Anda di halaman 1dari 110

Modul : 1 PEDAGOGI

Judul Modul : KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN


Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu
Pendidikan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang
Landasan pendidikan merupakan
dipelajari
seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak
dalam praktik pendidikan. Melalui studi
pendidikan diperoleh pemahaman tentang
landasan pendidikan yang akan dijadikan sebagai
titik tolak dalam praktik pendidikan yang akan
dilaksanakan. Hal tersebut dimulai dengan
memahami hakekat manusia, di mana manusia
sebagai pelaku utama yang memiliki peran
sebagai subjek di dalamnya.
Hakekat manusia dapat dilihat dalam
beberapa aspek yaitu berdasarkan asal-usulnya
manusia sebagai makhluk Tuhan, struktur
metafisiknya manusia sebagai kesatuan jasmani
dan rohani, serta karakteristik dan makna
eksistensinya di dunia yang bisa dilihat sebagai
makhluk individu, makhluk sosial, makhluk
berbudaya, makhluk susila, dan makhluk
beragama. Manusia memiliki tanggung jawab
untuk membina masyarakat, memelihara alam
lingkungan, membina kerukunan hidup bersama,
dan memelihara martabat kemanusiaannya
(human dignity), sehingga sepatutnya manusia
perlu memiliki kompetensi pedagogik terlebih lagi
bagi seorang pendidik.
Melalui kompetensi ini pendidik dituntut
untuk memiliki kemampuan dan trampil dalam
melihat karakteristik peserta didik dari berbagai
aspek kehidupan, baik itu moral, emosional
maupun intelektualnya.
Landasan pendidikan sebagai pijakan dalam
praktik pendidikan diantaranya yaitu landasan
filosofis dan epistemologi, landasan yuridis,
landasan empiris, dan landasan religius.
Landasan filosofis pendidikan adalah pandangan-
pandangan yang bersumber dari filsafat
pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat
ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan
dijalankan setiap lembaga pendidikan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan epistimologi pendidikan adalah
pandangan-pandangan yang bersumber dari
cabang filsafat epistimologi yang disebut juga teori
mengetahui dan pengetahuan
Landasan empiris terdiri dari landasan
psikologis, historis, dan sosiologis. Landasan
psikologi dalam pendidikan adalah asumsi-asumsi
yang bersumber dari studi ilmiah tentang
kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-
gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan
tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia
yang bertujuan untuk memudahkan proses
pendidikan.
Landasan historis pendidikan nasional di
Indonesa tidak terlepas dari sejarah bangsa
indonesia yang memiliki enam fase. Landasan
sosiologis bersumber pada norma kehidupan
masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa sehingga
tercipta nilai-nilai sosial yang dalam
perkembangannya menjadi norma-norma sosial
yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan
harus dipatuhi oleh masing-masing anggota
masyarakat. Sedangkan landasan religius adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau
agama yang menjadi titik tolak dalam rangka
praktik pendidikan dan atau studi pendidikan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Landasan Empiris
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. Pengertian antara Esensialisme dan Perenialisme
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Karakteristik Peserta Didik

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang dipelajari Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti ciri,
tabiat, watak, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang
yang sifatnya relatif tetap. Karakteristik peserta didik
dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau
kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan
aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya
Peserta didik dalam suatu kelas atau sekolah memiliki
karakteristik yang berbeda- beda. Perbedaan-perbedaan
yang ada perlu dikelola secara baik. Namun jika
perbedaan tersebut tidak dikelola secara baik, maka akan
menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran. Karakteristik peserta didik banyak ragam
yaitu: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan
kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial dan
perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan
motorik. Berikut ini pengertian yang ada definisi dalam
KB Karakteristik Peserta Didik :
1. Etnik adalah suatu golongan atau kelompok
manusia yang anggotanya mengidentifikasikan
dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang dianggap
sama
2. Kultural adalah berhubungan dengan
kebudayaan (Menurut KBBI)
3. Status sosial adalah tempat atau posisi dalam
suatu kelompok sosial, sehubungan dengan
kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang
besar lagi
4. Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
5. Perkembangan Kognitif merupakan
perkembangan aktivitas seseorang yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar dalam
memahami sebuah peristiwa dan kemudian
menjadi paham karenanya. Menurut Piaget
dalam Masganti (2012: 83) secara lengkap dapat
disajikan sebagai berikut:
a. 0,0 - 2,0 tahun: Tahap
Sensorimotorik
b. 2,0 – 7,0 tahun: Tahap
Preoperasional
c. 7,0 – 11,0 tahun: Tahap Operasional
kongkit
d. 11,0 – 15,0 tahun: Tahap Operasional
formal
6. Kemampuan/ Pengetahuan awal merupakan
keadaan pengetahuan dan keterampilan yang
harus dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik
sebelum mempelajari pengetahuan atau
keterampilan baru
7. Gaya belajar adalah cara yang cenderung
dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam
menerima, mengatur, dan memproses informasi
atau pesan dari komunikator/pemberi informasi.
Gaya belajar peserta didik merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan dalam melakukan
proses pembelajaran karena dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajarnya
8. Gaya Belajar visual yakni Gaya belajar yang akan
mudah dan baik jika melalui visual/penglihatan.
Atau dengan perkataan lain modalitas
penglihatan menjadi modal utama bagi peserta
didik yang memiliki gaya belajar ini
9. Gaya Belajar Audio yakni Gaya belajar yang akan
mudah dan baik jika melalui pendengaran.
10. Gaya Belajar Kinestetik yaitu gaya belajarnya
secara fisik dengan cara bergerak,
menyentuh/meraba, dan melakukan
11. Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut
12. Perkembangan sosial adalah kemampuan anak
untuk berinteraksi dengan lingkungannya,
bagaimana anak tersebut memahami keadaan
lingkungan dan mempengaruhinya dalam
berperilaku baik kepada dirinya sendiri maupun
kepada orang lain
13. Perkembangan emosi. Emosi sangat berperan
dalam membantu mempercepat atau justru
memperlambat proses pembelajaran. Emosi juga
berperan dalam membantu proses pembelajaran
tersebut menyenangkan atau bermakna
14. Perkembangan moral dan spritual. moralitas ini
dijadikan sumber/acuan untuk menilai suatu
tindakan atau perilaku karena moralitas memiliki
kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada
takaran kualitatif, seperti: baik-buruk, benar-
salah, pantas-tidak pantas, wajar-tidak wajar,
layak-tidak layak, dan sejenisnya
15. Perkembangan Motorik merupakan proses yang
sejalan dengan bertambahnya usia secara
bertahap dan berkesinambungan, dimana
gerakan individu meningkat dari keadaan
sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil,
kearah penguasaan keterampilan motorik yang
kompleks dan terorganisir dengan baik.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Preconventional, 2) Conventional, 3) .


di modul ini postconventional.

3 Daftar materi yang sering 1. Motorik Kasar dan Motorik Halus


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya
dipelajari terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar
mengajar antara guru dan siswa, perancanangan
metode pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas. Di bawah ini beberapa teori
belajar yakni :
a. Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap
belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan
tingkah laku. Pentingnya masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa
respons. Stimulus adalah sesuatu apa saja yang
diberikan oleh guru kepada peserta didik, dan respon
berupa rekasi atau tanggapan yang dihasilkan oleh
peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru. Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting
dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapar
memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan
ditambahkan (positive reinforcement) maka respons akan
semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi
(negative reinforcement) maka respons juga akan
menguat. Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa
kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas “mimetic”
yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan
kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian
materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian
ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi
menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu
jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan
bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugas
belajarnya.
b. Teori Belajar kognitif
Pengertian belajar menurut teori belajar kognitif
adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak
selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap
orang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang
dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik
jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
Menurut teori kognitif, ilmu pengetahuan dibangun
dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak
terpatah-pata, terpisah-pisah, tapi melalui proses yang
mengalir, bersambung-sambung, dan menyeluruh.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
keterlibatan peserta didik secara aktif amat
dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan
retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru
dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki peserta
didik. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan
pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
Perbedaan individual pada diri peserta didik perlu
diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar peserta didik.
c. Teori Belajar Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan
bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh
peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi
dan akomodasi yang menuju pada pembentukan
struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada
tujuan tersebut. Oleh karena itu pembelajaran
diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya
proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri
peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk mengembangkan ide-idenya secara luas.
Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik
adalah membantu agar proses pengkonstruksian
pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru
tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya,
melainkan membantu peserta didik untuk membentuk
pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih
memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta
didik dalam belajar.
d. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah
untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap
berhasil jika siswa telah memahmai lingkungan dan
dirinya sendiri. Teori humanistik bersifat eleksitk,
maksudnya toeri ini dapat memanfaatkan teori apa saja
asal tujuannya tercapai. Aplikasi teori humanistik
dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong
siswa untuk berpikir induktif. Teori ini juga amat
mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar. Semua komponen
pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan
pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang
dicita- citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai
aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan
bagaimana perkembangan peserta didik dalam
mengaktualisasikan dirinya, pemahaman terhadap
dirinya, serta realisasi diri.

2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik,


dipahami di modul ini dan Humanistik

3 Daftar materi yang sering 1. Hukum kesiapan (Law of Readiness), Hukum latihan
mengalami miskonsepsi (Law of Excercise), dan Hukum akibat (Law of Effect)
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Konsep kurikulum menurut pandangan para ahli
dipelajari dapat dipandang dari tiga konteks, yaitu kurikulum
sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai kegiatan
pengalaman dan kurikulum sebagai perencanaan.
Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
setidaknya kita telah mengalami sepuluh kali
perubahan kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum
berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan kurikulum
2013. Indonesia telah banyak belajar dari kurikulum-
kurikulum tersebut. Dari kesepuluh kurikulum tersebut
jika dilihat dari jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu : 1)
kurikulum sebagai rencana pelajaran (kurikulum 1947
– 1968), 2) kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan
(kurikulum 1975 – 1994) dan 3) kurikulum berbasis
kompetensi (kurikulum 2004 – 2013).
Peran utama dari kurikulum yang dinilai sangat
penting, yaitu peran konservatif, kreatif dan kritis
evaluatif. Peran kurikulum harus berjalan seimbang
dan harmonis, agar dapat sesuai dan memenuhi
tuntutan keadaan. Jika tidak maka dalam
implementasinya akan terjadi ketimpangan atau
ketidaksesuaian yang berdampak pada kegagalan dari
suatu implementasi yang tidak membekalkan secara
tepat kepada siswa terkait apa yang di pelajari,
bagaimana mempelajari dan mengapa dipelajari.
Menyelaraskan ketiga peranan tersebut menjadi
tanggung jawab semua pihak dalam proses pendidikan
termasuk guru sebagai ujung tombak pelaksana
kurikulum.
Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem.
Artinya,kurikulum merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lain. Karena antar komponen
saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam
rangka pencapaian tujuan. Komponen-komponen
kurikulum diistilahkan sebagai anatomi kurikulum
yang terdiri dari komponen tujuan, isi, aktivitas
belajar dan evaluasi yang digambarkan sebagai suatu
keterpaduan.
Tantangan kurikulum yang harus dihadapi di era
masa depan adalah bonus demografi, teknologi di ruang
kelas, globalisasi dan perubahan kebijakan pendidikan,
pendidikan abad 21.
2 Daftar materi yang sulit 1. Kurikulum ideal
dipahami di modul ini 2. Kurikulum aktual,
3. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).
3 Daftar materi yang sering 1. Prinsip Relevansi, Prinsip Fleksibilitas, Prinsip
mengalami miskonsepsi Efektivitas, Prinsip Efisiensi
Modul : 2 PEDAGOGI
Judul Modul : Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

Judul Modul Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ABAD 21

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Karakteristik adalah sifat khas sesuai dengan
dipelajari perwatakan tertentu. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi membawa banyak konsekwensi bagi
dunia pendidikan, salah satunya perubahan paradigma
guru. Perubahan karakteristik peserta didik, format
materi pembelajaran, pola interaksi pembelajaran, dan
orientasi baru abad 21 memerlukan ruang-ruang kelas
lebih interaktif. Kelas-kelas akan semakin banyak yang
terkoneksi jaringan internet berkecepatan tinggi yang
mudah mengakses “big data”. Berkembangnya massive
open online course (MOOC) memungkinkan orang belajar
tanpa batas dan dapat diakses melalui perangkat
pribadi seperti handphone, tablet, laptop, PDA, maupun
perangkat bergerak lainnya. Tanda-tanda era disrupsi
sudah nyata yang dicirikan; (1) belajar tidak lagi
terbatas pada paket-paket p engetahuan, (2) pola belajar
lebih informal, (3) orientasi belajar mandiri (self
motivated learning) dan (4) banyak cara untuk belajar
dengan banyak sumber. SDM dengan daya inovasi, daya
belajar dan kreatifitas tinggi menjadi incaran banyak
organisasi.
Jenis keterampilan yang dibutuhkan adalah
terwadahi dalam 4C (Creativity, Collaboration, Critical
Thingking, dan Communication). Pada sisi peserta didik
terjadi pergeseran karakteristik. Generasi z
menghendaki kebebasan belajar, menyukai hal baru
yang praktis, selalu terkoneksi internet, lebih menyukai
visual daripada verbal, rentang perhatian pendek, suka
berinteraksi dengan banyak media, suka berkolaborasi
dan berbagi namun tetap terjaga privasinya. Guru
harus merubah paradigma yang tidak hanya berfokus
kepada konten namun berfokus pula pada
pengembangan kreatifitas dan keterampilan belajar
mandiri.
Peran guru lebih sebagai mentor, fasilitator,
kolaborator sumber daya dan mitra belajar. Guru harus
menjemput penerapan model-model pembelajaran yang
sesuai seperti belajar penemuan (discovery learning),
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah dan penyelidikan, belajar berdasarkan
pengalaman sendiri, pembelajaran kontekstual, bermain
peran dan simulasi, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran kolaboratif, maupun diskusi kelompok
kecil. Peserta didik harus dikembalikan haknya sebagai
subyek pembelajaran yang aktif. Guru harus mau
memulai untuk dapat mengintegrasikan teknologi
dengan kerangka integrasi yang melibatkan
pengetahuan pedagogi), penguasaan materi, dan
teknologi yang dikenal dengan TPACK.
Penerapan praktis TPACK mencakup 8 domain yaitu;
(1) menilai peserta didik, (2) memahamkan materi, (3)
memahami peserta didik, (4) merancang kurikulum, (5)
merepresentasikan data, (6) mengelola pembelajaran, (7)
mendukung strategi pembelajaran, (8) pengelolaan
pembelajaran dan integrasi dalam konteks mengajar
secara lebih luas.

Berikut ini merupakan beberapa daftar istilah dan


definisinya yang ada dalam materi KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN ABAD 21 Ini :
1. TPACK adalah pembelajaran yang menggunakan
penerapan gabungan system pendodikan yang
mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten)
tertentu dalam pembelajaran
2. Content knowledge/CK yaitu penguasaan bidang
studi atau materi pembelajaran.
3. Pedagogical knowledge/PK yaitu pengetahuan
tentang proses dan strategi pembelajaran.
4. Technological knowledge/TK) yaitu pengetahuan
bagaiamana menggunakan teknologi digital.
5. Pedagogical content knowledge/PCK) yaitu gabungan
pengetahuan tentang bidang studi atau materi
pembelajaran dengan proses dan strategi
pembelajaran.
6. Technological content knowledge/TCK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital dan
pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran.
7. Technological paedagogical knowledge/TPK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital dan
pengetahuan mengenai proses dan strategi
pembelajaran
8. Technological, pedagogical, content knowledge/TPCK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi digital,
pengetahuan tentang proses dan strategi
pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi
atau materi pembelajaran.

2 Daftar materi yang sulit 1. Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Pedagogy Content Knowledge


mengalami miskonsepsi 2. Technological content knowledge
3. Technological paedagogical knowledge
4. Technological, pedagogical, content knowledge
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Abad ke-21 merupakan abad yang sangat berbeda
dipelajari dengan abad sebelumnya. Ilmu pengetahuan
berkembang dengan cepat disegala bidang. Pada abad 21,
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menyebabkan arus informasi semakin cepat dan
aksesibilitas informasi semakin mudah. Abad 21 benar-
benar membutuhkan guru yang profilnya efektif,
professional dan memesona yang cocok untuk
menghadapi tantangan abad 21.
Kompetensi guru yang sudah dirumuskan pemerintah
meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik perlu
dikontekstualisasikan dan dilakukan penyesuaian
sehingga mampu mempersiapkan dan memprediksi
kebutuhan belajar peserta didik abad 21 dna tuntutan
masyarakat abad 21.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta
didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi. Kompetensi kepribadian merupakan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, canggih, humoris namun tegas, dan
berwibawa selalu memesona bagi peserta didik.
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran, dan substansi
keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan.

2 Daftar materi yang sulit 1. Critical Thinking Skill,


dipahami di modul ini 2. Communication,
3. Creativity, Dan
4. Collaboration
3 Daftar materi yang sering 1. Guru yang baik (good teacher)
mengalami miskonsepsi 2. Guru superior (demonstrates)
3. Great teacher (inspires).
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU ABAD 21

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Guru memegang peran strategis ditengah–tengah


dipelajari perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan
segala kemugnkinan perubahan dan pergeseran nilai.
Secara yuridis profesi guru diakui secara sah sebagai
bidang pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian
khusus. Tugas pokok dan fungsi guru semakin
mendapatkan tantangan penyesuaian dalam
menghadapi tantangan abad 21.
Menurut UUGD No 14 tahun 2015 tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Tugas pokok guru adalah ; (1)
merencanakan pembelajaran atau pembimbingan; (2)
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan; (3)
menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan; (4)
membimbing dan melatih peserta didik; dan (5)
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja
Guru.
Guru selama melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya harus menyesuaikan tuntutan perkembangan
ipteks, masyarakat dan kebutuhan peserta didik. Guru
perlu kreatif dan inovatif di dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya bahkan dituntut mampu
memprediksi perkembangan tugas pokok dan
fungsinya.
2 Daftar materi yang sulit 1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Kompetensi Inti Dan Kompetensi dasar


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Salah satu ciri seorang profesional adalah terus
dipelajari mengembangkan diri secara aktif dan berkelanjutan,
menghargai pengalaman dan memiliki sifat reflektif.
Paradigma guru dari professional teaching berubah
menjadi professional learning, artinya guru bukan
sekedar mengajar namun juga belajar yang berkelanjutan
(continuous professional learning).
Guru adalah praktisi yang reflektif merupakan bagian
kunci dalam evaluasi kinerja guru di banyak negara.
Refleksi dimulai dari mendekripsikan pengalaman,
memahami dan merasakan situasi, mengevaluasi dan
menganalisis, sampai kepada kesimpulan dan menyusun
rencana aksi. Guru harus mampu mengenali
kesenjangan kompetensi dirinya sebagai bahan
menyusun rencana pengembangan diri dan melakukan
belajar mandiri.
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif,
didorong motivasi untuk menguasai kompetensi dan
dibangun dengan bekal pengetahuan yang dimiliki.
Belajar mandiri memiliki 3 dimensi yaitu dimensi sosial,
dimensi pedagogis, dan dimensi psikologis. Belajar
mandiri dilakukan dengan cara; (1) tekun, terus menerus
dan tidak berhenti, (2) konsisten, ajeg, disiplin dan tidak
bermalasan, (3) terencana dan berorientasi pada
kompetensi, (4) fokus kepada pencapaian tujuan, (5)
inovatif atau menggunakan cara-cara baru, (6) ada
tindaklanjut yang jelas, dan (7) dilakukan sepanjang
hidup. Keterampilan dalam belajar mandiri memuat tiga
konsep utama yaitu; (a) belajar bebas (independent
learning), (b) ketidakbergantungan, dan (c) kontrol
psikologis.
Belajar mandiri dapat mentransformasi kultur diri
seorang guru, dan menjadi bagian dari pengembangan
profesi berkelanjutan (PKB). PKB yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan
dalam mengembangkan kompetensi guru.
PKB meliputi meliputi 3 hal yaitu; (1) Pengembangan
diri dapat dilakukan melalui diklat fungsional maupun
diklat teknis, (2) Publikasi ilmiah dikatagorikan menjadi
3 kelompok kegiatan yaitu; (a) presentasi pada forum
ilmiah, (b) publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif
pada bidang pendidikan formal, dan (c) publikasi buku
teks pelajaran, buku pengayaan, pedoman guru dan
buku bidang pendidikan. (3).
Karya inovatif dikatagorikan menjadi 2 yaitu (a)
teknologi tepat guna (karya sains/teknologi) dan (b)
menemukan/menciptakan karya seni. PKB memiliki
mekanisme; (1) guru melakukan refleksi /evaluasi akhir
tahun, (2) guru dinilai kinerjanya, (3) guru dan
koordinator PKB membuat perencanaan KB, (4) guru
menyetujui rencana kegiatan PKB, (5) guru menerima
rencana kegiatan PKB final, (6) guru menjalankan
program PKB sepanjang tahu, (7) Koordinator PKB
melakukan monev, (8) guru menerima perkiraan angka
kredit, dan (9) guru melakukan berefleksi atau evaluasi
akhir tahun .
2 Daftar materi yang sulit 1. Pengembangan diri (PTK)
dipahami di modul ini 2. Publikasi Ilmiah

3 Daftar materi yang sering 1. Professional teaching


mengalami miskonsepsi 2. Professional learning
Modul : 3 PEDAGOGI
Judul Modul : PEMBELAJARAN INOVATIF
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM (SCIENCE, TECHNOLOGY,


ENGINEERING, ART, AND MATHEMATICS)

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang STEAM dikenal di Indonesia dengan Science sebagai
dipelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Technology sebagai ilmu
teknologi, Engineering sebagai ilmu teknik, Art
sebagai ilmu seni, seperti seni musik, seni lukis, dan
seni kriya, serta Mathematics sebagai ilmu matematika
Definisi pembelajaran STEAM merupakan suatu
pendekatan pembelajaran interdisipliner yang inovatif
dimana IPA, teknologi, teknik, dan matematika
diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran
pemecahan masalah dalam kehidupan nyata.
Tujuan pembelajaran STEAM dapat mengasah
tingkat literasi STEAM pada peserta didik. Literasi
STEAM menjadi tujuan yang dapat dicapai oleh peserta
didik maupun pendidik. Bagi peserta didik, literasi
STEAM akan berguna dalam perkembangan
kehidupannya dan bagi pendidik literasi STEAM
bermanfaat menunjang kinerja mendidik generasi yang
kompetitif dan kolaboratif.
Prinsip-prinsip pembelajaran STEAM meliputi prnsip
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan, perbedaan individual.
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana
belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari
solusi dari permasalahan dunia nyata.
Sintak (langkah-langkah) Pembelajaran Berbasis
Masalah
a. Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah
b. Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik
c. Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
d. Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
e. Fase 5, Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

Pembelajaran STEAM yang berpusat pada proyek


didasarkan pada masalah dunia nyata. Proyek-proyek
ini mengharuskan peserta didik untuk meneliti,
mengusulkan dan memilih solusi, dan membuat desain.
Setelah prototipe atau model dibuat, peserta didik
menguji dan mempresentasikan temuan mereka, dan
jika waktu memungkinkan, mereka mendesain ulang
proyek dan melakukan perbaikan.
Secara garis besar, pembelajaran STEAM berpusat
proyek dapat dilakukan menggunakan tahapan sebagai
berikut:
(1). Memilih salah satu topik yang memungkinkan
Anda menggabungkan seluruh 5 aspek STEAM;
(2). Menghubungkan topik dengan masalah di dunia
nyata;
(3). Mendefinisikan tantangan (apa tujuan
pembelajaran akan dicapai peserta didik);
(4). Memiliki solusi atas penelitian dan curah pendapat
peserta didik;
(5). Menjelaskan tantangan kepada peserta didik
(gunakan video untuk melibatkan peserta didik);
(6). Menggunakan rencana desain teknik penyelesaian
masalah;
(7). Membimbing peserta didik ketika mereka memilih
gagasan dan membuat prototype;
(8). Menguji prototype yang dihasilkan;
(9). Meminta peserta didik mengkomunikasikan
temuan mereka;
(10). Mendesain ulang prototype yang dihasilkan
sehingga memperoleh prototype sesuai yang
diharapkan;
Hal utama yang perlu diingat ketika Anda merancang
proyek STEAM adalah memasukkan satu aktivitas dari
setiap disiplin ilmu (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan
Matematika) ke dalam satu unit proyek kegiatan
pembelajaran.
Berikut adalah tantangan-tantangan yang dapat
ditemukan dalam pembelajaran STEAM:
(1). Perbedaan pendekatan/cara dalam menerapkan
pembelajaran STEAM
(2). Kurangnya standar yang jelas
(3). Dianggap terlambat saat STEAM hanya diterapkan
pada pendidikan tingkat menengah
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran STEAM di Bidang Olahraga
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Pendekatan silo, tertanam (embedded), dan terpadu
mengalami miskonsepsi (integrated)
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Pembelajaran Berbasis Neurosains

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Neurosains merupakan ilmu yang mempelajari sistem
dipelajari syaraf otak dengan seluruh fungsinya, seperti
bagaimana proses berfikir terjadi dalam otak manusia .
Otak manusia memiliki potensi kecerdasan yang luar
biasa besar, dimana jumlah koneksi sel neuron pada
otak kita diestimasi sekitar seratus triliun (Jensen,
2008). Otak kita memiliki dua macam sel, yaitu sel
neuron dan sel glial (Jensen, 2008). Setiap sel neuron
memiliki satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua
macam serabut saraf yang disebut dendrit dan axon.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel
syaraf, dan akson berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan neuron lain melalui sinapsis.
Kedua, sel glial atau “lem”.
Peran sel glial diantaranya ialah memproduksi dan
membungkus axon dengan zat lemak yang disebut
myeilin, pendukung struktural bagi penghalang darah
otak, transportasi nutrien, dan pengaturan sistem
imun. Keberadaan myeilin pada axon berfungsi
mengatur seberapa cepat axon menyampaikan
informasi (Rakhmat, 2005). Meylin yang menyelimuti
axon pada suatu neuron akan semakin menebal ketika
seseorang melakukan pengulangan pada informasi
pengetahuan yang pernah dipelajarinya. Artinya, otak
akan menyimpan dengan baik informasi pengetahuan
yang pernah dipelajarinya, jika informasi tersebut sering
digunakannya.
Kecerdasan peserta didik sangat ditentukan oleh
banyak sedikitnya sambungan (sinapsis) antar sel
neuron di dalam otaknya. Untuk meningkatkan dan
menguatkan jumlah koneksi (sinapsis) antar sel neuron
pada otak dapat dilakukan dengan cara
memfasilitasinya dengan lingkungan yang kaya akan
rangsangan belajar.
Bagi teori neurosains, belajar adalah proses
membangun dan mengubah koneksi-koneksi dan
jaringan-jaringan saraf (sinaptik). Belajar terjadi ketika
sebuah axon (yang merupakan perluasan yang lebih
kecil dan menyerupai kaki) bertemu dengan sebuah
dendrit dari sel yang ada di sekitarnya.
Ada beberapa prinsip pembelajaran berbasis
neurosain yang perlu diperhatikan agar pembelajaran
mampu mengoptimalkan potensi kecerdasan otak
peserta didik, diantaranya yaitu; (a) pembelajaran
terkait penyerapan informasi paling baik dilakukan di
pagi hari, sedangkan waktu terbaik untuk pengulangan,
pengolahan dan refleksi informasi paling baik dilakukan
di waktu sore hari; (b) Pembelajaran akan membantu
otak untuk tetap mempertahankan perhatiannya jika
peserta didik setiap sembilan puluh menit diberi
kesempatan untuk melakukan gerakan peregangan otot
atau relaksasi tubuh dengan tenang sekitar sepuluh
menit; (c) Belahan otak kanan dan kiri kita mengalami
siklus efisiensi secara bergantian setiap sembilan puluh
sampai seratus menit, dari spasial tinggi-verbal rendah-
verbal tinggi-spasial rendah.
Untuk itu pembelajaran sebaiknya menggunakan
bentuk aktivitas yang bervariasi dan setiap anak
diberikan kesempatan memilih bentuk aktivitas
tersebut sesuai siklus bio-kognitif dan gaya belajar
mereka; (d) Pembelajaran akan lebih optimal apabila
mampu mengembangkan belahan otak kanan dan kiri
secara seimbang; (e) Pembelajaran akan mencapai hasil
terbaik apabila difokuskan pada pembahasan materi,
dipecah, dan difokuskan kembali pada pembahasan
materi; (f) Pembelajaran akan menarik perhatian otak,
jika memperhatikan perubahan gerakan, cahaya,
kekontrasan, dan warna; (g) Proses pembelajaran agar
optimal perlu memperhatikan beberapa faktor
lingkungan seperti suhu ruangan, pilihan warna kelas,
desain warna tampilan media, pengaturan ruang kelas,
pencahayaan, tanaman, musik, aroma, ketersediaan air
minum, dan media pembelajaran; dan (h) Proses
pembelajaran akan lebih optimal jika peserta didik
memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup,
sehingga anak memiliki hemoglobin dalam darah (HB)
yang tinggi; (i) Tingkatkan kondisi emosional positif
peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang
menyenangkan, permainan, humor, dan perhatian
personal.
Menurut Jensen (2008) pembelajaran berbasis
neurosains dapat dilaksanakan menggunakan lima
tahap pembelajaran yaitu: (1) tahap persiapan,
merupakan tahap pemberian kerangka kerja bagi
pembelajaran baru dan mempersiapkan otak peserta
didik dengan koneksi-koneksi yang memungkinkan.
Kegiatan persiapan belajar dapat dilakukan dengan
beberapa strategi diantaranya yaitu; membuat peserta
didik tertarik dan senang dengan proses kegiatan
belajar yang akan dilakukan, melakukan presentasi
visual garis besar keseluruhan materi pelajaran yang
akan dipelajari, dan menjelaskan kaitan topik materi
yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari,
serta menjelaskan manfaat dan pentingnya topik yang
dipelajari.; (2) tahap akuisisi adalah, tahap penciptaan
koneksi dimana neuron-neuron dapat saling
berkomunikasi satu sama lain.
Koneksi antar neuron akan terbentuk ketika
pengalaman belajar yang dialami peserta didik bersifat
baru dan koheren (berhubungan) dengan materi yang
pernah dipelajari. Kegiatan Akuisisi dapat dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran yang bervariasi
diantaranya melalui kegiatan diskusi, pembelajaran
dengan memanfaatkan media visual, stimulasi
lingkungan, pengalaman praktis seperti percobaan-
eksperimen atau simulasi, kegiatan manipulatif, video
refleksi, proyek-proyek kelompok, dan aktivitas
berpasangan. (3) tahap elaborasi (tahap koreksi
kesalahan & pendalaman), merupakan tahap untuk
memastikan apakah materi yang dikuasai peserta didik
adalah ilmu yang benar dan akurat.
Beberapa kegiatan belajar yang dapat dilaksanakan
pada tahap ini diantaranya yaitu; tanya jawab terbuka
tentang kegiatan simulasi yang telah dilakukan,
presentasi dan diskusi kelas hasil eksperimen peserta
didik, pemberian umpan balik, pemberian koreksi
terhadap hasil diskusi kelas jika terjadi miskonsepsi,
dan penegasan pemahaman peserta didik melalui
presentasi visual yang menarik atau pemutaran video,
dan lain sebagainya, yang dilanjutkan dengan meminta
peserta didik untuk membuat peta konsep (peta pikiran)
atau menyusun soal pertanyaan terkait materi yang
telah dipelajari. (4) tahap formasi memori, merupakan
tahap merekatkan ikatan koneksi antar neuron agar
lebih kuat, diantara dapat dilakukan dengan cara
menyediakan waktu khusus untuk peserta didik
melakukan perenungan terkait materi yang baru selesai
dipelajari, menyediakan area untuk peserta didik
mendengarkan musik, serta mengajak peserta didik
untuk melakukan peregangan dan latihan relaksasi. (5)
tahap integrasi fungsional (penggunaan yang
diperluas).
Tahap ini dapat dilakukan dengan menerapkan
metode pembelajaran secara bervariasi, diantaranya
dengan; (a) mengkondisikan peserta didik untuk bisa
menyampaikan apa yang telah dipelajari kepada
temannya, misalnya mempresentasikan peta konsep
yang telah mereka buat pada tahap sebelumnya; (b)
mengkondisikan agar peserta didik saling bertanya dan
mengevaluasi satu sama lain; dan (c) meminta peserta
didik untuk mempublikasikan apa yang telah
dipelajarinya dalam bentuk essay atau artikel. Otak
akan mampu bekerja secara lebih optimal dalam
kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan penuh
penghargaan. Untuk itu, tutuplah semua tahapan
pembelajaran di atas dengan sebuah perayaan kelas.

2 Daftar materi yang sulit 1. Hipokampus (Hal. 50)


dipahami di modul ini 2. Talamus,
3. Hipotalamus,
4. Amigdala
3 Daftar materi yang sering 1. Fungsi Otak Kanan Dan Otak Kiri
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pembelajaran Inovatif

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Pembelajaran Digital

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Pembelajaran digital adalah praktik pembelajaran


dipelajari yang menggunakan teknologi secara efektif untuk
memperkuat pengalaman belajar peserta didik yang
menekankan instruksi berkualitas tinggi dan
menyediakan akses ke konten yang menantang dan
menarik, umpan balik melalui penilaian formatif,
peluang untuk belajar kapan saja dan di mana saja,
dan instruksi individual untuk memastikan semua
peserta didik mencapai potensi penuh mereka.
Pemanfaatan pembelajaran digital yang tepat dapat
meningkatkan produktivitas aktivitas pembelajaran, jika
pengajar atau pendidik menggunakan dasar-dasar
pemanfaatan Pembelajaran Digital sebagai berikut:
a. Mengkaitkan pembelajaran digital ke pembelajaran
offline
b. Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah
pengetahuan (sebuah materi)
c. Mendapatkan umpan balik yang
berkesinambungan dan analisis kemajuan
d. Mengaktifkan keterlibatan sosial (social
engagement)
e. Belajar melalui pendekatan campuran (mix
approach);
Pada dasarnya, pembelajaran digital diterapkan
dengan menggunakan beberapa prinsip, yakni;
personalisasi, partisipasi aktif peserta didik, aksesibilitas,
dan penilaian. Dalam hal pemanfaatan pembelajaran
digital, setidaknya ada 3 potensi atau fungsi
pembelajaran digital yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai alat komunikasi,
alat mengakses informasi, dan alat pendidikan atau
pembelajaran.
Terkait dengan ragam pemanfaatan Pembelajaran
Digital, ada beberapa aplikasi yang dapat diintegrasikan
dan dimanfaatkan dalam kelas digital, diantaranya
adalah penggunaan mobile learning atau m-learning,
pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Instagram,
Youtube, Snapchat, Twitter, Whatsapp, Line, dan
sebagainya; pemanfaatan pembelajaran berbasis
permainan, serta pemanfaatan Cloud Computing.
Berikut ini beberapa istilah-istilah yang ada dalam
pembelajaran digital :
1. Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan
untuk membagi suatu file, perangkat dan koneksi
internet untuk digunakan secara bersama-sama
dengan tujuan untuk menghemat biaya dan
perangkat.
2. Mobile learning adalah sebuah model
pembelajaran yang mengadopsi perkembangan
teknologi seluler dan perangkat handphone (HP)
yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
3. Platform adalah sekelompok teknologi yang
digunakan sebagai dasar di mana aplikasi, proses,
atau teknologi dikembangkan
4. Email adalah sebuah surat elektronik yang
digunakan sebagai sarana untuk berkirim dan
menerima pesan dengan format digital
5. Games Based Learning adalah metode
pembelajaran yang menggunakan aplikasi
permainan/ game yang telah dirancang khusus
untuk membantu dalam proses pembelajaran

2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran Elektronik Berbasis “Awan” atau Cloud
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Mohon dijelaskan apa itu technology-driven mobile
mengalami miskonsepsi learning, miniatur portable e-learning, dan remote mobile
learning.
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Model Pembelajaraan “Blended Learning”

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Secara ketatabahasaan istilah blended learning terdiri
dipelajari dari dua kata yaitu, blended dan learning. Blended atau
berasal dari kata blend yang berarti “campuran, bersama
untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik”
(Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan
kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary),
sedangkan learning berasal dari learn yang artinya
“belajar”. Sehingga secara sepintas istilah blended
learning dapat diartikan sebagai campuran atau
kombinasi dari pola pembelajaran satu dengan yang
lainnya.
Model pembelajaran blended learning merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat mengakomodasi
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dan tantangan era abad 21 dan era
insutri 4.0.
Adapun karakteristik dari pembelajaran yang
menggunakan model blended learning (Prayitno, 2015)
diantaranya yaitu: (a) Model blended learning
menggabungkan berbagai cara penyampaian, model
pendidikan, gaya pembelajaran, dan menggunakan
berbagai media berbasis teknologi; (b) Model blended
learning mengkombinasikan pola pembelajaran langsung
(tatap muka), belajar mandiri, dan pembelajaran
menggunakan sistem online; (c) Guru dan orangtua
memiliki peran yang sama penting, dimana guru
berperan sebagai fasilitator dan orangtua berperan
sebagai pendukung.
Ada tiga alasan utama mengapa guru memilih untuk
menggunakan model pembelajaran blended learning,
diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan kualitas belajar peserta didik
2. Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam
pembelajaran
3. Meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran
Beberapa model pembelajaran blended learning yang
cukup sering digunakan dalam pembelajaran menurut
Clayton Christensen Institute meliputi: (a) Model Rotasi
(Rotation Model): Model kelas Station Rotation, model
kelas Lab/Whole Group Rotation, model kelas Flipped
(Flipped Clasroom), model rotasi individu (Individual
Rotation); (b) Model Kelas Flex; (c) Model Kelas Self-
Blend; (d) Model Enriched-Virtual.
Proses penyusunan kegiatan belajar disesuaikan
dengan model blended learning yang dipilih serta
beberapa karakteristik seperti fasilitas belajar,
ketersediaan akses terhadap teknologi, usia dan
kemampuan peserta didik, serta durasi jam pelajaran.
2 Daftar materi yang sulit 1. Merancang model pembelajaran ‘Blended Learning’
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. Model Rotasi Individu (Individual Rotation)


mengalami miskonsepsi
Modul : 4 PEDAGOGI
Judul Modul : PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran Inovatif

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur


dipelajari sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi
satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara
konsisten dan teruji. Rancangan pembelajaran inovatif
dapat dimaknai sebagai aktivitas persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-
unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi
dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud,
antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content
knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi
dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis
Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM
(Science, Technology, Engineering, Arts, and
Mathematics), dan unsur-unsur lain yang terintegrasi di
dalam komponen dan tahapan pembelajarannya.
Karakteristik rancangan pembelajaran inovatif
ditandai dengan penerapan unsur-unsur baru
pembelajaran abad 21, antara lain: kolaborasi peserta
didik-guru, berorientasi pada HOTS, mengintegrasikan
ICT, berorientasi pada keterampilan belajar,
mengembangkan keterampilan Abad 21 (4C) dan 6
literasi, serta penguatan pendidikan karakter peserta
didik. Karakter lainnya yaitu adanya penerapan konsep
TPACK, Neuorscience, Model pembelajaran STEAM
maupun Digital Learning.
Penyusunan rancangan pembelajaran inovatif
sebaiknya didasarkan pada urutan tiap komponen dan
penerapan prinsip-prinsip penyusunan RPP
berdasarkan Permendikbud No.22 Tahun 2016 dengan
mengintegrasikan karakterisitik pembelajaran inovatif
abad 21.
Penerapan atau integrasi karakterisitik pembelajaran
inovatif abad 21 dalam RPP ada pada komponen
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Rumusan
Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Aktivitas
Pembelajaran, Model dan Metode pembelajaran, Media
dan Sumber Belajar, serta Penilaian.
2 Daftar materi yang sulit 1. RPP pembelajaran inovatif abad 21
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. ….


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Merancang Pembelajaran STEAM

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Rancangan pembelajaran STEAM yaitu segala


dipelajari kegiatan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik
secara tertanam (embedded) maupun terpadu
(integrated) dalam komponen maupun tahapan
rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah Perancangan Pembelajaran
Inovatif dengan pendekatan STEAM yaitu :
1) Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran yang baik
seharusnya memenuhi unsur ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Degree) seperti contoh
berikut:
 Setelah melakukan kegiatan pemecahan
masalah tentang pencemaran udara (C),
siswa (A) dapat menentukan gas polutan
yang menyebabkan pencemaran udara (B)
paling sedikit 3 jenis gas (D).
2) Menganalisis Materi Pembelajaran
Langkah ini merupakan ciri utama RPP yang
menerapkan pendekatan STEAM. Hal ini karena
materi pembelajaran dianalisis berdasarkan
unsur-unsur STEAM yang menjadi dasar
aktivitas pembelajaran untuk langkah
berikutnya.
3) Menentukan Model, dan Metode Pembelajaran
Model-model pembelajaran yang cocok untuk
pendekatan pembelajaran STEAM antara lain:
Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based
Learning); Pembelajaran Berbasis Penemuan
(Discovery Based Learning), Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) (Musfiqon & Nurdyansyah, 2015).
4) Menentukan Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media, alat dan sumber belajar ini memberikan
kesempatan siswa untuk belajar mandiri secara
kreatif. Semakin beragam media, alat dan
sumber belajar yang dimanfaatkan akan
semakin memberikan siswa keleluasan dalam
mencari informasi, bereksperimen dan
memecahkan masalah.
5) Menyusun langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari 3
tahapan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
6) Penilaian Pembelajaran
Penilaian terhadap proses dan hasil
pembelajaran yang menerapkan pendekatan
STEAM hampir sama dengan proses penilaian
pembelajaran pada umumnya. Penilaian
pembelajaran selalu mengacu pada Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Tujuan
Pembelajarannya serta materi yang telah
disampaikan. Teknik dan instrument serta
tahapan penilaian yang digunakan juga sama.
Hal yang membedakan penilaian pembelajaran
berbasis STEAM yaitu pola pendekatan apa
yang akan dipilih.
7) Menyusun Kegiatan Tindak Lanjut
Kegiatan tindak lanjut berisikan kegiatan yang
akan dilakukan apabila siswa berhasil atau
belum berhasil mencapai tujuan pembelajaran
setelah dilaksanakannya penilaian atau
evaluasi. Untuk itu, penyusunan kegiatan
tindak lanjut dalam RPP yang menerapkan
pendekatan STEAM ini sangat bergantung dari
kegiatan penilaian pembelajaran yang telah
dijelaskan sebelumnya. Adapun kegiatan tindak
lanjut dalam konteks ini sama saja dengan
kegiatan tindak lanjut lainnya, yaitu berupa
kegiatan remedial dan kegiatan pengayaan.
2 Daftar materi yang sulit 1. RPP dengan Pendekatan STEAM
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. ….


mengalami miskonsepsi 2. …
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Merancang Pembelajaran Blended Learning

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi yang Blended Learning merupakan kombinasi strategi


dipelajari penyampaian materi yang tepat dalam format yang tepat
untuk orang yang tepat pada saat yang tepat. “Blended
learning” mengkombinasikan beragam media
penyampaian yang dirancang untuk saling melengkapi
satu sama lain dan mendorong terjadinya proses belajar
yang optimal.
Dengan kata lain, tujuan dilaksanakannya strategi
pembelajaran “blended learning” adalah untuk
mengkombinasikan kelebihan pembelajaran tatap muka
dan kelebihan pembelajaran online. Untuk mencapai
tujuan tersebut, perencanaan pembelajaran “blended
learning” menjadi penting untuk dilakukan sebelum
Anda melaksanakan pembelajaran “blended learning” di
kelas. Agar dapat menghasilkan pembelajaran yang
efektif, perencanaan pembelajaran “blended learning”
perlu dilakukan dengan langkah-langkah perencanaan
yang sistematis.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika
hendak menyusun perencanaan pembelajaran inovatif
“blended learning”, diantaranya yaitu; 1) menentukan
model “blended learning” yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik, fasilitas belajar,
ketersediaan akses terhadap teknologi, durasi jam
pelajaran, dan penguasaan aplikasi teknologi e-learning
oleh guru; 2) menyusun rencana pembelajaran inovatif
“blended learning” yang mencakup kegiatan: (a)
menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali:
identitas RPP, kompetensi inti, dan kompetensi dasar
dari RPP konvensional ke dalam RPP “blended learning”;
(b) menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang
ada pada RPP konvensional sebelum dituangkan ke
dalam RPP “blended learning”; (c) menentukan metode
penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended learning”
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; (d)
menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada
RPP (konvensional) yang telah Anda buat sebelumnya
dan menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
“Blended Learning”; serta 3) menyiapkan bahan,
alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring.
Ada beberapa aplikasi teknologi e-learning yang
tersedia gratis di enternet yang bisa dipakai guru untuk
melaksanakan pembelajaran “blended learning” di
sekolah, diantaranya yaitu: Cisco Webex, SEVIMA
EdLink, Google Classroom, Zoom Cloud Meeting,
Edmodo, Moodle, dan Schoology. Setiap aplikasi dapat
dimanfaatkan dengan mempertimbangkan kelebihan
dan kelemahan masing-masing.
2 Daftar materi yang sulit 1. RPP Blended Learning
dipahami di modul ini

3 Daftar materi yang sering 1. ….


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Merancang Pembelajaran Project Based Learning

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang PjBL merupakan salah satu model pembelajaran yang
dipelajari
berpijak pada teori belajar konstruktivistik. Driscoll
(2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran
kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam
aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses belajar,
(3) kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, (4)
dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses
belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan
bagaimana sesuatu dipelajari.
Kesimpulannya PBL mendorong keterlibatan penuh
dan berbasis pengalaman otentik bisa diterapkan untuk
beragam disiplin ilmu dan dalam hal ini kita bersama-
sama akan menyusun rancangan pembelajaran berbasis
proyek. Ciri khas dari pembelajaran PjBL adalah
dihasilkannya suatu produk sebagai bentuk hasil
belajar. PjBL dipandu oleh pertanyaan menantang.
Langkah-langkah merancang pembelajaran Project
Based Learning dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut: Menelaah KI dan KD, menulis Identitas,
Menuliskan Indikator “ketercapaian setiap KD tentu
harus bisa diketahui dan dapat diukur dan atau
dibuktikan. Pertimbangkan potensi lokal, karakteristik
peserta didik dan satuan pendidikan, serta bidang
studi”., Menuliskan Tujuan pembelajaran “Tujuan
pembelajaran dirumuskan setelah semua indikator KD
ditulis yang menggambarkan target atau kondisi yang
akan dilakukan dan diperoleh peserta didik pada saaat
proses pembelajaran dan setelah pembelajaran” ,
Menentukan Metode Pembelajaran “Metode
pembelajaran dipilih sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan harus tercermin dalam skenario
pembelajaran.
Apabila memeprgunakan PjBL maka ciri khas PjBL
selalu dimulai dari adanya pertanyaan yang menantang
dan diakhir pembelajaran dihasilkannya produk”,
Menuliskan Sumber Belajar “Pada abad 21 perlu
dipahami sumber belajar bisa dirancang khusus (by
design) dan dimanfaatkan (by utilization). Abad 21
menghendaki adanya sumber belajar dalam format
digital dan bisa diakses daimanapun dan kapanpun.
Sumber-sumber ini alangkah baiknya apabila sudah
validasi oleh guru dan dikemas”, Menentukan Langkah-
langkah Pembelajaran “Langkah -langkah pembelajaran
harus mencerminkan model pembelajaran yang
dipergunakan, serta tujuan pembelajaran. Langkah-
langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup”, dan Menilai Hasil
Pembelajaran .

2 Daftar materi yang sulit 1. RPP Project Based Learning


dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. ….
mengalami miskonsepsi
Modul : 1 PROFESIONAL
Judul Modul : Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas Guru Pendidikan
Jasmani
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas


Guru Pendidikan Jasmani

Judul Kegiatan Belajar (KB)


1. Teori Perkembangan Peserta Didik Dan
Konsep Belajar Serta Aplikasinya Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan (Pjok)

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pertumbuhan menunjukan perubahan-
dipelajari perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif),
sedangkan perkembangan dititikberatkan pada
aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif). Antara
fisik dan psikis ini saling berkaitan dalam
menelaah kehidupan manusia. Namun demikian
kedua proses ini tidak pernah berhenti sepanjang
kehidupan manusia. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa istilah pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan ukuran tubuh, sebagai
hasil penyempurnaan bagian-bagian tubuh.
Perkembangan (development): merupakan
peningkatan kapasitas fungsi dan kemampuan
kerja organ-organ tubuh. Kematangan (maturation):
merupakan peningkatan atau kemajuan yang
bersifat kualitatif dalam hal perkembangan
biologis. Penuaan (aging): merupakan proses
penurunan kualitas organik yang diakibatkan
karena bertambah usia
Howard Gardner menyatakan ada delapan
kecerdasan manusia yaitu: Kecerdasan verbal
(linguistic), Kecerdasan matematika (logical
mathematical), Kecerdasan spasial (visual),
Kecerdasan tubuh-kinestetik (bodily and
kinesthetic), Kecerdasan music (musical),
Kecerdasan sosial (intrapersonal), Kecerdasan diri
(interpersonal), dan Kecerdasan alam (naturalistic)
Secara kuantitatif inteligensi berkembang
semenjak bayi masih berada dalam kandungan.
Laju perkembangannya berlangsung sangat pesat
mulai usia 3 tahun sampai dengan masa remaja
awal
Implikasi tahapan operasional formal dari teori
Piaget pada remaja, maka individu remaja telah
memiliki kemampuan introspeksi (berpikir kritis
tentang dirinya), Berfikir logis (pertimbangan
terhadap hal-hal yang penting dan mengambil
kesimpulan), Berfikir berdasar hipotesis (adanya
pengujian hipotesis), Menggunakan simbol-simbol,
Berfikir yang tidak kaku/fleksibel berdasarkan
kepentingan. Sehingga atas dasar tahap
perkembangan tersebut maka ciri berfikir remaja
adalah idealisme, cenderung pada lingkungan
sosialnya, egosentris hipocrsty (hipokrit: kepura-
puraan) dan kesadaran diri akan konformis.
Teori belajar behaviorisme meruapakan salah
satu aliran psikologi yang memandang individu
hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan
mengabaikan aspek-aspek mental
Classical Conditioning merupakan teori belajar
yang diungkapkan oleh Pavlov yang menghasilkan
hokum-hukum belajar seperti law of Respondent
Conditioning, Law of Respondent Extinction.
Operant Conditioning merupakan teori belajar
yang diungkapkan B. F Skinner menghasilkan
hokum belajar, seperti Law of operant conditioning,
Law of operant extinction.
Social Learning atau disebut juga observasional
learning yang diungkapkan oleh Albert bandura
adalah sebuah teroi yang relative masih baru
dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya.
Teori ini memandang perilaku individu tidak
semata-mata reflex ototmatis atas stimulus (S-R
bond) melainkan juga akibat reaksi yang timbul
sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan
skema kognitif individu itu sendiri.
Teori belajar kognitif Piaget yang menjadi pelopor
teori belajar konstruktivisme. Teori ini menyatakan
bahwa perkembangan kognitif individu meliputi
empat tahap, yaitu sensori motor, pra operasional,
operasi formal, dan operasi formal.
Teori belajar pemrosesan informasi yang
diungkapkan oleh Robert Gagne menyatakan
bahwa dalam pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar.
Teori belajar Gestalt menyatakan bahwa objek
atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai
sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.
Berikut adalah beberapa daftar istilah dan
definisi yang ada di KB 1 yakni :
1. Hybrid Learning : mengkombinasikan
strategi terbaik pembelajaran tatap muka dan
strategi terbaik pembelajaran dalam jaringan
(daring).
2. Evolusi :perubahan (pertumbuhan dan
perkembangan) secara berangsur-angsur dan
perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit.
3. Involusi :merupakan proses kembalinya suatu
organ ke ukuran semula.
4. (growth): Menyangkut peningkatan ukuran
tubuh, sebagai hasil penyempurnaan bagian-
bagian tubuh.
5. (development): Berkaitan dengan
peningkatan kapasitas fungsi dan
kemampuan kerja organ-organ tubuh.
6. kematangan (maturation): yaitu peningkatan
atau kemajuan yang bersifat kualitatif dalam
hal perkembangan biologis.
7. Pertumbuhan: Adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat pada waktu
yang normal.
8. Perubahan Internal : merupakan perubahan
yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja
dan tidak tampak dari luar dan sangat
mempengaruhi kepribadian remaja.
9. Perubahan Eksternal : merupakan perubahan-
perubahan pada tubuh remaja dimana
perubahan tersebut dapat diamati.
10. Sikap kritis : Merupakan prinsip pertama
dalam perkembangan yang terjadi pada tahun-
tahun prasekolah.
11. Kematangan: adalah terbukanya karateristik
yang secara potensial sudah ada pada individu
yang berasal dari warisan genetik individu,
misalnya dalam fungsi yang telah diwariskan
yang disebut phylogenetik (merangkak, duduk,
dan berjalan).
12. Belajar: Adalah perkembangan yang berasal
dari latihan dan usaha.
13. Cephalocaudal: yaitu perkembangan yang
menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke
kaki
14. Asiosiasi : Meruapakan dua gagasan yang
selalu muncul bersama-sama
15. Repetisi : Melakukan sesuatu berkalikali

2 Daftar materi yang sulit 1. Perkembangan Kognitif, Psikis dan Sosial Peserta
dipahami di modul ini didik

3 Daftar materi yang sering 1. Pengertian dari Law of Effect


mengalami miskonsepsi 2. Pengertian dari Law of Readiness
3. Pengertian dari Law of Exercise
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas


Guru Pendidikan Jasmani

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. Media Sarana, Dan Prasarana, Pemanfaatan


Teknologi Dan Media Informasi Serta
Aplikasinya Dalam Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Media pembelajaran, yang memuat informasi
dipelajari
dan pengetahuan, pada umumnya digunakan
untuk membuat proses belajat menjadi lebih efektif
dan efisien. Selain itu, media pemeblajaran juga
dapat membuat akivitas belajar menjadi lebih
menarik sehingga dapat meningkatkan motibasi
belajar peserta didik. Dalam proses belaar dan
pembelajaran, media pembelajaran berperam
dalam menjembatani proses penyampaian dan
pengiriman pesan dan informasi dari narasumber
kepada khalayak. Kalayak dalam hal ini adalah
peserta didik yang melakukan proses belajar.
Dengan menggunakan media dan teknologi dalam
pembelajaran, proses penyampaian pesan-
informasi dan pengetahuan-antara pengirim dan
penerima dapat berlangsung dengan efektif dan
efisien
Ragam media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam aktivitas belajar dan
pembelajaran diantaranya
 Media yang tidak diproyeksikan atau non-
projected, seperti foto diagram, bahan
pameran atau display, dan
model
 Media yang diproyeksikan atau projected
media misalya, LCD
 Media audio seperti kaset, compact disc
(CD) audio yang berisi rekaman kuliah,
ceramah narasumber, dan rekaman musik
serta MP4
 Media gambar gerak atau media video,
seperti VCD, DVDs, dan blue rays disc
 Pembelajaran berbasis komputer
 Multimedia dan jaringan komputer
Tujuan Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media, baik untuk keperluan
individual maupun kelompok, secara umum
mempunyai beberapa tujuan, yaitu: (1)
memperoleh informasi dan pengetahuan; (2)
mndukung aktivitas pembelajaran; dan (3) sarana
persuasi dan motivasi.
Kontribusi Media Pembelajaran
Media dan teknologi berfungsi sebagai perantara
antara naraumber dan orang yang belajar. Secara
umum, penggunaan media untuk keperluan
mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi
akan memberikan beberapa manfaat terhadap
penggunanya, yaitu:
a. Penyampaian isi pesan dan pengetahuan
menjadi bersifat standar;
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik;
c. Proses pembelajara berlansung lebih interaktif;
d. Penggunaan waktu dan tenaga dalam
memperoleh informasi dan pengetahuan menjadi
lebih efisien;
e. Meningkatkan kuaitas proses belajar;
f. Meningkatkan sikap posifif terhadap isi atau
materi pembelajaran.
Sarana Pendidikan Jasmani pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah tersebut. Pada
sarana pendidikan jasmani yang dipakai dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani pada
masing-masing cabang olahraga memiliki ukuran
yang standard. Akan tetapi apabila olahraga
tersebut dipakai sebagai materi pembelajaran
pendidikan jasmani, sarana yang digunakan bisa
dimodifikasi, disesuaikan dengan kondisi sekolah
dan karakteristik peserta didik.
Prasarana Pendidikan Jasmani
Prasarana atau perkakas adalah sesuatu benda
yang sulit digerakan pada saat digunakan dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani ataupun
tidak yang mudah dipindahkan dan sifatnya semi
permanen. Contoh: lapangan tenis, lapangan bola
basket, gedung olahraga, lapangan sepakbola,
stadion atletik, dan lain-lain
Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Jasmani
o Memperlancar jalannya pembelajaran
o Memudahkan gerakan
o Mempersulit gerakan
o Memacu peserta didik dalam bergerak
o Kelangsungan aktivitas
o Menjadikan peserta didik tidak takut melakukan
gerakan/aktivitas.
Berikut adalah daftar istilah serta definisinya
yang ada di KB 2 yakni :
1. Media: Oleh karenanya dapat diartikan sebagai
perantra antara pengirim infomrasi yang
berfungsi sebagai sumber atau resources dan
penerima informasi atau receiver.
2. Encoding : Yaitu Proses merancang pesan agar
menjadi sistematik dan mudah dimengerti oleh
penerima atau receiver.
3. Media cetak : merupakan jenis media yang
telah lama digunakan sebagai sarana dalam
aktivitas belajar.
4. Media audio : merupakan jenis media yang
efektid yang efisien untuk digunakan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu melatih kemampuan penggunaannya
dalam mendengar informasi dan pengetahuan
lisan secara komprehensif.
5. Gambar bergerak atau motion pictures :
Merupakan jenis media yang mampu
menayangkan gambar bergerak yang
terintegrasi dengan unsur suara.
6. Mutimedia : Merupakan produk dari kemajuan
teknologi digital.
7. Pendidikan jasmani : merupakan pendidikan
yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai
media utama untuk mencapai tujuan.
8. Sarana: adalah “semua fasilitas yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar
yang baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan
efisien” (Sukirman & dkk, 2005).
9. Sarana Atau Peralatan Pendidikan Jasmani :
adalah sesuatu alat yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani yang
mudah dipindah-pindahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan jasmani.
10. Gedung olahraga : Merupakan prasarana
berfungsi serba guna yang secara berganti-
ganti dapat digunakan untuk pertandingan
beberapa cabang olahraga.
11. Prasarana atau Perkakas : Adalah sesuatu
benda yang sulit digerakan pada saat
digunakan dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani ataupun tidak yang mudah
dipindahkan dan sifatnya semi permanen.
12. Teknologi: merupakan alat atau sarana
teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan
lingkungannya.
13. Perangkat lunak komputer atau sering
disebut software: Adalah sekumpulan data
elektronik yang disimpan dan diatur oleh
komputer, data elektronik yang disimpan oleh
komputer itu dapat berupa program atau
instruksi yang akan menjalankan suatu
perintah.
14. Sistem operasi: adalah program yang
berfungsi untuk mengendalikan sistem kerja
yang mendasar, sehingga mengatur kerja
media input, output, tabel pengkodean,
memori, penjadwalan prosesor, dan lain-lain
sebagainya.
15. Freeware atau perangkat lunak gratis
:adalah perangkat lunak (software) komputer
yang memiliki cipta yang gratis digunakan
tanpa batasan waktu, sehingga dapat
dibedakan dari shareware yang mewajibkan
penggunanya membayar ( misalnya setelah
jangka waktu percobaan tertentu atau untuk
memperoleh fungsi tambahan).
2 Daftar materi yang sulit 1. Penjelasan Bagaimana membuat sarana
dipahami di modul ini pembelajaran pjok yang menarik dan oinovatif
3 Daftar materi yang sering 1. Prasarana yang baik menurut Peraturan Menteri
mengalami miskonsepsi Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
bahwa standar prasarana olahraga salah
satunya adalah Tempat bermain/berolahraga
diletakkan di tempat yang tidak mengganggu
proses pembelajaran di kelas.
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas Guru


Pendidikan Jasmani

Judul Kegiatan Belajar (KB)


3. Persyaratan, Kualifikasi, Dan Kompetensi
Guru Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Dalam dunia pendidikan, tidak dipungkiri lagi
dipelajari bahwa guru menempati posisi yang sangat penting.
Guru merupakan tonggak pendidikan yang akan
mencetak manusia-manusia pada masa yang akan
datang. Guna mendapatkan guru yang berkualitas
maka harus memiliki persyaratan, kualifikasi dan
kompetensi. Persyaratan seorang guru PJOK
sebagai berikut: persyaratan untuk menjadi
seorang guru, yaitu: (1) Harus memiliki bakat
seorang guru, (2) Harus memiliki keahlian seorang
guru, (3) Memiliki kepribadian yang baik dan
terintegrasi, (4) Memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang luas , (5) Guru adalah manusia
yang berjiwa pancasila dan (6) Guru adalah
seorang warga Negara yang baik.
Dimensi kualifikasi guru adalah : (1) Kualifikasi
akademik (2) Latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang atau mata pelajaran yang
diajarkan; (3) Sertifikat profesi guru (4) rencana
pengajaran (teaching plans and materials), (5)
prosedur mengajar (classroom procedurs), dan (6)
hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
Kompetensi guru meliuti: (1) kompetensi
pedagogic. Kompetensi tentang penguasaan proses
belajar mengajar dimulai dari perancangan,
metode, media dan penilaian pembelajaran. (2)
kompetensi Kepribadian, Kompetensi kepribadian
merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia (3) kompetensi
social Kompetensi sosial merupakan kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar dan (4) kompetensi
Profesional, Kompetensi profesional merupakan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi
keilmuannya.
Berikut adalah beberapa daftar istilah dan
definisi yang ada di KB 3 yakni :
1. Pendidik : menurut uu no.20 tahun 2003,
pasal 39 (2) adalah tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksankan
proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan mengabdi kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
2. Guru: adalah sosok yang rela mencurahkan
sebagian besar waktunya untuk mengajar dan
mendidik siswa, sementara penghargaan dari
sisi material, misalnya, sangat jauh dari
harapan.
3. Kualifikasi: adalah keahlian yang diperlukan
untuk melakukan sesuatu, atau
menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain
kualifikasi diartikan sebagai hal-hal yang
dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis
untuk mengisi jenjang kerja tertentu.
4. Komponen prosedur didaktik: merupakan
sarana kegiatan pengajaran yang dapat
menimbulkan aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar
5. Kompetensi guru : adalah hasil dari
penggabungan dari kemampuan-kemampuan
yang banyak jenisnya, dapat berupa
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayti, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam
menjalankan tugas keprofesionalannya.
6. Kompetensi : adalah kemampuan seseorang
melakukan satuan kegiatan yang dapat segera
diwujudkan untuk memenuhi keperluan
tertentu.

2 Daftar materi yang sulit


dipahami di modul ini 1. Kompetensi guru Pendidikan Jasmani

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas


Guru Pendidikan Jasmani

Judul Kegiatan Belajar (KB)


4. Regulasi Kebijakan Nasional, Pandangan
Yuridis Dan Kode Etik Guru

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang
Dalam upaya pembangunan pendidikan
dipelajari
nasional, sangat diperlukan guru (pendidik) dalam
standar mutu kompetensi dan profesionalisme yang
terjamin. Untuk mencapai jumlah guru professional
yang dapat menggerakkan dinamika kemajuan
pendidikan nasional diperlukan suatu proses
pembinaan berkesinambungan, tepat sasaran dan
efektif (Petric & McGee, 2012).
Pembinaan profesi guru sudah mulai dirancang
ssebagai profesi sejak 4 Desember 2004 sehingga
pada tahun 2006 terbitlah (1) Undang-Undang
nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
(2) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada tahun
2006 juga mulai dilaksanakan Sertifikasi Guru
untuk kuota 2006 dan 2006. Dari pelaksanaan ini
dihasilkan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun
2008 tentang Guru dan pembayaran tunjangan
Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah
sertifikasi.
Pada tahun 2012 pemerintah menetapkan
kualifikasi, kompetensi dan upaya untuk
menghasilkan profesi guru yang profesional, yaitu:
a. Standart seleksi Guru: S1 dan D4
b. Standart kompetensi Jenjang Jabatan Guru
c. Sistem pengendalian PK Guru dan dukungan
PKB
d. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Pra dan Dalam
Jabatan melalui PPG
e. Bimbingan teknis PK Guru dan PKB
f. Penyesuaian Jafung guru seesai (Perme
38/2010)
g. Pembentukan Tim Penilai Jafung Guru
h. Sistem sanksi
i. Rintisan Pelaksanaan PK Guru dan PKB
Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1
angka 1 adalah: usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Kode etik diawali dengan istilah etik yang
dimaknai dengan etika moral. Etika Berasal dari
bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan
konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau
baik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut
dengan self control", karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Berikut adalah daftar istilah serta definisinya dari
Matrei KB 4 :
1. Guru : adalah unsur penting yang menentukan
berhasil tidaknya pendidikan.
2. Pendidikan: Adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 angka 1 )
3. Fungsi standar nasional pendidikan : Adalah
untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
4. Profesi : Adalah suatu janji terbuka bahwa
seseorang akan mengabdikan dirinya kepada
suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk
menjabat pekerjaan tersebut.
5. Kompetensi: Adalah karakteristik pokok
seseorang yang berhubungan dengan atau
menghasilkan untuk kerja yag efektif atau
superior pada jabatan tertentu atau situasi
tertentu sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
6. Sekolah: Adalah suatu lembaga profesioal.
Sekolah bertujuan membentuk peserta didik
menjadi manusia dewasa yang berkepribadian
matang dan tangguh dapat dipertanggungjwabkan
dalam masyrakat dan terhadap dirinya.
7. Kompetensi spesialis : yaitu kemampuan untuk
keterampilan dan pengetahun dalam
menggunakan alat-alat yang ada dengan
sempurna, mengorganisasikan dan menangani
masalah
8. Kompetensi metodik : yaitu kemampuan
untuk mengumpulkan dan menganalisa
informasi, mengevaluasi informasi, orientasi
tujuan kerja, dan bekerja secara sistematis
9. Kompetensi individu : yaitu kemampuan untuk
inisiatif, dipercaya, motivasi, kreatif
10. Kompetensi sosial : yaitu kemampuan untuk
berkomunikasi, kerja kelompok, kerja sama.
11. Guru Professional :Adalah guru yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan
tugas pendidikan dan pengajaran, baik yang
bersifat pribadi, sosial, maupun akademis.
Kompetensi professional merupakan suatu
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru.
12. kompetensi professional : Adalah emampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenui standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
13. Portofolio : Adalah bukti fisik (dokumen) yang
menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi
yang dicapai selama menjalankan tugas profesi
sebagai guru dalam interval waktu tertentu.
14. Kode etik : Adalah norma dan asas yang diterima
oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah
laku.
15. Kode etik guru: Adalah norma dan asas yang
disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia
sebagai pdoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik,
anggota masyaraakt, dan warga negara.
16. Guru Indonesia: Adalah insan yang layak ditiru
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, khususnya oleh peserta didik yang
dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada
prinsip “ing ngarsa tuladha, ing madya mangun
karsa, tut wuri handayani”.
17. Kode Etik Guru Indonesia : Adalah norma dan
asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru
Indonesia.

2 Daftar materi yang sulit 1. Peran Hukum dalam melindungi Guru di Indonesia
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
Modul : 2 PROFESIONAL
Judul Modul : Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas Gerak
Dan Olahraga Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani,


Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Filsafat Dan Olympisme Serta Paradigma Baru
Dalam Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pendidikan Jasmani (Penjas) pada hakikatnya
dipelajari adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental,
serta emosional. Pendidikan Jasmani memperlakukan
anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang
yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan
Jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi
potensi peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan
psikomotor melalui aktivitas jasmani. Sehingga
melalui program penjas dengan aktivitas fisik dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
secara totaliti, sebagaimana yang dikemukakan
Pangrazi dan Aaron (2016).
Secara umum, Pendidikan Jasmani memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk:
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika, dan perkembangan
sosial.
b. Mengembangkan kepercayaan diri dan
kemampuan untuk menguasai keterampilan
gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya
dalam aneka aktivitas jasmani.
c. Memperoleh dan mempertahankan derajat
kebugaran jasmani yang optimal untuk
melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien
dan terkendali.
d. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui
partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara
kelompok maupun perorangan.
e. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat
mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan peserta didik berfungsi secara
efektif dalam hubungan antar orang.
f. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui
aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Secara umum, manfaat Pendidikan Jasmani di
sekolah mencakup sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
b. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi
dirinya
c. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang
berguna
d. Menyalurkan energi yang berlebihan
e. Merupakan proses pendidikan secara serempak
baik fisik, mental maupun emosional
Pendidikan Jasmani dan olahraga tidak terlepas
dengan nilai Olimpisme yakni dapat diartikan adalah
sebagai dasar fundamental dan filosofi kehidupan
(paham/ajaran) yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani
(badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan
kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga
dengan demikian dapat diciptakan keselarasan
kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan
usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan
penghargaan pada prinsip- prinsip etika yang baik
pula. Dengan kata lain, yang menjadi Visi Olimpisme
adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai
wahana pembentukan manusia secara utuh yang
harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat
yang damai dengan saling menghormati.
Paradigma baru PJOK sesuai tuntutan Kurikulum
2013 edisi revisi mengamanatkan bahwa pembelajaran
haruslah berpusat pada siswa dengan pendekatan
saintifik. Di samping itu, proses pembelajaran PJOK
haruslah menekankan penguatan pendidikan karakter
dengan gerakan literasi. PJOK melalui proses
pembelajarannya juga harus mampu mengembangkan
proses dan keterampilan berpikir pada taraf yang tinggi
(HOTs) bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat
dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan abad
21.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya
dari Materi KB 1 :
1. Pendidikan jasmani : Adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional.
2. Anak : Adalah mahluk yang sedang berada dalam
masa kelebihan energi.
3. Pendidikan olahraga: Adalah pendidikan yang
membina anak agar menguasai cabang- cabang
olahraga tertentu.
4. Pendidikan kesehatan: Adalah suatu proses yang
menjembatani kesenjangan antara informasi dan
tingkah laku kesehatan.
5. Sosiologi : Adalah ilmu yang berkepentingan dalam
mengembangkan struktur dan aturan sosial yang
lebih baik yang dicirikan oleh adanya kebahagiaan,
kebaikan, toleransi, dan kesejajaran sosial.
6. Olimpia: Adalah nama sebuah tempat di Athena
yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan
aktivitas festival olahraga bangsa Yunani Kuno
(olimpiade kuno).
7. Isme: Adalah suatu faham/ajaran yang merupakan
sistem/ tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai
bila diterapkan dalam lingkungan dan kehidupan
masyarakat.
8. Olympism: Adalah dasar fundamental dan filosofi
kehidupan (paham/ajaran) yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani
(badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan
kecerdasan) serta mengharmonikan antara
kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan
pendidikan, sehingga dengan demikian dapat
diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan
pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai
pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip-
prinsip etika yang baik pula.
9. Simbol Gerakan Olimpiade Modern: Adalah lima
Cincin Dengan Lima Warna : Biru, Kuning, Hitam,
Hijau dan Merah dengan latar belakang putih.
10. Penjas: adalah suatu proses pendidikan yang unik
dan paling sempurna dibanding bidang studi lainnya,
karena melalui pendidikan jasmani seorang guru
dapat mengembangkan kemampuan setiap peserta
didik tidak hanya pada aspek fisik dan psikomotor
semata, tetapi dapat dikembangkan pula aspek
kognitif, afektif dan sosial secara bersama-sama.
“Melograno (1996) dan AAHPERD (1999) “

2 Daftar materi yang sulit 1. Paradigma baru dalam pendidikan Jasmani


dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi 1. Pada sub materi Perbedaan dan Persamaan
Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga,
dan Pendidikan Kesehatan. Pendidikan
kesehatan tidak dibahas (Hal 31)
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani,


Aktivitas Gerak Dan Olahraga Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB)
2. Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga melalui
Pengembangan Kemampuan Gerak
Dasar/Fundamental, Aktivitas Permainan Bola
Besar dan Kecil, serta Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
dipelajari atau lebih sering disebut Pendidikan Jasmani untuk
beberapa negara di dunia, merupakan bagian yang
integral dari pendidikan secara keseluruhan.
Pendidikan Jasmani meliputi tiga ranah tujuan
pendidikan yang sudah dirumuskan oleh Benjamin S.
Bloom, yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif.
Pendidikan Jasmani adalah suatu model pendidikan
yang bercirikan melalui aktivitas jasmani menjadi
sentralnya. Melalui aktivitas jasmani yang dilakukan,
peserta didik dituntut untuk mencapai ketiga ranah
tujuan pendidikan di atas.
Terdapat 13 prinsip pokok dalam Pendidikan
Jasmani (Zeigler, 2009: 28-31) untuk dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia : (1).
Reversibility, (2). Overload, (3). Flexibility, (4). Bone
density, (5). Gravity, (6). Relaxation, (7). Aesthetic, (8).
Integration, (9). Integrity, (10). Priority of the person,
(11). Live life to its fullest, (12). Fun and pleasure, (13).
Longevity.
Keterampilan merupakan dasar dari suatu
kemampuan seseorang menyelesaikan tugas atau
pekerjaan sedangkan gerak adalah salah satu ciri
dari makhluk hidup, selain ciri-ciri yang lain, seperti;
makan, peka terhadap rangsangan, bernapas,
berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, melakukan
metabolisme dan beradaptasi. Dasar-dasar untuk
keterampilan gerak yang kompleks menurut Harrow
(1972: 52) ada 3, yang meliputi gerak lokomotor; (b)
gerak non-lokomotor; dan (c) gerak manipulatif.
Keberhasilanan pencapaian suatu keterampilan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut secara umum dibedakan menjadi tiga hal
utama, yaitu: (1) proses belajar mengajar, (2) pribadi,
dan (3) faktor situasional (lingkungn). Ketiga faktor
inilah yang diyakini telah menjadi penentu utama
mencapai keberhasilan dalam mempelajari
keterampilan.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya
dari Materi KB 2 :
1. Pendidikan Jasmani : adalah pendidikan dari,
tentang, dan melalui aktivitas jasmani".
2. Keterampilan : Merupakan dasar dari suatu
kemampuan seseorang menyelesaikan tugas atau
pekerjaan.
3. Gerak : Merupakan salah satu ciri-ciri dari makhluk
hidup, selain ciri-ciri yang lain, seperti; makan, peka
terhadap rangsangan, bernapas, berkembang biak,
mengeluarkan zat sisa, melakukan metabolisme dan
beradaptasi.
4. Gerakan: Adalah aksi atau proses perubahan letak
atau posisi ditinjau dari suatu titik tertentu sebagai
pedomannya (Sugiyanto, dkk: 1997: 283).
5. Gerak Lokomotor : Suatu proses berpindahnya
seluruh tubuh seseorang dari suatu tempat ke
tempat lain.
6. Gerak non lokomotor : adalah suatu proses
berpindahnya elemen tubuh tertentu dari suatu
posisi ke posisi lain, namun secara keseluruhan
tubuh tetap berada pada tempat yang sama.
7. Gerak Manipulatif : Adalah gerak yang dilakukan
dengan menggerakkan suatu objek atau benda.
8. Keterampilan Gerak : Meruapakan salah satu
tujuan dari belajar gerak oleh karena itu guru
haruslah memahami secara mendasar sehingga
dalam proses pembelajaran PJOK memberikan
manfaat bagi peserta didik.
9. Keterampilan Gerak Agal : Adalah gerakan yang
dalam pelaksanaannya melibatkan otot- otot besar
sebagai basis utama gerakan, contohnya antara lain
keterampilan gerak lompat tinggi dan lempar
lembing.
10. Keterampilan gerak halus : Adalah gerakan
yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot
halus sebagai basis utama gerakan. contohnya
antara lain adalah keterampilan gerak jari dalam
mengetik dan pelepasan busur dalam memanah.
11. Keterampilan Gerak Diskret : Adalah
keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya
dapat dibedakan secara jelas titik awal dan titik
akhir gerakan. Contohnya adalah gerakan berguling
ke depan satu kali.
12. Keterampilan Gerak Serial : Adalah
keterampilan gerak diskret yang dilakukan beberapa
kali secara berlanjut. Contohnya gerakan berguling
ke depan beberapa kali.
13. Keterampilan Gerak Kontinyu : Adalah
keterampilan gerak yang tidak dapat dengan mudah
ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya.
Contohnya adalah keterampilann gerak bermain
tenis atau permainan olahraga lainnya.
14. Keterampilan Tertutup : Adalah keterampilan
gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi
lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus
gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri.
15. Keterampilan Terbuka : Adalah keterampilan
gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadi pada
kondisi lingkungan yang berubah- ubah, dan pelaku
bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang
timbul dari lingkungannya.
16. Dribbling : Adalah suatu usaha seorang pemain
untuk memindahkan daerah permainan dari suatu
tempat ke temapat lain dengan berlari sambil
melakukan sentuhan-sentuhan kecil dengan kaki
terhadap bola (Ardi Nusri, 2019: 100).
17. Closed Dribbling : Yaitu teknik menggiring bola
yang dilakukan dengan mengontrol penuh dan
aman dari pemain lawan
18. Speed Dribbling : Yaitu teknik menggiring bola
yang dilakukan dengan menendang bola ke depan,
lalu kita mengejarnya dengan berlari secepatnya.
19. Permainan sepakbola : Adalah permainan tim,
maka oleh karena itu diperlukan kemampuan
individu dan kemampuan untuk bekerjasama.
20. Menerima Bola : Adalah salah satu teknik dasar
dalam permainan sepakbola yang penggunaannya
bersamaan dengan teknik menendang bola.
21. Receiving adalah : Suatu usaha atau upaya yang
dilakukan seorang pemain untuk menguasai bola
yang datang kepada dirinya sebagai hasil passing
rekan ataupun akibat kesalahan lawan (Ardi Nusri,
2019: 46).
22. The Dig : Adalah penerimaan bola dengan gaya
menggali.
23. Volley Atau Set : Adalah suatu pukulan
melambungkan bola sedemikian rupa, sehingga
teman kita mendapat kesempatan untuk men
“smash” bola tersebut.
24. Shakehands : Artinya ‘berjabat tangan’. Cara
memegang raket seperti cara kita menjabat tangan
seseorang.
25. Penhold : Artinya ‘memegang pena’. Gaya ini
lebih populer di Asia. Dengan grip ini kita hanya
mempergunakan salah satu sisi saja dari blade
raket kita.
26. Teknik stance : Adalah teknik penempatan
posisi badan, kaki dan tangan saat kondisi
bertahan atau akan menyerang lawan.

2 Daftar materi yang sulit


dipahami di modul ini 1. Klasifikasi Keterampilan Gerak

3 Daftar materi yang sering 1. Keterampilan tertutup (clossed skill)


mengalami miskonsepsi 2. Keterampilan terbuka (open skill)
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani,


Aktivitas Gerak Dan OlahragaDalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga Melalui
Aktivitas Atletik Pengembangan Kebugaran
Jasmani; Seni Bela diri Serta Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Atletik ditinjau dari perspektif sejarah merupakan
dipelajari induk dari cabang olahraga. Aktivitas atletik jalan cepat,
lari, lompat, dan lempar merupakan gambaran aktivitas
kecil peserta didik dalam bersosialisasi. Gerak dasar jalan
memiliki karakteristik yang khas yaitu tidak adanya saat
melayang pada saat melangkah. Sedangkan dalam berlari
gerak melayang harus terlihat secara nyata dan merupakan
menjadi ciri khas utama dari gerak dasar berlari.
Komponen kebugaran dikelompokan menjadi dua, yang
pertama kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
(physical fitness related health) dan kedua kebugaran yang
berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related
skill). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan terdiri dari ; a) Daya tahan kardiovaskuler/
Cardiovascular fitnes, b) Komposisi tubuh / body
composition, c) Kelentukan / flexibility, d) Kekuatan otot /
Musculer strength, dan e) Daya Tahan Otot / muscular
endurance. Sedangkan kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan terdiri ; a) Kecepatan /
speed, b) Kelincahan / agility, c) Daya ledak / power, d)
koordinasi / coordination, dan e) Keseimbangan / Balance.
Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang
terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat
adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena
pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia,
maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera
dan bakat masyarakat yang ada didaerahnya masing-
masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor
alam juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak
silat itu sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan
sosial dan lain sebagainya.
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana,
terarah, terkoordinasi dan terkendali, yang mempunyai
empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental
spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni
budaya, yang tidak bisa dipisahkan.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga Melalui
Aktivitas Atletik Pengembangan Kebugaran Jasmani;
Seni Bela diri Serta Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, yaitu :
1. Atletik : Merupakan induk dari semua cabang
olahraga.
2. Jalan Cepat : Adalah gerak maju langkah kaki yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan
tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
3. Kecepatan dalam lari sprint dan gawang : Adalah
hasil kecepatan gerak dari kontraksi otot secara cepat
dan kuat (powerful) melalui gerakan yang halus
(smooth) dan efesien (efficient).
4. Lompat: adalah gerakan mengangkat kaki ke depan
dan dengan cepat menurunkannya. Lompat dalam
atletik,
5. Lompat Jauh : Suatu akivitas atau kombinasi gerakan
yang dilakukan oleh seorang pelompat di mana di
dalam lompatan tersebut dapat mencapai lompatan
yang sejauh- sejauhnya.
6. Lompat Tinggi : adalah salah satu cabang olahraga
atletik yang memerlukan skill tertentu untuk melewati
sebuah mistar yang menggantung di antara kedua
tiang.
7. Lompat Galah : adalah lompatan yang dilakukan
dengan bantuan galah untuk mencapai tujuan
lompatan yang setinggi-tingginya dan dapat melewati
mistar yang ketinggiannya telah ditentukan.
8. Lompat jangkit : terkadang juga disebut sebagai “hop,
langkah dan melompat” atau “melompat, lompat dan
melompat” adalah salah satu cabang olahraga atletik,
yang sebenarnya mirip dengan lompat jauh, tetapi
dalam lompat jangkit ada yang namanya “hop, langkah
dan melompat”.
9. Lempar Lembing : Adalah olahraga atletik yang
menggunakan lintasan dan lapangan sendiri.
10. Tolak Peluru : adalah salah satu cabang olahraga
atletik. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai
jarak tolakan yang sejauhjauhnya.
11. Lempar Martil Atau Lontar Martil (Hammer Throw) :
merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik,
ajang kompetisi kekuatan melontarkan martil untuk
mendapatkan jarak yang jauh.
12. Kebugaran Jasmani ( physical fitness ) : Merupakan
kemampuan kondisi fisik seseorang untuk melakukan
kerja fisik secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti sehingga mendukung pelaksanaan
aktivitas lanjutan.
13. Denyut Nadi Maksimal : yaitu perkiraan ukuran
maksimal dari kemampuan jantung dalam berdetak
pada diri seseorang.
14. Denyut Nadi Basal : yaitu denyut nadi yang dihitung
sesaat sejak bangun tidur namun tidak sedang dalam
keadaaan mimpi dan belum turun dari tempat tidur.
15. Denyut Nadi Istirahat : yaitu denyut nadi pada waktu
tidak melakukan aktivitas (istirahat) perkiraannya
antara 60-80 detak/menit.
16. Denyut Nadi Latihan : yaitu perkiraan denyut nadi
yang digunakan dalam mencapai latihaan yang
maksimal, perkiraannya antara 60-90 dari denyut nadi
maksimal.
17. Denyut Nadi Pemulihan : yaitu jumlah denyut nadi
yang diperoleh beberapa saat setelah melakukan
latihan fisik.
18. Daya tahan kardiovaskuler (Cardiovascular fitnes) :
Adalah Daya tahan sebagai kapasitas organisme
melawan kelelahan dalam setiap kegiatan yang
memerlukan waktu lama.
19. Komposisi Tubuh : Adalah proporsi lemak tubuh
terhadap massa tubuh tanpa lemak.
20. Kelentukan / flexibility : Merupakan bentuk dari
kemampuan melakukan gerakan secara luas dalam
ruang gerak sendi.
21. Kekuatan : Adalah kemampuan otot atau sekelompok
otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Secara
fisiologi kekuatan adalah kemampuan neuromuskuler
untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban
dalam (Emral, 2017:151).
22. Daya Tahan Otot : Adalah kemampuan otot atau
sekolompok otot untuk menahan beban atau tahana
dalam waktu yang cukup lama.
23. Kecepatan (speed) : Adalah kemampuan tubuh untuk
bergerak cepat.
24. Kelincahan (agility) : Mengacu pada kemampuan
tubuh untuk mengubah posisicepat dan akurat saat
bergerak di ruang tertentu. Banyak cabang olahraga
25. Daya ledak (power): Daya ledak adalah kekuatan
sebuah otot untuk mengatasi tahanan beban dengan
kecepatan tinggi dalam gerakan yang utuh atau
kemampuan seseorang untuk mempergunakan
kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
26. Koordinasi: Adalah kemampuan tubuh untuk
melakukan lebih dari satu tugas motorik sekaligus
dengan lancar dan akurat.
27. Keseimbangan : Adalah kemampuan untuk
mempertahankan keseimbangan ketika diam atau
bergerak (mis. Tidak jatuh) melalui tindakan
terkoordinasi dari fungsi sensorik kita (mata, telinga
dan organ proprioseptif dalam sendi kita).
28. Pencak silat :adalah salah satu jenis bela diri asli
Indonesia, dapat dimainkan secara perorangan,
berpasangan maupun beregu.
29. Gerak Dasar Pencak Silat : adalah suatu gerak
terencana, terarah, terkoordinasi dan terkendali, yang
mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu
aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga,
dan aspek seni budaya.
30. Arah : adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik
pada waktu melakukan pembelaan maupun serangan.
31. Tangkisan Dalam Pencak Silat : yaitu teknik
menangkis pencak silat dengan gerakan tangkisan dari
luar ke dalam sejajar dengan bahu.
32. Tangkisan Luar Pencak Silat : Tangkisan ini
adalah kebalikan dari tangkisan dalam, yaitu
Tangkisan dari dalam keluar sejajar dengan bahu.
33. Tangkisan Atas Pencak Silat : yaitu bentuk
tangkisan dari bawah keatas, berfungsi untuk
melindungi kepala dari serangan lawan
34. Tangkisan Bawah : Adalah menahan serangan dengan
gerakan tangan dari atas kebawah.
35. Kuncian : adalah teknik untuk melumpuhkan
lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau
untuk melucuti senjata musuh.
36. Kembangan : adalah gerakan tangan dan sikap tubuh
yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai
gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh.

2 Daftar materi yang sulit 1. Keterkaitan antara Kebugaran Jasmani dan Atletik
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. Fast twitch fiber/FT
mengalami miskonsepsi 2. Slow twitch fiber
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Filsafat Dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani,


Aktivitas Gerak Dan OlahragaDalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Prinsip Aktivitas Gerak Dan Olahraga Melalui
Aktivitas Senam Lantai, Aktivitas Gerak
Berirama (Ritmik), Aktivitas Air/Renang, Serta
Aplikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Senam Artistik (Senam Lantai)
dipelajari
Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah
salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai lantai
sesuai dengan namanya senam ini dilakukan di atas
lantai yang beralaskan matras atau permadani.
Unsur-unsur gerakannya terdiri berguling, melompat,
berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau
kaki untuk mempertahankan keseimbangan pada
waktu melompat ke depan atau ke belakang.
Senam lantai sangat populer terutama bagi
penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh
ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat
dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-
formasi yang menarik dan mengesankan.

Aktivitas gerak senam ritmik /irama


Menurut perkembangannya ada tiga aliran senam
irama, yaitu :
1. Senam irama berasal dari seni sandiwara.
2. Senam irama berasal dari seni musik
3. Senam irama berasal dari seni tari (balet)
Senam irama atau disebut juga senam ritmik
adalah gerakan senam yang dilakukan dengan
irama musik, atau latihan bebas yang
dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa
alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda,
simpai, tongkat, bola, pita dan topi.
Aktivitas Olahraga Akuatik (Air)/Renang
Renang merupakan suatu pendidikan yang sangat
baik bagi seseorang dalam mempertahankan diri pada
saat di dalam air dan dapat menjadikan aktivitas ini
suatu hal yang penting terutama untuk beraktivitas
dalam mengisi waktu luang, sedangkan Donlan dan P.
Cox menyebutkan alasan seseorang melakukan
aktivitas renang adalah bermacam-macam, seperti;
renang untuk survival/mempertahankan diri, renang
untuk kebugaran, renang untuk rekreasi, renang
untuk terapi, dan renang untuk kompetisi/prestasi.
Setiap orang yang melakukan aktivitas olahraga air
harus mempelajari dan memperhatikan prinsip-prinsip
dasar keselamatan diri, bertahan hidup,
menyelamatkan nyawa dan kehidupan dari
ancaman.
Senam lantai, senam irama, dan renang adalah
olahraga yang ada dalam kurikulum PJOK di sekolah.
Ketiga olahraga ini adalah sangat baik dalam
menegmbangkan kemampuan kognitif, keterampilan dan
afektif peserta didik. Namun pelaksanaan ketiga cabang
olahraga ini di sekolah harus disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi serta
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Untuk
proses pembelajaran di sekolah seorang guru harus sangat
berhati-hati mengajarkannya. Beberapa prinsip dasar yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
• Mengutamakan faktor keselamatan peserta didik
• Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik
• Mengajarkan dari gerakan yang mudah ke sukar, dari
ringan ke berat, dan dari yang sedrhana ke kompleks
• Berorientasi pada pengembangan kognitif,
keterampilan dan afektif peseerta didik
• Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
Materi yang diberikan dalam pembelaajaran senam
lantai meliputi; gerakan kayang, guling dengan berbagai
bentuk, sikap lilin, lompat harimau, meroda, flip flag.
Sedangkan dalam senam irama pada umumnya
menggunakan alat seperti; pita tali, bola, gada dan tongkat.
Sedangkan dalam aktivitas aquatik/renang meliputi empat
gaya yang ada dalam olahraga renang.
Perlu diingat bahwa semua materi yang terdapat baik
pada senam lantai, senam irama dan renang tidak semua
dapat diajarkan kepada peserta didik, mengingat
keterbatasan waktu, peralatan dan lain- lain sebagainya.
Oleh karena itu saudara sebagai seorang guru harus dapat
memilih, merencanakan, mendisain serta melaksanakan
pembelajaran dengan penuh dedikasi sebagai seorang guru
yang profesional. Seorang profesional harus kreatif dan
inovatif dalam proses pembelajarannya.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui
aktivitas senam lantai, aktivitas gerak berirama
(ritmik), aktivitas air/renang, serta aplikasinya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu :
1. Senam lantai( floor exercise ) : Adalah salah satu
bagian dari rumpun senam. Sesuai lantai sesuai
dengan namanya senam ini dilakukan di atas lantai
yang beralaskan matras atau permadani.
2. Kayang: adalah bertumpu dengan empat titik yaitu
kedua kaki dan tangan dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul.
3. Split : adalah gerakan senam lantai dengan cara
membuka kedua kaki sampai selangkangan paha
menyentuh lantai dengan kedua lutut lurus.
4. Sikap Lilin : merupakan sikap tidur telentang,
kemudian kedua kaki secara barsama-sama (rapat)
diangkat ke atas dengan lurus, pinggang ditopang
kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai.
5. Berdiri Dengan Tangan : adalah sikap badan tegak
dengan bertumpu pada kedua lengan (tangan), kedua
kaki rapat dan lurus ke atas.
6. Guling Ke Depan : adalah berguling ke depan atas
bagian belakang badan (tengkuk, punggung, dan
panggul bagian belakang).
7. Guling Ke Belakang : adalah menggulingkan badan ke
belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat
dengan kepala ditundukan sampai dagu melekat di
dada, gerakan dimulai dari panggul bagian belakang,
pinggang, punggung dan pundak/tengkuk yang
diakhiri dengan jongkok/berdiri.
8. Kiep: adalah suatu gerakan melenting badan ke atas
depan yang dilakukan dengan lemparan kedua kaki
dan menolakkan tangan dengan kuat dari matras
kemudian membusurkan tubuh bagian belakang
dengan kaki (lutut) tetap lurus yang diakhiri dengan
sikap berdiri
9. Gerakan Lenting Tengkuk : adalah suatu bentuk
gerakan melenting badan dengan cara bertumpu pada
tengkuk/pundak dan kedua telapak tangan ikut
menolak serta dibantu ayunan/lemparan kedua kaki ke
atas ke arah depan dengan kuat dan secepat-cepatnya
juga dibantu lecutan pinggul dan pinggang.
10. Gerakan Lenting Kepala : adalah suatu bentuk
gerakan melenting badan dengan cara bertumpu pada
kepala/dahi dan kedua telapak tangan ikut menolak
serta dibantu ayunan/lemparan kedua kaki ke atas ke
arah depan dengan kuat dan secepat-cepatnya juga
dibantu lecutan pinggul dan pinggang.
11. Gerakan Meroda : merupakan latihan dengan tumpuan
tangan yang dilakukan secara bergantian dan sangat
singkat.
12. Lenting Tangan Atau Hand Spring : adalah sebuah
gerakan melayang dan melenting sambil melakukan
tolakan yang bertumpu pada kedua tangan di lantai.

13. Gerakan Flip-Flap : adalah gerak senam dengan


melentingkan badan ke belakang, bertumpu dengan
kedua tangan dan melemparkan kaki bersamaan
dengan pinggang membusur, diakhiri dengan
pendaratan kedua kaki.
14. Loncat Harimau : adalah sikap loncatan membusur
seperti melewati rintangan dengan kedua tangan lurus
ke depan pada saat melayang dan diteruskandengan
gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok
kemudian berdiri kembali
15. Berbaring :adalah meletakkan badan dengan punggung
atau sisi badan di sebelah bawah, menyentuh lantai.
16. Duduk: adalah meletakkan tubuh dengan bertumpu
pada dasar pantat/panggul.
17. Duduk Bersila : merupakan posisi duduk dengan
melipat kedua kaki di depan dengan salah satu kaki
berada di atas kaki yang lain dengan bentuk menyilang.
18. Duduk Bersimpuh : merupakan posisi duduk dengan
kedua kaki di lipat
19. Jongkok/Berjongkok : adalah menempatkan badan
dengan cara melipat kedua lutut, bertumpu pada
telapak kaki dengan pantat tidak menyentuh lantai.
20. Berdiri: adalah posisi tubuh dalam keadaan tegak,
bertumpu pada kedua kaki dengan kedua tangan rileks
di sisi badan.
21. Berjalan: adalah bergerak melangkahkan kaki ke
depan dari satu titik (tempat) ke titik yang lain
sehingga berpindah tempat.
22. Berlari: merupakan gerakan melangkahkan kaki
dengan kecepatan tinggi dimana ada saat kedua kaki
tidak menyentuh lantai (melayang)
23. Menarik : adalah keadaan tubuh/tangan berusaha
mendekatkan suatu benda mendekat ke badan baik dari
atas, bawah dan samping
24. Mendorong : adalah keadaan tubuh/tangan dengan
usaha menjauhkan benda menjauhi badan baik ke
arah atas, bawah dan samping
25. Melompat : merupakan gerakan yang dilakukan
dengan mengangkat tubuh ke depan dengan tumpuan
satu kaki yang dilakukan dengan cepat.
26. Meloncat: adalah melakukan gerakan dengan
mengangkat kedua kaki ke depan bersamaan dengan
tumpuan kedua kaki bersama-sama dengan cepat.
27. Merangkak : adalah gerakan maju ke depan dengan
bertumpu pada kedua tangan dan kedua lutut serta
ujung kaki.
28. Senam Irama atau disebut juga Senam Ritmik :
adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama
musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara
berirama.
29. Renang : merupakan suatu pendidikan yang sangat
baik bagi seseorang dalam mempertahankan diri pada
saat di dalam air dan dapat menjadikan aktivitas ini
suatu hal yang penting terutama untuk beraktivitas
dalam mengisi waktu luang
30. Tenggelam: adalah kecelakaan yang sering terjadi pada
aktivitas air (renang), kematian merupakan akibat yang
paling fatal kasus tenggelam.
31. Shout and signal (berteriak dan tanda) : Adalah
bentuk penyelamatan paling aman sebagai hal itu
bergantung pada penggunaan suara dan isyarat
tangan, dan menghindari kontak fisik dengan korban di
air.
32. Throw (melempar tali) : Cara ini adalah bentuk
penyelamatan yang efektif dan aman untuk digunakan
jika korban dekat dengan daratan
33. Wade (menyeberang) : Usaha untuk mencapai korban
dengan melemparkan sesuatu dengan tetap
memperhatikan faktor keselamatan.
34. Row (if you know how) : Metode penyelamatan yang
dilakukan dengan menggunaan kano/perahu harus
dilakukan jika penyelamat sepenuhnya menguasai
dalam penggunaan perahu tersebut/kano.
35. Swim with an aid (berenang dengan bantuan) :
Metode ini berguna untuk penyelamatan korban yang
lemah atau yang terluka, terlalu jauh untuk mencapai
daratan atau terlalu jauh untuk melempar alat
penyelamat.
36. Gaya Dada : adalah gaya renangan yang paling tua dan
digunakan oleh Captain Webb untuk berenang bagi
orang-orang Inggris sejak tahun 1875. Gaya dada
memiliki karakter stroke/pukulan yang sempurna
untuk renang rekreasi (seperti arah aliran sekrup),
untuk menolong orang tenggelam dan renang
survival.
37. Gaya Kupu-Kupu : Merupakan gerakan-gerakan
membentuk ombak, gerakan lengan dan
tangan yang kuat, lecutan tungkai seperti ekor ikan
lumba-lumba dan kecepatan hanya beberapa detik di
bawah renang gaya bebas.
2 Daftar materi yang sulit 1. Gerak Keterampilan Senam lantai, Senam Irama dan
dipahami di modul ini Renang
3 Daftar materi yang sering 1. Metodik belajar dan latihan dasar senam; Pada
mengalami miskonsepsi pembahasan ini disebutkan bahwa salah satu tujuan
latihan pemanasan adalah “ Menghilangkan Kekuatan “
( Halaman 158).
Modul : 3 PROFESIONAL
Judul Modul : PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG KETERAMPILAN
GERAK MANUSIA
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG


KETERAMPILAN GERAK MANUSIA

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam


Pembelajaran Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pendidikan kesehatan sebagai meteri pelajaran PJOK
dipelajari
adalah usaha untuk meningkatkan kesadaran kepada
peserta didik agar berusaha memelihara dan
meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya sehingga
terhindar dari penyakit atau segala hal yang berbahaya
bagi kesehatannya. Sasarannya tertuju kepada perubahan
perilaku bagi setiap peserta didik agar status kesehatannya
menjadi lebih meningkat. Hasil perubahan pola perilaku
hidup sehat yang diajarkan di sekolah selanjutnya
diharapkan dapat berkembang di masyarakat melalui
contoh kehidupan yang sehat.

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya


permasalahan dalam status kesehatan yang harus
diketahui oleh peserta didik dibagi kedalam dua unsur
utama yang mempengaruhinya, yaitu: 1) Faktor yang
berasal dari dalam tubuh, 2) Faktor yang berasal dari luar
tubuh. Faktor yang berasal dari dalam tubuh diistilahkan
sebagai faktor internal yang terdiri dari keadaan bagian
dalam tubuh, misalnya organ dalam tubuh, cairan,
hormon, dan sebagainya. Bagian dalam tubuh ini pada
suatu saat akan mengalami gangguan baik karena adanya
bibit penyakit yang masuk ke dalamnya dan merusak
keseimbangan fungsi tubuh, maupun karena sejak lahir
memang telah terdapat bibit atau gangguan penyakit,
keadaan ini diistilahkan sebagai penyakit bawaan atau
turunan.
Faktor yang berasal dari luar tubuh disebut faktor
eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan luar
yang terdiri dari bibit penyakit, rangsangan dari suhu
(temperatur) udara, dan benturan karena kecelakaan (ruda
paksa). Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
eksternal ini antara lain:

1) Infeksi jasad renik (bakteri, virus) serta jasad makro


seperti cacing, serangga, binatang pengerat dan
sebagainya.
2) Perubahan suhu, berupa panas atau dingin, kena arus
listrik sehingga organ tubuh tidak berfungsi lagi.
3) Kecelakaan, misalnya patah tulang, dan keracunan
makanan, bahaya kimia, pemakaian narkoba,
kekurangan unsur zat makanan tertentu yang berakibat
buruk terhadap kesehatan (rabun senja atau dehidrasi)
dan sebagainya.
4) Gangguan kejiwaan tertentu berupa tekanan mental
karena rasa takut, terkejut, atau stres yang berlebihan
dan terus-menerus.
Peran guru sebagai pengajar harus memiliki
pengetahuan, sikap, dan perbuatan yang berhubungan
dengan cara hidup sehat contohnya seperti faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan baik itu untuk peserta
didik maupun masyarakat pada umumnya. Ini harus
dimiliki, karena dalam menerapkan kebiasaan hidup sehat
sudah seharusnya didahului oleh gurunya terlebih dahulu.
Konsep sehat yang dibicarakan, cara hidup sehat yang
diajarkan harus sesuai dengan perilaku guru, karena guru
merupakan panutan bagi peserta didiknya.
Fungsi guru dalam mengajarkan Pendidikan Kesehatan
adalah sebagai fasilitator, katalis, promotor, bahkan
sebagai generator. Guru sebagai fasilitator harus selalu
berusaha mengajak peserta didik untuk berbuat sesuatu
yang baik bagi kesehatannya. Guru sebagai katalis harus
memiliki kemampuan untuk mengupayakan kebiasaan
hidup sehat bagi peserta didiknya. Guru sebagai promotor
harus memiliki kemampuan mengenalkan bermacam cara
yang tepat untuk memelihara kesehatan. Guru sebagai
generator harus mampu mengajak peserta didik untuk
mau menggunakan pelayanan kesehatan yang resmi dan
tepat.
Materi Pendidikan Kesehatan pada pelajaran PJOK
meliputi konsep tentang, 1) Kebersihan, kualitas
kesehatan pribadi berbanding lurus dengan kualitas
kebersihan orang bersangkutan; 2) Jenis Penyakit, jenis
penyakit yang diderita manusia ada dua, penyakit menular
dan tidak menular. Keduanya memberi berpengaruh
terhadap jatuhnya nilai status kesehatan; 3) Perilaku,
Pendidikan Kesehatan hakikat tujuannya adalah merubah
perilaku peserta didik, sehingga dapat bertanggung jawab
terhadap dirinya, tidak terjerat kepada perbuatan-
perbuatan yang tidak senonoh terhindar dari penyakit-
penyakit yang diakibatkan oleh pergaulan seks bebas,
merokok, serta penggunaan narkoba; 4) Konsep tentang
makanan bergizi, asupan makanan bergizi, latihan fisik
yang teratur, diikuti pola istirahat yang tepat akan
mendekatkan diri kepada tingkat status kesehatan yang
optimal; 5) Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K),
semua orang pasti melakukan beragam aktivitas, dan
ragam aktivitas yang dilakukan memiliki potensi untuk
terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cedera, sama
halnya dengan aktivitas berolahraga, guru PJOK harus
memiliki pemahaman dan keterampilan dalam
penanganan cedera bilamana hal tersebut terjadi kepada
peserta didiknya.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu :
1. Sehat : adalah kebutuhan dasar kehidupan manusia.
2. Pendidikan kesehatan : adalah usaha untuk
meningkatkan kesadaran kepada peserta didik agar
berusaha memelihara dan meningkatkan kesehatan diri
dan lingkungannya sehingga terhindar dari penyakit
atau segala hal yang berbahaya bagi kesehatannya.
3. Penyakit menular : adalah penyakit yang mudah
menular kepada orang lain yang sehat karena
disebabkan oleh bibit penyakit seperti, virus, jamur,
bakteri dan lain-lain.
4. Penyakit AIDS (AcquiredImmuneDeficiencySyndrome)
: adalah sejenis penyakit yang mengakibatkan penderita
tidak memiliki daya tahan atau kekebalan tubuh
terhadap berbagai jenis penyakit lain.
5. Psikotropika: adalah suatu zat alami atau sintetis non
narkotika yang memilikikhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf-saraf pusat
yangkemudian dapat menyebabkan perubahan perilaku
dan memberi pengaruh terhadapaktivitas mental, contoh
psikotropika: valium, amfetamine, magadon,
sedatin,Rohypnol dll .
6. Zat adiktif: adalah suatu bahan alamiah, baik itu
sintetis ataupun semisintetis yang dapat menggangu
sistem saraf pusat, contoh zat adiktif: alkohol
yangmengandung ethanom, karbon, zat pelarut,
lem/perekat, ether, thinner, cat, lemkayu, dan lain-lain
(UU no 5 tahun 1997).
7. Pencegahan Primer : Pencegahan ini dilakukan kepada
orang yang belum mengenal narkoba serta komponen
masyarakat yang berpotensi dapat mencegah
penyalahgunaan narkoba.
8. Pencegahan Skunder : Pencegahan ini dilakukan
kepada orang yang sedang cobacoba Menyalahgunakan
narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi
dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan
narkoba.
9. Pencegahan Tertier : Pencegahan ini dilakukan kepada
orang yang sedang menggunakan narkoba dan yang
pernah/mantan pengguna narkoba, serta komponen
masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar
berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan membantu
bekas korban naroba
10. Halusinogen : yaitu efek narkoba yang bisa
mengakibatkan seseorang menjadi ber halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak
ada/tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu. Contohnya kokain & LSD.
11. Stimulan : yaitu efek narkoba yang bisa mengakibatkan
kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat
dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya
lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu.
12. Depresan : yaitu efek narkoba yang dapat menekan
sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur
dan tidak sadarkan diri. Contohnya ‘putaw’.
13. Adiktif : yaitu efek narkoba yang dapat menimbulkan
kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat
tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung
narkoba memutuskan saraf-saraf dalam otak.
Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
14. Tekanan darah tinggi (hypertension): adalah salah
satu penyakit degeneratif. Penyakit ini terjadi karena
sistem peredaran darah terganggu akibat pembuluh
darah tidak dapat mengalirkan darah sesuai dengan
kepentingannya, mungkin terjadi karena penyempitan
lemak yang menyelimuti pembuluh darah.
15. Heartattack : penyakit ini diistilahkan sebagai
myocardialinfraction dan merupakan penyakit yang
menimbulkan kematian otot jantung.
16. Xeropthalmia : merupakan penyakit mata kelanjutan
dari penyakit rabun senja (hemeralopie).
17. Kesehatan: adalah kesejahteraan fisik, rohani, mental,
sosial dan bukan sekedar bebas dari segala macam
penyakit, cacat dan kelemahan.
2 Daftar materi yang sulit
dipahami di modul ini 1. Bahaya narkoba, rokok dan psikotropika
3 Daftar materi yang sering 1. Pengertian dari valium, amfetamine, magadon, sedatin,
mengalami miskonsepsi Rohypnol
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG


KETERAMPILAN GERAK MANUSIA

Judul Kegiatan Belajar (KB)


2. Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
dipelajari
struktur tubuh dan bagian- bagiannya serta
hubungannya antar bagian tubuh. Ilmu anatomi
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu anatomi
makroskopik (gross anatomy) dan anatomi
mikroskopik. Anatomi makroskopik mempelajari
struktur tubuh tanpa menggunakan alat mikroskop
tetapi dengan menggunakan mata telanjang, misalnya
melakukan pengamatan, observasi dan pemeriksaan
fisik, sedangkan anatomi mikroskopik mempelajari
struktur tubuh dengan menggunakan mikroskop
misalnya mempelajari tentang sel dan jaringan.
Fungsi umum rangka/tulang adalah memberi bentuk
pada tubuh, melindungi organ atau jaringan vital yang
ada di dalamnya, menyangga berat badan, tempat
melekatnya otot yaitu otot-otot lurik atau otot rangka,
membantu pergerakan, menghasilkan sel-sel darah
putih, sel darah merah dan platelet, menyimpan mineral
terutama kalsium dan fosfat. Klasifikasi tulang menurut
bentuknya terbagi atas: tulang panjang, tulang pendek,
tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang berongga.
Klasifikasi persendian secara struktural terbagi
menjadi: persendian fibrosa, persendian kartilago,
persendian synovial. Di dalam sistem rangka manusia
terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, diartrosis.
Selama masa pertumbuhan (khususnya masa
remaja) anak laki-laki dan perempuan dengan cepat
memperoleh kepadatan mineral tulang. Hal ini sangat
penting karena jika seseorang mengalami peningkatan
massa tulang yang maksimal pada masa
pertumbuhannya maka akan mengurangi kehilangan
massa tulang di hari tuanya (osteoporosis). Contoh
aktivitas fisik yang berkaitan dengan peningkatan
massa tulang adalah melompat, menari, aerobik,
senam, bola voli, bola tangan, olahraga raket, sepak
bola dan bersepeda gunung. Jenis kontraksi otot
dikelompokan menjadi kontraksi isometrik (tidak terjadi
pemendekan otot selama kontraksi) dan kontraksi
isotonik terjadi pemendekan otot tetapi tegangan pada
otot tetap konstan).
Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh
melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action
brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke
neocortex (atau disebut juga thought brain, otak pikir).
Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-
sendiri. Miologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
otot. Otot disebut alat gerak aktif pada manusia karena
otot merupakan komponen yang dapat berkontraksi
(memanjang dan memendek) sehingga dapat
menggerakkan tulang dan sendi. Otot tersusun atas dua
macam filament dasar, yaitu filament aktin dan filament
myosin. Pada aktivitas sehari-hari lebih banyak terjadi
kombinasi dua jenis kontraksi isotonik dan isometrik,
misalnya aktivitas saat berlari, otot kaki dapat
memanjang, memendek dan hanya terjadi penegangan.
Fisiologi Olahraga adalah ilmu yang mempelajari
perubahan-perubahan fungsi organ-organ tubuh baik
yang bersifat sementara (respon) maupun yang bersifat
menetap (adaptasi) karena pengaruh dari latihan fisik
baik untuk tujuan kesehatan maupun untuk tujuan
prestasi. Misalnya bagaimana perubahan pada sistem
otot setelah melakukan latihan fisik selama beberapa
bulan.
Olahraga/latihan fisik yang dilakukan secara teratur,
sistematis, sesuai dengan dosis latihan yang tepat,
menerapkan prinsip-prinsip latihan dan dilakukan
dalam waktu relatif lama akan memberikan dampak
positif terhadap berbagai sistem tubuh baik yang bersifat
sementara maupun yang bersifat menetap. Perubahan-
perubahan tersebut seperti pada sistem otot, sistem
kardiovaskuler, sistem respirasi, jaringan.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga
dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu :
1. Anatomi : adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta
hubungannya antar bagian tubuh.
2. Anatomi makroskopik : mempelajari struktur
tubuh tanpa menggunakan alat mikroskop tetapi
dengan menggunakan mata telanjang, misalnya
melakukan pengamatan, observasi dan pemeriksaan
fisik
3. Anatomi Mikroskopik : mempelajari struktur
tubuh dengan menggunakan mikroskop misalnya
mempelajari tentang sel dan jaringan.
4. Sikap anatomi: adalah suatu sikap dimana badan
berdiri tegak, kepala tegak, mata memandang lurus
ke depan, kedua anggota gerak lurus ke bawah
berada di samping badan dengan telapak tangan
menghadap kedepan, kedua anggota gerak bawah
lurus dan sejajar, kedua kaki sejajar dan rapat.
5. Osteologi: Adalah ilmu yang mempelajari struktur–
struktur tulang manusia. Tulang sebagai suatu
jaringan terdiri dari sel tulang osteosit, substansi
dasar, serabut kolagen, substansi semen dan
bermacam – macam garam.
6. Arthrologi : adalah ilmu yang mempelajari
persendian.
7. artikulasi : Merupakan hubungan antar tulang
yang satu dengan yang lainnya yang terdapat
didalam tubuh manusia.
8. Persendian fibrosa : yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
jaringan ikat fibrosa
9. Persendian kartilago : yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
jaringan kartilago
10. Persendian synovial : yaitu persendian yang
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
kapsul dan ligament artikular yang
membungkusnya.
11. Sinartrosis: yaitu sendi yang tidak dapat
digerakkan karena tidak memiliki celah diantara
sendinya dan dihubungkan oleh jarngan ikat yang
keras.
12. Suture : yaitu sendi yang dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan
pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan
parietal
13. Sinkondrosis : yaitu sendi yang tulang-tulangnya
dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh :
lempeng epifisis sementara antara epifisis dan
diafisis pada tulang panjang anak
14. Amfiartrosis: yaitu sendi yang pergerakannya
sedikit karena dihubungkan oleh kartilago (tulang
rawan).
15. Simfisis : adalah sendi yang kedua tulangnya
dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi
bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis
16. Sindemosis : terbentuk saat tulang-tulang yang
berdekatan dihubungkan dengan serat-serat
jaringan ikat kolagen. Contoh : ditemukan pada
tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna, tibia
dan fibula
17. Diartrosis: yaitu sendi yang pergerakannya bebas
karena hubungan antar tulang di kedua ujungnya
tidak dihubungkan oleh jaringan.
18. Sendi peluru : adalah salah satu sendi yang
permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk
datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur
antara satu tulang dengan tulang yang lainnya
19. Sendi kondiloid : merupakan sendi biaksial, yang
memungkinkan gerakan kedua arah di sudut kanan
setiap tulang.
20. Otak: merupakan suatu alat tubuh yang sangat
penting karena merupakan pusat komputer dari
semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang
terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
21. Miologi :adalah ilmu yang mempelajari tentang otot.
22. Kontraksi isometrik: Merupakan Jenis kontraksi
yang tidak terjadi pemendekan otot selama
kontraksi, karena tidak memerlukan sliding
myofibril, tetapi terjadi secara paksa.
23. Kontraksi isotonik: adalah jenis kontraksi dimana
terjadi pemendekan otot tetapi tegangan pada otot
tetap konstan.
24. Fisiologi olahraga: AdalahIlmuyang mempelajari
perubahan-perubahan fungsi organ-organ tubuh
baik yang bersifat sementara (respon) maupun yang
bersifat menetap (adaptasi) karena pengaruh dari
latihan fisik baik untuk tujuan kesehatan maupun
untuk tujuan
25. Fisiologi atau Ilmu Faal : adalah ilmu yang
mempelajari fungsi atau cara kerja organ-organ
tubuh serta perubahan-perubahan yang terjadi
akibat pengaruh dari dalam maupun luar tubuh.
2 Daftar materi yang sulit 1. Anatomi Struktur Tubuh
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 2. Otot rangka
mengalami miskonsepsi 3. Otot jantung
4. Otot polos
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG


KETERAMPILAN GERAK MANUSIA

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK,


KINESIOLOGI, DAN BIOMEKANIKA OLAHRAGA
SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Menurut Meinel, belajar gerak itu terdiri dari tahap
dipelajari penguasaan, penghalusan, dan penstabilan gerak atau
keterampilan teknik olahraga. Dia menekankan
integrasi keterampilan di dalam perkembangan total
dari kepribadian seseorang. Karena itu, penguasaan
keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan
pemilikan pengetahuan, perkembangan koordinasi dan
kondisi fisik sebagaimana halnya kepercayaan, dan
semangat juang.
Belajar gerak dalam olahraga mencerminkan suatu
kegiatan yang disadari dimana aktivitas belajar
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Sebagai pendukung analisis Meinel
tersebut, Schnabel (1983) menjelaskan, karakteristik
yang dominan dari belajar ialah kreativitas ketimbang
hanya sekedar menerima di pihak siswa atau atlet yang
belajar.
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu
meningkatkan pengetahuan anak tentang konsep dan
prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat
anak mampu memahami bagaimana suatu
keterampilan dipelajari hingga tingkatannya yang lebih
tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa lebih
bermakna.
Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh
manusia pada waktu melakukan gerakan. Gerakan
manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan
gerak yang baik( teknik yang baik). Karena setiap pola
gerakan menggunakan energi (tenaga) yang fesien
dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif)
serta terhindar dari cedera dalam melakukan gerakan
(aman). Misalnya seorang pemain bola basket dalam
memasukkan bola ke ring basket dengan pola-pola
gerak (teknik) yang menggunakan energi seminim
mungkin (efesien) dengan hasil bola masuk ke ring
basket (efektif), serta selama melakukan pola-pola gerak
tidak terjadi cedera (aman).
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu
yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan
atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi
developmental biomechanics, biomechanics of exercise,
rehabilitation mechanics, equipment design dan sport
biomechanics (biomekanika olahraga).
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan
biomekanika olahraga, yaitu Statika dan Dinamika.
Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan
tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat).
Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji tubuh
dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat
yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah
dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika.
Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan
dengan waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan
Kinematika merupakan faktor eksternal yang
berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan
mengubahnya dalam dinamika.
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Hay dan Red, 1982),
adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua
jenis analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari
penampilan olahraga yang diobservasi dan dianalisis.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK,
KINESIOLOGI, DAN BIOMEKANIKA OLAHRAGA
SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, yaitu :
1. Kinesiologi : merupakan suatu ilmu yang
mempelajari gerakan manusia yang efesien, efektif
dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan
hukum mekanika.
2. Belajar Motorik : adalah seperangkat proses yang
bertalian dengan latihan atau pengalaman yang
mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam
perilaku terampil (Schmidt, 1982).
3. Perilaku gerak (motor behavior): merupakan
subdisiplin yang lebih menekankan pada investigasi
atau penelitian mengenaio prinsip-prinsip perilaku
gerak manusia.
4. Teori Gerak : Adalah studi mengenai faktor-faktor
fungsi saraf yang mempengaruhi gerak manusia.
5. Belajar Gerak: merupakan studi tentang proses
keterlibatan dalam memperoleh dan
menyempurnakan keterampilan gerak sangat terkait
dengan latihan dan pengalaman individu
bersangkutan.
6. Kemampuan Motorik : Adalah kapasitas dari
seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
peragaan suatu keterampilan yang relatif melekat
setelah masa kanak-kanak.
7. Kinesiologi : Adalah ilmu yang mempelajari tubuh
manusia pada waktu melakukan gerakan.
8. Flexi : Adalah memperkecil sudut yang dibentuk
oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang
sagital.
9. Extensi : Adalah memperbesar sudut yang dibentuk
( lawan dari gerakan Flexi ).
10. Abduksi : Merupakan gerakan segmen tubuh dalam
bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh.
11. Adduksi : Adalah gerakan segmen tubuh ke arah
garis tengah tubuh.
12. Rotasi : Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang
yang melingkari sumbu longitudinalnya sendiri.
13. Elevasi: Adalah apabila bahu terangkat ke atas.
14. Depresi : Adalah apabila bahu terdesak ke bawah.
15. Pronasi : pronasi adalah gerakan dengan akhir
telapak tangan menghadap ke bawah.
16. Supinasi: Adalah gerakan dengan akhir telapak
tangan menghadap ke atas.
17. Eversi : Adalah mengangkat batas luar/ lateral
kaki.
18. Inversi : Adalah mengangkat kaki ke sebelah medial.
19. Circumduksi : Adalah kombinasi dari flexi, abduksi,
adduksi, dan rotasi.
20. Biomekanika : merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar
prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan.
21. Developmental biomechanics: Yaitu biomekanika yang
secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak
selama hidup dan orang-orang cacat.
22. Biomechanics of exercise: Yaitu biomekanika yang
mempelajari usaha-usaha untuk meningkatkan keuntungan
yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera.
23. Rehabilitation mechanics: yaitu biomekanika yang
mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami
cedera.
24. Equipment design : yaitu biomekanika yang mempelajari
desain peralatan yang digunakan dalam olahraga
25. Sports Biomechanics ( Biomekanika Olahraga ) : yaitu
ilmu biomekanika yang digunakan untuk meningkatkan
efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang olahraga.
26. Berjalan : adalah aktivitas tubuh yang berkelanjutan
diawali dengan satu langkah kemudian akan diikuti oleh
langkah yang lain.
27. Berlari : Aktivitas tubuh yang gerakannya hampir sama
dengan gerakan berjalan, namun gerakan berlari didukung
oleh gerak ayunan lengan yang cepat sehingga gerakan
berlari lebih cepat daripada berjalan.
28. Melompat : adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan
dorongan otot tungkai untuk melompat secara vertikal
maupun melompat jauh.
29. Melempar: adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan
kekuatan ayunan otot lengandan dibantu dengan gerakan
tubuh lainnya, sehingga menghasilkan lemparan yangjauh.
30. Gerakan Linear: yaitu gerakan lurus ataupun
melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik
padatubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang
sama
31. Gerakan Angular : yaitu gerakan disekitar titik yang
sama sehingga daerah yang berbeda pada segmentubuh
yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang
sama.
32. Kinematika: adalah cabang dinamika yang berkaitan
dengan deskripsi gerak.
33. Kinematika : yaitu yang membahas tentang gerak benda
itu sendiri berkaitan denganmasalah ruang dan waktu,
tanpa melihat apa penyebab bergeraknya benda tersebut.
34. Massa : adalah kuantitas atau jumlah materi yang mengisi
suatu benda.
35. Inersia : adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan).
36. Gaya: merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada
sebuah benda.
37. Berat: adalah jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada
sebuah benda.
38. Analisis kualitatif: merupakan analisis yang
mendeskripsikan teknik gerakan ataupenampilan dalam
olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa
diketahui.
39. Belajar motorik: adalah seperangkat proses yang
bertalian dengan latihan ataupengalaman yang
mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam
perilakuterampil (Schmidt, 1982).

2 Daftar materi yang sulit 1. Perkembangan Dan Belajar Gerak, Kinesiologi, Dan
dipahami di modul ini Biomekanika Olahraga
3 Daftar materi yang sering 1. Kinesiologi
mengalami miskonsepsi 2. Biomekanika
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG


KETERAMPILAN GERAK MANUSIA

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan


Jasmani Adaptif, Pendidikan Luar Kelas dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Psikologi olahraga, dasar pandangannya untuk
dipelajari kebutuhan kegiatan belajar ini dinyatakan bahwa,
karakteristik prilaku yang dihasilkan dalam proses
kegiatan berolahraga merupakan media untuk
mengekspresikan “body and mind” secara harmonis.
Pengekspresian “body and mind” secara harmonis
berhubungan dengan aspek-aspek kepribadian.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani yang baik harus
merujuk kepada konsep kesiapan psikologis para
peserta didikanya. Program pembelajaran pendidikan
jasmani yang dilakukan guru di sekolah tidak boleh
mengabaikan aspek kesiapan psikologis para peserta
didiknya.
Kondisi psikologis yang dimakasud dalam hal ini dua,
pertama yang menunjang penampilan pembelajar yang
baik, yang kedua adalah yang sebaliknya. Unsur
kondisi psikologis yang menunjang penampilan
pembelajar yang baik diantaranya adalah: motivasi
tinggi (aspirasi kuat, ketahanan mental, kematangan
pribadi). Unsur kondisi psikologis yang sebaliknya
mengganggu penampilan pembelajar pada diri peserta
didik adalah: motivasi rendah (cemas, gangguan
emosional, keraguan).
Faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik
dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani: (1).
Kesehatan fisik-psikis merupakan kesatuan organis
yang memungkinkan motivasi diri seseorang
berkembang. (2). Lingkungan yang sehat dan
menyenangkan. (3). Fasilitas lapangan dan alat yang
baik untuk latihan. (4). Aktivitas fisik yang sesuai
dengan bakat dan naluri. (5). Program Pendidikan
Jasmani yang menuntut aktivitas. (6). Menggunakan
audio-visual. (7). Metode mengajar.
Teknik yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didiknya:
1. Teknik verbal dapat dilakukan dengan cara (1)
pembicaraan pembangkit semangat, (2)
pendekatan individu, (3) diskusi.
2. Teknik tingkah laku (behavioral).
3. Teknik intensif
4. Supertisi,
5. Citra mental

Sosiologi Olahraga terkait aplikasi dalam


pembelajaran Pendidikan Jasamani isinya diawali
dengan informasi tentang peran dan fungsi olahraga
dalam budaya pranata sosial masyarakat. Fungsi
olahraga dalam budaya pranata sosial masyarakat
sangat beragam, diantaranya olahraga difungsikan
sebagai wahana pencapaian tujuan pendidikan, inilah
yang kemudian diistilahkan sebagai Pendidikan
Jasmani.
Pendidikan Jasmani mempunyai fungsi sosialisasi
terhadap penyadaran individu tentang moral dan nilai.
Pendidikan Jasmani yang dikelola dengan tepat akan
membina kepribadian yang patuh terhadap aturan,
daya saing yang kuat, mental yang kuat, kesetiaan yang
kental dan mendalam, sehingga peserta didik kelak
dewasa menjadi warga masyarakat yang matang dan
energik.
Pendidikan Jasmani yang diaplikasikan kepada
peserta didik bagi anak yang berkebutuhan khusus
(ABK) diistilahkan sebagai ‘Pendidikan Jasmani
Adaptif”. Pendidikan Jasmani Adaptif merupakan
pendidikan jasmani khusus dengan sistem
penyampaian pelayanan komperehensif yang dirancang
untuk mengidentifikasi, dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor bagi peserta didik ABK.
Kreativitas guru dalam memodifikasi program
Pendidikan Jasmani Adaptif sangat diharapkan.
Inspirasi kreatifitas tersebut harus berdasarkan kepada
konsep dari jenis kecacatan yang dialami peserta didik.
Jenis kecacatan peserta didik yang diungkap dalam
modul ini meliputi: Tunanetra, Tunarungu,
Tunagrahita, Tunadaksa dan Tunalaras.
Pendidikan luar kelas merupakan bagian bidang
studi Pendidikan Jasmani. Konsep diri peserta didik
dapat dibentuk melalui program pendidikan luar kelas.
Kegiatan seperti ini dijadikan sebagai alternatif dalam
meningkatkan pengetahuan dan pencapaian kualitas
diri. Pendidikan luar kelas menjadikan ‘alam’ sebagai
media pendidikan. Alam dijadikan sebagai sarana efektif
untuk meningkatkan pengetahuan, pengembangan pola
pikir serta sikap mental positif peserta didik. Kegiatan
belajar dengan pendekatan seperti ini akan
mengeksploitasi potensi diri, memberi kontribusi
terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial,
pengetahuan budaya, serta perkembangan emosional
dan intelektual
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga,
Pendidikan Jasmani Adaptif, Pendidikan Luar Kelas
dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani, yaitu :
1. Motivasi : Adalah dasar untuk
menggerakkan/mengarahkan perbuatan dan
prilaku peserta didik dalam belajar.
2. Motivasi ekstrinsik: Adalah bentuk motivasi yang
ditimbulkan oleh karena adanya berbagai faktor
yang mempengaruhi dari luar seperti pemberian
hadiah, penghargaan, sertifikat dan sebagainya.
3. Motivasi intrinsik: Adalah dorongan alamiah yang
membawa seseorang berkehendak mengerjakan
sesuatu dan bukan karena situasi buatan atau
karena faktor-faktor yang seperti dijelaskan pada
motivasi ekstrinsik.
4. Rasa cemas: Adalah bagian dari kesiapan mental.
Kecemasan yang dirasakan masing-masing
individu berbeda-beda, sangat individual.
5. Penanganan individu : Adalah teknik khusus
mengatasi kecemasan yang penekanannya pada
pendekatan individu, misalnya melalui musik yang
menjadi kegemarannya, menanamkan keyakinan
bahwa persiapan yang mereka lakukan sudah
mantap, baik dan menyeluruh, menjauhkan
orang-orang pencetus rasa cemas, atau sekalian
saja dijelaskan bahwa rasa cemas itu muncul
wajar dan memang diperlukan.
6. Pendidikan Jasmani : Adalah pendidikan untuk
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor melalui aktivitas jasmani yang
mereduksi aktivitasaktivitas olahraga seperti
permainan, atletik, akuatik, senam beladiri dan
sebagainya.
7. Vertigo: Artinya kira-kira hilang kesadaran untuk
mendapatkan sensasi yang menyebabkan orang
merasa takut tetapi disaat bersamaan ada
perasaan senang.
8. Aktivitas jasmani sebagai katharsis : Adalah
suatu pengurangan ketegangan yang diperoleh
dengan cara menyatakan permusuhan dan
agresivitas secara tidak langsung yaitu
menyalurkan permusuhan melalui suatu bentuk
yang ekuivalen dengan tingkah laku agresif.
9. Olahraga kompetitif : Merupakan outlet sosial
yang memuaskan dari dorongan agresif.
10. Pendidikan Jasmani Adaptif: Adalah pendidikan
jasmani khusus dengan sistem penyampaian
pelayanan komperehensif yang dirancang untuk
mengidentifikasi, dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor peserta didik ABK.
11. Tunanetra: Adalah orang yang mengalami
gangguan penglihatan.
12. Tunarungu : Adalah orang yang mengalami
gangguan pendengaran.
13. Tunagrahita: Adalah keterhambatan fungsi
kecerdasan. Kecerdasan yang secara umum
berada di bawah usia kronologisnya sehingga
membutuhkan layanan pendidikan khusus.
14. Tunadaksa : Adalah orang yang mengalami bentuk
kelainan atau kecacatan pada sisitem otot, tulang,
persendian, dan syaraf yang disebabkan oleh
penyakit, virus, dan kecelakaan yang terjadi baik
itu sebelum lahir, saat lahir dan sesudah
kelahiran.
15. Aktivitas pendidikan luar kelas : Adalah proses
belajar interdisipliner melalui satu seri aktivitas
yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas.
16. Berkemah : Adalah sebuah kegiatan rekreasi di
luar ruangan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Peran dan fungsi Olahraga dalam budaya pranata
dipahami di modul ini sosial masyarakat. (Hal 120)

3 Daftar materi yang sering 1. Sosiologi olahraga dan aplikasinya dalam


mengalami miskonsepsi pembelajaran pendidikan jasmani
Modul : 4 PROFESIONAL
Judul Modul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN
BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN PRINSIP TPACK
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


JASMANI DENGAN BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN
PRINSIP TPACK

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN


KEMAMPUAN GERAK DASAR; AKTIVITAS
PERMAINAN BOLA BESAR DAN KECIL DENGAN
BERBASIS ICT, DAN MENERAPKAN PRINSIP
TPACK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Merancang suatu pembelajaran merupakan suatu
dipelajari usaha menciptakan lingkungan belajar supaya terjadi
proses belajar, sang pengajar sendiri akan berfungsi
dalam memilih, memprakarsai, mengaktifkan,
memonitoring dan menciptakan kegiatan belajar dalam
mengembangkan kemampuan yang dimiliki pembelajar
melalui sumber-sumber belajar.
Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk
meningkatkan kwalitas kegiatan proses pembelajaran
yang meliputi kegiatan; perencanaan, pelaksanaan,
menganalisis, memperbaiki dan penilaian proses
pembelajaran. Dengan demikian tugas utama seorang
pendidik yaitu : (a) Merancang kegiatan pembelajaran
yang efektif, (b) Melaksanakan proses pembelajaran, (c)
Menganalisis keunggulan dan kelemahan proses
pembelajaran, (d) Menilai proses pembelajaran dan
Memperbaiki proses pembelajaran.
Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21
ini tentunya, pembelajaran PJOK tidak lepas dari peran
ICT (Information and Communication Technology).
Dengan msemasukan peran ICT ke dalam rancangan
pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan
dunia pendidikan terutama di pembelajaran PJOK.
Pesatnya perkembangan ICT di dunia tentunya
menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Teknologi informasi yang banyak
menyimpan segala hal informasi yang tidak ada batas
tentunya hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu.
Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) meningkatkan
kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap
pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu
memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah
pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5)
menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih
menarik; dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi
antara pembelajaran dengan materi yang sedang
dipelajari.
ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran PJOK,
seperti diketahui bahwa PJOK pada dasarnya memuat
ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotor. Untuk
memahami konsep ketiga ranah tersebut peran dari ICT
juga sangat dibutuhkan, seperti ebook yang
berhubungan ngdengan materi yang diajarkan, video
teknik dasar keterampilan cabang olahraga, dan semua
konten yang berhubungan dengan PJOK.
TPACK adalah salah satu framework yang
mengintegrasikan antaran pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dalam sebuah konteks
pembelajaran.
Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana
pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge),
pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan
pengatahuan Konten (Content Knowledge) dapat di
satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil
dalam sebuah konteks pembelajaran. Ada enam variabel
yang mempengaruhi TPACK yaitu: (a) Technological
Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang
relevan; (b) Pedagogical Knowledge (PK) adalah
kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta
didik; (c) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek
pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa,
Matematika, Ilmu Alam dll; (d) Technological Content
Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh
teknologi seperti menggunakan simulasi komputer
untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak
bumi; (e) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili
dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami
oleh orang lain; dan (f) Technological Pedagogical
Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan
pedagogik seperti menggunakan diskusi asynchronous
seperti forum untuk mendukung konstruksi sosial
pengetahuan;
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi PERANCANGAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR;
AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BESAR DAN KECIL
DENGAN BERBASIS ICT, DAN MENERAPKAN PRINSIP
TPACK, yaitu :
1. Strategi pembelajaran: Adalah separangkat
kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan
dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut,
2. Pendekatan Pembelajaran: Adalah jalan atau arah
yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana
materi itu disajikan.
3. Metode Pembelajaran : Adalah cara mengajar
secara umum yang dapat diterapkan pada semua
mata pelajaran, misalnya mengajar dengan
ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan
terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik mengajar : adalah penerapan secara
khusus suatu metode pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan
guru, ketersediaan media pembelajaran serta
kesiapan siswa.
5. TPACK : Adalah salah satu framework yang
mengintegrasikan antaran pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dalam sebuah konteks
pembelajaran,
6. (Technological Knowledge) : Adalah bagaimana
menggunakan teknologi sebagai alat bantu
pembelajaran, sebagai contoh internet yang
menjadi sumber belajar dan sarana belajar bagi
pembelajar.
7. pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge) :
Merupakan bagaimana cara guru mengajarkan
materi pembelajaran, penggunaan model dan
metode yang tepat dan kreatif dapat menjadikan
proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
8. pengatahuan Konten (Content Knowledge) : Adalah
apa yang akan dipelajari atau substansi materi apa
saja yang akan dipelajari.
9. Technological Knowledge (TK) : Adalah
pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan
komputer dan perangkat lunak yang relevan
10. Pedagogical Knowledge (PK) : adalah kemampuan
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik
11. Content Knowledge (CK) : adalah materi subjek
pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa,
Matematika, Ilmu Alam dll
12. Technological Content Knowledge (TCK) : adalah
pengetahuan tentang bagaimana konten dapat
diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili
dan mempelajari pergerakan kerak bumi
13. Pedagogical Content Knowledge (PCK) : adalah
pengetahuan tentang bagaimana cara untuk
mewakili dan merumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman,
1986, hal. 9)
14. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) :
adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi
dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti
menggunakan diskusi asynchronous seperti forum
untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep dan peran ICT dalam pembelajaran
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


JASMANI DENGAN BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN
PRINSIP TPACK

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN


AKTIVITAS ATLETIK; AKTIVITAS PENGEMBANGAN
KEBUGARAN; AKTIVITAS SENI BELADIRI DENGAN
BERBASIS ICT, DAN MENERAPKAN PRINSIP
TPACK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Penyelenggaraan pengajaran dengan teknologi
dipelajari pengajaran meliputi aktivitas sendiri, minat sebagai
motivasi, persiapan dan suasana mental, individualisasi
dan sosialisasi. Persiapan di sekolah dalam
melaksanakan pembelajaran berbasis ICT memang
perlu dipikirkan dengan matang mengingat banyak
sekolah yang telah memberikan instruksi penyesuaian
penggunaan media dan teknologi pendidikan namun
tidak diimbangi dengan pemenuhan prinsip-prinsip
tersebut.
TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi
yang dapat memberikan arah baru bagi guru dalam
memecahkan masalah terkait dengan mengintegrasikan
TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Hewitt,
2008).
Dalam materi lari jarak pendek diharapkan peserta
didik akan dapat 1). menunjukkan sikap religius
sebelum dan setelah melakukan aktivitas lari jarak
pendek dengan berdoa, tawakal dan berperilaku baik, 2)
Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama,
percaya diri, dan kerja keras selama mengikuti
pembelajaran, 3). Mengidentifikasi gerak spesifik start,
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari
jarak pendek secara individual, berpasangan atau
berkelompok dengan mempelajari buku teks pelajaran
dan diskusi, 4). Menjelaskan gerak spesifik start, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak
pendek secara individual, berpasangan atau
berkelompok dengan mempelajari buku teks pelajaran
dan diskusi, 5). Menjelaskan cara melakukan gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi, 5). Melakukan
aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan
proses pembelajaran yang dipandu dengan buku teks
pelajaran. Kegiatan di dokumenasikan dengan
mengunakan android masing-masing siswa, 7).
Menggunakan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak
pendek dalam bentuk perlombaan yang sederhana dan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan
menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja
sama, percaya diri, dan kerja keras secara berkelompok,
dan 8). Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil
rekaman dengan menggunakan android.
Dalam materi kebugaran jasmani diharapkan peserta
didik akan, 1). mampu menyebutkan konsep latihan
peningakatan kebugaran dengan benar, 2). mampu
melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan, 3).
mampu melakukan latihan peningkatan kekuatan, 4).
mampu menunjukkan perilaku dalam latihan daya
tahan dan kekuatan, 5). mampu mencoba dan
melakukan aktivitas kebugaran jasmani untuk
mencapai berat badan ideal secara berulang-ulang, 6).
mampu meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di
dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Perancangan Pembelajaran Pengembangan
Aktivitas Atletik; Aktivitas Pengembangan
Kebugaran; Aktivitas Seni Beladiri Dengan Berbasis
Ict, Dan Menerapkan Prinsip Tpack, yaitu :
1. TIK (Information and Communication Technologies /
ICT) : Adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi.
2. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) : Adalah
pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat
memfasilitasipendekatan pedagogik seperti
menggunakan diskusi asynchronous forum untuk
mendukung konstruksi sosial pengetahuan
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep dan peran ICT dalam pembelajaran
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


JASMANI DENGAN BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN
PRINSIP TPACK

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN


AKTIVITAS SENAM LANTAI; KOMPETENSI DASAR
AKTIVITAS GERAK BERIRAMA (RITMIK) DENGAN
BERBASIS ICT, DAN MENERAPKAN PRINSIP
TPACK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Senam (Gymnastics) adalah suatu cabang olahraga
dipelajari yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan
kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang
teratur. Senam berasal dari kata Gymnastics (Inggris)
dan Gymnastiek (Belanda). Gymnastics sendiri berasal
dari kata serapan Bahasa Yunani yaitu Gymnos yang
berarti telanjang. Dalam bahasa Yunani, gymnastics
diturunkan dari kata gymnazein yang berarti berlatih
atau melatih diri. Latihan tersebut dibutuhkan bagi
pemuda Yunani Kuno (sekitar tahun 1000 SM hingga
sekitar tahun 476) untuk menjadi warga negara yang
baik sesuai cita-cita negara serta menjadikan
penduduknya sebagai manusia harmonis.
Senam Artistik merupakan jenis senam yang sering
diperlombakan, senam ini gerakannya disusun dari
masing-masing alat dan sudah ditetapkan sesuai
pertandingan berlaku. Contoh senam artistik
diantaranya senam lantai, kuda pelana, palang sejajar,
palang tunggal, palang bertingkat, dan lain sebagainya.
Senam ritmik sportif yaitu jenis senam yang
dikembangkan dari senam irama yang diantarkan oleh
irama musik yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan
alat-alat yang indah. Mengingat betapa pentingnya
senam bagi pendidikan siswa, perlu kiranya guru
mengupayakan berbagai gerak yang dikembangkan
kearah yang lebih atraktif dan menggembirakan bagi
siswa dalam aktivitas pembelajaran PJOK. Untuk itu
guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam
merancang pembelajaran senam lantai dan aktivitas
gerak berirama yang berbasis ICT dan menerapkan
prinsip TPACK disertai dengan penguatan karakter.
Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) meningkatkan
kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap
pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu
memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah
pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5)
menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih
menarik; dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi
antara pembelajaran dengan materi yang sedang
dipelajari.
TPACK adalah salah satu framework yang
mengintegrasikan antaran pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dalam sebuah konteks
pembelajaran.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Perancangan pembelajaran pengembangan
aktivitas senam lantai; kompetensi dasar aktivitas
gerak berirama (ritmik) dengan berbasis ICT, dan
menerapkan prinsip TPACK, yaitu :
1. Senam (Gymnastics): Adalah suatu cabang
olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan
keserasian gerakan fisik yang teratur.
2. Senam Artistik: Merupakan jenis senam yang
sering diperlombakan, senam ini gerakannya
disusun dari masing-masing alat dan sudah
ditetapkan sesuai pertandingan berlaku.
3. Senam ritmik sportif: Yaitu jenis senam yang
dikembangkan dari senam irama yang diantarkan
oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak
tubuh dan alat-alat yang indah.
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep dan peran ICT dalam pembelajaran
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


JASMANI DENGAN BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN
PRINSIP TPACK

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. Perancangan Pembelajaran Pengembangan


Aktivitas Air/Renang Dengan Berbasis ICT, Dan
Menerapkan Prinsip TPACK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
dipelajari adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi
pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi-teknologi (Cox &
Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman,
1986). Persiapan di sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran berbasis ICT memang perlu dipikirkan
dengan matang mengingat banyak sekolah yang telah
memberikan instruksi penyesuaian penggunaan media
dan teknologi pendidikan namun tidak diimbangi
dengan pemenuhan prinsip-prinsip tersebut.
TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi
yang dapat memberikan arah baru bagi guru dalam
memecahkan masalah terkait dengan mengintegrasikan
TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Hewitt,
2008).
Dalam materi bela diri Pencak Silat terdiri dari
gerakan-gerakan sebagai berikut; 1) Tangkapan adalah
teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat
dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap
salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan
dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari segi
teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan
dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan
luar dan tangkapan dalam, 2) Bantingan adalah teknik
dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah
satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya melalui
proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan, 3)
Serangan, pencak silat mempunyai komponen yang
paling utama, yaitu serangan. Serangan yang baik dari
seorang atlet pencak silat dapat meminimalisir serangan
lawan dan dapat menjadikan kemenangan menjadi lebih
cepat. Serangan dalam pencak silat yang baik dapat
dimiliki dengan latihan yang rutin dan ulet. Jika
seseorang ingin menjadi pesilat yang andal, harus
menguasai teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik
serangan dapat dilakukan dengan tangan yang disebut
pukulan dan serangan tungkai yang disebut tendangan.
Renang gaya dada adalah serangkaian koordinasi
gerakan tungkai, lengan dan nafas. Renang gaya dada
merupakan gabungan dari ketiga teknik gerak dasar
dalam renang gaya dada (gerakan tungkai, lengan dan
nafas). Mengkoordinasikan gerakan tungkai, lengan dan
nafas secara teratur ini disebut gerak renang gaya dada
lengkap (gerak gaya renangan lengkap) Langkah-
langkah:
(1) Melakukan koordinasi gerakan tungkai dan
lengan, sesuai teknik dasar yang sudah diberikan.
(2) Melakukan koordinasi gerakan tungkai dan nafas
dengan menggunakan alat bantu papan latihan
dengan cara di pegang di depan.
(3) Melakukan koordinasi gerakan lengan dengan
nafas dengan menggunakan alat bantu papan
latihan dengan cara di jepit diantara paha
(4) Setelah langkah 1, 2 dan 3 sudah di kuasai,
koordinasikan gerakan tungkai, gerakan lengan
dan nafas yang dilakukan secara berulang- ulang.

Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari


Materi Perancangan pembelajaran pengembangan
aktivitas air/renang dengan berbasis ICT, dan
menerapkan prinsip TPACK , yaitu :
1. Tangkapan: Adalah teknik dan taktik serangan
pada jarak jangkau dekat dan sedang yang
dilaksanakan dengan menangkap salah satu
komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan
bantingan, jatuhan, dan kuncian.
2. Bantingan: Adalah teknik dan taktik serangan
pada jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan
terlebih dahulu menangkap salah satu komponen
tubuh
3. Renang gaya dada : Adalah serangkaian koordinasi
gerakan tungkai, lengan dan nafas.
4. Renang gaya dada: Merupakan gabungan dari
ketiga teknik gerak dasar dalam renang gaya dada
(gerakan tungkai, lengan dan nafas).
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep dan peran ICT dalam pembelajaran
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
Modul : 5 PROFESIONAL
Judul Modul : PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN BERBASIS ICT DAN
PENERAPAN PRINSIP TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK)
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT DAN PENERAPAN PRINSIP
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK)

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMBELAJARAN INTRAKURIKULER PENDIDIKAN


JASMANI BERBASIS ICT DAN TPACK SERTA
PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta
dipelajari didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Peraturan
Pemerintah No. 13, 2015). Dalam Langkah-langkah
pembelajaran, menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau
proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para
ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif
(inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran
deduktif (deductive reasoning).
Pembelajaran berbasis ICT adalah pembelajaran yang
berasaskan konsep pembelajaran komputer dan multi
media. Kebutuhan akan berbagai media interaktif
semakin dirasakan, mengingat kondisi perkembangan
teknologi informasi semakin berkembang pesat.
Penggunaan media pembelajaran pada tahaporientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan
minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data, dan
memadatkan informasi.
Konsep penerapan TPACK dalam pembelajaran
menggunakan ICT pada dasarnya pengaplikasian
Teknologi dalam arsiran Teknologi isi (content) dengan
Pengetahuan (Knowledge) (TCK), Teknologi Pengetahuan
dengan Pedagodik (TPK) dan Teknologi isi dengan
Pedagogik (TCP) dimana secara keselururhan akan
terjadi arsiran yang menyatu menjadi konsep TPACK.
Kegiaan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan
sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat
yangdikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan
definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di
luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu
mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Salah satu upaya penerapan pembinaan
ekstrakurikuler yang dapat dilakukan secara konkrit
adalah adanya klub olahraga siswa di Sekolah, dengan
tujuan agar pembinaan dan pembimbingan terhadap
siswa yang memiliki bakat dan minat pada cabang
olahraga tertentu dapat dilakukan secara maksimal
sehingga akhirnya menghasilkan bibit atlet berbakat
dan berprestasi.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Pembelajaran intrakurikuler pendidikan
jasmani berbasis ICT dan TPACK serta pembinaan
ekstrakurikuler di sekolah, yaitu :
1. Pembelajaran : adalah proses interaksi antar
peserta didik, antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Peraturan Pemerintah No. 13,
2015).
2. Technological Knowledge (TK): adalah pengetahuan
tentang cara berfikir tertentu, dan bekerja dengan
teknologi, alat dan sumber daya, dan bekerja
dengan teknologi dapat berlaku untuk semua alat
dan sumber daya teknologi.
3. Content Knowledge (CK): pengetahuan mendalam
guru tentang input, proses dan praktik atau
metode pengajaran dan pembelajaran.
4. Pedagogical Knowledge (PK): pengetahuan guru
tentang materi pelajaran yang harus dipelajari
atau dilalui.
5. Technological Content Konowledge (TCK) :terkait
dengan bagian pengetahuan dan materi yang akan
disampaikan
6. Technological Pedagogik Knowledge (TPK) : terkait
dengan bagian pembelajaran dan pengetahuan
7. Pedagogik Content Knowledge (PCK) : terkait
dengan bagian praktik independen, serta set
antisipatif
8. Media Visual : media yang mampu menampilkan
informasi dalam bentuk yang hanya dapat dilihat
atau dibaca, misalnya gambar, foto, grafik,
diagram, bagan, poster, kartun, komik, buku, dll.
9. Media Audial : media yang mampu menyajikan
informasi dalam bentuk yang hanya dapat
didengar, misalnya radio, tape recorder,
laboratorium bahasa, player MP3, dll.
10. Projected still media: media yang memerlukan
proyektor untuk menampilkan informasi dalam
bentuk gambar/tulisan yang tidak bergerak,
misalnya transparansi slide, slide Power Point,
micro film, dll.
11. Projected motion media: media yang memerlukan
proyektor untuk menampilkan informasi dalam
bentuk gambar/tulisan yang dapat bergerak,
misalnya film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
12. Multimedia : Pemanfaatan fungsi berbagai media
pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang
disebut,
13. Kegiatan ekstrakurikuler : Adalah kegiatan
tambahan yang dilakukan diluar jam pelajaran
baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan
tambahan pengetahuan, keterampilan dan
wawasan serta membantu membentuk karakter
peserta didik sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing.
14. Kegiatan intrakurikuler: merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untukpemenuhan kurikulum sesuai
dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
15. Kegiatan kokurikuler: merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk penguatan atau pendalaman
kompetensi dasar atau indikator pada mata
pelajaran/bidang sesuai dengan kurikulum.
16. Fungsi Pengembangan: yakni kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan
pemberian kesempatan untuk pebentukan
karakter dan pelatihan kepemimpinan.
17. Fungsi Sosial: yakni kegiatan ekstrakurikuler
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas
pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial
dan imternalisasi nilai moral dan nilai sosial.
18. Fungsi Rekreatif: yakni kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan dalam suasana rilek, menggembirakan
dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lwbih
menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
19. Fungsi Periapan Karir: yakni kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
20. Ekstrakurikuler Wajib: merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.
21. Ekstrakurikuler Pilihan: merupakan program
pilihan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya
masingmasing.
22. Pembelajaran berbasis ICT: Adalah pembelajaran
yang berasaskan konsep pembelajaran komputer
dan multi media. Kebutuhan akan berbagai media
interaktif semakin dirasakan, mengingat kondisi
perkembangan teknologi informasi semakin
berkembang pesat.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran intrakurikuler pendidikan jasmani berbasis
dipahami di modul ini ICT dan TPACK
3 Daftar materi yang sering 1. -
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT DAN PENERAPAN PRINSIP
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK)

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI


BERBASIS ICT DAN TPACK

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pengertian sumber belajar adalah suatu sistem yang
dipelajari
terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang
diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar
memungkinkan peserta didik belajar secara individual.
menurut Nana Sudjana dan Ahmad R. sumber belajar
itu adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan proses belajar mengajar, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau
secara keseluruhan.
Menurut Wina Sanjaya sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Maka dapat
disimpulkan bahwa sumber belajar adalah merupakan
segala sesuatu yang berupa sekumpulan bahan dan
dapat dimanfaatkan dalam kepentingan proses belajar
mengajar untuk memperoleh informasi dan
pengalaman, sehingga dapat mempermudah aktivitas
belajar.
Sumber belajar dapat berasal dari lingkungan sekitar
tempat tinggal peserta didik atau sengaja dibuat sebagai
sumber belajar. yang berasal dari lingkungan langsung
misalnya, manusia, gunung, laut, candi, hutan dan
sebagainya, sedangkan yang sengaja dibuat sebagai
sumber belajar adalah buku, video, diorama, museum,
laboratorium dan sebagainya. Jenis-Jenis Sumber
Belajar yakni : 1. Pesan (message), 2. Orang (people), 3.
Bahan, 4. Alat, 5. Teknik, 6. Latar/lingkungan.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar
ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik.
Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan
yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan
suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara
langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan
menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan
mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai
sumber belajar.
Drs. Sudirman. N. (1991) mengemukakan beberapa
prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya
kedalam tiga kategori, yaitu : a. Tujuan Pemilihan, b.
Karakteristik Media Pengajaran, c. Alternatif Pilihan.
Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih
Sumber Media Pengajaran di antaranya Objektivitas,
Program Pengajaran, Sasaran Program, Situasi Dan
Kondisi, Kualitas Terbaik, dan Keefektifan Dan Efesiensi
Penggunaan Media.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Sumber belajar pendidikan jasmani berbasis
ICT dan TPACK , yaitu :
1. Belajar Mengajar : Adalah seuatu proses yang
mengolah sejumlah nilai untuk dikomsumsi oleh
setiap anak didik.
2. Sumber-Sumber Bahan Dan Belajar : Adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tampat dimana bahan pengajaran terdapat atau
asal untuk belajar seseorang (Drs. Udin
Saripuddin Winataputra,M.A dan Drs.Rustama
Ardiwinata,1991;165).
3. Proses Belajar Mengajar ( PBM ) : Merupakan
interaksi berkelanjutan antara perilaku guru dan
perilaku peserta didik ( Mosston dan
Asworth,1994).
4. Near Tranfer: Artinya tujuan belajar yang relatif
sama dengan tugas latihan dan
5. Fat Transfer : Artinya tujuan belajar berbeda
dengan kondisi latihan yang sesungguhnya.
6. Sumber Belajar : Adalah suatu sistem yang terdiri
dari sekumpulan bahan atau situasi yang
diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar
memungkinkan peserta didik belajar secara
individual.
7. Pesan (message) : Adalah informasi pembelajaran
yang akan disampaikan yang dapat berupa ide,
fakta, ajaran, nilai dan data
8. Orang (people) : Adalah manusia yang berperan
sebagai pencari, penyimpan, pengolah, dan penyaji
pesan.
9. Bahan : Adalah merupakan perangkat lunak
(software) yang mengandung pesan-pesan
pembelajaran yang biasanya disajikan melalui
peralatan tertentu.
10. Media : Merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan.
11. Belajar: mengajar adalah suatu proses yang
mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh
setiap anak didik.
12. Media Auditif: adalah media yang hanya mampu
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radio, cassette recorder, piringan hitam.
13. Media visual : adalah media yang hanya
menghandalkan indrapenglihatan, media visual ini
ada menampilkan gambar diam sepertifilem strip (
film rangkai). Slides (film bingkai) foto, gambar
ataulukisan cetakan, ada pula media visual yang
menampilkan gambar atausimbol yang bergerak
seperti filem bisu,film kartun.
14. Media audiovisual : adalah media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan
kedua.
15. Audiovisual diam : yaitu media yang
menampilakan suara dan gambar diam seperti
film bingkai suara (sound slides), film rangkai
suara, cetak suara.
16. Audiovisual gerak : yaitu media yang
menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperti film suara dan video cassette.
17. Audiovisual Murni : yaitu unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti
film video-cassette
18. Audiovisual Tidak Murni : yaitu yang unsur suara
dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slides proyektor dan
unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
19. Memilih: Adalah proses membuat keputusan dari
berbagai alternatif pilihan.
20. Video pembelajaran: Adalah suatu media yang
dirancang secara sistematis dengan berpedoman
kepada kurikulum yang berlaku dan dalam
pengembangannya mengaplikasikan prinsip-
prinsip pembelajaran sehingga program tersebut
memungkinkan peserta didik mencemati materi
pelajaran secara lebih mudah dan menarik.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pemanfaatan Media pembelajaran seperti power point
dipahami di modul ini dalam pembelajaran PJOK

3 Daftar materi yang sering 2.


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT DAN PENERAPAN PRINSIP
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK)

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SUMBER BELAJAR


PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS ICT DAN TPACK

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Kemajuan teknologi informasi telah banyak
dipelajari membawa dampak positif dan negative dalam
kehidupan kita, oleh sebab itu sangatlah penting bagi
kita untuk mengetahui cara yang dapat menyikapi
teknologi informasi tersebut untuk menghindari
pengaruh dari hal-hal yang negative yang turut di bawa
oleh kemajuan teknologi tersebut.
Sikap yang dapat kita ambil terhadap kemajuan
teknologi informasi yakni mengetahui dan
menyesuaikan kebutuhan kita akan informasi yang
ingin kita dapatkan melalui teknologi
informasi,mengetahui sejauh mana privasi yang kita
miliki dan menghargai privasi milik orang lain dengan
menggunakan manfaat teknologi informasi dan dampak
yang ditimbulkannya ,serta penggunaannya dengan
baik dan benar, dan tidak menyalahi peraturan yang
berlaku. Dengan demikian dampak negative dari
kemajuan teknologi informasi akan dapat diminimalsir
dan ditekan secara maksimal.
Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi
yakni : a). Mempercepat arus informasi, b).
Mempermudah akses terhadap informasi terbaru, c).
Media sosial, d). Membantu individu dalam mencari
informasi, e). Media hiburan, f). Mepermudah
komunikasi, g). Sharing dan berbagi file, h). Memiliki
banyak dampak positif dalam dunia pendidikan, i).
Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli, j). Membantu
menyelesaikan masalah dengan mudah.
Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan
tetapi ternyata teknologi informasi dan komunikasi
memiliki beberapa dampak negatif yang cukup
mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan
dampak tersebut disebabkan karena penyalahgunaan
dari teknologi informasi dan komunikasi, ataupun
disebabkan karena kurangnya pemahaman user akan
etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi
informasi dan juga komunkasi dengan baik dan juga
benar. Beberapa dampak negative dari teknologi
informasi dan juga komunikasi yakni :
1) Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara
fisik.
2) Meningkatnya penipuan dan juga kejahatan cyber
3) Cyber Bullying
4) Konten negative yang berkembang pesat
5) Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara
luas
6) Menjauhkan yang dekat
7) Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
8) Mebuang-buang waktu untuk hal yang tidak
berguna
9) Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan
bekerja seseorang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara
umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Dalam bidang pendidikan, ICT memiliki banyak peran.
Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan yakni : a). Informasi yang dibutuhkan
untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam
mengakses tujuan pendidikan. b). Inovasi dalam
pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi
yang lebih memudahkan proses pendidikan. c).
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan
pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas
yang berbasis yang tidak memerlukan pendidik dan
peserta didik berada dalam satu ruangan. d). Sistem
administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih
mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK. e).
unculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat. f).
Munculnya metode pembelajaran yang baru, yang
memungkinkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely (1971)
menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber
belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan
perlengkapan, serta aktivitas.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SUMBER
EBALAJAR PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS ICT
DAN TPACK , yaitu :
1. Teknologi Informasi: Adalah meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi.
2. Teknologi Komunikasi: Adalah segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya.
3. Sumber belajar: Adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran terdapat bahan/materi untuk
menambah ilmu pengetahuan yang mendukung
hal-hal baru bagi si pelajar.
2 Daftar materi yang sulit 1. Kelebihan dan kelemahan sumber ebalajar pendidikan
dipahami di modul ini Jasmani berbasis ict dan tpack

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT DAN PENERAPAN PRINSIP
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT
KNOWLEDGE (TPACK)

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI


BERBASIS ICT DAN TPACK

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dipelajari yang semakin pesat, dunia pendidikan juga berusaha
menyesuaikan perkembangan tersebut. Hal itu ditandai
dengan munculnya model pembelajaran melalui
teknologi internet yang disebut dengan e-education atau
e-learning, yaitu kegiatan pendidikan atau pembelajaran
melalui media elektronik, khususnya melalui jaringan
internet (Wena, 2011: 202).
Pemilihan sumber belajar dalam proses belajar
mengajar salah satunya adalah media pembelajaran.
Media adalah suatu alat yang membantu siswa supaya
terjadi proses pembelajaran. Menurut Arsyad (2004: 7),
media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu
pada proses belajar baik didalam maupun di luar kelas.
Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007,
yang dimaksud media pembelajaran adalah peralatan
pendidikan yang digunakan untuk membantu
komunikasi dalam pembelajaran.
Bagaimana menentukan media dalam pembelajaran!
tentulah akan disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik. Salah satu media yang dapat membantu seorang
guru dalam capaian tujuan pendidikan dengan
mencoba menerapkan media pembelajaran yang di
lakukan dengan menggunakan ICT. Beberapa
pembelajaran ymedia sumber dalam modul 5 KB 4 ini
adalah menggunakan ICT diantaranya :
a. Pembelajaran berbasis komputer
b. Pembelajaran berbasis blended learning
c. Pembelajaran e- learning
d. Pembelajaran dengan video pembelajaran
Penggunaa media dengan ICT ini akan di aplikasikan
dalam pemanfaatannya yang tertera dalam
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan juga dapat menggunakan beberapa
pembelajaran yang telah disebutkan, sehinga
penggunaan media itu akan memberikan dampak
pengaruh yang besar dalam tujuan pencapaian akhir
dalam pembelajaran.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI
BERBASIS ICT DAN TPACK, yaitu :
1. Pembelajaran: Adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dansumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
2. Pembelajaran berbasis komputer: Adalah
merupakan pembelajaran denganmenggunakan
software komputer (CD pembelajaran) berupa
programkomputer yang berisi tentang muatan
pembelajaran meliputi: judul, tujuan,materi
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
3. Model drills: Adalah suatu model dalam
pembelajaran dengan jalanmelatih siswa terhadap
bahan pelajaran yang sudah diberikan.
4. Program tutorial:Pada dasarnya sama
denganprogram bimbingan, yang bertujuan
memberikan bantuan kepadasiswa agar dapat
mencapai hasil belajar secara optimal.
5. Model simulasi:pada dasarnya merupakan
salahsatu strategi pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih
konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan
bentukpengalaman yang mendekati suasana
sebenarnya dan berlangsungdalam suasana yang
tanpa resiko.
6. Instructional games:Merupakan salahsatu bentuk
metode dalam pembelajaran berbasis komputer.
7. Newsgroup: Adalah fasilitas internet yang
dapatdilakukan untuk komunikasi antar dua
orang atau lebih secara serentak(dalam waktu
bersamaan) atau bersifat langsung (synchronous)
8. E-learning: Merupakan sebuah inovasi model
pembelajaran yangmenggunakan teknologi
informasi.

2 Daftar materi yang sulit 1. Pemilihan dan Pengembangan sumber belajar


dipahami di modul ini berbasis ICT dan TPACK yang sesuai (appropriate)

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi
Modul : 6 PROFESIONAL
Judul Modul : TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI SERTA PENELITIAN
TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Nama : MUH FADLI HAMID, S. Pd
No. UKG : 201698349462
LPTK : UNPATTI
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (1-4)

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. TES DAN PENGUKURAN DALAM PENDIDIKAN


JASMANI

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Tes, pengukuran, memiliki perbedaan arti dan fungsi
dipelajari dan tak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan
sebab semuanya memiliki keterkaitan yang erat. Tes
memiliki efek kuat proses pembelajaran. Penting bagi
guru untuk melakukan tes dalam untuk mengukur
apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.
Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang
terdiri atas sejumlah pertanyaan, atau butir-butir soal
yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
melalui jawaban responden atau peserta tes. Dimana
tes berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur suatu aspek perilaku tertentu.
Hal ini sesuai pernyataan Ngatman dan Fitria (2017)
bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu /
kelompok. Lebih lanjut Saifuddin (2007) menyatakan
bahwa tes merupakan instrument atau alat yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa
pengetahuan atau keterampilan seseorang. Berdasarkan
jenisnya tes dapat berupa tes tulis, tes lisan dan tes
keterampilan.
Pengukuran adalah proses diukur dengan bantuan
berbagai tes standar untuk tingkat kinerja, tingkat
kebugaran, kemampuan, pengetahuan, sifat
kepribadian, dan keterampilan. Pengukuran dalam
bidang pendidikan mengukur atribut atau karakteristik
peserta didik tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arikunto dan Jabar (2004) bahwa pengukuran adalah
kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
Lebih lanjut dinyatakan oleh Djaali & Pudji Muljono
(2007) yaitu pengukuran bisa diartikan sebagai proses
memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-
fakta satuan tertentu.
Tes dan pengukuran kebugaran jasmani bertujuan
untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang
berhubungan dengan kemampuannya. Tujuan
pengukuran kesegaran jasmani adalah: 1). Menentukan
status 2). Klasifikasi 3). Diagnosa dan bimbingan 4).
Motivasi 5). Perbaikan mengajar
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh
individu untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Bagi guru
pendidikan jasmani, sangat penting untuk mengetahui
tingkat kebugaran jasmani siswa. Untuk itu Guru harus
melakukan dengan evaluasi. Yang bertujuan untuk
mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan
perkembangan setelah melakukan beberapa tahap
latihan. Sebagai Guru Pendidikan jasmani, harus
mempunyai pengetahuan tentang cara-cara mengukur
dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan status
kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui
dengan pengukuran dan penilaian yang berbentuk
beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukanya itu
dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet
ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan
dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai
manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes
tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik
serta beberapa jenis tes yang sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini guru
dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita
dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan,
dengan hal itu guru dapat mengetahui seberapa pesat
perkembangan kondisifisik siswa, sekaligus
mengembangkan prestasi atlet, dan juga sebagai bahan
perbaikan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan
Jasmani , yaitu :
1. Pengukuran dalam pembelajaran Pendidikan
jasmani: Adalah suatu proses untuk menentukan
kuantitas siswa.
2. Kesegaran jasmani siswa: Adalah kemampuan
tubuh siswa untuk melakukan tugas pekerjaan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti
3. Pengukuran (measurement): Adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana
seseorang peserta di diktelah mencapai
karakteristik tertentu.
4. Tes : Adalah seberapa baik kinerja individu
dibandingkan dengan orang lain atau
dibandingkan dengan standar tes yang digunakan.
5. Pengukuran : Merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu
yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat
kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk
melakukan penilaian.
6. Tes Formatif : Merupakan tes yang diberikan
secara periodik untuk memantau kemajuan
belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung dan untuk memberi umpan balik
(feed back) guna penyempurnaan
programpembelajaran.
7. Tes Penempatan (Placement Test):Merupakan tes
yang diberikan pada awal tahun pelajaran sebagai
proses untuk mengukur kesiapan peserta didik
dan mengetahui tingkat pengetahuan yang dicapai
sehubungan denngan program pembelajaran yang
akan ditempuh.
8. Tes Diagnostik (Diagnostic Test) : Merupakan tes
yang bertujuan untuk mendiagnosis kesulitan
belajat paserta didik dan mengupayakan
perbaikannya.
9. Tes Sumatif (Summative Test) : merupakan tes
yangbiasanya diberikan pada akhir tahun ajaran
atau akhir suatu jenjang pendidikan.
10. Tes Seleksi : Merupakan tes yang berujuan untuk
memilih atau menyaring peserta didik yang
memiliki prestasi yang cukup tinggi.
11. Proses pengukuran: Adala melakukan pengukuran
aktual secara berurutan untuk menetapkan
makna kuantitatif pada suatu kualitas.
12. Kebugaran jasmani atau dikenal dengan istilah
physical fitness : Merupakan kemampuan kondisi
fisik seseorang untuk melakukan kerja fisik secara
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
sehingga mendukung pelaksanaan aktivitas
lanjutan
13. Kesegaran Jasmani Adalah : kemampuan untuk
menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah,
tanpa kelelahan yang berarti dan masih dapat
menikmati waktu senggangnya serta dalam
keadaan darurat masih mampu melakukan
pekerjaan yang tak terduga.
14. Kekuatan : Adalah kemampuan dalam
mempergunakan otot untuk menerima beban
sewaktu bekerja
15. Daya tahan:Adalah kemampuan seseorang dalam
memakai organ tubuhnya seperti jantung dan
paru-paru secara efektif dan efisien dalam
melakukan aktivitasnya.
16. Daya otot disebut juga daya ledak otot (explosive
power): Adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu se singkat-singkatnya.
17. Kecepatan (Speed): Merupakan kemampuan
seseorang dalam melakukan gerakan
berkesinambungan dalam waktu se
singkatsingkatnya.
18. Ketepatan : Adalah kemampuan dalam
mengendalikan gerakan sesuai dengan sasaran.
19. Validitas: Adalah aspek kecermatan pengukuran
yang sangat erat kaitannya dengan tujuan
pengukuran.
20. Tes Kebugaran Jasmani : Adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan tujuan mengukur sejauh
mana kemampuan kebugaran jasmani nya dan
mengetahui tingkat kebugaran jasmani.
2 Daftar materi yang sulit 1. Jenis tes dan pengukuran dalan Pendidikan jasmani
dipahami di modul ini 2. Menentukan Kriteria pemilihan tes, pengukuran,
penilaian dan evaluasiKriteria Tes

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) 2. PENILAIAN DAN EVALUASI DALAM


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
dipelajari Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 dijelaskan bahwa
pengertian penilaian sama dengan pengertian
assesmen, sehingga hanya 3 kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk melihat perkembangan peserta didik,
yaitu: 1) pengukuran yang diartikan kegiatan
membandingkan hasil pengamatan dengan suatu
kriteria atau ukuran. Hasil pengukuran berupa skor; 2)
Penilaian adalah proses mengumpulkan
informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan,
mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti
hasil pengukuran. Hasil penilaian ini berupa nilai di
rapor; dan 3) Evaluasi adalah proses mengambil
keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.
Dalam suatu proses pembelajaran, penilain otentik
mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil
belajar (yang tercakup dalam dominan kognitif, dan
psikomotorik), baik yang tampak sebagai hasil akhir
dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa
perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan
belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas dan
di luar kelas.
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus
menguasai beberapa pengetahuan terkait dengan
penilaian pendidikan, diantaranya: (1) Mampu memilih
prosedur-prosedur penilaian yang tepat untuk membuat
keputusan pembelajaran, (2) Mampu mengembangkan
prosedur penilaian yang tepat untuk membuat
keputusan pembelajaran, (3) Mampu dalam
melaksanakan, melakukan penskoran, serta
menafsirkan hasil penilaian yang telah dibuat, (4)
Mampu menggunakan hasil-hasil penilaian untuk
membuat keputusan-keputusan di bidang pendidikan,
(5) Mampu mengembangkan prosedur penilaian yang
valid dan menggunakan informasi penilaian, dan (6)
Mampu dalam mengkomunikasikan hasilhasil penilaian
menurut Kusaeri dan Suprananto (2012).
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan,
analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan
sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional.
Evaluasi merupakan kegiatan atau upaya yang meliputi
pengukuran dan penilaian yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya tujuan. Untuk selanjutnya
hasil dari kegiatan atau upaya tersebut digunakan
sebagai bahan pengambilankeputusan atas objek yang
dievaluasi.
Dalam hal ini terkait penelitian yang dilakukan
evaluasi pembelajaran keterampilan adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria
(judgment) atau tindakan dalam proses dan hasil
pembelajaran.
Kunandar (2014) menjelaskan bahwa Penilaian
Otentik memiliki beberapa manfaat antara lain:
a) Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi
selama dan setelah proses pembelajaran
berlangsung
b) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar
mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam
pencapaian kompetensi
c) Memantau kemajuan dan mendiaknosis kesulitan
belajar yang dialami peserta didik
d) Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki
metode, pendekatan, kegiatan dan sumber belajar
yang digunakan
e) Memberikan Penilaian alternatif
f) Memberikan informasi kepada orang tua tentang
mutu dan efektivitas pembelajaran yang
dilakukan disekolah.
Manfaat Evaluasi dalam pembelajaran tidak terlepas
dari guru dan siswa juga manajemen yang ada
disekolah, yaitu:
a. Manfaat Evaluasi bagi Guru
Bagi guru evaluasi merupakan hal yang sangat
penting dilakukan, sebab dengan adanya kegiatan
tersebut sangat memudahkan guru untuk dapat
mengetahui siswa manakah yang menguasai pelajaran
dan siswa mana pula yang belum. Dalam hal ini
hendaknya guru memberikan perhatian kepada siswa
yang belum berhasil sehingga pada akhirnya siswa
mencapai keberhasilan yang diharapkan.
b. Manfaat Evaluasi bagi Siswa
Bagi siswa evaluasi yang dilakukan akan bermamfaat
untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam
mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi Penilaian Dan Evaluasi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan , yaitu :
1. Penilaian Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani : Adalah suatu proses untuk menentukan
kualitas siswa.
2. Penilaian : Adalah suatu proses pengumpulan
informasi secara menyeluruh yang dilakukan
secara terus menerus untuk mengetahui
kemampuan atau keberhasilan siswa dalam
pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik
kinerja secara individu maupun dalam kegiatan
kelompok.
3. Observasi: Merupakan teknik penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan
menggunakanpedoman observasi yangberisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati.
4. Penilaian Diri: Merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri.
5. Penilaian Antar Peserta Didik : Merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antarpeserta didik.
6. Jurnal: Merupakan catatan pendidik di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku
7. Penilaian Kinerja : Yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
8. Tes Praktik : adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilanmelakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
9. Projek : Adalah tugas-tugas belajar (learning
tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
10. Penilaian Portofolio : Adalah penilaian yang
dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
11. Evaluasi: Merupakan proses penilaian
pertumbuhan siswa dalam proses belajar
mengajar. Pencapaian perkembangan siswa perlu
diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun
posisinya di dalam kegiatan kelompoknya.
12. Penilaian Diri Sendiri : Merupakan teknik
penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan format observasi yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati.
13. Penilaian Antar Teman Sejawat: Merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan sikap dan
perilaku keseharian peserta didik.
14. Penugasan : Adalah penilaian yang dilakukan oleh
pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik
secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.
15. Penilaian Keterampilan: Merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur kemampuanpeserta
didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu.
16. Penilaian Kinerja:Dapat berupa penilaian terhadap
kemampuan dalam menerapkan keterampilan
dasar dalam aktivitas olahraga.
17. Evaluasi Formatif: Adalah evaluasi yang dilakukan
pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan atau topik, dan untuk mengukur sejauh
mana siswa telah menguasai bahan pelajaran
18. Tes Formatif : Adalah tes yang diberikan kepada
peserta didik pada setiap akhir pelajaran.
19. Evaluasi Sumatif : Adalah suatu penilaian yang
dilaksanaannya itu dilakukan pada akhir semester
dari akhir tahun.
20. Jujur : Adalah perilaku dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep Penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
dipahami di modul ini Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

3 Daftar materi yang sering 1.


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN.

Judul Kegiatan Belajar (KB) 3. PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN DALAM


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Pembelajaran remedial merupakan pemberian
dipelajari perlakuan khusus terhadap peserta didik yang
mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya.
Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya
pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat
dalam mencapai kompetensi. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai
dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:
1) Adaptif
2) Interaktif
3) Fleksibilitas dalam metode pembelajaran
dan penilaian
4) Pemberian umpan balik sesegera mungkin
5) Kesinambungan dan ketersediaan dalam
pemberian Pelayanan
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat
pengetahuan, prasyaratketerampilan), tesdiagnostik,
wawancara, pengamatan, dsb.
• Tes prasyarat adalah tes yang digunakan
untuk mengetahui apakah prasyarat yang
diperlukan untuk mencapai penguasaan
kompetensi tertentu terpenuhi atau belum.
Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan
prasyarat keterampilan.
• Tes diagnostik digunakan untuk
mengetahui kesulitan peserta didik dalam
menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam
mempelajari operasi bilangan, apakah peserta
didik mengalami kesulitan pada kompetensi
penambahan, pengurangan, pembagian, atau
perkalian.
• Wawancara dilakukan dengan mengadakan
interaksi lisan dengan peserta didik untuk
menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar
yang dijumpai peserta didik.
• Pengamatan (observasi) dilakukan dengan
jalan melihat secara cermat perilaku belajar
peserta didik. Dari pengamatan tersebut
diharapkan dapat diketahui jenis maupun
penyebab kesulitan belajar peserta didik.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial
dalam Juknis Pembelajaran remedial dan Pengayaan
antara lain:
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat
disampaikan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
• Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya
bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran
klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu
dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian
bimbingan secara individual.
• Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
• Pemanfaatan tutor sebaya.
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran
tambahan dengan tujuan untuk memberikan
kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka
dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat,
dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya
mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas,
keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi,
inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan
gerak, dan sebagainya. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang
memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar
yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai
kapasitas optimal dalam belajarnya.
a. Jenis Program Pengayaan
1. Kegiatan eksploratori
2. Kegiatan proses
3. Pemecahan masalah
4. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI,
yaitu :
1. Pembelajaran Remedial : Adalah pemberian
bantuan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan atau kelambatan belajar.
2. Tes Prasyarat: Adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu
terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi
prasyarat pengetahuan dan prasyarat
keterampilan.
3. Tes Diagnostik : Digunakan untuk mengetahui
kesulitan peserta didik dalam menguasai
kompetensi tertentu.
4. Wawancara: Dilakukan dengan mengadakan
interaksi lisan dengan peserta didik untuk
menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar
yang dijumpai peserta didik.
5. Pengamatan (observasi) : Dilakukan dengan jalan
melihat secara cermat perilaku belajar peserta
didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat
diketahui jenis maupun penyebab kesulitan
belajar peserta didik
6. Kegiatan Eksploratori : Adalah jenis pembelajaran
pengayaan yang bersifat umum yang dirancang
untuk disajikan kepada peserta didik.
7. Keterampilan Proses : Adalah jenis pembelajaran
pengayaan yang diperlukan oleh peserta didik agar
berhasil dalam melakukan pendalaman dan
investigasi terhadap topik yang diminati dalam
bentuk pembelajaran mandiri.
8. Pemecahan Masalah : Adalah jenis pembelajaran
yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif/ penelitian ilmiah.
2 Daftar materi yang sulit 1. Program Remedial Dan Pengayaan Dalam
dipahami di modul ini Pembelajaran Pendidikan Jasmani

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


SERTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN.

Judul Kegiatan Belajar (KB) 4. PERENCANAAN, PELAKSANAAN PELAPORAN


PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN
PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran
dipelajari Pendidikan jasmani adalah suatu proses untuk
memperbaiki kegiatan proses pembelajaran. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) berkait erat dengan persoalan
praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh
guru. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kenerjanya sebagai guru, sehingga diharapatkan tujuan
Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, atau peserta didik (I.G.A.K Wardani,
2007).
Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut
diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang
kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini arti kelas
tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
juga.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diharap,
ditunggu-tunggu dan diterima oleh komunitas ilmiah.
Artikel ilmiah umumnya adalah laporan hasil penelitian
yang ditulis dan dipublikasikan dalam seminar maupun
dalam jurnal ilmiah. Namun, tidak jarang artikel ilmiah
juga merupakan hasil perenungan atau pemikiran
mendalam dalam upaya pengembangan suatu bidang
ilmu tertentu.
Berikut ini adalah daftar istilah serta definisinya dari
Materi PERENCANAAN, PELAKSANAAN PELAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN
PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH, yaitu :
1. Classroom action research (CAR) : Adalah action
research yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas.
2. Action research: Merupakan penelitian kualitatif
walaupun data yang dikumpulkan bisa saja
bersifat kuantitatif, dan bertujuan untuk
memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan
hasilnya tidak untuk digeneralisasi.
3. Penelitian Tindakan Kelas : Adalah penelitian yang
dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang
dijumpai guru dalam kegiatan pembelajaran.
4. PTK : ialah suatu penelitian yang dilakukan secara
sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan
yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan
sampai penilaian terhadap tindakan nyata di
dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-
mengajar, untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
5. Perencanaan: Adalah mengembangkan rencana
tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan
apa yang telah terjadi
6. Observasi Peer : Adalah observasi terhadap
pengajaran seseorang oleh orang lain.
7. Triangulasi : Adalah rumusan hipotesa tersebut
divalidasi berdasarkan tiga sudut pandang yang
berbeda dimana masing-masing sudut pandang
mengakses data yang relevan dengan situasi
proses pembelajaran.
8. Member Check : yaitu mengecek kebenaran dan
kesahihan data temuan penelitian dengan
melakukan diskusi antara peneliti dan mitra
peneliti pada setiap akhir tindakan pembelajaran
9. Audit Trail : yaitu mengecek kebenaran hasil
penelitian dengan mengkomfirmasikan pada bukti-
bukti temuan yang telah diperiksa dan mencek
kesahihan pada sumber data hasil member check.
10. Expert Opinion :adalah pengecekan terakhir
terhadap kesahihan temuan penelitian dengan
para pembimbing penelitian ini
11. Artikel Ilmiah : Adalah laporan hasil penelitian
yang ditulis dan dipublikasikan dalam seminar
maupun dalam jurnal ilmiah.
2 Daftar materi yang sulit 1. Perencanaan, Pelaksanaan Pelaporan Penelitian
dipahami di modul ini Tindakan Kelas (Ptk) Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Dan Penyusunan Artikel Ilmiah

3 Daftar materi yang sering 1. -


mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai