhasil yang pernah dilakukan
menggunakan pendekatan terapi gen adalah transfer
gen yang mengkode enzim adenosin deaminase ke
dalam sumsum tulang dua gadis yang menderita
penyakit darah langka yang disebabkan kurangnya
enzim ini.
C. Produksi vaksin
Bidang lain yang signifikan dan potensial untuk
dikembangkan menggunakan teknologi rekayasa
genetika adalah produksi vaksin untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh virus.
D. Bioteknologi pertanian
Bidang utama dari rekayasa genetika adalah
memanipulasi gen tanaman pertanian yang penting.
Pada tumbuhan, kesulitan utama dalam aplikasi
bioteknologi adalah mengidentifikasi vektor yang
sesuai untuk memasukkan DNA rekombinan. Sel
tumbuhan tidak memproses banyak plasmid bakteri
ketika plasmid masuk ke dalam sel tumbuhan
sehingga vektor potensial yang dapat digunakan
sebagai DNA rekombinan pada tumbuhan sangat
terbatas. Vektor
E. Bioteknologi forensik
Analisis forensik menggunakan pemeriksaan DNA
biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi korban
walaupun saat ini dapat juga digunakan untuk
melacak pelaku kejahatan Pelacakan dapat dilakukan
dengan mencocokkan antara DNA korban dengan
keluarga korban. Sampel yang paling mudah
dianalisis DNA dapat padiald ari darah, rambut,
usapan mulut dan kuku, dan dalam kasus forensik
sampel seperti sperma, daging, tulang, kulit, air liur
atau sampel biologis apa saja dapat digunakan dalam
analisis DNA.
F. Bioteknologi bioremediasi
Para ilmuwan saat ini sudah mengembangkan
mikroba-mikroba potensial untuk digunakan dalam
proses bioremediasi. Sebagai contoh, banyak bakteri
yang dapat mendegradasi logam berat seperti
tembaga, timbal, dan nikel serta menggabungkannya
menjadi senyawa seperti tembaga sulfat atau timbal
sulfat yang lebih mudah untuk dipisahkan dari
lingkungan
G. Bioteknologi konservasi
Isozim merupakan metode yang sangat baik untuk
studi variabilitas genetik antar populasi tumbuhan
dan hewan. Isozim telah digunakan dalam taksonomi,
genetika, evolusi, dan studi ekologi serta identifikasi
kultivar utama. Isozim telah berhasil digunakan untuk
mengidentifikasi klon dan untuk menguji struktur
populasi dari tanaman.
H. Bioetik
Bioetika akan membantu manusia untuk hidup sehat,
arif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi
kasus-kasus kehidupan. Seperangkat arah dan
pegangan etis ditawarkan oleh bioetika sehingga kita
memperoleh pandangan menyeluruh pada saat-saat
penting dalam hidup. Nilai-nilai dasar yang
diperjuangkan bioetika terutama terkait dengan
keluhuran martabat manusia yang bersifat universal,
religius, dan personal.

2 Daftar materi yang 1. Teknologi DNA Rekombinan


sulit dipahami di 2. Kultur Jaringan
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Analisis DNA
sering mengalami 2. Teknologi DNA Rekombinan
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai