Anda di halaman 1dari 33

TEORI BELAJAR DAN

MOTIVASI

OLEH:
Dr. Karman La Nani,
S.Pd.,M.Si
PELATIHAN PEKERTI DAN APLIED APROACH
LP3M UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TANGGAL 15 MARET 2021
INDIKATOR CAPAIAN
PEMBELAJARAN
• Menjelaskan Perbedaan
Persamaan 4 Teori Belajar
1
• Memberikan Contoh Konkrit
Penerapan Setiap Teori
2 Belajar di Dalam Kelas
TEORI BELAJAR DAN
PENERAPANNYA
• Deskriptif
1

TEORI 2
• Asumsi Belajar
• Pengertian Belajar
BELAJAR 3

4
• Tujuan Belajar
5
• Kritik

1
• Preskriptif
TEORI 2
• Pengaruh Teori Belajar
INSTRUKSIONAL 3
• Terapan
4
• Model-Model Pembelajaran

1
• Tergantung pada Kenyataan
PENERAPAN 2
• Pengaruh Teori Belajar
DLM PMB 3
• Keterampilan Mengajar
4
• Langkah-Langkah Rinci PBM
TEORI BELAJAR
1
• Behavioristik

2
• Kognitif

3
• Konstruktif

4
• Humanistik

5
• Sibernetik
Tokoh –Tokoh Teori Belajar yang Terkenal
• Ivan Petrovich Kognitif • Abraham H. Sibernetik
Pavlov Maslow
• B. F. Skinner • Arthur Combs,
• Thorndike
• Carl R.Rogers
• Jean Peaget • (Pemenuhan • Landa
• (Pemahaman • Bruner kebutuhan • Park
dalam belajar • Ausubel dimulai dari • Scott
berbasis pada • (Pemahaman kebutuhan • (Teori
hubungan antara dalam belajar terendah, Sibernetik ini
stimulus dan berbasis pada selajutnya berkembang
respon yang kemampuan meningkat sejalan dengan
terjadi melalui kinerja otak pada perkembangan
dalam kebutuhan teknologi dan
interaksi menyelesaikan yang lebih ilmu informasi.
manusia dengan masalah dan tinggi, sampai Menurut teori
lingkungannya) memutuskan pada sibernetik,
sesuatu) mengaktualisas belajar adalah
ikan diri.) pengolahan
Humanistik informasi)
Behavioristik
Teori Belajar Konstruktif

Belajar merupakan usaha memberi


makna oleh peserta didik terhadap
pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju kepada
pembentukan struktur
kognitifnya.         
BEHAVIORISME
Belajar • Perubahan Tingkah Laku

Penguatan
PB
Stimulus Proses Respon
M
Penguatan
• Proses Belajar yang Kompleks tdk terjelaskan
Kriti 1

k • Asumsi “Stimulus-Respon” terlalu sederhana


2
CIRI TEORI BELAJAR
BEHAVIORISME
Mementingkan atau Mengutamakan:
• Pengaruh • Mekanisme
Lingkungan terbentuknya hasil
1 4 belajar

• Bagian-Bagian • Sebab-sebab
2 5 diwaktu yang lalu

• Peranan Reaksi • Pembentukan


3 6 kebiasaan
Contoh Aplikasi Teori Behavirisme
• Menentukan tujuan-tujuan instruksional
1

• Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi


2 “entry behavior” mahasiswa (pengetahuan awal mahasiswa)

• Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan, topik)


3

• Memecahkan materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil (sub pokok bahasan,


4 sub topik)

• Menyajikan materi pelajaran


5

• Memberikan stimulus berupa: Pertanyaan, tes, latihan,


6 tugas-tugas
Contoh Aplikasi Teori Behavirisme
• Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
7

• Memberikan penguatan/reinforcement (positif ataupun negatif)


8

• Memberikan stimulus baru


9

• Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan (mengevaluasi


10 hasil belajar)

• Memberikan penguatan
11

• Dan seterusnya
12
KOGNITIVISME
Belajar • Perubahan persepsi/pemahaman

PBM A B C D

A, B, C, dan D adalah Struktur Kognitif Mahasiswa


• Lebih dekat ke psikologi
1
Kriti
k 2
• Sulit melihat “ struktur kognitif” yang ada pada setiap individu
TEORI BELAJAR KOGNITIF (JEAN
PEAGET)
Perkembangan Kognitif mempunyai 4 Aspek
• Kematangan, hasil perkembangan syaraf
1
• Pengalaman, hubungan organisme dengan
2 dunianya
• Interaksi social, pengaruh-pengaruh yang diperoleh
3 dalam hubungannya dengan lingkungan social

• Ekullibrasi, adanya kemampuan dalam diri organisme agar


selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan
4 penyesuaian diri terhadap lingkungannya
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

Pra- Operasional Operasional


Sensori Operasional Formal
Motorik Konkrit

• Usia • Usia •Usia


• Usia 7–11 11-DWS
0–2 Tahun
2–7
Tahun
Tahun
Empat Tahap Operasional Konkrit:
1. Pendewasaaan/kematangan: pengembangan dari susunan syaraf, dapat
berpikir tentang sesuatu melalui proses berpikir logis dan abstraksi,
memahami berbagai konsep abstrak (keadilan, kebenaran dan hak asasi),
menimba pengalaman berbagai konflik yang terjadi sebelumnya.
2. Pengalaman fisis, anak harus mempunyai pengalaman dengan benda-benda
dan stimulus-stimulus dalam lingkungan tempat ia beraksi terhadap benda-
benda itu.
3. Interaksi sosial, adalah pertukaran ide antara individu dengan individu
4. Keseimbangan, adalah suatu sistem pengaturan sendiri yang bekerja untuk
menyelesaikan peranan pendewasaan, pengalaman fisis, dan interaksi sosial.
Contoh Aplikasi Teori Kognitif
(Jean Peaget)
• Menentukan tujuan instruksional
1

• Memilih materi pelajaran


2

• Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh mahasiswa


3

• Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang
4 akan dipelajari mahasiswa

• Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas mahasiswa untuk


5 berdiskusi atau bertanya

• Mengevaluasi proses dan hasil belajar


6
TEORI BELAJAR KOGNITIF (JEROME
BRUNER)
• Informasi: tahap awal untuk memperoleh

Kegiatan belajar 1 pengetahuan atau pengalaman baru

akan berjalan baik


dan kreatif jika anak • Transformasi: tahap memahami, mencerna
dan menganalisis pengetahuan baru serta
dapat menemukan
sendiri suatu aturan
2 ditransformasikan dalam bentuk baru yang
mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain

atau kesimpulan • Evaluasi: untuk mengetahui apakah hasil


tertentu tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau
3 tidak

DIBEDAKAN
ATAS:
Bruner Membagi Proses Belajar dalam Tiga Tahapan:

Enaktif • Anak belajar konsep adalah berhubungan


dengan benda-benda real atau mengalami
(0 – 2) Thn peristiwa di dunia sekitarnya

Ikonik • Anak telah mengubah, menandai, dan


menyimpan peristiwa atau benda dalam
(2 – 7) Thn bentuk bayangan mental.

Symbolik • Anak dapat dmengutarakan bayangan


mental dalam bentuk simbol dan bahasa
(7-Dewasa)
Contoh Aplikasi Teori Kognitif
(Bruner)
• Menentukan tujuan-tujuan instruksional
1

• Memilih materi pelajaran


2
• Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh
3 mahasiswa
• Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, yang dapat
4 digunakan mahasiswa untuk belajar
5. Mengatur topik-topik pelajaran:
Sederhana Kompleks
Enaktif ikonik simbolik
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Contoh Aplikasi Teori Kognitif
(Ausubel)
• Menentukan tujuan-tujuan instruksional
1

• Mengukur kesiapan mahasiswa (minat, kemampuan, struktur kognitif)


2

• Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci
3

• Mengidenfikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai mahasiswa dari materi tersebut


4

• Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5

• Membuat dan menggunakan “advance organizer”


6

• Memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep-konsep yang ada
7

• Mengevaluasi proses dan hasil belajar


8
Teori Belajar Konstruktik
• Mahasiswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan
teman sebaya yang lebih mampu.
1
• proses perkembangan kemampuan kognitif setiap anak
memiliki apa yang disebut zona perkembangan proksimal (zone
2 of proximal development)

• proses dimana seorang siswa belajar setahap demi setahap akan


memperoleh keahlian dalam interaksinya dengan seorang ahli
3 (Pemagangan Kognitif)

• Perancahan atau scaffolding


4
Prinsip DasarTeori Belajar Konstruktif

  Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar


kunci dalam pembelajaran, yaitu:
1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada
pembelajaran (the sosiocultural of learning),
2)  Zona perkembangan terdekat (zone of proximal
development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4)   Perancahan (scaffolding).
Aplikasi Teori Konstruktif
• Membebaskan peserta didik dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-
fakta lepas yang sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan untuk
1 mengmbangkan ide-idenya secara lebih bebas.

• Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat


hubungan ide-ide, memformulasikan kembali ide-ide tersebut, serta membuat
2 kesimpulan-kesimpulan

• Dosen bersama-sama peserta didik mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia


adalah kompleks, dimana terjadi bermacam-macam pandangan  tentang
3 kebenaran yang datangnya dari berbagai interpretasi.

• Dosen mengakui bahwa proses belajar serta penilaianya  merupakan suatu


usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah
4 dikelolah.
HUMANISTIK
Memanusiakan
Belajar
Manusia
PB Ilmu
M Pengalaman Pengetahuan

KRITI Lebih dekat ke filsafat


K
dari pada pendidikan
Contoh Aplikasi Teori Humanistik

• Menentukan tujuan instruksional


1

• Menentukan materi pelajaran


2

• Mengidentifikasi “ Entry behavior” mahasiswa


3

• Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa


4 mempelajari secara aktif (mengalami)

• Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan


5 digunakan mahasiswa untuk belajar
Contoh Aplikasi Teori Humanistik

• Membimbing mahasiswa belajar secara aktif


6

• Membimbing mahasiswa memahami hakikat makna dari


7 pengalaman belajar mereka

• Membimbing mahasiswa membuat konseptualisasi pengalaman


8 tersebut

• Membimbing mahasiswa sampai mereka mampu


9 mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang baru

• Mengevaluasi proses dan hasil belajar mengajar


10
SIBERNETIK
Pengolahan
Belajar
Informasi
PB Sistem
Heuristik
M
Informasi Algoritmik
KRITI Lebih dekat ke filsafat
K
dari pada pendidikan
LATIHA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
N Mata Kuliah : ...................................................................................
.
Pokok Bahasan : ...................................................................................
.
NO Kegiatan B-M Kegiatan Dosen Kegiatan Teori Belajar yang
Mahasiswa Diaplikasikan

I Pembukaan

II Penyajian

III Penutup
MOTIVASI
BELAJAR
TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Menjelaskan Teori Motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidance,
1 Satisfaction)

• Memberikan Contoh Konkrit penerapan


setiap teori ARCS dalam pembelajaran
2
PENGERTIAN MOTIVASI
Kekuatan dalam diri yang mendorong dan
menggerakan tingkah laku individu agar dapat
memuaskan kebutuhannya (Menggerakkan)
Kondisi Yang:
Menimbulkan Mengarahkan Mempertahankan
Prilaku Perilaku Intensitas Perilaku

Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri


seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan
Motivasi

Intrinsik Ekstrinsik
Motivasi  yang timbul
Motivasi yang berasal akibat pengaruh dari luar
dari dalam diri subyek individu. (Kewajiban,
yang belajar” (W.S. Hukuman, Gengsi Sosial,
Winkel) Pujian, Adminstrasi)
MODEL ARCS
1
• Attention (Perhatian)

2
• Relevance (Relevansi)

3
• Confidence (Kepercayaan)

4
• Satisfaction (Kepuasan)
Peristiwa Instruksional
Memotivasi Mahasiswa
• Menimbulkan dan mempertahankan perhatian Mahasiswa
1

• Menyampaikan tujuan perkuliahan


2

• Mengingat kembali prinsip yang telah dipelajari


3

• Menyampaikan materi perkuliahan


4

• Memberikan bimbingan belajar


5
Peristiwa Instruksional
Memotivasi Mahasiswa
• Memperoleh unjuk kerja mahasiswa
6

• Memberikan umpan balik


7

• Mengukur hasil belajar


8

• Memperkuat retensi dan transfer belajar


9
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai