Anda di halaman 1dari 42

Tuhan sungguh Maha Besar.

Mampu menciptakan kupu-kupu dengan sayap yang


berwarna-warni, kunang-kunang yang bercahaya, paus yang superbesar, kerang yang dapt
menghasilkan mutiara, bunglon yang dapat berubah-ubah warna dan belut yang mengeluarkan
listrik. Semua itu adalah hewan-hewan ciptaan Tuhan yang sangat mengagumkan. Hewan yang
beranekaragam itu membuat kita makin mengakui kebesaran Tuhan Sang Maha Pencipta.

Setiap hari, ada banyak hewan yang dapt dijumpai di sekitar kita. Ayam, kucing, anjing
lalat, nyamuk, semut dan cicak. Namun pernahkah anda memikirkan apa saja ciri organisme yang
termasuk kelompok hewan? Bagaimana cara anda menjelaskan bahwa kucing adalah seekor hewan
bukan kelompok tumbuhan? Apa yang membedakakan kingdom Animalia dari keempat kingdom
lainnya? Apa berapa banyak kelompok hewan di muka bumi ini? Apa pula peranan hewan bagi
kehidupan manusia? Mari kita temukan jawabannya pada bab ini.

Untuk mempermudah anda mempelajari bab ini, sebaiknya anda sudah memiliki
pengetahuan tentang klasifikasi makhluk hidup, keanekaragaman hayati, serta pengetahuan tentang
Protista.
1. Tuliskan perbedaan antara hewan dan tumbuhan!
2. Dunia hewan dikelompokkan menjadi berpaa filum? Tuliskan!
3. Mengapa amoeba dan paramecium tidak dapat dimasukkan
Pre-Test kedalam dunia hewan?
4. Apakah yang dimaksud dengan hewan avertebrate? Apakah
avertebrata merupakan tingkatan takson?
5. Tuliskan klasifikasi verteberata!

A. Ciri-Ciri Umum Hewan (Animalia)


5.
Menurut anda apa perbedaan utama antara hewan dan makhluk hidup lain. Misalnya
tumbuhan? Ya, benar, ciri hewan yang paling umum dikenal adalah memiliki kemampuan untuk
bergerak berpindah tempat. Meskipun kadanf hal itu hanya terjadi pada salah satu tahap dalam
siklus hidupnya. Sebagai contoh : beberapa jenis hewan air pada stadium larva hidup berenang
secara bebas, tetapi setelah dewasa hidup melekat pada substrat. Selainmampu ber[indah tempat,
hewan memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu sebagai berikut :

1. Hewan adalah organisme eukariota karena memiliki inti sel sejati.


2. Hewan merupakan organisme multiseluler yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Organisme heterotroph karena memakan organisme lain sebagai bahan makanannya.
4. Menelan makanan dengan alat-alat pencernaan yang ada dalam tubuhnya.
5. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel dan klorofil.
6. Sebagian besar sel hewan memiliki system saraf dan indra untuk megoordinasi gerakan
tubuh dan menanggapi rangsangan dari luar secara cepat.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


1
7. Umumnya, hewan bereproduksi seksual dan sebagian kecil aseksual, musalnya
membentuk tunas atau melalui fragmentasi.

Hewan bereproduksi seksual dengan cara


membentuk gamet jantan (sperma) dan gamet betina
(ovum). Pertemuan sperma dan ovum akan terbentuk
zigot. Kemudian zigot akan membelah berulang kali
membentuk embrio yang kemudian berkembang
menjadi individu baru.

Dalam masa perkembangan hewan, pada zigot


terbentuk dua lapisan tubuh, yaitu ectoderm dan
endoderm. Selanjutnya diantara kedua lapisan
Gambar 8.1 : berkembang lapisan ketiga yaitu mesoderm. Hewan
Sumber : Solomon, 1993 yang memilki 3 lapisan tersebut dinamakan
triploblasik. Dan beberapa jenis hewan seperti ubur-
ubur yg memiliki 2 lapisan tubuh dinamakan diploblasik.

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang
dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
aselomata, pseudoselomata, dan selomata.

Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh
terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom).
Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga
tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk
pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal
dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan
menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai
penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan
deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan
Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata
dan Chordata.

Coba anda perhatikan tubuh udang/lobster bayangkan jika tubuh hewan tersebut dipotong secara
membujur (longitudinal), akan didapatkan dua bagian tubuh yang samaa natara kanan dan kiri.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


2
Simetri tubuh seperti itu dunamakan simetri
bilateral. (Gambar 8.2). lain halnya dengan
anemone, tubuh anemone jika dipotong secara
membujur melalui titik tenagh pada berbagai
tempat, sellau diperoleh delalu diperoleh bagian
yang simeteris. Simetri tubuh seperti itu dinamakan
simetri radial (Gambar 8.2). dan beberapa hewan
lain memiliki bentuk tubuh yang tufak beraturan
sehingga jika dipotong menjadi dua titik tidak dapat
Gambar 8.2 Simetri tubuh hewan
diperoleh dua bagian yang simetris, dikatakan
Sumber : kentsimmons.unipeng.ca bertubuh asimetri. Contohnya hewan anggota
porifera.

B. Ciri-ciri dan Klasifikasi Hewan Invertebrata

Observasi
Amati dan perhatikan gambar-gambar hewan dibawah ini!
Kerja keras

Tahukah anda, hewan-hewan apa sajakah itu?

Coba anda amti hewan-hewan invertebrate yang ada di lingkungan, baik


yang hidup dalam atau diluar rumah, di tanah, di air laut dan danau, atau
yang hidup di pepohonan. Tahukah anda nama-nama hewan tersebut dan
apakah persamaan ciri yang mereka miliki?

Para Ilmuwan memperkirakan bahwa di Dunia ini terdapat lebih dari satu juta jenis hewan.
Agar dapat memahami jenis hewan yang sangat banyak, maka dikelompokkanlah hewan-hewan
tersebut. Secara umum hewan dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu hewan bertulang
belakang (vertebrata) dan hewan tidak bertulang belakang (invertebrata). Invertebrate dibagi

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


3
menjadi 8 filum yaitu : Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.

1. Filum Porifera
a) Ciri-ciri dan Struktur tubuh
Porifera berasal dari Bahasa latin yaitu porus = lubang kecil dan ferre = membawa,
sehingga disebut hewan berpori. Karena pada tubuh porifera banyak pori. Pori yang
disebut ostium sebagai jalan masuknya air ke dalam tubuh porifera. Air dan oksigen dapat
masuk ke ostia akrena digerakkan oleh flagela. Setiap ostium memiliki saluran yang
menghubungaknnya dengan rongga tubuh (spongiosol). Di ujung spongiosol terdapat
lubang keluar yang disebut oskulum. Lihat Gambar 8.4
Porifera memiliki bentuk yang bermacam-macam ada yang seperti bola, mangkuk
atau vas bunga dengan warna tubuh yang beraneka ragam. Namun kebanyakan bentuk
tubuh porifera tidak simetris (asimetri).
Tubuh porifera tersusun atas dua lapisan jaringan (diploblastik), porifera
merupakan hewan yang paling sederhana karena belum memiliki organ khusus seperti
hewan pada umumnya. Semua porifera hidup di air, terutama air laut. Hidup dengan cara
menempel pada substrat (sesil) atau dasar perairan yang dangkal

Gambar 8.4 : Struktur tubuh porifera


Sumber : Solomon,1993

Tubuh porifera tersusun atas dua lapisan jaringan (diploblastik), yaitu lapisan
epidermis yang pipih sebelah luar dan endodermis sbelah dalam. Lapisan epidermis
terususun atas sel-sel pinakosit, sedangkan lapisan endodermis tersusun atas sel-sel
berflagel (sel-sel koanosit). Sel-sel koanosit berfungsi untuk mencerna makanan yang
berupa plankton. Diantara epidermis dan koanosit tersapat bahan kental yang disebut
mesoglea. Di dalam mesoglea terdapat sel-sel amubosit dan sel-sel skeleroblas. Sel-sel

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


4
amubosit berfungsi untuk membentk sel-sel koanosit. Sel-sel skleroblas berfungsi untuk
memebentuk rangka berupa duri (spikula). Spikula tersebut cukup keras karena tersusun
atas silica ataupu zat kapur (kalsiumkarbonat). Beberapa jenis porifera tidak memiliki
spikula, tetapi disokong oleh anyaman serabut protein yang kuat dan lentur, anyaman
serabut protein itu disebut spongin.
Porifera merupakan hewan yang paling sederhana karena belum memiliki organ-
organ khusus seperti hewan pada umumnya. Porifera merupakan satu-satunya filum hewan
yang tidak memiliki system regulasi atau koordinasi. Semmua porifera hidup di air,
terutama air laut. Umumnya mereka hidup dengan cara menempel (sesil) pada substrata
tau dasar perairan yang dangkal.
b) Cara Reproduksi

1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan
sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat
dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi
sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat
terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan
sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua
cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah
butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan,
misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.

c) Klasifikasi

Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera,


yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.

1. Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat


kapur. Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrina sp
yang biasa hidup di daerah laut dangkal.

Gambar 8.5 : 2. Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik
Anggota (silikat). Contoh spesies dari kelas hexactinellida antara
calcarea
lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
Sumber :
www.nhm.ac.uk

Bahan Ajar Biologi


sumbw KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya
(Scypha)
5
3. Demospongiae, merupakan
porifera bertulang lunak dengan
spikula yang tersusun dari zat
kersik. Contoh spesies dari kelas
Gambar 8.6 Rangka demospongiae antaralain
Euplectella dari silika
Euspongia sp., Spongila sp.,
Sumber : www.nhm.ac.uk dan Callyspongia sp.
Gambar 8.7 Euspongia adalah
salah satu contoh Demospongia
yang paling umum
Sumber : m7sciene.wikispaces.com

Eksplorasi
1. Amartilah ciri-ciri umum yang digunakan dalam penhelompokan
hewan. Apa saja ciri-ciri teresebut?
Kerja keras dan
2. Lakukan pengamatan terhadap berebagai jenis invertebrate di
Rasa ingin tahu lingkungan sekkitar. Dokumentasikan hewan- hewan tersebut dalam
bentuk foto atau gambar untuk kemudian diamati morfologinya.
3. Diskusikan haasil pengamatan tersebut bersama teman dan guru
anda , utnuk memudahkan memhami berbagai ciri yang dmiliki
hewan-hewan tersebut sebagai dasar pengelompokannya.

Pergilah ke toko akuarium di dekat tempat tinggal anda. Carilah


Tugas
beberapa hewan yang termasuk ke dalam filum porifera. Lalu gmabar dan
mandiri cermatilah jenis porifera yang kalian dapatkan identifikasilah sesuai dengan
Kerja keras dan jujur gambar yang ada di buku !

2. Filum Cnidaria.
a. Ciri-ciri dan Struktur Tubuh

Cnidaria (dibaca: nidaria) merupakan kelompok hewan yang meliputi Hydra, anemone laut,
karang dan ubur-ubur. Awalnya berbagai jenis hewan Cnidaria tersbut diklasifikasikan kedalam
Filum C oelenterata (diabca: selenterata) atau hewan berongga (Yunani : coelenteron = usus
berongga) . hal ini ini karena salah satu ciri darii hewan tersebut memiliki rongga dalam tubuh
mereka (Gambar 8.8). Namun kini merak dipisahkan dan didekolmpokkan sendiri kedalam Filum
Cnidaria. Nama tersbut diberikan berdasarka adanaya penyengat atau knidosit (Cnidocyte), yaitu

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


6
sel khusus yang mengandung nematosista (alat penyengat untuk menaklukan mangsanya). Cnidaria
berasal dari Bahasa Yunani “knide” yang berarti jarum penyengat.

Sebagian besar hidup di laut, Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup
berkoloni, simetri radial, memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan,
tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus,
merupakan hewan diploblastic, mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan
ke dalam mulut, tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit
(cnidoblast), memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

Coelenterata merupakan diploblastik,


hewan ini mempunyai dua lapis sel
yaitu ektoderm yang merupakan
lapisan sel luar dan endoderm yang
merupakan lapisan dalam. Daintara
dfua lapisan tersebut terdapat se
macam jeli yang dinamakan
mesoglea. Bagian ectoderm, terutama
tentakel-tentakelnya mengandung sel-
sel penyengat (knidoblas atau
knidosit). Pada tiap knidosit terdapat
nematosista, yaitu suatu alat
penyengat yang jika tersentuh akan
Gambar 8.8 Struktur tubuh Hydra (Cnidaria) menyengat dan menyuntikkan racun
Sumber : universe-revie.ca ke tubuh mangsanya sehingga mangsa
akan menjadi lumpuh dan mudah
untuk ditangkap. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh,
yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di
bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk
seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi
oleh tentakel.

b. Cara Reproduksi

Bereproduksi secara seksual dan aseksual.


Reproduksi aseksual melalui pembentukan tunas atau
kuncup, misalnya pada Hydra (Gambar 8.9) atau
membelah diri secara longitudinal, misalnya pada
anemone. Tunas yang terbentuk dilepaskan dan
Gambar 8.9 Reproduksi aseksual pada Hydra tumbuh menjadi individu baru. Secara seksual
Sumber : Stuart dan Webser,1996
terjadi melalui pembuahan ovum oleh sperma

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


7
utnuk membentuk larva bersilia (planula),
misalnya pada ubur-ubur kuping (aurelia).
Larva yang terbentuk beranang dan
mencari tempat yang cocok untuk
membentuk polip (hydra-tuba).
Kemudian membelah terbentuk medusa .
setiap cakram membentuk flagela,
kemudian melepaskan diri dari tubuh
induk dan berenang dalam air dan
selanjutnya menjadi ubur-ubur dewasa
(gambar metagenesis aurelia). (Gambar
8.10)

Gambar 8.10 : Pergiliran keturunan Aurelia sp


Sumber : Wallace, 1992

c. Klasifikasi
Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.

1. Hydrozoa
Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan
tahap medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia
sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk
polipsaja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara koloni,
contohnya ubur ubur tentara portugis (Physalia physalis)
(Gambar 8.11) Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut yang
Gambar 8.11 Ubur ubur api
dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap
Physalia physalis makanan. Tentakel-tentakel ini dilengkapi dengan sel
knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun
Sumber : nashzoology.ning.com
berbentuk sengat untuk memburu mangsa. Hydra dapat
bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel
sperma jantan membuahi sel telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi
dengan tunas (kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh
menjadi individu baru.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


8
2. Scyphozoa
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini
adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki
bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh
berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya
transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel
yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa
Gambar 8.12 Tubuh Aurelia hidup di perairan, baik tawar maupun laut. (Gambar 8.12)
aurita berbentuk medusa
Sumber : www.biolib.cz 3. Anthozoa
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai
bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah
anemone mawar (Gambar 8.13) dan karang merupakan
anggota Anthozoa. Hidup sebagai polip, salah satu ujung
tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap
Gambar 8.13 : Anemone
diadumene dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan
bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar
Sumber : www.valdosta.edu
perairan.

Uji Buatlah table perbandingan kelas-kelas dalam filum Cnidaria yang


Pemahaman meliputi nama kelas, ciri khas dan contoh spesies
Kerja keras dan
mandiri

3. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes (cacing gilig), dan Annelida (cacing beruas-
ruas) termasuk dalam kelompok cacing (Vermes). Nama Platyhelimthes berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu platus = pipih dan helmint = cacing. Platyhelminthes adalah kelompok cacing yang
paling sederhana.

a. Ciri-ciri dan Struktur Tubuh

Cacing pipih mempunyai bentuk tubuh pipih, memanjang, tidak bersegmen, tidak mempunyai
rongga tubuh (aselomata), simetris bilateral, tubuh triploblastic, pencernaan dengan
gastrovaskuler, bernapas dengan seluruh permukaan tubuh, tidak memiliki sistem peredaran darah,
mempunyai ganglion sebagai sistem syaraf, memiliki sel api sebagai alat ekskresi.ada umumnya
bersifat hemafrodit, yang artinya terdapat dua jenis alat kelamin yaitu jantan dan betina dalam satu
individu namun jarang terjadi pembuahan sendiri.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


9
Sebagian besar cacing pipih memiliki mulut dan
saluran pencernaan yang bercabang-cabang, tetapi
tidak memiliki anus (Gambar 8.14) Cacing pipih
mampu mengeluarkan faringnya melalui mulut untuk
mengisap makanan. System pencernaan nya berupa
system gasrtobaskuler byaitu ususnya digunakan
untuk mencerna dan mngedarkan zat makanan ke
seluruh tubuh. Dengan demikian, cacing ini tidak
memiliki system perdedaran darah sehingga
transportasi dengan penyerapan oksigen dengan
Gambar 8.14 Sistem pencernaan cacing
pipih planaria disfusi pada permukaan tubuhnya.

Sumber : Wallace, 1992 Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk


pipih tanpa ruas-ruas yang dapat dibagi menjadi bagian anterior (kepala), posterior (ekor), dorsal
(punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral (bagian samping tubuh).
Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri bilateral, hewan ini merupakan triploblastik yang
tersusun atas tiga lapisan jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan
endoderm (lapisan dalam).

Gambar 8.15 Regenerasi Planaria


Sumber : www.cbd.riken.jp dan www.e-dukasi.net

Cara berkembang biak cacing pipih dapat berlangsung secara aseksual melalui
fragmentasi atau secara generative melalui pertemuan sperma dan sel telur. Sebagian besar
cacing pipih merupakan hewan hemaprodit.
System sarafnya masih sederhana dan disebut system saraf tangga tali. Dua jaringan saraf
di daerah kepala membentuk sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai otak yang disebut ganglia
(tunggal: ganglion).
Cacingpipih ada yang hidup bebbas di dalam air tawar, dia air laut, dan di tanah
lemabab. Namun, kebanayakan cacing pipih hidup sebagai parasite pada organisme lain.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


10
b. Klasifikasi
1. Kelas Tubellaria
Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas Turbellaria.
Cacing ini bersifat karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai, kolam, atau danau.
Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm. Hewan ini bergerak dengan silia yang terdapat
pada bagian epidermis tubuhnya.
Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari mulut,
faring, dan rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa
makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan kembali melalui mulut.

Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen melalui permukaan
tubuhnya yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf yang berpusat di ganglia
pada bagian kepala yang kemudian bercabang-cabang membentuk sistem syaraf tangga taali.
Planaria dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan secara seksual
terjadi saat sel sperma membuahi sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan
pernah tejadi pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses
fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan beregenerasi sehingga akan
membentuk individu baru.

2. Trematoda (Cacing Isap)

Gambar 8.16 Anatomi Fasciola hepatica


Sumber : Wallace, 1992

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


11
Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan maupun manusia.
Cacing ini mempunyai alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian mulut atau ventral tubuhnya
yang dilengkapi dengan gigi kitin. Permukaan tubuh trematoda tidak dilengkapi dengan silia
namun mempunyai kutikula untuk mempertahankan diri.

Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica. Cacing ini mempunyai bentuk
tubuh yang mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan lebar 1 cm. Fasciola hepatica
hidup sebagai parasit di dalam kantong empedu hati ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri
atas mulut yang terdapat di bagian ujung anterior dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk
melekatkan diri.(Gambar 8.16)

 Daur Hidup Fasciola hepatica

Gambar 8.17 Daur hidup Fasciola hepatica


Sumber : www.e-dukasi.net

Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing
ini dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak keluar
bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil tersebut akan menetas sebagai larva
bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium kemudian masuk ke dalam tubuh siput
karena tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan
tumbuh menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi
serkaria (larva ketiga).

Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria
kemudian keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria.
Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


12
akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun kemudian akan terUntuk lebih jelasnya
silahkan perhatikan gambar di bawah ini. (Gambar 8.17)

Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di
organisme lain yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di
dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara
(sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang

3. Cestoda (cacing pita)


Cacing pita memiliki ciri
khusus berupa bentuk tubuhnya
yang pipih dan memanjang seperti
pita. Cacing jenis ini tidak
mempunyai saluran pencernaan
karena sari-sari makanan akan
langsung bisa diserap melalui
permukaan tubuhnya. Tubuh
Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang
disebut dengan proglotid (Gambar
8.18). Setiap proglotid pada cacing
Gambar 8.18 Struktur anatomi dan daur hidup cacing pita. pita mempunyai sistem reproduksi
Sumber : Cleck dan Mckean, 2000
dan ekskresinya sendiri, oleh karena
itulah cacing pita dianggap sebagai
koloni individu.

Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan


Taenia saginata. Cacing ini adalah parasit pada tubuh
manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi.
Cacing ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui
larva Taenia sp. yang termakan kedua hewan tersebut.
Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus
dan tumbuh menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan
Gambar 8.19 Skoleks T.saginata tidak menembus usus halus lalu terbawa oleh aliran darah dan
memiliki kait, sedangkan skoleks T. masuk ke dalam daging. Jika daging babi atau sapi ini
solium memiliki kait. dimakan oleh manusia, maka cacing ini akan masuk dan
Sumber : 4.bp.blogspot.com berkembang menjadi cacing dewasa di dalam tubuh
manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran
panjang tubuh hingga 20 cm.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


13
Uji
Perhatikan kembali gambar daur hidup cacing hati dan cacing pita
pemahaman yang ada pada teks. Berdasarkan pengetahuan anda tentang daur
Kerja keras hidup kedua cacing tersebut, buatlah suatu analisis tentang cara
mencegah infeksi cacing hati dan cacing pita.

4. Filum Nemathelminthes.
a. Ciri dan struktur tubuh
Istilah Nemathelminthes berasal dari Bahasa Yunani , yaitu nematos yang berarti benang
dan helmint yang berarti cacing. Cacing kelompok ini berbentuk gilig memanjan sehingga disebut
cacing gilig. Tubuh tidak bversegmen, simteri bilateral, triploblastic dengan rongga tubuh semu
(pseudoselomata). Tubuh dilapisi kutikula elastis.
Saluran pencernaan lengkap (terdiri dari mulut, esophagus, usus dan anus) tetapi tidak
bercabang. Pertukaran gas dengan difusi seluruh permukaan kulitnya. Alat sekresinya melalui
saluran
Bereproduksi hanya secara seksual dengan jenis kelamin terpisah. Nemathelminthes
memiliki distribusi yang luas, sebagian hidup bebas dalam tanah atau sebagai parasite pada
tumbuhan atau hewan lain.
b. Klasifikasi
1) Kelas Nematoda
Umumnya berbentuk fusiform (bulat panjang dengan ujung
meruncing) atau filiform (menyerupai benang). Cacing jantan
berukursn lebih kecil daripada cacing betina. Dan ekornya
terdapat spikula serta bursa berbentuk melengkung. Bursa
adalah kantong dua spikula penis. Bagian anterior tubunya
terdapat mulut dan alat sensoris kemoreseptor.
Anggota nematode ada yang hidup bebas atau sebagai
(a) Ascaris lumbricoides parasite. Contoh nematode parasite pada mansuia , antara lain
Necator americanus (cacing tambang). Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Ascaris Lumbricoides (cacing gelang),
Oxyuris (Enterobius) vermicularis (cacing kremi) dan
Wuchereria bancrofiti (penyebab filariasis atau elefantiasis).
(Gambar 8.20).
2) Kelas Nematopmorpha
Tubuh berbentuk seperti benang (filiform), langsing ,
memanjang mnyerupai rambut sehingga disebut juga cacing
(b) Enterobius vermicularis
Gambar 8.20 Kedua jenis cacing diatas rambut. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. Cacing jantan lebih
merupakan parasite pada manusia. kecil daripada betina, kecuali genus Nectonema.
Sumber : www.2mf.uni.lj.si

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


14
Nematomorpha muda sebagai parasite dan yang dewasa hidup bebas. Contoh : Gordius sp.
(parasite arthropoda) dan Nectonema sp (parasite Crustacea).

Cari tahu Carilah informasi mengenai jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh
anggota Nemathelminthes. Informasi tersebut meliputi tanda-
Rasa ingin tahu
tanda/gejala penyakit. Penyebab, siklus hidup dan cara pencegahan
atau pengobatannya. Susunlah informasi yang Anda peroleh menjadi
sebuah artikel dan kumpulkan kepada guru Anda.

5. Filum Annelida
a. Ciri dan Stuktur Tubuh
Kata Annelida berasal dari bahasa Latin
annulus (cincin kecil) dan oidus (bentuk).
Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang
tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin
atau gelang, sehingga disebut cacing gelang.
Cacing ini merupakan kelompok hewan yang
sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) yang
sebenarnya. Alat pencernaan makanan telah
berkembang dengan sempurna. Tubuhnya
simetris bilateral dan permukaannya tertutup
lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi
pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut
setae. Memiliki alat tambahan berupa rambut
kecil menyerupai batang. Alat ekskresinya
berupa nefridium. Cacing ini bersifat
hermaprodit, memiliki alat peredaran darah
tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan
khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh
Gambar Struktur tubuh Annelida seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya
berupa sepasang ganglion otak
Sumber : www.doctortee.com
yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal.
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas
yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Untuk lebih memahaminya simaklah uraian berikut.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


15
b. Klasifikasi
Berdasarkan banyak sedikitnya seta pada tubuhnya. Anggota Annelida dikelompokkan
menjadi tiga kelas, yaitu : Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea (Gambar 8.22).
a. Kelas Polychaeta
polychaeta disebut juga cacing
berambut banyak (poly = banyak dan
chaeta = rambut). Tubuhnya memiliki
kepala yang jelas dengan sejumlah
pasang parapodia pada tiap
segmennya yang berfungsi sebagai
alat gerak. Tubuhnya ditutupi oleh
banyak seta. Umumnya polychaeta
hidup di laut, contohnya kelabang laut
(nereis virens), cacing palolo (Eunice
viridis cacing wawo (Lysidicea oele),
Gambar 8.22 Perbandingan tiga kelas dalam kelas
Annelida dan Arenicola.

Sumber : Solomon, 1993


b. Kelas Olygochaeta

Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat.
Ukuran bervariasi, berbentuk silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit rambut (oligos:
sedikit, chaeta: rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel
dan parapodia. Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di sepanjang tubuh terdapat seta yang
berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini adalah Lumbricus terrestris,
cacing tanah (Pheretima sp.).

c. Kelas Hirudinea

Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea
umumnya disebut sebagai lintah. Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan
32 segmen tubuh, dan mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap
atas berdekatan dengan mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus. Cacing ini
menghasilkan zat hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar
tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini adalah Hirudo
medicinalis dan Hirudinaria javanica.

Uji Buatlah tabel perbandingan anatara filum Platyhelminthes,


pemahaman Nemthelminthes dan Annelida yang meliputi nama filum, ciri khas
dan contoh spesiesnya.
Kerja keras dan
mandiri

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


16
6. Filum Mollusca
a. Ciri-ciri dan Sruktur Tubuh
Molusca berasal dari Bahasa Latin molluscus, yang berarti lunak. Merupakan kelompok
hewan bertubuh lunak, bersimetri bilateral dan tidak bersegmen. Hamper semua memiliki
cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) untuk melindungi tubunya yang lunak. Organ
dalamnya dibungkus oleh mantel dari suatu jaringan khusus. Umumnya mantel dilengkapi kelenjar
yang dapat menyekresi cangkang. Diantara mantel dan dinding tubuh terdapat rongga mantel.
Pada tubuh Mollusca terdapat alat pencernaan (mulut, kerongkongan pendek, lambung,
usus dan anus). Anus di anterior tubuh. Hamper semua memiliki lidah parut (radula) didalam
mulutnya. Hasil pencernaan makanan diedarkan melalui system peredaran darah terbuka,
sedangkan sisa metabolism dikeluarkan oleh alat eksresi, yaitu nefridia.
Sebagian besar hidup di laut, tatpi ada yang hidup di air tawar dan di darat. Yang hidup di
air bernafas dengan ingsang (ktenidia) yang terletak di rongga mantel, sedangkan yang dihup di
darat bernafas dengan paru-paru sederhana.
Mollusca memiliki jenis kelamin terpisah dan ada yang hemaprodit, Mollusca memiliki
kaki otot yang berbeda-beda untuk tiap jenisnya.

b. Klasifikasi

1. Kelas Amphineura (Kiton)


Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki
vental panjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung
insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir,
bersifat hemafrodit, hidup dilaut dan larva trokovor. Contohnya
adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan
menempel pada batuan dengan melingkarkan tubuhnya.
Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah
sumber Gambar 8.23 Di bagian yang menjadikan kiton sebagai makanan. Kiton memiliki ciri
punggung Chiton terdapat tubuh berbentuk oval, pada bagian dorsalterdapat cangkang
delapan lempengan yang saling
yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak membentuk segmen pada
tupang tindih
tubuhnya.
sumber : kentshimmons.unipeg.ca
2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster
gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster yang berarti perut
dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai bahasa latin yaitu,
gaster yg berarti perut dan podos berarti kaki merupakan kelompok
Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya
mengandung lendir yang berfungsi memudahkannya dalam
(a) Siput bercangkang pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


17
berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak
bercangkang, contoh Kimax. Umumnya Gastropoda memakan ganggang. Hewan ini
menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna
makanannya. Umumnya Gastropoda bersifat
hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai
(b) Siput telanjang fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang
dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda
Gambar 8.24 Anggota bernafas dengan insang atau paru-paru, di sesuaikan dengan
Gastropoa yang bercangkang habitatnya. Gastropoda darat bernafas dengan paru-paru,
dan ada yang tidak sedangkan Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh:
bercangkang. achatina fulica (bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),
Sumber : www.starsonthesea.com fissurella sp (siput laut), vaginulla sp (siput telanjang). (Gambar
8.24)

3. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)


Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki
yang terletak pada kepalanya(cephal berarti kepala, podos
berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata
besar, telah berkembang biak baik seperti mata pada
Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala(berjumlah 8
atau 10 bauh) untuk menangkap mangsa atau membela diri.
(a) Gurita (Octopus) Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali
Naitilus sp), mamiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan
tinta hitam yang berguna untuk mengalabui pemangsa. Jenis
kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva.
Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa
warna(kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di
sekitarnya,contohnya: loligi sp (cumi-cumi),octopus sp
(gurita),Nautilus sp. (Gambar 8.25)
(b) Nutilus pompilius
Gambar 8.25 Gurita dan Nutilus
merupakan keluarga Cephalopoda
Sumber : Gabbi, 2002

4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


18
Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau
pena yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsofental, kepala
rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali
lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedelaman 5000 meter.
Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva
trokovor . Di dekat mulut terdapat semancam tentakel untuk alat
peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan
Gambar 8.26 Dentalium
mikrofauna(plankton). Scaphopoda bernafas menggunakan
memiliki cangkang
rongga mantel, dan tidak memiliki insang. (Gambar 8.26)
Sumber :
www.nationalgeographistock.com
5. Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya
dilindungi cangkangnya yang setangkup, memiliki tubuh simetri
bilateral. Hewan golongan ini bernafas menggunakan insang
yang berlapis-lapis yang berbentuka seperti lembaran sehingga
disebut juga sebagai Lamelibranchiata (lamela = lembaran,
branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan keluar kaki
yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini disebut juga
Gambar 8.27 Pinctada Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Salah satu contoh
margaritifera dengan mutiara di hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah Malaegrina
dalamnya.
margaritivera (kerang mutiara), kerang air tawar (Anadonta sp.)
Sumber : www. startshonthesea.com dan kima raksasa (Tridacna maxima). (Gambar 8.27).
Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu :
a. Periostrakum : lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
b. Prismatik : lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristak kalsium karbonat
(CaCO3) berbentuk prisma.
c. Nakreas : Lapisan dalam, penghasil mutiara.

Cari tahu Carilah informasi dari buku-buku literature tentang proses pembentukan
mutiara. Tulislah dalam bentuk laporan dan serahkan kepada guru anda.

Rasa ingin tahu

7. Filum Arthropoda
a. Ciri-ciri dan Stuktur Tubuh
Memiliki ciri utama kaki yang beruas-ruas atau berbuku-buku (Arthros = ruas/buku; podos
= kaki). Tubuh simetri bilateral yang dapat dibedakan menjadi kepala (caput), dada (thorax), dan
perut (abdomen). Tubuh dilindungi oleh rangka luar (eksosleton) keras dari bahan kitin yang kuat.
Rangka luar memberi bentuk tubuh dan melindungi organ dalam tubunya. Selama masa
pertumbuhan, umumnya mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dan pergantian rangka luar
(ekdisis). Rongga tubuh utama dinamakan hemosol yang mengelilingi organ-organ tubuh.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


19
Memiliki habibat di laut, air tawar dan didarat; hidup bebaa atau sebagai parasite. Bernafas
dengan bermacam alat respirasi sesuai dengan jenisnya, contohnya dengan trakea (pada
insecta/serangga), dengan ingsang (pada Crustacea), dengan paru-paru buku (pada Arachnida),
dan dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa Crustacea tingkat rendah). System
pencernaan makanan lengkap. Hasil pernafasan (O2 dan co2) serta hasil pencernaan diedarkan
system perdaran darah terbuka. Alat eksresi berupa pembuluh malphigi atau kelenjar hijau. System
sarafnya dalah system saraf tangga tali. Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pembuahan ovum
oleh sperma. Namun beberapa jenis serangga seperti rayap, lebah dan kutu daun dapat
bereproduksi secara partenogenesis, yaitu ovum yang tidak dibuahi oleh sperma dapat tubuh
menjadi individu baru yang mandul (steril).

Uji Dalam dongeng anak-anak, keong mas merupakan penjerlmaan putri


pemahaman Candra Kirana yang dikutuk oleh dewa. Dalam kehidupan nyata,
Anda juga dapat menemukan keong as diswah-sawah. Namun keong
Kerja keras mas yang anda temukan diswah bukanlah penjelmaan putri yang
cantik. Bahkan ia merupakan hama penganggu tanaman adi yang
cukup menganggu petani.
Buatlah suatu kelompok diskusi yang terdiri dari 4-5 orang
siswa untuk membahas masalah bagaimana mengatasi ancaman
hama keong mas. Anda dapat menggunakan berbagai macam
sumber sebagai bahan referensi. Kemduain, presentasikan hasil
diskusi kelompok Anda didepan kelas.

b. Klasifikasi
Hewan yang berbuku-buku diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, diantaranya
adalah:
1. Arachnoidea (Laba-laba)
Sebutkan Arachnida berasal dari Bahasa Latin. Arache
yang berarti laba-laba. Selain laba-laba yang termasuk dalam kelas
ini adalah kalajnnegking dan caplak. Ciri umum kelas ini adalah
tubuh terbagi atas bagian kepala-dada (sefalotoraks) yang menajdi
satu, dan perut (abdomen) yang lunak serta tiak bersegemen. Pada
bagian tidak terdapat antena. Tetapi memiliki beberapa pasang
mata tungggal. Pada sisii ventral sefalotoraks terdapat empat
pasang kaki yang dilengkapi dua buah cakar yang bergerigi,
(a) Laba-laba rumah sedangkan di ujung depan sefalotoraks terdapat dua pasang alat
(Parasteatoda tepidariorum)

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


20
mulut. Sepasang alat mulut pertama disebut kalisera, berupa
alat berbentuk catut yang dilengkapi dengan kelenjar racun
untuk melumpuhkan mangsanya. Sepasang alat mulut kedua
pedipalpus, berbentuk seperti kaki (pada laba-laba) atau seperti
gunting (pada kalajengking) yang berfugsi sebagai alat untuk
memegang mangsanya. Pada hewan jantan, pedipalpus
(b) Kalajengking (Scorpiones sp.) digunakan sebagai alat kopulasi.
Sebagian besar Arachnida hidup didarat dan umunya
Gambar 8.28 Laba-laba dan bernafas dengan dua buah paru-paru buku (book lung). Pada
kalajengkng termasuk anggota Arachnida tertentu, yaitu laba-laba, di ujung abdomen terdapat
filum Arachnida dua buah spineret, yaitu organ pembuat sarang dan pembentuk
Sumber : www. Startshonthesea.com kokon untuk melindungi telur yang sudah dibuahi.
Kalajengking (Scorpiones sp.), laba-laba rumah (Parasteatoda
tepidariorum), tarantula (Lycosa terentula), caplak (Sarcoptes scabei), dan tungau
(Dermatophogoides) adalah beberapa contoh spesies anggota kelas Arachnida (Gambar 8.28)
2. Crustacea (Udang-udangan)
Kelas Crustacea memiliki anggota hewan-hewan berkulit atau bercangkang keras (Latin:
crusta = cangkang/kulit keras), contohnya udang, lobster, kepiting, teritip, dan kutu air. Ciri khusus
Crustacea adalah tubuhnya terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sefalotoraks dan abdomen.
Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton yang terbuat dari bahan kitin. Pada sebagian
Crustacea, kitin mengandung zat kapur atau kalsium karbonat (CaCO3). Eksoskeleton lebih tipis
dan lentur pada bagian persendian untuk memudahkan pergerakan.
Pada setiap ruas tubuh Crustacea terdapat sepasang kaki dengan jumlah yang berbeda
untuk setiap jenisnya. Pada udang, di bagian sefalotoraksa terdapat lima pasang kaki. Sepasang
kaki yang pertama membesar berbentuk seperti catut atau capit, disebut keliped, sedangkan empat
pasang kaki berikutnya merupakan kaki jalan yang disebut pereipoda. Dibagian abdomen juga
terdapat lima pasang kaki yang berfungsi untuk berenang dan disebut dengan pleopoda (kaki
renang). Pada bagian ujung abdomen terdapat telson dan uropoda yang berfungsi sebagai kemudi
pada saat udang berenang, terutama saat berenang mundur (Gambar 8.29)

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


21
Gambar 8.29 Struktur morfologi lobster

Crustacea umumnya memiliki dua pasang antenna, panjang


(antena) dan pendek (antenula). Bagian dorsal dan lateral sefalotoraks
dilindungi oleh karapaks. Di bagian ujung anterior sefalotoraks
terdapat tonjolan runcing yang disebut rostrum. Dibawah rostrum
terdapat sepasang mata majemuk bertangkai.
(a) Udang (Astacus astacus)
Crustacea memiliki alat keseimbangan yang dinamakan yang
dinamakan statosit. Alat tersebut berupa kantong berdinding kitin yang
terletak pada ruas dasar antenula. Beberapa contoh anggota Crustacea,
antara lain Daphinia sp., udang air tawar kecil (Gammarus), udang sungai
besar (Astacus), kepiting (Cancer pangurus), dan teritip (Sembilanus)
(Gambar 8.30)

(b) Teritip (Sambilanus


balanoides)
Gambar 8.30 Beberapa
hewan anggota Crustacea
Sumber : Clack and Mckean,
2000

3. Myriapoda (Lipan)
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki
tubuh yang tersusun atas banyak ruas, yaitu antara 10 hingga 200
ruas yang sama besar dan bentuknya. Pada stiap ruas terdapat
sepasang kaki (pada ordo Chilopoda) atau dua apsang kaki (pada
ordo Diplopoda) sehingga Myriapoda memiliki kaki yang snagat
banyak. Hal itu sesuai dengan namanya Myriapoda yang berarti
(a) Lipan (Scolopendra
subspines) “kaki tak terhitung”. Tubuh ruas pertama adalah kepala yang

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


22
ilenhkapi dengan sepasang antenna sebagai indra peraba dan
sepasang mata. Dibawah keapalanya terdapat rahang dan alat
mulut tambahan. Bagian dada (toraks) tidak tidak ada atau dapat
dibedakan dengan bagian perut (abdomen). Oleh karena itu tubuh
Myriapoda dibagi menajdi dua
bagian, yaitu kepala dan perut. Lipan rumah atau kelabang
(b) Luing (Spirobolus sp.) (Scutigera dan Scolopendra) serta luing atau kaki seribu
(Spirobolus dan Lulus) merupakan contoh anggota Myriapoda
Gambar 8.31 Luing dan Lipan termasuk (Gambar 8.31)
kelas Myriapoda
Sumber : www.zoocon.com dan www.enasco.com
4. Insecta (Serangga)
Insecta atau serangga merupakan kelompok hewan yang paling banyak jenis dan variasinya
dengan julmlah jenis lebih 900.0000. Serangg hidup di semua tempat di muka bumi ini. Ciri-ciri
umum serangga adalah tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks),
dan perut (abdeomen). Bagian luar tubuhnya dilindungi ioleh eksoskeleton yang kera karena selain
mengandung kiti, juga mengandung sklerotin, protein, dan kadang-kadang garam kalsium. Bgaian
kepala terdiri atas enam ruas/segmen (oselus), mata majemuk (mata faset), dan lat-alat mulut.
Mata majemuk tersuusn atas lensa-lensa heksagonal yang disebut omatidia (tunggal: omatidium).
Alat-alat mulut serangga tediri atas bibir atas (labrum), rahang atas (maksila), hipofaring (sebagai
lidah), rahang bawah (mandibula) untuk memotong, dan bibir bawah (labium). Bibir tas dan bibir
bawah berfungsi untuk memegan makanan. Labium juga memiliki dua pasang palpus yang
merupakan indra perasa, pembau dan peraba.
Bagian toraks terdiiri atas tiga ruas, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks,
masing- masing memiliki sepasang kaki. Jadi serangga merupakan hewan berkaki enam (tiga
pasang) sehingga disebut heksapoda (hexa= enam, poda= kaki) (Gambar 8.32). ketika dewasa
sebagian besar serangga memiliki satu atau dua pasang sayap pada toraksnya.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


23
Gambar 8.32 Struktur morfologi belalang.
Sumber : yhsbiology.wikispace.com
Bagian abdomen serangga tersusun atas 9-11 ruas berbentuk cincin, biasanya ruas pertaa
melebar dan bersatu dengan matatoraks. Pada setiap ruas terdapat spirakel, kecuali ruas pertama
dan tiga ruas terakhir. Pada bberapa jenis serangga (misalnya, belalang) betina, ruas kesembilan
dan kesepuluh membentuk ovipositor, yaitu alat peletak telur yang menyembul dari ujung
abdomennya. Semut, tawon dan lebah menggunakan alat ovipositor sebagai alat penyengat.
Dalam proses pertumbuhan dari telur hingga dewasa, sebagian besar serangga mengalami
serangkain perubahan bentuk yang darstis, dinamakan metamorphosis. Ada dua macam
metamorphosis, yaitu metamorphosis sempurna (holometabola) dan metamorphosis tidak
sempurna (hemimetabola). Dalam metamorphosis sempurna, serangg amengalami empat thap
perkembangan, yaitu telur , larva pupa (kepompong), dan imago (dewasa). Larva serangga yangb
merngalami metaorfosis sempurna, contohnya kupu-kupu, rayap (Reticulitermes flavipes), lalat
()Musca domestica) , dan nyamuk (Culex, Anopheles, serta Aedes) tidak memiliki persamaan
bentuk dengan serangga dewasa. Dalam metamorphosis tak sempurna perkembangan serangga
tidak melaluitahap pupa. Jadi urutan tahap perkembagannya adalah telur, larva, nimfa dan
imago. Nimfa adalah miniature bentuk imagonya tetapi belum bersayap. Contoh serannga yang
mengalami metamorphosis tidak sempurna adalah jangkrik, belalalng (Chortipus dan Locusta)
serta kecoak (Periplaneta).

Saat ini permintaan jangkrik untuk aakanan burung berkicau


Wawasan
Produktivitas atau ikan arwana sangat tinggi sehingga beternak jangkrik merupakan
salah satu usaha yang memiliki prospek bagus. Crilah informssi
Kreatif dan inovatif tentang seluk beluk beternak jangkrik dari berbgaia sumber.
Selanjutnya, Anda dapat mencoba beternak jangkring karena modal
yang dperlukan tidak banyak, mudah dilakukan dan tidak
Bahan Ajar Biologi KDmemerlukan
3.8 (Kingdomlahan
Animalia) – FKIP UMSurabaya
yang luas.
24
Tugas Buatlah bagan atau table yang berisi persamaan dan perbedaan
mandiri keempat kelas yang terdapat dalam Arthropoda!

Kerja keras dan mandiri

8. Filum Echinodermata
a. Ciri-ciri dan Stuktur Tubuh
Berasal dari kata Echinos yang berarti berduri dan Dema yang berarti kulit sehingga
Echinodermata disebut hewan yang berkulit duri. Sesuai dengan namnaya kelompok hewan ini
memiliki eksoskeleton dari zat kapur dengan tonjolan berupa duri-duri yang keras. Eksoskeleton
tersusun atas lempengan-lempengan kapur yang disebut osikel. Echinodermata dewasa bersimetri
radial, tetapi larvanya bersimetri bilateral. Memiliki rongga tubuh (selom) yang berisi cairan
seperti limfa untuk membasahai organ-organ dalam.
Ciri khasnya adalah adanya system saluran air semacam pompa hidrolik yang disebut
system ambulakral. Digunakan untuk menggerakkan saluran air yang disebut kaki tabung
(papulae). Kaki yang dapat memanjang atau memendek berfungsi untuk berpindah tempat,
berpegangan pada baru-batu dan untuk menangkap mangsa. Di ujung setiap kaki tabung terdapat
suatu kuncup penghisap (lihat Gambar 8.33). System ambulakral juga berperan dalam system
peredaran.

Kaki tabung
Gambar 8.33 Sistem saluran air bintang laut
Sumber : Wallace, 1992

System pencernaan sudah lengkap, walaupun ada beberapa jenis yang tidak memiliki anus.
Mulut di permukaan bawah tubuh (oral), sedangkan anus di permukaan atas (aboral). Disekitar
mulut terdapat cincin saraf yang bercabang-cabang ke setiap lengannya menuju organ-organ dalam
kulit dan kaki tabung. Organ indera tidak berkembang baik, tetapi kaki tabung juga berfungsi
sebagai organ peraba. Bernafas dengan ingsang kulit (dermal branchiae) yang memungkinkan
terjadi difusi gas. Reproduksi seksual dengan pembuahan eksternal. Hasil pembuahan berupa

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


25
larva biniparia yang bersimetri bilateral dan dapat berenang bebas. Larva bermetamorfosis
menjadi bentuk dewasa dengan simetri radial.

b. Klasifikasi
Echinodermata merupakan kelompok organisme yang hidup didasar laut, anggota
Echindermata dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu asteroidean, crinoidea, echinoidea,
holothuroidea, dan ophiuroidea. Pengelompokan itu berdasarkan bentuk tubuh, bergerak bebas
atau melekat, skeleton dan system ambulakralnya.

1. Asteroidea (Bintang laut)


Hewan-hewan anggota kelas ini memiliki bentuk dewas ]a yang
khas, yaitu berlengan lia seperti bintang sehingga disebut juga bintang
laut. Organ-organ dalamnya bercabang ke seluruh lengan. Pada kulitnya
yang berduri itu terdapat suatu struktur modifikasi suri berbentuk seperti
gunting atatu catut yang dinamakan
Gambar 8.34 pediselaria. Pediselaria itu berfungsi melindun gi ingsang kulit dan
Kemampuan autotomi memebersihkan permukaannya dari untr-unsur luar. Asteroidea
pada bintang laut memiliki alat kelamin yang terpisah dan mengalami metamorphosis
Sumber : dalam daur hidupnya.
www.sciencephoto.com Beberapa jenis bintang laut memiliki kemampuan atotomi, yaitu
mampu menumbuhkan kembali lengannya yang terputus dapat utmbuh menjadinbintang laut baru
jika bagian yang terputus itu membawa sekurang-kurangnya sebagian kecil cakram pusat
(Gambar 8.34). Contoh anggota Asteroida antara lain Culcita sp., bintang laut biru (Linckia
laevigata), Asterias, dan bintang laut matahari (Solaster).
2. Ophiuroidea (Bintang ular).
Anggota kelas ini juga memiliki bentuk sperti bintang, tetapi
lengannya panjang dan sangat ramping sehingga jika bergerak
menyerupai ular. Oleh karena itulah, kelas ini dinamakan juga bintang
ular atau bintang mengular. Lengan-lengan tersbut sangat lentur dan
mudah putus. Jika putus, lengan-lengan itu dapat tumbuh kembali.
Gambar 8.35 Bintang Contoh anggota kelas Ophiuroidea adalah Ophiopholis aculeafa dan
mengular (Ophiura Ophiura ophiura (Gambar 8.35).
ophiura)
Sumber : 3. Crinoidea (Lilia laut)
images.marinespecies.org
Crinoidea meliputi hewan-hewan laut yang bentuknya
menyerupai bunga lili dengan warna yang memikat sehingga sering disebut lilia laut. Tubuhnya
berbentuk piala yang disebut kelopak (calyx), dengan atau tanpa tangkai. Pada kelopak itu terdapat
lima (kelipatan lima) lengan atau cabang yang fleksibel. Jika salah satu lengan lilia laut putus, akan
tumbuh lengan baru.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


26
Lilia laut yang bertangkai hidup melekat didasar laut
(sampai kedalaman 4000 m) dengan alat lekat berzat tanduk yang
disebut siri (tunggal: sirus). Alat mulut Crinoidea terletak
dipermukaan atas kelopak atau merngarah keatas. Sementara itu,
Crinoidea yang tidak bertangkai dapat bergerak bebas dan berpindah
tempat. Beberapa contoh Crinodea, antara lain Antendon sp.,
Gambar 8.36 Lilia laut (Gambar 8.36), Bathycrinus sp., dan Holopus sp.
(Anteredon medit)
Sumber : www.sjoharen.com 4. Echinoidea (Landak laut)
Anggota Echinoidea juga dikenal dengan nama bulu babi
atau landak laut. Bulu babi berbentuk bulat mirip bantal jarum dan
tidak memiliki lengan. Permukaan tubuhnya diliputi duri yang snagat
banyak, keras dan dapat bergerak. Susunan duri-durinya bersimteri
radial seperti anggota Echinodermata lainnya. Diantara durinya yang
panajang terdapat lima kaki tabung yang pendek. Mulut Echinodea
terletak di bawah dan memilki gigi-gigi yang tajam (Gambar 8.37).
Gambar 8.37 Bulu babi
dengan gigi-giginya yang hewan ini hidup di perairan dangkal dekat pnatai berkarang. Tempat
tajam hidup hewan laut kecil dan ganggang laut yang menjadi makanannya.
Diadema saxatile, Colobocentrotus atratus, dan Echinus sp.
Sumber: geekologie.com
Merupakan beberpa contoh anggota kelas Echinoidea.

5. Holothuroidea (Teripang)
Holouthuroidea memiliki bentuk tubuh memanjang seperti
mentimun sehingga sebutan lainnya adalah mentimun laut atau
teripang (Gambar 8.38). tubuh yang memanjang tidak memilki lengan
dann pediselaria. Pada salah satu ujung tubunya terdapat mulut yang
dikelilingi sekitar 10-3- tentakel untuk menangkap mangsanya. Pada
ujung tubuh yang lain terdapat nus. Kulitnya keras dan berotot.
Gambar 8.38 Mentimun Permukaan tubhnya dilengkapi dengan kakai-kaki tabung yabg
laut Holothuria dengan terdapat dalam lima apasang deretan enurut arah panjang tubuhnya.
tentakel dimulutnya Mentimun laut bergerak dengan cara kontraksi otot atau dengan
Sumber : starfish.ch menggunakan kaki-kaki tabungnya.
Umumnya mnentimun laut memiliki alat kelain terpisah.
Bentuk larvamya disebut aurikularia. Contoh mentimun laut, antara lain teripang hita (Holothuria
atra), Holothuria scarab, Synapta sp., dan Thyone sp.

Uji Untuk mempermudah anda mempelajari filum Echinodermata , buatlah table


pemahaman perbandingan lima kelas anggota filum Echinodermata yang meliputi nama
kelas, ciri khas dan contoh spesiesnya.
Kerja keras

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


27
1. Gunakan kosakata baru yang ada dalam bab ini dalam bentuk
Tugas permainan, misalnya permainan tebak kata, untuk menjelaskan tentang
mandiri keanekargaman invertebrata.
2. Buatlah sebuah peta pikiran (mind map) atau permainan, misalnya
Kerja keras dan kreatif teka-teki silang, tebak kata atau permainan kartu, untuk menjelaskan
tentang ciri-ciri dan kalsifikasi hewan invertebrate.
3. Presentasikan di depan teman-teman dan guru anda.

Bionews Sepuluh Hewan Terkuat di Dunia


Berbicara tentang hewan-hewan terkuta didunia, kita tidak bias
langsung menyatakan bahwa hewan-hewan terbesar seperti gajah atau paus
Gemar membaca
adalah hewan yang paling kaut di muka bumi ini. Tentu saja supaya hasinya
adil, kita harus mampu membandingkan ukuran tubuh masing-masing hewan
tersebut dengan benda yang mampu dibawa atau dipindahnya. Berikut daftar
sepuluh hewan terkuat di dunia berdasarkan situs scienceceray.com.
Urutan Kesepuluh – Beruang Grizzly
Beruang grizzly merupakan hewan pegunungan yang paling kuat.
Beruang ini mampu mengangkat beban 0,8 kali berat tubhnya. Jadi, apabila
berat tubunya 600 kg, dia mampu mengangkat benda yang memiliki berat
sekitar 480 kg.
Urutan Kesembilan - Kerang
Hewan ini mampu membawa benda yang beratnya dua kali lebih berat
tubuhnya. Cangkangnya sangat berat dibandingkan dengan tubuhnya yang
relative kecil.
Urutan Kedelapan – Anakonda
Ular besar uni mampu melilit dan emnelan hewan lain yang mempunyai
ukuran sama dengan dirinya hingga mati. Berat anaconda sendiri mampu
mencapai 250 kg.
Urutan Ketujuh – Kerbau Jantan
Dia mampu mendorong dan mengangkut benda yang memilki berat 1,5
kali berat tubunya diatas permukaan tanah yang sangat kasar. Berat tubunya
sekitar 600 kg dan dia mampu membawa beban hingga 1 ton!

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


28
Urutan Keenam – Harimau
Harimau dapat membawa benda yang beratnya dua kali berat tubuhnya
sambil meloncatiu pagar setinggi tiga meter. Jika berat tubuhnya adalah 300
kg maka dia dapat membawa benda yang beratnya 600 kg.
Urutan Kelima – Elang
Burung elang merupakan burung yang paling kuat burung elang
mampu membawa beban em[at kali berat tubuhnya sambil terbang .
Urutan Keempat – Gorila
Teman kita yang satu ini mampu memindahkan sesuatu yang sepuluh
kali lebih berat dari berat tubuhnya. Apabila kita asumsikan berat gorilla adala
250 kg maka dia dapat memindahkan benda yang beratnya 2,5 ton! Hal ini
berarti kekuatannya hampur sama dengan kekuatan 30 orang laki-laki dewasa.
Urutan Ketiga – Semut Pemotong Daun
Semut ini mampu memgangkat daun yang beranya 50 kali
berattubunya. Bayangkan, hal ini sama saja dengan mmanusia yang mampu
mengangkat sebuah truk.
Urutan Kedua – Gajah
Gajah merupakan hewan mamalia yang paling kuat. Berat tubunya
sekitar 6 ton, dan dia dapat membawa beban sekitar 10 ton . Alhasil, kekuatan
seekor gajah hamper sama dengan kekuatan 130 orang laki-laki dewasa.
Urutan pertama – Kumbang Badak
Kumbang Badak tidak hanya serangga terkuat, tetapi juga hewan
terkuat di Dunia apabila dibandingkan dengan berat tubunya. Kumbang badak
mampu memindahkan sesuatu yang beratnya 850 kali berat tubuhnya.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


29
C. Peranan Hewan Invertebrata bagi Kehidupan
a. Anggota filum Porifera banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat spons sebagai
perlengkapan mandi. Spons tersebut dibuat dari sponging. Beberapa porifera juga
dianfaatkan untuk membuat gelas karena memiliki rangka spikula yang terbuat dari
kalsium karbonat dan silica.
b. Ubur-ubur yang banyak terdapat diperairan Indonesia, dimanfaatkan untuk dibuat
jadi tepung ubur-ubur. Tepung ubur-ubur tersebut kemudian diolah menjadi bahan
kosmetik. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.
Keberadaan Coelenterata, terutama hewan koral, di alam selain membentuk
ekosistem yang unik dan indah, juga menjaga pantai dari hempasan ombak yang
menyebabkan terkikisnya garis pantai (abrasi).
c. Secara umum, anggota Platyhelminthes kurang menguntungkan manusia karena
sebagian besar merupakan parasite pada manusia da hewan, terutama anggota kelas
Trematoda dan Cestoda. Namun, dalam ekosistem Platyhelminthes berperan sebagai
penyusun rantai dan jarring-jaring makanan, yaitu sebagai konsumen.
d. Nematoda umumnya merupakan parasite pada tumbuhan, hewan, dan manusia,
contohnya Necator americanus (cacing tambang), Ancylostoma duodenale (cacing
tambang), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Oxyuris, Enterobius vermicularis
(cacing kremi) dan Wucheria brancofti (penyebab filiariasis atau elefantiasis)
e. Pada umumnya, annelida menguntungkan bagi manusia. Misalnya cacing palolo dan
cacing wawo yang umum dimakan orang Samoa da Fiji, cacing tanah berguna untuk
menyuburkan tanah dengan cara menghasilkan zat organic dan memperbaiki aerasi
tanah. Cacing sutera (Tubifex) untuk pakan ikan yang banyak diperjual belika, baik
dalam keadaan hidup maupun bentuk kering. Cacing tanah banyak digunakan orang
sebagai pakan unggas dan umpan memancing ikan.
Walaupun merugikan karena mengisap darah manusia dan vertebrata, lintah berguna
dalam pengobatan modern karena menghasilkan hirudin, yaitu zat anti penggumpal
atau antikoagulan.
f. Anggota Mollusca menguntungkan manusia, misalnya cumi-cumi, sotong, kerang,
tiram, dan remis digunkan sebagai bahan makanan. Beberapa tiram merupakan
penghasil mutiara. Beberpa jenis mollusca lainnya juga memberi kerugian pada
manusia, misalnya Teredo navalis (cacing kapal) merusak dermaga dan kapal kayu
dan kerang bulu (Anadara) merupakan pembawa bakteri Salmonella typhi penyebab
penyakit tifus. Bekicot (Achatina fulica) menimbulkan kerugian karena memakan
tanaman perkebunan.
g. Beberapa jenis Arachnida merupakan parasite dan penyebab penyakit pada manusia
dan mamalia, misalnya caplak menyebabkan penyakit kudis dan tungau debu yang
menimbulkan alergi. Kalajengking dan laba-laba si janda hitam (black widow)

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


30
memiliki sengat yang beracun. Beberapa jenis Arachnida juga menguntungkan
manusia karena memakan serangga hama.
Sebagian besar anggota kelas Crustacea merupakan sumber protein, contohnya
udang, lobster, kepiting dan rajungan. Adapun Crustacea kecil yang hdiups ebagai
zooplankton merupakan sumber makanan bagi ikan.
Serangga menguntungkan manusia, antara lain karena menghasilkan madu (lebah
madu), membantu penyerbukan tanaman (lebah dan kupu-kupu), menghasilkan
bahan sandang (ulat sutera), serta memangsa hama tanaman (capung dan belalang
sembah). Sebaliknya, serangga dikatakan merugikan karena merupakan hama
tanaman (wereng), vector penyakit pada manusia (nyamuk dan lalat), dapat merusak
bangunan (rayap), serta merupakan parasite pada mamalia (kutu dan pinjal)
h. Beberapa anggota Echinodermata umumnya menguntungkan manusia, contohnya
telur landak laut yang dijadikan makanan oleh orang-orang di Negara-negara laut
tengah. Mentimun laut atau teripang juga digunakan sebagai bahan makanan,
misalnya dijadikan kerupuk atau dimasukkan dalam sup. Selain itu, teripang berperan
sebagai pantai dari kotoran. Beberapa jenis Echinodermata juga merugikan manusia,
contohnya bintang laut karena memakan kerang mutiara yang dibudidayakan.

Observasi
Amati dan perhatikan gambar-gambar berikut ini.
Kerang mutiara, kepiting masakan, pengobatan lintah, kerupuk
teripang,

Bertanya Berdasarkan pengamatan Anda terhadap Gambar 8.48, tanyakanlah


kepada guru anda, tentang halhalberikut :
1. Apakah peran hewan-hewan tersebut dalam kehidupan dan
lingkungan hidup?
2. Apakah semua hewan memiliki manfaat dan peranan bagi
kehidupan? Mengapa?

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


31
Eksplorasi
1. Berdasarkan Gambar 8.48, identifikasilah apa saja peran hewan
invertebrate dalam kehidupan.
2. Diskusikan dengan teman anda, peranan hewan invertebrate dalam
ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu
pengetahuan di masa depan.
3. Buatlah kesimpulan tentang peranan hewan invertebrate dalam
ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu
pengetahuan di masa depan.
4. Buatlah analisis kemungkinan terjadinya pemanfaatan hewan-
hewan yang bernilai ekonomi, tetapi tidak dikelola secara bijaksana
sehingga merugikan bagi lingkungan dan bagi ekonomi hewan itu
sendiri.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


32
Tugas
mandiri 1. Buatlah suatu presentasi laporan tentang ciri-ciri dan pemanfaatan
serta peran hewan invertebrate
2. Buatlah suatu usulan cara pemanfaatan hewan invertebrate yang
berwawasan pembangunan berkelanjutan
Serahkan usulan tersebut tersebut kepada guru Anda.

Web Link http://www.maricopa.edu/falucty/farabee/BIOBK/BioBpplDiversity_7.html

Sains dan
Agama Adakah nama-nama hewan yang disebut dalam kitab suci agama
Anda? Jika ada, tuliskan contoh dan keistimewaan hewan tersebut.

Rangkuman 1. hewan memiliki ciri-ciri umum natara lain merupakan organisme


eukariotik yang multiselulerdan heterotrof, memiliki kemampuan
lokomosi atau bergerak, memliki respons ya g cepat terhadap
rangsang, dan umumnya bereproduksi secara seksual.
2. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakanf hewan dibedakan
menjadi hewan tidak bertulang be;akang (invertebrata) dan
hewan bertulang belakang (vertebrata). Invertebrate terdiri atas
Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arhtropoda dan Echinodermata.
3. Filum Porifera memiliki ciri-ciri utama antara lain tubuhnya
memiliki banyak pori (ostia). Porifer belum memiliki system
saraf. Berdasarkan tipe skeletonnya filum porifera dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexatinelida dan
Demospongiae.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


33
4. Filum Cnidaria merupakan kelompok hewan yang memilki sel
penyengat (knidosit). Berdasarkan cara hidupnya, hewan-
hewan dalam filum Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas yaitu,
Hyrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
5. Filum Platyhelminthes beranggotakan cacing-cacing yang
bertubuh pipih memanhang dan beruas-ruas. Filum
Platyhelminthes memiliki tiga kelas, yaitu Tubellaria,
Trematoda, dan Cestoda.
6. Cacing-cacing bertubuh gilik memanjang tetapi tidak beruas-
ruas dimasukkan dalam Filum Nemathelminthes.
7. Anggota filum Annelida terdiir atas cacing-cacing yang tibunya
beruas-ruas. Atas dasar jumlah rambut atau duri (seta) pada
setiap ruas tubuhnya, Filum Annelida dibagi menjadi tiga kelas,
yaitu Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
8. Filum Mollusca merupakan kelompok hewan bertubuh lunak
dan umumnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur
(kalsium karbonat). Amphineura, Schapopoda, Cephalopoda,
Bivalvia dan Gastropoda merupakan lima kelas anggota filum
Mollusca.
9. Hewan-hewan dengan ciri utama kaki yang beruas-ruas atau
berbuku-buku dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Berdasarkan struktur tubunya, Filum Athropoda dibedakan
menjadi empat kelas, yaitu Arachnida, Crustacea, Insecta dan
Myrapoda
10. Filum Echinodermata disebut juga kelompok hewan berkulit
duri. Berdasarkan bentuk tubuh dan system ambulakralnya,
Filum Echinodermata dibagi menjadi lima kelas, yaitu
Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea dan
Holothuroidea.

Tulislah dalam buku kerja hal-hal yang menarik tentang hewan yang
Refleksi
anda temukan dalam bab ini. Carilah infromasi pemanfaatan hewan
bagi perkembangan sains, teknologi dan lingkungan pada masyarakat.
Serahkan hasilnya kepada guru untuk dievaluasi.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


34
Evaluasi
I. Uji kemampuan Akademik
1. Untuk membedakan hewan invertebrate, perlu diperhatikan hal-hal berikut, kecuali….
a. rangka luar
b. simetri tubuh
c. segmentasi tubuh
d. warna eksoskeleton
e. tentakel dan antenna

2. Suatu hewan memiliki ciri-ciri triploblastic aselomata dalam perkembangan embrionya.


Pernyataan yang tidak sesuai dengan ciri tersebut adalah….
a. memiliki lapisan embrional ectoderm, mesoderm dan endoderm
b. terdapat rongga yang membagi mesoderm menjadi dua bagian.
c. terdapat rongga anatara endoderm dan mesoderm
d. rongga tubuh yang terbentuk dinamakan rongga semu.
e. struktur tubuh lebih kompleks daripada hewan diploblastic.

3. Ciri-ciri invertebrate sebagai berikut


1. triploblastic
2. simetri bilateral
3. mempunyai rangka
4. pencernaan intraseluler
5. memiliki mulut dan anus
6. tidak membentuk jaringan
Yang merupakan ciri-ciri Porifera adalah nomor…..
a. 1,2,4
b. 2,4,6
c. 1,4,5
d. 3,4,6
e. 2,3,5

4. Berikut ini adalah beberapa cacing yang parasite pada manusia :


1. Taenia solium
2. Ascaria lumbricoides
3. Ancylostoma duodenale
4. Oxyuris vermicularis
5. Taenia saginata
5. Wuchereria bancrofti
Diantara cacing-cacing tersebut yang termasuk Nemathelminthes adalah….
a. 1,2,3
b. 2,4,5

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


35
c. 2,4,6
d. 3,4,5
e. 3,5,6

5. Perhatikan table berikut.


Kelas Alat gerak Simetri tubuh
Asteroidea A Radial
Cephalopoda Tentakel B
C Kaki kapak Bilateral
Secara berurutan A,B, dan C adalah….
a. kaki ambulakral, bilateral, pelecypoda
b. kaki perut, bilateral, Gastropoda
c. kaki kapak, radial, Gastropoda
d. tentakel, bilateral, Uropoda
e. kaki perut, radial, Amphineura

6. Salah satu contoh porifera yang rangkanya tersusun atas zat silika, yaitu….
a. Euplectella d. Sycon
b. Spongia e. Leucosolenia
c. Hipospongiae

7. Perhatikan gambar dibawah ini!

Yang berlabel no 1 dan 3 adalah


a. epidermis dan spikula d. amoebosit dan koanosit
b. epidermis dan amoebosit e. spikula dan mesoglea
c. epidermis dan koanosit

8. Fungsi amoebosit pada porifera yaitu untuk…


a. Menangkap makanan dari spongossol d. Pelindung
b. Mengedarkan sari makanan e. Saluran air
c. Penopang tubuh

9. Kelas calcarea memiliki spikula berupa….

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


36
a. Spons dengan spikula d. SiO
b. Spons tanpa spikula e. Serabut spongin
c. CaCO3

10. Klasifikasi porifera antara lain Demospongiae, Hexactinellida, dan Calcarea adalah
berdasarkan…..
a. Bahan penyusun rangka d. Tipe saluran air
b. Jenis mangsa e. Jenis habitat
c. Cara reproduksi

11. Di bawah ini adalah fase dari daur hidup Fasciola hepatica
1) Mirasidium
2) Telur
3) Sporokist
4) Redia
5) Cacing dewasa
6) Metaserkaria
7) Serkaria
Berdasarkan data di atas, urutan fase-fase cacing, yaitu….
a. 2-3-4-5-7-6-5 d. 2-1-3-7-6-4-5
b. 2-1-3-4-7-6-5 e. 2-1-4-7-6-3-5
c. 2-1-4-3-7-6-5

12. Perhatikan gambar berikut ini !

Yang berfungsi untuk mengedarkan makanan yaitu ditunjukkan oleh nomor….


a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3

13. Siswa melakukan pengamatan hewan simetri bilateral, bersegmen-segmen, tidak hidup di
perairan, mempunyai rangka,kedua ujungnya mempunyai sucker (penghisap) untuk
menempel waktu menghisap darah. Hewan dengan ciri tersebut digolongkan dalam filum…

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


37
a. Coelenterata d. Mollusca
b. Platyhelminthes e. Arthropoda
c. Annelida

14. Pantai yang banyak dihuni Coelenterata memnjadi jernih karena Coelenterata....
a. bersimbiosis dengan alga memerlukan sisa organisme
b. membutuhkan cahaya matahari sebagai pennghasil energi tubuh
c. dalam air yang jernih banyak tersedia makanan
d. dalam air yang jernih lebih reponsif terhadap pengaruh dari luar
e. memerlukan CO2 hasil fotosintesis dari alga yang bersimbiosis

15. Suatu hewan dikatakan sebagai hewan pembersih laut karena hidupnya dari sisa-sisa
hewan yang sudah mati dan juga kotoran hewan yang ada di laut. Hewan yang dimaksud
adalah anggota...
a. Porifera d. Echinodermata
b. Cnidaria e. Polychaeta
c. Mollusca

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas!


1. Carilah ciri-ciri umum kingdom Animalia! Ciri manakah yang membedakannya dari
kingkom plantae?
2. Jelaskan yang dimaksud aselomata, pesudoselomata dan selomata?
3. Jelaskan bagaimana cara porifera memperoleh makanan!
4. Tuliskan dan jelaskan siklus hidup cacing pita!
5. Jelaskan perbedaan antara Platyhelminthes dan Nemathelminthes
6. Mengapa lintah digunakan dalam bidang kedokteran? Apa kegunaannya?
7. Jelaskan proses terbentuknya mutiara!
8. Apakah laba-laba termasuk serangga? Mengapa demikian?
9. Bagaimanakah hewan Echinodermata bergerak dengan kaki ambulakralnya? Jelaskan!
10. Jelaskan perbedaan antara Taenia solium dengan Tenia saginata. Diantara keduanya
manakah yang lebih berbahaya?
11. Anthozoa dikenal dengan sebutan hewan karang, dewasa ini banyak terumbu karang
mengalami kerusakan karena ulah manusia. Jelaskan pendapatmu tentang fenomena
tersebut. Apa solusinya?
12. Jelaskan system pencernaan pada Annelida!
13. Bagaimana lintah dapat menghisap darah dalam jumlah banyak? Jelaskan mekanismenya!
14. Cacing dikenal sebagai hewan yang bereperan dalam menyuburkan dan menggemburkan
tanah. Jelaskan bagaimana cara cacing menggemburkam dan menyuburkan tanah
pertanian?
15. Serangga ada yang mengalami metamorphosis sempurna dan tidak sempurna. Jelaskan
perbedaan anatara mentamorfosis sempurna dan metamorphosis tidak sempurna serta
berikan contoh hewannya!

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


38
16. Jelaskan perbedaan tripoblastik aselomata , pseudoselomata , dan selomata !
17. Jelaskan daur hidup Aurelia aurita !
18. Gambar dan berilah keterangan sistem ambulakral pada Echinodermata !
19. Jelaskan peranan Platyhelminthes bagi ekosistem !
20. Gambarlah penampang melintang cangkok mutiara dan jelaskan bagaimana terbentuknya
mutiara!
21. Jelaskan perbedaan antara cacing Ascaris jantan dan betina !
22. Buatlah dan jelaskan daur hidup cacing tambang!
23. Jelaskan reproduksi seksual pada tiram air tawar!
24. Mengapa hubungan kekerabatan antara Echinodermata dengan Chordata lain? Jelaskan!
25. Jelaskan perbedaan antara Apterygota dan Pterygota, tuliskan pula contohnya!

III. Studi Kasus


Kapal riset Baruna Jaya IV yang melakukan riset di Samudra Hindia, dari selatan Laut
Jawa hingga barat Sumatera, menemukan berbagai spesies ikan laut dalam, 70 spesies diantaranya
baru diidentifikasi dan belum memiliki nama taksonomi. Kapal riset perikanan milik nOktober
2004 itu digunakan Tim Ekpedisi laut dalam yang dipimpin Ali Suman dari balai riset perikanan
laut badan riset kelautan dan perikanan (BRKP) Depatemen Kelautan Perikanan (DKP) ekspedisi
diikuti oleh 15 peneliti dari DKP, BPPT, dan Sea World Indonesia. Sedangkan dari Jepang ikut
serta 6 peneliti dari Hokaido dan Tokyo University. Ekspedisi ini, ujar Ali, diantaranya berasil
emnemukan 70 jenis ikan demersal yang belum pernah diidentifikasikan sebelumnya. Ikan tersbut
ditemukan diluar zona teritorial sebelah barat Laut Sumatera, dekat pulau Engano. Ikan ini hidup
pada kedalaman 400 hingga 1.100 meter dibawah permukaan laut. Penelitian lenbih lanjut akan
dilakukan di laboratorium miliki Universtas Hokaido, Jepang, utnuk menetapkan taksonomi
spesies ikan tersebut. Setelah itu penelitian Jepang dan Indonesia akan berdiskusi tentang
penamaanya.
Ekspedisi yang bertujuan untuk mencari daerah penangkapan baru, menemukan ikat laut
dalam yang memiliki nilai komersial dalam jumlah yang potensial, diantaranya spesies Beryx
splendes, Ophidiidae dan Hoplotethus. Tim peneliti juga menemukan spesies ikan yang diketahui
memiliki khasiat aprodisiak, yaitu Bajacalifornia erimoensis dan Bathypteorois articolor.

Pertanyaan :
1. Jika kebetulan terlibat dalam riset etrsbut, apa yang akan anda lakukan terhadap 70 jenis
ikan yang belum dikenal tersebut?
2. Jika diminta mengdidentifikasi dan membuat sistematika ikan-ikan tersebut, ciri-ciri apa
yang harus anda pertimbangkan?
3. Apa nilai pentung dari tujuhpuluh jenis ikan tersebut bagi Indonesia?

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


39
Tugas Portofolio

Mata Pelajaran : …………………………………. Nama : ……………………………………………………..

Materi pokok : …………………………………. Kelas/Semester : ……………………………………………………..

Hari/Tanggal : …………………………………. Sekolah : ……………………………………………………..

sumber : sumber: sumber: sumber : http://wired.com


http://eucalypthabitat.blogs http://foodanfancy.blogsp http://wallapaperfast.co
pot.com ot.com m

sumber: sumber: sumber: sumber:


http://www.lovethesepics.c http://wallpapers.free- http://www.acuteaday.c http://www.fanpop.com
om review.net om

sumber: sumber: sumber: sumber:


http://www.tortoisefact.co http://jackontheattack.wi http://pixdaus.com http://www.animalpictures
m x.com 123.org

Tugas
1. Perhatikan gambar hewan-hewan yang tersedia dalam kotak diatas.
2. Tuliskan jenis filum dan kelas pada hewan-hewan diatas.
3. Setelah anda menuliskan jawabannya. Diskusikan bersama teman-teman anda untuk
memeriksa apakah jawaban anda sudah tepat atau belum.

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


40
4. Berdasarkan gambar hewan-hewan diatas. Tuliskan tiga akarakteristik yang memberdakan
kelompok-kelompok hewan tersebut. Jawban Anda disesuaikan dengan pemahaman yang
anda dapatkan setelah mempelajari baba tentang Animalia (hewan) ini.
Diperiksa tanggal : Diperiksa tanggal :
Tanda tangan guru : Tanda tangan orang tua/wali :

Catatan guru : Tanggapan orangtua :

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


41
Daftar Pustaka

Sri Pujianto. 2014. Menjelajah Biologi untuk kelas X SMA dan MA (Pendekatan Saintific
Kurikulum 2013). Jakarta. Platinum.

D.A Pratiwi, Maryati Sri, Srikini. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X (KTSP 2006).
Jakarta. Erlangga.

Jasin Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya. Sinar Wijaya.

Yayasan Studi Kurikulum Biologi.

D.A Pratiwi, Maryati Sri, Srikini. 2012. Biologi Untuk SMA Kelas X (KTSP 2006).
Jakarta. Erlangga.
Wallace, R.A. 1992. Biology: The World of life. Sixth Edition . New York: Harper Colins
Publisher

Bahan Ajar Biologi KD 3.8 (Kingdom Animalia) – FKIP UMSurabaya


42

Anda mungkin juga menyukai