KEGIATAN BELAJAR 3
Teori belajar Behavioristik
1. Teori belajar behavioristik dikenal dengan teori belajar perilaku.
2. Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon
(Robert, 2014)
3. Tokoh-tokoh aliran behavioristik :
a. Edward Lee Thorndike (1871 – 1949)
- Disebut sebagai aliran koneksionisme (conectionism)
- Belajar : proses interaksi antara stimulus (S) dan respon (R)
- Mengemukakan beberapa hukum belajar: hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of exercise), hukum akibat (law of effect).
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Kurikulum : serangkaian mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal sampai dengan mengakhiri program pendidikan.
2. Kurikulum sebagai daftar mata pelajaran
3. Kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa
4. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar
5. Perkembangan kurikulum di Indonesia setelah indonesia merdeka:
- Kurikulum 1947
- Kurikulum 1952
- Kurikulum 1964
- Kurikulum1968
- Kurikulum 1975
- Kurikulum 1984
- Kurikulum 1994
- Kurikulum berbasis kompetensi 2004
- Kurikulum 2013
6. Tiga jenis kurikulum di Indonesia:
- Kurikulum sebagai rencana pelajaran (kurikulum 1947 – 1968)
- Kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan (kurikulum 1975 – 1994)
- Kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum 2004 – 2013)
7. Tiga peran kurikulum (Wina Sanjaya;2008)
- Peran konservatif
- Peran kreatif
- Peran kritis dan evaluatif
8. Empat fungsi isi kurikulum menurut Mcneil (2006):
- Fungsi pendidikan umum
- Suplementasi
- Eksplorasi
- Keahlian
9. Komponen kurikulum:
- Tujuan
- Isi
- Aktivitas belajar
- Evaluasi
10. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana harus mempelajarinya
11. Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus.
12. Beberapa prinsip pengembangan kurikulum:
- Prinsip relevansi : terbagi menjasi dua jenis, relevansi internal dan relevansi eksternal
- Prinsip fleksibilitas
- Prinsip kontinuitas
- Prinsip efektivitas
- Prinsip efisiensi
13. Strategi penerapan kurikulum:
- Kesiapan guru menerima perubahan
- Keterbukaan pola pikir
14. Tantangan krikulum yang harus dihadapi di era masa depan adalah:
- Bonus demografi
- Teknolog di ruang kelas
- Globalisasi dan perubahan kebijakan pendidikan
- Pendidikan abad 21
2 Daftar materi
yang sulit 1. Landasan ilmu pendidikan
dipahami di 2. Penerapan landasan ilmu pendidikan dalam praktik pendidikan
modul ini 3. Implikasi teori Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik, dan Humanistik dalam kegiatan pembelajaran
4. Peran, fungsi dan komponen kurikulum
3 Daftar materi
yang sering 1. Perkembangan moral dan spiritual
2. Perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia
mengalami
miskonsepsi
Judul Modul MODUL 2 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
Judul Kegiatan 1. Karakteristik Pembelajaran Abad 21
Belajar (KB) 2. Profil dan Kompetensi Guru Abad 21
3. Tugas Pokok dan Funfsi Guru Abad 21
4. Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta KEGIATAN BELAJAR 1
konsep (istilah Karakteristik Pembelajaran Abad 21
dan definisi) 1. Big data merupakan kumpulan data dalam skala besar dan kompleks yang dapat menjadi sumber belajar potensial.
di modul ini 2. Contoh aplikasi big data adalah massive open online course (MOOC) yaitu suatu sistem pembelajaran yang diselenggarakan secara online,
ditawarkan secara besar-besaran dan terbuka.
3. “fenomena disrupsi” dalam dunia pendidikan:
- Belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat (continuum learning)
- Pola belajar menjasi lebih informal
- Keterampilan belajar mandiri (self motivates learning) semakin berperan penting
- Banyak cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa diakses seiring pertumbuhan MOOC secara besar-besaran
4. Komponen pembelajaran abad 21 yang meningkat interaksinya satu sama lain yaitu:
- Aktivitas instruktur/ guru/ mentor/ fasilitator
- Desain pembelajaran online
- Data sebagai sumber belajar (big daya)
- Strategi pembelajaran online
- Unjuk kerja peserta didik
5. Orientasi pembelajaran di Indonesia:
- Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving)
- Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation)
- Pemahaman lintas budaya (cross cultural understanding)
- Komunikasi, litersi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill)
- Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy)
- Karir dan kehidupan (life and career skill)
KEGIATAN BELAJAR 2
Profil guru efektif abad 21
1. 4 tipe guru :
- Guru medioker (mediocere teacher) : monoton, mata lebih suka melihat buku dan membacanya, selalu duduk dan
berdiri di depan kelas, pendapatnya seolah kebenaran mutlak, dan peserta didik lebih banyak mendengar suara guru.
- Guru yang baik (good teacher) : terampil memahami materi pembelajaran dan mentansfer pengetahuan yang
sebenarnya bisa digantikan teknologi.
- Guru superior (demonstrates) : sudah mampu menciptakan pembelajaran yang brbasis peserta didik namun dirinya
tetap aktif
- Great teacher (inspires) : memiliki literasi TIK yang baik, pandai beranalogi, bermetafora, dapat menyelami perasaan
peserta didik, ramah dan berwibawa.
2. Kompetensi esensi guru efektif di indonesia abad 21:
- Guru efektif berangkat dari pemahaman peserta didiknya bukan gelas kosong
- Aktif memahami konteks berfikir peserta didik dan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan spesifikasi
- Guru efektif mengajarkan materi pelajarn secara mendalam dengan banyak contoh dan memberikan fodasi yang kuat
akan pengetahuan faktual.
- Guru efektif lebih fokus pengembangan keterampilan metakognisi dan mengintegrasikan keterampilan metakognisi
dalam kurikulum untuk beragam bidang studi
- Guru efektif selain memahami materi, juga menguasai beragam strategi pembelajaran yang memudahkan peserta
didik belajar.
3. Karakteristik guru abad 21:
- Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang mantap
- Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya
- Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi
- Memlki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai permasalahan
- Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tingggi
- Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding
4. Lima faktor agar dapat profesional:
- Sikap keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal
- Sikap memelihara citra profesi
- Sikap selalu aada keinginan untuk mengejar kesempatan-kesempatan profesionalisme
- Sikap mental selalu ingin mengejar kualitas cita-cita profesi
- Sikap mental yang mempunyai kebanggaan profes
5. Ciri-ciri guru yang profesional menurut Tilaar (1998):
- Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
- Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik
- Memliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
- Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan
- Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
- Mahir dan berketramplan dalam pedagogi (pengajaran dan pembelajaran)
- Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka
- Memahami psikologi pembelajaran
- Memiliki kemahiran konseling
6. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, ssial, kultural, emosional, dan intelektual
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/ bidang pengembangan yang diampuh
d. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santuk dengan peserta didik
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
j. Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
7. Kompetensi kepribadian
Kmpetensi inti kepribadian:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia
b. Menampilkan diri yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
8. Kompetensi sosial:
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga dan sosial ekonomi
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidkan, orang tua, dan
masyarakat.
c. Beradaptasi sesuai tempat ketika bertugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragam ssosial budaya.
9. Komptensi profesional:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai
jenjang pendidikan
b. Menguasai standart kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/ bidang pengembangan yang diampu
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
10. Kompetensi guru abad 21 yang memesona
- Guru harus bisa menjadi teman belajar (co learner) yang menyenangkan, pandai membuat analogi materi yang sulit
dengan padanan sehingga mudah dipahami.
- Pandai membuat metafora atau perumpamaan sebagai strategi sehingga peserta didik mudah menangkap esensi
sebuah materi
- Canggih
- Humoris namun tegas dan disiplin
- Pandai berempati dan menyayangi peserta didik
- Memiliki rasa kesepenuh hatian dan menyadari apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa.
KEGIATAN BELAJAR 3
Profesi guru dalam pandangan Yuridis
1. Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen no 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (1) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formala, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Tiga jenis tugas guru:
- Tugas terkait bidang profesi
- Tugas terkait bidang kemanusiaan
- Tugas terkait bidang kemasyarakatan
3. Tugas pokok guru:
- Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
a. Pengkajian kurikulum
b. Pengkajian program tahunan (prota) dan program semester (promes)
c. Penyusunan silabus
d. Pembuatan RPP
- Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
- Melaksanakan penilaian
- Membimbing, mendidik, dan melatih
- Melaksanakan tugas tambahan
4. Kesinambungan vertical : pendidikan selain untuk pengembangan potensi secara sistematis juga menjadi dasar penyiapan memasuki jenjang
yang lebih tinggi.
5. Kesinambungan horisontal : kesinambungan antar bidang studi
6. Tiga komponen penting dalam kegiatan penilaian:
- Teknik penilaian
- Bentuk instrumen
- Contoh instrumen
7. Penilaian pembelajaran abad 21:
- Penilaian otentik sesuai materi dan keterampilan yang sedang dipelajari
- Penilaian portofolio dan e-portofolio
- Penilaian tradisional
8. E-portfolio adalah rekaman elektronik atau digital yang disusun oleh pengguna dan biasanya disimpan di internet untuk menunjukkan
kemampuan, pencapaian dan pertumbuhan di satu atau lebih area.
9. Model ASSURE dalam penggunaan dalam penggunaan media yaitu:
- Analisis karakteristik peserta didik (Analyze leaner)
- Menyatakan tujuan (State objective)
- Memilih metode dan media (Select methods and media)
- Penggunaan media (Utilize media)
- Melibatkan peserta didik berinteraksi dengan media (Require learner participation)
- Melakukan evaluasi (Evalution)
10. POBATEL (pesan, bahan, alat, teknik, dan lingkungan)
11. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan utama yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam program
sekolah
12. Kegiatan kokurikuler : kegiatan memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di dalam
kelas
13. Kegiatan ekstrakurikuler : untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan menerapkan pengetahuan yang
telah dipelajari siswa dalam mata pelajaran inti dan pilihan.
14. Tiga pendekatan untuk melaksanakan tugas penilaian:
- Mengukur pencapaian hasil belajar setelah pembelajaran berlangsung (assesment of learning)
- Penilaian proses pembelajaran saat pembelajaran masih berlangsung (assesment for learning)
- Penilaian saat pembelajaran berlangsung melibatkan peserta didik (assesment as learning)
15. Komponen program tahunan:
identitas
satuan
pendidikan
mata
keterangan
pelajaran
komponen
alokasi
prota tahun
waktu pelajaran
kompetensi standar
dasar kompetensi
Identitas mata
pelajaran
kelas/
Keterangan
semester
Waktu
komponen Tahun
prosem
pelajaran
Pokok Tema/
bahasan/sub kompetensi
tema dasar
Bulan
17. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kmpetensi dasar,
materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Identitas
Sumber Kompetensi
belajar inti
Alokasi Kompetensi
waktu
Komponen dasar
Silabus
Penilaian Tema
Materi
Pembelajaran
pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Model refleksi Gibbs (1988)
- Membuat deskripsi
- Cobalah memahami dan merasakan situasi
- Mengevaluasi situasi
- Tahap analisis
- Kesimpulan
- Menyusun rencana aksi
2. Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatu Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 Pasal 1 butir 5, pengembangan
keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitasnya.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Neurosains merupakan ilmu yang mempelajari sistem syaraf otak dengan seluruh fungsinya, seperti bagaimana proses berfikir terjadi dalam otak
manusia.
2. Dua macam sel otak manusia:
- Sel neuron
- Sel glial
3. Kecerdasan peserta didik sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya sambungan (sinapsis) antar sel neuron di otaknya.
4. Bagi teori neurosains, belajar adalah proses membangun dan mengubah koneksi-koneksi dan jaringan-jaringan saraf (simpatik).
5. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis neurosains:
a. Pembelajaran terkait penyerapan informasi paling baik dilakukan di pagi hari, sedangkan waktu terbaik untuk
pengulangan, pengolahan dan refleksi informasi paling baik dilakukan di waktu sore hari
b. Pembelajaran akan membantu otak untuk tetap mempertahankan perhatiannya jika peserta didik setiap 90 menit
peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan gerakan pergerakan otot atau relaksasi tubuh dengan tenang sekitar
10 menit
c. Belahan otak kanan dan kiri kita mengalam siklus efisiensi secara bergantian setiap 90 sampai 100 menit, dari spasial
tinggi-verbal rendah-verbal tinggi spasial rendah. Untuk itu pembelajaran sebaiknya mengunakan bentuk aktifitas
yang bervariasi dan setiap anak diberikan kesempatan memilih bentuk aktivitas tersebut sesuai siklus bio-kognitif dan
gaya belajar mereka.
d. Pembelajaran akan lebih optimal apabila mampu mengembangkan belahan otak kanan dan kiri secara seimbang.
e. Pembelajaran akan mencapai hasil terbaik apabila difokuskan pada pembahasan materi, dipecahkan, dan difokuskan
kembali pada pembahasan materi.
f. Pembelajaran akan menarik perhatian otak, jika memperhatikan perubahan gerakan, cahaya, kekontrasan, dan warna.
g. Proses pembelajaran agar optimal perlu memperhatikan beberapa faktor lingkungan seperti suhu ruangan, pilihan
warna kelas, desain warna tampilan media, pengaturan ruang kelas, pencahayaan, tanaman, musik, aroma,
ketersediaan air minum dan media pembelajaran.
h. Pembelajaran akan lebih optimal jika peserta didik memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup, sehingga anak
memiliki hemoglobin dalam darah (Hb) yang tinggi.
i. Tingkatkan kondidi emosianal yang positif peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, permainan,
humor, dan perhatian personal.
6. Lima (5) tahap pembelajaran berbasis neurosains menurut Jensen (2008):
a. Tahap persiapan, merupakan tahap pemberian kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan mempersiapkan otak peserta didik dengan
koneksi-koneksi yang memungkinkan. Kegiatan persiapan belajar dapat dilakukan dengan beberapa strategi diantaranya yaitu;
- Membuat peserta didik tertarik dan senang dengan proses kegiatan belajar yang akan dilakukan
- Melakukan persentasi visual garis besar keseluruhan materi pelajaran yang akan dipelajari
- Menjelaskan kaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan manfaat dan pentingnya topik yang dipelajari
b. Tahap akuisisi, adalah tahap penciptaan koneksi dimana neuron-neuron dapat saling berkomunikasi satu sama lan. Koneksi antar neuron
akan terbentuk ketika pengalaman belajar yang dialami peseta didik bersifat baru dan koheren (berhubungan) dengan materi yang pernah
dipelajari. Kegiatan akuisisi dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang bervariasi diantaranya:
- Melalui kegiatan diskusi
- Pembelajaran dengan memanfaatkan media visual
- Stimulasi lingkungan
- Pengalaman praktis seperti percobaan-eksperimen/ simulasi,
- Kegiatan amnupulatif
- Video refleksi
- Proyek kelompok dan
- Aktifitas berpasangan
c. Tahap elaborasi (tahap koreksi kesalahan dan pendalaman), merupakan tahap untuk memastikan apakah materi yang dikuasai peserta didik
adalah ilmu yang benar dan akurat. Beberapa kegiatan belajar pada tahap ini yaitu;
- Tanya jawab terbuka tentang kegiatan simulasi yang telah dilakukan,
- Persentasi dan diskusi hasil eksperimen peserta didik
- Pemberian umpan balik
- Pemberian koreksi terhadap hasil disksi kelas jika terjadi miskonsepsi
- Penegasan pemahaman peserta didik melalui persentasi visual yang menarik atau pemutaran video
- Meminta peserta didik untuk membuat peta konsep (peta pikiran) atau menyusun soal pertanyaan terkait materi yang
telah dipelajari
d. Tahap formasi memori, merupakan tahap merekatkan ikatan koneksi antar neuron agar lebih kuat, dapat dilakukan dengan cara;
- Menyediakan waktu khusus untuk peserta didik melakukan peenungan terkait materi yang baru selesai dipelajari
- Menyediakan area untuk peserta didik mendengarkan musik
- Mengajak peserta didik untuk melakukan peregangan dan latihan relaksasi
e. Tahap integrasi fungsional (penggunaan yang diperluas), dapat dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran secara bervariasi,
diantaranya dengan:
- Mengkondisikan peserta didik untuk bisa menyampaikan apa yang telah dipelajari kepada temannya
- Mengkondidikan peserta didik agar saling bertanya dan saling mengevaluasi satu sama lain
- Meminta peserta didik untuk mempublikasikan apa yang telah dipelajarinya dalam bentuk esai atau artikel
- Menutup pembelajaran dengan perayaan kelas.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Pembelajaran digital adalah praktik pembelajaran yang menggunakan teknologi secara efektif untuk memperkuat pengalaman belajar peserta
didik yang menekankan instruksi berkualitas tinggi dan menyediakan akses ke konten yang menantang dan menarik, umpan balik melalui
penilaian formatif, peluang untuk belajar kapan saja dan dimana saja, dan instruksi individual untuk memastikan semua peserta didik mencapai
potensi penuh mereka.
2. Keuntungan pembelajaran digital adalah media yang menyenangkan sehingga menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program
digital.
3. Prinsip penerapan pembelajaran digital:
a. Personalisasi : disesuaikan berdasarkan kemampuan peserta didik, pengetahuan sebelumnya, dan kenyamanan belajar.
b. Partisipasi aktif peserta didik
c. Aksesibilitas : mudah diakses kapan dan dimana saja.
d. Penilaian
4. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembelajaran digital:
a. Pengajar harus secara aktif terlibat dengan proses pendidikan dan harus memahami kebutuhan dan harapan peserta
didik.
b. Pengajar harus berkolaborasi dengan peserta didik untuk mengumpulkan ide-ide mereka tentang apa yang seharusnya
tercakup dalam pelajaran atau pembelajaran digital.
c. Pengajar harus sangat akrab dengan bidang-bidang utama persoalan yang diajarkan agar relevan.
d. Pengajar harus mempunyai ide yang baik yang menjadikan keunggulan setiap pelajaran dalam keseluruhan
perencanaan kurikulum.
e. Pengajar juga akan memehami bagaimana pembelajaran yang layak secara individu
5. Pemanfaatan pembelajaran digital:
a. Mengaitkan pembelajaran digital ke pembelajaran offline
b. Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah pengetahuan
c. Meningkatkan umpan balik yang berkesinambungan dan analisis kemajuan
d. Mengaktifkan keterlibatan sosial
e. Belajar melalui pendekatan campuran.
6. Tiga potensi pembelajaran digital yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Potensi alat komunikasi
- Potensi akses informasi
- Potensi pendidikan dan pembelajaran
7. Contoh aplikasi penerapan pembelajaran digital:
- Mobile learning (M-learning)
- Media sosial (facebook, instagram, youtube, snapchat, twitter, whatsapp, line, dll)
- Pembelajaran berbasis permainan
- Pembelajaran elektronik berbasi “awan” atau cloud
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Blended learnig menurut Staker dan Horn (2012) : pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran
konvensional (tatap muka).
2. Alasan guru untuk menggunakan model pembelajaran blended learning:
a. Meningkatkan kualitas belajar peserta didk
b. Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran
3. Masalah dalam pembelajaran yang dapat diatasi dengan pembelajaran blended learning:
a. Partisipasi
b. Kecepatan belajar
c. Individualisasi
d. Tempat
e. Interaksi pribadi.
f. Persiapan
g. Umpan balik
4. Karakteristik pembelajaran blended learning merujuk pada prayitno (2015):
a. Model blended learning menggabungkan berbagai cara penyampaian. Model pendidikan, gaya pembelajaran dan menggunakan berbagai
media berbasis teknologi
b. Model pembe;ajaran blended learning merupakan kombinasi dari pola pembelajaran langsung, belajar mandiri, dan pembelajaran online.
c. Guru dan orang tua memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator dan orang tua sebagai pendukung.
5. Model-model pembelajaran blended learning
a. Model rotasi (rotation model)
- Model kelas station rotation
- Model kelas lab/whole group rotation
- Model kelas flipped(flipped clasroom)
- Model rotasi individu (individual rotation)
b. Model kelas flex
c. Model self-blend
d. Model eriched-virtual
6. Kemampuan yang perlu dikuasai dalam merancang model pembelajaran blended learning:
- Kemampuan dalam memanfaatkan data karakteristik peserta didik
- Teknik mengajar dan teknik memfasilitasi pembelajaran secara individual dan kelompok
- Kemampuan mengembangkan interaksi secara online
- Dapat mengaplikasikan kombinasi ketiga kemampuan tersebut
7. Tiga komponen pentng dalam merancang pembelajaran model blended learning:
- Standar capaian dan tujuan pembelajaran
- Penilaian
- Kegiatan pembelajaran
8. Aplikasi atau platform yang dapat dimanfaatkan untuk model pembelajaran blended learning yaitu:
a. Moodle
b. Edmodo
c. Google group (gmail, drive, kalender,dokumen, spreadsheet, dan slide, formulir, jamboard, sites, grup, hangouts meet,
vault)
3 Daftar materi 1. Ukuran otak manusia sejak lahir hingga dewasa serta perkembangan kecerdasan anak
yang sering 2. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis neurosains
mengalami
miskonsepsi
Judul Modul MODUL 4 PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF
Judul Kegiatan 1. Merancang Pembelajaran Inovatif
Belajar (KB) 2. Merancang Pembelajaran STEAM
3. Merancang Pembelajaran Blended Learning
4. Merancang Pembelajaran Project Based Learnig
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta KEGIATAN BELAJAR 1
konsep (istilah 1. Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling terkait
dan definisi) di terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji.
modul ini 2. Unsur-unsur pembelajaran terbaru:
- TPACK
- Pembelajaran berbasis neuroscience
- Pendekatan pembelajaran STEAM
- Tuntutan kompetensi abad 21 atau 4C (comunication, collaboration, critical thinking, creativity)
- Kemampuan literasi
- Unsur-unsur lain dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran
3. Karakteristik rancangan pembelajaran abad 21:
- Kolaborasi peserta didik dan guru
- Berorientasi HOTS
- Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
- Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan keterampilan abad 21 (4C)
- Mengembangkan kemampuan literasi
- Penguatan pendidikan karakter (PPK)
4. HOTS (higher order thinking skill) atau keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi,
membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.
5. 4 unsur utama dalam keterampilan belajar:
- Transformasi persepsi belajar
- Keterampilan manajemen pribadi
- Interpersonal dan kerjasama tim
- Kesempatan bereksplorasi
6. Enam literasi dasar:
- Literasi baca tulis
- Literasi numerasi
- Literasi sains
- Literasi digital
- Literasi finansial
- Literasi budaya dan kewargaan
7. Lima karakter utama PPK:
- Religius
- Nasionalis
- Integritas (kejujuran)
- Kemandirian
- Gotong royong
8. Teknik penyusunan RPP inovatif sesua abad 21:
- Identitas sekolah
- Kompetensi inti (KI)
- Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
- Tujuan pembelajaran
- Penguatan pendidikan karakter (PPK)
- Materi pembelajaran
- Model, pendekatan, dan metode pembelajaran
- Media dan bahan (media, bahan, dan sumber belajar)
- Langkah-langkah pembelajaran (pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup)
- Penilaian
- Pembelajaran remidial
- Pembelajaran pengayaan
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM yaitu segala persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-
unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi (integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Langakah-langkah perancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM:
- Merumuskan tujuan pembelajaran
a. Memenuhi unsur ABCD (audience, behavior, condition, degree)
b. Tujuan pembelajaran mengacu pada prinsip SMART
1) Spesific : hanya mengandung satu kerja oprasional
2) Measurable : pentingnya kriteria yang digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target
3) Achievable : target harus realistis dan dapat dicapai
4) Relevance/ realistic :memilih tujuan pembelajaran yang tepat dan berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari siswa
5) Timely/ timebound : pentingnya menempatkan tujuan dengan kerangka waktu, yakni memberikan batas waktu pencapaian tujuan
yang jelas
- Menganalisis materi pembelajaran
Menurut Permendikbud no.22 tahun 2016, disebutkan bahwa materi pembelajaran harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan IPK (indikator pencapaian kompetensi)
- Menentukan model dan metode pembelajaran
Model-model pembelajaran yang cocok untuk pendekatan pembelajaran STEAM:
1) Pembelajaran berbasis inkuiri (inquiry-based learning)
2) Pembelajaran berbasis penemuan (discovery based learning)
3) Pembelajaran berbasis masalah (problem basel learning)
4) Pembelajaran berbasis proyek (project base learning)
Metode pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan STEAM: tanya jawab, diskusi, eksperimen, demonstrasi, simulasi inquiry, dll.
- Menentukan media, alat dan sumber belajar
1) Pendekatan by design : tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan
2) Pendekatan by utilization : kondisi dan kesiapan/ keberadaan fasilitas TIK sebagai patokan
- Menyusun langkah-langkah pembelajaran (pendahuluan, inti dan penutup)
- Penilaian pembelajaran (semua aspek: spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan)
- Menyusun kegiatan tidak lanjut
1) Remidial
2) Pengayaan
KEGIATAN BELAJAR 3
a. Perencanaan pembelajaran “blended learning”
1. Menentukan model pembelajaran
2. Menyusun RPP “blended learning”
- Menentukan tema pembelajaran, mwnuliskan kembali: identitas RPP, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam
RPP “blended learning”
- menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”
- menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended learning” untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
- menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP konvensional dan menyusun rencana kegiatan pembelajaran “blended learning”
3. Menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring
b. Beberapa aplikasi e-learning yang berada di internet yang dapat diakses secara gratis untuk kegiatan belajar:
1. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco webex
2. Teknologi online learning dengan aplikasi SEVIMA Edlink : aplikasi berbasis android yang dikhususkan untuk dunia pendidikan dalam
membantu dosen/ guru menghemat waktu, menjaga kelas tetap teratur dan meningkatkan komunikasi dengan peran peserta didik.
3. Teknologi e-learning dengan aplikasi Google classroom
4. Teknologi e-learning dengan aplikasi zoom cloud meeting
5. Teknologi e-learning dengan aplikasi Edmodo
6. Teknologi e-learning dengan aplikasi Moodle
7. Teknologi e-learning dengan aplikasi Schoology
KEGIATAN BELAJAR 4
a. Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pembelajar sebagai subyek belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses
eksplorasi, memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari , kesempatan untuk mempresentasikan atau mengkomunikasilan dan
mengevaluasi kerjanya.
b. Ciri khas pembelajaran PjBL adalah dihailkannya suatu produk sebagai bentuk hasil belajar. PjBL dipandu oleh pertanyaan menantang.
c. Langkah-langkah merancang pembelajaran dengan model project based learning
1. Menuliskan KI sesuai dengan jenjang kelas
2. Menelaah KD manakah yang paling cocok diterapkan dalam pembelajaran dengan pendekatan PjBL
3. Menulis kembali identitas RPP
4. Menuliskan indikator
5. Menulliskan tujuan pembelajaran
6. Menyususn materi pembelajaran
7. Menentukan metode pembelajaran
8. Sumber belajar
9. Langkah-langkah pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup)
10. Penilaian hasil pembelajaran
- Teknik penilaian
- Instrumen penilaian
11. Pembelajaran remidial dan pengayaan