Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nova Precilia Angelina

Npm : 21184206006
Matkul : Filsafat IPA

LANDASAN EPISTEMOLOGI
FILSAFAT IPA

BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Epistemologi selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji karena disinilah dasar-dasar pengetahuan
maupun teori pengetahuan yang diperoleh manusia menjadi bahan pijakan 1 .Konsep-konsep ilmu
pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini beserta aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya dapat
dilacak akarnya pada struktur pengetahuan yang membentuknya.Dari epistemologi, juga filsafat dalam hal
ini filsafat modern – terpecah berbagai aliran yang cukup banyak, seperti rasionalisme, pragmatisme,
positivisme, maupun eksistensialisme dan lain-lain.
Epistimologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan. Dengan kata lain, epistimologi adalah suatu teori pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan
yang diperoleh melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Kegiatan dalam mencari
pengetahuan tentang apapun selama hal itu terbatas pada objek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh
dengan menggunakan metode keilmuan, sah disebut keilmuan. Kata-kata sifat keilmuan lebih
mencerminkan hakikat ilmu daripada istilah ilmu sebagai kata benda. Epistemologi adalah suatu disiplin
ilmu yang bersifat evaluative, normative, dan kritis. Evaluatif berguna untuk menilai, normatif berarti
menentukan norma atau tolok ukur bagi kebenaran suatu pengetahuan, dan kritis berarti banyak
mempertanyakan dan melakukan penalaran hasil kegiatan manusia.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul paper diatas, maka yang menjadi fokus masalah paper ini adalah pengertian Landasan
Epistemologi Filsafat IPA.

TUJUAN
Adapun tujuan yang terdapat pada paper ini, adalah menjelaskan/mengidentifikasi Landasan Ontologi
Filsafat IPA.

BAB II : PEMBAHASAN

A). PENGERTIAN LANDASAN EPISTEMOLOGI


Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran,
kata atau teori. Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenahi
pengetahuan.  Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of
knowledges).  Epistimologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal muasal, sifat, karakter dan
jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam
bidang Filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta
hubungan dengan kebenaran dan keyakinan. Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan
hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh
manusia melalui akal dan panca indra dengan berbagai metode, diantaranya : metode induktif, metode
deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
Istilah epistimologi dipakai pertama kali oleh James Frederick Feriere untuk membedakannya dengan
cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum),  namun, menurut Brett Warren, Raja James VI dari
Skotlandia sebelumnya telah mempergunakan konsep filosofis ini dan menggunakannya sebagai
personifikasi, dengan istilah Epistemon, pada tahun 1591. Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan
salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat pengetahuan. Epistomogi merupakan bagian
dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula
pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan kesahihan pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah
pengetahuan . Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

B). PENGERTIAN LANDASAN EPISTEMOLOGI MENURUT PARA AHLI


Epistemologi menurut para ahli yaitu :
1. Abdul Munir Mulkan.
Segala macam bentuk aktivitas dan pemikiran manusia yang selalu mempertanyakan dari mana asal muasal
ilmu pengetahuan itu diperoleh.
2. Mujamil Qomar.
Bagian ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan menentukan arah dan kodrat pengetahuan.
3. Anton Bakker.
Cabang filsafat yang berurusan mengenai ruang lingkup serta hakikat pengetahuan.
4. Achmad Charris Zubair.
Suatu ilmu yang secara khusus mempelajari dan mempersoalkan secara dalam mengenai apa itu
pengetahuan, dari mana pengetahuan itu diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya.
5. Jujun S. Suria Sumantri.
Arah berfikir manusia dalam menemukan dan memperoleh suatu ilmu pengetahuan degan menggunakan
kemampuan rasio.

Anda mungkin juga menyukai