Oleh
Didik Priyandoko, M.Si., Ph.D.
didikpriyandoko@upi.edu
2021
Pendahuluan
c. Alkohol
Etil alkohol yang biasa digunakan untuk proses fiksasi, mulai dari
alkohol absolut (lebih dari 90%), alkohol 70%, alkohol 30% sampai 35%,
merupakan fiksatif yang baik untuk insekta atau serangga dan jenis-jenis
hewan lain yang memiliki kulit yang keras. Specimen yang dimasukan ke
dalam alkohol absolut, tidak boleh lebih dari 1 jam karena akan merusak
atau merapuhkan jaringan.
d. Larutan Lo Bianco
Larutan ini biasa digunakan untuk memfiksasi invertebrata
berukuran kecil dan hewan-hewan laut yang kecil. Larutan Lo Bianco ini
dapat dibuat dengan komposisi sebagai berikut: aquades 100 mL, asam
kromium 1 gram, dan asam asetat dingin sebanyak 5 mL. Fikasatif ini
5. Bioplastik
Awetan spesimen dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu awetan basah
dan awetan kering. Awetan basah umumnya menggunakan cairan pengawet
atau fiksatif. Setiap jenis spesimen membutuhkan jenis cairan pengawet yang
berbeda-beda, hal ini disebabkan karakteristik jaringan penyusun yang
berbeda-beda. Awetan kering dapat dilakukan melalui herbarium pada
tumbuhan, insektarium pada jenis-jenis serangga, dan taksidermi pada
vertebrata. Langkah-langkah umum dalam pembuatan awetan specimen
meliputi koleksi specimen, preparasi specimen, pengawetan dan penyimpanan.
Pengawetan kering jaringan tumbuhan ataupun hewan dilakukan melalui
sediaan mikroskopis atau sediaan mikroskopis. Bioplastik merupakan jenis
pengawetan kering yang dilakukan dengan menggunakan campuran resin
dengan katalis, specimen akan berada dalam blok resin yang tahan lama
hingga bertahun-tahun.