Anda di halaman 1dari 30

PENDIDIKAN DI ERA NEW

NORMAL
PERSPEKTIF PSIKOLOGI

OLEH: ESTI ZADUQISTI


PENDIDIKAN (MULYASANA, 2011)
• Semua tindakan yang mempunyai efek pada perubahan watak,
kepribadian, pemikiran, dan perilaku.
• Bukan sekedar pengajaran dalam arti kegiatan memindah ilmu, teori,
dan fakta-fakta akademik semata, serta pencetakan ijasah semata.
• proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan,
ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari buruknya
hati, akhlak, dan keimanan
HAKEKAT PENDIDIKAN (MULYASANA,
2011)
•Perubahan perilaku.
•Bukan transfer knowledge tapi develop
mental.
•Pembebasan
12 KOMPONEN PENDIDIKAN (COOMBS,1968).
1. Tujuan dan prioritas 7. Alat Bantu dan Metode
2. Peserta didik 8. Fasilitas
3. Manajemen 9. Teknologi
4. Struktur dan jadwal waktu 10.Pengawasan mutu
5. Isi atau materi 11.Penelitian
6. Guru (Pendidik) 12.Biaya pendidikan
1. TUJUAN
• Tujuan Nasional,
• tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang tercantum dalam
UUD 1945
• Tujuan Institusional,
• tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga  pendidikan  
• Tujuan Kurikuler,
• tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang study  pelajaran/ mata kuliah
• Tujuan Instruksional,
• tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar kompetensi dan kompetensi
dasar
2. PESERTA DIDIK

• Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan


kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada dirinya melalui proses
 pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur,
 jenjang dan jenis pendidikan yang sesuai dengan usianya.
• Peserta didik memiliki fungsi untuk belajar dan dididik. Diharapkan Peserta
didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem
 pendidikan.
3. MANAJEMEN 4. STRUKTUR DAN JADWAL
WAKTU
5. ISI ATAU MATERI
3. Manajemen:
Fungsi koordinasi, pengarahan, penilaian dan evaluasi terhadap sistem pendidikan oleh
pola kepemimpinan (otoriter, demokratis, atau laissez-faire)

4. Struktur dan Jadwal Waktu:


Fungsi mengatur waktu pembagian waktu dan kegiatan.

5. Isi atau materi:


fungsi untuk menggambarkan seberapa luas dan dalamnya ilmu yang harus dikuasai
peserta didik. Sekaligus mempolakan kegiatan-kegiatan dalam proses pendidikan.
6. GURU (PENDIDIK) 7.METODE DAN SUMBER
BELAJAR
8. FASILITAS 9. TEKNOLOGI
6. Guru (pendidik)
Fungsi Fasilitator proses pembelajaran (TRIPILAR Pendidikan)
7. Alat Bantu dan Metode
Fungsi untuk memungkinkan proses berjaln menarik dan sesuai tujuan
8. Fasilitas
Tempat dan sarpras pembelajaran
9. Teknologi
Fungsi meningkatkan hasil guna proses pembljrn.
10. PENGAWASAN MUTU, 11. PENELITIAN, 12.
BIAYA
10. Pengawasan Mutu
Fungsi membina peraturan-peraturan dan standar  pendidikan : ada SPMI
11. Penelitian
Fungsi mengembangkan ilmu  pengetahuan dan sistem pendidikan
12. Biaya
Biaya akan melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang
tingkat efisiensi sistem pendidikan. Tripilar pendidikan mjd sumber
pembiayaan
TRIPUSAT PENDIDIKAN (AHMADI, 2004
• Tri pusat pendidikan yang terdiri dari (1) Rumah; (2) Sekolah;
dan (3) Masyarakat
• Istilah Tripusat Pendidikan adalah istilah yang digunakan oleh
tokoh
pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara..
• Kerjasama tripusat pendidikan sangat mendukung program-
program penanaman karakter (Arif, A.Z, & Setiyowati, A. 2017)
NEW NORMAL

• Skenario new normal disiapkan kementerian kesehatan melalui kebijakan


nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 pada 20 Mei 2020.
4 TAHAP MENUJU KEHIDUPAN BARU (PEMBERTON, 2020)

1. Ketidakpastian
Fase ini ditandai dengan : perasaan terganggu yang berlebihan, cemas, emosional, dan
kebingungan.
Beberapa pertanyaan:
- Kapan pandemi COVID-19 berakhir?
- Bagaimana dengan pekerjaan kita?
- Bagimana dengan rutinitas ?
2. Disrupsi
keadaan tak terkendali. Kepanikan melanda
•Perusahan, sekolah, universitas, mengalami kondisi yang kacau.
•Dirumahkannya para karyawan, dan PHK besar-besaran di beberapa sector.
•Kegiatan ekonomi kacau.
•Orang-orang merasa bahwa COVID-19 adalah bencana yang merusak hidup mereka. .
4 TAHAP MENUJU KEHIDUPAN BARU (PEMBERTON, 2020)
3. Adaptasi
Setelah merasa disrupsi, maka dampaknya adalah muncul kebijakan-kebijakan baru krn bagaimanapun harus menerima keadaan.
•PSBB/Lockdown/dirumahaja
•Pembelajaran jarak jauh (remote learning),
•Bekerja dari rumah (work from home),
•Imbauan protokol kesehatan yang disarankan ahli kesehatan, seperti menerapkan physical distancing, mencuci tangan teratur,
dan mengenakan masker ketika berada di luar rumah.

4. Kelaziman Baru atau New Normal


•Mulai mengembangkan norma-norma baru.
•Rutinitas sehari-hari melalui media dan sumber daya yang tersedia. Dengan penyesuaian baru.
•Hal-hal yang awalnya kelihatan aneh kini diterima.
•Menjadi kebiasaan sehari-hari yang jika tidak dikerjakan akan memperoleh sanksi sosial di masyarakat.
3 FASE MENYONGSONG NEW NORMAL
(HADIWIDJOJO, 2020)
1. Acceptance atau tahap penerimaan.
Fase di mana kita menerima kondisi yang baru. “Oh seperti ini kondisinya, oke kita terima,”.

2. Adaptasi
fase di mana kita belajar untuk mengatasi kondisi yang baru.

3. Implementation,
Fase di mana kita menerapkan apa yang telah kita pelajari dari kondisi tersebut.
PERUBAHAN UNTUK KOMPONEN PENDIDIKAN
DLM ERA NEW NORMAL
1. PESERTA DIDIK: 4. Alat dan Metode
• Perubahan Psikologis.
• Internet, gadget, dan teknologi lain
• Harus mampu beradaptasi dengan
menjadi sangat vital dalam
kebijakan-kebijakan baru tentang
pendidikan mensukseskan pembelajaran.

2. Manajemen: • E-learning
• Perubahan menuju manajemen berbasis 5. Fasilitas dan Teknologi
digital/daring.
Gedung, laboratorium, kursi, papan tulis,
• Menuntut kepemimpinan yang mampu
merespon perubahan yang sangat cepat. Perannya berkurang digantikan
teknologi digital.
3. Guru
• Peningkatan profesionalitas pendidik. 6. Pengawasan Mutu
• Dituntut Ubah Konsep Pembelajaran Ada perubahan SPMI
• Penguasaan teknologi,, dst
E-LEARNING TERBAGI 2
1. Synchronus
proses belajar dengan waktu yang bersamaan atau real time
pengajar bisa saling berinteraksi secara online dengan pelajar,
Misal : dengan aplikasi zoom, google meet dan yang lainnya.

2. Anynchronus.
proses belajar dengan melihat materi yang sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk
video pembelajaran.
Pelajar bisa mengaksesnya kapan saja dengan mudah,
contoh aplikasi Ruangguru, Quipper dan Zenius. Dll
SPMI (SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL)
• (1) Standar Kelulusan,
• (2) Standar Isi,
• (3) Standar Proses,
• (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
• (5) Standar Sarana dan Prasarana,
• (6) Standar Pengelolaan,
• (7) Standar Pembiayaan, dan
• (8) Standar Penilaian Pendidikan
SPMI NEW NORMAL (EMPAT STANDAR
AKADEMIK)

1. Standar kelulusan,
2. Standar isi,
3. Standar proses, dan
4. Standar penilaian pendidikan
Perspektif Psikologi:
 PSYCHOLOGY IS THE STUDY OF HUMAN BEHAVIOR AND HUMAN RELATIONSHIP
(CROW & CROW, 1958)
 PSYCHOLOGY IS THE SCIENTIFIC STUDY OF BEHAVIOR OF LIVING ORGANISM, WITH
ESPECIAL ATTENTION GIVEN TO HUMAN BEHAVIOR. (SARTAIN,1958)

SALAH SATU CABANG PSIKOLOGI ADALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


 ILMU YANG MENJELASKAN MASALAH BELAJAR INDIVIDU DARI SEJAK LAHIR SAMPAI
USIA LANJUT (CROW & CROW, 1958 )
 THE STUDY OF LEANERS, LEARNING, AND TEACHING (SLAVIN, 2006; REYNOLD S &
MILLER, 2003)
 MEMPELAJARI BAGAIMANA MANUSIA BELAJAR DALAM SETTING PENDIDIKAN,
KEEFEKTIFAN SEBUAH PENGAJARAN , CARA MENGAJAR, DAN PENGELOLAAN
ORGANISASI SEKOLAH
Pendekatan Pikologi pendidikan
dalam era new normal ?
1 . Pendekatan Behavioral
Ciri:
• perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat
diamati, bukan dengan proses mental
• Belajar merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dinilai secara konkret
• dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”, sebagai
determinan dari pembelajaran/perilaku.
• Belajar melalui proses trial and error
• Belajar latihan dan belajar kesiapan.
• Ada stimulus dan respon
TOKOH-TOKOH BEHAVIORISME

• E.L Thorndike Koneksionisme (kucing : efek stimulus trhdp respon,


latihan, dan kesiapan)

• Ivan Pavlov Clasical Conditioning (stimulus respon terkondisi dan alami)


percobaan terhadap anjing.

• B.F Skiner Operan Conditioning (penguatan negatif dan penguatan


positif) percobaan terhadap tikus
2. Pendekatan Kognitif
Ciri:
• perilaku senantiasa didasarkan pada kognisi dan
dengan proses mental (Pemikiran, Perasaan dan motif)
• Bergantung pada insight terhadap hubungan yang ada
dalam situasi
• Keseluruhan lebih baik daripada bagian-bagian

Tokoh-tokoh:
Bandura (Kognisi Sosial/Sosial Learning)
Laura Bickford, Robert Siegler, Robert Gagne (Pemrosesan Informasi)
Piaget (Kontruktifis Kognitif)
Vygotsky (Kontruktivis Sosial)
Mexwertheimer, Kurt Koffka,Wolfgang Kohler (Gestalt)
Kurt Lewin (Cognitif Field)
Jerome Bruner (Discovery Learning)
3. Pendekatan Humanistik
Ciri:
• Tiap orang bisa menentukan perilaku mereka sendiri,
• Bisa memilih kualitas hidup mereka sendiri
• Tidak terikat oleh lingkungan
• Memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya,
bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tokoh-tokoh:
• Combs (persepsi diri, persepsi dunia)
• Maslow (usaha positif untuk berkembang)
• Rogers (freedom to learn).
Contoh: aplikasi dalam model pembelajaran adalah Problem Based
Learning
Pendekatan Pikologi untuk pendidikan
dalam era new normal ?

Behavioral: Ada
Kognitif: Ada
Humanistik: Dominan
DAMPAK PSIKOLOGIS TERHADAP
PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL.

• Pada Peserta Didik • Adaptasi budaya


• Adaptasi Teknologi
• Pedidik (Tri pilar • Adaptasi Biaya
Pendidikan) • Adaptasi terhadap kebijakan pendidikan
3 ASPEK PSIKOLOGIS YANG PERLU DISIAPKAN
DALAM MENGHADAPI SISTEM PENDIDIKAN BARU
DI ERA NEW NORMAL
• Aspek Kognitif
• Berpikir rasional, ilmiah, kritis.
• Aspek Afeksi
• Moderat ( tdk panic dan tidak meremehkan)
• Empati
• Solidaritas
• Aspek Psikomotorik
• Mengimplementasikan protocol new normal
KUNCI KEBERHASILAN DARI 3 FASE/TAHAP
: ADAPTASI
Mampu beradaptasi :
memiliki ketahanan dengan sifat tangguh,
lentur, dan kuat dalam menghadapi sesuatu. Tidak Mampu Beradaptasi
Kesehatan Mental terganggu :
 Tidak Panik, Tidak Paranoid
stress karena penolakan terhadap
kepekaan sosial kondisi.
Empati Psikosomatis : kondisi Mental sakit
Menjalani Kepatuhan pada kebijakan baru yang muncul pada gejala gangguan
(protocol Kesehatan) fisik.
YANG HARUS DILAKUKAN PADA ERA NEW
NORMAL (HADIWIDJOJO, 2020)

1. Gratefullness atau rasa syukur.


2. Fokus pada apa yang dilakukan saat ini (hindari berpikir pada
yang belum belum pasti.
3. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.
4. Manage expectations. Sesuaikan target dengan kemampuan.
5. Istirahat, terutama dengan menghela nafas panjang dan tenangkan
pikiran sejenak. (No panic, no paranoid)
REFERENSI
• Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

• Coombs, P. (1968). The world educational crisis. New York: Oxford University Press

• Mulyasana, D. (2011). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung:


Remaja Rosdakarya

• Arif, A.Z, & Setiyowati, A. 2017. Piagam Debest: Integrasi Komitmen Tripusat Pendidikan Untuk
Penguatan Pendidikan Karakter Di Sd Muhammadiyah 24 Surabaya. ELSE (Elementary School
Education Journal): Jurnal Pendidikan dan pembelajaran Sekolah Dasar. Vol 1. (2). Hlm. 160- 174

• Pemberton, C. 2020. Has Lockdown Become Your New Normal?. https://carolepemberton.co.uk/week-2-


has-lockdown-become-your-new-normal/

• Hadiwidjojo, V. I. 2020. "3 Fase Psikologis Manusia Hadapi New Normal",


ttps://www.kompas.com/sains/read/2020/06/09/070300923/3-fase-psikologis-manusia-hadapi-new-
normal?page=all

Anda mungkin juga menyukai