Anda di halaman 1dari 3

UAS PENDIDIKAN KARAKTER DAN MORAL PANCASILA

Nama Mahasiswa: Linggar Fibriansyah


NIM: 220711601674

Soal:
1. Mengapa model pembelajaran modifikasi perilaku menekankan pada
perubahan perilaku siswa yang tampak seperti perbuatan dan tindakan
siswa?
 Karena model pembelajaran modifikasi perilaku bertujuan untuk
melakukan perubahan terhadap perilaku dan tindakan siswa menjadi
lebih baik dan didasarkan pada nilai-nilai Pancasila maupun nilai yang
ada di masyarakat. Sehingga dalam penerapannya seorang siswa
dapat memahami apa kandungan dalam Pancasila dan juga
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran modifikasi
memberikan peran penting dalam meningkatkan kesadaran seorang
siswa dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam lingkungan masyarakat.

2. Bagaimana sintaks model pembelajaran aksi sosial?


 Sintaks model pembelajaran aksi sosial diawali dengan mendiskusikan
masalah yang ada. Kemudian setelah mendiskusikan mengenai
masalah tersebut dilakukan penelitian mengenai apa alternatif
kebijaksanaan yang akan dipakai. Dilanjut dengan penentuan posisi
yang di dalamnya mempertimbangkan data hasil penelitian. Jika sudah
selesai pada tahap ini dilakukan perencanaan strategi sebelum
melakukan pelaksanaan strategi, pelaksanaan strategi dilakukan
dengan manajemen yang matang untuk menjamin keberhasilannya.
Yang menjadi hasil dari semua ini yakni pemecahan konflik.
Pemecahan konflik sendiri dapat berupa masalah yang timbul dari segi
psikologis maupun filosofis.

3. Ketika guru menerapan model pembelajaran klarifikasi nilai, apa yang


dilakukan guru sebelum ia bertanya kepada siswa untuk mengetahui
penghargaan siswa terhadap nilai yang dipilihnya?
 Yang harus dilakukan seorang guru sebelum ia bertanya kepada siswa
untuk mengetahui penghargaan siswa terhadap nilai adalah yang
pertama mengembangkan pengajaran secara lengkap dengan
menentukan target nilai yang jelas. Kemudian pembukaan pengajaran
guru mengajarkan tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, metode
kerja, alat dan ikhtisar umum pembelajaran. Kemudian langkah yang
terakhir yakni guru mengutarakan suatu topik dan permasalahan yang
relevan dengan materi pembelajaran.

4. Dalam melaksanakan model pembelajaran konsiderasi, kapan guru


memberikan kasus atau peristiwa yang mengandung masalah moral
kepada siswa?
 Pemberian kasus atau peristiwa yang mengandung masalah sosial
kepada siswa diberikan guru pada tahap yang pertama. Tapi ini
seorang guru memberikan atau membuat situasi dengan kehidupan
dan relevan dengan keseharian siswanya.

5. Bagaimana cara guru mengetahui tingkat perkembangan kognisi moral


siswanya?
 Teknik yang biasanya dipakai oleh guru untuk mengetahui
perkembangan moral siswanya adalah dengan melakukan observasi.
Observasi yang dilakukan ada empat macam observasi sehari-hari,
observasi sistematis, observasi partisipatif, dan observasi non
partisipatif. Untuk memperoleh data observasi yang akurat dalam
mengetahui perkembangan siswa dibutuhkan observasi oleh guru
secara langsung.

6. Jika guru menggunakan model analisis nilai dalam pendidikan moral,


bagaimana prosedur pembelajarannya?
 Model analisis nilai dalam pendidikan moral melalui tiga tahapan yang
berbeda tahapan pertama adalah seputar pengenalan fakta-fakta
tentang lingkungan, yang didalamnya memuat proses yang ditempuh
siswa dalam mengenal masalah-masalah yang terjadi di sekitar tempat
tinggal agar dapat lebih memahami tentang lingkungan sekitar. Tahap
kedua adalah pembentukan konsep. Tahap ini didasarkan pada teori
dan materi yang telah dipelajari siswa di dalam kelas untuk
dihubungkan pada temuan awalnya tadi yang mana akan membuat
siswa mengalami proses berpikir dalam struktur kognitifnya.
Tahap ketiga adalah tahap pertimbangan mengenai nilai yang
terintegrasi atau yang ada dalam dua proses di atas.

7. Mengapa teknik observasi dipandang tepat untuk menilai perbuatan


moral?
 Kar ena pada teknik ini memiliki akurasi tinggi pada hasilnya. Teknik
observasi menggunakan panca indra sebagai dasar dalam melakukan
observasi. Hasil penelitian teknik observasi sudah konkret sehingga
memudahkan seorang pengajar untuk melakukan penilaian terhadap
perbuatan moral seorang siswa

8. Bagaimana perbedaan pendidikan moral Pancasila pada era Orde Baru


dan era reformasi?
 Pada masa orde baru pendidikan moral Pancasila menekankan
masyarakat untuk senantiasa tertib terhadap Pancasila. Penilaian ini
saya ungkapkan karena melihat perilaku dan moral masyarakat pada
masa orde baru menerapkan Pancasila sesuai dengan butir-butirnya.
Sedangkan pada masa reformasi pendidikan moral Pancasila lebih
ditekankan pada literasi maupun materi yang disampaikan hanya untuk
formalitas dan mengharuskan siswa menghafal. Sedangkan pada
penerapan di kehidupan sehari-hari masih berbanding jauh dengan
masa orde Baru

9. Mengapa pendidikan karakter yang dilakukan oleh setiap mata pelajaran


masih harus diimbangi oleh program habituasi?
 Karena habituasi melatih seorang siswa mempunyai karakter yang
dapat bertahan di manapun ia berada. Artinya seorang siswa
menerapkan sebuah kebiasaan baik yang didapat dari setiap mata
pelajaran yang didapat, terutama pendidikan pancasila. Dalam hal ini
siswa tidak hanya mendapat teori-teori saja tetapi juga aksi nyata yang
dapat pengajar sampaikan kepada siswa.

10. Mengapa urutan kegiatan pembelajaran (syntax) pada suatu model


pembelajaran tidak dapat dibolak-balik?
 Karena tata cara tersebut merupakan cara yang paling efektif dalam
melakukan suatu model pembelajaran. Jadi pada penerapannya
sintaks saling berurutan karena dalam setiap prosesnya
mempengaruhi proses-proses selanjutnya dan mempengaruhi
keberhasilan dalam modal pembelajaran. Jika tata cara tersebut
dibolak-balik maka akan mempengaruhi hasil dari pembelajaran dan
tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal

Anda mungkin juga menyukai