Behavioristik : perilaku
Homo mechanicus : Manusia Mesin
Ganjaran atau reward
Reinforcement : Penguatan
Behaviorisme, pertama kali didefinisikan dengan jelas oleh Watson seorang ahli bidang psikologi yang fokus pada peran
pengalaman dalam mengatur perilaku (Robert, 2014)
Belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba (trial and error)
Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Hukum latihan (Law of Excercise)
Hukum akibat (Law of Effect)
Tingkah laku yang dapat diamati (observabel)
Herediter : menurun secara genetik dr orang tua kpd anak /keturunan
Kebiasaan atau habits
Kebaruan (recency)
Ingatan atau memory
Hukuman (punishment)
Faktor-faktor penguat (reinforcement)
Pembentukan perilaku (shaping)
Pembiasaan (drill)
Mind atau pikiran
Memetic : Peniruan
Pembelajaran terprogram (PI/Programmed Instruction)
Asimilasi : proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada
Akomodasi : proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam siatuasi yang baru
Ekuilibrasi : Penyeimbangan
Advance orginizer : konsep atau informasi umum yang mewadahi semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada
peserta didik.
Tidak teratur (disorganized)
Free discovery learning (proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, toeri, definisi, dan sebagainya)
Review, yaitu dalam mengapliasikan pengetahuan, gagasan yang ada perlu direvisi dengan menambahkan atau mengubah
Goal-free evaluation (suatu konstruksi untuk mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik)
Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang sering disebut sebagai teori belajar sosiokultur merupakan teori belajar yang
titik tekan utamanya adalah pada bagaimana seseorang belajar dengan bantuan orang lain dalam suatu zona keterbatasan
dirinya yaitu Zona Proksimal Developmen (ZPD) atau Zona Perkembangan Proksimal dan mediasi.
Scafholding : penyokong
Meaningful Learning : Pembelajaran yang bermakna
Technical learning (belajar teknis)
Practical elarning (belajar praktis)
Emancpatory learning (belajar emansipatori)
Penerimaan (receiving)
Pemberian respons (responding)
Pemberian nilai atau penghargaan (valuing)
Pengorganisasian (organization)
Karakterisasi (characterization)
belajar eksperiensial (experiential learning)
Teori belajar humanistik : untuk memanusiakan manusia.
“To learn well, we must give the students chances to develop freely”. Pernyataan ini mengandung arti untuk menghasikan
pembelajaran yang baik, guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang secara bebas.
Curere : lintasan atau jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.
Isi atau mata pelajaran (content oriented)
Tujuan perantara (intermediate goals)
Isi atau content
Kurikulum : seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah dimana kegiatan tersebut
berada dalam tanggung jawab sekolah.
Pengembangan kurikulum (curriculum development atau curriculu planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja
dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran
oleh guru di sekolah
Kurikulum memiliki tiga peran (Wina Sanjaya;2008) yaitu peran konservatif, peran kreatif dan peran kritis evaluatif
Peran konservatif : kurikulum dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu yang
dianggap masih sesuai dengan masa kini.
Peran kreatif : kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut.
Menurut Mcneil (2006) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum (common and general
education), 2) suplementasi (suplementation), 3) eksplorasi dan 4) keahlian
Common and general education : fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi anggota
masyarakat baik sebagai warga negara dan warga dunia yang baik dan bertanggung jawab.
Suplementasi : kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap peserta didik
sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya.
Eksplorasi : kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
Keahlian : kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keahliannya yang
didasarkan atas minat dan bakat peserta didik.
Curriculum development atau curriculum planning : proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk
menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
Kurikulum actual : kurikulum yang menjadi acuan dan menjadi standar kurikulum yang terlaksana atau dilaksanakan di
lapangan berdasarkan kurikulum standar.
Implementasi kurikulum : kegiatan praktis pembelajaran yang dilaksanakan atas dasar kajian silabus dan juga kajian
peserta didik.
Bonus demografi : keadaan dimana sumber daya manusia dalam usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia
non produktif.
Globalisasi : salah satu penggerak utama perubahan social, ekonomi, politik, dan, dan budaya dalam satu atau lain cara.
2 Daftar materi yang sulit 1. Penerapan Landasan Ilmu Pendidikan dalam Praktik Pendidikan
dipahami di modul ini 2. Teori pembelajaran behavioristik
3 Daftar materi yang sering 1. Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling berinteraksi dan saling melakukan
mengalami miskonsepsi proses pembelajaran. Perbedaan ini hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran. Namun
tidak dapat dipungkiri kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi penghambat peserta didik dalam belajar secara
kelompok.