Anda di halaman 1dari 36

Dasar-dasar Ilmu

Kependidikan
Jekti Prihatin

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


LANDASAN FILOSOFI

BEHAVIORISME

ALIRAN
KOGNITIVISME
TEORI
BELAJAR
KONSTRUKTIVISME

HUMANISTIK
THORNDIKE
BEHAVIORISME
WATSON

SKINNER

STIMULUS RESPON
PIKIRAN PIKIRAN
 PERASAAN  PERASAAN
GERAKAN GERAKAN
TRIAL AND ERROR
PIAGET
KOGNITIVISME
AUSUBEL

BRUNER

BELAJAR tidak hanya S-R,


tetapi melibatkan proses
berpikir yang sangat kom-
pleks
JEAN PIAGET
Proses belajar sebenarnya
terdiri dari 3 tahapan: asimi-
lasi, akomodasi, dan equili-
brasi
Proses asimilasi proses penyatuan (pengintegrasian)
informasi baru ke struktur kognitif yang sudah dimi-
liki siswa.
Proses akomodasi adalah penyesuaian struktur kog-
nitif ke dalam situasi.
Proses equilibrasi adalah penyesuaian berkesinam-
bungan antara asimilasi dan akomodasi (aplikasi).
Tahap Perkembangan Siswa
menurut Piaget

Sensorimotor : 1,5 – 2 tahun


Praoperasional : 2 – 8 tahun
Operasional Konkrit : 8- 14 tahun
Operasional Formal : ≥ 14 tahun
AUSUBEL
Menuntut siswa belajar secara DEDUKTIF.
Perlunya Advance Organizer (AO). AO
adalah suatu gambaran singkat (visual atau
verbal). AO berfungsi sebagai ;
1) kerangka konseptual,
2) penghubung antar konsep,
3) mempermudah proses belajar
BRUNER

Discovery learning  menemukan


konsep dan teori melalui contoh-
contoh (fakta-fakta)  INDUKTIF
BRUNER

1. Enaktif: anak melakukan aktivitas-aktivitas


dalam upaya memahami lingkungan.
2. Ikonik: anak memahami dunia melalui
gambaran-gambaran dan visualiasi verbal.
3. Simbolik: anak telah memiliki gagasan
abstrak yang banyak dipengaruhi oleh ba-
hasa dan logika.
KONSTRUKTIVISTME

• Siswa belajar sedikit demi sedikit dari konteks


yang terbatas
•Siswa meng-konstruk sendiri pemahamannya
• ‘Proses’ lebih dipentingkan daripada ‘produk’
• Merupakan landasan filosofi pembelajaran
kontekstual
•Contoh: Pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif
HUMANISTIK

• Menurut teori belajar humanistik, tujuan


belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil
jika seorang pelajar telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri
Bloom dan Krathwohl

Bloom dan Krathwol menunjukkan


apa yang dikuasai dalam tiga
kawasan, yaitu kawasan kognitif,
afektif, dan psikomotor
Taxonomy Table
Rogers mengemukakan lima hal penting
dalam proses belajar humanistik, yakni:
1) Hasrat untuk belajar
2) Belajar bermakna
3) Belajar tanpa hukuman
4) Belajar dengan inisiatif sendiri
5) Belajar dan perubahan:

Carl Rogers
Abraham Maslow

Maslow mengemukakan
bahwa individu berperilaku
dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan
yang bersifat hirarkis.
Adapun hirarki kebutuhan
tersebut adalah sebagai
berikut:
Aktual-
isasi Diri

Harga Diri
1. Menghargai diri sendiri
2. Dihargai oleh orang lain

Keinginan untuk dimiliki


dan dicintai mencintai

Kebutuhan akan Rasa Aman


keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum,
keteraturan, batas, kebebasan dari takut dan
cemas.
Kebutuhan Fisiologis
bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur
fisik) Makan, Minum,
Filsafat: ontologi, aksiologi dan epistemologi

Ontologi: ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau


berwujud berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh
akal manusia

Pendidikan haruslah diuraikan secara


metodis, sistematis, koheren, rasional,
komprehensif, radikal, serta universal.
Filsafat: ontologi, aksiologi dan epistemologi

Aksiologi: ilmu yang mempelajari


tentang tujuan ilmu pengetahuan atau
hakikat dan manfaat yang sebenarnya
dari pengetahuan.

Pendidikan bertujuan untuk


mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaan ke arah yang positif.
Filsafat: ontologi, aksiologi dan epistemologi

Epistemologi: yang membicarakan


tentang asal muasal, sumber, metode,
struktur dan validitas atau kebenaran
pengetahuan.

Membahas konsep-konsep dasar yang


sangat umum dari proses mengetahui
sehingga erat kaitannya dengan
metode pengajaran dan
pembelajaran. .
Perkembangan Moral- Kohlberg

Preconventional, (6 - 10 th), terdiri dari:


1) obedience and paunisment orientation:
orientasi anak/peserta didik masih pada
konsekvensi fisik dari perbuatan benar-salahnya
yaitu hukuman dan kepatuhan atau anak
menilai baik – buruk berdasarkan akibat
perbuatan.
2) naively egoistic orientation:
orientasi anak/peserta didik pada instrumen
relatif: Kepedualiannya apakah mendatangkan
keuntungan atau tidak atau anak menilai baik-
buruk bendasarkan kontrak/imbal jasa.
Tahap Conventional, (10 – 17 th) yang meliputi
aspek good boy orientation, orientasi
perbuatan yang baik adalah yang
menyenangkan, membantu, atau disepakati
oleh orang lain.

Tahap post conventional (17 – 28 th), tahap


pasca konvensional ini meliputi contractual
legalistic orientation, orientasi orang pada
legalitas kontrak sosial dan conscience or
principle orientation, pada tahap ini orientasi
orang adalah pada prinsip-prinsip etika yang
bersifat universal atau orang menilai baik-buruk
berdasarkan hati nurani. .
Pandangan Jurgen Habermas terhadap
Belajar
1. Technical learning (belajar teknis) – berinteraksi
dengan alam sekelililngnya – belajar sains

2. Practical elarning (belajar praktis) - berinteraksi


dengan lingkungan sosialnya

3. Emancpatory learning (belajar emansipatori):


belajar transformasi budaya dalam lingkungan
sosialnya
KURIKULUM

• seperangkat rencana dan pengaturan tentang pelaksanaan pen-


didikan

• buku yang berisi tentang rencana penyelenggaraan pendidikan

• bersifat dinamis, artinya akan selalu berubah mengikuti dinamika


kehidupan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.
SEJARAH KURIKULUM

RENTJANA PELA- Jaman Be-


JARAN 1947 landa
Pembelajaran
RENTJANA PELA- kontekstual
JARAN TERURAI program Pancawardhana
1952 (moral, kecerdasan, emo-
RENTJANA PEN- sional/artistik, keprigelan,
DIDIKAN 1964 dan jasmani)
CBSA pembinaan jiwa pancasila,
KURIKULUM 1968 pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.
SEJARAH KURIKULUM

MATEMATIKA

KURIKULUM Pendidikan Moral


1975
Pancasila

PKn
CBSA
SMP 85%
PROGRAM SMA 60%
INTI
KURIKULUM
1984
SMP 15%
PRO- SMA 40%
GRAM
PILIHAN
CBSA
REVISI STRUKTUR DAN
ORGANISASI MATERI

KURIKULUM
1994

KOMPETENSI DASAR TETAP


SEHINGGA BUKU LAMA
CBSA DAPAT DIGUNAKAN
Undang-Undang RI No 20/2003 tentang Sisdiknas

STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
KURIKULUM
2004 Standar Isi (SI)
Standar Proses
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Standar Tenaga Kependidikan
KBK StandarSarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian Pendidikan
Undang-Undang RI No 20/2003 tentang Sisdiknas

PP.No.19/2005 – SNP

KURIKU- Standar Isi (SI)


Standar Proses
LUM Standar Kompetensi Lulusan
2006 (SKL)
Standar Tenaga Kependidikan
StandarSarana dan Prasarana
KTSP Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian Pendidikan
Friedman: perkembangan teknologi begitu
cepat namun manusia belum bisa
mengimbangi percepatan perkembangan
teknologi.
GENERASI Z
1. menyukai kebebasan dalam belajar (self directed
learning)
2. suka mempelajari hal-hal baru yang praktis
3. nyaman dengan lingkungan yang terhubung dengan
jaringan internet
4. lebih suka berkomunikasi dengan gambar images,
ikon, dan simbol-simbol daripada teks
5. rentang perhatian pendek (short attention span)
6. Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti
smartphone, televisi, laptop, desktop, dan iPod.
7. lebih suka membangun eksistensi di media sosial
daripada di lingkungan nyata
TPACK
KOMPETENSI GURU

1. Kompetensi pedagogik,
2. Kompetensi kepribadian,
3. Kompetensi sosial,
4. Kompetensi profesional.
ASSESMENT
• assessment of learning: ujian akhir nasional, ujian
akhir sekolah, dan bentuk penilaian sumatif lain
• assessment for learning : Ujian formatif
• assessment as learning: peserta didik untuk
mampu memonitoring dan menilai efektifitas strategi
dan kemajuan belajarnya sendiri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai