Anda di halaman 1dari 68

Totok Bintoro

KETUA LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M)


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TUJUAN NKRI (Pembukaan UUD 45
“….melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial…”.
Information based society
Tantangan Pendidikan Tinggi

Globalisasi
Standar
Pendidikan Tinggi Kompetensi
Lulusan
Mea

Revolusi Industri
4.0 dan S.50

Diperlukan Pendidik yang Memiliki


Kompetensi Unggul, Berkarakter
Unggul, Patriotik, dan Berwawasan
Masa Depan
Siapa Pendidik itu?
▪ Secara umum dikatakan bahwa setiap orang
dewasa dalam masyarakat dapat menjadi
pendidik, karena setiap orang dewasa
mempunyai ciri adanya rasa tanggungjawab
mendidik anak yang belum dewasa menuju
ke kedewasaan

▪ Tetapi tidak semua orang memiliki kualifikasi


dan kompetensi sebagai pendidik dan tenaga
kependidikan
Undang-Undang Nomor 14 Th 2005
tentang Guru dan Dosen, siapa
Pendidik?

Guru
Pendidik
Dosen
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

Pasal 1 ayat (1)


Dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
PP No. 37 Th 2009 tentang Dosen
Pasal 2
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat
bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Amanah Pasal 3 UU No. 20


Th 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 3 Undang-Undang No 20 Th. 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
▪ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
▪ bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dosen Memiliki Tanggungjawab Untuk
Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional

Menghasilkan
Melaksanakan
Memahami Capaian
Proses Tri
Fungsi dan Pembelajaran/
Dharma
Tujuan Luaran
Pendidikan
Pendidikan Pendidikan
Tinggi
Tinggi
Pasal 1 Ayat (10) UUGD

Kompetensi adalah seperangkat


pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
Kompetensi Dosen
Berdasarkan Pedoman Sertifikasi Dosen
Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
PEDAGOGIK

SOSIAL
KOMPETENSI PROFESIONAL
DOSEN

KEPRIBADIAN
1. KOMPETENSI PEDAGOGIK
Meliputi
a. Kemampuan tentang proses pengembangan mata
kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan
ajar, serta perancangan strategi pembelajaran,
b. Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran,
c. Kemampuan menilai proses dan hasil
pembelajaran,
d. Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. KOMPETENSI PROFESIONAL
Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
a. Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara
luas dan mendalam.
b. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan
menyusun laporan penelitian.
c. Kemampuan mengembangkan dan
menyebarluaskan inovasi.
d. Kemampuan merancang, melaksanakan dan
menilai pengabdian kepada masyarakat.
3. KOMPETENSI SOSIAL
Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan
mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat
untuk menunjang pendidikan.
1) Kemampuan menghargai keragaman sosial dan
konservasi lingkungan Menyampaikan
pendapat dengan runtut, efisien dan jelas
2) Kemampuan menghargai pendapat orang lain
Kemampuan membina suasana kelas.
Kemampuan membina suasana kerja
3) Kemampuan mendorong peran serta
masyarakat
4. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Sejumlah nilai, komitmen, dan etika


profesional yang mempengaruhi semua
bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa,
teman sekerja, keluarga dan masyarakat,
serta mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa, termasuk pengembangan diri
secara profesional.
Kompetensi Abad 21
Trilling dan Fadel melalui Partneship 21st project menemukan
kecakapan abad 21 yang terdiri dari

learning and innovation skills, yang mencakup critical


thinking and problem solving, communication and
collaboration, creativity and innovation,

information, media and technology skills yang


mencakup information literacy, media literacy dan ICT
literacy,

carrer and life skills yang mencakup flexibility and


adaptibility, initiative and self direction, social and
cross culture interaction, productivity and
accountability, leadership and responsibility.
AGAR DOSEN DAPAT MELAKSAKAN TUGAS
KEPROFESIANNYA DENGAN BAIK MAKA
SANGAT DIPERLUKAN PENGUASAAN KONSEP
LANDASAN ILMU PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan
Beberapa Pengertian tentang Pendidikan
Pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat
Ki Hajar yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai
Dewantara manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat


MJ melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat
Langeveled bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan
usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang
belum dewasa menuju kedewasaan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa


pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
KBBI seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses;
cara; perbuatan mendidik.
Pengertian Pendidikan Menurut
Pasal 1 ayat (1) UU No 20 Th. 2003
tentang Sisdiknas
Menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”.
Peranan landasan filosofis pendidikan
▪ rambu-rambu → apa dan bagaimana seharusnya pendidikan
dilaksanakan.
▪ Landasan filosofis pendidikan tidaklah satu melainkan ragam
sebagaimana ragamnya aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya
landasan filosofis pendidikan Idealisme, landasan filsofis
pendidikan Pragmatisme, dsb.
▪ Contoh: Penganut Realisme antara lain berpendapat bahwa
“pengetahuan yang benar diperoleh manusia melalui
pengalaman dria”. Implikasinya, penganut Realisme
mengutamakan metode mengajar yang memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman langsung (misal: melalui observasi,
praktikum, dsb.) atau pengalaman tidak langsung (misal: melalui
membaca laporan-laporan hasil penelitian, dsb).
KOSMOLOGI PEDAGOGI
UUD
UU SISDIKNAS
UUGD
UU Dikti
PP
KEPPRES
KEPMEN, PERMEN
Landasan
Yuridis

Psikologi, Sosiologi,
Antropologi, Historis Fisiologi, Biologi, Psikiatri,
Manajemen, Ekonomi Landasan Neurologi,
Empiris

Landasan Landasan
Filosofis Religi
Hakikat Manusia?
Manusia sbg khalifah,
Apakah Tujuan Hidup?
Iman, Taqwa, Akhlaqul Karimah, maslahat,
Apakah Tujuan Pendidikan? hidup tidak sekedar di dunia
CONTOH: LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

FILOSOFIS
PSIKOLOGIS
KURIKULUM TUJUAN
SOSIAL BUDAYA
IPTEK

SUMBANGAN MASING-MASING LANDASAN TERHADAP KURIKULUM

TUJUAN PEND.
ISI PEND.
PROSES PEND.
EVALUASI

FILOSOFIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA ILMU TEKNOLOGI


Pendidikan

Pemerintah,
Masyarakat,
Orangtua
Sebagai Sistem

Kurikulum Tendik Sar-Pras Dana Manajemen

Proses Belajar Mengajar


INPUT OUT PUT
MAHASISWA yang Mendidik LULUSAN

LINGKUNGAN
Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi
UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan
Ayat 3: Ayat 5:
Pemerintah mengusahakan dan menyeleng- Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
garakan satu sistem pendidikan nasional yang dan teknologi dengan menjunjung tinggi
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan untuk kemajuan peradaban serta
kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU kesejahteraan umat manusia.

UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen)
Pendidikan: usaha sadar dan terencana Dosen ....dengan tugas utama mentransfor-
untuk mewujudkan suasana belajar dan masikan, mengembangkan, dan menyebar-
proses pembelajaran .... ? luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
Pendidikan Tinggi adalah pendidikan sesudah seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pendidikan menengah..... pengabdian kepada masyarakat.
Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek
UU No. 20 Th. 2003 (Sisdiknas) dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora
secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah
Perguruan tinggi memiliki bagi dosen menjalankan tugas utamanya
otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya.... UU Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Undang-
Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017
undang tentang Standar Pendidikan Guru
Dikti

Dsb….spt Dikdok
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 4 (Ayat 1)
Terdiri atas:
a. standar kompetensi lulusan;
b. standar isi;
c. standar proses;
d. standar penilaian;
e. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
f. standar sarana dan prasarana pembelajaran;
g. standar pengelolaan; dan
h. standar pembiayaan;
Amar Putusan MK
No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010)
Tentang UU Badan Hukum Pendidikan

• Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga


pendidikan
• Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab
keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan
• Tidak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan

Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam


penyusunan UU Dikti
PENGERTIAN (1)
▪ Pendidikan Tinggi adalah jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program
sarjana, program magister, program doktor,
dan program profesi, serta program
spesialis, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
bangsa Indonesia
▪ Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
PENGERTIAN (2)
▪ Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah
pengaturan, perencanaan, pengawasan,
pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan
koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tinggi oleh Menteri untuk mencapai
tujuan pendidikan tinggi
▪ Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan
pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tinggi melalui pendirian perguruan tinggi oleh
Pemerintah dan/atau badan penyelenggara
untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi
FUNGSI PENDIDIKAN TINGGI
UU No. 12 Tahun 2012 pasal 4, Fungsi Pendidikan
▪ mengembangkan kemampuan
Tinggi : dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
▪ mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif,
responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan
kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan
▪ mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
Humaniora
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5
▪ Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan
berbudaya untuk kepentingan bangsa.
▪ Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa.
▪ Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia.
▪ Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan
karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem Pendidikan Tinggi (yang bermutu)
35 Tujuan Dikti

Intelektual, Ilmuwan, atau


Incoming Teaching-Learning Process Graduates Profesional yang beriman
SN-DIKTI bertaqwa, berakhlaq
Students
Permen- mulia, berbudaya, kreatif,
Berkarakter tangguh
Ristekdikti
44/2015

Karya Penelitian untuk


Kemaslahatan bangsa,
Academic Quality negara, dan manusia
Leadership Assurance
Community

Management

Pengabdian Kepada
Funding Physical Facilities Masyarakat
Organization
Laboratories Library Curriculum
Staff Resources 12
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas

• Populasi Indonesia: ~255 juta orang 4.529 PT


• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi: 24.892 Prodi 11
- Dosen: 265,520 orang (~10 % PhDs)
- Mahasiswa: ~7 juta
(Vokasi/Politeknik: 240,000) 1.103
- APK (2016): <27 % (Penyesuaian
dengan kebutuhan ekonomi)
- Ketimpangan mutu PT: mayoritas 3.141
institusi dan prodi terakreditasi ‘C’ 12
(BAN-PT) dan sedikit prodi
262
terakreditasi internasional (ABET,
AACSB, AUN-QA, dsb).
Akademi Akademi Komunitas
- World Rank (QS): hanya 3 universitas
Politeknik Universitas
(Top 500)
PTN-BH
Sumber: FORLAP DIKTI, 19 Jan 2017
Reformasi Melalui Undang-Undang
Pendidikan Tinggi

37
Semangat dari UU Pendidikan Tinggi
• Perluasan dan Jaminan Akses
• Pengembangan Tridharma secara utuh
• Kesetaraan
• Penguatan Pendidikan Vokasi
• Keutuhan jenjang pendidikan
• Otonomi perguruan tinggi
• Sistem penjaminan mutu
• Memastikan tanggungjawab negara dan
menghindari liberalisasi & komersialisasi PT
Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi
• Ketentuan Umum
• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
• Penjaminan Mutu
• Perguruan Tinggi
• Pendanaan dan Pembiayaan
• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara Lain
• Peran Masyarakat
• Sanksi Administratif
• Ketentuan Pidana
• Ketentuan Lain-lain
• Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup
Azas-Azas Pendidikan Tinggi

Kebenaran Ilmiah, Penalaran,


Kejujuran, Keadilan, Manfaat,
Kebajikan, Tanggung Jawab,
Kebhinekaan, Keterjangkauan
Prinsip Pengelolaan Otonomi PT
Pasal 63

• Nirlaba
• Akuntabel
• Transparan
• Penjaminan mutu
• Efektif dan Efisien
HAL PENTING BARU DALAM UU DIKTI

42
Konstruksi Pendidikan Tinggi
Bangsa yang Cerdas,
Sejahtera, dan Berbudaya
Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul
Pemeliharaan dan Penyebarluasan

Peraturan Perundangan
Pengabdian Kpd
Masyarakat
Pendidikan

Penelitian
Standar

Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...)


Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Azas Pendidikan Tinggi
PROSES PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN TINGGI

TOOLS MEANS GOALS

METHODOLOGY
PENGAJARAN Character

PERGURUAN TINGGI
INFRASTRUCTURES
PHYSICAL& SOCIAL

Building
SUPPORTING

TRI DHARMA

PENELITIAN CURRICULUM Skiill & Scientific


Achievements

PENGABDIAN Nation
MASYARAKAT Building

MANAGEMENT
STATUTA
ALUR TATA KELOLA PT

•Renstra dan 1. Struktur


Renop Organisasi
• Organisasi 2. Peraturan
Institut,
Statuta Tata Kelola
• TUPOKSI
Fakultas dan
kepegawaian
3. Kodek Etik
Program 4. Peraturan
Studi lain
ALUR TATA KELOLA AKADEMIK
• Kurikulum

• Silabus
Kebijakan •AEP (Angket
Akademik Evaluasi
• RPS (Rencana Pembelajaran
Semester) Pembelajaran)
Peraturan
Akademik
• Handout •BAP (Berita Acara
Pembelajaran)
Pedoman
• Buku Ajar
Akademik • Beban Kerja Dosen
• Media (BKD)
Standar Akademik
• Profil Program studi
PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL,
PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR:
Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
Pasal 29

9
P
S1
D4 8
D3
D2 7
D1
SMA
6
SMP

5
L3
4
L2
L1
3

1
Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk
Perguruan Tinggi
Pasal 15-17, 38-40, 59

Program Doktor
Program Profesi
Program Magister

Politeknik
Kementerian, Program D-4
Universitas, Institut,

Kementerian
lain, LPNK,

Akademi
Profesi. Program D-3
Sekolah Tinggi

Program Sarjana

Komunitas
Program D-2

Akademi
Program D-1

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Hak Penyelenggaraan Program PT
Pasal 59

Bentuk PT Jenis Program PT


Akademik Vokasi Profesi/Spesialis
Akademi Komunitas D1 D2
Akademi D1 D2 D3 D4
Sekolah Tinggi S1 S2 S3 DR
PR SP
D3 D4 MT
T
Institut DR
S1 S2 S3 D3 D4 MT
T
PR SP
Universitas DR
S1 S2 S3 D3 D4 MT
T
PR SP
Politeknik
D1 D2 D3 D4 PR SP
DR
MT
T

D3 Pengaturan eksisting
MT Pengaturan baru
Persyaratan Dosen
Pasal 69-71

Kualifikasi pendidikan/Pengakuan Tingkat


DOSEN PADA PT Kompetensi KKNI
D3+/5 S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9
Akademi Komunitas
Akademi
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Politeknik
Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
PROSES PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

▪ Program Studi
▪ Kurikulum
▪ Bahasa Pengantar
▪ Perpindahan dan Penyetaraan
▪ Sumber Belajar, Sarana, dan Prasarana
▪ Ijazah
▪ Sertifikat Profesi dan Sertifikat
Kompetensi
Jenjang Karir Akademik Dosen
Pasal 72

JABATAN AKADEMIK
DOSEN PADA PT Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor
Akademi Komunitas
Akademi
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Politeknik

Pengaturan eksisting
BUP PROFESOR: 70 TAHUN
Pengaturan baru
Sistem Penjaminan Mutu

Pemerintah BSNP Masyarakat

(Wilayah)
Lembaga
Lembaga
Penjamin Pangkalan Data
Layanan Pend. BAN-PT
Mutu
Tinggi Pendidikan Tinggi

Lembaga
Lembaga
Perguruan
Perguruan Lembaga
Perguruan Akreditasi
Akreditasi
Tinggi
Tinggi Akreditasi
Tinggi Ketentuan Baru Mandiri
Mandiri
Mandiri
Ketentuan Saat Ini
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

DASAR HUKUM
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB III: PENJAMINAN MUTU


Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu
Bagian Kedua : Standar Pendidikan Tinggi
Bagian Ketiga : Akreditasi
UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi (UU Dikti) Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016


Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pasal 52 ayat (3) UU Dikti Pendidikan Tnggi (SPM Dikti)
Menteri menetapkan:
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun
dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tnggi (SN Dikti)
3
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

SPM Dikti
Standar Pendidikan Tinggi
(Standar Dikti)
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pendidikan Tinggi
SPMI SPME/Akreditasi
P
E
P P Budaya Mutu
P P Pola pikir
P E Pola sikap
Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)

Penetapan Standar Dikti; Evaluasi Data dan Informasi


Pelaksanaan Standar Dikti; Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
Peningkatan Standar Dikti.
Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
6
STANDAR PENDIDIKAN TINGGI Regulasi
Tridharma
Standar Nasional
Pendidikan + Standar Nasional
Penelitian + Standar Nasional
PKM
Standar Kompetensi Standar Hasil Standar Hasil PKM
Lulusan Peneli9an Standar Isi PKM
Standar Isi Pbelajaran Standar Isi Peneli9an
SN Dikti Standar Proses Standar Proses
Standar Proses PKM

Pembelajaran Penelitian Standar Penilaian


PKM
Standar Penilaian Standar Penilaian
Pembelajaran Penelitian Standar Pelaksana
PKM
Standar Dosen dan Standar Peneliti
Tenaga Kependidikan Standar Sarpras PKM
Standar Sarpras
Standar Standar Sarana dan Penelitian Standar Pengelolaan
Prasarana Pbelajaran PKM
Dikti Standar Pengelolaan
Standar Pendanaan &
Standar Pengelolaan Peneli9an
Pembelajaran Pembiayaan PKM
Standar Pendanaan &
Standar Pembiayaan Pembiayaan
Standar Pembelajaran Penelitian
Dikti Standar Bidang dan Standar Bidang Ditetapkan
Ditetapkan Akademik Non-Akademik Standar Dikti Perguruan
(Melampaui SN Dikti) Tinggi
perguruan
tinggi Standar…. Standar…. Permenristekdik
Standar …. Standar ….
SN Dikti No. 44/2015
Dst Dst (Standar Minimal)
Penjaminan Mutu
Pasal 51-57
1. Sistem Penjaminan Mutu (SPM Dikti)
2. Standar Pendidikan Tinggi (SN Dikti)
3. Akreditasi
4. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
5. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti)

PT BAN LAM P LAM M

INST PRODI


Internal
✔ Bisa Bisa Bisa
Eksternal
Catatan:
+ Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri
+ Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri
+ LAM Pemerintah : Lembaga Akreditasi Mandiri oleh Pemerintah (Psl 30/permen 32/2016)
+ LAM Masyarakat : Lembaga Akreditasi Mandiri oleh Maysrakat (Psl 39/permen 32/2016)
+ Bisa: Pengaturan baru
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
Otonomi
Perguruan Tinggi Negeri

Otonomi Bidang Otonomi Bidang Non-


Akademik Akademik

Otonomi Satker PPK-Negara


(sesuai perundangan) (Statuta dg Permen)

Satker PPK-BLU
(Statuta dg Permen)

Badan Hukum
(Statuta dg PP)
PPK : Pola Pengelolaan Keuangan

Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti


tidak ada penyeragaman (amar putusan MK)
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
Otonomi
Perguruan Tinggi Swasta

Otonomi Bidang Otonomi Bidang Non-


Akademik Akademik

Otonomi
(sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan
Penyelenggara PTS a.l. yayasan

Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS


(a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman
(sesuai amar putusan MK)
Penyelenggaraan Otonomi PTN
POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM BADAN HUKUM

Sesuai dengan
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang UU PT
Perbendaharaan Negara dan UU
20 Tahun 1997 tentang PNBP

-Diatur dlm Statuta PP


Telah diatur dalam PP 23/2005 (usulan dari PTN-BH)
Tentang BLU dan PP 66/2010. - Sebagian diatur dengan PP
(bentuk dan mekanisme
pendaaan PTN-BH)
Penyelenggaraan PT oleh KL Lain
UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31
Ayat 3:

Pemerintah mengusahakan dan menyeleng- UU Pendidikan Tinggi


garakan SATU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, MENGATUR PENGELOLAAN PT
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan K/L LAIN
kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU
BEKERJASAMA DG PT UNTUK
PENDIDIKAN
KEDINASAN/PROFESI
UU Nomor 20/2003 (Sisdiknas)
Kemdikbud penanggung jawab bidang
pendidikan PENGELOLAAN PT OLEH K/L
LPNK DIATUR DENGAN PP

UU Pendidikan Tinggi
MENGATUR PENGELOLAAN PT
PERAN SERTA MASYARAKAT
▪ menentukan kompetensi lulusan melalui organisasi profesi, dunia
usaha, dan dunia industri;
▪ memberikan beasiswa dan/atau bantuan Pendidikan kepada
Mahasiswa;
▪ mengawasi dan menjaga mutu Pendidikan Tinggi melalui organisasi
profesi atau lembaga swadaya masyarakat;
▪ menyelenggarakan PTS bermutu;
▪ mengembangkan karakter, minat, dan bakat Mahasiswa;
▪ menyediakan tempat magang dan praktik kepada Mahasiswa;
▪ memberikan berbagai bantuan melalui tanggung jawab sosial
perusahaan;
▪ mendukung kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
▪ berbagi sumberdaya untuk pelaksanaan Tridharma; dan/atau
Manfaat UU Dikti
Entitas Manfaat
Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara
Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya
Masyarakat
Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau
Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu
Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya
Dunia Usaha
Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT
Dijamin otonomi akademiknya
Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk
Perguruan Tinggi meningkatkan mutunya
Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan
operasional pendidikan tinggi
Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui
Pemerintah pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu
Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan
Jaminan memperoleh dana penelitian
Dosen
Kesetaraan dalam jenjang karir akademik
Kontribusi
The

Brain Dalam Pendidikan


MacLean cited in Martel, 2000
Batang Otak (Inti Hitam) = Bertahan

• Dikenal sebagai “Fight atau


Flight”
• Reaksi terhadapIngatan
• Tiba-tiba bereaksi ketika takut,
ditakut-takuti, dikritik atau
diancam
• Merasa perlu untuk bertahan
• Perilaku marah atau berdebat
• Tidak dapat belajar pada
kondisi ini

MacLean cited in Martel, 2000


Limbik (Lapisan Merah) = Emosi
• Dikenal sebagai “tempat rasa sayang”
dan pusat emosi
• Semua persepsi masuk dalam pusat ini
• Orang dewasa yang memicu System
Limbic peserta didik dengan menyanyi,
bermain, menghargai,
peduli,mencintai, mengembangkan
hubungan positif, dll terhadap peserta
didik akan membantu
mengoptimalkan kegiatan belajarnya.
• Merasa senang, disetujui, dan adanya
hubungan
• Pembelajaran dioptimalkan melalui
kondisi ini
MacLean cited in Martel, 2000
Korteks (Lapisan Biru)
= Alasan & berpikir logis
• Dikenal sebagai “bagian kerja
sekolah” atau “topi berpikir”
• Pusat Berpikir
• System limbic yang
mendapatkan perlakuan
menyenangkan akan membawa
selaput otak pada korteks
bertanggung jawab atas:
• Berpikir nalar, analitis, dsb
• Perencanaan dan
pengorganisasian
• Bicara dan bahasa
• Penglihatan & pendengaran
• Kreativitas
MacLean cited in Martel, 2000
Mendidik Bangsa Memartabatkan Negara

Anda mungkin juga menyukai