Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Aditya Maulana
Lokal : 8A
NIM : 19.04.06678
Absen : 22

Psikologi Belajar PAI

1) 1. Pokok Bahasan Mengenai Belajar

a. Teori-teori belajar.
b. Prinsip-pririsip belajar.
c. Hakikat belajar.
d. Jenis-jenis belajar.
e. Aktivitas-aktivitas belajar.
f. Teknik belajar efektif.
g. Karakteristik perubahan hasil belajar.
h. Manifestasi perilaku belajar.
i. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

2. Pokok Bahasan Mengenai Proses Belajar

a. Tahapan perbuatan belajar.


b. Perubahan-pcrubahan Jiwa yang terjadi selama belajar.
c. Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu.
d. Pengaruh motivasi terhadap perilaku belajar.
e. Signifikansi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan
kapasitas individu dalam belajar.

f. Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehannya melalui transfer
belajar.
3. Pokok Bahasan Mengenai Situasi Belajar

a. Suasana dan keadaan lingkungan fisik.


b. Suasana dan keadaan hngkungan non-Flsik.
c. Suasana dan keadaan lingkungan sosial.
d. Suasana dan keadaan lingkungan non-sosial.

Atau bisa juga disimpulkan dengan Ruang lingkupnya dibagi menjadi tiga pokok bahasan, yaitu
sebagai berikut.
1. Belajar
Ruang lingkup belajar meliputi hakikat belajar itu sendiri, teori belajar, prinsip utama belajar,
macam-macam belajar, kegiatan belajar, faktor yang berpengaruh pada belajar, perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar, teknik belajar secara efektif, dan sebagainya.
2. Proses belajar
Ruang lingkup proses belajar meliputi tahapan dalam proses belajar, perubahan psikis selama
belajar, perilaku belajar kaitannya dengan pengalaman belajar, motivasi dalam proses belajar, dan
sebagainya.
3. Kondisi belajar
Ruang lingkup kondisi belajar meliputi keadaan lingkungan fisik, nonfisik, sosial, dan non sosial.

2) Desain yang akan saya rancang adalah mengambil pemikiran dari Model Dick and Carrey

Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985). Model ini termasuk
kedalam model prosedural.

Langkah-langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah :

1. Mengidentifikasikan capaian pembelajaran


2. Melaksanakan analisis pembelajaran
3. Mengidentifikasikan tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4. Merumuskan kemampuan akhir yang diharapkan
5. Mengembangkan butir-butir te acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pembelajaran
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Model Dick and Carey terdiri dari 20 langkah. Setiap langkah sangat jelas maksud dan
tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model
desain yang lain. Sepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang sangat
jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, sistem
yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari suatu urutan
ke urutan berikutnya.

Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata kuliah dimaksud managar
(1) pada awal proses pembelajaran, mahasiswa dapat mengetahui dan mampu melakukan hal-hal
yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, (2) adanya pertautan antara tiap komponen
khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki, (3) menerangkan
langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam perencanaan desain pembelajaran.

3) Hal saya ingin lakukan dalam upaya meningkatkan skala kesadaran belajar bagi peserta didik
ialah melalui sikap mental, kemudian seseorang akan berperilaku sebagaimana sikap mental
yang dianutnya. Contoh, seorang peserta didik yang memiliki kesadaran bahwa belajar
diperlukan untuk membuat ilmu dan kemampuannya bertambah akan sangat berbeda dengan
peserta didik yang memiliki kesadaran bahwa belajar hanya diperlukan untuk mencari nilai di
sekolah. Anak-anak yang memiliki kesadaran bahwa belajar untuk membuat ilmu dan
kemampuannya bertambah akan belajar tanpa harus diperintah atau bahkan harus ditunggui,
anak-anak dengan kesadaran ini juga akan selalu belajar walaupun saat haru libur sekalipun.
Sangat berbeda dengan anak-anak dengan kesadaran bahwa belajar untuk mendapatkan nilai di
sekolah. Anak-anak tersebut akan belajar jika ada ujian atau tugas saja, kesehariannya belajar
akan terasa berat bagi anak, sehingga harus diperintah dan diawasi, jika sekolah dalam kondisi
libur anak akan enggan untuk belajar, karena memang belajar hanya diperuntukkan untuk
keperluan memperoleh nilai. Dengan demikian kesadaran akan mendorong motivasi, dan
motivasi akan mendorong tercapainya produktifitas, termasuk kompetensi. Disinilah
pentingnya tugas seorang guru atau juga orang-orang yang dalam kehidupannya memiliki
fungsi sebagai guru, apakah itu orang tua, dosen, kyai, tokoh masyarakat, bahkan para
pemimpin organisasi, untuk terus berupaya mendidik dan mengajarkan siswa, mahasiswa,
santri, masyarakat, bahkan pengikutnya untuk selalu menumbuhkan kesadaran yang baik. Tentu
saja tugas ini tidak mudah karena kesadaran adalah sesuatu yang tidak nampak dan sulit untuk
diukur secara instan.
4) Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik
yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang
unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah
sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di
seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan
terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah
Penggerak.

Program Kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah di mana komitmen Pemda
menjadi kunci utama.

Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan,
digitisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah.

Memiki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan
saja, baik negeri dan swasta.

Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi
secara mandiri.

Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi
Sekolah Penggerak.
5) Alasan saya mempelajari Psikologi belajar ialah mengetahui setiap karakter manusia dan
memahami segi perilaku, juga dapat mengambil sisi baik dalam diri, ilmu ini adalah ilmu yang
dipraktekkan setiap hari tanpa kita sadari kita sudah mempelajari ilmu Psikologi. Hal yang
saya kaitkan ialah dengan self awareness. Abraham Maslow dalam teorinya Humanistik
mengemukakan tentang kesadaran diri (self awareness) adalah mengerti dan memahami siapa
diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang dimiliki,
apa langkah-langkah yang diambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang dimiliki dan
diyakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
dengan mengerti diri sendiri dapat membentuk karakter dalam belajar sehingga pembelajaran
yang sempurna ialah belajar memahami diri dan memperbaiki diri agar hasil dapat memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai