1) Alam
Salah satu sumber epistemologi adalah alam semesta ini. Yang 3) Sejarah
dimaksud dengan alam adalah alam materi, alam ruang dan
waktu, alam gerakan, alam yang sekarang kita tengah hidup
Sejarah adalah sumber lain epistemologi yang sekarang
didalamnya, dan kita memiliki hubungan dengan alam ini dengan ini dianggap sebagai suatu sumber yang sangat
menggunakan berbagai alat Indera kita. penting.
6) Otoritas (Authority)
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu
sumber pengetahuan, karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui seseorang yang mempunyai kewibawaan
dalam pengetahuannya. Pengetahuan yang diperoleh melalui otoritas ini biasanya tanpa diuji lagi karena orang yang
telah menyampaikannya mempunyai kewibawaan tertentu.
7) Intuisi (Intuision)
Intuisi adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia melalui proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atau stimulus
mampu untuk membuat pernyataan berupa pengetahuan.
8) Wahyu (Revelation)
Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan umatnya.
9) Keyakinan (Faith)
Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan. Sesungguhnya antara sumber
pengetahuan berupa wahyu dan keyakinan ini sangat sukar untuk dibedakan secara jelas, karena keduanya
menetapkan bahwa alat lain yang dipergunakannya adalah kepercayaan.
Metode Ilmu Pengetahuan
1. Metode Rasional
2. Metode Dialogis
Metode ini adalah metode yang dipakai untuk
Dialog merupakan salah satu metode
memperoleh pengetahuan dengan
epistemologi Barat. Dialog berarti menyuruh
pertimbangan-pertimbangan atau menggunakan manusia agar berpikir kritis dan rasional.
kriteria kebenaran yang dapat diterima rasio. Dengan dialog ilmu pengetahuan dapat
Metode ini sebagaimana diterangkan dalam dikembangkan dengan cepat. Dan dengan dialog
pendekatan epistemologis diatas merupakan juga ilmu pengetahuan dibentuk. Dialog
metode yang dikembangkan pertama kali oleh menjadikan manusia lebih dapat berpikir
kritis terhadap validitas ilmu pengetahuan
Rene Descartes.
3. Metode Komparatif
Metode ini merupakan metode untuk memperoleh pengetahuan dengan cara
membandingkan pengetahuan- pengetahuan. Jujun S. Suriasumantri mengatakan
“pengetahuan yang didapat berdasarkan perbandingan mempunyai banyak kegunaan”.
Metode komparatif ini selain sebagai metode epistemologi, pada tahap operasionalnya juga
menjadi salah satu metode penelitian.
4. Metode Kritis
Salah satu cara mengembangkan pengetahuan adalah dengan kritik. Kritik
sangat berperan dalam mewujudkan dinamika ilmu pengetahuan. Kritik
merupakan motif utama bagi perkembangan intelektual. Tanpa kritik tak ada
motif rasional untuk mengubah teori-teori kita. Akan tetapi dalam kritik biasanya
terjadi kontradiksi. Kontradiksi tidak boleh dibiarkan, harus dicari solusinya agar
mendapat kepastian. Menerima kontradiksi menyebabkan kritik berhenti dan
membawa kejatuhan ilmu.
Metode Epistemologi Pendidikan Islam
Realisme
Rasionalisme
Realisme merupakan suatu aliran
Aliran ini berpendapat semua Empirisme
pengetahuan bersumber dari filsafat yang menyatakan bahwa objek-
Aliran ini berpendirian
akal pikiran atau rasio. objek yang kita serap lewat indra
Tokohnya antara lain Rene bahwa semua adalah nyata dalam diri objek tersebut.
Descrates (1596–1650), yang
pengetahuan manusia Objek- objek tersebut tidak bergantung
membedakan adanya tiga ide,
pada subjek yang mengetahui atau
yaitu innate ideas (ide bawaan), diperoleh melalui
sejak manusia lahir atau juga dengan kata lain tidak bergantung
dikenal dengan adventitinous pengalaman indra. pada pikiran subjek. Pikiran dan dunia
ideas , yaitu idea yang berasal Indra memperoleh luar saling berinteraksi, tetapi interaksi
dari luar manusia,
tersebut memengaruhi sifat dasar
dan faktitinousideas , atau ide pengalaman (kesan-
yang dihasilkan oleh pikiran itu dunia tersebut. Dunia telah ada
kesan) dari alam
sendiri. Tokoh lain yaitu Spinoza sebelum pikiran menyadari serta akan
(1632−1677), Leibniz empiris tetap ada setelah pikiran berhenti
(1666−1716).
menyadari
Kritisisme
Skeptisisme Pragmatisme
Kritisisme menyatakan
Menyatakan bahwa Aliran ini tidak mempersoalkan
bahwa akal menerima tentang hakikat pengetahuan, namun
bahan-bahan pengetahuan indra adalah bersifat
mempertanyakan tentang
dari empiri (yang meliputi menipu atau pengetahuan dengan manfaat atau
indra dan pengalaman). menyesatkan. guna dari pengetahuan tersebut.
Kemudian akal akan Namun, pada zaman Dengan kata lain kebenaran
menempatkan, mengatur, modern berkembang pengetahuan hendaklah dikaitkan
dan menertibkan dalam menjadi skeptisisme dengan manfaat dan sebagai sarana
bentuk-bentuk pengamatan bagi suatu perbuatan. Tokoh aliran ini,
medotis (sistematis) antara lain C.S Pierce (1839−1914),
yakni ruang dan waktu.
Pengamatan merupakan
yang mensyaratkan menyatakan bahwa yang terpenting
permulaan pengetahuan adanya bukti adalah manfaat apa (pengaruh apa)
sedangkan pengolahan akal sebelum suatu yang dapat dilakukan suatu
pengalaman diakui pengetahuan dalam suatu rencana.
merupakan
Pengetahuan kita mengenai sesuatu
pembentukannya. Tokoh benar. Tokoh hal tidak lain merupakan gambaran
aliran ini adalah Immanuel skeptisisme adalah yang kita peroleh mengenai akibat
Kant (1724−1804). Kant Rene Descrates yang dapat kita saksikan (Ali Mudhofir
mensintesiskan antara
(1596−1650). 1985: 53 dalam Kaelan 1991: 30).
rasionalisme dan empirisme.
Positivisme
Tokoh aliran ini di antaranya August Comte, yang memiliki pandangan
sejarah perkembangan pemikiran umat manusia dapat dikelompokkan
menjadi tiga tahap, yaitu:
o Tahap fteologis, yaitu manusia masih percaya pengetahuan atau
pengenalan yang mutlak. Manusia pada tahap ini masih dikuasai oleh
takhayul-takhayul sehingga subjek dengan objek tidak dibedakan.
o Tahap Metafisis, yaitu pemikiran manusia berusaha memahami dan
memikirkan kenyataan, tetapi belum mampu membuktikan dengan fakta.
o Tahap Positif, yang ditandai dengan pemikiran manusia untuk
menemukan hukum-hukum dan saling hubungan lewat fakta. Oleh
karena itu, pada tahap ini pengetahuan manusia dapat berkembang dan
dibuktikan lewat fakta (Harun H 1983: 110 dibandingkan dengan Ali
Mudhofir 1985: 52 dalam Kaelan 1991: 30).
THANK YOU