• Pada tahap ini pembelajar akan memberikan respon atau tanggapan terhadap
fenomena yang telah dihadapinya.
• Respon disini meliputi partisipasi aktif yang melibatkan memberikan respon
secara verbal atau nonverbal
• Contoh, setelah calon nasabah bank telah selesai dijelaskan mengenai
produk bank oleh costumer service maka calon nasabah bank
tersebut akan bertanya mengenai hal yang kurang jelas atau ingin
diperdalam lagi.
3. Pemberian nilai (Valuing)
• Pada tingkat ini pembelajar akan memberikan harga atau nilai kepada objek,
fenomena atau tingkah laku yang telah ditunjukkan kepadanya.
• Misalnya, setelah menanyakan lebih lanjut mengenai produk bank yang akan dipilih
maka calon nasabah bank tersebut akan menilai produk bank mana yang
menurutnya paling baik atau cocok untuk dirinya saat ini.
3. Pengorganisasian (Organization)
• Pada tingkat ini pembelajar akan memiliki kemampuan pengorganisasian seperti
menggabungkan nilai-nilai yang berbeda, mengidentifikasi nilai, menyelesaikan
konflik dan membentuk suatu sistem untuk menyelesaikan masalah.
• Setelah itu pembelajar dapat mekonseptualisasikan nilai atau sistem yang telah
didapatkan.
• Contohnya, seseorang yang telah mengalami kecelakaan lalu lintas lalu dia
mendapati kenyataan bahwa kakinya harus diamputasi maka apabila seseorang
tesebut telah mencapai tingkat ini dia akan dapat menerima perubahan yang terjadi.
6. Karakteristik (Characterization)
• Tingkat yang terakhir dalam domain afektif ini dan merupakan tingkat
terkompleks ialah karakteristik (characterization).
• Pembelajar pada tahap ini sudah memiliki sistem nilai yang mengatur sikap
perilaku sampai menjadi suatu gaya hidup yang konsisten.
• Seperti contoh, seseorang yang mengalami DM dan obesitas disarankan
oleh dokter untuk melakukan diit. Maka setelah itu seseorang tersebut
dapat menerima kenyataan bahwa dia harus dan mekonseptualisasikannya
dengan melakukan diit ketat tersebut dengan baik dan benar. Setelah
berlangsung sekian lama makan diet ketat tersebut sudah menjadi bagian
dari gaya hidupnya dan dia dapat menghadapi pola makan teman-
temannya yang sedang tidak diet.
3. Domain psikomotor
• merujuk kepada kemampuan dari motorik individu dalam melakukan
pengaplikasian atas pengetahuannya.
• Domain ini merupakan domain pembelajaran yang melibatkan perolehan
keterampilan dengan melibatkan integrasi dari aktivitas otot dan bekerja sama
dengan pikiran,
• contohnya kemampuan berjalan, kemampuan menggunakan alat tulis,
kemampuan menyendokkan makanan sendiri ke dalam mulut atau bisa
disebut kemampuan menggunakan alat makan
Domain psikomotor
1. Presepsi : menyadari keberadaan suatu objek dengan indra.
2. Penetapan : kesiapan melakukan sesuatu
3. Respon yang dibimbing : melaksanakan sesuatu dengan meniru
pembimbing.
4. Mekanisme : rasa percaya disi individu meningkat sehingga dapat
mengembangkan kegiatannya menjadi lebih komplek dari sebelumnya.
5. Respon terbuka yang kompleks : individu mampu melakukan kegiatan
yang membutuhkan keterampilan motorik komplek dengan lancar.
6. Adaptasi : menyesuaikan respon motoric terhadap kesalahan yang terjadi
selama kegiatan berlangsung.
7. Orsinilasitas : menggunkan kemampuan psikomotor yang telah diperoleh
untuk menciptakan gerak- gerakan baru.
Komunikasi dalam Proses Pembelajaran Klien
1. Komunikasi dalam proses pembelajaran kesehatan -
kepada keluarga dan masyarakat
keluarga
• Interaksi keluarga akan membentuk tingkah laku, strategi, dan proses
serta pola komunikasi keluarga dalam merespon informasi kesehatan.
• Komunikasi keluarga memiliki kekuatan dalam mengubah dan
mengendalikan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
• Ketika berkomunikasi, persepsi, asumsi, dan interpretasi sangat
penting dalam proses pembelajaran.
• Masyarakat
• masyarakat memerlukan edukasi mengenai kesehatan agar tercapai
kesejahteraan kesehatan.
• Edukasi kesehatan dapat disampaikan melalui komunikasi kesehatan.
• Komunikasi yang dapat digunakan yaitu komunikasi massa.
• Pembelajaran melalui komunikasi massa menggunakan media massa, seperti
tv, radio, dan media cetak dalam penyampaian informasi kesehatannya.
• Edukasi kesehatan dalam masyarakat juga dapat dilakukan oleh seorang
komunikator yang berkompeten untuk berbicara di depan masyarakat dan
mampu membayangkan dirinya ketika berbicara di depan masyarakat. Hal ini
dapat disebut sebagai kemampuan khusus
2. Komunikasi dalam proses pembelajaran kesehatan
kepada individu
Menentukan dengan :
1. Pengkajian
➢Kebutuhan : Jumlah klien, Faktor yang mempengaruhi perilaku, lokasi dan
lingkungan
➢Kemampuan: Penguasaan materi, sumberdaya dan prasarana yang ada,
dst
2. Identifikasi Masalah
➢Identifikasi masalah
➢Identifikasi penyebab masalah
3. Topik
➢Analisa masalah kesehatan Judul yang sesuai
4. Sub-pokok Bahasan
➢Yang akan dibahas dalam materi
5. Metode Pendidikan
➢Berdasarkan analisa kebutuhan
6. Alternatif Media Pendidikan
➢Berdasarkan analisa kemampuan