Anda di halaman 1dari 51

LK 0.

1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (Pedagogik)

Judul Modul 1 KONSEP DASAR ILMU


PENDIDIKAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional dan
Ilmu Pendidikan
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan
Implikasinya Dalam
Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan Di
Indonesia
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Notonagoro mendefinisikan manusia sebagai
Pelajari makhluk monopluralis sekaligus
monodualis. Yang mana monoprualis berarti
manusia itu mempunyai banyak unsur
kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga, namun
merupakan satu kesatuan. Sedangkan
monodualis berarti makhluk yang terdiri
dari dua sifat yaitu sebagai makhluk pribadi
dan social tetapi juga merupakan kesatuan
utuh.
2. Driyarkara menjelaskan bahwa manusia
merupakan makhluk yang berhadapan dan
menghadapi dirinya sendiri, bisa bersatu
dan bisa mengambil jarak dengan diri nya
sendiri.
3. Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada orang
yang belum dewasa, agar orang tersebut
mencapai kedewasaan.
4. Pendidikan adalah ilmu yang sistematis
atau pengajaran yang berhubungan dengan
prinsip – prinsip dan metode mengajar,
pengawasan dan pembimbingan peserta
didik. Kegiatan mendidik diartikan sebagai
upaya membantyu seseorang untuk
menguasai aneka pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari
keluarga dan masyarakat.
5. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
6. Teori pendidikan yang berdasarkan filsafat
tertentu yang akan mempengaruhi konsep
dan praktik pendidikan di antaranya yakni
essensialisme, behaviorsisme, perenialisme,
progresivisme, rekronstruktivisme dan
humanisme.
7. Empat jenis pengetahuan menurut
taksonomi bloom meliputi pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan
metakognitif.
8. Landasan hukum pendidikan nasional di
antaranya :
a. Pasal 31 UUD 1945
b. UU No 20 Tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional
c. UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen
d. UU No 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan
e. PP No 13 tahun 2015 tentang standar
nasional pendidikan
f. PP No 22 tahun 2006 tentang standar isi
untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah
g. PP No 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan
h. PP No 74 tahu 2008 tentang guru
i. Permen No 13 tahun 2007 tentang
kepala sekolah
j. Permen No 16 tahun 2007 dan No 32
Tahun 2008 tentang guru
k. Permen No 19 Tahun 2007 tentang
standar pengelolaan
l. Permen No 20 Tahun 2007 tentang
standar penilaian
m. Permen No 24 tahun 2007 dan permen
No 33 tahun 2008 tentang standar saran
dan prasarana
n. Permen No 41 tahun 2007 tentang
standar proses
o. Permen No 47 tahun 2008 tentang
standar isi
p. Permen No 24 tahun 2008 tentang TU
q. Permen No 25 tahun 2008 tentang
perpustakaan
r. Permen No 26 tahun 2008 tentang
laboratorium
9. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam
bentuk perilaku baik manusia maupun
hewan, yang pemanfaatannya untuk
kepentingan individu atau manusia baik
disadari ataupun tidak, yang diperoleh
melalui langkah-langkah ilmiah tertentu
serta mempelajari penerapan dasar-sadar
atau prinsip-prinsip, metode, teknik, dan
pendekatan psikologis untuk memahami
dan memecahkan masalah-masalah dalam
pendidikan.
10. Landasan psikologi pendidikan mencakup
dua ilmu yaitu psikologi perkembangan dan
psikologi belajar. Psikologi perkembangan
adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tingkah
laku individu dalam perkembangannya
meliputi perkembangan fisik, psikologi,
social, emosional, emosi dan moral.
Sedangkan psikologi belajar membahas
tentang factor-faktor yang mempengaruhi
individu belajar dan bagaimana individu
belajar yang dikenal dengan istilah teori
belajar. Yang dikelompokkan menjadi tiga
kelas yaitu :
a. Teori disiplin
b. Behaviorisme
c. Organismic/cognitive gestalt field
11. Masyarakat dapat diidentifikasikan melalui
lima unsur yaitu :
a. Adanya sekumpulan manusia yang
hidup bersama
b. Melakukan interaksi social dalam waktu
yang lama
c. Saling bekerjasama, memiliki keturunan,
dan berbagai macam kebutuhan
d. Memiliki kesadaran sebagai suatu
kesatuan atau unity
e. Suatu system hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan sehingga
masing-masing individu merasa terikat
satu sama lain.
12. Menurut Bloom (1956) manusia sebagai
bagian dari masyarakat mengalami
perkembangan perilaku individu yaitu pada
kawan kognitif, psikomotor dan afektif.
13. Ciri dari paham integralistik adalah
kekeluargaan dan gotong royong
kebersamaan, musyawarah mufakat,
adanya kesejahteraan bersama menjadi
tujuan hidup bermasyarakat, adanya negara
yang melindungi warga negaranya, dan
adanya keselarasan dan keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
14. Landasan historis tidak terlepas dari sejarah
bangsa Indonesia itu sendiri dimulai dengan
adanya pendidikan tradisional, pendidikan
colonial barat, pendidikan colonial jepang,
pendidikan zaman kemerdekaan,
pendidikan zaman orde lama dan orde baru
dan pendidikan zaman reformasi
15. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari religi atau agam yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktik
pendidikan dana tau studi pendidikan.
16. Landasan filosofis pendidikan telah
melahirkan berbagai aliran pendidikan yang
muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran
yang terdapat dalam filsafat. Alitan filsafat
tersebut adalah idealism, realisme, dan
pragmatism.
17. Landasan yuridis ada pada kontribusi
landasan dalam pelaksanaan, contoh
Pancasila, UUD, UU, PP. hingga permen
yang berlaku demi kelangsungan
pendidikan di Indonesia.
18. Karakteristik peserta didik adalah salah
satu variable dalam desain pembelajaran
yang biasanya di definisikan sebagai latar
belakang pengalaman yang dimiliki oleh
peserta didik termasuk aspek-aspek lain
yang ada pada diri mereka seperti
kemampuan umum, ekspektasi terhadap
pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta
emosional siswa yang memberikan dampak
terhadap keefektifan belajar.
19. Karakteristik peserta didik meliputi etnik,
kultural, status social, minat,
perkembangan kognitif, kemampuan awal,
gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan social, perkembangan moral
dan spiritual, dan perkembangan motoric.
20. Teori belajar behavioristic dikenal juga
dengan teori belajar perilaku, karena
analisis yang dilakukan pada perilaku yang
tampak dapat diukur, dilukiskan dan di
ramalkan. Teori ini memandang individu
sebgai makhluk reaktif yang memberi
respon terhadap lingkungannya.
21. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan
unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistik, menekankan peranan
lingkungan, mementingkan pembentukan
reaksi atau respon, menekankan pentingnya
latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar, mementingkan peranan
kemampuan dan hasil belajar yang
diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan.
22. Menurut thorndike belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon.
23. Menurut Watson belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon yang
dimaksud harus berbentuk tingkah laku
yang dapat di amati dan dapat diukur.
24. Guthrie mengemukakan bahwa stimulus
tidak harus berhubungan dengan
kebutuhan atau pemuasan biologis semata.
25. Asumsi dasar dalam teori belajar menurut
skinner yaitu belajar merupakan perilaku
dan perubahan-perubahan perilaku
yangtercermin dalam kekerapan respon
yang merupakan fungsi dari kejadian dalam
lingkungan kondisi.
26. Teori skinner dikenal dengan operant
conditioning dengan enam konsepnya yaitu
penguatan positif dan negative, shapping,
pendekatan suksetif, extinction, chaining of
respon, dan jadwal penguatan.
27. Implikasi teori behavioristic dalam kegiatan
pembelajaran tergantung dari beberapa hal
seperti tujuan pembelajaran, sifat materi
pelajaran, karakteristik peserta didik, media
dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
28. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk
menjilpak struktur pengetahuan yang sudah
ada melalui proses berpikir yang dapat di
analisis dan dipilah, sehingga makna yang
di hasilkan dari proses berfikir seperti ini di
tentukan oleh karakteristik struktur
pengetahuan tersebut.
29. Menurut piaget, perkembangan kognitif
merupakan suatu proses genetic, yaitu
suatu proses yang didasarkan atas
mekanisme biologis perkembangan system
syaraf. Proses belajar terdiri dari tiga tahap,
yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi.
30. Menurut bruner perkembangan kognitif
manusia terdiri dari perkembangan
intelektual, peningkatan pengetahuan,
interaksi, Bahasa dan perkembangan
kognitif.
31. Menurut bruner perkembangan kognitif
seseorang terjadi melalui tiga tahap yang
ditentukan oleh caranya melihat lingkungan
yaitu enactive, iconic, dan symbolic.
32. Ausubel mengklasifikasikan belajar dalam
dua dimensi yaitu dimesni pertama
berhubungan dengan cara informasi atau
materi pelajaran yang disajikan pada
peserta didik melalui penerimaan atau
penemuan. Serta dimensi kedua
menyangkut cara bagaimana peserta didik
dapat mengaitkan informasi tersebut pada
struktur kognitif yang telah ada.
33. Hakikat belajar menurut teori kognitif
dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar
yang berkaitan dengan penataan informasi,
reorganisasi perseptual, dan proses internal.
34. Paradigma konstruktivistik memandang
peserta didik sebagai pribadi yang sudah
memiliki kemampuan awal sebelum
mempelajari sesuatu.
35. Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang
sering disebut sebagai teori belajar
sosiokultural merupakan teori belajar yang
titik tekan utamanya adalah pada
bagaimana seseorang belajar dengan
bantuan orang lain dalam suatu zona
keterbatasan dirinya yaitu zona prosimal
development atau zona perkembangan
prosimal dan mediasi.
36. Prinsip-prinsip utama teori belajar
konstruktivistik yang banyak digunakan
dalam pendidikan adalah pengetahuan
dibangun oleh peserta didik yang aktif,
tekanan proses belajar mengajar terletak
pada peserta didik, mengajar adalah
membantu peserta didik, tekanan dalam
proses belajar dan bukan pada hasil belajar,
kurikulum menekankan pada partisipasi
peserta didik dan guru sebagai fasilisator.
37. Teori humanistic dengan pandangannya
yaitu dengan cara memanfaatkan atau
merangkumkan berbagai teori belajar
dengan tujuan untuk memanusiakan
manusia bukan hanya mungkin dilakukan,
tetapi justru harus dilakukan.
38. Kolb membagikan tahapan belajar menjadi
empat tahap yaitu pengalaman konkrit,
pengamatan aktif dan reflektif,
konseptualisasi dan eksmperimen aktif.
39. Menurut honey dan mumford peserta didik
digilingkan pada empat tipe yaitu aktivis,
reflector, teoris, dan pragmatis.
40. Menurut hubermas, belajar sangat
dipengaruhi oleh interaksi, baik lingkungan
ataupun dengan sesame sehingga di bagi
dalam tiga tipe belajar yaitu technical
learning, practical learning dan
emancipatory learning.
41. Bloom dan krathwohl menekankan
perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai
individu setelah melalui peristiwa belajar
yang ditekankan pada tiga kawasan yang
dikenal dengan taksonomi bloom yang
teridir dari kawasan kognitif, kawasan
afektif dan kawasan psikomotorik.
42. Aplikasi teori humanistic dalam kegiatan
pembelajaran cenderung mendorong siswa
untuk berfikir induktif.
43. Kurikulum berhubungan erat dengan usaha
mengembangkan peserta didik sesuai
dengan tujuan yang hendak di capai. Dari
beberapa konsep, pada dasarnya kurikulum
di anggap sebagai mata pelajaran,
pengalaman belajar dan sebagai
perencanaan program pembelajaran.
44. Perkembangan kurikulum yang terjadi di
Indonesia setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, setidaknya kita telah
mengalami sepuluh kali perubahan
kurikulum. Dimulai dari kurikulum 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP
2006 dan kurikulum 2013.
45. Dari 10 kurikulum dilihat dari jenisnya
terbagi menjadi 3 yaitu kurikulum sebagai
rencana pembelajaran (kurikulum 1947-
1968), kurikulum berbasis pada pencapaian
tujuan (kurikulum 1975-1994) dan
kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum
2004- 2013).
46. Peran kurikulum terbagi tiga yaitu peran
conservative, peran kreatif dan peran kritis
evaluative.
47. Kurikulum memiliki 4 fungsi yaitu fungsi
pendidikan umum, suplementasi, eksplorasi
dan keahlian.
48. Bagi peserta didik kurikulum berfungsi
sebagai pedoman belajar terbagi pada enam
yaitu fungsi penyesuaian, fungsi integrase,
fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi
pemilihan dan fungsi diagnostic.
49. Pengembangan kurikulum (surriculum
development atau curriculum planning)
adalah proses atau kegiatan yang disengaja
dan dipikrikan untuk menghasilkan sebuah
kurikulum sebagai pedoman dalam proses
dan penyelenggaraan pembelajaran oleh
guru di sekolah.
50. Apek pengembangan kurikulum
menyangkut enam aspek yaitu tujuan
pendidikan, pandangan tentang anak,
pandangan tentang lingkungan, konsepsi
tentang peranan guru, dan evaluasi belajar.
51. Menurut Chaudry (2015) factor yang
mempengaruhi implementasi kurikulum
adalah factor guru, peserta didik, sarana
dan fasilitas, lingkungan sekolah,
peminatan grup, budaya dan ideology,
supervise pembelajaran dan proses
asesmen.
52. Tantangan kurikulum yang harus di hadapi
di era masa depan adalah bonus demokrafi,
teknologi di ruang kelas, globalisasi dan
perubahan kebijakan pendidikan abad 21.
2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Landasan filosofis
Dipahami Di Modul Ini
3. Daftar Materi Yang Sering Perubahan kurikulum merubah pola ajar.
Mengalami Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERAN GURU DALAM


PEMBELAJARAN ABAD 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran
Abad 21
2. Profil dan Kompetensi Guru
Abad 21
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Guru Abad 21
4. Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Komponen pembelajaran abad 21 yang
Pelajari meningkat interaksinya satu sama lain,
yaitu aktifitas
instruktur/guru/mentor/fasilisator, desain
pembelajaran online, data sebagai sumber
belajar (bigdata), strategi pembelajaran
online dan unjuk kerja peserta didik.
2. fenomena lain abad 21 adalah adanya
pergeseran kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang menggeser SDM
berketerampilan tingkat rendah (pekerjaan
tangan) dengan pekerjaan SDM berdaya
kreatifitas tinggi.
3. Kreatifitas adalah satu-satunya
kemungkinan bagi negara berkembang
untuk tumbuh sehingga saudara selaku
guru pembelajaran abad 21 perlu
mengorientasikan pembelajaran untuk
menghasilkan peserta didik yang berdaya
kreatifitas tinggi.
4. Keterampilan di kelompokkan menjadi tiga
kategori yaitu
a. Keterampilan belajar dan inovasi
meliputi berfikir kritis dan pemecahan
masalah, komunikasi dan kolaborasi,
serta kreatifitas dan inovasi
b. Literasi digital meliputi literasi informasi,
literasi media, literasi TIK, dan
c. Keterampilan dalam karir dan kehidupan
meliputi sikap luwes dan mampu
beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan
diri, mampu berinteraksi dalam lintas
social budaya, produktif dan akuntabel.
5. Model – model pembelajaran antara lain:
a. Discovery Learning, belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan dan
pembuktian.
b. Pembelajaran berbasis proyek, proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan
cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang.
c. Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan
masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak solusi
masalah.
d. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
(Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif
belajar dengan/atau tanpa bantuan
pihak lain dilakukan oleh peserta didik
sendiri mulai dari mendiagnosis
kebutuhan belajar sendiri, merumuskan
tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi
belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
e. Pembelajaran kontekstual (melakukan);
guru mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pegetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki.
f. Bermain peran dan simulasi; peserta
didik bisa diajak untuk bermain peran
dan menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu.
g. Pembelajaran kooperatif; merupakan
bentuk pembelajaran berdasarkan faham
kontruktivistik.
h. Pembelajaran kolaboratif; merupakan
belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan
bersama.
i. Diskusi kelompok kecil; diskusi
kelompok kecil diorientasikan untuk
berbagai pengetahuan dan pengalaman
serta untuk melatih komunikasi lompok
kecil tujuannya agar peserta didik
memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan
persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Penerapan praktis TPACK mencakup 8
domain yaitu; (1) menilai peserta didik, (2)
memahamkan materi, (3) memahami peserta
didik, (4) merancang kurikulum, (5)
merepresentasikan data, (6) mengelola
pembelajaran, (7) mendukung strategi
pembelajaran, (8) pengelolaan pembelajaran
dan integrasi dalam konteks mengajar
secara lebih luas.
7. Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri agar
seorang guru terkelompok ke dalam guru
yang profesional, yaitu;
a. Memiliki kepribadian yang matang dan
berkembang.
b. Memiliki keterampilan untuk
membangkitkan minat peserta didik
c. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kuat
d. Sikap profesionalnya berkembang secara
berkesinambungan
e. Menguasai subjek (kandungan
kurikulum)
f. Mahir dan berketrampilan dalam
pedagogi (pengajaran & pembelajaran)
g. Memahami perkembangan murid-murid
dan menyayangi mereka
h. Memahami psikologi pembelajaran
(cognitive psychology)
i. Memiliki kemahiran konseling
8. Kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengevaluasi.
9. Indikator masing-masing kompetensi
pedagogic yaitu :
a. menguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, merupakan
kompetensi inti pertama yang harus
dimiliki oleh guru.
b. menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik
sebagai kompetensi inti pedagogi.
c. mengembangkan kurikulum terkait
dengan mata pelajaran/bidang studi
yang diampu merupakan kompetensi
yang sudah semestinya dikuasai oleh
guru.
d. menyelenggarakan pembelajaran
mendidik dengan indikator
e. memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
f. memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki yang
ditunjukan guru
g. berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik,
merupakan kompetensi pedagogi yang
penting dimiliki oleh guru,
h. menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses serta hasil belajar.
i. guru juga harus mampu memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran,
j. kompetensi terakhir dari pedogogi yaitu
kemampuan guru dalam melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran,
10. Kompetensi kepribadian merupakan
personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa menjadi teladan bagi peserta
didik dan berakhak mulia.
11. Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidian, orang
tua peserta didik, dan masyarakat sekitar.
12. Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam
yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran, dan substansi
keilmuan yang menaungi materi dalam
kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan.
13. tiga jenis tugas guru, yakni:
a. Tugas terkait bidang profesi,
b. Tugas terkait kemanusiaan, dan
c. Tugas terkait dalam bidang
kemasyarakatan
14. Tugas pokok guru yaitu :
a. merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
b. melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
c. menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan;
d. membimbing dan melatih peserta didik;
dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
15. seorang profesional konsep belajarnya yaitu
:
a. Belajar dari pengalaman dan terjadi
secara siklikal yang oleh Rogoff (1995)
disebut 130 microgenetic development
moment by moment (experiential learning
cycle),
b. belajar dari tindakan reflektif; disebut
sebagai pusatnya praktek
keprofesionalan karena melalui aktifitas
reflektif transformasi pengalaman
menjadi aktifitas belajar,
c. belajar dimediasi oleh konteks; belajar
selalu terjadi dalam konteks bukan
sekedar fisik namun juga interaksi sosial
dan konteks ini yang menurut (Studies &
Education, 1998) dianggap satu yang
paling berpengaruh penting atas refleksi
dan belajar.
16. Kegiatan refleksi umumnya melibatkan 3
elemen yaitu; melihat pengalaman
sebelumnya, memahami atau merasakan
situasi yang direfleksikan, dan mengevaluasi
pengalaman tersebut.
17. kerangka evaluasi kinerja guru meliputi 4
domain yaitu :
a. Perencanaan dan persiapan,
b. Lingkungan kelas,
c. Pembelajaran, dan
d. Tanggungjawab pengembangan
profesionalisme diri.
18. Keterampilan dalam belajar mandiri memuat
tiga konsep utama yaitu
a. belajar bebas (independent learning),
b. ketidakbergantungan, dan
c. kontrol psikologis.
19. PTK bertujuan memperbaiki kinerja dan
layanan pembelajaran, pengembangan
kemampuan diagnosis, dan pemecahan
masalah bagi guru dan alternatif inovasi
pembelajaran.
20. Belajar mandiri dilakukan dengan cara (1)
tekun, terus menerus dan tidak berhenti, (2)
konsisten, ajeg, disiplin dan tidak
bermalasan, (3) terencana dan berorientasi
pada kompetensi, (4) fokus kepada
pencapaian tujuan, (5) inovatif atau
menggunakan cara-cara baru, (6) ada
tindaklanjut yang jelas, dan (8) dilakukan
sepanjang hidup
21. PKB meliputi meliputi 3 hal yaitu
1) Pengembangan diri dapat dilakukan
melalui diklat fungsional maupun diklat
teknis,
2) Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi 3
kelompok kegiatan yaitu
a. presentasi pada forum ilmiah,
b. publikasi hasilpenelitian atau
gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal, dan
c. publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan, pedoman guru dan buku
bidang pendidikan.
3) Karya inovatif dikatagorikan menjadi 2
yaitu
a. teknologi tepat guna (karya
sains/teknologi) dan
b. menemukan/menciptakan karya seni.
22. PKB memiliki mekanisme di antaranya :
a. guru melakukan refleksi /evaluasi akhir
tahun,
b. guru dinilai kinerjanya,
c. guru dan koordinator PKB membuat
perencanaan KB,
d. guru menyetujui rencana kegiatan PKB,
e. guru menerima rencana kegiatan PKB
final,
f. guru menjalankan program PKB
sepanjang tahu,
g. Koordinator PKB melakukan monev,
h. guru menerima perkiraan angka kredit,
dan
i. guru melakukan berefleksi atau evaluasi
akhir tahun.
j. Daftar Materi Yang Sulit 1. Penyusunan silabus
Dipahami Di Modul Ini 2. PKB
k. Daftar Materi Yang Sering Prota prosem
Mengalami Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM
2. Pembelajaran Berbasis
Neurosains
3. Pembelajaran Digital
4. Blended Learning
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. pembelajaran STEAM merupakan singkatan
Pelajari dari pembelajaran Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics. STEAM
dikenal di Indonesia dengan Sciences ebagai
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Technology
sebagai ilmu teknologi, Engineering sebagai
ilmu teknik, Art sebagai ilmu seni, seperti
seni musik, seni lukis, dan seni kriya, serta
Mathematics sebagai ilmu matematika.
2. STEAM lebih menekankan untuk
mempertahankan keaslian materi pelajaran
yang menjadi bidang utama, tidak fokus
pada mata pelajaran yang tertanam, dan
materi pada pendekatan tertanam tidak
dirancang untuk dievaluasi atau dinilai.
3. Pembelajaran STEAM merupakan suatu
pendekatan pembelajaran interdisipliner
yang inovatif dimana IPA, teknologi, teknik,
seni dan matematika diintegrasikan dengan
fokus pada proses pembelajaran pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata,
pembelajaran STEAM memperlihatkan
kepada peserta didik bagaimana konsep-
konsep, prinsip-prinsip IPA, teknologi,
teknik, dan matematika digunakan secara
terpadu untuk mengembangkan produk,
proses, dan sistem yang memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia yang
kompetitif (Sahih, 2015).
4. Tujuan pembelajaran STEAM dapat
mengasah tingkat literasi STEAM pada
peserta didik. Literasi STEAM menjadi
tujuan yang dapat dicapai oleh peserta didik
maupun pendidik. Bagi peserta didik,
literasi STEAM akan berguna dalam
perkembangan kehidupannya dan bagi
pendidik literasi STEAM bermanfaat
menunjang kinerja mendidik generasi yang
kompetitif dan kolaboratif.
5. Problem Based Learning atau pembelajaran
berbasis masalah merupakan model
pembelajaran yang menantang peserta didik
untuk belajar bagaimana belajar, dan
bekerja secara berkelompok untuk mencari
solusi dari permasalahan dunia nyata
6. Syntax pembelajaran berbasis masalah yaitu
:
a. Fase 1, orientasi peserta didik kepada
masalah
b. Fase 2, mengorganisasikan peserta didik
c. Fase 3, membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
d. Fase 4, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
e. Fase 5, menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
7. Sistem sosial berarti suasana dan norma
yang berlaku dalam pembelajaran. Prinsip
reaksi menggambarkan bagaimana
seharusnya pendidik memandang,
memperlakukan dan merespon peserta
didik. Sistem penunjang adalah segala
sarana bahan alat atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran.
8. Dampak penyerta dari Problem based
Learning meliputi peluang peserta didik
memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan memecahkan masalah,
meningkatkan kemampuan untuk
memperoleh pengetahuan yangrelevan,
membangun pengetahuannya sendiri,
menumbuhkan motivasi dalam
belajar,meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam berpikir, meningkatkan
komunikasi dan bekerja sama dalam
kelompoknya.
9. Secara garis besar, pembelajaran STEAM
berpusat proyek dapat dilakukan
menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Memilih salah satu topik yang
memungkinkan Anda menggabungkan
seluruh 5 aspek STEAM
b. Menghubungkan topik dengan masalah
di dunia nyata
c. Mendefinisikan tantangan (apa tujuan
pembelajaran akan dicapai peserta didik)
d. Memiliki solusi atas penelitian dan curah
pendapat peserta didik
e. Menjelaskan tantangan kepada peserta
didik (gunakan video untuk melibatkan
peserta didik)
f. Menggunakan rencana desain teknik
penyelesaian masalah
g. Membimbing peserta didik ketika mereka
memilih gagasan dan membuat prototype
h. Menguji prototype yang dihasilkan
i. Meminta peserta didik
mengkomunikasikan temuan mereka
j. Mendesain ulang prototype yang
dihasilkan sehingga memperoleh
prototype sesuai yang diharapkan;
10. Neurosains mempelajari syaraf manusia
mulai dari ilmu pengetahuan tentang
hubungan sistem saraf otak, perilaku,
attitude, aktifitas dan kehidupan manusia
dalam konteks lingkungan yang
mempengaruhinya.
11. Neurosain mengkaji tentang kesadaran dan
kepekaan otak dari aspek biologi, aspek
psikologis (seperti ingatan, persepsi), dan
kaitannya dengan pembelajaran.
12. batang otak merupakan daerah otak yang
berfungsi mengendalikan pertahanan
seseorang ketika mendapatkan suatu
ancaman, tekanan, kritikan, atau ketika
diliputi rasa takut.
13. sistem limbik terletak di bagian tengah atau
inti dari otak. Sistem limbik terdiri dari
hipokampus, talamus, hipotalamus, dan
amigdala. Sistem limbik merupakan daerah
otak yang berfungsi mengendalikan emosi
seseorang.
14. korteks merupakan daerah otak yang
berfungsi mengendalikan kemampuan
berfikir atau bernalar seseorang. Bagian
otak ini dikenal juga sebagai bagian “kerja
sekolah” atau “topi berfikir”. berfikir secara
logis, rasional dan analitis, melakukan
perencanaan dan pengorganisasian,
mengembangkan kemampuan berbicara dan
berbahasa, mengarahkan pengelihatan dan
pendengarannya, serta mengembangkan
kreatifitasnya
15. pembelajaran berbasis neurosains dapat
dilaksanakan menggunakan lima tahap
pembelajaran yaitu
a. persiapan,
b. akuisisi,
c. elaborasi (koreksi kesalahan &
pendalaman),
d. formasi memori (pembelajaran
menggabungkan sandi), dan
e. integrasi fungsional (penggunaan yang
diperluas).
16. Pembelajaran digital pada hakekatnya
adalah pembelajaran yang melibatkan
penggunaan alat dan teknologi digital secara
inovatif selama proses belajar mengajar, dan
sering juga disebut sebagai Technology
Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning.
17. pembelajaran digital adalah praktik
pembelajaran yang menggunakan teknologi
secara efektif untuk memperkuat
pengalaman belajar peserta didik yang
menekankan instruksi berkualitas tinggi
dan menyediakan akses ke konten yang
menantang dan menarik, umpan balik
melalui penilaian formatif, peluang untuk
belajar kapan saja dan di mana saja, dan
instruksi individual untuk memastikan
semua peserta didik mencapai potensi
penuh mereka.
18. dasar-dasar pemanfaatan Pembelajaran
Digital sebagai berikut: Mengkaitkan
pembelajaran digital ke pembelajaran offline,
Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah
pengetahuan (sebuah materi), Mendapatkan
umpan balik yang berkesinambungan dan
analisis kemajuan, Mengaktifkan
keterlibatan sosial (social engagement),
Belajar melalui pendekatan campuran (mix
approach),
19. Terkait dengan ragam pemanfaatan
Pembelajaran Digital, ada beberapa aplikasi
yang dapat diintegrasikan dan dimanfaatkan
dalam kelas digital, diantaranya adalah
penggunaan mobile learning atau m-
learning, pemanfaatan media sosial seperti
Facebook, Instagram, Youtube, Snapchat,
Twitter, Whatsapp, Line, dan sebagainya;
pemanfaatan pembelajaran berbasis
permainan, serta pemanfaatan Cloud
Computing
20. blended learning sebagai pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan pembelajaran konvensional
(tatap muka). Pada pembelajaran model ini,
peserta didik difasilitasi untuk dapat belajar
dan mengulang materi secara mandiri untuk
satu bagian sesi menggunakan bahan dan
sumber belajar online dan satu bagian sesi
lainnya dilakukan secara tatap muka di
dalam ruangan kelas
21. tiga alasan utama mengapa guru memilih
untuk menggunakan model pembelajaran
blended learning, diantaranya yaitu :
Meningkatkan kualitas belajar peserta didik,
Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam
pembelajaran, Meningkatkan efisiensi dalam
pembelajaran
22. pembelajaran ‘blended learning’ juga dapat
membantu guru dalam menghadapi
permasalahan dalam pembelajaran,
diantaranya yaitu: partisipasi, kecepatan
belajar, individualisasi, tempat, interaksi
pribadi, persiapan, dan umpan balik.
23. banyak model yang dapat digunakan guru
untuk mengaplikasikan aktifitas
pembelajaran online dan tatap muka dalam
pembelajaran blended learning, di antaranya
: Model Rotasi (Rotation Model), Model Kelas
Flex, Model Self-Blend, Model Enriched-
Virtual, dan Memilih model kelas yang
sesuai.
24. Beberapa kemampuan yang perlu dikuasai
dalam proses mengintegrasikan kedua
pembelajaran ini diantaranya yaitu:
kemampuan dalam memanfaatkan data
karakteristik peserta didik, teknik mengajar
dan teknik 124 memfasilitasi pembelajaran
secara individual dan kelompok,
kemampuan mengembangkan interaksi
secara online, serta dapat mengaplikasikan
kombinasi ketiga kemampuan tersebut
kedalam praktek pembelajaran model
blended learning.
25. Ada tiga komponen penting harus
diperhatikan dalam merancang dan
mengembangkan aktifitas pembelajaran
dengan model blended learning yaitu:
a. Standar capaian dan tujuan
pembelajaran
b. Penilaian
c. Kegiatan pembelajaran.
26. Beberapa aplikasi atau platform yang dapat
dimanfaatkan untuk model pembelajaran
blended learning yaitu: (a) Moodle; (b)
Edmodo; (c) Google Group
27. Daftar Materi Yang Sulit 1. Neurosains
Dipahami Di Modul Ini
28. Daftar Materi Yang Sering
Mengalami Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN


PEMBELAJARAN INOVATIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran
Inovatif
2. Merancang Pembelajaran
STEAM
3. Merancang Pembelajaran
Blended Learning
4. Merancang Pembelajaran
Project Based Learning
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Pengertian rancangan pembelajaran
Pelajari sebelumnya dikemukakan oleh Reigeluth
(1983) yaitu suatu sistem pengembangan
setiap unsur atau komponen pembelajaran,
meliputi; tujuan, isi, metode, dan
pengembangan evaluasi.
2. rancangan pembelajaran adalah suatu
prosedur sistematis yang terdiri dari
beberapa komponen menjadi satu kesatuan
yang saling terkait dan mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu secara konsisten dan teruji.
3. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang
dimaksud, antara lain; TPACK
(technological, pedagogical, content
knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi
teknologi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran berbasis Neuroscience,
pendekatan pembelajaran STEAM (Science,
Technology, Engineering, Arts, and
Mathematics), HOTS (Higher Order Thinking
Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau
4C (Comunication, Collaboration, Critical
Thinking, Creativity), kemampuan literasi,
dan unsur-unsur lain yang terintegrasi
dalam komponen maupun tahapan rencana
pembelajarannya
4. Penerapan unsur-unsur terbaru dalam
komponen RPP terletak pada: Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan
Pembelajaran, Kegiatan Pendahuluan, Inti,
dan Penutup Pembelajaran, serta Penilaian
Pembelajaran.
5. Teknis menyusun rancangan pembelajaran
inovatif sesuai abad 21 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Identitas sekolah, Kelas/ semester, tema,
sub tema, muatan terpadu (kalau ada),
pembelajaran, dan alokasi waktu diisi
dengan benar.
b. KI ditulis berdasar kesesuaian dengan
silabus sebagaimana diatur dalam
Permendikbud No.22 tahun 2016.
c. Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
d. Tujuan pembelajaran dengan redaksi
kalimat yang jelas dan mengandung
unsur ABCD sesuai modul RPP
Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018).
e. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
f. Materi Pembelajaran
g. Model, Pendekatan, dan Metode
Pembelajaran
h. Media dan Bahan
i. Bahan
j. Sumber Belajar
k. Langkah-langkah Pembelajaran
l. Penilaian
m. Pembelajaran Remedial
n. Pembelajaran Pengayaan
6. Rancangan pembelajaran inovatif dengan
pendekatan STEAM merupakan segala
persiapan pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur-unsur pendekatan
STEAM baik secara tertanam (embedded)
maupun terintegrasi (integrated) dalam
komponen maupun tahapan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Langkah-langkah perancangan
pembelajaran inovatif dengan pendekatan
STEAM akan difokuskan pada komponen
RPP yang terkait langsung dengan unsur
STEAM, yaitu: Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media
Pembelajaran, Sumber Belajar, Langkah-
langkah Pembelajaran, dan Penilaian Hasil
Pembelajaran.
8. Rumusan tujuan pembelajaran yang baik
seharusnya memenuhi unsur ABCD
(Audience, Behavior, Condition, Degree)
9. Rumusan tujuan pembelajaran sebaiknya
mengacu prinsip SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Relevance atau
Realistic, dan Timely atau Timebound)
10. Model-model pembelajaran yang cocok
untuk pendekatan pembelajaran STEAM
antara lain: Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry-Based Learning); Pembelajaran
Berbasis Penemuan (Discovery Based
Learning), Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) dan Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning)
11. Penilaian pembelajaran yang menerapkan
pendekatan STEAM dengan pola tertanam
maka hanya mata pelajaran sebagai bidang
utama yang perlu dinilai pada semua
aspeknya, baik spiritual, sosial,
pengetahuan, maupun keterampilannya.
12. Remedial
a. Jika ada siswa yang belum tuntas dalam
memahami materi guru memberikan
materi ulang tentang materi sebelumnya.
b. Guru memberikan remedial untuk siswa
yang belum tuntas ada soal evaluasi
sebelumnya.
c. Pengayaan
a. Jika ada siswa yang sudah tuntas dalam
memahami materi guru memberikan
materi dan atau tambahan.
b. Guru memberikan pengayaan untuk
siswa yang telah tuntas pada evaluasi
sebelumnya.
d. Model pembelajaran “blended learning”
secara umum dapat di kelompokkan
menjadi 4 model, yaitu: rotation model
(model rotasi), flex model (model fleksibel),
self-blend model (model pengaturan diri),
dan enriched-virtual model; dimana rotation
model sendiri dapat dikelompokkan lagi ke
dalam 4 model, yaitu: station rotation
model, lab rotation model, flipped classroom
model, dan individual rotation model.
e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
inovatif “blended learning” diantaranya,
yaitu: kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada mahasiswa, mengembangkan
keterampilan abad 21 (berfikir kritis dan
kreatif, berkolaborasi, serta berkomunikasi),
mengintegrasikan ICT, mengembangkan
karakter, serta berorientasi pada
pencapaian kemampuan berfikir tingkat
tinggi (HOTS) dan keterampilan belajar.
f. Ada beberapa aplikasi teknologi e-learning
yang tersedia gratis di enternet yang bisa
dipakai guru untuk melaksanakan
pembelajaran “blended learning” di sekolah,
diantaranya yaitu: Cisco Webex, SEVIMA
edlink, Google Classroom, Zoom Cloud
Meeting, Edmodo, Moodle, dan Schoology.
g. Pjbl bisa dikatagorikan menjadi :
a. Proyek terstruktur (structured project),
b. Proyek sesuai topik (topic related
project),
c. Proyek terbuka tertutup (open ended
project).
d. Prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik
adalah
a. Melibatkan pebelajar dalam aktivitas
nyata,
b. Negosiasi sosial dalam proses belajar,
c. Kolaboratif dan pengkajian
multiperspektif,
d. Dukungan menentukan tujuan dan
mengatur proses belajar, dan
e. Dorongan merefleksikan apa dan
bagaimana sesuatu dipelajari.
f. Langkah-langkah merancang pembelajaran
dengan model pembelajaran pjbl yaitu :
a. Menuliskan KI sesuai dengan jenjang
kelas
b. Menelaah KD manakah yang paling
cocok diterapkan dalam pembelajaran
dengan pendekatan pjbl
c. Tuliskan kembali identitas RPP
d. Menuliskan indikator
e. Menuliskan tujuan pembelajaran
f. Menyusun Materi Pembelajaran
g. Menentukan Metode Pembelajaran
h. Sumber Belajar
i. Langkah-langkah Pembelajaran
j. Penilaian Hasil Pembelajaran
g. Daftar Materi Yang Sulit Tujuan pembelajaran SMART
Dipahami Di Modul Ini
h. Daftar Materi Yang Sering PJBL dan PJBL STEAM
Mengalami Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (Profesional)

Judul Modul 1 STRUKTUR ATOM DAN SISTEM


PERIODIK UNSUR
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom
2. Atom, Molekul dan Ion
3. Sistem Periodik Unsur
4. Sifat Keperiodikan Unsur
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Pada hakikatnya semua zat kimia di bentuk
Pelajari oleh atom
2. Teori atom modern berdasarkan percobaan –
percobaan para alhi terdiri dari 5 model,
yaitu model atom Dalton, Model Atom
Thomson, Model Atom Ruthertford, Model
Atom Bohr, dan Model Atom Mekanika
Gelombang.
3. Menurut Dalton, Atom adalah partikel
terkecil dari suatu materi dalam bentuk bola
pejal yang memiliki sifat tidak dapat dibagi
lagi, tidak dapat di ciptakan kembali ataupun
di musnahkan. Reaksi kimia hanyalah
pemisahan, penggabungan atau penyusunan
ulang atom-atom. Teori atom ini juga di
dasarkan pada 3 hukum dasar kimia. Di
antara nya hukum kekekalan massa
(Lavoisier), hukum perbandingan tetap
(Proust) dan hukum perbandingan berganda
(Dalton).
4. Menurut Thomson, Atom adalah partikel
yang bermuatan positif namun pada
permukaannya tersebar partikel negative
yang disebut electron. Hal ini di dasarkan
pada percobaan tabung sinar katode oleh
crookes dan percobaan besar muatan oleh
Goldstein.

5. Menurut Rutherford, Atom adalah partikel


yang terdiri dari inti yang bermuatan positif
yang merupakan terpusatnya massa, di
sekitar inti terdapat electron yang bergerak
mengelilinginya di dalam ruang hampa.

6. Menurut Bohr, atom adalah partikel yang


memiliki inti yang dikelilingi oleh electron
yang beredar pada lintasan tertentu yang
stationer. Dan electron dalam suatu atom
yang beredar pada lintasan ke lintasan
dengan menyerap atau melepaskan energy.
Model atom Bohr didasarkan pada percobaan
spektrum atom hidrogen. Elektron
mempunyai tingkat-tingkat energi tertentu
yang disebut juga lintasan. Lintasan-lintasan
itu secara berurutan disebut kulit K, L, M, N
dan seterusnya. Elektron itu dapat naik ke
tingkat lebih tinggi bila menyerap sinar
dengan panjang gelombang tertentu, atau
turun ke yang lebih rendah dan besarnya
energi sambil melapaskan sinar dengan
panjang gelombang tertentu pula.

7. Menurut model atom mekanika gelombang,


elektron dalam atom memiliki sifat partikel
dan sifat gelombang sehingga elektron
memiliki sifat dualistik. Elektron berputar
mengeliling inti membentuk gelombang
bukan berupa garis lingkaran. Akibatnya
kedudukan elektron di sekitar inti tidak
diketahui dengan pasti, yang diketahui hanya
daerah kebolehjadian atau orbital.

8. Joseph John Thomson (1897) menemukan


bahwa sinar dari pelat katoda merupakan
partikel penyusun atom bermuatan negatif
yang disebut elektron. Ernest Rutherford
(1908) menemukan bahwa partikel positif
terpusat pada inti atom yang dikenal sebagai
proton. James Chadwick (1932), melakukan
percobaan dengan cara menembakkan sinar
alfa bermuatan negatif ke atom berilium.
Percobaan ini mendeteksi adanya partikel
tidak bermuatan / neutral yang disebut
neutron.
9. Molekul adalah suatu agregat (kumpulan)
yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam
susunan tertentu yang terkait bersama oleh
gaya-gaya kimia (disebut juga ikatan kimia).
10. Nomor atom suatu unsur adalah jumlah
proton dalam inti atom dari unsur tersebut;
nomor atom menentukn identitas suatu
unsur. Nomor massa adalah hasil
penjumlahan antara jumlah proton dan
jumlah neutron dalam inti.
11. Isotop adalah atom-atom dari unsur yang
sama yang mempunyai jumlah proton yang
sama tetapi jumlah proton yang bereda.
Isobar adalah sejumlah unsur yang
mempunyai nomor massa sama (Z) tapi
nomor atom berbeda. Isoton adalah sejumlah
unsur yang mempunyai jumlah neutron yang
sama tapi proton yang berbeda. Isoelektron
adalah atom atau ion yang memiliki jumlah
elektron yang sama, sehingga konfigurasi
elektronnya juga sama.
12. Setiap senyawa memiliki nama tertentu
sesuai aturan penamaannya secara kimia.
13. Pada abad ke-19 telah menyusun table
periodic dengan pengetahuannya mengenai
massa atom, yang pengetahuan itu
berkembang dengan beberapa ahli kimia, dia
antaranya Johann W Dobereiner (1817) atau
di kenal dengan Triad Dobereiner
mengemukakan bahwa massa atom relatif
stronsium sangat dekat dengan massa rata-
rata dari dua unsur lain yang mirip
stronsium, yaitu kalsium dan barium.
Unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok-kelompok tiga unsur yang disebut
triade.

14. John A R Newlands (1865) menyatakan


bahwa sifat-sifat unsur berubah secara
teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur
kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan dan seterusnya.

15. Lothar Meyer dan Dimitri Ivanovich


Mendeleev (1869) mengelompokkan unsur
berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya.
16. Menurut Henry G J Moseley (1887), sifat-sifat
kimia unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur
diurutkan berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat unsur akan
berulang secara periodic.
17. Sistem Periodik Modern disusun
berdasarkan konfigurasi elektron unsur.
Sistem periodik dibagi dalam tingkatan
orbital s, p, d, dan f serta terdiri atas
golongan utama (orbital s dan p) dan
golongan transisi (orbital d dan f). unsur yang
memiliki golongan yang sama akan memiliki
electron valensi yang sama dan yang memiliki
periode yang sama mempunyai jumlah kulit
atom yang sama. Unsur yang cenderung
melepaskan elektron disebut logam (unsur
pada orbital s, d, f dan sebagian p) dan yang
cenderung menerima elektron disebut bukan
logam (sebagian blok p).
18. Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua
atom yang sama dalam ikatan tunggal. Jari-
jari atom unsur diukur dari jarak dua atom
kristal padatnya, sedangkan unsur non
logam dari panjang ikatan kovalen tunggal.
Dalam satu periode jari-jari bertambah dari
kiri ke kanan sedangkan dalam satu
golongan jari-jari bertambah dari atas ke
bawah.
19. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron terlemah suatu
atom. Dalam satu periode energi ionisasi
pertama bertambah dari kiri ke kanan,
sedangkan dalam satu golongan energi
ionisasi pertama bertambah dari bawah ke
atas.
20. Afinitas elektron adalah energi yang
dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron
masuk ke orbital terluar suatu atom. Dalam
satu periode afinitas elektron bertambah dari
kiri ke kanan, sedangkan dalam satu
golongan afinitas elektron bertambah dari
bawah ke atas.
21. Keelektronegatifan adalah daya tarik atom
terhadap pasangan elektron yang dipakai
bersama dalam ikatan kovalen. Dalam satu
periode keelektronegatifan bertambah dari
kiri ke kanan, sedangkan dalam satu
golongan keelektronegatifan bertambah dari
bawah ke atas.
3. Daftar Materi Yang Sulit 1. Orbital dalam bentuk balon
Dipahami Di Modul Ini 2. Spin electron
3. Rumus empiris
4. Tatacara menghafal unsur golongan B
4. Daftar Materi Yang Sering 1. Sifat Keperiodikan Unsur
Mengalami Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 2 IKATAN KIMIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen
3. Gaya Antar Molekul
4. Pengaruh Struktur Molekul
Terhadap Sifat Zat
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang 1. Ikatan kimia di definisikan sebagai gaya yang
Di Pelajari menyebabkan sekumpulan atom yang sama
atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan
perilaku yang sama, memiliki tingkat energy
lebih rendah dan lebih stabil di bandingkan
atom – atomnya.
2. Ikatan ion terbentuk karena penggunaan
bersama beberapa pasang electron oleh
beberapa atom. Dapat disebut juga gaya
elektrostatik yang menyatukan ion dalam
senyawa ionic yang terjadi pada atom yang
berada di golongan IA dan IIA dengan atom pada
golongan lain. Lebih tepatnya antara atom logam
dan atom nonlogam.
3. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan
bersama beberapa pasang electron oleh
beberapa atom.
4. Ikatan logam terjadi antara atom sesame logam,
ikatan hydrogen adalah interaksi antar atom
hydrogen dalam ikatan polar dengan atom yang
elektronegatif seperti O, N, dan F, sedangkan
gaya Van Der Waals merupakan gaya antar
molekul.
5. Struktur lewis adalah struktur yang
menggambarkan penggabungan dua atau lebih
menggunakan lambang titik lewis dengan satu
titik lewis melambangkan satu electron valensi
suatu atom.

6.
Ikatan kovalen pada molekul H2 dapat
menyatukan atom – atom karena keseimbangan
di antara keduanya tarikan inti – electron dan
tolakan electron – electron dan inti – inti.
7. Beberapa jenis ikatan kovalen

8. Jenis ikatan dimana kedua electron dari


pasangan bersama berasal dari salah satu dari
dua atom disebut ikatan kovalen koordinasi.
9. Lima geometri dasar molekul

10. Molekul BeCl2 yakni atom yang terletak di garis


lurus atau membentuk sudut kurang dari 180˚
di kenal dengan molekul yang memiliki dua
domain electron di sekitar atom pusat. BF3
adalah tiga domain electron di sekitar atom
pusat. CH4 adalah empat domain electron di
sekitar atom pusat. PCl5 adalah lima domain
electron di sekitar atom pusat. SF6 adalah enam
domain electron di sekitar atom pusat.
11. Gaya antar molekul merupakan gaya Tarik –
menarik antara molekul – molekul.
12. Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja
antara molekul – molekul polar yang memiliki
titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi dari
pada molekul non polar dengan massa molar
yang sama.
13. Daya disperse (gaya London) merupakan gaya
Tarik menarik antara molekul – molekul dengan
dipol sesaat, dengan meningkatnya massa molar
karena molekul dengan massa molar yang lebih
besar cenderung memiliki lebih banyak electron.
14. Ikatan hydrogen merupakan gaya Tarik
menarik antar molekul yang terjadi antara atom
hydrogen dengan atom elektronegatif.
15. Perbedaan antara padatan dan cairan adalah
dalam kebebasan bergerak molekul atau atom
penyusunnya. Cairan mempunyai kepadatan
yang tinggi dan mengambil bentuk wadahnya
sedangkan padatan memiliki bentuk yang pasti.
16. Kompresibilitas adalah ukuran kemampuannya
yang di paksa menjadi volume yang lebih kecil.
17. Tegangan permukaan adalah atraksi
antarmolekul yang cenderung menarik molekul
ke dalam cairan dan menyebabkan permukaan
mengencang seperti lapisan tipis elastis.
18. Kapilaritas adalah perekat kekuatan antara
cairan dan dinding tabung yang cenderung
meningkatkan luas permukaan cairan.
Ketegangan permukaan cairan cenderung
mengurangi area, sehingga menarik cairan ke
tabung. Naik nya cairan sampai gaya gravitasi
pada cairan menyeimbangkan daya rekat dan
kohesif.
19. Viskositas adalah kemudahan molekul cairan
bergerak relative yang bergantung pada
kekuatan gaya Tarik menarik antara molekul
dan struktur molekul.
20. Air adalah pelarut yang baik untuk bahan
senyawa ionic atau zat – zat yang mampu
membentuk ikatan hydrogen.
21. Padatan ionic adalah padatan yang unit
kompositnya suatu formula, senyawa yang
disusun berdasarkan kation dan anion netral
elektrik terkecil.
22. Kristal kovalen merupakan atom yang di
satukan di dalam jaringan tiga dimensi yang
luas seluruhnya oleh ikatan kovalen.
23. Padatan molecular adalah padatan unit
kompositnya adalah molekul. Yang disatukan
oleh jenis – jenis gaya antar molekul, gaya
disperse, gaya dipol-dipol, dan ikatan hydrogen.
24. Kristal logam adalah Kristal yang setiap titik
kisi dalam kristalnya ditempati oleh atom logam
yang sama.
25. Daftar Materi Yang Sulit 1. Energi kisi ikatan ion
Dipahami Di Modul Ini 2. Muatan formal ikatan kovalen
3. Konsep resonansi
26. Daftar Materi Yang 1. Oktet yang diperluas
Sering Mengalami
Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 3 STOIKIOMETRI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metoda Ilmiah dan Faktor
Konversi
2. Materi dan Hukum Dasar
Kimia
3. Massa Atom, Massa Molar
dan Rumus Senyawa
4. Persamaan Reaksi
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Atom bergabung dalam berbagai cara
Pelajari untuk membentuk suatu bahan kompleks
yag kita temukan di dunia makroskopis
yang pada umumnya merefer pada objek
yang secara fisik dapat di ukur dan di
amati oleh mata telanjang yang terlihat di
sekitar kita.
2. Factor konvesi berperan mengubah satuan
yang diberikan ke satuan yang di inginkan
dan merupakan hubungan yang tepat
antara dua kuantitas yang di nyatakan
sebagai pecahan.
3. Hukum perbandingan volume menyatakan
bahwa pada temperature dan tekanan
tetap, perbandingan volume gas – gas yang
terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan
koefisien reaksi.
4. Tetapan Avogadro merupakan jumlah
partikel dalam 1 mol zat.
1 mol zat = 6,02 x 1023
5. Ar suatu unsur adalah perbandingan
1
antara massa 1 atom unsur dengan
12
massa atom C-12. Atau dapat di katakana
1 atom suatu unsur adalah sama dengan
Ar SMA unsur atau 1 SMA = 1,66 x 10−24 g.
6. Volume 1 mol gas apa saja pada tekanan
dan suhu yang tetap adalah sama.
7. Hukum perbandingan volume menyatakan
bahwa perbandingan volume gas-gas yang
terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan
koefisien masing-masing gas tersebut.
𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑔𝑎𝑠 𝐴
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐴 = 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐵
𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑔𝑎𝑠 𝐵
8. Tetapan Avogadro di definisikan sebagai
jumlah partikel dalam 1 mol zat
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙
𝑚𝑜𝑙 =
6,02 𝑥 1023
9. Massa molar adalah perbandingan antara
1
massa 1 atom unsur itu dengan massa
12
atom C-12.
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
10. Volume Molar Gas dapat dinyatakan bahwa
volume 1 mol gas apa saja pada tekanan
dan suhu yang tetap adalah sama.
𝐿
𝑚𝑜𝑙 =
22,4
11. Materi dapat juga dikelompokkan
berdasarkan komposisinya yaitu unsur,
senyawa dan campuran. Unsur merupakan
zat yang tidak diuraikan menjadi zat yang
lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari
dua atau lebih unsur yang berbeda di
mana unsur tersebut selalu bergabung dan
bereaksi dalam perbandingan massa unsur
yang tetap. Campuran merupakan
gabungan yang terbentuk dari unsur dan
senyawa atau senyawa dan senyawa
ataupun unsur dan unsur.
12. Hukum perbandingan berganda berbunyi
setiap kali dua unsur membentuk lebih
dari satu senyawa, massa yang berbeda
satu unsur yang bergabung dengan massa
yang sama dari unsur lainnya dengan
perbandingan bilangan bulat yang kecil.
13. Campuran adalah kombinasi dari dua atau
lebih zat di mana masing-masing zat
mempertahankan identitas kimianya
sendiri.
14. Pemisahan campuran dengan cara
memisahkan campuran berdasarkan
perbedaan sifatnya.
15. Satu AMU di definisikan sebagai massa
dari seperduabelas massa satu atom
Carbon-12
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋 𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋 𝑎𝑚𝑢
𝐴𝑟 = =
1 1 𝑎𝑚𝑢
𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12 𝑎𝑚𝑢
12
16. Massa molekul dapat juga dihitung dengan
menjumlahkan massa atom yang terikat
pada molekul tersebut.
17. Massa molekul adalah jumlah massa atom
pada molekul tersebut. Massa molar
molekul merupakan massa 1 mol molekul
tersebut.
18. Rumus molekul memperlihatkan secara
pasti jumlah dari atom unsur yang
berikatan membentuk molekul melalui
ikatan kovalen.
19. Rumus empiris menunjukkan bahwa
atom-atom yang terikat dan rasio paling
sederhana dari atom-atomnya. Sedangkan
rumus molekul adalah rumus yang
menyatakan bahwa jumlah dan jenis atom
yang sesungguhnya terikat pada suatu
molekul.
20. Reaksi kimia adalah satu atau lebih zat
kimia yang membentuk zat berbeda
maupun residu.
21. Reaksi dekomposisi merupakan satu
senyawa yang terurai menghasilkan dua
atau lebih senyawa lain. Reaksi kombinasi
merupakan proses dua atau lebih zat
menjadi satu produk. Reaksi pembakaran
merupakan reaksi yang cepat
menghasilkan nyala.
22. Pada persamaan reaksi setara, jumlah mol
satu senyawa adalah ekuivalen (setara,
sebanding) dengan jumlah mol dari
senyawa lainnya pada persamaan reaksi
tersebut.
2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Proses pemisahan campuran
Dipahami Di Modul Ini 2. Persen komposisi unsur
3. Daftar Materi Yang Sering Rumus mol = gram / Mr yang tidak
Mengalami Miskonsepsi digunakan lagi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 4 KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS


DAN ELEKTROKIMIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kinetika Kimia
2. Kesetimbangan Kimia
3. Energetika
4. Redoks dan Elektrokimia
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang 1. Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia
Di Pelajari yang mempelajari dinamika reaksi yang meliputi
laju reaksi, orde reaksi yang diperoleh dari hasil
percobaan, hukun atau persamaan laju,
konstanta laju dan mekanisme reaksi.
2. Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi
pereaksi maupun produk dalam satuan waktu.
3. Laju reaksi terbagi menjadi dua yaitu laju reaksi
rata-rata dan laju reaksi sesaat. Laju reaksi
rata-rata adalah perubahan konsentrasi zat
dalam selang waktu tertentu, laju reaksi rata-
rata menggunakan Δt. Sedangkan laju reaksi
sesaat adalah perubahan konsentrasi zat pada
waktu tertentu, laju sesaat dari suatu reaksi
tidak dihitung, tetapi diperoleh dari aluran
perubahan konsentrasi terhadap waktu
biasanya menggunakan diferensial.
4. Hukum laju merupakan persamaan yang
menghubungkan laju reaksi dengan konstanta
laju dan konsentrasi reaktan. Sedangkan
jumlah dari pangkat-pangkat konsentrasi
reaktan yang ada dalam hukum laju disebut
dengan orde reaksi keseluruhan.
5. Suatu reaksi dikatakan orde nol, apabila
konsentrasi dari reaktan tidak mempengaruhi
laju reaksi
6. Waktu paro dilambangkan dengan t1/2. Waktu
paro ini adalah waktu yang dibutuhkan oleh
reaktan untuk bereaksi sehingga konsentrasi
pereaksi menjadi setengah
7. Persamaan laju adalah persamaan yang
menghubungkan laju reaksi dengan
konsentrasi/tekanan spesi yang terlibat dalam
reaksi (pereaksi, hasil reaksi, katalis, dll.)
8. Konstanta laju adalah suatu konstanta pada
laju reaksi, dimana laju reaksi apabila semua
konsentrasi pereaksi 1 molar
9. Mekanisme reaksi terdiri atas beberapa tahap
yaitu
a. Reaksi elementer dan reaksi rumit
b. Tahap penentu laju
c. Kemolekulan reaksi
d. Reaksi rantai
e. Hukum laju dari mekanisme reaksi
10. Faktor-faktor yang menentukan tumbukan
efektif yaitu energi kinetik partikel (molekul) dan
orientasi atau arah partikel.
11. Laju reaksi kimia juga tergantung pada hasil
kali frekuensi tumbukan dengan fraksi molekul
yang memiliki energi sama atau melebihi energi
pengaktifan. Karena fraksi molekul yang
teraktifkan biasanya sangat kecil, maka laju
reaksi jauh lebih kecil daripada frekuensi
tumbukannya sendiri.
12. Factor-faktor yang memperngaruhi laju reaksi
yakni :
a. Keadaan pereaksi / keraktifan zat
b. Pengaruh konsentrasi
c. Pengaruh luas permukaan
d. Pengaruh suhu
e. Pengaruh katalis
13. Kesetimbangan kimia terjadi jika reaksinya
bolak balik (reversibel). Pada reaksi
kesetimbangan terdapat 2 proses reaksi yaitu
reaksi ke arah produk dan reaksi ke arah
reaktan. Kesetimbangan kimia disebut juga
dengan kesetimbangan dinamis (berlangsung
terus menerus).
14. Q (Reaction Question ) atau disebut juga dengan
question reaksi yaitu Perbandingan hasil kali
konsentrasi produk dipangkatkan koefisien
reaksi terhadap hasil kali konsentrasi reaktan
dipangkatkan koefisien untuk reaksi yang
belum mencapai kesetimbangan .
15. K (konstanta kesetimbangan): yaitu
Perbandingan hasil kali konsentrasi produk
dipangkatkan koefisien reaksi terhadap hasil
kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien
untuk reaksi yang telah mencapai
kesetimbangan.
16. Berdasarkan harga Q dan K ini, maka dapat
diprediksi arah dari reaksi.
a. Jika Q > K, sistem reaksi reversibel
kelebihan produk dan kekurangan reaktan.
Agar reaksi mencapai kesetimbangan maka
reaksi bergeser ke arah reaktan.
b. Jika Q < K, sistem reaksi reversibel
kelebihan reaktan dan kekurangan produk.
Agar reaksi mencapai kesetimbangan maka
reaksi bergeser ke arah produk
c. Q = K, reaksi setimbang ( kecepatan reaksi
ke arah produk = kecepatan ke arah reaktan
kembali).
17. Beberapa reaksi kimia berlangsung dalam satu
arah. Kebanyakan merupakan reaksi reversibel.
18. Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang
sama disebut kesetimbangan fisika karena
perubahan terjadi hanya pada proses fisis.
19. Pada keadaan setimbang, perbandingan hasil
kali konsentrasi produk yang dipangkatkan
dengan koefisiennya terhadap hasil kali
konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya
adalah tetap
20. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang
melibatkan gas selain dapat dinyatakan dengan
konsentrasi (Kc), juga dapat dinyatakan
berdasarkan tekanan parsial gas dalam
campurannya (Kp)
21. Kc tidak sama dengan Kp, karena tekanan
parsial reaktan dan produk tidak sama dengan
konsentrasinya jika dinyatakan dalam mol per
liter.
22. Kesetimbangan disosiasi dapat terjadi bila pada
mulanya sistem mengandung pereaksi, dan
kemudian terurai menjadi hasil reaksi.
23. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kesetimbangan Kimia yaitu :
a. Pengaruh Konsentrasi
b. Pengaruh Suhu
c. Pengaruh Volume dan Tekanan
24. Menurut asas Le Chatelier, suatu
kesetimbangan bila diganggu akan bergeser
sedemikian rupa sehingga pengaruh gangguan
itu sekecil mungkin. Faktor yang menggeser
kesetimbangan adalah perubahan konsentrasi,
suhu, tekanan, dan volume. Kesetimbangan
bergeser dari arah penambahan komponen atau
ke arah pengurangan komponen.
25. Sistem adalah Bagian dari alam semesta yang
menjadi pusat perhatian atau yang akan kita
pelajari Lingkungan adalah Suatu yang berada
diluar system
26. Kerja adalah setiap bentuk energi yang bukan
kalor yang dipertukarkan antara sistem dan
lingkungan.
27. Kalor (q): energi yang dipindahkan melalui
batas-batas sistem, akibat perbedaan suhu
sistem dan lingkungan.
28. Energi adalah kemampuan untuk melakukan
kerja. Energi suatu partikel terdiri dari energi
potensial dan energi kinetik. Energi potensial
adalah energi yang didasarkan pada posisi
benda, dipengaruhi oleh massa, tinggi dan gaya
gravitasi. Energi kinetik adalah energi pada
benda yang bergerak. Energi kinetik ini
dipengaruhi oleh massa dan kecepatan dari
benda.
29. Energi dalam adalah energi total (energi
potensial dan energi kinetik) yang terkandung
dalam suatu materi.
30. Hukum pertama termodinamika disebut juga
dengan hukum kekekalan energi yang berbunyi
”Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, hanya dapat dirubah dari suatu
bentuk ke bentuk yang lain”.
31. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang pada saat
berlangsung disertai pelepasan kalor atau
sistem melepaskan kalor ke lingkungan.
32. Reaksi endoterm adalah reaksi yang pada saat
berlangsung disertai penyerapan kalor atau
sistem menyerap kalor dari lingkungan.
33. Jika reaksi melepaskan kalor: H negatif (reaksi
eksoterm) Jika reaksi menerima kalor: H positif
(reaksi endoterm)
34. Entalpi pembentukan standar (standard
enthalpy of formation, Δhf°) suatu zat adalah
perubahan entalpi yang terjadi dalam
pembentukan satu mol zat/senyawa dari unsur-
unsurnya pada keadaan standar (T = 298K P=
1atm)
35. Entalpi penguraian standar adalah ΔH untuk
menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi
unsur-unsur penyusunnya pada keadaan
standar.
36. Entalpi pembakaran standar adalah ΔH dalam
pembakaran sempurna 1 mol suatu zat pada
keadaan standar.
37. Kalor reaksi (ΔH) dapat ditentukan dengan
beberapa cara yaitu: dengan metode kalorimetri
menggunakan alat kalorimeter bom, hukum
Hess, entalpi pembentukan standar dan data
energi ikatan
38. Hukum Hess dapat dinyatakan dalam diagram
entalpi, manipulasi persamaan termokimia, dan
menggunakan entalpi pembentukan standar
(δhf°).
39. Hukum Hess yang menyatakan: “Kalor yang
menyertai suatu reaksi tidak bergantung pada
jalan yang ditempuh, tetapi hanya pada
keadaan awal (sebelum reaksi) dan keadaan
akhir (setelah reaksi)”.
40. Energi ikatan adalah energi yang terlibat dalam
pembentukan atau pemutusan ikatan. Energi
ikatan terbagi atas dua yaitu: energi disosiasi
ikatan (D) dan energi ikatan rata-rata (𝜀).
41. Energi disosiasi ikatan adalah perubahan
entalpi yang terjadi dalam proses pemutusan
ikatan dalam molekul dwiatom atau ikatan
tertentu dalam suatu senyawa dalam keadaan
gas.
42. Energi ikat rata-rata adalah energi rata-rata
yang diperlukan untuk memutuskan ikatan
tertentu dalam semua senyawa yang
mengandung ikat tersebut.
43. Kespontanan suatu proses atau reaksi dapat
kita prediksi dengan mengetahui dua hal
tentang sistem itu, yaitu: perubahan entalpi,
yang hampir setara dengan ∆𝐸 untuk
kebanyakan proses dan entropi (S), yakni
ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu
sistem. Semakin besar ketidakteraturan suatu
sistem, semakin besar entropinya. Sebaliknya,
semakin teratur suatu sistem semakin, semakin
kecil entropinya.
44. Hubungan antara entropi dan kespontanan
reaksi dinyatakan oleh hukum kedua
termodinamika yaitu entropi alam semesta
(universe) akan meningkat dalam proses
spontan dan tidak berubah dalam proses
kesetimbangan.
45. Energi bebas ialah energi yang tersedia untuk
melakukan kerja. Syarat-syarat untuk
kespontanan dan kesetimbangan pada suhu
dan tekanan tetap dari segi ∆𝐺:
∆𝐺 < 0 Reaksi spontan
∆𝐺 > 0 Reaksi non spontan, reaksi ini spontan
pada arah yang berlawanan
∆𝐺 = 0 Sistem berada pada kesetimbangan,
tidak ada perubahan bersih
46. Apabila suatu reaksi melepaskan elektron dan
bilangan oksidasi unsur menjadi bertambah
atau naik, maka reaksi ini disebut dengan
oksidasi. Dan sebaliknya jika reaksi menangkap
elektron dan bilangan oksidasi unsur menjadi
berkurang atau turun, maka reaksi disebut
dengan reduksi.
47. Spesi yang memberikan elektron mengalami
oksidasi disebut reduktor dan spesi yang
menerima elektron mengalami reduksi disebut
oksidator.
48. Suatu reaksi redoks terdiri atas dua setengah
reaksi yaitu setengah reaksi oksidasi dan
setengah reaksi reduksi.
49. Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki
atom dalam molekul atau senyawa ion saat
semua elektron berikatan tertarik ke arah atom
yang lebih elektronegatif.
50. Hirarki dalam menentukan bilangan oksidasi
a. Bilangan oksidasi
b. Atom dari unsur bebas mempunyai bilangan
oksidasi 0
c. Logam golongan IA, IIA, IIIA mempunyai
bilangan oksidasi +1, +2, +3 secara
berurutan
d. Bilangan oksidasi F dalam selalu -1
e. Bilangan oksidasi H biasanya +1, namun jika
berikatan dengan logam membentuk
senyawa hidrida, bilangan oksidasi H= -1
f. Oksigen dalam senyawa non-peroksida
mempunyai bilangan oksidasi -2, namun jika
dalam senyawa peroksida seperti H2O2 dan
superoksida seperti nao2, bilangan oksidasi
Oksigen berturut-turut adalah -1 dan -1/2
g. unsur-unsur golongan VIIA punya bilangan
oksidasi -1
h. Unsur-unsur golongan VIA punya bilangan
oksidasi -2
i. Unsur-unsur golongan VA punya bilangan
oksidasi -3
j. Jika terdapat konflik antara dua dari aturan
ini, pilih aturan dengan nomor terendah dan
abaikan aturan dengan nomor yang lebih
tinggi
51. Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi
simultan oleh suatu spesi disebut reaksi
disproporsionasi atau reaksi autoredoks.
52. Prinsip penyetaraan reaksi redoks adalah
jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor
sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh
oksidator. Ada dua cara yang bisa kita gunakan
untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu cara
setengah reaksi dan cara perubahan bilangan
oksidasi.
53. Suatu ekuivalen oksidator (zat pengoksidasi)
adalah sejumlah oksidator yang dapat menerima
satu mol elektron. Suatu ekuivalen reduktor (zat
pereduksi) adalah sejumlah reduktor yang dapat
memberi satu mol elektron.
54. Logam seng dan tembaga pada sel ini
merupakan elektroda. Elektroda mengalirkan
arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari
suatu larutan. Elektroda terbagi dua, yaitu
anoda dan katoda.
55. Sel volta merupakan sel yang merubah
perubahan energi bebas suatu reaksi spontan
menjadi energi kinetik dari elektron (disebut
juga sebagai energi listrik) yang mengalir
melalui suatu sirkuit.
56. Hukum Faraday 1: “Massa zat yang dibebaskan
pada elektrolisis berbanding lurus dengan
jumlah listrik yang digunakan ”.
57. Hukum Faraday 2: “Jumlah zat yang dihasilkan
oleh arus yang sama dalam beberapa sel yang
berbeda sebanding dengan berat ekuivalen zat
tersebut“.
58. Kegunaan hidrolisis yaitu :
a. Produksi hydrogen
b. Pembuatan klor dan natrium
c. Pembuatan natrium hidroksida
d. Pembuatan aluminium, magnesium dan
tembaga
e. Penyepuhan listrik
59. Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda
tergantung pada beberapa faktor yaitu:
a. Jenis kation dan anion dalam sel
b. Keadaan ion, apakah fasa cair (lelehan) atau
larutan
c. Jenis elektroda ( elektroda inert atau
elektroda aktif)
d. Potensial listrik
2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Orde reaksi
Dipahami Di Modul Ini 2. Sel elektrokimia
3. Daftar Materi Yang
Sering Mengalami
Miskonsepsi

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul 5 LARUTAN DAN SISTEM KOLOID
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Asam, Basa, Ph dan
Indikator
2. Reaksi Asam Basa dan Ksp
3. Sifat Koligatif Larutan
4. Larutan dan Sistem Koloid
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Larutan merupakan campuran homogeny
Pelajari antara dua zat tunggal atau lebih. Yang
terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut
adalah zat yang jumlahnya lebih banyak
sedangkan pelarut adalah zat yang
jumlahnya lebih sedikit.
2. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang
mengandung sejumlah maksimum zat yang
dapat larut di dalam pelarut pada suhu
tertentu. Larutan lewat jenuh adalah
larutan yang mengandung lebih banyak zat
terlarut dibandingkan larutan jenuh.
Sedangkan larutan belum jenuh adalah
larutan yang mengandung lebih sedikit zat
terlarut dibandingkan larutan jenuh.
3. Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat
terlarut yang terdapat dalam setiap satuan
pelarut atau larutan.
4. Svante August Arrhenius (1859 – 1927)
menyatakan bahwa sifat asam basa suatu
zat ditentukan oleh jenis ion yang dihasilkan
di dalam air. Asam adalah suatu jenis zat
yang dalam air melepaskan ion hydrogen.
Sedangkan basa adalah suatu jenis zat yang
dalam air menghasilkan ion hidroksida.
5. J.N. Bronsted dan T.M. Lowry (1923)
menyatakan bahwa asam adalah spesi yang
memberi (donor) proton sedangkan basa
adalah spesi yang menerima (akseptor)
proton pada suatu reaksi pemindahan
proton.
6. G.N Lewis (1923) menyebutkan teori asam
dan basa yang tidak melibatkan transfer
proton, tetapi melibatkan penyerahan dan
penerimaan pasangan electron bebas. Yang
mana asam adalah suatu senyawa yang
mampu meneriman pasangan electron atau
akseptor electron. Sedangkan basa adalah
suatu senyawa yang dapat memberikan
pasangan electron kepada senyawa lain atau
donor electron.
7. Indikator asam basa adalah zat warna yang
mampu menunjukkan warna berbeda dalam
larutan asam dan basa. Indikator adalah
suatu asam lemah atau basa lemah dan
warnanya berbeda dalam lingkungan asam
dan basa. Indikator akan berubah warna
dalam rentang pH yang ditentukan.
Indikator bisa dalam bentuk alami dan
buatan.
8. Trayek perubahan warna

9. Kemampuan air berperan sebagai asam dan


basa sekaligus disebut amtofer.
Kw = 10−14
pKw = 14
𝑝𝐻 = −𝑙𝑜𝑔(𝐻 + ) 𝑝𝑂𝐻 = − 𝑙𝑜𝑔(𝑂𝐻− ) 𝑝𝐾𝑤 = −log 𝐾𝑤
netral jika (𝐻+) = (𝑂𝐻−) maka pH larutan = 7
asam jika (𝐻+) < (𝑂𝐻 −) maka pH larutan > 7
basa jika (𝐻 + ) > (𝑂𝐻− ) maka ph larutan < 7
10. Penggunaan konsep pH di temukan oleh
Soren Sorensen (1868 – 1939)
11. Untuk asam kuat
(𝐻+ ) = valensi x (asam)
Untuk basa kuat
(𝑂𝐻− ) = valensi x (basa)
Untuk asam lemah
(𝐻+ ) = (HA) x 𝛼
(𝐻+ ) = √𝐾𝑎𝑥 (𝐻𝐴)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛
𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎
Untuk basa lemah
(𝑂𝐻− ) = √𝐾𝑏 𝑥 (𝑀 𝑂𝐻)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛
𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎
12. Asam kuat dan basa kuat mempunyai nilai
Ka dan Kb yang sangat besar. Asam kuat
dan basa kuat terionisasi sempurna di
dalam larutan menjadi ion – ion
penyusunnya.
13. Asam lemah dan Basa lemah terionisasi
sebagian jika dilarutkan dalam air sehingga
reaksi ionisasi membentuk reaksi
kesetimbangan.
14. Reaksi penetralan termasuk reaksi pada
larutan elektrolit yaitu reaksi asam dengan
basa sampai terjadi suasana netral.
15. Larutan penyangga adalah larutan yang pH
nya yang relative tidak berubah apabila
ditambahkan sedikat asam atau sedikit
basa.
16. Larutan penyangga dapat dibuat dengan
dua cara. Pertama, dengan cara
mencampurkan langsung komponen-
komponennya yaitu suatu asam lemah
dengan garamnya atau suatu basa lemah
dengan garamnya. Kedua dengan cara
mencampurkan asam lemah dan basa kuat
dengan jumlah asam lemah yang berlebih
atau mencampurkan basa lemah dan asam
kuat dengan jumlah basa lemah berlebih.
17. a. Mencampurkan asam lemah atau basa
lemah dengan garamnya.
Contoh:
1) H2CO3 dicampur dengan NaHCO3,
NaHCO3 membentuk ion HCO3− . sehingga
terbentuk larutan penyangga H2CO3/HCO3− .
2) NH3(aq) dicampur dengan NH4Cl. NH4Cl
membentuk ion NH 4+ ., sehingga terbentuk
larutan penyangga NH3(aq)/ NH 4+ .
b. Mencampurkan asam lemah dengan basa
kuat atau basa lemah dengan asam kuat.
Contoh:
1) Campuran larutan CH3COOH dengan
larutan NaOH akan bereaksi dengan
persamaan reaksi: CH3COOH(aq) + NaOH(aq) →
CH3COONa(aq) + H2O(l). Jika jumlah
CH3COOH yang direaksikan lebih banyak
daripada NaOH maka akan terbentuk
CH3COONa dan ada sisa CH3COOH
sehingga terjadi larutan penyangga
CH3COOH/CH3COO– .
2) Campuran NH3(aq) dengan HCl akan
bereaksi dengan persamaan reaksi NH3(aq) +
HCl(aq) → NH4Cl(aq) . Jika jumlah NH3(aq)
berlebih setelah bereaksi akan terbentuk
NH4Cl dan ada sisa NH3(aq) sehingga terjadi
larutan penyangga NH3(aq)/ NH 4+ .
18. asam kuat + Basa Kuat (tidak mengalami
hidrolisis)
𝐻𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐾𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝐾𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙)
Asam kuat + basa lemah (sebagian)
𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 → 𝑁𝐻4 𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙)
Basa kuat + asam lemah (sebagian)
𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙)
Asam lemah + basa lemah (sempurna)
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝑁𝐻4 𝑂𝐻(𝑎𝑞)
→ 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑎𝑞)
19. Kelarutan digunakan untuk menyatakan
jumlah maksimum zat terlarut yang dapat
larut di dalam jumlah pelarut pada suhu
tertentu. Dapat dinyatakan dalam g/L
ataupun mol/L. zat yang memiliki kelarutan
yang lebih kecil dari 0,02 mol/L di anggap
sukar larut.
20. Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu suhu, keberadaan iom sejenis, pH,
jenis larutan, dan jenis zat terlarut.
21. Tekanan uap jenuh merupakan tekanan uap
(gas) pada permukaan zat cair yang
disebabkan oleh uap jenuh. Tekanan uap
jenuh pelarut di nyatakan dengan P˚ dan
tekanan uap jenuh larutan dinyatakan
dengan P.
22. Perubahan tekanan uap adalah selisih
tekanan uap yang lebih tinggi dengan
tekanan uap yang lebih rendah.
23. Penurunan tekanan uap (∆𝑃) adalah
turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan
(P) relative terhadap tekanan uap pelarut
murninya (P˚) karena adanya zat terlarut
non volatile.
24. Titik didih normal adalah suhu yang
diperlukan untuk menghasilkan tekanan
uap jenuh suatu cairan sama dengan
tekanan atmosfer (760 mmHg = 76 cmHg – 1
atm)
25. Perubahan titik didih (∆𝑇𝑏) adalah selisih
titik didih yang lebih tinggi dengan titik
didih yang lebih rendah.
26. Kenaikan titik didih larutan (∆𝑇𝑏) adalah
selisih antara titik didih larutan (Tb
Larutan) dengan titik didih pelarut murni
(Tb Larutan)
27. Mendidih adalah merenggangnya semua
molekul penyusun cairan serta
meningkatnya energy kinetic semua
partikel.
28. Titik didih normal adalah suhu yang
diperlukan untuk menghasilkan tekanan
uap jenuh suatu zat cair sama dengan
tekanan atmosfer 760 mmHg (1 atm) di
permukaannya.
29. Hukum Raoult menyatakan bahwa kenaikan
titik suatu larutan non elektrolit berbanding
lurus dengan tetapan molalitas didih.
30. Penurunan titik beku larutan (∆𝑇𝑓) adalah
selisih antara titik beku pelarut dengan titik
beku larutan.
31. Untuk mencairkan suatu zat padat (es) atau
merenggang nya molekul, diperlukan energy
untuk mengatasi gaya Tarik-menarik antar
molekul (endoterm).
32. osmosis adalah proses merembesnya
pelarut dari larutan encer ke pelarut pekat
melalui selaput semiparmiable.
33. Tekanan osmosis (𝜋) adalah tekanan yang
diberikan untuk mencegah peristiwa
osmosis.
34. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen
(dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel – partikel zat yang berukuran koloid
(fase disperse/yang pecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/pemecah).
35. Sol merupakan koloid terdispersi padat
Emulsi merupakan koloid terdispersi cair
Buih merupakan koloid terdispersi gas
36. efek tyndall adalah penghamburan berkas
sinar oleh partikel koloid yang bergantung
pada jenis sinar dan ukuran partikel.
37. Robert Brown mengemukakan bahwa gerak
brown terjadi karena tumbukan yang tidak
seimbang antara partikel koloid dengan
molekul pendispersi. Gerak brown itu
sendiri dapat mencegah proses
pengendapan pada koloid jika terus
menerus.
38. Koloid dapat mengalami penyerapan atau
absorpsi partikel lain di permukaannya.
Sehingga terhindar dari pengendapan.
39. Elektroforesisi adalah pergerakan partikel
koloid dalam medan listrik disebabkan
karena koloid tersebut memiliki muatan.
18. Daftar Materi Yang Sulit 1. Ksp
Dipahami Di Modul Ini 2. Tekanan osmosis
19. Daftar Materi Yang Sering Kenaikan titik didih larutan (∆𝑇𝑏) adalah selisih
Mengalami Miskonsepsi antara titik didih larutan (Tb Larutan) dengan
titik didih pelarut murni (Tb Larutan)

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 6 KIMIA ORGANIK DAN POLIMER


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon
2. Reaksi Senyawa Organik
3. Biomolekul dan Polimer
4. Penerapan Kimia dalam Industri
dan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
1. Garis Besar Materi Yang 1. Jon Jacob Berzelius (1800) mengelompokkan
Di Pelajari senyawa – senyawa kimia menjadi dua kelompok.
2. Rumus struktur

3. Hibridisasi 𝑠𝑝 3 atau di kenal dengan tetrahedral

4. Hibridisasi 𝑠𝑝 2 atau dikenal dengan ikatan phi


(𝜋)

5. Hibridisasi sp

6. Senyawa golongan alkane mempunyai rumus


molekul 𝐶2 𝐻2𝑛+2. . Senyawa alkena mempunyai
rumus molekul 𝐶𝑛 𝐻2𝑛 . Dan senyawa Alkuna
mempunyai rumus molekul 𝐶𝑛 𝐻𝑛 .
7. Gugus fungsional adalah bagian dari molekul
senyawa organic yang merupakan pusat
kereaktifan dan sifat molekul.
8. Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang
memiliki rumus molekul sama tetapi susunan
atom atau struktur yang berbeda. Yang mana
isomer rangka adalah dua senyawa dengan
rumus molekul yang sama tapi rangka yang
berbeda, isomer posisi adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan gugus fungsi
yang sama tetapi letak atau posisi gugus
fungsinya yang berbeda, isomer fungsional
adalah dua senyawa dengan rumus molekul
sama dan jenis gugus fungsinya berbeda, serta
isomer ruang atau spatial adalah dua senyawa
dengan rumus molekul, gugus fungsional dan
posisi gugus fungsional sama, namun susunan
atom dalam ruang berbeda.
9. Senyawa bahan alam adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh kehidupan, dan termasuk bahan
biotik, bahan berbasis bio dan bahan alami
lainnya. Atau dapat disebutkan juga dengan
senyawa organic yang di sintesis oleh organisme
hidup.
10. Metabolit primer adalah komponen jalur
metabolism dasar yang diperlukan untuk
kehidupan yang terlibat dengan produksi energy
meliputi banyak enzim yang memecah molekul
makanan dan menangkap energy yang
dilepaskan dalam molekul adenosip trifosfat
(ATP) sedangkan metabolit sekunder dapat
dibuang dan tidak mutlak diperlukan untuk
bertahan hidup.
11. Reaksi substitusi nukeofilik bimolekuler (𝑆𝑛 2)
adalah reaksi penyerangan dari belakang dan
nukleofil dapat menyerang langsung pada carbon
alfa yang terikat langsung dengan gugus pergi.

12. Reaksi Substitusi neukloefilik unimolekular


adalah reaksi penyerangan yang terjadi pada
alkil halide.
13. Reaksi substitusi elektrofilik (SE) pertama
adalah suatu reaksi yang ditandai dengan
adanyapergantian satu atau lebih atom
hydrogen pada cincin senyawa aromatis benzene
dengan satu atau lebih substituent.

14. Reaksi elektrofilik (SE) kedua adalah secara


garis besar hamper sama dengan SE pertama
hanya saja mengalami reaksi lanjutan yang
mana beberapa benzene tersubstitusi terkadang
lebih mudah bereaksi tanpa katalis di
andingkan benzene tersubstitusi lainnya.

15. Reaksi eliminasi adalah proses berubahnya


alkane menjadi haloalkana yang kemudian bisa
bereaksi dengan nukleofil kuat membentuk
ikatan rangkap.

16. Reaksi Adisi adalah reaksi yang pada akhirnya


menghasilkan produk dengan suatu tambahan
gugus atau substituent tanpa adanya gugus
pergi yang diusir.

17. Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang disertai


dengan adanya pelepasan electron oleh suatu
atom, sedangkan reaksi reduksi adalah adanya
penerimaan electron pada suatu atom.
18. Karbohidrat merupakan jenis biomolekul yang
melimpah ditemukan di alam. Di kalsifikasikan
dalam tiga golongan yakni monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida.
19. Uji molisch adalah uji untuk mengidentifikasi
keberadaan karbohidrat, rekasi ini di tunjukkan
dengan munculnya cincin merah ungu di tengah
tengah larutan. Uji fehling adalah uji yang
dilakukan untuk menguji kandungan gula
dalam suatu sampel, hasil yang diperoleh
adalah warna kuning yang tidak larut atau
merah bata yang berasal dari CuO. Uji benedict
adalah uji yang digunakan untuk menguji
keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel.
Hasil positif di peroleh dengan terbentuknya
endapan berwarna merah bata yang tidak larut.
Uji tollens adalah uji yang digunakan untuk
mengindentifikasi karbohidrat dari golongan
aldose dan ketosa. Aldose diperoleh setelah di
tambahkan reagent tollens membentuk cincin
keperakan sedangkan ketosa tidak bereaksi apa
apa. Uji iodin adalah uji yang digunakan untuk
mengindentifikasi adanya amilum, selulosa dan
glikogen dalam sampel, diperoleh warna biru-
ungu jika sampel mengandung amilum, warna
merah kecoklatan jika sampel mengandung
glikogen dan pati sedangkan menghasilkan
warna merah anggur jika sampel mengandung
dekstrin.
20. Protein adalah polimer dengan monomer asam-
asam amino. Asam amino dapat diklasifikasi
berdasarkan rantai samping, seperti asam
amino asam, asam amino basa, netral dan lain
sebagainya. Berdasarkan ketersediaannya asam
amino dikelompokkan atas dua yaitu asam
amino esensial, dan non-esensial.
21. Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan
kelarutan yaitu globular, dan fibrous.
Berdasarkan susunan molekulnya ada dua
yaitu protein sederhana dan protein majemuk.
Jika ditinjau dari strukturnya protein
mempunyai struktur primer, sekunder, tersier,
dan kuartener.
22. Identifikasi asam amino dan protein dapat
dilakukan dengan menggunakan pereaksi
Biuret, Ninhidrin, dan Xantoprotein.
23. Polimer adalah molekul yang terdiri atas unit
yang berulang. Polimer adisi adalah polimer
yang dihasilkan dari reaksi adisi. Polimer
kondensasi adalah polimer yang dihasilkan dari
reaksi antar monomer yang menghasilkan
molekul kecil. Contoh polimer alami adalah
protein, karbohidrat sementara polimer sintetis
contohnya adalah polipropilen, PVC, dan lain-
lain
24. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari
bahan – bahan organic dengan kelebihan
menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dan
memiliki kemurnian yang cukup tinggi.
25. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari
tumbuhan, biodiesel adalah senyawa organic
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
diesel yang dihasilkan dari minyak nabati,
lemak hewani atau minyak bekas. Sedangkan
biogas adalah campuran gas yang dapat di
bakar yang terbentuk dari dekomposisi senyawa
organic oleh bakteri anaerob.
26. Pembentukan biogas teridir dari tiga yaitu
hidrolisis, acidogenesis, dan methanogenesis.
27. Saponifikasi yang mana menjelaskan sabun
merupakan garam dari asam lemak. Asam
lemak itu sendiri adalah asam karboksilat
dengan rantai panjang hidrokarbon tanpa
cabang.
28. Fermentasi alcohol dapat dihasilkan dari
glukosa menjadi substrat untuk
mikroorganisme yang diubah menjadi piruvat
kemudian di ubah lagi menjadi etanol sehingga
menghasilkan alcohol atau dalam kehidupan
sehari hari dilakukan dalam proses pembuatan
tapai.
29. Pembuatan nata de coco adalah pembuatan
makanan sari kelapa atau air kelapa
menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
30. Pengolahan logam dilakukan dengan tiga tahap
utama yaitu penambangan dan penyiapan bijih
kemudian produksi logam dan dilanjutkan
dengan tahap pemurnian logam.
31. Pemurnian logam bertujuan utnuk memperoleh
logam murni tanpa campuran mineral lainnya.
Dapat di lakukan dengan beberapa cara di
antara nya
a. Pyrometalurgi besi dan oksidasi basa
b. Hidrometalurgi
c. Elektrometalurgi
32. Melalui kimia kita dapat mengatasi masalah
sehari hari terutama dalam hal pencemaran
udara lewat asap pembuangan kenderaan
bermotor.
33. Daftar Materi Yang Sulit 3. Reaksi eliminasi
Dipahami Di Modul Ini 4. Reaksi redoks
34. Daftar Materi Yang
Sering Mengalami
Miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai