Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan

tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan

untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

Oleh karena itu berbagai kebijakan yang lahir dari proses kesadaran

Perguruan Tinggi dalam Merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat tercapai.

Kuatnya pengaruh Perguruan Tinggi dalam memproduksi generasi-generasi intelek

semakin membuka cakrawala masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai

puncak peradaban manusia. Lembaga pendidikan menjadi platform dalam menopang

segala aspek pembangunan masyarakat secara komprehensif.

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dalam ber-KKN, mahasiswa mengamati, menganalisis, menarik kesimpulan,

merumuskan permasalahan yang dicapai, lalu mengambil keputusan untuk

pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari kondisi dan situasi wilayah

kerja dan kemampuannya dalam pengabdiannya kepada masyarakat, mahasiswa dapat

mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya secara ilmiah,

1
melembaga dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS

tersebut.

Progam Kuliah Kerja Nyata dimaksudkan untuk mendekatkan perguruan

tinggi dengan masyarakat pedesaan, dengan maksud supaya para mahasiswa yang

sedang melaksanakan KKN mampu beradaptasi dengan masyarakat desa dan

menambah pengalaman serta menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

dalam kegiatan masyarakat. Meskipun pelaksanaannya dengan segala kekurangan dan

kelemahan dalam pengelolaan dan pengembangannya diperlukan suatu pemikiran

untuk mengikuti derap langkah perkembangan yang semakin dinamis untuk

peningkatan sumberdaya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat

dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.

Selain itu, suasana kuliah yang fakultatif diharapkan pada saat KKN menjadi

cair karena interaksi mahasiswa yang terdidiri dari beragam fakultas, sehingga bukan

saja hubungan intelektual yang terjalin melainkan juga hubungan emosional, syukur-

syukur bisa dilanjutkan sampai ke jenjang pernikahan. Demikianlah pesan yang

sempat terlontar dari pemateri saat pembekalan KKN.

Mahasiswa juga dalam KKN ini diajak beradaptasi langsung dengan kondisi

desa yang jauh berbeda dengan kondisi perkotaan yang penuh dengan fasilitas

sehingga ada ketergugahan nurani untuk berperan aktiv dalam pembangunan ini,

sehingga pengangguran intelektual yang kini mulai menjadi beban Negara dengan

banyaknya pengurusan kartu kuning menjadi berkurang bila para calon sarjana ini

sadar bahwa banyak hal yang bisa diurusi dan dikerjakan di desa. Dan KKN adalah

proses awalnya.

2
Dimana tahapannya adalah sebagai berikut: melakukan identivikasi masalah

yang ada di lokasi/desa yang di tempati berdasarkan kompetensi keilmuan ataupun

keahlian yang dikuasai dengan model partisipasi dan observasi, kemudian

permasalahan yang ada dicairkan alternative pemecahan masalah dan mungkin

dilaksanakan selama 2 bulan, dan akhirnya diseminarkan di tingkat Kecamatan untuk

dibuatkan rangkaian program kerja yang diharapkan menyentuh masyarakat yang ada

di sekitar.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka dibuatlah laporan ini sebagai

laporan desa yang menggambarkan pelaksanaan KKN Reguler gelombang 85 tahun

2013 di Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman.

3
II. TUJUAN KULIAH KERJA NYATA

Secara umum, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah :

a. Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi starata satu di Universitas

Hasanuddin

b. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu

pendidikan & pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

c. Untuk melihat secara korelasi antara teori yang didapatkan di bangku kuliah

dengan kenyataan yang ada ditengah-tengah masyarakat

d. Untuk pengembangan sifat kedewasaan dan pengembangan wawasan ilmu

pengetahuan mahasiswa

III. SASARAN KULIAH KERJA NYATA :

a. Mahasiswa

Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa

dalam melakukan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis

ilmiah.

Mampu merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung, dan mampu

menumbuhkan sifat profesional dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa

sendiri.

Mampu berpikir secara ilmiah, sehingga didapat melihat dan mengamati

konsep masyarakat yang sebenarnya.

4
Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan

yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk

keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.

b. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, Masyarakat dan

Pemerintah Daerah/Institusi

Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEK dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.

Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat

sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan

program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung

jawabnya.

c. Perguruan Tinggi

Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian Mahasiswa dengan

proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,

5
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi

dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.

Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai

contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai

masalah untuk pengembangan penelitian.

Melalui kegiatan mahasiswa dapat menelaah dan merumuskan

keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan IPTEK,

serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEK

yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi serta

departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang

melaksanakan KKN.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

II.1. Letak dan Luas Geografis

Kelurahan Lantora adalah salah satu kelurahan dari 9 Kelurahan yang berada

di wilayah Kecamatan Polewali Kabupaten Polman, dengan luas wilayah 226 Ha.

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Lantora meliputi:

- Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sulewatang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Mandar

- Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Takatidung

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Wattang

Kelurahan Lantora merupakan Kelurahan yang berjarak + 5m km ke kantor

kecamatan dan kantor kabupaten, selain itu jarak ke perbatasan kabupaten sekitar +

59 km dan jarak ke kantor provinsi sekitar + 160 km. Kelurahan Lantora terbagi 4

Lingkungan yaitu:

a. Lingkungan Lantora

b. Lingkungan Kalawa

c. Lingkungan Lantora Utara

d. Lingkungan Lantora Timur

7
II.2. Kondisi Geografis

Kondisi geografis Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten

Polman dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Geografis dan Topografi Kelurahan lantora, Kecamatan Polewali,


Kabupaten Polman.

No Kondisi Geografis Keterangan


1 Ketinggian Tanah dari permukaan laut 8,4 m.dpl
2 Banyak curah hujan rata-rata -
3 Topografi -
4 Suhu Udara -
Sumber : Buku Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa Kondisi Kelurahan Lantora

terdiri atas ketinggian tanah dari permukaaan laut sekitar 8,4 m.dpl dengan banyak

curah hujan rata-rata yang tidak diketahui. Suhu rata rata harian di Desa Lamatti

Riattang yaitu 25,130 oC. Keadaan Topografi dan Suhu udara di kelurahan Lantora

tidak diketahui.

8
II.3. Jumlah Penduduk

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelurahan Lantora memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.223 jiwa.

Penduduk tersebar di empat lingkungan dan sebagian besar hidup sebagai Petani

Rumput Laut dan Nelayan. Jumlah penduduk di Kelurahan Lantora Berdasarkan jenis

kelamin dapat dijelaskan pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Lantora Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)


1. Laki-laki 2580
2. Perempuan 2643
Jumlah 5223
Sumber : Buku Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin yang tertinggi adalah Perempuan yakni sebanyak 2643 orang

sedangkan Laki-Laki sebanyak 2580 orang.

9
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk di Kelurahan Lantora berdasarkan mata pencaharian dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Lantora Berdasarkan Mata


Pencaharian.
No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
1 Petani Rumput laut 307
2 Nelayan 22
Jumlah 329
Sumber : Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa mata pencaharian paling banyak

di Kelurahan Lantora yakni sebagai Petani Rumput Laut yang terdiri dari 307 Jiwa.

Hal ini menandakan bahwa, sebagian besar penduduk Kelurahan Lantora bekerja

sebagai Petani Rumput Laut. Mereka bekerja sebagai Petani Rumput Laut karena

Kelurahan Lantora memiliki Potensi yang cukup untuk digarap menjadi sektor

Pertanian Rumput Laut.

10
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Jumlah penduduk berdasarkan agama di Kelurahan Lantora dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan Lantora Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah (orang)


1 Islam 1.865
2 Kristen -
3 Budha -
4 Hindu -
5 Khatolik -
Jumlah 1.865
Sumber : Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa agama yang dianut Kelurahan

Lantora semuanya didominasi oleh agam Islam. Hal ini menandakan bahwa warga di

Kelurahan Lantora semuanya tergolong mayoritas beragama Islam.

11
c. Luas Penggunaan Lahan

Luas penggunaan lahan di Kelurahan Lantora dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Lantora

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Pemukiman 100
2 Pekarangan 12
3 Kuburan 3
4 Sawah 105
5 Tambak 2
6 Prasarana Umum 1
7 Perkebunan Rakyat -
Sumber : Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Berdasarkan Tabel 5, penggunaan lahan yang paling luas yakni seluas 105 Ha

yang merupakan Lahan Sawah, sedangkan penggunaan Lahan yang paling sempit

yakni seluas 1 Ha yang merupakan lahan Prasarana Umum. Hal ini menandakan

bahwa penduduk Kelurahan Lantora sebagian besar adalah bekerja sebagai petani

sawah dan Petani Rumput Laut. Hal ini juga menandakan bahwa lahan di Kelurahan

Lantora dijadikan sebagai lahan pemukiman untuk penduduk.

d. Jumlah Ternak

Jumlah ternak di Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polman

dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah ternak tertinggi yakni

berasal dari ternak unggas, yakni ayam ras sebanyak 2013 ekor sedangkan jumlah

ternak yang terendah yakni ternak besar 7 ekor.

12
Tabel 6. Jumlah Ternak Desa Lamatti Riattang

No. Jenis Komoditi Jumlah (ekor)


1 Sapi 617
2 Ayam 2013
3 Bebek 23
4 Kambing 52
Sumber : Profil Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali, Kecamatan Polman,
2013

Kelurahan Lantora mayoritas penduduknya mempunyai peternakan ayam ras.

Ayam ras ini merupakan salah satu komoditi peternakan yang hasilnya dapat

dirasakan oleh masyarakat kelurahan Lantora karena dapat dikomersialkan baik

berupa telur maupun dagingnya.

13
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI

III. 1. Identifikasi Permasalahan

Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang terlebih dahulu

melakukan observasi di sekitar lokasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang

terdapat di masyarakat Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman.

Disamping itu, dilakukan pula wawancara mendalam (in-depth interview) dengan

tokoh-tokoh masyarakat dan kepala lingkungan mengenai permasalahan umum yang

sering dan tengah dihadapi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka

diperoleh masalah yang kami bagi dalam dua bagian besar yaitu :

1. Masalah Khusus

Observasi lapangan dilakukan pada tahap awal berada di lokasi KKN. Selama

masa observasi lapang, ditemukan beberapa permasalahan khusus yang tengah

dihadapi oleh masyarakat. Diantara permasalahan yang ada, yaitu kurangnya

pemahaman masyarakat khususnya anak-anak mengenai pentingnya khitan

2. Masalah Umum

Di samping masalah yang berkaitan dengan bidang khusus ada pula beberapa

permasalahan umum yang diperoleh selama masa observasi di lapangan, diantaranya

adalah minimnya masyarakat khususnya anak-anak yang dikhitan

III.2. Kendala yang Dihadapi

14
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata tidak selamanya berjalan lancar. Ada

beberapa permasalahan yang kami peroleh yang menjadi faktor penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan program kerja kami di Kelurahan Lantora, kecamatan Polewali,

Kabupaten Polman. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Jatuhnya tanggal kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa KKN bertepatan dengan

hari puasa. Pada saat pelaksanaan kegiatan,anak-anak sedang menjalankan ibadah

puasa

2. Faktor Bahasa. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan

lantora yaitu bahasa Mandar, Sedangkan sebagian mahasiswa KKN tidak

menguasai bahasa tersebut, sehingga dalam berkomunikasi ada sedikit hambatan.

3. Faktor Tradisi.Pada lokasi kegiatan,banyak keluarga yang masih menganut tradisi

terkait dengan masalah umur,kegiatan puasa,dan lain sebagainya sehingga

sebagian anak-anak ada yang tidak dapat mengikuti program ini.

BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan observasi yang dilakukan pada minggu pertama di lokasi,

langkah selanjutnya yang ditempuh yakni menyusun program kerja yang akan

dilaksanakan selama berada di lokasi. Program kerja ini disusun secara sistematis

berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi yakni dengan perbandingan

70 % untuk program kerja berbasis keilmuan dan 30 % berbasis kegiatan umum.

Dengan adanya program kerja semacam ini diharapkan dapat bermanfaat dan

15
kemudian dapat dikembangkan oleh warga setempat khususnya di Kelurahan

Lantora. Program-program tersebut lalu diseminarkan di Aula Kantor Kelurahan

Lantora yang dihadiri oleh Staf Kelurahan, Kepala Lingkungan, serta Tokoh

Masyarakat. Dari seminar tersebut kami memberikan solusi untuk mengantisipasi

masalah yaitu sebagai berikut :

IV.1. Pemecahan Masalah Khusus

1. Observasi Lapangan bertujuan untuk mengetahui kondisi Kelurahan Lantora,

bersilaturahmi dengan Warga, dan bermusyawarah dengan melakukan seminar

Desa untuk menentukan program kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan

mampu dilakukan atau dibantu oleh mahasiswa.

2. Kegiatan sirkumsisi (khitan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesahatan

reproduksi dan tujuan agama.Khitan dilakukan di puskesmas pekkabata.

IV.2. Pemecahan Masalah Umum

1. Melakukan kegiatan sirkumsisi (khitan) untuk meningkatkan derajat kesehatan

reproduksi dan tujuan agama.

16
BAB V
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan program kerja tetap mengacu pada program kerja yang telah

disusun yang merupakan pengejawantahan dari identifikasi persoalan. Program kerja

yang telah kami laksanakan ini tidak hanya berbasis pada bidang keilmuan tapi juga

program yang berbasis pada pengabdian kepada masyarakat secara umum dengan

perbandingan 70% : 30%. Berikut ini rincian kegiatan yang kami lakukan selama dua

bulan di desa Lamatti Riattang :

V.1. Program Kerja Keilmuan

Sebelum memulai program kerja untuk menyelesaikan permasalahan di

Kelurahan Lantora, kami melakukan observasi lapangan pada tanggal 23-25 Juni

2013 yang bertujuan untuk mengetahui kondisi di Kelurahan Lantora, dan selanjutnya

mengadakan Seminar Desa pada Hari Rabu tanggal 26 Juni 2013, untuk menyusun

program kerja. Adapun program kerja yang diadakan yaitu Sirkumsisi (khitan).

Tujuan dilaksanakan program kerja ini adalah Tujuan sirkumsisi, selain untuk

pelaksanaan ibadah agama / ritual, juga untuk

alasan medis yang dimaksudkan untuk :

1. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine.

2. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis (balanoposthitis). Resiko

untuk terjadinya infeksi traktur urinarius (ISK) pada anak-anak umur 1 tahun yang belum

disirkumsisi 10 kali lipat dari yang sudah dilakukan sirkumsisi Peningkatan resiko ini terjadi

akibat kolonisasi kuman-kuman pathogen dari urine diaatara glands penis dan lapisan kulit

preputium bagian dalam (Jack S. Elder, Curchill Livingstone 2002).

3. Mencegah terjadinya kanker penis. Iritasi kronis galand penis dengan smegma dan

17
balanitis (infeksi) merupakan factor predisposisi terjadinya kanker penis. Kanker penis jarang

terjadi pada orang yang telah disirkumsisi (John Reynard et al, Oxford University Press

2006).. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2013. Penanggung jawab

kegiatan ini adalah Della Fergina. Hasil yang dicapai 90%. terdapat hambatan yang

dialami yang mana kuangnya tenaga medis pada saat pelaksanaan kegiatan. Biaya

yang digunakan berasal dari bantuan dan swadaya mahasiswa sebesar Rp. 12.578.000

V.2. Program Kerja Umum

1. Seminar Kerja Desa

Seminar Kerja Desa dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2013 di Kelurahan

Lantora tepatnya di Aula Kantor Kelurahan lantora. Hasil yang dicapai yakni 90%.

Pada pelaksanaannya tidak terdapat hambatan, dalam pelaksanaannya digunakan

biaya yang berasal dari swadaya mahasiswa yakni sebesar Rp. 50.000,-

2. Pelaksanaan Kerja Bakti

Pelaksanaan Kerja Bakti dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2013

di aula kantor Kelurahan Lantora. Hasil yang dicapai 100%, Biaya yang digunakan

dalam kegiatan berasal dari swadaya mahasiswa yakni sebesar Rp. 200.000

18
BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin

yang dilaksanakan di Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman,

maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan oleh pihak Universitas.

Adapun program kerja yang diprogramkan sebagian besar merupakan

kegiatan berupa penyuluhan sesuai dengan program keilmuan peserta KKN di

Kelurahan bersangkutan.

Secara umum, keseluruhan program kerja terlaksana dengan baik dengan

adanya bantuan kerjasama dari masyarakat dan aparat kelurahan, meskipun ada

beberapa yang belum maksimal karena adanya kendala yang dihadapi di lapangan.

V.2. Saran

19
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan KKN kali ini adala

sebagai berikut:

1. Sebaiknya pengurusan KKN kedepannya dapat lebih dimaksimalkan lagi.

2. Selama pelaksanaan KKN diharapkan pengawasan terhadap peserta KKN lebih

dimaksimalkan lagi.

LAMPIRAN 1

Biodata Mahasiswa KKN UNHAS Gelombang 85 Kelurahan Lantora.

Nama : Della Fergina

Jabatan : Anggota

Stambuk : C111 10 807

Jurusan : Pend.Dokter

Fakultas : Kedokteran

Alamat : Perum.Bukit Khatulistiwa Blok H.5

Telp/Hp : 0852 9963 9596

Tempat, Tgl Lahir : Tarakan,15 Februari 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Hobi : Nonton,Berenang,dan Badminton

Pengalaman Organisasi : - Anggota PLICA VOCALIS FK UNHAS

20
LAMPIRAN 2

Peta Kelurahan Lantora

21
LAMPIRAN 5

FOTO-FOTO KEGIATAN

Seminar Program Kerja Mahasiswa KKN UNHAS Gelombang 85

Kelurahan Lantora

22
KAMPANYE GIZI PRODUK PETERNAKAN

23
PELAKSANAAN KERJA BAKTI

24
25
26

Anda mungkin juga menyukai