Anda di halaman 1dari 20

 Lutfiana Nurul Afifah 1301417008

 Desi Suryani 1301417017


 Munirah 1301417023
 Putri Nur Aini 1301417028
 Reza Maretha 1301417078
 Nur Alfi Laili 1301417081
PRIN PRIN
SIP SIP
UMU kHU
M SUS
Prinsip
FLEKSIBILITAS
Prinsip
RELEVANSI

Prinsip
Prinsip EFEKTIVITAS
Prinsip
KONTINUITAS
EFISIENSI
 Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan
Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan yang dikirimkan melalui angket atau wawancara
dengan mereka.
Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpunmelalui angket, wawancara, observasi, dan
dari berbagai media massa
Survei tentang manpower.
 Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan

 Prinsip berkenaan dengan proses belajar mengajar


1. Apakah metode/teknik belajar – mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran?
2. Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasisehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
3. Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?

 Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran


1. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya?
2. Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan: bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu
pembuatan?
3. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
 Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
1. Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti
langkah – langkah sebagai berikut:
a. Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku – tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengan bahan
pelajaran.
c. Tuliskan butir-butir test.
2. Merencanakan suatu penilaian hendaknya
diperhatikan beberapahal:
a. Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akanditest?
b. Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
c. Apakah testtersebut berbentuk uraian atau objektif?

3. Dalam pengolahan suatu hasil penilaian hendaknya


diperhatikan hal-halsebagai berikut:
a. Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil test?
b. Apakah digunakan formula guessing?
c. Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
 Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Good (1972) dan Travers (1973),
model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi pristiwa kompleks atau sistem. Model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu
konsepsi dasar (Zainal Abidin, 2012: 137).
 Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep.
Dalam kegiatan pengembangan kurikulum, model merupakan ulasan teoritis tentang proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula
hanya merupakan ulasan tentang salah satu komponen kurikulum. Ada suatu model yang memberikan ulasan tentang keseluruhan proses kurikulum. Akan
tetapi, adapula yang hanya menekankan pada mekanisme pengembangannya dan itu pun hanya pada uraian pengembangang organisasinya.
 Model Tyler adalah model yang paling dikenal bagi
perkembangan kurikulum dengan perhatian khusus
pada fase perencanaan. Tyler menyarankan perencana
kurikulurn (1) mengidentifikasi tujuan umurn dengan
mengumpulkan data dari tiga sumber, yaitu pelajar,
kehidupan diluar sekolah dan mata pelajaran.
Setelah mengidentifikasi beberapa tujuan umurn,
perencana (2) memperbaiki tujuan - tujuan ini
dengan menyaring melalui dua saringan, yaitu filsalat
pendidikan dan filsafat sosial di sekolah, dan
pembelajaran psikologis. ( 3) tujuan umum yang
lolos saringan menjadi tujuan – tujuan pengajaran.
 Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass – roots approach) bagi
perkembangan kurikulum. Taba percaya kurikulum harus dirancang oleh guru
dan bukan diberikan oleh pihak berwenang. Menurut Taba guru harus
memulai proses dengan menciptakan suatu unit belajar mengajar khusus bagi
murid-murid mereka disekolah dan bukan terlibat dalam rancangan suatu
kurikulum umum. Karena itu Taba menganut pendekatan induktif yang dimulai
dengan hal khusus dan dibangun menjadi suatu rancangan umum.
 Pendekatan yang digunakan Wheeler dalam
pengembangan kurikulum pada dasarnya memiliki
bentuk rasional. Setiap langkah kurikulum pada
dasarnya memiliki bentuk rasional. Setiap langkah
(phase)nya merupakan pengembangan secara
logis terhadap model sebelumnya, di mana secara
umum langkah tidak dapat dilakukan sebelum
langkah-langkah sebelumnya telah diselesaikan.
 Terdapat lima langkah atau tahap (stage) yang
diperlukan dalam proses pengembangan secara
kontinu (continue curriculum process).
 Langkah-langkah terbut menurut Nicholls adalah;
1. Situsional analysis (analisis situasional)
2. Selection of objectives (seleksi tujuan)
3. Selection ang organization of content (seleksi
dan organisasi isi)
4. Selction and organization of methods
(seleksi dan organisasi metode)
5. Evaluation (evaluasi)
 Malcolm Skilbeck Malcolm Skilbeck
mengembangkan suatu interaksi
alternative atau model dinamis bagi
proses kurikulum, yang disebut
dengan model dynamic in nature.
Model ini menetapkan bahwa
pengembang kurikulum harus
mendahulukan suatu elemen
kurikulum dan memulainya dengan
suatu urutan dari urutan yang telah
ditentukan oleh model rasional.
 Untuk mengerti model ini, kita harus
menganalisa konsep kurikulum dan konsep
rencana kurikulum mereka. Kurikulum menurut
mereka adalah "a plan for providing sets of
learning opportunities for persons to be
educated" ; sebuah rencana yang menyediakan
kesempatan belajar bagi orang yang akan
dididik.
Apa perbedaan prinsip umum yang prinsip efektivitas dan efisien dalam prinsip
umum
Ulfa alawiya : efisiensi (pelaksanaan di kelas) efektivitas (menyingkronkan guru
dengan murid)
Ifada : prinsip efektivitas mengacu proses dan hasilnya, terjadi feedback yang baik.
Efisiensi mengacu kepada bagaimana cara mempermudah komponen2 nya supaya
hemaat tenaga, biaya, waktu.
Analisislah model pengembangan kurikulum yang paling efektif
Putri : model beauchamp : karena pada konsep ini berkembang pada teori
pendidikan, ada 5 tahapan dalam pembuatan keputusan pembuatan : 1.
memutuskan ruang lingkup pengembangkan, 2. Mengembangkan personalia, 3.
prosedur pengembangan kurikulum, 4. implementasi kurikulum, 5. evaluasi
kurikulum
Intan mae : model Taba (grass- roots approach): semua balance
Elisa : model tyler : karena model ini paling terkenal dari para ahli, dijelaskan
dengan langkah kurikulum dari perencanaan – kesimpulan. Balik lagi
pengelolaan Negara dan disesuaikan peserta didik.
Nabila : model tyler : perencanaan kurikulum dilihat dari 2 sumber, kebutuhan
peserta didik dan mereview.
 Jelaskan pengertian prinsip dan model pengembangan kurikulum …
 Widya : prinsip menunjukan suatu hal yang mendasar dan penting, yang bersifat
mengatur Dan mengarahkan. model : mendesain dan menerapkan pada kurikulum
tersebut.
 Ifada : prinsip : ketentuan yang dipakai dan dikembangkan oleh kurikulum. Model
: gambaran umum dari sebuah kurikulum tergantung pada instansi yang
mengembangkan.
 Lisa :

Anda mungkin juga menyukai