Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SALMA WATI

NO UKG : 201800361748
KATEGORI/TAHUN : 2/2022
SEKOLAH ASAL : SMKS NUSANTARA MANDIRI BONTANG
LPTK : UNIVERSITAS MULAWARMAN

LK 1: Modul 1 Pedagogik

Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, rasional, dan landasan ilmu
pendidikan
2. Karakteristik peserta didik
3. Teori belajar dan implikasinya dalam
pembelajaran
4. Kurikulum pendidikan di Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KB 1 Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan
Ilmu Pendidikan
a. Salah satu definisi manusia yang memiliki
kedudukan sebagai subjek dalam pendidikan
menurut para ahli. Notonagoro
mendefinisikan manusia sebagai makhluk
monopluralis dan juga monodualis.
Monopluralis artinya manusia itu mempunyai
banyak unsur kodrat (plural) yaitu: jiwa dan
raga, namun merupakan satu kesatuan (mono).
Sedangkan monodualis artinya makhluk yang
terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk
pribadi dan sosial (dualis), tetapi juga
merupakan kesatun yang utuh (mono)
b. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada orang yang belum
dewasa, agar orang tersebut mencapai
kedewasaan,
c. Pedagogik artinya teori mendidik yang
membahas apa dan bagaimana mendidik yang
sebaik-baiknya. Mendidik merupakan upaya
membantu seseorang untuk menguasai aneka
pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang
diwarisi dari keluarga dan masyarakat.
d. Guru yang kompeten adalah guru yang
menguasai softskill atau pandai berteori saja,
melainkan juga kecakapan hardskill.
e. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
f. Tut Wuri Handayani artinya dari belakang
seorang guru harus bisa memberikan dorongan
dan arahan.
g. landasan pendidikan akan berfungsi sebagai
titik tolak atau acuan bagi para pendidik
professional dalam melaksanakan praktik
pendidikan.
h. Berdasarkan sifatnya, landasan dibedakan
menjadi dua jenis yaitu landasan material dan
landasan konseptual. Landasan material
lebih bersifat fisik atau berwujud seperti
sarana prasarana, peserta didik, dan
lingkungan, sedangkan landasan konseptual
lebih bersifat asumsi atau teori-teori,
contohnya adalah UUD 1945 dan teori
pendidikan.
i. Landasan filosifis pendidikan adalah
pandangan-pandangan yang bersumber dari
filsafat pendidikan mengenai hakikat manusia,
hakikat ilmu, nilai serta perilaku dinilai baik
dan dijalankan setiap Lembaga pendidikan.
j. Pancasila merupakan landasan filosifis
pendidikan Indonesia, sebagaimana yang
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945
(Arif Rohmanm 2013). Tujuan pendidikan
Bangsa Indonesia adalah pembentukan
manusia Indonesia yang ideal yaitu manusia
seutuhnya yang diwarnai oleh sila-sila
Pancasila.
k. Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-
aspek
hukum yang mendasari dan melandasi
penyelenggaraan pendidikan (Arif Rohman,
2013)
l. Beberapa landasan hukum sistem pendidikan
di Indonesia (Hasbullah,2008) :
a. Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan
Nasional
b. UU No 20 tahun 2003 tentang sistem
Sistem Pendidikan Nasional
c. UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
d. UU No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
e. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
f. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
g. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan
h. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008
Tentang Guru.
i. Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2007
Tentang Kepala Sekolah.
j. Peraturan Menteri No 16 Tahun 2007 dan
No 32 tahun 2008 tentang guru
k. Peraturan Menteri No 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan.
l. Peraturan Menteri No 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian.
m. Peraturan Menteri No 24 Tahun 2007 dan
Permen No.33 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana.
n. Peraturan Menteri No 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses.
o. Peraturan Menteri No 47 Tahun 2008
tentang Standar Isi.
p. Peraturan Menteri No 24 Tahun 2008
tentang TU.
q. Peraturan Menteri No 25 Tahun 2008
tentang Perpustakaan.
r. Peraturan Menteri No 26 Tahun 2008
tentang Laboratorium.
m. Landasan empiris terdiri dari landasan
psikologis,
historis, dan sosiologis
n. Landasan psikologi dalam pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari studi
ilmiah tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan
dengan aspek pribadi manusia pada setiap
tahapan usia perkembangan tertentu untuk
mengenali dan menyikapi manusia yang
bertujuan untuk memudahkan proses
pendidikan (Robandi, 2005:25)
o. Landasan Psikologi pendidikan mencakup
dua ilmu yaitu psikologi perkembangan dan
psikologi belajar.
p. Landasan Historis pendidikan di Indonesia
berkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia
sendiri. Dilihat dari pendidikan di masa
lampau Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi enak tonggak sejarah (Robandi, 2005)
yaitu:
a. Pendidikan tradisional yang dipengaruhi
oleh agama-agama besar di dunia
b. Pendidikan Kolonial Barat yang
dipengaruhi oleh pemerintah kolonial Barat
terutama kolonial Belanda
c. Pendidikan Kolonial Jepang yang
dipengaruhi oleh pemerintah kolonial
jepang pada masa perang dunia ke II
d. Pendidikan zaman kemerdekaan
e. Pendidikan zaman orde lama dan baru
f. Pendidikan zaman reformasi
q. Landasan sosiologis adalah landasan
bersumber pada norma kehidupan masyarakat
yang dianut oleh suatu bangsa sehingga
tercipta nilai-nilai sosial yang dalam
perkembangannya menjadi norma-norma
sosial yang mengikat kehidupan
bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing
masing anggota masyarakat (Robandi, 2005:
26).
r. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia
menganut paham integralistik yang bersumber
dari norma kehidupan masyarakat. Ciri dari
paham integralistik adalah :
a. Kekeluargaan dan gotong royong
b. Kesejahteraan bersama adalah tujuan
hidup bermasyarakat
c. Negara melindungi warga negaranya
d. Keseimbangan hak dan kewajiban
s. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari religi atau agama yang menjadi
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan
dan
atau studi pendidikan (Hasubllah, 2008).
KB 2 Karakteristik Peserta Didik
a. Karakteristik berasal dari kata karakter yang
artinya ciri, tabiat, watak dan kebiasaan yang
dimiliki oleh seseorang yang sifatnya tetap.
b. Karakteristik peserta didik dapat diartikan
keseluruhan pola kelakuan atau kemampuan
yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai
cita-cita atau tujuannya.
c. Tujuan dari pemahaman karakteristik
peserta didik adalah untuk mengenali ciri-
ciri dari setiap peserta didik yang nantinya
akan menghasilkan berbagai data terkait siapa
peserta didik dan sebagai informasi penting
yang nantinya dijadikan pijakan dalam
menentukan berbagai metode yang optimal
guna mencapai keberhasilan kegiatan
pembelajaran.
d. Karakteristik peserta didik meliputi :
etnik, kultural, status sosial, minat,
perkembangan kognitif, kemampuan awal,
gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral
dan spiritual, dan perkembangan motorik.
e. Etnik adalah suatu golongan manusia yang
anggota-anggotanya mengidentifikasikan
dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang dianggap
sama
f. Minat merupakan suatu sumber motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan
kegiatan yang dipilihnya (Hurlock, 1990)
g. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu
tulisan dengan teknik gambar, lukisan,
fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang
lebih menekankan hubungan subjek dengan
tulisan yang dimaksud daripada bentuk
h. Perkembangan Kognitif adalah suatu proses
berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa.
i. Pengetahuan awal atau entry behaviour
merukan keadaaan pengetahuan dan
keterampilan yang harus dimiliki terlebih
dahulu oleh peserta didik sebelum
mempelajari pengetahuan atau keterampilan
baru (Ali, 1984)
j. Gaya belajar adalah cara yang cenderung
dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam
menerima,mengatur, dan memproses
informasi atau pesan dari komunikator
/pemberi informasi. Gaya belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual
(visual learners), auditif (auditory learners),
dan kinestetik (kinesthetic learners).
k. Visual learners : peserta didik yang
belajarnya akan mudah dan baik jika melalui
visual/penglihatan.
l. Auditory learners : mereka yang
mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses
melalui pendengaran
m. Kinesthetic learners peserta didik yang
melakukan aktivitas belajarnya secara fisik
dengan cara bergerak, menyentuh/meraba,
dan melakukan
n. Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan
ketahanan (persistence) pada tingkah laku
tersebut.
o. Kartono dalam Sugihartono (2013: 20)
mendefinisikan emosi sebagai tergugahnya
perasaan yang disertai dengan perubahan-
perubahan dalam tubuh, misalnya
otot menegang, dan jantung berdebar.
p. Perkembangan sosial menurut Hurlock,
(1998:250)adalah kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya,
bagaimana anak tersebut memahami keadaan
lingkungan dan mempengaruhinya dalam
berperilaku baik kepada dirinya sendiri
maupun kepada orang lain. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan
sosial yaitu keluarga, kematangan, teman
sebaya, sekolah, dan status sosial ekonomi.
q. Perkembangan motorik adalah proses
tumbuh kembang kemampuan gerak seorang
anak. Pada dasarnya, perkembangan ini
berkembang sejalan dengan kematangan saraf
dan otot anak.
KB 3 Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
1. Behavioristik adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon.
2. Stimulus merupakan objek di lingkungan,
termasuk juga perubahan jaringan dalam
tubuh. Sedangkan respon adalah apapun yang
dilakukan sebagai jawaban dari stimulus,
respon mulai dari tingkat sederhana hingga
tingkat yang tinggi.
3. Teori belajar kognitif merupakan suatu
bentuk
teori belajar yang sering disebut sebagai
model perseptual. Teori belajar kognitif
memandang bahwa tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya
tentang situasi yang berhubungan dengan
tujuan belajarnya.
4. Menurut Piaget, proses belajar terdiri dari 3
tahap, yakni asimilasi, akomodasi dan
equilibrasi (penyeimbangan).
5. Asimilasi adalah proses pengintegrasian
informasi baru ke struktur kognitif yang
sudah ada.
6. Akomodasi adalah proses penyesuaian
struktur kognitif ke dalam siatuasi
yang baru.
7. Equilibrasi adalah penyesuaian
kesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi
8. Free Discovery Learning adalah teori yang
menjelaskan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk
menemukan suatu aturan (termasuk konsep,
teori, definisi, dan sebagaonya)
melalui contoh-contoh yang yang
menggambarkan (mewakili) aturan yang
menjadi sumbernya.
9. Advance organizer : Konsep atau informasi
umum yang mewadahi semua isi pelajaran
yang akan diajarkan kepada peserta didik.
10. Mekanistik adalah sesuai dengan prosedur
atau aturan baku
11. Diferensiasi progresif adalah proses
penyusunan konsep dengan cara mengajarkan
konsep yang paling inklusif, kemudian
konsep yang kurang inklusif, dan terakhir
adalah hal-hal yang paling khusus.
12. Konstruktivistik adalah memahami belajar
sebagai proses pembentukan pengetahuan
oleh peserta didik itu sendiri.
13. Ciri-ciri teori konstruktivisme dikemukakan
oleh Driver dan Oldhan (1994) adalah
sebagai berikut:
a. Orientasi, yaitu peserta didik diberik
kesempatan untuk mengembangkan
motivasi dalam mempelajari suatu topik
dengan memberi kesempatan melakukan
observasi.
b. Elitasi yaitu peserta didik
mengungkapkan idenya dengan jalan
berdiskusi, menulis, membuat poster , dan
lain-lain.
c. Restrukturisasi ide, yaitu klarifikasi ide
dengan ide orang lain, membangun ide
baru, mengevaluasi ide baru.
d. Penggunaan ide baru dalam setiap situasi,
yaitu ide atau pengetahuan yang telah
terbentuk perlu diaplikasikan pada
bermacam-macam situasi.
e. Review, yaitu dalam mengapliasikan
pengetahuan, gagasan yang ada perlu
direvisi dengan menambahkan atau
mengubah
14. Goal free evaluation goal-free yaitu suatu
konstruksi untuk mengatasi kelemahan
evaluasi pada tujuan spesifik.
15. Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang
sering disebut sebagai teori belajar
sosiokultur merupakan teori belajar yang
titik tekan utamanya adalah pada bagaimana
seseorang belajar dengan bantuan orang lain
dalam suatu zona keterbatasan dirinya yaitu
Zona Proksimal Developmen (ZPD) atau
Zona Perkembangan proksimal dan mediasi.
16. Vygotsky mendefinisiakn Zona
Perkembangan Proksimal sebagai jarak
antara level perkembangan aktual seperti
yang ditentukan untuk memecahkan masalah
secara individu dan level perkembangan
potensial seperti yang ditentukan lewat
pemecahan masalah di bawah
bimbingan orang dewasa atau dalam
kolaborasi dengan teman sebaya
yang lebih mampu.
17. Teori Humanistik adalah salah satu
pendekatan atau aliran dari psikologi yang
menekankan kehendak bebas, pertumbuhan
pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk
pulih kembali setelah mengalami
ketidakbahagiaan, serta keberhasilan dalam
merealisasikan potensi manusia.
18. Meaningful learning adalah suatu proses
mengaitkan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang.
KB 4 Kurikulum Pendidikan Di Indonesia
1. Kurikulum (curre) dalam pendidikan
merupakan serangkaian mata pelajaran yang
harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari
awal sampai dengan mengakhiri program
pendidikan.
2. Konsep Dasar Kurikulum yaitu salah satu
komponen penting dalam system pendidikan,
kurikulum tidak hanya dirumuskan sebagai
tujuan yang hendak dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, akan tetapi
juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman
belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik
3. Kurikulum di Indonesia setidaknya telah
mengalami 10 kali pembaharuan sejak
Indonesia merdeka. Mulai dari kurikulum
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP
2006, kurikulum 2013, bahkan sekarang
mulai diberlakukan Kurikulum Merdeka.
4. Dari ke sepuluh perubahan kurikulum
tersebut, terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Kurikulum sebagai rencana pelajaran
(1947- 1968)
b. Kurikulum berbasis pada pencapaian
tujuan (1975- 1994)
c. Kurikulum berbasis kompetensi (2004 –
2013)
5. Menurut Wina Sanjaya (2008) kurikulum
memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif,
peran kreatif dan peran kritis evaluative.
6. Peran konservatif menekankan bahwa
kurikulum dijadikan sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai nilai budaya masa lalu
yang dianggap masih sesuai dengan masa
kini.
7. Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum
harus mampu mengembangkan sesuatu
kebaruan yang sesuai dengan perubahan
tersebut. Sehingga kurikulum harus mampu
mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa
yang akan datang
8. Peran Kritis dan evaluatif adalah harus
sejalan
dengan tujuan pendidikan itu sendiri
9. Berdasarkan cakupannya, kurikulum
memiliki empat fungsi, yaitu : fungsi
pendidikan umum (common and general
education), suplementasi (supplementation),
ekplorasi dan keahlian.
10. Kurikulum merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari komponen-komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lain. Komponen-
komponen kurikulum diistilahkan sebagai
anatomi kurikulum yang terdiri dari tujuan,
isi, aktivitas belajar dan evaluasi.
11. Faktor-faktir yang mempengaruhi
implementasi kurikulum yaitu : guru, peserta
didik, sarana dan fasilitas, lingkungan
sekolah serta budaya dan ideologi sekolah.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan
di modul ini dalam praktik pendidikan
2. Faktor - faktor yang mempengaruhi
implementasi kurikulum

3 Daftar materi yang sering 1. Konsep dasar dan rasional ilmu pendidikan
mengalami miskonsepsi 2. Teori belajar kognitif dan konstruktivistik
beserta implikasinya dalam pembelajaran
3. pembaharuan kurikulum di indonesia

Anda mungkin juga menyukai