PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan
untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
Oleh karena itu berbagai kebijakan yang lahir dari proses kesadaran
Perguruan Tinggi dalam Merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat tercapai.
pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari kondisi dan situasi wilayah
mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya secara ilmiah,
1
melembaga dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS
tersebut.
tinggi dengan masyarakat pedesaan, dengan maksud supaya para mahasiswa yang
Selain itu, suasana kuliah yang fakultatif diharapkan pada saat KKN menjadi
cair karena interaksi mahasiswa yang terdidiri dari beragam fakultas, sehingga bukan
saja hubungan intelektual yang terjalin melainkan juga hubungan emosional, syukur-
Mahasiswa juga dalam KKN ini diajak beradaptasi langsung dengan kondisi
desa yang jauh berbeda dengan kondisi perkotaan yang penuh dengan fasilitas
sehingga ada ketergugahan nurani untuk berperan aktiv dalam pembangunan ini,
sehingga pengangguran intelektual yang kini mulai menjadi beban Negara dengan
banyaknya pengurusan kartu kuning menjadi berkurang bila para calon sarjana ini
sadar bahwa banyak hal yang bisa diurusi dan dikerjakan di desa. Dan KKN adalah
proses awalnya.
2
Dimana tahapannya adalah sebagai berikut: melakukan identivikasi masalah
dibuatkan rangkaian program kerja yang diharapkan menyentuh masyarakat yang ada
di sekitar.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka dibuatlah laporan ini sebagai
3
II. TUJUAN KULIAH KERJA NYATA
Hasanuddin
c. Untuk melihat secara korelasi antara teori yang didapatkan di bangku kuliah
pengetahuan mahasiswa
a. Mahasiswa
ilmiah.
sendiri.
4
Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
Pemerintah Daerah/Institusi
pembangunan.
jawabnya.
c. Perguruan Tinggi
5
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi
melaksanakan KKN.
6
BAB II
Kelurahan Lantora adalah salah satu kelurahan dari 9 Kelurahan yang berada
di wilayah Kecamatan Polewali Kabupaten Polman, dengan luas wilayah 226 Ha.
kecamatan dan kantor kabupaten, selain itu jarak ke perbatasan kabupaten sekitar +
59 km dan jarak ke kantor provinsi sekitar + 160 km. Kelurahan Lantora terbagi 4
Lingkungan yaitu:
a. Lingkungan Lantora
b. Lingkungan Kalawa
7
II.2. Kondisi Geografis
terdiri atas ketinggian tanah dari permukaaan laut sekitar 8,4 m.dpl dengan banyak
curah hujan rata-rata yang tidak diketahui. Suhu rata rata harian di Desa Lamatti
Riattang yaitu 25,130 oC. Keadaan Topografi dan Suhu udara di kelurahan Lantora
tidak diketahui.
8
II.3. Jumlah Penduduk
Penduduk tersebar di empat lingkungan dan sebagian besar hidup sebagai Petani
Rumput Laut dan Nelayan. Jumlah penduduk di Kelurahan Lantora Berdasarkan jenis
jenis kelamin yang tertinggi adalah Perempuan yakni sebanyak 2643 orang
9
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
di Kelurahan Lantora yakni sebagai Petani Rumput Laut yang terdiri dari 307 Jiwa.
Hal ini menandakan bahwa, sebagian besar penduduk Kelurahan Lantora bekerja
sebagai Petani Rumput Laut. Mereka bekerja sebagai Petani Rumput Laut karena
Kelurahan Lantora memiliki Potensi yang cukup untuk digarap menjadi sektor
10
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Tabel 4.
Lantora semuanya didominasi oleh agam Islam. Hal ini menandakan bahwa warga di
11
c. Luas Penggunaan Lahan
Berdasarkan Tabel 5, penggunaan lahan yang paling luas yakni seluas 105 Ha
yang merupakan Lahan Sawah, sedangkan penggunaan Lahan yang paling sempit
yakni seluas 1 Ha yang merupakan lahan Prasarana Umum. Hal ini menandakan
bahwa penduduk Kelurahan Lantora sebagian besar adalah bekerja sebagai petani
sawah dan Petani Rumput Laut. Hal ini juga menandakan bahwa lahan di Kelurahan
d. Jumlah Ternak
berasal dari ternak unggas, yakni ayam ras sebanyak 2013 ekor sedangkan jumlah
12
Tabel 6. Jumlah Ternak Desa Lamatti Riattang
Ayam ras ini merupakan salah satu komoditi peternakan yang hasilnya dapat
13
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang terlebih dahulu
sering dan tengah dihadapi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka
diperoleh masalah yang kami bagi dalam dua bagian besar yaitu :
1. Masalah Khusus
Observasi lapangan dilakukan pada tahap awal berada di lokasi KKN. Selama
2. Masalah Umum
Di samping masalah yang berkaitan dengan bidang khusus ada pula beberapa
14
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata tidak selamanya berjalan lancar. Ada
beberapa permasalahan yang kami peroleh yang menjadi faktor penghambat dalam
1. Jatuhnya tanggal kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa KKN bertepatan dengan
puasa
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
langkah selanjutnya yang ditempuh yakni menyusun program kerja yang akan
dilaksanakan selama berada di lokasi. Program kerja ini disusun secara sistematis
berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi yakni dengan perbandingan
Dengan adanya program kerja semacam ini diharapkan dapat bermanfaat dan
15
kemudian dapat dikembangkan oleh warga setempat khususnya di Kelurahan
Lantora yang dihadiri oleh Staf Kelurahan, Kepala Lingkungan, serta Tokoh
Desa untuk menentukan program kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
16
BAB V
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan program kerja tetap mengacu pada program kerja yang telah
yang telah kami laksanakan ini tidak hanya berbasis pada bidang keilmuan tapi juga
program yang berbasis pada pengabdian kepada masyarakat secara umum dengan
perbandingan 70% : 30%. Berikut ini rincian kegiatan yang kami lakukan selama dua
Kelurahan Lantora, kami melakukan observasi lapangan pada tanggal 23-25 Juni
2013 yang bertujuan untuk mengetahui kondisi di Kelurahan Lantora, dan selanjutnya
mengadakan Seminar Desa pada Hari Rabu tanggal 26 Juni 2013, untuk menyusun
program kerja. Adapun program kerja yang diadakan yaitu Sirkumsisi (khitan).
Tujuan dilaksanakan program kerja ini adalah Tujuan sirkumsisi, selain untuk
2. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis (balanoposthitis). Resiko
untuk terjadinya infeksi traktur urinarius (ISK) pada anak-anak umur 1 tahun yang belum
disirkumsisi 10 kali lipat dari yang sudah dilakukan sirkumsisi Peningkatan resiko ini terjadi
akibat kolonisasi kuman-kuman pathogen dari urine diaatara glands penis dan lapisan kulit
3. Mencegah terjadinya kanker penis. Iritasi kronis galand penis dengan smegma dan
17
balanitis (infeksi) merupakan factor predisposisi terjadinya kanker penis. Kanker penis jarang
terjadi pada orang yang telah disirkumsisi (John Reynard et al, Oxford University Press
2006).. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2013. Penanggung jawab
kegiatan ini adalah Della Fergina. Hasil yang dicapai 90%. terdapat hambatan yang
dialami yang mana kuangnya tenaga medis pada saat pelaksanaan kegiatan. Biaya
yang digunakan berasal dari bantuan dan swadaya mahasiswa sebesar Rp. 12.578.000
Lantora tepatnya di Aula Kantor Kelurahan lantora. Hasil yang dicapai yakni 90%.
biaya yang berasal dari swadaya mahasiswa yakni sebesar Rp. 50.000,-
Pelaksanaan Kerja Bakti dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2013
di aula kantor Kelurahan Lantora. Hasil yang dicapai 100%, Biaya yang digunakan
dalam kegiatan berasal dari swadaya mahasiswa yakni sebesar Rp. 200.000
18
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai dengan jadwal yang
Kelurahan bersangkutan.
adanya bantuan kerjasama dari masyarakat dan aparat kelurahan, meskipun ada
beberapa yang belum maksimal karena adanya kendala yang dihadapi di lapangan.
V.2. Saran
19
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan KKN kali ini adala
sebagai berikut:
dimaksimalkan lagi.
LAMPIRAN 1
Jabatan : Anggota
Jurusan : Pend.Dokter
Fakultas : Kedokteran
20
LAMPIRAN 2
21
LAMPIRAN 5
FOTO-FOTO KEGIATAN
Kelurahan Lantora
22
KAMPANYE GIZI PRODUK PETERNAKAN
23
PELAKSANAAN KERJA BAKTI
24
25
26