Pendahuluan
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan tidak menghalangi manusia untuk mencari
kebenaran. Sebalknya, banyak orang bersikeras mencari kebenaran berdasarkan teori yang ada
untuk menguji yang baru atau menyangkal yang lama. Itulah sebabnya orang secara aktif
berpartisipasi dalam penelitian untuk menemukan solusi atas semua masalah yang meraka
hadapi. Dengan kata lain, tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi terus berlanjut seiring waktu,
memuaskan keingintahuan mereka terhadap dunia, metode dan nilai pengetahuan. Oleh karena
itu, epistemologi merupakan bagian dari filsafat ilmu, yang terutama mempertimbangkan hakikat
ilmua ( pengetahuan ilmiah ).
0
Epistemologi ilmu selalu menjadi sumber ilmu penelitian yang menarik karena
didasarkan pada landasan dan teori pengetahuan manusia. Pesatnya perkembangan ilmiah saat ini
dan aspek praktisnya disebabkan oleh struktur pengethuan darimana konsep itu terbentuk.
Bidang epistemologi ini memiliki posisi yang sangat strategis karena membutuhkan
perolehan pengetahuan yang nyata. Mengetahui cara mendapatkan informasi dengan benar
sangat erat kaitanya dengan hasil, bentuk informasi. Kedepannya, pengalaman akan menentukan
epistemologi sangat mempengaruhi warna dan jenis pengetahuan yang diperoleh.
Jika teori yang mapan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa, sains akan berada dalam
krisis. Dalam krisis ini, para ilmuwan melakukan revolusi untuk menciptakan model baru. Saat
ini jelas bahwa dibalik krisis yang dialami ilmu pengetahuan moderen terdapat model pemikiran
rasionalis. Oleh karena itu tujuan dialektika hanya menguji teori bukan menciptakan pahaman
baru tentang sians. Perspektif baru ini dicapai ketika subjek dan objek dapat disilangkan
Epistemologi islam mengkaji dari perspektif islam ketika metodeloginya telah terbukti
dengan senidirinya. Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, kebenaran dapat diperoleh
kecuali dari sudut pandang atau argumentasi islam ( epistemologi ).
Epistemologi ilmu
Epistemologi adalah kajian pengetahuan secara sistematis. Istilah ini pertamakali
dikemukakan oleh J.F Ferrier pada tahun 185. Ia menciptakan dua cabang filsafat : epistemologi
dan ontologi (is=baing, which, logoo= theory ) ontologi ( theory of what ). Konsep lain yang
setara dengan epistemologi dalam, literatur filhosofi yang berbeda kadang-kadang disebut logika
material, kritik dan intelektual dan gnosiologi dan Indonesia sering digunkan istilah filsafat
pengetahuan.
Conny Semiawan dkk. Menurutnya epistemologi adalah “cabang cabang filsafat yang
membahsa filosofis seputar teori pengetahuan, epistemologi menitikberatkan pada makna
pengethauan, yang berkaitan dengan konsep pengetahuan, sumber dan jenis pengetahuan dan
lain-lain.”1 Sedangkan menurut Hardono Hardi epistemologi adalah “ cabang filsafat yang berusa
menyelidimki dan mencoba menentukan hakikat dan ruang lingkup pengetauhan, asumsi dan
landsanya, serta tanggung jawab atas kalim-klaim yang dibuat tentang pengetahuan.”
Sebaliknya, objek material adalah pengetahuan itu sendiri, dan objek formalnya adalah
hakikat pengetahuan. Mengetahui harus memiliki subjek untuk mengetahui objek, yaitu
kesedaran akan sesuatu yang dimilki.
Pada mulanya, sains secara etimologis hanyalah ilmu pengetahuan, semua pengetahuan
segala tentang sesuatu. Makna ilmu lalu diperluas untuk mencakuip semua pengetahuan yang
sisitematis. Pengertian sains tidak jauh berbeda dengan pengetahuan, hanya sebatas disiplin
nonfisik sepetri matefisika. Tentu saja, seperti sains, filsafat adalah pengetahuan yang sistematis,
tetapi tidak disebut sains dalam epistemologi barat, tetapi termasuk dalam epistemologi islam.
Namun membatasi pencarian Anda pada biding ini bukanlah filosofi.
Epistemologi dengan demikia merupakan bidang filosifis yang mempertanyakan
pertanyaan tentang sifat pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi adalah khusus cabang
1
filsafat yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan untuk pengetahuan. Dalam hal ini
pengetahuanlah yang dihasilkan dari asimilasi sadar dari perasaan lama dan baru.
Metode Epistemologi
Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akan, emosi dan lain-lain,. Memiliki
caranya sendiri. Yang termasuk dalam teori pengetahuan antara lain:
Metode induktif
Metode ini merupakan pernyataan penutup dengan proposisi yang lebih umum. Secara
umum diterima bahwa ilmu empiris dicirikan dengan metode induktif. Metode induktif
dikatakam induktif ketika provosisi individu dihilangkan, seperti menggambarkan pengamatan
manusia atau mempelajari proposisi universal.
Deduktif
Metode deduktif adalah metode menyimpilkan bahwa data empiris diproses lebih lanjut
dalam pernyataan yang koheren. Metode deduktif memerlukan perbandingan logis dari
kesimpulan itu sendiri.
2
Positivisme
Didasarkan pada metode empiris, berdasarkan metode yang diketahui, abaikan masalah
penjelasan yang tidak benar. Oleh karena itu, dalam filsafat dan sains, metode ini terbatas pada
fenomena.
Kontemplatif
Menurut metode kontemplatif, metode ini memiliki alsan yang terbatas untuk
memperoleh perasaan dan pengetahuan manusia, dan objek yang dihasilkan berbeda, maka
kemampuan haruis dikembangkan karena alasan tertentu yang disebut intuisi. Pengetahuan
intuisi dapat diperoleh dengan berpikir seperti imam Al- Ghazali.
Dialektika
Dalam filsafat, dialektika artinya cara bertanya dan menjawab pertanyaan untuk
mendapatkan penjelasan filosofis. Metode ini diajarkan oleh socrates tetapi ditafsirkan oleh plato
sebagai argumen logis. Sekarang dialektika mengacu pada langkah langkah yang logis yang
mengajarkan aturan dan metode serta analisis ide yang sistematis untuk mendaptkan isi tampilan.
3
Karakteristik epistemologi islam
Sains dari sudut pandang islam tidak sepenuhnya bertentangan dengan sains barat. Hal ini
menunjukkan persamaan dan perbedaan antara keduanya. Misalnya, baik islam maupun barat
mengakui sains sebagai sarana komonikasi untuk memperoleh pengetahuan. Ada alasanya, tetapi
tidak ada yang bisa menyelesaikan semua maslah yang dihadapi orang, jadi tidak mutlak.
Ciri epistemologis atau karakteristik dunia islam adalah :
4
Memiliki orientasi teosentris
Teosentris berasal dari kata yunani theos, tetapi dari sudut pandangan teoretis, Tuhan
berarti gagasan bahwa semua proses kehidupan diplanet ini kembali ke pada Tuhan. Sains islam
didasarkan pada wahyu dan fakta serta alasan empiris. Ilmu berasal dari Allah dan ilmu sangat.
Pengetahuan islam bersifat universal dan terintegrasi dengan Tuhan atau nilai nilainya.
Oleh karena itu, dalam ajaran islam agama dan iman menggambarkan tiga unsur yang ada dalam
diri seseorang : kesadaran, pikiran, ucapan dan perilaku yang saling melengkapi. Dalam islam,
sains melibatkan pengetahuan dan pembahsan yang lebih rinci dari pada sains. Karena sains
mengumpulkan informasi dari Tuhan melalui wahyu diluar proses normal, dengan kata lain,
sains islam, memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh sains.
Terkain nilai
Pengetahuan islam merupakan ambang yang dipengaruhi oleh dimensi spiritual wahyu
dan intuisi berfokus pada ketuhanan. Hal ini sangat berbeda dengan sains barat karena
menekankan bahwa sains bersifat netral, tidak bernilai dan tidak terikat oleh nilai nilai tertentu.
Pernytaan ilmiah yang netral (tidak bernilai) dan tidak objektif membuat manusia moderen
memandang manusia dan lingkungan hanya sebagai objek.