Anda di halaman 1dari 4

Forum

Penjelasan di bawah ini berfokus pada teori-teori komunikasi antar pribadi 

A. The Cybernetic Tradition

Tradisi cybernetic membahas teori  Pola Relasi Interaksi (Relation Pattern of Intercation).
Teori-teori hubungan  sangat dipengaruhi oleh karya  Gregory Bateson, Paul Watzlawick dan
kolega pada studi awal komunikasi interpersonal. Pengikut awal Beteson dikenal sebagai kelompok
Palo Alto, karena bekerja di Mental Research Institute yang bermarkas di Palo Alto, California, AS.
Pemikiran mereka diuraikan secara jelas dalam “pragmatisme of Human Communication.” Dalam
buku itu Walzlawick, Janet Beavin dan Don Jackson mengemukakan analisis terkenal tentang
komunikasi dari sudut pandang tradisi cybernatik (sistem). Hubungan merupakan bagian penting
dari stautu sistem. Orang-orang dalam suatu hubungan selalu menciptakan sekumpulan harapan,
memperkuat harapan lama atau mengubah pola interkasi yang sudah ada atau membangun harapan
baru pada interaksi yang akan datang.

Hubungan dihasilkan dari interkasi. Misalnya, jika suatu hubungan kepatuhan yang dominan
muncul dalam suatu perkawinan, yang satu akan memegang kendali atas pasangannya. Komunikasi
di antara pekerja dalam suatu organisasi mungkin dihasilkan di dalam sebuah hubungan status
dimana satu orang dihargai lebih tinggi dari yang lainnya. Interaksi antar tetangga mungkin berubah
menjadi sebuah hubungan yang sejajar dan sopan. Intinya terdapat sejumlah aturan-aturan secara
implisit di dalam membangun hubungan.

Terdapat dua hal penting  yang ditawarkan oleh kelompok Palo Alto ini;

1. Hubungan simetris (Symmetrical Relationship), inin terjasi bila dua orang saling memberi
respon satu sama lain dengan cara yang sama.
2. Hubungan pelengkap (Complementary), jenis hubungan dimana komunikator merespon
dengan cara menentang. Ini terjadi bila satu dominan sementara yang satu tunduk, salah satu
argumentative sementara yang lainnya diam. Satunya mengasuh, sementara yang lainnya
menolak.
B. Sociopsychological Tradition

Dalam tradisi ini ada dua teori yang akan dibahas; teori Skema Hubungan di dalam Keluarga
(Relational Schemas in The Family) dan Teori Penetrasi sosial (Social Penetration Theory)

Skema Hubungan di dalam Keluarga (Relational Schemas in The Family) dikemukakan oleh


Mary Anne Fitzpatrik  dan koleganya yang berusaha membedakan tipe-tipe keluarga dan
menjelaskan perbedaan-perbedaan tersebut.  Mengikuti tradisi teori psikologi  Fitzpatrik dan
Koerner merujuk pada cara berpikir yang mereka sebut schema  atau relational schema. Relational
schema terdiri  dari pengetahuan tentang diri kita sendiri, orang lain dan hubungan yang harus kita
ketahui, sepanjang dengan pengetahuan tentang bagaimana  berinteraksi dalam hubungan.

Fitzpatrik dan keleganya menemukan empat model komunikasi keluarga (1) Consensual (2)
pluralistic (3) protective (4) laissez-faire. Tiap keluarga memiliki  tipe orang tua masing-masing
yang ditentukan oleh cara mereka menggunakan waktu, ruang, energi dan tingkatan pengungkapan
perasaan, menggunakan kekuatan dan membagi falsafah perkawinan mereka.

Oleh karena itu menurut Fitzpatrik dan keleganya terdapat  tiga jenis perkawinan:

1. tradisional, cenderung berpandangan konservatif tentang pernikahan


2. independen, berpandangan tidak konvensional mengenai pernikahan, pasangan banyak
mengahabiskan waktu bersama, namun menghargai otonomi masing-masing
3. terpisah, ambivalen dalam peran maupun hubungan. Memiliki pandangan campuaran antara
tradisional dan independen.

Teori Penetrasi sosial diperkenalkan oleh  Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Mereka berupaya
menjelaskan, proses peningkatan penyingkapan dan keintiman dalam hubungan.  Untuk memulai
memahami teori ini mereka membayangkan seseorang memiliki ruang (sphere). Ruang tersebut 
berisi segala informasi  tentang diri kita (pengalaman, pengetahuan, sikap, gagasan, pikiran dan
perbuatan. Informasi tersebut bukan bercampur aduk tetapi tersusun rapi di seputar sebuah inti
(core).  Menurut teori ini, untuk mengetahui orang lain, kita harus melakukan penetrasi ke dalam
ruang orang lain tersebut.  Ruang (sphere) terdiri dari dua pelapis yakni:  luas (breadth) dan dalam
(depth). Breadth  ( luas)  adalah jika kita dapat mempejari sejumlah berbedaan dari orang lain,
sedangkan Depth (dalam) adalah bila kita dapat menambah lengkap informasi tentang orang lain.

Altman dan Taylor mengatakan terdapat empat tahap membagun hubungan:


1. Orientasi (orientation), berkaitan komunikasi interpersonal, dimana seseorang menyikap
informaso public saja mengenai seseorang.
2. Exploratory affective exchange  terdapat ekspansi pencarian informasi ke level yang lebih
dalam
3. Affective exchange, berpusat pada perasaan evaluatif dan kritis pada level yang dalam
4. Stabel excange keintiman tinggi dan memungkinkan pasangan memprediksi tindakan dan
respon pasangannya dengan benar.

C. Sociocultural Tradition

Ada tiga teori yang dibahas dalam tradisi ini: Bakhtin’s Theory of Dialogics, A Dialectical Theory
of Relationship dan Communication Privacy Management.

Bakhtin’s Theory of Dialogic, dikemukakan oleh filusuf asal Rusia pada tahun 1960. Bakhtin
memulai gagasannya dengan  mengamati kebiasaan sehari-hari yang ia sebut sebagai prosaic
-   yang  merujuk pada kebiasaan sederhana sehari-hari seperti: makan, tidur, berjalan, berbicara.
Bakhtin memandang  bahwa kebiasaan sehari-hari sebagai suatu akrivitas dan kreativitas yang
konstan.  Kebiasaan-kebiasaan sehari-hari ini merupakan titik awal untuk melakukan perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut berjalan sangat lamban, saking lambatnya sehingga kadang tidak
bisa diobservasi sampai munculnya fakta. Meskipun demikian, ini adalah fakta bahwa keputusan
kritis telah dibuat. Akumulasi keputusan  tetang apa yang akan dipakai, pergi kemana, makan apa,
menata pekerjaan yang berjalan setiap hari sebagaimana adanya, ternyata memiliki dampak yang
banyak dalam kehidupan sehari-hari. Nah….. Isu-isu besar, seperti, norma-norma sosial, standar-
standar, nilai-nilai, dan system sosial adalah merupakan pengaruh nyata dari kebiasaan-kebiasaan
yang kecil tersebut (prosaic). Kata Bakhtain, Prosaic I bukan hal yang sepele karena ia mendorong
dan menarik di dalam menujukkan sesuatu.

Lebih lanjut Bakhtin’s mengtakan ada dua kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan:

1. Centripetal, atau mencari ketentraman dalam kehidupan yang berantakan (chaos)


2. Centrifugal atau mengganggu ketentraman.

Analoginya seperti gaya grativikasi. Centripetal manarik semua benda untuk menyatu dengannya.


Sedangkan centrifugal, mendorong semua benda untuk menjauh darinya.

Dialectical theory of relationship, dipelopori oleh Leslie Baxter bersama rekan-rekannya. Mereka


telah mengekplorasi dengan cara yang rumit di dalam hubungan manusia yang menggunakan
komunikasi untuk menata sifat penentangannya yang selalu bergeseran pada hubungan mereka
setiap saat.

Menurut Baxter ada dua cara memahami teori dialogis-nya Bakhtin: perubahan yang berjalan terus
menerus dan aliran komunikasi. Baxter mamadukan teori Bakhtin dengan teorinya dan
menyebutnya sebaai dialectical. Dialectica merupakan ketegangan antara dua atau lebih elemen
yang bertentangan dari suatu system  yang menuntut suatu penyelesaiaan sementara.

Pada dasarnya  manajemen kontradiksi merupakan kekuata utama dalam mengembangkan


hubungan. Carol Werner dan Lislie Baxter menulis lima kualitas yang merubah perkembangan
hubungan, yakni:

1. Amplitude, kekuatan perasaan, perilaku  atau keduanya


2. Saliance,   perhatian pada masa lalu, sekarang dan masa depan
3. Scale,  seberapa lama pola yang telah lewat,
4. Sequence,  pernanan kejadian dalam hubungan
5. Pace/Rythim, kecepatan kejadian   dalam hubungan dan jarak antara kejadian.

Manajemen komunikasi pribadi (Communication Privacy Management) Atau disingkat CPM,


di pelopori oleh Sandra Petronio. Menurut Petronio, indvidu-idividu yang terlibat dalam hubungan-
hubungan secara konstan mengelola batas-batas di antara privat dan public, antara perasaan dan
pikiran yang ingin dibagi dengan orang lain, dan yang tidak ingin dibagi dengan orang lain. Batas
bersifat permeable dan impermeable.  Permeable artinya tidak dapat ditembus. Sedangkan
impermeable artinya dapat berubah tergantung situasi. Ketika seseorang membuka diri, pada
dasarnya ia menuntut pihak lain berbuat serupa. Tuntutan dan tanggapannya harus dikoordinasi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai