0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan51 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar ilmu pendidikan termasuk teori-teori belajar dan karakteristik peserta didik.
2. Salah satu teori belajar yang dijelaskan adalah teori behavioristik yang melihat individu sebagai makhluk reaktif terhadap lingkungannya.
3. Karakteristik peserta didik meliputi aspek etnik, kultural, minat, perkembangan kognitif, dan l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar ilmu pendidikan termasuk teori-teori belajar dan karakteristik peserta didik.
2. Salah satu teori belajar yang dijelaskan adalah teori behavioristik yang melihat individu sebagai makhluk reaktif terhadap lingkungannya.
3. Karakteristik peserta didik meliputi aspek etnik, kultural, minat, perkembangan kognitif, dan l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar ilmu pendidikan termasuk teori-teori belajar dan karakteristik peserta didik.
2. Salah satu teori belajar yang dijelaskan adalah teori behavioristik yang melihat individu sebagai makhluk reaktif terhadap lingkungannya.
3. Karakteristik peserta didik meliputi aspek etnik, kultural, minat, perkembangan kognitif, dan l
PENDIDIKAN Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional dan Ilmu Pendidikan 2. Karakteristik Peserta Didik 3. Teori Belajar dan Implikasinya Dalam Pembelajaran 4. Kurikulum Pendidikan Di Indonesia No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Notonagoro mendefinisikan manusia sebagai Pelajari makhluk monopluralis sekaligus monodualis. Yang mana monoprualis berarti manusia itu mempunyai banyak unsur kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga, namun merupakan satu kesatuan. Sedangkan monodualis berarti makhluk yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk pribadi dan social tetapi juga merupakan kesatuan utuh. 2. Driyarkara menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang berhadapan dan menghadapi dirinya sendiri, bisa bersatu dan bisa mengambil jarak dengan diri nya sendiri. 3. Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar orang tersebut mencapai kedewasaan. 4. Pendidikan adalah ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip – prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan pembimbingan peserta didik. Kegiatan mendidik diartikan sebagai upaya membantyu seseorang untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakat. 5. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 6. Teori pendidikan yang berdasarkan filsafat tertentu yang akan mempengaruhi konsep dan praktik pendidikan di antaranya yakni essensialisme, behaviorsisme, perenialisme, progresivisme, rekronstruktivisme dan humanisme. 7. Empat jenis pengetahuan menurut taksonomi bloom meliputi pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif. 8. Landasan hukum pendidikan nasional di antaranya : a. Pasal 31 UUD 1945 b. UU No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional c. UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen d. UU No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan e. PP No 13 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan f. PP No 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah g. PP No 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan h. PP No 74 tahu 2008 tentang guru i. Permen No 13 tahun 2007 tentang kepala sekolah j. Permen No 16 tahun 2007 dan No 32 Tahun 2008 tentang guru k. Permen No 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan l. Permen No 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian m. Permen No 24 tahun 2007 dan permen No 33 tahun 2008 tentang standar saran dan prasarana n. Permen No 41 tahun 2007 tentang standar proses o. Permen No 47 tahun 2008 tentang standar isi p. Permen No 24 tahun 2008 tentang TU q. Permen No 25 tahun 2008 tentang perpustakaan r. Permen No 26 tahun 2008 tentang laboratorium 9. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia maupun hewan, yang pemanfaatannya untuk kepentingan individu atau manusia baik disadari ataupun tidak, yang diperoleh melalui langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-sadar atau prinsip-prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan. 10. Landasan psikologi pendidikan mencakup dua ilmu yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya meliputi perkembangan fisik, psikologi, social, emosional, emosi dan moral. Sedangkan psikologi belajar membahas tentang factor-faktor yang mempengaruhi individu belajar dan bagaimana individu belajar yang dikenal dengan istilah teori belajar. Yang dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu : a. Teori disiplin b. Behaviorisme c. Organismic/cognitive gestalt field 11. Masyarakat dapat diidentifikasikan melalui lima unsur yaitu : a. Adanya sekumpulan manusia yang hidup bersama b. Melakukan interaksi social dalam waktu yang lama c. Saling bekerjasama, memiliki keturunan, dan berbagai macam kebutuhan d. Memiliki kesadaran sebagai suatu kesatuan atau unity e. Suatu system hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan sehingga masing-masing individu merasa terikat satu sama lain. 12. Menurut Bloom (1956) manusia sebagai bagian dari masyarakat mengalami perkembangan perilaku individu yaitu pada kawan kognitif, psikomotor dan afektif. 13. Ciri dari paham integralistik adalah kekeluargaan dan gotong royong kebersamaan, musyawarah mufakat, adanya kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat, adanya negara yang melindungi warga negaranya, dan adanya keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. 14. Landasan historis tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia itu sendiri dimulai dengan adanya pendidikan tradisional, pendidikan colonial barat, pendidikan colonial jepang, pendidikan zaman kemerdekaan, pendidikan zaman orde lama dan orde baru dan pendidikan zaman reformasi 15. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agam yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dana tau studi pendidikan. 16. Landasan filosofis pendidikan telah melahirkan berbagai aliran pendidikan yang muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Alitan filsafat tersebut adalah idealism, realisme, dan pragmatism. 17. Landasan yuridis ada pada kontribusi landasan dalam pelaksanaan, contoh Pancasila, UUD, UU, PP. hingga permen yang berlaku demi kelangsungan pendidikan di Indonesia. 18. Karakteristik peserta didik adalah salah satu variable dalam desain pembelajaran yang biasanya di definisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar. 19. Karakteristik peserta didik meliputi etnik, kultural, status social, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan social, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motoric. 20. Teori belajar behavioristic dikenal juga dengan teori belajar perilaku, karena analisis yang dilakukan pada perilaku yang tampak dapat diukur, dilukiskan dan di ramalkan. Teori ini memandang individu sebgai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungannya. 21. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistik, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. 22. Menurut thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. 23. Menurut Watson belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat di amati dan dapat diukur. 24. Guthrie mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis semata. 25. Asumsi dasar dalam teori belajar menurut skinner yaitu belajar merupakan perilaku dan perubahan-perubahan perilaku yangtercermin dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan kondisi. 26. Teori skinner dikenal dengan operant conditioning dengan enam konsepnya yaitu penguatan positif dan negative, shapping, pendekatan suksetif, extinction, chaining of respon, dan jadwal penguatan. 27. Implikasi teori behavioristic dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik peserta didik, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. 28. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjilpak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berpikir yang dapat di analisis dan dipilah, sehingga makna yang di hasilkan dari proses berfikir seperti ini di tentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. 29. Menurut piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan system syaraf. Proses belajar terdiri dari tiga tahap, yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. 30. Menurut bruner perkembangan kognitif manusia terdiri dari perkembangan intelektual, peningkatan pengetahuan, interaksi, Bahasa dan perkembangan kognitif. 31. Menurut bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan yaitu enactive, iconic, dan symbolic. 32. Ausubel mengklasifikasikan belajar dalam dua dimensi yaitu dimesni pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada peserta didik melalui penerimaan atau penemuan. Serta dimensi kedua menyangkut cara bagaimana peserta didik dapat mengaitkan informasi tersebut pada struktur kognitif yang telah ada. 33. Hakikat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal. 34. Paradigma konstruktivistik memandang peserta didik sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. 35. Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang sering disebut sebagai teori belajar sosiokultural merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya adalah pada bagaimana seseorang belajar dengan bantuan orang lain dalam suatu zona keterbatasan dirinya yaitu zona prosimal development atau zona perkembangan prosimal dan mediasi. 36. Prinsip-prinsip utama teori belajar konstruktivistik yang banyak digunakan dalam pendidikan adalah pengetahuan dibangun oleh peserta didik yang aktif, tekanan proses belajar mengajar terletak pada peserta didik, mengajar adalah membantu peserta didik, tekanan dalam proses belajar dan bukan pada hasil belajar, kurikulum menekankan pada partisipasi peserta didik dan guru sebagai fasilisator. 37. Teori humanistic dengan pandangannya yaitu dengan cara memanfaatkan atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi justru harus dilakukan. 38. Kolb membagikan tahapan belajar menjadi empat tahap yaitu pengalaman konkrit, pengamatan aktif dan reflektif, konseptualisasi dan eksmperimen aktif. 39. Menurut honey dan mumford peserta didik digilingkan pada empat tipe yaitu aktivis, reflector, teoris, dan pragmatis. 40. Menurut hubermas, belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik lingkungan ataupun dengan sesame sehingga di bagi dalam tiga tipe belajar yaitu technical learning, practical learning dan emancipatory learning. 41. Bloom dan krathwohl menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai individu setelah melalui peristiwa belajar yang ditekankan pada tiga kawasan yang dikenal dengan taksonomi bloom yang teridir dari kawasan kognitif, kawasan afektif dan kawasan psikomotorik. 42. Aplikasi teori humanistic dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berfikir induktif. 43. Kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Dari beberapa konsep, pada dasarnya kurikulum di anggap sebagai mata pelajaran, pengalaman belajar dan sebagai perencanaan program pembelajaran. 44. Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, setidaknya kita telah mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Dimulai dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan kurikulum 2013. 45. Dari 10 kurikulum dilihat dari jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu kurikulum sebagai rencana pembelajaran (kurikulum 1947- 1968), kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan (kurikulum 1975-1994) dan kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum 2004- 2013). 46. Peran kurikulum terbagi tiga yaitu peran conservative, peran kreatif dan peran kritis evaluative. 47. Kurikulum memiliki 4 fungsi yaitu fungsi pendidikan umum, suplementasi, eksplorasi dan keahlian. 48. Bagi peserta didik kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar terbagi pada enam yaitu fungsi penyesuaian, fungsi integrase, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan dan fungsi diagnostic. 49. Pengembangan kurikulum (surriculum development atau curriculum planning) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikrikan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. 50. Apek pengembangan kurikulum menyangkut enam aspek yaitu tujuan pendidikan, pandangan tentang anak, pandangan tentang lingkungan, konsepsi tentang peranan guru, dan evaluasi belajar. 51. Menurut Chaudry (2015) factor yang mempengaruhi implementasi kurikulum adalah factor guru, peserta didik, sarana dan fasilitas, lingkungan sekolah, peminatan grup, budaya dan ideology, supervise pembelajaran dan proses asesmen. 52. Tantangan kurikulum yang harus di hadapi di era masa depan adalah bonus demokrafi, teknologi di ruang kelas, globalisasi dan perubahan kebijakan pendidikan abad 21. 2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Landasan filosofis Dipahami Di Modul Ini 3. Daftar Materi Yang Sering Perubahan kurikulum merubah pola ajar. Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN ABAD 21 Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran Abad 21 2. Profil dan Kompetensi Guru Abad 21 3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Abad 21 4. Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Komponen pembelajaran abad 21 yang Pelajari meningkat interaksinya satu sama lain, yaitu aktifitas instruktur/guru/mentor/fasilisator, desain pembelajaran online, data sebagai sumber belajar (bigdata), strategi pembelajaran online dan unjuk kerja peserta didik. 2. fenomena lain abad 21 adalah adanya pergeseran kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menggeser SDM berketerampilan tingkat rendah (pekerjaan tangan) dengan pekerjaan SDM berdaya kreatifitas tinggi. 3. Kreatifitas adalah satu-satunya kemungkinan bagi negara berkembang untuk tumbuh sehingga saudara selaku guru pembelajaran abad 21 perlu mengorientasikan pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik yang berdaya kreatifitas tinggi. 4. Keterampilan di kelompokkan menjadi tiga kategori yaitu a. Keterampilan belajar dan inovasi meliputi berfikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreatifitas dan inovasi b. Literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media, literasi TIK, dan c. Keterampilan dalam karir dan kehidupan meliputi sikap luwes dan mampu beradaptasi, inisiatif dan mengarahkan diri, mampu berinteraksi dalam lintas social budaya, produktif dan akuntabel. 5. Model – model pembelajaran antara lain: a. Discovery Learning, belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan dan pembuktian. b. Pembelajaran berbasis proyek, proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. c. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. d. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. e. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. f. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. g. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. h. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. i. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 6. Penerapan praktis TPACK mencakup 8 domain yaitu; (1) menilai peserta didik, (2) memahamkan materi, (3) memahami peserta didik, (4) merancang kurikulum, (5) merepresentasikan data, (6) mengelola pembelajaran, (7) mendukung strategi pembelajaran, (8) pengelolaan pembelajaran dan integrasi dalam konteks mengajar secara lebih luas. 7. Tilaar (1998) memberikan ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional, yaitu; a. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang. b. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik c. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat d. Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan e. Menguasai subjek (kandungan kurikulum) f. Mahir dan berketrampilan dalam pedagogi (pengajaran & pembelajaran) g. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka h. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology) i. Memiliki kemahiran konseling 8. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. 9. Indikator masing-masing kompetensi pedagogic yaitu : a. menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang harus dimiliki oleh guru. b. menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai kompetensi inti pedagogi. c. mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaran/bidang studi yang diampu merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru. d. menyelenggarakan pembelajaran mendidik dengan indikator e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f. memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki yang ditunjukan guru g. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, merupakan kompetensi pedagogi yang penting dimiliki oleh guru, h. menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar. i. guru juga harus mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, j. kompetensi terakhir dari pedogogi yaitu kemampuan guru dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, 10. Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia. 11. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. 12. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. 13. tiga jenis tugas guru, yakni: a. Tugas terkait bidang profesi, b. Tugas terkait kemanusiaan, dan c. Tugas terkait dalam bidang kemasyarakatan 14. Tugas pokok guru yaitu : a. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan; b. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan; c. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan; d. membimbing dan melatih peserta didik; dan e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru. 15. seorang profesional konsep belajarnya yaitu : a. Belajar dari pengalaman dan terjadi secara siklikal yang oleh Rogoff (1995) disebut 130 microgenetic development moment by moment (experiential learning cycle), b. belajar dari tindakan reflektif; disebut sebagai pusatnya praktek keprofesionalan karena melalui aktifitas reflektif transformasi pengalaman menjadi aktifitas belajar, c. belajar dimediasi oleh konteks; belajar selalu terjadi dalam konteks bukan sekedar fisik namun juga interaksi sosial dan konteks ini yang menurut (Studies & Education, 1998) dianggap satu yang paling berpengaruh penting atas refleksi dan belajar. 16. Kegiatan refleksi umumnya melibatkan 3 elemen yaitu; melihat pengalaman sebelumnya, memahami atau merasakan situasi yang direfleksikan, dan mengevaluasi pengalaman tersebut. 17. kerangka evaluasi kinerja guru meliputi 4 domain yaitu : a. Perencanaan dan persiapan, b. Lingkungan kelas, c. Pembelajaran, dan d. Tanggungjawab pengembangan profesionalisme diri. 18. Keterampilan dalam belajar mandiri memuat tiga konsep utama yaitu a. belajar bebas (independent learning), b. ketidakbergantungan, dan c. kontrol psikologis. 19. PTK bertujuan memperbaiki kinerja dan layanan pembelajaran, pengembangan kemampuan diagnosis, dan pemecahan masalah bagi guru dan alternatif inovasi pembelajaran. 20. Belajar mandiri dilakukan dengan cara (1) tekun, terus menerus dan tidak berhenti, (2) konsisten, ajeg, disiplin dan tidak bermalasan, (3) terencana dan berorientasi pada kompetensi, (4) fokus kepada pencapaian tujuan, (5) inovatif atau menggunakan cara-cara baru, (6) ada tindaklanjut yang jelas, dan (8) dilakukan sepanjang hidup 21. PKB meliputi meliputi 3 hal yaitu 1) Pengembangan diri dapat dilakukan melalui diklat fungsional maupun diklat teknis, 2) Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi 3 kelompok kegiatan yaitu a. presentasi pada forum ilmiah, b. publikasi hasilpenelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan c. publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, pedoman guru dan buku bidang pendidikan. 3) Karya inovatif dikatagorikan menjadi 2 yaitu a. teknologi tepat guna (karya sains/teknologi) dan b. menemukan/menciptakan karya seni. 22. PKB memiliki mekanisme di antaranya : a. guru melakukan refleksi /evaluasi akhir tahun, b. guru dinilai kinerjanya, c. guru dan koordinator PKB membuat perencanaan KB, d. guru menyetujui rencana kegiatan PKB, e. guru menerima rencana kegiatan PKB final, f. guru menjalankan program PKB sepanjang tahu, g. Koordinator PKB melakukan monev, h. guru menerima perkiraan angka kredit, dan i. guru melakukan berefleksi atau evaluasi akhir tahun. j. Daftar Materi Yang Sulit 1. Penyusunan silabus Dipahami Di Modul Ini 2. PKB k. Daftar Materi Yang Sering Prota prosem Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM 2. Pembelajaran Berbasis Neurosains 3. Pembelajaran Digital 4. Blended Learning No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. pembelajaran STEAM merupakan singkatan Pelajari dari pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics. STEAM dikenal di Indonesia dengan Sciences ebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Technology sebagai ilmu teknologi, Engineering sebagai ilmu teknik, Art sebagai ilmu seni, seperti seni musik, seni lukis, dan seni kriya, serta Mathematics sebagai ilmu matematika. 2. STEAM lebih menekankan untuk mempertahankan keaslian materi pelajaran yang menjadi bidang utama, tidak fokus pada mata pelajaran yang tertanam, dan materi pada pendekatan tertanam tidak dirancang untuk dievaluasi atau dinilai. 3. Pembelajaran STEAM merupakan suatu pendekatan pembelajaran interdisipliner yang inovatif dimana IPA, teknologi, teknik, seni dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata, pembelajaran STEAM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep- konsep, prinsip-prinsip IPA, teknologi, teknik, dan matematika digunakan secara terpadu untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia yang kompetitif (Sahih, 2015). 4. Tujuan pembelajaran STEAM dapat mengasah tingkat literasi STEAM pada peserta didik. Literasi STEAM menjadi tujuan yang dapat dicapai oleh peserta didik maupun pendidik. Bagi peserta didik, literasi STEAM akan berguna dalam perkembangan kehidupannya dan bagi pendidik literasi STEAM bermanfaat menunjang kinerja mendidik generasi yang kompetitif dan kolaboratif. 5. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata 6. Syntax pembelajaran berbasis masalah yaitu : a. Fase 1, orientasi peserta didik kepada masalah b. Fase 2, mengorganisasikan peserta didik c. Fase 3, membimbing penyelidikan individu dan kelompok d. Fase 4, mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Fase 5, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 7. Sistem sosial berarti suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran. Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana seharusnya pendidik memandang, memperlakukan dan merespon peserta didik. Sistem penunjang adalah segala sarana bahan alat atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran. 8. Dampak penyerta dari Problem based Learning meliputi peluang peserta didik memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan memecahkan masalah, meningkatkan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan yangrelevan, membangun pengetahuannya sendiri, menumbuhkan motivasi dalam belajar,meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir, meningkatkan komunikasi dan bekerja sama dalam kelompoknya. 9. Secara garis besar, pembelajaran STEAM berpusat proyek dapat dilakukan menggunakan tahapan sebagai berikut: a. Memilih salah satu topik yang memungkinkan Anda menggabungkan seluruh 5 aspek STEAM b. Menghubungkan topik dengan masalah di dunia nyata c. Mendefinisikan tantangan (apa tujuan pembelajaran akan dicapai peserta didik) d. Memiliki solusi atas penelitian dan curah pendapat peserta didik e. Menjelaskan tantangan kepada peserta didik (gunakan video untuk melibatkan peserta didik) f. Menggunakan rencana desain teknik penyelesaian masalah g. Membimbing peserta didik ketika mereka memilih gagasan dan membuat prototype h. Menguji prototype yang dihasilkan i. Meminta peserta didik mengkomunikasikan temuan mereka j. Mendesain ulang prototype yang dihasilkan sehingga memperoleh prototype sesuai yang diharapkan; 10. Neurosains mempelajari syaraf manusia mulai dari ilmu pengetahuan tentang hubungan sistem saraf otak, perilaku, attitude, aktifitas dan kehidupan manusia dalam konteks lingkungan yang mempengaruhinya. 11. Neurosain mengkaji tentang kesadaran dan kepekaan otak dari aspek biologi, aspek psikologis (seperti ingatan, persepsi), dan kaitannya dengan pembelajaran. 12. batang otak merupakan daerah otak yang berfungsi mengendalikan pertahanan seseorang ketika mendapatkan suatu ancaman, tekanan, kritikan, atau ketika diliputi rasa takut. 13. sistem limbik terletak di bagian tengah atau inti dari otak. Sistem limbik terdiri dari hipokampus, talamus, hipotalamus, dan amigdala. Sistem limbik merupakan daerah otak yang berfungsi mengendalikan emosi seseorang. 14. korteks merupakan daerah otak yang berfungsi mengendalikan kemampuan berfikir atau bernalar seseorang. Bagian otak ini dikenal juga sebagai bagian “kerja sekolah” atau “topi berfikir”. berfikir secara logis, rasional dan analitis, melakukan perencanaan dan pengorganisasian, mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa, mengarahkan pengelihatan dan pendengarannya, serta mengembangkan kreatifitasnya 15. pembelajaran berbasis neurosains dapat dilaksanakan menggunakan lima tahap pembelajaran yaitu a. persiapan, b. akuisisi, c. elaborasi (koreksi kesalahan & pendalaman), d. formasi memori (pembelajaran menggabungkan sandi), dan e. integrasi fungsional (penggunaan yang diperluas). 16. Pembelajaran digital pada hakekatnya adalah pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat dan teknologi digital secara inovatif selama proses belajar mengajar, dan sering juga disebut sebagai Technology Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning. 17. pembelajaran digital adalah praktik pembelajaran yang menggunakan teknologi secara efektif untuk memperkuat pengalaman belajar peserta didik yang menekankan instruksi berkualitas tinggi dan menyediakan akses ke konten yang menantang dan menarik, umpan balik melalui penilaian formatif, peluang untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dan instruksi individual untuk memastikan semua peserta didik mencapai potensi penuh mereka. 18. dasar-dasar pemanfaatan Pembelajaran Digital sebagai berikut: Mengkaitkan pembelajaran digital ke pembelajaran offline, Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah pengetahuan (sebuah materi), Mendapatkan umpan balik yang berkesinambungan dan analisis kemajuan, Mengaktifkan keterlibatan sosial (social engagement), Belajar melalui pendekatan campuran (mix approach), 19. Terkait dengan ragam pemanfaatan Pembelajaran Digital, ada beberapa aplikasi yang dapat diintegrasikan dan dimanfaatkan dalam kelas digital, diantaranya adalah penggunaan mobile learning atau m- learning, pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, Snapchat, Twitter, Whatsapp, Line, dan sebagainya; pemanfaatan pembelajaran berbasis permainan, serta pemanfaatan Cloud Computing 20. blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran konvensional (tatap muka). Pada pembelajaran model ini, peserta didik difasilitasi untuk dapat belajar dan mengulang materi secara mandiri untuk satu bagian sesi menggunakan bahan dan sumber belajar online dan satu bagian sesi lainnya dilakukan secara tatap muka di dalam ruangan kelas 21. tiga alasan utama mengapa guru memilih untuk menggunakan model pembelajaran blended learning, diantaranya yaitu : Meningkatkan kualitas belajar peserta didik, Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam pembelajaran, Meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran 22. pembelajaran ‘blended learning’ juga dapat membantu guru dalam menghadapi permasalahan dalam pembelajaran, diantaranya yaitu: partisipasi, kecepatan belajar, individualisasi, tempat, interaksi pribadi, persiapan, dan umpan balik. 23. banyak model yang dapat digunakan guru untuk mengaplikasikan aktifitas pembelajaran online dan tatap muka dalam pembelajaran blended learning, di antaranya : Model Rotasi (Rotation Model), Model Kelas Flex, Model Self-Blend, Model Enriched- Virtual, dan Memilih model kelas yang sesuai. 24. Beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam proses mengintegrasikan kedua pembelajaran ini diantaranya yaitu: kemampuan dalam memanfaatkan data karakteristik peserta didik, teknik mengajar dan teknik 124 memfasilitasi pembelajaran secara individual dan kelompok, kemampuan mengembangkan interaksi secara online, serta dapat mengaplikasikan kombinasi ketiga kemampuan tersebut kedalam praktek pembelajaran model blended learning. 25. Ada tiga komponen penting harus diperhatikan dalam merancang dan mengembangkan aktifitas pembelajaran dengan model blended learning yaitu: a. Standar capaian dan tujuan pembelajaran b. Penilaian c. Kegiatan pembelajaran. 26. Beberapa aplikasi atau platform yang dapat dimanfaatkan untuk model pembelajaran blended learning yaitu: (a) Moodle; (b) Edmodo; (c) Google Group 27. Daftar Materi Yang Sulit 1. Neurosains Dipahami Di Modul Ini 28. Daftar Materi Yang Sering Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul PERANCANGAN
PEMBELAJARAN INOVATIF Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran Inovatif 2. Merancang Pembelajaran STEAM 3. Merancang Pembelajaran Blended Learning 4. Merancang Pembelajaran Project Based Learning No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Pengertian rancangan pembelajaran Pelajari sebelumnya dikemukakan oleh Reigeluth (1983) yaitu suatu sistem pengembangan setiap unsur atau komponen pembelajaran, meliputi; tujuan, isi, metode, dan pengembangan evaluasi. 2. rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji. 3. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity), kemampuan literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajarannya 4. Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada: Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan Penutup Pembelajaran, serta Penilaian Pembelajaran. 5. Teknis menyusun rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad 21 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Identitas sekolah, Kelas/ semester, tema, sub tema, muatan terpadu (kalau ada), pembelajaran, dan alokasi waktu diisi dengan benar. b. KI ditulis berdasar kesesuaian dengan silabus sebagaimana diatur dalam Permendikbud No.22 tahun 2016. c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi d. Tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD sesuai modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018). e. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) f. Materi Pembelajaran g. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran h. Media dan Bahan i. Bahan j. Sumber Belajar k. Langkah-langkah Pembelajaran l. Penilaian m. Pembelajaran Remedial n. Pembelajaran Pengayaan 6. Rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM merupakan segala persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi (integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 7. Langkah-langkah perancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM akan difokuskan pada komponen RPP yang terkait langsung dengan unsur STEAM, yaitu: Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Sumber Belajar, Langkah- langkah Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Pembelajaran. 8. Rumusan tujuan pembelajaran yang baik seharusnya memenuhi unsur ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) 9. Rumusan tujuan pembelajaran sebaiknya mengacu prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevance atau Realistic, dan Timely atau Timebound) 10. Model-model pembelajaran yang cocok untuk pendekatan pembelajaran STEAM antara lain: Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning); Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Based Learning), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) 11. Penilaian pembelajaran yang menerapkan pendekatan STEAM dengan pola tertanam maka hanya mata pelajaran sebagai bidang utama yang perlu dinilai pada semua aspeknya, baik spiritual, sosial, pengetahuan, maupun keterampilannya. 12. Remedial a. Jika ada siswa yang belum tuntas dalam memahami materi guru memberikan materi ulang tentang materi sebelumnya. b. Guru memberikan remedial untuk siswa yang belum tuntas ada soal evaluasi sebelumnya. c. Pengayaan a. Jika ada siswa yang sudah tuntas dalam memahami materi guru memberikan materi dan atau tambahan. b. Guru memberikan pengayaan untuk siswa yang telah tuntas pada evaluasi sebelumnya. d. Model pembelajaran “blended learning” secara umum dapat di kelompokkan menjadi 4 model, yaitu: rotation model (model rotasi), flex model (model fleksibel), self-blend model (model pengaturan diri), dan enriched-virtual model; dimana rotation model sendiri dapat dikelompokkan lagi ke dalam 4 model, yaitu: station rotation model, lab rotation model, flipped classroom model, dan individual rotation model. e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran inovatif “blended learning” diantaranya, yaitu: kegiatan pembelajaran harus berpusat pada mahasiswa, mengembangkan keterampilan abad 21 (berfikir kritis dan kreatif, berkolaborasi, serta berkomunikasi), mengintegrasikan ICT, mengembangkan karakter, serta berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) dan keterampilan belajar. f. Ada beberapa aplikasi teknologi e-learning yang tersedia gratis di enternet yang bisa dipakai guru untuk melaksanakan pembelajaran “blended learning” di sekolah, diantaranya yaitu: Cisco Webex, SEVIMA edlink, Google Classroom, Zoom Cloud Meeting, Edmodo, Moodle, dan Schoology. g. Pjbl bisa dikatagorikan menjadi : a. Proyek terstruktur (structured project), b. Proyek sesuai topik (topic related project), c. Proyek terbuka tertutup (open ended project). d. Prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik adalah a. Melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, b. Negosiasi sosial dalam proses belajar, c. Kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, d. Dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar, dan e. Dorongan merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu dipelajari. f. Langkah-langkah merancang pembelajaran dengan model pembelajaran pjbl yaitu : a. Menuliskan KI sesuai dengan jenjang kelas b. Menelaah KD manakah yang paling cocok diterapkan dalam pembelajaran dengan pendekatan pjbl c. Tuliskan kembali identitas RPP d. Menuliskan indikator e. Menuliskan tujuan pembelajaran f. Menyusun Materi Pembelajaran g. Menentukan Metode Pembelajaran h. Sumber Belajar i. Langkah-langkah Pembelajaran j. Penilaian Hasil Pembelajaran g. Daftar Materi Yang Sulit Tujuan pembelajaran SMART Dipahami Di Modul Ini h. Daftar Materi Yang Sering PJBL dan PJBL STEAM Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (Profesional)
Judul Modul 1 STRUKTUR ATOM DAN SISTEM
PERIODIK UNSUR Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom 2. Atom, Molekul dan Ion 3. Sistem Periodik Unsur 4. Sifat Keperiodikan Unsur No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Pada hakikatnya semua zat kimia di bentuk Pelajari oleh atom 2. Teori atom modern berdasarkan percobaan – percobaan para alhi terdiri dari 5 model, yaitu model atom Dalton, Model Atom Thomson, Model Atom Ruthertford, Model Atom Bohr, dan Model Atom Mekanika Gelombang. 3. Menurut Dalton, Atom adalah partikel terkecil dari suatu materi dalam bentuk bola pejal yang memiliki sifat tidak dapat dibagi lagi, tidak dapat di ciptakan kembali ataupun di musnahkan. Reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom. Teori atom ini juga di dasarkan pada 3 hukum dasar kimia. Di antara nya hukum kekekalan massa (Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Proust) dan hukum perbandingan berganda (Dalton). 4. Menurut Thomson, Atom adalah partikel yang bermuatan positif namun pada permukaannya tersebar partikel negative yang disebut electron. Hal ini di dasarkan pada percobaan tabung sinar katode oleh crookes dan percobaan besar muatan oleh Goldstein.
5. Menurut Rutherford, Atom adalah partikel
yang terdiri dari inti yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa, di sekitar inti terdapat electron yang bergerak mengelilinginya di dalam ruang hampa.
6. Menurut Bohr, atom adalah partikel yang
memiliki inti yang dikelilingi oleh electron yang beredar pada lintasan tertentu yang stationer. Dan electron dalam suatu atom yang beredar pada lintasan ke lintasan dengan menyerap atau melepaskan energy. Model atom Bohr didasarkan pada percobaan spektrum atom hidrogen. Elektron mempunyai tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut juga lintasan. Lintasan-lintasan itu secara berurutan disebut kulit K, L, M, N dan seterusnya. Elektron itu dapat naik ke tingkat lebih tinggi bila menyerap sinar dengan panjang gelombang tertentu, atau turun ke yang lebih rendah dan besarnya energi sambil melapaskan sinar dengan panjang gelombang tertentu pula.
7. Menurut model atom mekanika gelombang,
elektron dalam atom memiliki sifat partikel dan sifat gelombang sehingga elektron memiliki sifat dualistik. Elektron berputar mengeliling inti membentuk gelombang bukan berupa garis lingkaran. Akibatnya kedudukan elektron di sekitar inti tidak diketahui dengan pasti, yang diketahui hanya daerah kebolehjadian atau orbital.
8. Joseph John Thomson (1897) menemukan
bahwa sinar dari pelat katoda merupakan partikel penyusun atom bermuatan negatif yang disebut elektron. Ernest Rutherford (1908) menemukan bahwa partikel positif terpusat pada inti atom yang dikenal sebagai proton. James Chadwick (1932), melakukan percobaan dengan cara menembakkan sinar alfa bermuatan negatif ke atom berilium. Percobaan ini mendeteksi adanya partikel tidak bermuatan / neutral yang disebut neutron. 9. Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terkait bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga ikatan kimia). 10. Nomor atom suatu unsur adalah jumlah proton dalam inti atom dari unsur tersebut; nomor atom menentukn identitas suatu unsur. Nomor massa adalah hasil penjumlahan antara jumlah proton dan jumlah neutron dalam inti. 11. Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama yang mempunyai jumlah proton yang sama tetapi jumlah proton yang bereda. Isobar adalah sejumlah unsur yang mempunyai nomor massa sama (Z) tapi nomor atom berbeda. Isoton adalah sejumlah unsur yang mempunyai jumlah neutron yang sama tapi proton yang berbeda. Isoelektron adalah atom atau ion yang memiliki jumlah elektron yang sama, sehingga konfigurasi elektronnya juga sama. 12. Setiap senyawa memiliki nama tertentu sesuai aturan penamaannya secara kimia. 13. Pada abad ke-19 telah menyusun table periodic dengan pengetahuannya mengenai massa atom, yang pengetahuan itu berkembang dengan beberapa ahli kimia, dia antaranya Johann W Dobereiner (1817) atau di kenal dengan Triad Dobereiner mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata- rata dari dua unsur lain yang mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium. Unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebut triade.
14. John A R Newlands (1865) menyatakan
bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya.
15. Lothar Meyer dan Dimitri Ivanovich
Mendeleev (1869) mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. 16. Menurut Henry G J Moseley (1887), sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodic. 17. Sistem Periodik Modern disusun berdasarkan konfigurasi elektron unsur. Sistem periodik dibagi dalam tingkatan orbital s, p, d, dan f serta terdiri atas golongan utama (orbital s dan p) dan golongan transisi (orbital d dan f). unsur yang memiliki golongan yang sama akan memiliki electron valensi yang sama dan yang memiliki periode yang sama mempunyai jumlah kulit atom yang sama. Unsur yang cenderung melepaskan elektron disebut logam (unsur pada orbital s, d, f dan sebagian p) dan yang cenderung menerima elektron disebut bukan logam (sebagian blok p). 18. Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan tunggal. Jari- jari atom unsur diukur dari jarak dua atom kristal padatnya, sedangkan unsur non logam dari panjang ikatan kovalen tunggal. Dalam satu periode jari-jari bertambah dari kiri ke kanan sedangkan dalam satu golongan jari-jari bertambah dari atas ke bawah. 19. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terlemah suatu atom. Dalam satu periode energi ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan, sedangkan dalam satu golongan energi ionisasi pertama bertambah dari bawah ke atas. 20. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom. Dalam satu periode afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan, sedangkan dalam satu golongan afinitas elektron bertambah dari bawah ke atas. 21. Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron yang dipakai bersama dalam ikatan kovalen. Dalam satu periode keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan, sedangkan dalam satu golongan keelektronegatifan bertambah dari bawah ke atas. 3. Daftar Materi Yang Sulit 1. Orbital dalam bentuk balon Dipahami Di Modul Ini 2. Spin electron 3. Rumus empiris 4. Tatacara menghafal unsur golongan B 4. Daftar Materi Yang Sering 1. Sifat Keperiodikan Unsur Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 2 IKATAN KIMIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ikatan Ion 2. Ikatan Kovalen 3. Gaya Antar Molekul 4. Pengaruh Struktur Molekul Terhadap Sifat Zat No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang 1. Ikatan kimia di definisikan sebagai gaya yang Di Pelajari menyebabkan sekumpulan atom yang sama atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang sama, memiliki tingkat energy lebih rendah dan lebih stabil di bandingkan atom – atomnya. 2. Ikatan ion terbentuk karena penggunaan bersama beberapa pasang electron oleh beberapa atom. Dapat disebut juga gaya elektrostatik yang menyatukan ion dalam senyawa ionic yang terjadi pada atom yang berada di golongan IA dan IIA dengan atom pada golongan lain. Lebih tepatnya antara atom logam dan atom nonlogam. 3. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama beberapa pasang electron oleh beberapa atom. 4. Ikatan logam terjadi antara atom sesame logam, ikatan hydrogen adalah interaksi antar atom hydrogen dalam ikatan polar dengan atom yang elektronegatif seperti O, N, dan F, sedangkan gaya Van Der Waals merupakan gaya antar molekul. 5. Struktur lewis adalah struktur yang menggambarkan penggabungan dua atau lebih menggunakan lambang titik lewis dengan satu titik lewis melambangkan satu electron valensi suatu atom.
6. Ikatan kovalen pada molekul H2 dapat menyatukan atom – atom karena keseimbangan di antara keduanya tarikan inti – electron dan tolakan electron – electron dan inti – inti. 7. Beberapa jenis ikatan kovalen
8. Jenis ikatan dimana kedua electron dari
pasangan bersama berasal dari salah satu dari dua atom disebut ikatan kovalen koordinasi. 9. Lima geometri dasar molekul
10. Molekul BeCl2 yakni atom yang terletak di garis
lurus atau membentuk sudut kurang dari 180˚ di kenal dengan molekul yang memiliki dua domain electron di sekitar atom pusat. BF3 adalah tiga domain electron di sekitar atom pusat. CH4 adalah empat domain electron di sekitar atom pusat. PCl5 adalah lima domain electron di sekitar atom pusat. SF6 adalah enam domain electron di sekitar atom pusat. 11. Gaya antar molekul merupakan gaya Tarik – menarik antara molekul – molekul. 12. Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul – molekul polar yang memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi dari pada molekul non polar dengan massa molar yang sama. 13. Daya disperse (gaya London) merupakan gaya Tarik menarik antara molekul – molekul dengan dipol sesaat, dengan meningkatnya massa molar karena molekul dengan massa molar yang lebih besar cenderung memiliki lebih banyak electron. 14. Ikatan hydrogen merupakan gaya Tarik menarik antar molekul yang terjadi antara atom hydrogen dengan atom elektronegatif. 15. Perbedaan antara padatan dan cairan adalah dalam kebebasan bergerak molekul atau atom penyusunnya. Cairan mempunyai kepadatan yang tinggi dan mengambil bentuk wadahnya sedangkan padatan memiliki bentuk yang pasti. 16. Kompresibilitas adalah ukuran kemampuannya yang di paksa menjadi volume yang lebih kecil. 17. Tegangan permukaan adalah atraksi antarmolekul yang cenderung menarik molekul ke dalam cairan dan menyebabkan permukaan mengencang seperti lapisan tipis elastis. 18. Kapilaritas adalah perekat kekuatan antara cairan dan dinding tabung yang cenderung meningkatkan luas permukaan cairan. Ketegangan permukaan cairan cenderung mengurangi area, sehingga menarik cairan ke tabung. Naik nya cairan sampai gaya gravitasi pada cairan menyeimbangkan daya rekat dan kohesif. 19. Viskositas adalah kemudahan molekul cairan bergerak relative yang bergantung pada kekuatan gaya Tarik menarik antara molekul dan struktur molekul. 20. Air adalah pelarut yang baik untuk bahan senyawa ionic atau zat – zat yang mampu membentuk ikatan hydrogen. 21. Padatan ionic adalah padatan yang unit kompositnya suatu formula, senyawa yang disusun berdasarkan kation dan anion netral elektrik terkecil. 22. Kristal kovalen merupakan atom yang di satukan di dalam jaringan tiga dimensi yang luas seluruhnya oleh ikatan kovalen. 23. Padatan molecular adalah padatan unit kompositnya adalah molekul. Yang disatukan oleh jenis – jenis gaya antar molekul, gaya disperse, gaya dipol-dipol, dan ikatan hydrogen. 24. Kristal logam adalah Kristal yang setiap titik kisi dalam kristalnya ditempati oleh atom logam yang sama. 25. Daftar Materi Yang Sulit 1. Energi kisi ikatan ion Dipahami Di Modul Ini 2. Muatan formal ikatan kovalen 3. Konsep resonansi 26. Daftar Materi Yang 1. Oktet yang diperluas Sering Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 3 STOIKIOMETRI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metoda Ilmiah dan Faktor Konversi 2. Materi dan Hukum Dasar Kimia 3. Massa Atom, Massa Molar dan Rumus Senyawa 4. Persamaan Reaksi No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Atom bergabung dalam berbagai cara Pelajari untuk membentuk suatu bahan kompleks yag kita temukan di dunia makroskopis yang pada umumnya merefer pada objek yang secara fisik dapat di ukur dan di amati oleh mata telanjang yang terlihat di sekitar kita. 2. Factor konvesi berperan mengubah satuan yang diberikan ke satuan yang di inginkan dan merupakan hubungan yang tepat antara dua kuantitas yang di nyatakan sebagai pecahan. 3. Hukum perbandingan volume menyatakan bahwa pada temperature dan tekanan tetap, perbandingan volume gas – gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi. 4. Tetapan Avogadro merupakan jumlah partikel dalam 1 mol zat. 1 mol zat = 6,02 x 1023 5. Ar suatu unsur adalah perbandingan 1 antara massa 1 atom unsur dengan 12 massa atom C-12. Atau dapat di katakana 1 atom suatu unsur adalah sama dengan Ar SMA unsur atau 1 SMA = 1,66 x 10−24 g. 6. Volume 1 mol gas apa saja pada tekanan dan suhu yang tetap adalah sama. 7. Hukum perbandingan volume menyatakan bahwa perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien masing-masing gas tersebut. 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑔𝑎𝑠 𝐴 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐴 = 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐵 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑔𝑎𝑠 𝐵 8. Tetapan Avogadro di definisikan sebagai jumlah partikel dalam 1 mol zat 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑚𝑜𝑙 = 6,02 𝑥 1023 9. Massa molar adalah perbandingan antara 1 massa 1 atom unsur itu dengan massa 12 atom C-12. 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑙 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 10. Volume Molar Gas dapat dinyatakan bahwa volume 1 mol gas apa saja pada tekanan dan suhu yang tetap adalah sama. 𝐿 𝑚𝑜𝑙 = 22,4 11. Materi dapat juga dikelompokkan berdasarkan komposisinya yaitu unsur, senyawa dan campuran. Unsur merupakan zat yang tidak diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih unsur yang berbeda di mana unsur tersebut selalu bergabung dan bereaksi dalam perbandingan massa unsur yang tetap. Campuran merupakan gabungan yang terbentuk dari unsur dan senyawa atau senyawa dan senyawa ataupun unsur dan unsur. 12. Hukum perbandingan berganda berbunyi setiap kali dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, massa yang berbeda satu unsur yang bergabung dengan massa yang sama dari unsur lainnya dengan perbandingan bilangan bulat yang kecil. 13. Campuran adalah kombinasi dari dua atau lebih zat di mana masing-masing zat mempertahankan identitas kimianya sendiri. 14. Pemisahan campuran dengan cara memisahkan campuran berdasarkan perbedaan sifatnya. 15. Satu AMU di definisikan sebagai massa dari seperduabelas massa satu atom Carbon-12 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋 𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋 𝑎𝑚𝑢 𝐴𝑟 = = 1 1 𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12 𝑎𝑚𝑢 12 16. Massa molekul dapat juga dihitung dengan menjumlahkan massa atom yang terikat pada molekul tersebut. 17. Massa molekul adalah jumlah massa atom pada molekul tersebut. Massa molar molekul merupakan massa 1 mol molekul tersebut. 18. Rumus molekul memperlihatkan secara pasti jumlah dari atom unsur yang berikatan membentuk molekul melalui ikatan kovalen. 19. Rumus empiris menunjukkan bahwa atom-atom yang terikat dan rasio paling sederhana dari atom-atomnya. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang menyatakan bahwa jumlah dan jenis atom yang sesungguhnya terikat pada suatu molekul. 20. Reaksi kimia adalah satu atau lebih zat kimia yang membentuk zat berbeda maupun residu. 21. Reaksi dekomposisi merupakan satu senyawa yang terurai menghasilkan dua atau lebih senyawa lain. Reaksi kombinasi merupakan proses dua atau lebih zat menjadi satu produk. Reaksi pembakaran merupakan reaksi yang cepat menghasilkan nyala. 22. Pada persamaan reaksi setara, jumlah mol satu senyawa adalah ekuivalen (setara, sebanding) dengan jumlah mol dari senyawa lainnya pada persamaan reaksi tersebut. 2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Proses pemisahan campuran Dipahami Di Modul Ini 2. Persen komposisi unsur 3. Daftar Materi Yang Sering Rumus mol = gram / Mr yang tidak Mengalami Miskonsepsi digunakan lagi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 4 KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS
DAN ELEKTROKIMIA Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kinetika Kimia 2. Kesetimbangan Kimia 3. Energetika 4. Redoks dan Elektrokimia No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang 1. Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia Di Pelajari yang mempelajari dinamika reaksi yang meliputi laju reaksi, orde reaksi yang diperoleh dari hasil percobaan, hukun atau persamaan laju, konstanta laju dan mekanisme reaksi. 2. Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi maupun produk dalam satuan waktu. 3. Laju reaksi terbagi menjadi dua yaitu laju reaksi rata-rata dan laju reaksi sesaat. Laju reaksi rata-rata adalah perubahan konsentrasi zat dalam selang waktu tertentu, laju reaksi rata- rata menggunakan Δt. Sedangkan laju reaksi sesaat adalah perubahan konsentrasi zat pada waktu tertentu, laju sesaat dari suatu reaksi tidak dihitung, tetapi diperoleh dari aluran perubahan konsentrasi terhadap waktu biasanya menggunakan diferensial. 4. Hukum laju merupakan persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan konstanta laju dan konsentrasi reaktan. Sedangkan jumlah dari pangkat-pangkat konsentrasi reaktan yang ada dalam hukum laju disebut dengan orde reaksi keseluruhan. 5. Suatu reaksi dikatakan orde nol, apabila konsentrasi dari reaktan tidak mempengaruhi laju reaksi 6. Waktu paro dilambangkan dengan t1/2. Waktu paro ini adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk bereaksi sehingga konsentrasi pereaksi menjadi setengah 7. Persamaan laju adalah persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan konsentrasi/tekanan spesi yang terlibat dalam reaksi (pereaksi, hasil reaksi, katalis, dll.) 8. Konstanta laju adalah suatu konstanta pada laju reaksi, dimana laju reaksi apabila semua konsentrasi pereaksi 1 molar 9. Mekanisme reaksi terdiri atas beberapa tahap yaitu a. Reaksi elementer dan reaksi rumit b. Tahap penentu laju c. Kemolekulan reaksi d. Reaksi rantai e. Hukum laju dari mekanisme reaksi 10. Faktor-faktor yang menentukan tumbukan efektif yaitu energi kinetik partikel (molekul) dan orientasi atau arah partikel. 11. Laju reaksi kimia juga tergantung pada hasil kali frekuensi tumbukan dengan fraksi molekul yang memiliki energi sama atau melebihi energi pengaktifan. Karena fraksi molekul yang teraktifkan biasanya sangat kecil, maka laju reaksi jauh lebih kecil daripada frekuensi tumbukannya sendiri. 12. Factor-faktor yang memperngaruhi laju reaksi yakni : a. Keadaan pereaksi / keraktifan zat b. Pengaruh konsentrasi c. Pengaruh luas permukaan d. Pengaruh suhu e. Pengaruh katalis 13. Kesetimbangan kimia terjadi jika reaksinya bolak balik (reversibel). Pada reaksi kesetimbangan terdapat 2 proses reaksi yaitu reaksi ke arah produk dan reaksi ke arah reaktan. Kesetimbangan kimia disebut juga dengan kesetimbangan dinamis (berlangsung terus menerus). 14. Q (Reaction Question ) atau disebut juga dengan question reaksi yaitu Perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan koefisien reaksi terhadap hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien untuk reaksi yang belum mencapai kesetimbangan . 15. K (konstanta kesetimbangan): yaitu Perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan koefisien reaksi terhadap hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien untuk reaksi yang telah mencapai kesetimbangan. 16. Berdasarkan harga Q dan K ini, maka dapat diprediksi arah dari reaksi. a. Jika Q > K, sistem reaksi reversibel kelebihan produk dan kekurangan reaktan. Agar reaksi mencapai kesetimbangan maka reaksi bergeser ke arah reaktan. b. Jika Q < K, sistem reaksi reversibel kelebihan reaktan dan kekurangan produk. Agar reaksi mencapai kesetimbangan maka reaksi bergeser ke arah produk c. Q = K, reaksi setimbang ( kecepatan reaksi ke arah produk = kecepatan ke arah reaktan kembali). 17. Beberapa reaksi kimia berlangsung dalam satu arah. Kebanyakan merupakan reaksi reversibel. 18. Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sama disebut kesetimbangan fisika karena perubahan terjadi hanya pada proses fisis. 19. Pada keadaan setimbang, perbandingan hasil kali konsentrasi produk yang dipangkatkan dengan koefisiennya terhadap hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya adalah tetap 20. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang melibatkan gas selain dapat dinyatakan dengan konsentrasi (Kc), juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas dalam campurannya (Kp) 21. Kc tidak sama dengan Kp, karena tekanan parsial reaktan dan produk tidak sama dengan konsentrasinya jika dinyatakan dalam mol per liter. 22. Kesetimbangan disosiasi dapat terjadi bila pada mulanya sistem mengandung pereaksi, dan kemudian terurai menjadi hasil reaksi. 23. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan Kimia yaitu : a. Pengaruh Konsentrasi b. Pengaruh Suhu c. Pengaruh Volume dan Tekanan 24. Menurut asas Le Chatelier, suatu kesetimbangan bila diganggu akan bergeser sedemikian rupa sehingga pengaruh gangguan itu sekecil mungkin. Faktor yang menggeser kesetimbangan adalah perubahan konsentrasi, suhu, tekanan, dan volume. Kesetimbangan bergeser dari arah penambahan komponen atau ke arah pengurangan komponen. 25. Sistem adalah Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian atau yang akan kita pelajari Lingkungan adalah Suatu yang berada diluar system 26. Kerja adalah setiap bentuk energi yang bukan kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan. 27. Kalor (q): energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem, akibat perbedaan suhu sistem dan lingkungan. 28. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi suatu partikel terdiri dari energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial adalah energi yang didasarkan pada posisi benda, dipengaruhi oleh massa, tinggi dan gaya gravitasi. Energi kinetik adalah energi pada benda yang bergerak. Energi kinetik ini dipengaruhi oleh massa dan kecepatan dari benda. 29. Energi dalam adalah energi total (energi potensial dan energi kinetik) yang terkandung dalam suatu materi. 30. Hukum pertama termodinamika disebut juga dengan hukum kekekalan energi yang berbunyi ”Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat dirubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain”. 31. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai pelepasan kalor atau sistem melepaskan kalor ke lingkungan. 32. Reaksi endoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai penyerapan kalor atau sistem menyerap kalor dari lingkungan. 33. Jika reaksi melepaskan kalor: H negatif (reaksi eksoterm) Jika reaksi menerima kalor: H positif (reaksi endoterm) 34. Entalpi pembentukan standar (standard enthalpy of formation, Δhf°) suatu zat adalah perubahan entalpi yang terjadi dalam pembentukan satu mol zat/senyawa dari unsur- unsurnya pada keadaan standar (T = 298K P= 1atm) 35. Entalpi penguraian standar adalah ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. 36. Entalpi pembakaran standar adalah ΔH dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu zat pada keadaan standar. 37. Kalor reaksi (ΔH) dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu: dengan metode kalorimetri menggunakan alat kalorimeter bom, hukum Hess, entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan 38. Hukum Hess dapat dinyatakan dalam diagram entalpi, manipulasi persamaan termokimia, dan menggunakan entalpi pembentukan standar (δhf°). 39. Hukum Hess yang menyatakan: “Kalor yang menyertai suatu reaksi tidak bergantung pada jalan yang ditempuh, tetapi hanya pada keadaan awal (sebelum reaksi) dan keadaan akhir (setelah reaksi)”. 40. Energi ikatan adalah energi yang terlibat dalam pembentukan atau pemutusan ikatan. Energi ikatan terbagi atas dua yaitu: energi disosiasi ikatan (D) dan energi ikatan rata-rata (𝜀). 41. Energi disosiasi ikatan adalah perubahan entalpi yang terjadi dalam proses pemutusan ikatan dalam molekul dwiatom atau ikatan tertentu dalam suatu senyawa dalam keadaan gas. 42. Energi ikat rata-rata adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam semua senyawa yang mengandung ikat tersebut. 43. Kespontanan suatu proses atau reaksi dapat kita prediksi dengan mengetahui dua hal tentang sistem itu, yaitu: perubahan entalpi, yang hampir setara dengan ∆𝐸 untuk kebanyakan proses dan entropi (S), yakni ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu sistem. Semakin besar ketidakteraturan suatu sistem, semakin besar entropinya. Sebaliknya, semakin teratur suatu sistem semakin, semakin kecil entropinya. 44. Hubungan antara entropi dan kespontanan reaksi dinyatakan oleh hukum kedua termodinamika yaitu entropi alam semesta (universe) akan meningkat dalam proses spontan dan tidak berubah dalam proses kesetimbangan. 45. Energi bebas ialah energi yang tersedia untuk melakukan kerja. Syarat-syarat untuk kespontanan dan kesetimbangan pada suhu dan tekanan tetap dari segi ∆𝐺: ∆𝐺 < 0 Reaksi spontan ∆𝐺 > 0 Reaksi non spontan, reaksi ini spontan pada arah yang berlawanan ∆𝐺 = 0 Sistem berada pada kesetimbangan, tidak ada perubahan bersih 46. Apabila suatu reaksi melepaskan elektron dan bilangan oksidasi unsur menjadi bertambah atau naik, maka reaksi ini disebut dengan oksidasi. Dan sebaliknya jika reaksi menangkap elektron dan bilangan oksidasi unsur menjadi berkurang atau turun, maka reaksi disebut dengan reduksi. 47. Spesi yang memberikan elektron mengalami oksidasi disebut reduktor dan spesi yang menerima elektron mengalami reduksi disebut oksidator. 48. Suatu reaksi redoks terdiri atas dua setengah reaksi yaitu setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi. 49. Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom dalam molekul atau senyawa ion saat semua elektron berikatan tertarik ke arah atom yang lebih elektronegatif. 50. Hirarki dalam menentukan bilangan oksidasi a. Bilangan oksidasi b. Atom dari unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi 0 c. Logam golongan IA, IIA, IIIA mempunyai bilangan oksidasi +1, +2, +3 secara berurutan d. Bilangan oksidasi F dalam selalu -1 e. Bilangan oksidasi H biasanya +1, namun jika berikatan dengan logam membentuk senyawa hidrida, bilangan oksidasi H= -1 f. Oksigen dalam senyawa non-peroksida mempunyai bilangan oksidasi -2, namun jika dalam senyawa peroksida seperti H2O2 dan superoksida seperti nao2, bilangan oksidasi Oksigen berturut-turut adalah -1 dan -1/2 g. unsur-unsur golongan VIIA punya bilangan oksidasi -1 h. Unsur-unsur golongan VIA punya bilangan oksidasi -2 i. Unsur-unsur golongan VA punya bilangan oksidasi -3 j. Jika terdapat konflik antara dua dari aturan ini, pilih aturan dengan nomor terendah dan abaikan aturan dengan nomor yang lebih tinggi 51. Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi simultan oleh suatu spesi disebut reaksi disproporsionasi atau reaksi autoredoks. 52. Prinsip penyetaraan reaksi redoks adalah jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh oksidator. Ada dua cara yang bisa kita gunakan untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi. 53. Suatu ekuivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah oksidator yang dapat menerima satu mol elektron. Suatu ekuivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah reduktor yang dapat memberi satu mol elektron. 54. Logam seng dan tembaga pada sel ini merupakan elektroda. Elektroda mengalirkan arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari suatu larutan. Elektroda terbagi dua, yaitu anoda dan katoda. 55. Sel volta merupakan sel yang merubah perubahan energi bebas suatu reaksi spontan menjadi energi kinetik dari elektron (disebut juga sebagai energi listrik) yang mengalir melalui suatu sirkuit. 56. Hukum Faraday 1: “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan ”. 57. Hukum Faraday 2: “Jumlah zat yang dihasilkan oleh arus yang sama dalam beberapa sel yang berbeda sebanding dengan berat ekuivalen zat tersebut“. 58. Kegunaan hidrolisis yaitu : a. Produksi hydrogen b. Pembuatan klor dan natrium c. Pembuatan natrium hidroksida d. Pembuatan aluminium, magnesium dan tembaga e. Penyepuhan listrik 59. Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda tergantung pada beberapa faktor yaitu: a. Jenis kation dan anion dalam sel b. Keadaan ion, apakah fasa cair (lelehan) atau larutan c. Jenis elektroda ( elektroda inert atau elektroda aktif) d. Potensial listrik 2. Daftar Materi Yang Sulit 1. Orde reaksi Dipahami Di Modul Ini 2. Sel elektrokimia 3. Daftar Materi Yang Sering Mengalami Miskonsepsi
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 5 LARUTAN DAN SISTEM KOLOID Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Asam, Basa, Ph dan Indikator 2. Reaksi Asam Basa dan Ksp 3. Sifat Koligatif Larutan 4. Larutan dan Sistem Koloid No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang Di 1. Larutan merupakan campuran homogeny Pelajari antara dua zat tunggal atau lebih. Yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak sedangkan pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit. 2. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang mengandung sejumlah maksimum zat yang dapat larut di dalam pelarut pada suhu tertentu. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan larutan jenuh. Sedangkan larutan belum jenuh adalah larutan yang mengandung lebih sedikit zat terlarut dibandingkan larutan jenuh. 3. Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat terlarut yang terdapat dalam setiap satuan pelarut atau larutan. 4. Svante August Arrhenius (1859 – 1927) menyatakan bahwa sifat asam basa suatu zat ditentukan oleh jenis ion yang dihasilkan di dalam air. Asam adalah suatu jenis zat yang dalam air melepaskan ion hydrogen. Sedangkan basa adalah suatu jenis zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida. 5. J.N. Bronsted dan T.M. Lowry (1923) menyatakan bahwa asam adalah spesi yang memberi (donor) proton sedangkan basa adalah spesi yang menerima (akseptor) proton pada suatu reaksi pemindahan proton. 6. G.N Lewis (1923) menyebutkan teori asam dan basa yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan electron bebas. Yang mana asam adalah suatu senyawa yang mampu meneriman pasangan electron atau akseptor electron. Sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapat memberikan pasangan electron kepada senyawa lain atau donor electron. 7. Indikator asam basa adalah zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Indikator adalah suatu asam lemah atau basa lemah dan warnanya berbeda dalam lingkungan asam dan basa. Indikator akan berubah warna dalam rentang pH yang ditentukan. Indikator bisa dalam bentuk alami dan buatan. 8. Trayek perubahan warna
9. Kemampuan air berperan sebagai asam dan
basa sekaligus disebut amtofer. Kw = 10−14 pKw = 14 𝑝𝐻 = −𝑙𝑜𝑔(𝐻 + ) 𝑝𝑂𝐻 = − 𝑙𝑜𝑔(𝑂𝐻− ) 𝑝𝐾𝑤 = −log 𝐾𝑤 netral jika (𝐻+) = (𝑂𝐻−) maka pH larutan = 7 asam jika (𝐻+) < (𝑂𝐻 −) maka pH larutan > 7 basa jika (𝐻 + ) > (𝑂𝐻− ) maka ph larutan < 7 10. Penggunaan konsep pH di temukan oleh Soren Sorensen (1868 – 1939) 11. Untuk asam kuat (𝐻+ ) = valensi x (asam) Untuk basa kuat (𝑂𝐻− ) = valensi x (basa) Untuk asam lemah (𝐻+ ) = (HA) x 𝛼 (𝐻+ ) = √𝐾𝑎𝑥 (𝐻𝐴) 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛 𝛼= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎 Untuk basa lemah (𝑂𝐻− ) = √𝐾𝑏 𝑥 (𝑀 𝑂𝐻) 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛 𝛼= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎 12. Asam kuat dan basa kuat mempunyai nilai Ka dan Kb yang sangat besar. Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna di dalam larutan menjadi ion – ion penyusunnya. 13. Asam lemah dan Basa lemah terionisasi sebagian jika dilarutkan dalam air sehingga reaksi ionisasi membentuk reaksi kesetimbangan. 14. Reaksi penetralan termasuk reaksi pada larutan elektrolit yaitu reaksi asam dengan basa sampai terjadi suasana netral. 15. Larutan penyangga adalah larutan yang pH nya yang relative tidak berubah apabila ditambahkan sedikat asam atau sedikit basa. 16. Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara. Pertama, dengan cara mencampurkan langsung komponen- komponennya yaitu suatu asam lemah dengan garamnya atau suatu basa lemah dengan garamnya. Kedua dengan cara mencampurkan asam lemah dan basa kuat dengan jumlah asam lemah yang berlebih atau mencampurkan basa lemah dan asam kuat dengan jumlah basa lemah berlebih. 17. a. Mencampurkan asam lemah atau basa lemah dengan garamnya. Contoh: 1) H2CO3 dicampur dengan NaHCO3, NaHCO3 membentuk ion HCO3− . sehingga terbentuk larutan penyangga H2CO3/HCO3− . 2) NH3(aq) dicampur dengan NH4Cl. NH4Cl membentuk ion NH 4+ ., sehingga terbentuk larutan penyangga NH3(aq)/ NH 4+ . b. Mencampurkan asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat. Contoh: 1) Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH akan bereaksi dengan persamaan reaksi: CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l). Jika jumlah CH3COOH yang direaksikan lebih banyak daripada NaOH maka akan terbentuk CH3COONa dan ada sisa CH3COOH sehingga terjadi larutan penyangga CH3COOH/CH3COO– . 2) Campuran NH3(aq) dengan HCl akan bereaksi dengan persamaan reaksi NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) . Jika jumlah NH3(aq) berlebih setelah bereaksi akan terbentuk NH4Cl dan ada sisa NH3(aq) sehingga terjadi larutan penyangga NH3(aq)/ NH 4+ . 18. asam kuat + Basa Kuat (tidak mengalami hidrolisis) 𝐻𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐾𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝐾𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) Asam kuat + basa lemah (sebagian) 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 → 𝑁𝐻4 𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) Basa kuat + asam lemah (sebagian) 𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) Asam lemah + basa lemah (sempurna) 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝑁𝐻4 𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑎𝑞) 19. Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut di dalam jumlah pelarut pada suhu tertentu. Dapat dinyatakan dalam g/L ataupun mol/L. zat yang memiliki kelarutan yang lebih kecil dari 0,02 mol/L di anggap sukar larut. 20. Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu suhu, keberadaan iom sejenis, pH, jenis larutan, dan jenis zat terlarut. 21. Tekanan uap jenuh merupakan tekanan uap (gas) pada permukaan zat cair yang disebabkan oleh uap jenuh. Tekanan uap jenuh pelarut di nyatakan dengan P˚ dan tekanan uap jenuh larutan dinyatakan dengan P. 22. Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah. 23. Penurunan tekanan uap (∆𝑃) adalah turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan (P) relative terhadap tekanan uap pelarut murninya (P˚) karena adanya zat terlarut non volatile. 24. Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer (760 mmHg = 76 cmHg – 1 atm) 25. Perubahan titik didih (∆𝑇𝑏) adalah selisih titik didih yang lebih tinggi dengan titik didih yang lebih rendah. 26. Kenaikan titik didih larutan (∆𝑇𝑏) adalah selisih antara titik didih larutan (Tb Larutan) dengan titik didih pelarut murni (Tb Larutan) 27. Mendidih adalah merenggangnya semua molekul penyusun cairan serta meningkatnya energy kinetic semua partikel. 28. Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu zat cair sama dengan tekanan atmosfer 760 mmHg (1 atm) di permukaannya. 29. Hukum Raoult menyatakan bahwa kenaikan titik suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas didih. 30. Penurunan titik beku larutan (∆𝑇𝑓) adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. 31. Untuk mencairkan suatu zat padat (es) atau merenggang nya molekul, diperlukan energy untuk mengatasi gaya Tarik-menarik antar molekul (endoterm). 32. osmosis adalah proses merembesnya pelarut dari larutan encer ke pelarut pekat melalui selaput semiparmiable. 33. Tekanan osmosis (𝜋) adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis. 34. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana partikel – partikel zat yang berukuran koloid (fase disperse/yang pecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah). 35. Sol merupakan koloid terdispersi padat Emulsi merupakan koloid terdispersi cair Buih merupakan koloid terdispersi gas 36. efek tyndall adalah penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid yang bergantung pada jenis sinar dan ukuran partikel. 37. Robert Brown mengemukakan bahwa gerak brown terjadi karena tumbukan yang tidak seimbang antara partikel koloid dengan molekul pendispersi. Gerak brown itu sendiri dapat mencegah proses pengendapan pada koloid jika terus menerus. 38. Koloid dapat mengalami penyerapan atau absorpsi partikel lain di permukaannya. Sehingga terhindar dari pengendapan. 39. Elektroforesisi adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebabkan karena koloid tersebut memiliki muatan. 18. Daftar Materi Yang Sulit 1. Ksp Dipahami Di Modul Ini 2. Tekanan osmosis 19. Daftar Materi Yang Sering Kenaikan titik didih larutan (∆𝑇𝑏) adalah selisih Mengalami Miskonsepsi antara titik didih larutan (Tb Larutan) dengan titik didih pelarut murni (Tb Larutan)
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 6 KIMIA ORGANIK DAN POLIMER
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon 2. Reaksi Senyawa Organik 3. Biomolekul dan Polimer 4. Penerapan Kimia dalam Industri dan Lingkungan No Butir Refleksi Respon / Jawaban 1. Garis Besar Materi Yang 1. Jon Jacob Berzelius (1800) mengelompokkan Di Pelajari senyawa – senyawa kimia menjadi dua kelompok. 2. Rumus struktur
3. Hibridisasi 𝑠𝑝 3 atau di kenal dengan tetrahedral
4. Hibridisasi 𝑠𝑝 2 atau dikenal dengan ikatan phi
(𝜋)
5. Hibridisasi sp
6. Senyawa golongan alkane mempunyai rumus
molekul 𝐶2 𝐻2𝑛+2. . Senyawa alkena mempunyai rumus molekul 𝐶𝑛 𝐻2𝑛 . Dan senyawa Alkuna mempunyai rumus molekul 𝐶𝑛 𝐻𝑛 . 7. Gugus fungsional adalah bagian dari molekul senyawa organic yang merupakan pusat kereaktifan dan sifat molekul. 8. Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul sama tetapi susunan atom atau struktur yang berbeda. Yang mana isomer rangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul yang sama tapi rangka yang berbeda, isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul sama dan gugus fungsi yang sama tetapi letak atau posisi gugus fungsinya yang berbeda, isomer fungsional adalah dua senyawa dengan rumus molekul sama dan jenis gugus fungsinya berbeda, serta isomer ruang atau spatial adalah dua senyawa dengan rumus molekul, gugus fungsional dan posisi gugus fungsional sama, namun susunan atom dalam ruang berbeda. 9. Senyawa bahan alam adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kehidupan, dan termasuk bahan biotik, bahan berbasis bio dan bahan alami lainnya. Atau dapat disebutkan juga dengan senyawa organic yang di sintesis oleh organisme hidup. 10. Metabolit primer adalah komponen jalur metabolism dasar yang diperlukan untuk kehidupan yang terlibat dengan produksi energy meliputi banyak enzim yang memecah molekul makanan dan menangkap energy yang dilepaskan dalam molekul adenosip trifosfat (ATP) sedangkan metabolit sekunder dapat dibuang dan tidak mutlak diperlukan untuk bertahan hidup. 11. Reaksi substitusi nukeofilik bimolekuler (𝑆𝑛 2) adalah reaksi penyerangan dari belakang dan nukleofil dapat menyerang langsung pada carbon alfa yang terikat langsung dengan gugus pergi.
12. Reaksi Substitusi neukloefilik unimolekular
adalah reaksi penyerangan yang terjadi pada alkil halide. 13. Reaksi substitusi elektrofilik (SE) pertama adalah suatu reaksi yang ditandai dengan adanyapergantian satu atau lebih atom hydrogen pada cincin senyawa aromatis benzene dengan satu atau lebih substituent.
14. Reaksi elektrofilik (SE) kedua adalah secara
garis besar hamper sama dengan SE pertama hanya saja mengalami reaksi lanjutan yang mana beberapa benzene tersubstitusi terkadang lebih mudah bereaksi tanpa katalis di andingkan benzene tersubstitusi lainnya.
15. Reaksi eliminasi adalah proses berubahnya
alkane menjadi haloalkana yang kemudian bisa bereaksi dengan nukleofil kuat membentuk ikatan rangkap.
16. Reaksi Adisi adalah reaksi yang pada akhirnya
menghasilkan produk dengan suatu tambahan gugus atau substituent tanpa adanya gugus pergi yang diusir.
17. Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang disertai
dengan adanya pelepasan electron oleh suatu atom, sedangkan reaksi reduksi adalah adanya penerimaan electron pada suatu atom. 18. Karbohidrat merupakan jenis biomolekul yang melimpah ditemukan di alam. Di kalsifikasikan dalam tiga golongan yakni monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. 19. Uji molisch adalah uji untuk mengidentifikasi keberadaan karbohidrat, rekasi ini di tunjukkan dengan munculnya cincin merah ungu di tengah tengah larutan. Uji fehling adalah uji yang dilakukan untuk menguji kandungan gula dalam suatu sampel, hasil yang diperoleh adalah warna kuning yang tidak larut atau merah bata yang berasal dari CuO. Uji benedict adalah uji yang digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Hasil positif di peroleh dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata yang tidak larut. Uji tollens adalah uji yang digunakan untuk mengindentifikasi karbohidrat dari golongan aldose dan ketosa. Aldose diperoleh setelah di tambahkan reagent tollens membentuk cincin keperakan sedangkan ketosa tidak bereaksi apa apa. Uji iodin adalah uji yang digunakan untuk mengindentifikasi adanya amilum, selulosa dan glikogen dalam sampel, diperoleh warna biru- ungu jika sampel mengandung amilum, warna merah kecoklatan jika sampel mengandung glikogen dan pati sedangkan menghasilkan warna merah anggur jika sampel mengandung dekstrin. 20. Protein adalah polimer dengan monomer asam- asam amino. Asam amino dapat diklasifikasi berdasarkan rantai samping, seperti asam amino asam, asam amino basa, netral dan lain sebagainya. Berdasarkan ketersediaannya asam amino dikelompokkan atas dua yaitu asam amino esensial, dan non-esensial. 21. Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan yaitu globular, dan fibrous. Berdasarkan susunan molekulnya ada dua yaitu protein sederhana dan protein majemuk. Jika ditinjau dari strukturnya protein mempunyai struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. 22. Identifikasi asam amino dan protein dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi Biuret, Ninhidrin, dan Xantoprotein. 23. Polimer adalah molekul yang terdiri atas unit yang berulang. Polimer adisi adalah polimer yang dihasilkan dari reaksi adisi. Polimer kondensasi adalah polimer yang dihasilkan dari reaksi antar monomer yang menghasilkan molekul kecil. Contoh polimer alami adalah protein, karbohidrat sementara polimer sintetis contohnya adalah polipropilen, PVC, dan lain- lain 24. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan – bahan organic dengan kelebihan menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dan memiliki kemurnian yang cukup tinggi. 25. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan, biodiesel adalah senyawa organic yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak hewani atau minyak bekas. Sedangkan biogas adalah campuran gas yang dapat di bakar yang terbentuk dari dekomposisi senyawa organic oleh bakteri anaerob. 26. Pembentukan biogas teridir dari tiga yaitu hidrolisis, acidogenesis, dan methanogenesis. 27. Saponifikasi yang mana menjelaskan sabun merupakan garam dari asam lemak. Asam lemak itu sendiri adalah asam karboksilat dengan rantai panjang hidrokarbon tanpa cabang. 28. Fermentasi alcohol dapat dihasilkan dari glukosa menjadi substrat untuk mikroorganisme yang diubah menjadi piruvat kemudian di ubah lagi menjadi etanol sehingga menghasilkan alcohol atau dalam kehidupan sehari hari dilakukan dalam proses pembuatan tapai. 29. Pembuatan nata de coco adalah pembuatan makanan sari kelapa atau air kelapa menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. 30. Pengolahan logam dilakukan dengan tiga tahap utama yaitu penambangan dan penyiapan bijih kemudian produksi logam dan dilanjutkan dengan tahap pemurnian logam. 31. Pemurnian logam bertujuan utnuk memperoleh logam murni tanpa campuran mineral lainnya. Dapat di lakukan dengan beberapa cara di antara nya a. Pyrometalurgi besi dan oksidasi basa b. Hidrometalurgi c. Elektrometalurgi 32. Melalui kimia kita dapat mengatasi masalah sehari hari terutama dalam hal pencemaran udara lewat asap pembuangan kenderaan bermotor. 33. Daftar Materi Yang Sulit 3. Reaksi eliminasi Dipahami Di Modul Ini 4. Reaksi redoks 34. Daftar Materi Yang Sering Mengalami Miskonsepsi
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita