Anda di halaman 1dari 8

Nama Mahasiswa : AMBASIAYAYA

Nomor Peserta : 201501651521


LPTK : Universitas Palangka Raya

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Pedagogik Modul 1. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu
Pendidikan
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1 :
dipelajari 1) Konsep dasar, rasional, ilmu pendidikan :
1. Manusia adalah makhluk yang dapat
merubah dirinya melalui suatu keadaan
dan dapat pula merubah keadaan melalui
perannya. Oleh karena itu, manusia
memiliki kemampuan memberikan aksi
dan reaksi terhadap situasi atau alam
kodrat yang dihadapinya.
2. Aspek-aspek hakekat manusia, yaitu
a. Asal usulnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan
b. Struktur metafisiknya manusia sebagai
kesatuan jasmani dan rohani, serta
c. Karakteristik dan makna eksistensinya
di dunia yang bisa dilihat sebagai
makhluk individu, makhluk sosial,
makhluk berbudaya, makhluk susila,
dan makhluk beragama.
3. Pendidikan (Pedagogik) adalah bantuan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada
orang yang belum dewasa, agar orang
tersebut mencapai kedewasaan.
4. Ilmu Pendidikan adalah seni karena dalam
penerapannya melibatkan emosi, kreatfitas
dan dimensi-dimensi kemanusiaan
lainnya.
5. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran,evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
6. Pendidik Profesional adalah pendidik yang
memiliki kualifikasi akademik dan meiliki
kompetensi-kompetensi antara lain
kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial yang berkualitas dan
seimbang antara softskill dan hardskill.

2) Landasan-landasan ilmu pendidikan :


Landasan adalah suatu dasar pijakan fondasi
tempat berdirinya sesuatu.
a. Landasan berdasarkan sifatnya, yaitu :
- Landasan Material adalah landasan
yang bersifat fisik atau berwujud seperti
sarana prasarana, peserta didik dan
lingkungan.
- Landasan Konseptual adalah landasan
yang bersifat asumsi atau teori-teori,
contohnya UUD 1945 dan teori
pendidikan.

Macam-macam landasan konseptual


ilmu pendidikan, yaitu :
1. Landasan Filosofis Pendidikan
adalah pandangan-pandangan yang
bersumber dari filsafat pendidikan
mengenai hakikat manusia, hakikat
ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai
baik dan dijalankan setiap lembaga
pendidikan.
2. Landasan Yuridis Pendidikan adalah
aspek-aspek hukum yang mendasari
dan melandasi penyelenggaraan
pendidikan. Beberapa landasan
hukum sistem pendidikan di
Indonesia, diantaranya :
o Pasal 31 UUD 1945 tentang
Pendidikan Nasional;
o Undang-Undang tentang pokok
pendidikan dan kebudayaan;
o Peraturan Pemerintah
3. Landasan Empiris adalah landasan
yang memberikan arahan dan
gambaran tentang kondisi
pendidikan dan tantangan masa
depan terhadap dunia pendidikan.
a. Landasan Psikologi adalah
asumsi-asumsi yang bersumber
dari studi ilmiah tentang
kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala-gejala
yang berkaitan dengan aspek
pribadi manusia pada setiap
tahapan usia perkembangan
tertentu untuk mengenali dan
menyikapi manusia yang
bertujuan untuk memudahkan
proses pendidikan. Landasan ini
mencakup dua ilmu, yaitu :
- Psikologi perkembangan
adalah ilmu-ilmu yang
mempelajari tingkah laku
individu dalam
perkembangannya meliputi
perkembangan fisik, psikologi,
sosial, emosional dan moral.
- Psikologi belajar adalah ilmu
yang membahas tentang
faktor-faktor yang
mempengaruhi individu
belajar dan bagaimana
individu belajar yang dikenal
dengan istilah teori belajar.
b. Landasan sosiologis adalah
landasan bersumber pada norma
kehidupan masyarakat yang
dianut oleh suatu bangsa
sehingga tercipta nilai-nilai sosial
yang dalam perkembangannya
menjadi norma-norma sosial
yang mengikat kehidupan
bermasyarakat dan harus
dipatuhi oleh masing-masing
anggota masyarakat.
c. Landasan historis merupakan
tinjauan landasan sejarah
meliputi pandangan ke masa lalu
atau pandangan retrospektif.
Enam tonggak sejarah
pendidikan Indonesia,
diantaranya :
- Pendidikan tradisional yaitu
penyelenggaraan pendidikan
di 33 nusantara yang
dipengaruhi oleh agama-
agama besar di dunia seperti
Hindu, Budha, Nasrani dan
Nasrani.
- Pendidikan kolonial Barat
yaitu penyelenggaraan
pendidikan dinusantara yang
dipengaruhi oleh pemerintah
kolonial barat terutama
kolonial Belanda.
- Pendidikan kolonial Jepang
yaitu penyelenggaraan
pendidikan dinusantara yang
dipengaruhi oleh pemerintah
kolonial Jepang pada masa
perang dunia II.
- Pendidikan zaman
kemerdekaan.
- Pendidikan zaman orde lama
dan baru.
- Pendidikan zaman reformasi
yaitu penyelenggaraan
pendidikan dengan sistem
pendidikan desentralisasi.
4. Landasan religi adalah asumsi-
asumsi yang bersumber dari religi
atau agama yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktik pendidikan
dan atau studi pendidikan.

3) Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan


dalam praktik pendidikan
a. Landasan filsafat pendidikan tercermin di
dalam semua keputusan serta perbuatan
pelaksanaan tugas-tugas pendidik baik
instruksional 36 maupun non
instruksioanal.
b. Landasan yuridis telah banyak
memberikan kontribusi landasan dalam
pelaksanaan praktik pendidikan di
Indonesia, sebagai contoh adalah
penerapan UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Syarifudin,
2006).
c. Penerapan landasan psikologis dalam
praktik pembelajaran, salah satunya dapat
dilihat dari layanan pendidikan terhadap
anak 37 dibuat bertingkat berdasarkan
perkembangan individu yang bertahap
baik perkembangan biologis, kognitif,
afektif maupun psikomotor, yang pada
setiap perkemangannya setiap individu
memiliki tugas-tugas yang harus
diselesaikannya. Contoh riil dari hal
tersebut adalah penyelanggaraan
pendidikan di Indonesia yang berjenjang.
d. Implikasi landasan religius dalam pendidik
di sekolah tercermin melalui tugas utama
guru yaitu mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih dan
mengevaluasi peserta didik

Kegiatan Belajar 2 :
1) Pengertian karakteristik peserta didik :
Karakteristik peserta didik dapat diartikan
keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan
yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai
cita-cita atau tujuannya.

2) Ragam karakteristik peserta didik :


a. Etnik adalah suatu golongan manusia yang
anggota-anggotanya mengidentifikasi
dirinya dan sesamanya,biasanya
berdasarkan garis keturunan yang
dianggap sama.
b. Kultural adalah segala cakupan budaya
yang sudah ada secara turun temurun yang
meliputi bidang
seni,pengetahuan,hukum,kepercayaan,
adat istiadat,pola kebiasaan masyarakat
dan hal terkait lainnya yang ada di suatu
wilayah masyarakat.
c. Status sosial adalah tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial.
d. Minat dapat diartikan suatu rasa lebih
suka, rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas.
e. Perkembangan Kognitif adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan
persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan,memecahkan
masalah dan merencanakan masa depan
atau semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari,memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai
dan memikirkan lingkungannya.
f. Kemampuan awal/Pengetahuan awal
merupakan keadaan pengetahuan dan
keterampilan yang harus dimiliki terlebih
dahulu oleh peserta didik sebelum
mempelajari pengetahuan atau
keterampilan baru. Pengetahuan dan
keterampilan yang harus dimiliki terlebih
dahulu maksudnya adalah pengetahuan
atau keterampilan yang lebih rendah dari
apa yang akan dipelajari.
g. Gaya belajar adalah cara yang cenderung
dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam
menerima, mengatur, dan memproses
informasi atau pesan dari
komunikator/pemberi informasi.
h. Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan
ketahanan (persistence) pada tingkah laku
tersebut.
i. Perkembangan Emosi adalah tergugahnya
perasaan yang disertai dengan perubahan-
perubahan dalam tubuh, misalnya otot
menegang, dan jantung berdebar. Dengan
emosi peserta didik dapat merasakan
senang/gembira, aman, semangat, bahkan
sebaliknya peserta didik merasakan sedih,
takut, dan sejenisnya.
j. Perkembangan Sosial adalah kemampuan
peserta didik untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma dan tradisi yang
berlaku pada kelompok atau masyarakat,
kemampuan untuk saling berkomunikasi
dan kerja sama.
k. Perkembangan Moral dan Spiritual
merupakan suatu tindakan,
perilaku,kemampuan menghayati nilai dan
makna, memiliki kesadaran diri, fleksibel
dan adaftif, cenderung memandang sesuatu
holistik dan cenderung mencari jawaban-
jawaban fundamental atas situasi-situasi
hidupnya.
l. Perkembangan Motorik adalah proses yang
sejalan dengan bertambahnya usia secara
bertahap dan berkesinambungan, dimana
gerakan individu meningkat dari keadaan
sederhana, tidak terorganisir, dan tidak
terampil, kearah penguasaan keterampilan
motorik yang kompleks dan terorganisir
dengan baik.

Kegiatan Belajar 3 :
1) Teori belajar Behavioristik dan
implikasinya dalam pembelajaran
a. Teori belajar behavioristik dikenal juga
dengan teori belajar perilaku, karena
analisis yang dilakukan pada perilaku
yang tampak, dapat diukur, dilukiskan
dan diramalkan.
b. Implikasi teori behavioristik dalam
kegiatan pembelajaran tergantung dari
beberapa hal seperti; tujuan
pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik peserta didik, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia.

2) Teori belajar Kognitif dan implikasinya


dalam pembelajaran
a. Teori Belajar Kognitif berpandangan
bahwa belajar merupakan suatu proses
internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, emosi,
dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
b. Implikasi teori belajar kognitif dalam
pembelajaran lebih mementingkan
proses belajar dari pada hasil
belajarnya

3) Teori belajar Konstruktivistik dan


implikasinya dalam pembelajaran
a. Teori belajar Konstruktivistik adalah
belajar sebagai proses pembentukan
(kontruksi) pengetahuan oleh peserta
didik itu sendiri,sehingga peserta didik
harus aktif selama kegiatan
pembelajaran, aktif berpikir, menyusun
konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi
yang paling menentukan terwujudnya
gejala belajar adalah biat belajar peserta
didik itu sendiri.
b. Hakekat belajar menurut teori kognitif
dijelaskan sebagai suatu aktifitas
belajar yang berkaian dengan penataan
informasi, reorganisasi perseptual, dan
proses internal.

4) Teori belajar Humanistik dan implikasinya


dalam pembelajaran
a. Teori belajar Humanistik adalah proses
belajar yang harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, teori belajar humanistik
sifatnya lebih abstrak dan lebih
mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada
bidang kajian psikologi belajar.
b. Implikasi teori humanistik ini
cenderung mengarahkan peserta didik
untuk berfikir induktif, mementingkan
pengalaman, serta membutuhkan
keterlibatan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar.

Kegiatan Belajar 4 :
1) Konsep dasar kurikulum
a. Kurikulum Sebagai daftar Mata
Pelajaran adalah kurikulum yang
memuat sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik.
b. Kurikulum Sebagai Pengalaman Belajar
Siswa adalah kurikulum yang
menekankan pada kegiatan siswa baik
itu di dalam ruangan maupun di luar
ruangan yang dilakukan di bawah
tanggung jawab dan bimbingan guru,
seperti penugasan proyek sains di
rumah, penugasan wawancara dan
observasi, kunjungan museum dan
kebun binatang dan lain-lain.
c. Kurikulum sebagai rencana atau
program belajar adalah kurikulum yang
berisi tentang program kegiatan dan
juga tujuan yang harus ditempuh
beserta alat evaluasi untuk
menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan.

2) Pembaharuan kurikulum di Indonesia


Perkembangan kurikulum yang terjadi di
Indonesia setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, setidaknya kita telah
mengalami sepuluh kali perubahan
kurikulum, yaitu kurikulum 1947, 1952,
1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum
berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan
kurikulum 2013.

3) Peran, Fungsi dan komponen kurikulum


a. Peran Kurikulum meliputi peran
konservatif, peran kreatif dan peran
kritis evaluatif.
b. Fungsi Kurikulum meliputi pendidikan
umum (common and general education),
suplementasi (suplementation),
eksplorasi dan keahlian.
c. Komponen Kurikulum meliputi
komponen tujuan, isi, aktivitas belajar
dan evaluasi

4) Hakikat pengembangan kurikulum adalah


proses penyusunan rencana tentang isi
dan bahan pelajaran yang harus dipelajari
serta bagaimana harus mempelajarinya.

5) Faktor-faktor yang mempengaruhi


implementasi kurikulum adalah faktor
guru, peserta didik, sarana dan fasilitas,
lingkungan sekolah, peminatan grup,
budaya dan ideologi, supervisi
pembelajaran, dan proses asesmen
sebelum pelaksanaan sebuah implementasi
kurikulum.
6) Strategi penerapan kurikulum dan
tantangannya di masa depan adalah
Kesiapan guru menerima perubahan dan
Keterbukaan pola berpikir

2 Daftar materi yang sulit 1. Penerapan Landasan Ilmu Pendidikan dalam


dipahami di modul ini Praktik Pendidikan
2. Perkembangan Moral dan Spiritual.
3. Teori Belajar Konstruktivistik dan
Implikasinya dalam Pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai Pengalaman Belajar Siswa.
5. Peran kurikulum sebagai Peran Konservatif
6. Peran kurikulum sebagai Peran sebagai Kritis
dan Evaluatif.

3 Daftar materi yang 1. Konsep Dasar dan Rasional Ilmu Pendidikan.


sering mengalami 2. Tahap-tahap Perkembangan Moral dan
miskonsepsi Spiritual.
3. Prinsip Relevansi dan Fleksibilitas Kurikulum.
4. Tantangan Kurikulum pada Globalisasi dan
Pendidikan Abad 21.

Anda mungkin juga menyukai