Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN INDIVIDUAL

KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN


DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUN NAJAH
TAHUN 2020

Disusun Oleh :
DWI PARMIATI
NIM : 1711002796

DOSEN PEMBIMBING :Latansa Hafizotun, M.Pd.I


GURU PAMONG : Anisah, S.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF JAMBI
TAHUN 2020
LAPORAN AKHIR PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI PONDOK PESANTREN MUARO JAMBI
PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan oleh pihak Pondok Pesantren Miftahun Najah
Muaro Jambi, pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2020.
Dan telah diterima sebagai bagian syarat–syarat yang harus dipenuhi untuk
kelulusan praktek pengalaman lapangan (PPL) pada jurusan pendidikan agama
islam ( PAI ) sekolah tinggi agama islam (STAI) Ma’arif Jambi.

Jambi, 19 Oktober 2020


MENGETAHUI

DosenPembimbing, Guru Pamong

Latansa Hafizotun, M.Pd Anisah, S.Pd


NIP. NIP.

Kepala Sekolah
MTs Miftahun Najah

Anisah, S.Pd
NIP.
YAYASAN MIFTAHUN NAJAH MADRASAH TSANAWIYAH
KABUPATEN MUARO JAMBI
Lorong Kebun Kolim RT. 01 Desa Tangkit

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah MTs Miftahun Najah dengan
ini menerangkan bahwa:

Nama : Dwi Parmiati


Nim : 1711002796
Jurusan : S.1 Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah STAI Ma’arif Jambi
Tahun Akademik : 2020/2021

Telah terbukti membuat laporan akhir individu Praktek Pengalaman


Lapangan (PPL) STAI Ma’arif Jambi Tahun Akademik 2020, sebagai bukti
bahwa telah benar–benar melaksanakannya selama 1 (satu) bulan yaitu dari
tanggal 19 Oktober 2020 s.d 19 November 2020 di MTs Miftahun Najah.
Demikianlah surat keterangan ini kami berikan dengan sebenarnya agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 19 November 2020


Kepala Sekolah
MTs Miftahun Najah

Anisah, S.Pd
Nip.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPL


Mahasiswa merupakan salah satu pilar, penggerak bagi masyarakat
yang diharapkan mampu membawa perubahan secara positif bagi masyarakat
dan bangsa. Mahasiswa merupakan Agen of Social Change yang berilmu dan
berakhlaqul karimah serta beragam bekal akademis yang didapat selama
menimba ilmu pengetahuan di bangku kuliah guna menjadi mahasiswa yang
benar-benar mampu menjadi contoh bagi masyarakat bangsa dan Negara.
Kampus dengan segala aktivitas akademis dan perkuliahan merupakan sarana
untuk menggembleng mahasiswa agar siap untuk terjun langsung di
masyarakat dan mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah ajang latihan bagi
mahasiswa untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan
mereka dalam melaksanakan pendidikan prajabatan keguruan. Program ini
dirancang agar mahasiswa memiliki dan menguasai kemampuan keguruan
yang utuh dan mumpuni sehingga dapat menyelesaikan pendidikannya dan
menjadi seorang guru serta pengajar yang profesional. Adapun pokok yang
ingin dicapai adalah seorang pribadi calon pendidik yang memiliki
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta perilakuyang
diperlukan dalam kehidupan dan juga dalam profesinya serta cakap dan tepat
didalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik disekolah maupun
di luar sekolah.
Setiap lembaga pendidikan baik yang berbasis umum maupun berbasis
Agama selalu memerlukan guru yang terampil serta profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Kebutuhan akan tenaga pendidik yang berkualitas
dan profesional dapat diperoleh salah satunya dengan praktek pengalaman
lapangan (PPL).
Agar terjadi hubungan antara tahapan diatas, maka kami selaku
Mahasiswa STAI Ma’arif Jambi tahun 2020 diwajibkan untuk mengikuti PPL
guna mengklasifikasikan kemampuan teoritis yang telah diperoleh selama
tujuh (VII) semester melalui program strata satu di STAI Ma’arif Jambi agar
terwujud pengalaman yang aktual dan nyata khususnya di Pondok Pesantren
Miftahun Najah ( MTs). Kegiatan PPL di Pondok Pesantren Miftahun Najah
yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Oktober 2020 sampai dengan 19
November 2020.

B. Tujuan PPL
Dilaksanakannya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) untuk melatih
mahasiswa agar memiliki kompetensi keguruan dalam melaksanakan tugas
sebagai guru, baik dalam kegiatan mengajar maupun non mengajar seperti
kegiatan administratif, supervisi, keguruan bahkan ekstrakulikuler khususnya
di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) Muaro Jambi. Dengan kegiatan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata
Satu (S1).
2. Mengenal lebih cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial
khususnya di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) pada umumnya
sebagai tempat kerja kelak apabila kelak telah mengabdikan dirinya di
bidang pendidikan.
3. Sebagai prasarana bagi mahasiwa untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan di tengah-tengah lingkungan sekolah secara universal baik
secara terbimbing maupun mandiri.
4. Mengembangkan pengetahuan Agama, sikap dan keterampilan mahasiswa
melalui penerapan ilmu Agama Islam, teknologi dan seni yang
bernafaskan Islam secara langsung di tengah masyarakat, serta melatih
mahasiswa untuk bekerja antara bidang keahlian secara terpadu.
C. Ruang Lingkup PPL
Ruang lingkup PPL ini dilaksanakan mencakup pada kegiatan
mengajar yang meliputi pada perencanaan, kegiatan belajar dan evaluasi
mengajar serta kegiatan non mengajar yang meliputi kegiatan administrasi,
bimbingan dan ekstrakurikuler.

D. Waktu dan Tempat PPL


Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah ditentukan
oleh civitas akademik kampus yang berlangsung lebih kurang selama 1 (satu)
bulan dimulai dari tanggal 19 Oktober sampai dengan tanggal 19 November
2020 bertempat di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs).

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari 5 (Lima) Bab dan akan
dilampirkan berbagai data yang berhubungan dengan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) STAI Ma’arif Jambi Tahun Akademik 2020, yang berlokasi
di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) yang di susun sebagai berikut:
1. Bab Pertama (I) merupakan pendahuluan dari laporan yang berisi tentang
latar belakang, tujuan, ruang lingkup, waktu dan tempat pelaksanaan serta
sistematika penulisan.
2. Bab kedua (II) berisi tentang gambaran umum Pondok Pesantren Miftahun
Najah (MTs).
3. Bab ketiga (III) memuat pelaksanaan kegiatan PPL yang berlokasi di
Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) yang terdiri dari program kerja.
4. Bab keempat (IV) berisi identifikasi masalah yang terjadi di Pondok
Pesantren Miftahun Najah (MTs) Muaro Jambi
5. Bab kelima (V) berisi penutup yaitu yang terdiri dari kesimpulan serta
kritik dan saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Sekolah Madrasah Tsanawiyah Miftahun Najah


Nama Sekolah : Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs)
NSPP : 510015050047
Alamat Sekolah : JL.Lrg Kebon Kolim RT 01 Desa Tangkit
: (Kecamatan) Sungai Gelam
: (Kabupaten/Kota) Muaro Jambi
: (Propinsi) JAMBI
Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)

Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit Muaro Jambi didirikan pada


tanggal 12 mei 2017. Pendirian sekolah ini untuk mengantisipasi perkembangan
penduduk yang sangat cepat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
pemukiman yang berada dilingkungan sekolah ini. Pondok pesantren ini didirikan
oleh bapak H. Dahlan Hamid, S.H. Dengan mewakafkan tanah seluas 10.034M 2
untuk pembangunan pondok pesanren ini.
Pada awal pendiriannya, sekolah ini belum memiliki fasilitas yang lengkap
dan memadai seperti pada saat ini. Tahap pertama Fasilitas yang ada pada saat itu
adalah empat kelas, diantaranya untuk tempat tinggal pengasuh, kantor, dan
untuk asrama santri, dan satu ruangan belajar. Siswa yang belajar pada saat itu
hanya satu kelas yang tersedia karena keterbatasan tenaga pengajar dan fasilitas
lainnya.
Perkembangan pondok pesantren ini terus berjalan seiring dengan
perkembangan zaman. Tahap kedua fasilitas bangunan bertambah diantaranya
Mushola, empat ruangan MCK (guru dan santri). Jumlah siswa tiap tahun terus
bertambah dan guru mata pelajaran yang mengajar juga terus semakin lengkap
sesuai dengan jurusan dan keahliannya.
Pondok Pesantren Miftahun Najah Muaro Jambi merupakan sekolah yang
berada di wilayah perkembangan penduduk dan dekat dengan perkotaan. Siswa
yang belajar disekolah ini berasal dari berbagai latar belakang orang tua.
Kebanyakan diantara berasal dari lingkungan sekitarnya.
Sejak berdirinya pondok pesantren ini pada tahun 2017 tahap pertama
mulailah didirikan instansi pendidikan madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan jumlah
siswa 6 orang, kemudian tahap kedua didirikannya instansi pendidikan madrasah
Tsanawiyah (MTs) pada tahun 2017 dengan jumlah siswa 13 orang, tahap ketiga
pada tahun 2020 didirikannya instansi pendidikan Madrasah Aliyah (MA) dan
Raudatul Afthal (RA) sampai saat sekarang ini.
Sejak tahun 2017 Madrasah Tsanawiyah sudah tiga pergantian kepala
sekolah dengan masa dan periode kepemimpinan yang berbeda-beda. Adapun tiga
kepala sekolah tersebut adalah sebagai berikut:

No Nama Kepala Sekolah Masa Kepemimpinan


1 H.Oman Abdul Aziz, S.Ag 2017-2018
2 Afriani Nasution S.Pd 2019
3 Anisah, S.Pd 2020-sampai sekarang
Sumber : Tata usaha Madrasah Tsanawiyah Muaro Jambi.

B. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Miftahun Najah


1. Visi
“Terbentuknya generasi yang soleh, berilmu, beriman, berakhlak mulia
dan dapat mengamalkan ilmunya sesuai pemahaman ahlussunnah wal jamaah”
2. Misi
a. Melatih kebiasaan berbuat sifat terpuji dalam kehidupan sehari-hari
b. Melatih pembiasaan melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun yang
sunnah
c. Melakukan bimbingan intensif tahfis Qur’an, Tahsin Qur’an dan belajar
kitab kuning atau salafiah
d. Menyelenggarakan bimbingan belajar yang disesuaikan dengan
kemampuan santri
e. Melaksanakan bimbingan terpadu antara kegiatan pesantren dan kegiatan
sekolah

3. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahun Najah Muaro Jambi


1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Struktur kurikulum
terdiri dari tiga komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
d. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian
integral dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII
sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Kurikulum ini memuat 14 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu
Struktur kurikulum MTs Miftahun Najah disajikan pada tabel berikut:

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen VII VIII IX
K-13 K-13 K-13
A. Mata Pelajaran
1. akidah Akhlak 2 2 2
2. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
3. Bahasa Arab 2 2 2
4. SKI 2 2 2
5. Fikih 2 2 2
6. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2 2 2
Kesehatan
10. ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
11. Bahasa Indonesia 2 2 -
12. bahasa Inggris 2 2 -
13. matematika 2 2 -
B. Muatan Lokal
1. Kaligrafi - - -
2. Prakarya - -
3. Tahfiz - - -
C. Pengembangan diri**) - - -
Jumlah 26 26 26
*) Penambahan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah
2. Muatan Kurikulum
a. Mata Pelajaran
1) Pendidikan Agama
Meliputi: Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadis, Fikih, SKI, Bahasa Arab
Tujuan : Memberikan wawasan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
siswa sesuai keyakinan agamanya masing-masing.
2) Kewarganegaraan
Tujuan :Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan
kesatuan.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK.
4) Bahasa Inggris
Tujuan: Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan
tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era
globalisasi.
5) Matematika
Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK.
6) Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi: Fisika dan Biologi
Tujuan: Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains.
7) Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan: Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
8) Seni Budaya
Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari dan Vocal
Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni
budaya Nasional
9) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung
jawab disiplin dan percaya diri pada siswa.
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada
mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,
Seni Baca Tulis Al – Qur’an, dan lain-lain. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau
dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun. Muatan lokal yang menjadi
pilihan dan diterapkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahun Najah untuk
tahun pelajaran 2020/2021 adalah:
1. Kaligrafi;
2. Prakarya: Mata Pelajaran yang wajib dalam K-13
3. Tahfiz :Wajib untuk seluruh siswa kelas VII, VIII, IX
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal yang
diselenggarakan di MTs Miftahun Najah Muaro Jambi:
No. Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu (JP)
VII VIII IX
1. Kaligrafi 2 2 2
2. Prakarya 2 2 2
3. Tahfiz 2 2 2
Jumlah 6 6 6

c. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah
pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling yang difasilitasi/
dilaksanakan oleh konselor dan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dibina oleh
konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan
kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat mengembangkan
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah. Pengembangan diri bertujuan menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan,
kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir,
kemampuan pemecahan masalah, kemandirian.

2. Struktur Organisasi MTs Miftahun Najah


Struktur organisasi adalah susunan personil yang tergabung dalam suatu
organisasi. Melalui struktur kita dapat melihat tugas, wewenang, dan bidang kerja
yang ada pada organisasi tersebut. Struktur juga dapat membentuk skema yang
dapat menunjukkan gambaran dalam bidang tugas masing-masing personal yang
akan memudahkan pimpinan mengadakan pengawasan, koordinasi, dan juga
termasuk dalam pengambilan keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh
struktur.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah sebagai penanggung jawab pelaksana teknis
bimbingan dan konseling. Kepala sekolah juga bertanggung jawab tentang
kelancaran pelaksana pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan di
sekolah. Kepala sekolah dalam kepemimpinannya dibantu oleh wakil kepala
sekolah. Adapun tugas kepala sekolah sebagai berikut:
a. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin, selalu
konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap dan berbuat dalam setiap
melaksanakan suatu tugas pokok.
b. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah, rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik
sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya.
c. Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan Sumbar
Daya Manusia secara optimal
d. Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar
tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik
e. Mampu mengelola pengembangan kurikulum dan kagiatan belajar
mengajar sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional,
mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan
kompetensi lulusan yang diharapkan.
f. Mampu mengelola hubungan sekolah-masyarakat atau kerjasama dengan
lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
g. Mampu bekerjasama dengan guru, staf/karyawan, komite sekolah, dan
orang tua siswa bagi pengembangan dan kemajuan sekolah.

2. Komite Sekolah
Komite sekolah merupakan bentuk organisasi persatuan antara orang tua
dan guru yang bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara hubungan baik orang
tua siswa dan guru agar memenuhi kebutuhan sebagai tempat manusia berakhlak
dan berkualitas. Adapun tugas komite sekolah sebagai berikut:
a. Meningkatkan hubungan baik antara sekolah dengan pemerintah
b. Membantu kelancaran pendidikan
c. Mengusahakan bantuan dari masyarakat, baik berupa moril maupun materi

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum


Tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
a. Menyusun program pengajaran
b. Menyusun jadwal pelaksanaan Ulangan Umum, Semester, dan Ujian Akhir
c. Menetapkan kriteria persyaratan kelulusan
d. Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar dan STTB
e. Mengkoordinir dan mengarahkan penyusunan suatu kegiatan
f. Membinan kegiatan dan menyusun lomba-lomba dibidang akademik
g. Melaksanakan pemilihan guru teladan

4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan


Tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
a. Menyusun program pengajaran
b. Melaksanakan pembimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan siswa
atau OSIS dalam rangka menegakkan tata tertib sekolah serta pemilihan
pengurus OSIS.
c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidental
e. Membina dan melaksanakan koordinasi, keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, dan kekeluargaan.
f. Mengatur pemilihan calon siswa teladan
g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan luar
sekolah
h. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
i. Menyusun pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala
j. Mengatur mutasi siswa

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang HUMAS


Tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
a. Membina hubungan antar sekolah dan komite
b. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga
pemerintah, dunia usaha dan lembaga social lainnya.
c. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua atau
wali murid
d. Menyusun laporan pelaksanaan urusan perlengkapan dan prasarana secara
berkala

6. Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana


Tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan kebutuhan sarana dan prasarana
b. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana
c. Mengola pembiayaan alat-alat pembelajaran
d. Menyusun laporan pelaksanaan urusan perlengkapan dan prasarana secara
berkala

7. Kepala Tata Usaha


Tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
a. Membina perumusan rencana kegiatan bidang ketatahusaan meliputi:
kepegawaian, keuangan, kearsipan, dan perlengkapan
b. Membina dan mensdistribusikan pelaksana tugas-tugas kepada bawahan
c. Membina bawahan dalam pelaksanaan tugas-tugas di bidang administrasi
umum meliputi: ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan kearsipan, urusan dinas dan sekolah
d. Membina dan mengkoordinasikan pembangunan sarana dan prasarana kantor,
keamanan dan keutuhan kantor, kebersihan dan kenyamanan
e. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan kepegawaian di lingkungan
dinas
f. Membina penyusunan laporan kinerja pelaksanaan tugas-tugas bidang
administrasi umum meliputi: ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, dan perlengakapan
g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai perintah atasan

8. Majelis Guru
Jumlah guru MTs Miftahun Najah berjumlah lebih kurang 11 orang yang terbagi
menurut bidang studi masing-masing. Adapun tugas guru sebagai berikut:
a. Membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.
b. Mendidik murid dan melakukan proses belajar mengajar dengan baik
c. Membina dan mengkoordinasikan peningkatan profesionalitas, kualifikasi
dan sertifikasi guru.
d. Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan
9. Siswa
Siswa merupakan sumber informasi dalam proses belajar mengajar.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik juga sangat diharapkan dalam berbagai perubahan mental, tingkah
laku dan etika.
Dilihat dari segi kualitasnya, siswa-siswi yang terdapat di MTs Miftahun
Najah Muaro Jambi dapat digolongkan baik yang ditandai dengan berhasilnya
lulusan yang diterima di sekolah menengah tingkat atas favorit di Provinsi Jambi,
serta MTs Miftahun Najah Muaro Jambi cukup terkenal dan terpandang, hal ini
ditunjang dari kegiatan-kegiatan siswa antara lain kegiatan OSIS, pramuka,
kesenian, olahraga dan kegiatan ilmiah. Para siswa tergabung dalam suatu
organisasi yaitu OSIS. Dalam organisasi ini siswa dapat memantapkan kegiatan
Ekstrakurikuler dan Intrakurikuler dalam menunjang pencapaian peningkatan
apresasi dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap Berbangsa dan Bernegara,
mengembangkan siswa dalam meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani. Agar
proses kegiatan belajar mengajar di MTs Miftahun Najah Muaro Jambi dapat
terlaksana dengan baik, diperlukan peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa
antara lain:
a. Proses belajar mengajar dimulai pada pukul 07:15-12:30 WIB hari senin
sampai Kamis. Hari Jum’at dan Sabtu pada pukul 07:15-11:00 WIB.
b. Selama jam sekolah siswa tidak dibenarkan untuk meninggalkan halaman
sekolah kecuali atas izin guru piket saat itu.
c. Setiap siswa wajib mengikuti upacara setiap hari senin dan hari-hari yang telah
ditentukan.
d. Siswa yang tidak hadir ke sekolah karena sakit atau hal lain maka dapat
memberi keterangan melalui surat.
e. Siswa wajib mengikuti seluruh peraturan yang berlaku di MTs Mifthun Najah
Muaro Jambi.
f. Setiap siswa diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan kelas dan
lingkungan sekolah.
E. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs Miftahun Najah Muaro
Jambi
1. Keadaan Guru
Pada tahun pelajaran 2017 jumlah guru yang mengajar di MTs
Miftahun Najah berjumlah 11 orang guru yang terdiri dari 4 orang guru
laki-laki dan 7 orang guru perempuan. Pendistribusian jam mengajar di
kelas masing-masing guru mendapatkan jumlah jam yang berbeda sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah.
Disamping mengajar di kelas, diantara mereka juga diberikan tugas
tambahan yang meliputi sebagai Wakil Kepala Sekolah, Pembina Osis,
Wali kelas dan tugas lain sebagainya. Jumlah jam mengajar yang
mendapat tugas tambahan lebih sedikit dari pada yang lainnya.

 Daftar Nama Guru


 DAFTAR GURU MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUN NAJAH
Tanggal Lahir
No Nama Jenis Pendidikan Jabatan
Lengkap Tgl Bln Thn Kelamin Terakhir

1 Anisah, S.Pd 1 01 1989 p S.1 Kepala Madrasah

2. M. Imron, Lc 21 08 1985 L S.1 Wakil Madrasah


3. Jupri 25 01 1989 L SLTA TU
4. Susanti 10 03 1984 P SLTA Bendahara

5. Susilo, SE 22 09 1975 L S.1 Guru


6. Desi 2 06 1992 P S.1 Guru
Purwanti,
S.Pd
7. Wendy 20 11 1996 P S.1 Guru
Nopriadi
9. Nana 04 08 1978 L S.1 Guru
Sumarna, SE
10. Devi A 13 03 1991 P S.1 Guru
Harahap,
S.Pd
11. Ria Fitriani 20 05 1985 P S.1 Guru

2. Keadaan Siswa
Perkembangan jumlah siswa MTs Miftahun Najah tiap tahun terus
bertambah dibandingkan dengan tahun pelajaran sebelumnya. Pada tahun
pelajaran 2017/2018 jumlah keseluruhan siswa sebanyak 43 orang sedangkan
pada tahun 2019/2020 jumlah siswa berjumlah 52 siswa dengan 3 kelas yang
meliputi, kelas VII dengan terdiri dari 36 orang siswa, kelas VIII 10 orang siswa,
kelas IX terdiri dari 6 orang siswa. Kebanyakan siswa yang belajar disekolah ini
berasal dari lingkungan sekitarnya. Dan sedikit sekali siswa yang berasal dari
tempat tinggal yang jauh dari lingkungan sekolah karena faktor transportasi yang
sulit dijangkau oleh transportasi umum.
Data siswa MTs Miftahun Najah Muaro Jambi adalah sebagai berikut:
Kelas Jumlah siswa/siswi
VII 36
VIII 10
IX 6
Jumlah 52

F. Sarana Dan Prasarana MTs Miftahun Najah Muaro Jambi


Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 42
menyatakan setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sedangkan pada ayat ke 2 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berekreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Tidak dapat kita pisahkan antara
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sarana dan prasarana guna
menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka hal utama yang harus dilakukan
dalam pengelolaan perlengkapan sekolah adalah pengadaan sarana dan prasarana.
Keadaan sarana prasarana MTs Miftahun Najah Muaro Jambi akan
tergambar dalam tabel berikut ini:

No Jenis Ruangan Jumlah Ket


Ruang

1 Ruang kelas 3 Baik


2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Tata Usaha 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Perpustakaan 1 Baik
6 Ruang Keterampilan 1 Baik
7 Ruang P3K 1 Baik
8 Ruang OSIS 1 Baik
9 Kantin 1 Baik
10 Masjid 1 Baik
11 WC guru 2 Baik
12 WC Siswa 2 Baik
JUMLAH 16

Dari tabel diatas akan tergambar, bahwa sarana prasarana di MTs


Miftahun Najah Muaro Jambi telah memenuhi standar yang diharapkan, namun
masih banyak yang belum lengkap dan tidak layak. Untuk melengkapi sarana
prasarana dilakukan dengan berbagai cara baik dengan membeli maupun
mengajukan permintaan kepada Kemenag Muaro Jambi
MTs Miftahun Najah Muaro Jambi dengan lingkungan sekolah yang
cukup nyaman dan tenang karena jauh dari pusat keramaian sehingga sangat
mendukung kelancaran proses belajar mengajar.
Selama penulis berada di MTs Miftahun Najah , penulis berinteraksi
sangat baik dengan guru dan siswa/i yang ada di lingkungan sekolah tersebut.
Para guru, dan siswa/i cukup baik menerima mahasiswa/i PPL, mereka juga
disiplin dalam mengajar, dan sangat menunjukkan totalitas dalam profesinya
sebagai guru. Tidak hanya itu, penulis banyak mendapatkan kritik dan saran dari
para guru ketika berbincang-bincang mengenai pengajaran.
Disamping hubungan yang sangat baik dengan para guru, penulis juga
merasa akrab dengan para murid, baik murid kelas VII , VIII, dan IX. Penulis pun
sering berinteraksi bersama mereka baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Penulis merasa perlu membimbing mereka dalam menggapai cita-cita, yang tidak
hanya bertemu di dalam kelas saja, tetapi memberi motivasi kepada murid agar
tidak malas belajar dan tidak takut gagal atau salah.
Penulis sangat mengapresiasi mereka yang mau terbuka, meski ada
beberapa murid tidak mau terbuka, tapi itu merupakan tugas penulis agar murid
mau membuka dirinya untuk berinteraksi dengan guru. Jika guru bisa masuk ke
dunia siswa, proses belajar mengajar pun terasa ringan, karena adanya hubungan
dua arah yang sangat erat.
Ekstrakurikuler yang terdapat di MTs Miftahun Najah cukup baik. Siswa
dapat mengeksplor minat dan bakatnya sesuai ekskul yang ada. Hal ini tentu
menumbuh kembangkan imaginasi dan kreativitas mereka agar tidak terbelenggu
oleh modernitas.

BAB III
PELAKSANAAN PPL

A. Kegiatan Proses Belajar Mengajar


1. Pengertian
Latihan belajar terbimbing merupakan tahap awal penulis
memasuki kegiatan PPL di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs), pada
tahap ini pembimbing mengajar dengan bimbingan guru pamong.
Kegiatan mengajar mandiriadalah untuk melatih calon guru agar
bertanggung jawab terhadap profesinya calon guru, maka dalam tahap ini
penulis dapat memegang kelas, karena penulis dianggap mampu
memegang studi yang telah ditentukan. Namun penulis tetap dibawah
bimbingan dan pengawasan guru pamong.
2. Pelaksanaan
Tahap pertama mengajar di depan kelas bagi mahasiswa PPL di
Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) adalah diawasi oleh guru
pamong. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang akan
didiskusikan dengan mahasiswa lainnya dan guru pamong serta dosen
pembimbing. Hasil diskusi dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa
PPL lainnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa PPL yang
bersangkutan untuk perbaikan selanjutnya.
Latihan mengajar terbimbing dan mandiri mulai penulis
laksanakan pada tanggal 19 Oktobersampai dengan19 November 2020.
Kegiatan belajar pada umumnya dilaksanakan didalam kelas dengan
metodediskusikelompok, tanya jawab,ceramahdan penugasan. Dalam
proses pembelajaran, dimana guru hanya menjadi fasilitator dan sebagai
pemandu dalam kegiatan belajar yang mengacup ada kurikulum 2013.
Selain dari itu, selama kegiatan pembelajaran berlangsung selama 16
(enam belas) kali tatap muka.

3. Tujuan
Dalam latihan terbimbing ini, penulis benar-benar dibimbing mulai
dari persiapan sebelum mengajar dan bagaimana cara yang paling tepat
untuk mengajar.Selain itu penulis juga diperbolehkan untuk berkreasi
dalam mengajar namun tetap dalam konteks kurikulum yang berlaku.
Selama tahap pelatihan mengajar di depan kelas yang menjadi
sasaran utama adalah:
a. Bagaimana membuka pelajaran dengan baik
b. Penggunaan metode dan pengajaran yang baik
c. Kesesuaian penyampaian materi dengan rencana pengajaran
d. Penguasaan penyampaian materi dengan alokasi waktu yang dibuat
e. Pengelolaan kelas
f. Keefektifan penggunaan media pengajaran
g. Kesinambungan komunikasi lisan maupun tulisan
h. Mengadakan evaluasi pada kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar),
yaitu untuk mengetahui daya serap siswa terhadap apa yang sudah
dijelaskan
B. Bentuk pelaksanaan kegiatan
Kegiatan penulis dalam PPL dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Kegiatan orientasi
a. Kegiatan orientasi adalah serangkaian yang memungkinkan penulis
mengenal sekolah, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun non
mengajar
b. Kegiatan orientasi bertujuan untuk mengakrabkan dengan seluruh
aspek yang ada dalam lingkungan sekolah
c. Kegiatan pengenalan lapangan ini meliputi perencanaan dan
penelaahan orientasi
2. Kegiatan mengajar
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih penulis agar bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai calon guru dalam
kegiatannya antara lain:
a. Merencanakan dan menggunakan satuan pembelajaran
b. Melatih dan menggunakan strategi mengajar
c. Menciptakan dan membuat alat peraga serta menggunakannya dalam
melaksanakan pembelajaran
d. Melaksanakan kegiatan mengajar di kelas
e. Melakukan penilaian terhadap kegiatan kelas
f. Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan dan pengajaran dengan
guru pamong dan dosen pembimbing
3. Kegiatan non mengajar
a. Pengertian
Kegiatan non mengajar merupakan kegiatan pendidikan yang
mendukung kegiatan mengajar secara umum diluar kegiatan mengajar.
b. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada
penulis berkenaan dengan hal yang mendukung kegiatan-kegiatan
pendidikan secara umum dan menunjang keberhasilan program
pengajaran.
c. Ruang lingkup
Ruang lingkupyang penulis lakukan antara lain:
1) Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar
2) Mengajar administrasi kelas dan sekolah seperti daftar hadir, daftar nilai
dan keadaan guru
3) Melibatkan diri dalam kegiatan sekolah lainnya seperti, upacara bendera,
peringatan hari besar, yasinan dan perlombaan (jika ada)
4) Tugas sosialisasi: menyesuaikan diri dengan baik di tempat PPL, memakai
pakaian yang sesuai dengan tata tertib selama PPL, berpakaian dengan
mencerminkan ciri guru yang baik, mematuhi semua peraturan yang
berlaku di sekolah, mengikuti dan mematuhi petunjuk guru pamong dan
dosen pembimbing, menjalin kerjasama yang baik dengan anggota
sekolah.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang didapatkan oleh mahasiswa PPL selama
melaksanakan PPL di Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) Muaro
Jambi adalah:
a. Kerja sama dan dukungan penuh dari kepala sekolah, dewan guru
beserta staff, sehingga memudahkan kelancaran pelaksanaan kegiatan
PPL
b. Persiapan yang mahasiswa PPL lakukan sebelum mengajar, baik fisik
dan mental maupun kelengkapan mengajar
c. Penguasaan materi yang akan diajarkan
d. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
e. Bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing yang selalu
memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup
2. Faktor Penghambat
Dalam aktivitas PPL diPondok Pesantren Miftahun Najah (MTs)
penulis menemui hambatan-hambatan, diantaranya:
a. Faktor kesulitan dalam menghadapi anak yang tidak peduli terhadap
guru dan sibuk dengan dirinya sendiri
b. Banyaknya siswa yang terlambat masuk dan seringnya siswa keluar
kelas dengan berbagai alasan
c. Kurangnya fasilitas sarana pendukung (media) dalam proses
pembelajaran
d. Faktor keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam hal
pendekatan terhadap siswa saat proses belajar mengajar dirasakan oleh
penulis begitu juga dalam menyampaikan materi pelajaran, perlu
bimbingan lebih lanjut
e. Penulis mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang lebih
sederhana yang dapat dimengerti oleh semua siswa dalam
penyampaian materi pelajaran

D. Target Yang Ingin Dicapai


Adapun target pelaksanaan ataupun hasil yang ingin dicapai adalah
terealisasikannya proses pembelajaran agar lebih maju dan menggaktifkan
kegiatan terutama kegiatan belajar mengajar. Kegiatan tersebut menjadi modal
dasar dalam pelaksanaan kehidupan pembelajaran di Pondok Pesantren
Miftahun Najah (MTs) sebab kegiatan belajar mengajar adalah inti dari
aktifitas sebuah lembaga pendidikan.
Untuk target pelaksanaan PPL jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
STAI Ma’arif Jambi tahun 2020 yang telah tercapai adalah terlatihnya
mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki kompetensi keguruan dalam
situasi yang nyata, baik mengajar maupun tugas-tugas non mengajar.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI

A. Identifikasi masalah
1. Pada saat mengajar berlangsung masih ada beberapa anak yang tidak
peduli terhadap guru dan sibuk dengan dirinya sendiri, mengganggu teman
bahkan mengobrol meskipun telah diterapkan metode tertentu.
2. Banyaknya siswa yang terlambat masuk dan seringnya siswa keluar kelas
dengan berbagai alasan sehingga mengurangi jam efektif dalam
kegiatanbelajar mengajar termasuk tingkat pengetahuan dan pemahaman.
3. Kurangnya fasilitas sarana pendukung (media) dalam proses pembelajaran.
4. Faktor keterbatasan pengalaman danpengetahuan dalam hal pendekatan
terhadap siswa saatproses belajar mengajar dirasakan oleh penulis begitu
juga dalam menyampaikan materi pelajaran, perlu bimbingan lebih lanjut
5. Kurangnya minat membaca dan belajar dirumah dari siswa.
6. Penulis mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang lebih
sederhana yang dapat dimengerti oleh semua siswa dalam penyampaian
materi pelajaran.
B. Solusi
Upaya untuk mengatasi hambatan baik internal maupun eksternal
antara lain:
1. Mengenai hambatan yang berasal dari dalam diri penulis, dapat
dipecahkan dengan cara mengadakan pendekatan khusus dengan anak
yang bersangkutan, dengan cara mengajak berdiskusi atau memberikan
pengertian dan nasihat.
2. Guru PPL melatih diri untuk menggunakan bahasa yang lebih sederhana
dan mudah dimengerti, serta penjelasan materi diarahkan berdasarkan
keadaan lingkungan sehari-hari yang berlangsung dalam kehidupan
sehingga materi dapat dipahami dengan baik oleh siswa.
3. Mengaktifkan proses belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran,
sehingga siswa lebih terfokus pada kegiatan belajar contohnya diskusi
kelompok yang dapat membantu siswa menumbuhkan kerja sama, berpikir
kritis dan kemampuan membantu teman, maka hambatan dalam
pembelajaran diharapkan dapat teratasi.
4. Konsultasi dan diskusi dengan sesama mahasiswa PPL, karena antara guru
PPL dengan peserta PPL yang lainnya memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang berbeda-beda, maka jika peserta PPL yang lainnya
mengalami kesulitan sangat perlu diadakan diskusi kecil untuk membahas
kesalahan dan kesulitan yang dialami, karena dengan berdiskusi maka
diharapkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta PPL
yang lain tersebut akan bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh
peserta PPL yang bersangkutan.
5. Mengubah metode PBM (Proses Belajar Mengajar). Dengan mengubah
metode PBM menjadi metode yang bervariasi maka diharapkan siswa
yang bersangkutan akan lebih konsentrasi dan bergairah dalam mengikuti
pelajaran.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adanya Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang
bertempat diPondok Pesantren Miftahun Najah (MTs) ini yang dimulai sejak
tanggal 19 Oktobersampai dengan 30 November 2020dengan jumlah 1orang.
Kegiatan dari PPL ini adalah praktek mengajar, sebagai pengalaman awal
dalam mengenal situasi kegiatan belajar mengajar sebelum menjadi profesi
yang kelak akan diguleti oleh para praktikan. Dengan demikian maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa jurusan tarbiyah
adalah salah satu upaya mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru
yang profesional
2. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tergantung pada bagaimana
seorang guru bias menguasai materi dan menguasaikelas
3. PPL merupakan media bagiparacalonpendidikuntukmengaplikasikanteori-
teoripembelajaran yang didapatdarikampusdalamrealita yang sebenarnya
4. Selama kegiatan PPL ini penulis merasakan banyak kekurangan baik
didalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam hal penulisan laporan
kegiatan individual, oleh sebab itu penulis memohon maaf.
B. Kritik dan Saran
1. Bagi mahasiswa PPL
a. Peserta PPL sebaiknya menjaga sikap terhadap siswa, guru maupun
karyawan
b. Pesera PPL sebaiknyamenguasai berbagai metode agar tidak terjadi
kejenuhan dalam proses pembelajaran
c. Berusaha menjadi suri teladan bagi anak didik
d. Peserta PPL sebaiknya meningkatkan disiplin khususnya disiplin
waktu.
e. Sebaiknya guru pamong dan dosen pembimbing memberikan
bimbingan dan arahan yang lebih maksimal dan tidak memberatkan
peserta PPL dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
f. Peserta PPL hendaknya menyiapkan pembelajaran secara matang
2. BagiPondok Pesantren Miftahun Najah (MTs)
a. Kemajuan yang dicapai Pondok Pesantren Miftahun Najah (MTs)saat
ini hendaknya terus ditingkatkan dan dipertahankan sehingga ini akan
terus membangun dunia pendidikan dan dapat mencetak manusia
berkualitas dan berdaya guna untuk masa depan bangsa dan negara
tercinta
b. Kedisiplinan agar lebih ditingkatkan
c. Meningkatkan motivasi siswa untuk meningkatkan semangat
belajarnya
3. Bagi STAI Ma’arif Jambi
a. Sebaiknya harus ada koordinasi yang lebih intensif lagi antara seluruh
guru pamong dengan dosen pembimbing sehingga tidak terjadi yang
merugikan semua pihak, tak terkecuali mahasiswa PPL
b. Sebaiknya setiap dosen pendamping dengan peserta PPL harus ada
kerjasama dan komunikasi yang baik agar pelaksanaan PPL dapat
berjalan dengan lancar
Dengan kerendahan hati penulis berharap apa yang penulis
lakukan dapat berguna bagi kita semua serta penulis berharap laporan
ini dapat dibaca kembali dan kiranya dapat memberikan sumbangsih
bagi kita semua dimasa yang akan datang. Atas segala kekurangan
serta kehilafan kiranya dapat dimaklumi serta dima’afkan. Dan akhir
kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kegiatan PPL ini khususnya keluarga besar Pondok
Pesantren Miftahun Najah (MTs) yang telah bersedia menerima kami
untuk melaksanakan praktek PPL selama ± 1 (satu) bulan.
Jambi,19November 2020
Penulis

Dwi Parmiati
NIM. 1711002796
Foto bersama Pengasuh Pondok Pesantren Miftahun Najah di acara Hari Santri Nasional
Foto bersama Pengasuh Pondok Pesantren Miftahun Najah di acara Hari Santri Nasional
Upacara Hari Santri Nasional
Kegiatan Upacara pada Hari senin
Kegiatan Rutin Yasinan Santriwan dan Santriwati Ponpes Miftahun Najah
Senam Pagi santriwan-santriwati Ponpes Miftahun Najah
Kegiatan Apel Pagi Sekaligus membaca Asmaul Husna dan Surat-surat Pendek
Sholat Dzuhur Berjamaah dan Mengaji
Kunjungan Dosen Pembimbing Stai Ma’arif Jambi ke Ponpes Miftahun Najah
Rapat bersama Majelis Guru Miftahun Najah
Kegiatan gotong royong
Kegiatan Latihan Hadroh untuk Pensi Hari santri
Kegiatan Sosialisasi Binmas Polda Jambi di PonPes Miftahun Najah
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW

Anda mungkin juga menyukai