Anda di halaman 1dari 14

Kebijaksanaan

Imam Abu Hanifah


Fahruddin Faiz
DASAR MENETAPKAN HUKUM

“Aku merujuk kitab Allah. Bila aku tidak menemukan


(dasar hukum) didalamnya, aku akan merujuk
sunnah. Bila di dalam keduanya aku juga tidak
menemukan, aku akan merujuk perkataan para
sahabat; aku akan memilih pendapat siapa saja dari
mereka yang ku kehendaki, aku tidak akan pindah
dari satu pendapat ke pendapat sahabat yang lain.
Apabia urusan sudah sampai kepada Ibrahim, al-
Sya’bi, Ibnu Sirrin, al-Hasan, al-Atha’, Sa’id ibnu
Musayyab, dan sejumlah seorang yang lainnya,
mereka semua sudah berijtihad, maka aku akan
berijtihad sebagaimana mereka berijtihad”.
Dasar Istimbath Hukum

Al- Qaul
Sunnah
Qur’an Sahabah

Qiyas Istihsan ‘Urf


CONTOH KARAKTERISTIK PEMIKIRAN
• Keberpihakan kepada yang lemah. Contoh: ketentuan wajib zakat pada
pakaian yang terbuat dari emas dan perak, serta tida diwajibkan zakat
pada orang yang mempunyai hutang.
• Kemudahan. Contohnya adalah hukum menghadap kiblat: ketika di
malam yang gelap atau pada saat susah ketika menentukan arah kiblat.
Seseorang yang shalat dalam kondisi demikian, kemudian dia shalat
sesuai keyakinannya, maka hukum shalatnya sah sekalipun ternyata ia
tidak menghadap kiblat. Dengan syarat dia sudah berusaha mencari arah
kiblat.
• Kemanusiaan. Contohnya: bagi anak-anak perempuan yang sudah
mencapai umur untuk mencari pasangan hidup tanpa ada paksaan dari
wali. Perkawinan yang dilakukan secara paksa terhadap anak perempuan,
hukumnya tidak sah jika ia menolak perkawinan tersebut.
“Perkataan kami ini pendapat, dan kami memperkirakan ini lebih baik. Dan
barangsiapa membawa apa yang lebih baik dari perkataan kami, maka ia
lebih benar dari pendapat kami.”
“Apabila telah shahih sebuah hadits maka hadits tersebut menjadi
mazhabku”.
“Apabila saya mengatakan sebuah pendapat yang menyelisihi kitab Allah
dan hadits Rasulullah yang shahih, maka tinggalkan perkataanku”
“Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil/ memakai pendapat kami
selama dia tidak mengetahui dari dalil mana kami mengambil pendapat
tersebut”.
“Haram bagi orang yang tidak mengetahui dalilku, dia berfatwa dengan
pendapatku”.
“Sesungguhnya kami adalah manusia biasa, kami berpendapat pada hari ini,
dan kami ruju’ (membatalkan) pendapat tersebut pada pagi harinya.”
HIKMAH
HIKMAH

KEBAIKAN DENGAN JALAN BAIK

“Kamu telah mencuri dan ditetapkan atasmu dosanya.


Lalu kamu bersedekah dengan baranhg curian tersebut.
Ketahuilah Allah tidak sudi menerima sedekahmu itu.
Karena Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali
yang baik. Jadi yang tersisa darimu hanya satu dosa tadi”
HIKMAH

TIDAK SEKEDAR SUKA PUJIAN


 Ketika mendengar orang memujinya setiap malam shalat
sekian rakaat, beliau lalu shalat lebih banyak dari itu. Ketika
mendengar orang memujinya tidak sebagian malam untuk
beribadah, beliau lalu menambah ibadah dan tidak tidurnya
dimalam hari. Demikian seterusnya.
 Saat seorang muridnya bertanya: “Mengapa harus begitu
wahai Guru?”
 Imam Abu Hanifah menjawab; “Agar aku tidak termasuk ke
dalam orang-orang yang digambarkan Allah swt: “Yaitu
orang-orang yang suka dipuji atas perbuatan yang belum
mereka kerjakan.” (QS Ali Imran: 188)
HIKMAH Suatu hari Imam Abu Hanifah membacakan
firman Allah, ”Sebab itu sampaikanlah
kebargembira itu kepada hamba-hamba-Ku,
(yaitu) mereka yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik
di antaranya.” (Az-Zumar: 17-18). Lalu Imam
Abu Hanifah mengucapkan, “Ya Allah,
barangsiapa hatinya sempit karena kami,
sesungguhnya hati kami luas untuknya”
HIKMAH

KESABARAN DAN KETEGUHAN


Abu Hanifah Rahimahullah memiliki kesabaran yang
luas. Ia tidak terprovokasi dan terhasut oleh orang-orang
bodoh. Suatu Ketika Abu Hanifah di Masjid Al-Khaif;
kemudian seseorang bertanya kepadanya mengenai
sesuatu. Ia pun menjawab. Lalu seseorang berkata,
“Tidak begitu, Al Hasan berkata begini dan begini.” Abu
Hanifah berkata, “Al-Hasan keliru.” Kemudian seseorang
datang dengan wajah ditutupi lalu berkata, “Wahai
anak wanita pezina! Engkau mengatakan bahwa Al-
Hasan keliru.” Lantas orang itu pergi begitu saja. Wajah
Abu Hanifah tidak berubah mendengar perkataan itu.
Ia berkata, “Demi Allah! Al-Hasan keliru, dan Ibnu
Mas’ud benar.”
MENGHADAPI MASYARAKAT Nasehat
NASEHAT KEPADA YUSUF BIN KHALID AS-SIMANI

• Jika kamu salah dalam berinteraksi dengan masyarakat, mereka akan menjadi
musuhmu sekalipun mereka adalah Bapak dan Ibumu. Tetapi jika kamu
berinteraksi dengan baik, sekalipun mereka bukan kerabatmu, mereka akan
menjadi seperti bapak dan ibumu.
• Sebaiknya kamu mengikuti kemauan masyarakat, sabar, baik budi pekerti, lapang
dada. Berpenampilan baik, perbanyak memakai minyak wangi, lemah-lembutlah.
Jangan banyak mencela sehingga sulit berbuat adil. Peliharalah shalatmu.
Shadaqahkanlah makananmu, karena orang bakhil tidak akan bisa dijadikan
pemimpin. Kunjungi orang yang mengunjungi kamu.
• Perlakukan manusia sebagaimana engkau memperlakukan diri sendiri. Ridhalah
seperti kamu ridha terhadap dirimu sendiri. Janganlah membebani manusia
sesuatu yang tidak mereka bebankan kepadamu. Kedepankanlah niat baik kepada
mereka, pakailah kejujuran, buanglah kecongkakan jauh-jauh. Janganlah sekali-kali
kamu berkhianat walaupun mereka mengkhianati kamu. Pegangteguhlah
kesetiaan dan taqwa. Allah akan selalu bersamamu.
Nasehat
 Hormatilah penguasa, dan junjunglah derajatnya. Jangan
bertindak bohong kepadanya. Jangan mendatanginya
setiap saat, jika tidak ada keperluan mendesak terkait
dengan perkara ilmu. Sebab jika engkau terlalu sering
mengunjungi penguasa, dia akan meremehkanmu dan
kedudukanmu mengecil di matanya”
 Jika engkau melihat penguasa melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan pendepat yang engkau anut, katakanlah itu
kepadanya seraya tetap menjaga sikap loyalmu kepadanya,
sebab ia memiliki kekuasaan yang lebih tinggi dari padamu.
Engkau bisa berkata kepadanya seperti ini: Saya tetap loyal
kepadamu Wahai Sultan, dalam hal-hal dimana engkau
memiliki kekuasaan atasku. Tetapi tindakanmu tidak sesuai
dengan ilmu dan pendapat yang aku miliki.

MENGHADAPI PENGUASA
Nasehat

NASEHAT: MENCARI ILMU DAN MENIKAH


“Janganlah engkau terburu-buru untuk menikah, kecuali setelah engkau tahu
bahwasanya engkau sudah mampu untuk bertanggung jawab memenuhi seluruh
kebutuhan istrimu. Carilah ilmu dahulu sampai terkumpulkan, barulah kemudian
kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal setelah itu menikahlah.”
“Jika engkau mencari harta benda di saat waktumu mencari ilmu, maka engkau
akan lemah dalam mendapatkan ilmu, karena harta benda selalu mengajak untuk
terus berniaga dengan orang-orang di sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan
dengan urusan dunia juga perempuan, sebelum engkau benar-benar mendapatkan
ilmu. Jika itu yang terjadi, maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan
mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh
karena itu, maka engkau sangat berhajat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
mereka, sehingga akan membuat engkau meninggalkan ilmu.”
‫‪Nasehat‬‬
‫‪WASIAT UNTUK ANAK‬‬
‫‪Jami’ al-Ushul fi al-Auliya‬‬
‫‪Hendaklah‬‬ ‫‪kamu‬‬
‫‪berpegang dan bersandar‬‬
‫ئ َما ن ََوى‬ ‫ٍ‬ ‫ِإنَّ َما اْأل َ ْع َما ُل بِالنِِّيَّا ِ‬
‫ت َو ِإنَّ َما ِل ُك ِِّل ْام ِر‬
‫‪pada lima hadits yang‬‬
‫‪telah aku seleksi dari‬‬ ‫ِم ْن ُح ْس ِن ِإ ْس ََل ِم ْال َم ْر ِء ت َ ْر ُكهُ َما ََل َي ْع ِن ْي ِه‬
‫‪500.000 hadits:‬‬ ‫ب ِلنَ ْف ِس ِه‬
‫ألخي ِه َما يُ ِح ُّ‬ ‫ب ِ‬ ‫َل يُؤْ ِم ُن أ َ َح ُد ُك ْم َحتَّى يُ ِح َّ‬
‫اس‪،‬‬‫كثير ِمن النَّ ِ‬ ‫ٌ‬ ‫بهات‪َ ،‬ل يَ ْعلَ ُم ِّ‬
‫هن‬ ‫ور ُمشت َ ٌ‬ ‫ام بَ ِيِّ ٌن‪ ،‬وبَينَ ُهما أ ُ ُم ٌ‬
‫وإن ال َح َر َ‬‫إن ال َحَل َل بَ ِيِّ ٌن َّ‬ ‫َّ‬
‫ت َوقَ َع في ال َح َر ِام‪،‬‬ ‫شبُها ِ‬ ‫رضه‪ ،‬و َم ْن َوقَ َع في ال ُّ‬ ‫ت استبرأ ِلدينِ ِه و ِع ِ‬ ‫فَ َمن اتَّقى ال ُّ‬
‫شبها ِ‬
‫وإن ِح َمى‬‫وإن ِل ُك ِِّل َم ِل ٍك ِح ًمى‪ ،‬أَل َّ‬ ‫أن َيرت َ َع في ِه‪ ،‬أَل َّ‬ ‫الح َمى يُو ِش ُك ْ‬ ‫كالراعي َير َعى َح ْو َل ِ‬ ‫َّ‬
‫س َد‬‫س َدت ف َ‬ ‫س ُد كلُّه‪ ،‬وإ َذا فَ َ‬‫ت صلَ َح ال َج َ‬ ‫س ِد ُمضغَةً إذا صلَ َح ْ‬ ‫وإن في ال َج َ‬ ‫محار ُمهُ‪ ،‬أَل َّ‬ ‫ِ‬ ‫هللاِ‬
‫لب “‬‫ي القَ ُ‬ ‫س ُد كلُّه‪ ،‬أَل و ِه َ‬ ‫ال َج َ‬
‫ون ِم ْن ِل َ‬
‫سانِ ِه َويَ ِد ِه‬ ‫ال ُم ْس ِل ُم َم ْن َ‬
‫س ِل َم ال ُم ْس ِل ُم َ‬

Anda mungkin juga menyukai