KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan 2. Karakteristik Peserta Didik 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi KB 1 : Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu yang dipelajari Pendidikan a. Menjelaskan definisi manusia menurut beberapa ahli diantaranya menurut Notonagoro, Driyarkara, Sumantri & Yatimah b. Menjelaskan definisi pendidikan dan Pedagogy menurut beberapa ahli, diantaranya Syarifudin dan Kurniasih, Dwi Siswoyo dkk, Winkel, Carter V. Good, Arif Rohman c. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. d. Kompetensi yang harus dimiliki guru dalam mendidik diantaranya softskill (kecakapan teori) dan hardskill (kecakapan keterampilan) e. Landasan Ilmu Pendidikan Berdasarkan sifatnya landasan ilmu pendidikan dibagi menjadi dua jenis, yakni: a) Landasan Material : lebih bersifat fisik/ berwujud seperti sarana prasarana, peserta didik, dan lingkungan. b) Landasan konseptual : lebih bersifat asumsi/ teori-teori seperti teori pendidikan. Dalam landasan konseptual ini, ilmu pendidikan dibagi menjadi : 1) Landasan Filosofi, yaitu pandangan- pandangan yang bersumber dari filsafat pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalankan setiap lembaga pendidikan. Teori Pendidikan : a) Esensialisme : mahzab filsafat pendidikan berprinsip idealisme dan realisme. b) Perenialisme : Menekankan pada keabadian. c) Progresivisme : Perubahan untuk maju. d) Rekonstruksionalisme : aliran penddidikan yang menempatkan sekolah atau lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat e) Behaviorisme : Perilaku siswa dietentukan oleh stimulus dan respon. f) Humanisme : Kelanjutan progresivisme seperti pendidikan berpusat kepada siswa, guru tidak otoriter fokus terhadap aktivitas dan partisipasi siswa.
Objek telaah pendidikan :
a) Filsafat Ontologi : ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh akal manusia yang bersifat rasional dapat difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya. Aspek ontologi dari pendidikan haruslah diuraikan secara metodis, sistematis, koheren, rasional, komprehensif, radikal, serta universal. Objek telaah yang riil yaitu manusia. b) Filsafat Aksiologi : teori nilai yang menggunakan penilaian etika dan estetika. Etika berfokus pada perilaku, norma dan adat istiadat manusia, sedangkan estetika membahas tentang nilai keindahan. c) Filsafat Epistemologi : bagian dari filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan. Objek material epistimologi adalah pengetahuan, sedangkan objek formalnya adalah hakekat pengetahuan.
4 jenis pengetahuan menurut taksonomi
Bloom : a) Pengetahuan faktual, meliputi elemen- elemen dasar yang harus diketahui siswa ketika akan mempelajari disiplin ilmu. Pengetahuan faktual terdiri dari dua sub jenis: (a) Pengetahuan tentang terminologi : melingkupi pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal (misalnya, kata, angka, tanda dan gambar) (b) Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi dan semacamnya. Pengetahuan ini meliputi informasi yang mendetail dan spesifik. b) Pengetahuan konseptual, mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi dan hubungan antar dua atau lebih kategori atau klasifikasi pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata, yang meliputi skema, model mental, atau teori yang implisit atau eksplisit dalam beragam model psikologi kognitif. c) Pengetahuan prosedural, meliputi bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan metode-metode penelitian, dan kriteriakriteria untuk menggunakan ketrampilan, algoritma, teknik dan metode. Pengetahuan prosedural bergulat dengan pertanyaan “bagaimana”. d) Pengetahuan metakognitif, meliputi pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi diri sendiri.
2) Landasan Yuridis : aspek-aspek hukum
yang mendasari dan melandasi penyelenggaraan pendidikan. Berikut ini beberapa landasan hukum sistem pendidikan di Indonesia: a) Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan Nasional b) Undang-Undang tentang pokok pendidikan dan kebudayaan (1) UU No 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dan 2 (2) UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (3) UU No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan c) Peraturan Pemerintah
3) Landasan Empiris : ilmu pengetahuan yang
diperoleh berdasar pengalaman, panca indra manusia, lingkungan, dan sejarah meliputi landasan psikologis, sosiologis, historis a) Landasan Psikologi : layanan pendidikan terhadap anak dibuat bertingkat berdasarkan perkembangan individu yang bertahap baik perkembangan biologis, kognitif, afektif maupun psikomotor. Contohnya penyelanggaraan pendidikan di Indonesia yang berjenjang. b) Landasan Sosiologi : adanya struktur sosial di berbagai lingkungan pendidikan atau tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah dan masyaraksat). (1) Contoh implikasi landasan sosiologi dilingkungan keluarga, Orang tua rela berkorban membiayai pendidikan anak- anaknya agar status sosial anak meningkat (2) Contoh implikasi landasan sosiologi dilingkungan sekolah, pembentukan komite sekolah (3) Contoh implikasi landasan sosiologi dilingkungan masyarakat, terdapat mata pelajaran bermuatan lokal (Mulok) di masing-masing daerah sebagai bentuk upaya melesetarikan budaya. c) Landasan Historis, Salah satu implikasi landasan historis dalam pendidikan adalah lahirnya pancasila. Contoh implementasi Pancasila dalam praktik pendidikan Nasional Indonesia adalah Pancasila merupakan konten utama dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN)
4) Landasan Religius : asumsi bersumber dari
religi/ agama yang menjadi landasan dalam praktik pendidikan. Contoh penerapan landasan religius di sekolah adalah (1) pemberian mata pelajaran wajib untuk pendidikan agama, (2) guru memberikan pengetahuan agama kepada peserta didiknya sesuai dengan agama/ kepercayaan yang dianutnya, (3) guru mengajarkan hal-hal baik seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, (4) mengarahkan peserta didik untuk taat kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti melaksanakan ibadah bersama atau berjamaah di sekolah, (5) Melaksanakan nilai-nilai religius di sekolah dalam pendidikan karakter dan kegiatan keagamaan seperti kegiatan ekstrakulikuler.
KB 2 : Karakteristik Peserta Didik
a. Karakteristik peserta didik adalah salah satu variabel dalam desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek- aspek lain yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
b. Minat merupakan suatu sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya.
c. Kemampuan awal atau entry behavior
merupakan keadaan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru.
d. Gaya belajar adalah cara yang cenderung
dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam menerima, mengatur, dan memproses informasi atau pesan dari komunikator/pemberi informasi.
e. Motivasi yaitu suatu kondisi yang menyebabkan
atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
f. Emosi adalah tergugahnya perasaan yang disertai
dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, dan jantung berdebar.
g. Perkembangan sosial adalah kemampuan anak
untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana anak tersebut memahami keadaan lingkungan dan mempengaruhinya dalam berperilaku baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
h. Perkembangan motorik merupakan proses yang
sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, dimana gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil, kearah penguasaan keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisir dengan baik.
KB 3 : Teori Belajar Dan Implikasinya Dalam
Pembejaran a. Stimulus merupakan objek di lingkungan, termasuk juga perubahan jaringan dalam tubuh.
b. Respon adalah apapun yang dilakukan sebagai
jawaban dari stimulus, respon mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat yang tinggi.
c. Penguatan adalah apa saja yang dapar
memperkuat timbulnya respons. d. Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
e. Asimilasi adalah proses pengintegrasian informasi
baru ke struktur kognitif yang sudah ada.
f. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur
kognitif ke dalam situasi yang baru.
g. Equilibrasi adalah penyesuaian kesinambungan
antara asimilasi dan akomodasi
h. Struktur kognitif merupakan struktur
organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual.
i. Belajar praktis adalah belajar bagaimana
seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.
KB 4 : Kurikulum Pendidikan Di Indosesia
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
b. Peran konservatif artinya bahwa kurikulum
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa alalu yang dianggap masih sesuai dengan masa kini.
c. Peran kreatif artinya bahwa kurikulum harus
mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut, sehingga kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
d. Pengembangan kurikulum adalah proses
penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana harus mempelajarinya.
e. Implementasi kurikulum merupakan kegiatan
praktis pembelajaran yang dilaksanakan atas dasar kajian silabus dan juga kajian peserta didik.
2 Daftar materi yang 1. Landasan filosofi dalam pendidikan
2. 3 konsep utama dalam teori belajar Konstruktivisme sulit dipahami di 3. Konsep kurikulum tersembunyi modul ini 3 Daftar materi yang 1. Konsep kurikulum sering mengalami miskonsepsi
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita