Anda di halaman 1dari 23

PORTOFOLIO

SKIZOFRENIA PARANOID

Oleh:
dr. Resha Dermawan

RSU SAYANG RAKYAT


MAKASSAR
REKAM MEDIS
I. IDENTITAS
Nama : Tn. L
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
RM : 03.25.49
Pekerjaan : Pegawai swasta
II. ANAMNESIS

Keluhan utama :
Pasien datang untuk kontrol bulanan dan
masih sering mendengar suara-suara yang ingin
membunuhnya
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien sering mengurung dirinya di rumah. Dan kadang
mengamuk dan marah secara tiba-tiba serta merusak
barang-barang yang ada dirumah, tetapi keluhan tidak
dialami terus-menerus. Pasien mengamuk karena
mendengar suara bisikan yang selalu memaki-maki
dirinya dan menuduhnya mencuri.
Selain itu, pasien menganggap dan meyakini bahwa ada
orang yang selalu ingin membunuhnya. Keluhan ini
dirasakan pasien pertama kali semenjak ada masalah
dengan temannya. Sejak saat itu, pasien mulai
mengurung diri dan menjadi pendiam. Pasien mulai sering
mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
 Hendaya/disfungsi
 Hendaya sosial (+)
 Hendaya pekerjaan (+)
 Hendaya penggunaan waktu senggang
(+)
 Faktor stressor psikososial
 Pasien mempunyai masalah dengan
temannya
 Riwayat Gangguan Sebelumnya
 Riwayat kejang, infeksi, trauma tidak ada.
Riwayat konsumsi alkohol disangkal.
Riwayat penggunaan obat-obat terlarang
tidak ada. Pasien seorang perokok yang
menghabiskan 1 bungkus rokok per hari
sejak umur 15 tahun.
 Riwayat Sekarang
 Riwayat pekerjaan
 Pasien bekerja sebagai buruh bangunan

 Riwayat Pernikahan
 Riwayat belum menikah hingga saat ini

 Riwayat Kehidupan Beragama


 Pasien beragama Islam, namun jarang
melaksanakan sholat lima waktu
 Situasi Sekarang
 Pasien tinggal bersama orang tuanya.
 Persepsi Pasien Tentang Diri dan
Kehidupannya
 Pasien merasa bahwa dirinya normal dan
baik-baik saja.
STATUS MENTAL

 Deskripsi Umum
 Penampilan
 Seorang laki-laki usia 22 tahun, wajah kesan
lebih tua dari umur, berkulit gelap, memakai
baju kaos garis-garis warna biru dan
memakai celana jeans, rambut pendek,
perawatan diri kurang baik.
 Kesadaran
 Berubah
 Perilaku dan aktivitas psikomotor
 Cukup tenang
 Pembicaraan
 Spontan, lancar, intonasi suara biasa
 Sikap Terhadap Pemeriksa
 Kooperatif
 Keadaan Afektif, Mood, dan Empati
 Mood
 Sulit dinilai
 Afek
 inappropriate
 Empati
 Tidak dapat dirabarasakan.
 Fungsi Intelektual
 Taraf Pendidikan, Pengetahuan Umum dan
Kecerdasan
 Sesuai dengan tingkat pendidikan pasien
 Daya Konsentrasi
 Cukup
 Orientasi
 Waktu: Baik
 Tempat: Baik
 Orang: Baik
 Daya Ingat
 Jangka panjang: Baik
 Jangka sedang: Baik
 Jangka pendek: Baik
 Jangka segera: Baik
 Pikiran Abstrak
 Terganggu
 Bakat Kreatif
 Tidak Ada.
 Kemampuan Menolong Diri Sendiri
 Terganggu
 Gangguan Persepsi
 Halusinasi
 Halusinasi auditorik (+), pasien sering
mendengar suara orang yang memaki-maki
dirinya.
 Ilusi
 Tidak ada.
 Depersonalisasi
 Tidak ada.
 Derealisasi
 Tidak ada.
 Proses Berpikir
 Arus pikiran
 Produktifitas
 Cukup.
 Kontinuitas
 Cukup relevan.
 Hendaya berbahasa
 Tidak ada.
 Isi Pikiran
 Preokupasi : Tidak ada.
 Gangguan isi pikir : waham curiga (+), pasien yakin
bahwa dirinya akan dibunuh oleh seseorang
 Delusion of control : pasien yakin dikendalikan
oleh roh untuk melempar barang-barang.
 Pengendalian Impuls
 Terganggu.
 Daya Nilai
 Norma Sosial:Terganggu
 Uji Daya Nilai: Baik
 Penilaian Realitas: Terganggu
 Tilikan
 Derajat I, yaitu penyangkalan penuh bahwa
dirinya sakit
 Taraf Dapat Dipercaya
 Dapat dipercaya.
SKIZOFRENIA

 Gangguan Skizofrenia umumnya ditandai oleh


:
- Distorsi pikiran dan persepsi.
- Afek yang tidak wajar (inappropriate) atau
tumpul (blunted).
- Kesadaran jernih, biasanya kemampuan
intelektual tetap dipertahankan.
Skizofrenia Paranoid (F20.0)

- Gejala yang menonjol  waham kejar


yang berhubungan dengan halusinasi
auditorik
- Gejala yang tidak menonjol  bicara
terdisorganisasi, afek datar atau tidak
sesuai, perilaku terdisorganisasi atau
katatonik
No Nama Generik Sediaan Dosis
1 Klorpromazin Tablet 25 dan 100 mg 150-600 mg/hari

Injeksi 25 mg/ml
2 Haloperidol Tablet 0,5 mg,1,5 mg, 5-15 mg/hari
5mg
Injeksi 5mg/ml

3 Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12-24 mg/hari

4 Flufenazin Tablet 2,5 mg, 5 mg 10-15 mg/hari


5 Flufenazin Dekanoat Injeksi 25 mg/ml 25 mg/2-4 minggu

6 Levomeprazin Tablet 25 mg 25-50 mg/hari


Injeksi 25 mg/ml

7 Trifluperazin Tablet 1 mg, 5 mg 10-15 mg/hari

8 Tioridazin Tablet 50 mg, 100 mg 150-600 mg/hari

9 Sulpirid Tablet 200 mg 300-600 mg/hari

Injeksi 50mg/ml
10 Pimozid Tablet 1 mg, 4 mg 1-4 mg/hari

11 Risperidon Tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg 2-6 mg/hari


 Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai
efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis
ekivalen, perbedaan terutama pada efek samping
sekunder.
 Pemilihan jenis obat anti psikosis
mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan
dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan
dengan dosis ekivalen.
 Apabila obat anti psikosis tertentu tidak
memberikan respon klinis dalam dosis yang sudah
optimal setelah jangka waktu yang memadai, dapat
diganti dengan obat psikosis lain (sebaiknya dari
golongan yang tidak sama), dengan dosis
ekivalennya dimana profil efek samping belum tentu
sama.
Penatalaksanaan
 Psikofarmakoterapi:
 Haloperidol 5 mg 3x1/2
 Psikoterapi
 Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menceritakan keluhan dan isi hati serta
perasaan pasien sehingga pasien lega.
 Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian
kepada pasien.
 Sosioterapi
 Memberikan sosioterapi kepada pasien dan keluarga.
Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga, dan
orang-orang sekitarnya mengenai keadaan pasien
sehingga dapat menerima dan menciptakan
lingkungan yang baik untuk membantu proses
penyembuhan pasien.
Daftar Pustaka
 Amir N. Skizofrenia. In : Elvira S.D, Hadisukanto G
Editors. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta; Badan Penerbit
FKUI. 2010. p. 170-176.
 Hamdani, M, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar
pustaka baru, Yogyakarta, 2004
 Kaplan, HI, Sadock BJ, Greb JA, Skizofrenia,
Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku
Psikiatri Klinis Jilid Satu 7th ed. Jakarta; Binarupa
Aksara, 1997. p.699-702,706-713,720-727,737-740
 Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan
Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ III. Jakarta:
Nuh Jaya, 2001
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai