3 Daftar materi yang 1. Pada Modul 1 Kegiata belajar 1 tidak ada ditemukan materi
sering mengalami yang mengalami miskonsepsi
miskonsepsi
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
2) Peran Kreatif
Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan
tersebut. Sehingga kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa yang akan
datang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu
peserta didik mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya
untuk memperoleh pengetahuan atau kemampuan baru serta cara
berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya di masa
mendatang.
3) Peran Kritis dan evaluatif
Dalam hal ini fungsi kurikulum sebagai kontrol atau filter sosial. Nilai-
nilai sosial yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan atau realitas
keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan dilakukan suatu
modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.
9. Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Mcneil (2006) isi kurikulum
memiliki 4 (empat) fungsi, yaitu:
1) Fungsi pendidikan umum(common and general education
Fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi
anggota masyarakat baik sebagai warga negara dan warga dunia
yang baik dan bertanggung jawab.
2) Suplementasi (suplementation),
Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan
pelayanan kepada setiap peserta didik sesuai dengan perbedaan
yang dimilikinya. Dengan demikian setiap peserta didik memiliki
kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih
baik sesuai dengan minat dan bakatnya
3) Eksplorasi
Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat
menemukan dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
Melalui fungsi ini peserta didik diharapkan dapat belajar sesuai
dengan minat dan bakat yang dimilikinya, sehingga memungkinkan
untuk belajar tanpa adanya paksaan.
4) Keahlian
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan
bakat peserta didik. Dengan demikian kurikulum harus memberikan
pilihan berbagai bidang keahlian. Bidang-bidang tersebut diberikan
sebagai pilihan yang pada akhirnya setiap peserta didik memiliki
keterampilansesuai dengan spesialisasinya.
10. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berpedoman
kepada kurikulum tidak akan berjalan dengan efektif, karena
pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu
dilakukan oleh guru dan peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai
pedoman belajar. Melalui kurikulum peserta didik akan memahami apa
yang harus dicapai, isi atau bahan pelajaran apa yang harus dipelajari,
dan pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Berkaitan dengan fungsi tersebut ada enam fungsi kurikulum
bagi peserta didik (Sanjaya;2008) yaitu fungsi penyesuaian, fungsi
integrase, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan dan
fungsi diagnostic.
11. Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem. Artinya,kurikulum
merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Karena antar komponen
saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka
pencapaian tujuan. Komponen-komponen kurikulum diistilahkan
sebagai anatomi kurikulum yang terdiri dari komponen tujuan, isi,
aktivitas belajar dan evaluasi yang digambarkan sebagai suatu
keterpaduan (Zais:1976).
1. Tujuan
Tujuan dalam kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang
diharapkan dapat terwujud dari suatu proses pendidikan. Tujuan
memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan
dari suatu kurikulum. Tujuan kurikulum yang jelas akan memberikan
petunjuk yang jelas pula terhadap komponen yang lainnya baik itu isi
atau content, aktivitas belajar dan evaluasi
3. Aktivitas belajar
Komponen ini dimaksudkan sebagai strategi pembelajaran yang
berkaitan dengan cara atau sistem penyampaian dari isi kurikulum agar
mencapai tujuan kurikulum
4. Evaluasi
Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan
kurikulum dan menilai proses implementasi suatu kurikulum secara
keseluruhan. Hasil dari evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik
untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain
itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan
kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang kurikulum dan
pendidikan.
12. Hakikat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan
rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana harus mempelajarinya.
Menurut David Pratt (1980) dalam Sanjaya, istilah desain lebih mengena
dibandingkan dnegan pengembangkan yang mengatur suatu tujuan
atau usaha. Atas dasar itu, maka pengembangan kurikulum Atas dasar
itu, maka pengembangan kurikulum (curriculum development atau
curriculu planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan
dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman
dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses pengembangan
kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus.
Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang bersifat fleksibel artinya kurikulum itu harus bisa
dilaksanakan dalam kondisi yang ada dan memungkinkan untuk
dilaksanakan. Apabila kurikulum tidak memiliki fleksibilitas yang
memadai, maka kurikulum akan sulit diterapkan
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini diperlukan adanya kerjasama antara
pengembang kurikulum antar jenjang sehingga terjaga tujuan dan
pelaksanaannya.
Prinsip Efektivitas
Ada dua hal yang berkaitan dengan efektifitas ini adalah efektivitas
yang berhubungan dengan kegiatan guru, dimana guru dapat
menyelesaikan berbagai macam rencananya. Adapun siswa dapat
melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan minat dan bakat
siswa
Prinsip Efisiensi
Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila
dengan sarana
17. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum
Implementasi kurikulum menurut kamus Oxford for learner, berarti put
something into effect / penerapan ide yang memberikan efek. Menurut
Beauchamp (1975), implementasi kurikulum di dalamnya merupakan
sebuah jembatan antara ide dan aplikasi
Implementasi kurikulum merupakan kegiatan praktis pembelajaran
yang dilaksanakan atas dasar kajian silabus dan juga kajian peserta
didik.
Menurut Chaudry (2015) faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum adalah faktor guru, peserta didik, sarana dan fasilitas,
lingkungan sekolah, peminatan grup, budaya dan ideologi, supervisi
pembelajaran, dan proses asesmen sebelum pelaksanaan sebuah
implementasi kurikulum.
18. Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di masa depan