Kegiatan Belajar 2 :
1. Media pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapatdigunakan untuk
menyalurkan pesan berupa bahan
pembelajaran sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
peserta didik dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Fungsi media pembelajaran menurut Levie dan
Lents (1982) adalah:
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk
menarik dan mengarahkan perhatian
peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk
menggugah emosi dan sikap peserta didik
sehingga peserta didik dapat menikmati
aktivitas belajarnya.
c. Fungsi kognisi
Media pembelajaran berfungsi untuk
memperlancar atau mempercepat
tersampaikannya informasi atau pesan
berupa materi pembelajaran kedalam
benak peserta didik sehingga peserta didik
mudah mengingat dan memahami
informasi atau pesan tersebut serta tujuan
pembelajaran tercapai dan kompetensi
terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasi peserta didik yang lemah
dan lambat dalam menerima dan
memahami materi pembelajaran jika
disajikan sesuai dengan karakteristik dan
minat peserta didik tersebut.
Kegiatan Belajar 3 :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan
salah satu sarana yang dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar untuk membantu
dan mempermudah terjadinya interaksi yang
aktif dan efektif antara peserta dengan sumber
belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar mereka.
2. Fungsi penggunaan LKPD dalam
pembelajaran, yaitu :
a. Mengarahkan proses pembelajaran
b. Mempercepat proses pembelajaran
c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah
dikuasai oleh peserta didik
d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran
yang terbatas.
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses
pembelajaran
f. Meningkatkan minat belajar peserta didik
g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta
didik
h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri
dan kelompok
i. Melatih peserta didik menggunakan waktu
seefektif mungkin
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah
Kegiatan Belajar 4 :
1. Hakikat Penilaian Pembelajaran di SD
a. Penilaian merupakan proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik
(Kemdikbud, 2016).
b. Penilaian di SD berdasarkan Permendikbud
Nomor 21 Tahun 2022 terdiri atas
penilaian formatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran
dan mengevaluasi ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan penilaian sumatif
dengan tujuan untuk mengevaluasi
ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Penilaian pembelajaran yang dilakukan
oleh guru pada jenjang SD berdasarkan
pada prinsip-prinsip penilaian sebagai
berikut.
1) Sahih, artinya penilaian didasarkan
pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2) Objektif, artinya penilaian didasarkan
pada prosedur dan kriteria yang jelas,
yang tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai.
3) Adil, berarti penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan siswa.
4) Terpadu, artinya penilaian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, artinya prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan,
artinya penilaian mencakup seluruh
aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau dan
menilai perkembangan kemampuan
siswa.
7) Sistematis, artinya penilaian dilakukan
secara terencana dan bertahap sesuai
prosedur standar baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian
didasarkan pada sejauh mana
kompetensi yang ditetapkan telah
tercapai.
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik maupun
hasil.
2. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran di SD berbasis TIK meliputi
langkahlangkah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan penilaian mengacu
pada tujuan pembelajaran
b. Mengembangkan kisi-kisi penilaian
berdasarkan tujuan penilaian
c. Menetapkan jenis dan teknik penilaian
d. Menetapkan bentuk instrumen penilaian
berdasarkan teknik penilaian
e. Mengembangkan instrumen penilaian
merujuk pada kisi-kisi penilaian
3. Berikut merupakan contoh-contoh
pengembangan penilaian pembelajaran di SD
berbasis TIK menggunakan berbagai aplikasi
sebagai inspirasi :
a. Pengembangan instrumen penilaian
pembelajaran menggunakan aplikasi
kahoot
b. Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran Menggunakan Aplikasi
Quizizz
c. Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran Menggunakan Aplikasi
Mentimeter
d. Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran Menggunakan Aplikasi
Wordwall
e. Penggunaan Aplikasi Berbasis Android
dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan
Aplikasi Emaze
4. Manfaat dari penggunaan aplikasi
pembelajaran berbasis TIK di SD:
a. Memberi pemahaman yang lebih mendalam
dan konkret disertai visualisasi terhadap
materi pembelajaran.
b. Memberi kemudahan bagi guru untuk
menyajikan materi pembelajaran.
c. Menarik perhatian, minat, motivasi, dan
kreativitas peserta didik selama
pembelajaran.
d. Pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien.
5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan aplikasi pembelajaran tematik
berbasis TIK di SD, diantaranya:
a. Penggunaannya disesuaikan dengan tema,
subtema, materi pembelajaran, dan
dikemas secara kontekstual.
b. Penggunaannya harus dapat menarik
perhatian dan memotivasi belajar peserta
didik.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengakses atau berinteraksi
dengan aplikasi tersebut.
d. Guru harus menguasai penggunaan
aplikasi berbasis TIK tersebut.
e. Kontrol yang ketat harus dilakukan oleh
guru selama peserta didik berinteraksi
dengan aplikasi karena peserta didik SD
masih memiliki kontrol diri yang lemah.
f. Penggunaannya harus selalu didampingi
oleh guru, orang tua, atau orang dewasa
yang memiliki kemampuan literasi digital
minimal pada tingkat pemahaman terhadap
bahaya TIK untuk peserta didik SD.
g. Penggunaannya tidak menggantikan peran
guru secara keseluruhan.
6. Hambatan penggunaan aplikasi pembelajaran
tematik berbasis TIK dalam pembelajaran di
SD menurut Aka (2017):
a. Pengembangan aplikasi pembelajaran
berbasis TIK masih relatif mahal, sehingga
guru hendaknya memanfaatkan perangkat
pembelajaran berbasis TIK yang didapatkan
secara gratis.
b. Memerlukan kemampuan literasi digital
yang memadai, sedangkan tidak semua
guru SD memiliki kemampuan literasi
digital yang baik.
c. Aplikasi yang tersedia saat ini belum
memperhitungkan kreativitas peserta didik,
sehingga guru perlu menggabungkan
pembelajaran berbasis TIK dengan tetap
tidak meninggalkan aktivitas pembelajaran
yang dapatmengembangkan keterampilan
peserta didik.
d. Mengurangi interaksi antara guru dan
peserta didik atau bahkan antarpeserta
didik itu sendiri, sehingga guru perlu
menggabungkan pembelajaran berbasis TIK
dengan tetap tidak meninggalkan aktivitas
pembelajaran yang memfasilitasi interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru dan sumber belajar.
e. Proses pembelajarannya cenderung ke arah
mengajar daripada mendidik, sehingga
guru harus memperkuat perannya dalam
mengembangkan aspek sikap pada diri
peserta didik.
f. Meski keberadaannya sudah semakin luas,
tidak semua tempat tersedia fasilitas
internet, komputer, dan jaringan listrik.
g. Semakin canggihnya peralatan TIK, dapat
dimungkinkan terjadi penyalahgunaan
dalam penggunaannya, sehingga
diperlukan kontrol yang ketat oleh guru
dalam pembelajaran.