Anda di halaman 1dari 26

PORTOFOLIO

DEMAM TIFOID

Oleh:
dr. Resha Dermawan

RSU SAYANG RAKYAT


MAKASSAR
REKAM MEDIS
I. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
RM : 05.20.49
Pekerjaan : Pegawai swasta
II. ANAMNESIS

Keluhan utama : Demam

Keluhan tambahan : - Lemas


- Nafsu makan
menurun
- Mual
- Nyeri perut
Riwayat penyakit sekarang :
 Pasien masuk IGD dengan keluhan demam yang
dialami sekitar 7 hari yang lalu, keluhan demam
terutama saat sore dan malam hari, disertai BAB
encer 3x, mual dan nyeri perut sejak 3 hari yang
lalu. Lemah (+), nafsu makan menurun.
 Nyeri kepala (-), pusing (-)
 Nyeri menelan (-), batuk (-), sesak(-), nyeri dada
(-)
 Riwayat sakit sebelumnya (-)
 BAK: lancar, warna kuning
Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi (-)
Diabetes melitus (-)
Penyakit jantung (-)
Hepatitis (-)

Riwayat penyakit keluarga :


Hipertensi (-)
Diabetes melitus (-)
Penyakit jantung (-)
Hepatitis (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Apati
Tanda vital
- Tekanan darah = 110/70 mmHg
- Nadi = 118x/menit
- Respirasi = 20x/menit
- Suhu = 38,8°C

Tinggi badan : 165 cm


Berat badan : 68 kg
Status Generalis
Kepala : Normocephale, rambut hitam, tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),
RCL/RCTL (-/-)
Telinga : Bentuk normal, nyeri tekan tragus (-), Nyeri
tekan mastoid (-)
Hidung : Bentuk normal, sekret (-), pernafasan cuping
hidung (-), Septum deviasi (-)
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah kotor (+) tepi
hiperemis, Tonsil T1-T1
Leher : Trakea tidak deviasi, pembesaran kelenjar
getah bening (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks : Simetris saat statis dan dinamis
Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada normal, sikatrik (-), massa (-)
Palpasi : Tidak terdapat masa, fremitus taktil dan vokal
simetris
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (-), Rhonki (-)

Cor
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS ke V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan terdapat pada ICS ke IV
linea sternalis dextra
Batas jantung kiri terdapat pada ICS ke V linea
sternalis sinistra
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut cembung, sikatrik (-), massa (-)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan meningkat
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Hepar
tidak membesar, lien tidak membesar,
ballotement ginjal (-), test undulasi (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen,
shifting dullness (-)
Ekstremitas
Akral hangat, tidak ada edema
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil lab
 Darah rutin: WBC 6.600, RBC 3.570.000, HB 11,5, HCT
27,1, PLT 150.000
 Tes Widal: S.typhy: O: 1/320, H 1/320, S.paratyphy AO: (-),
BH: (-)
V. DIAGNOSIS KERJA
Demam Tifoid

VI. PENATALAKSANAAN
 Tirah baring absolut – rawat inap
 IVFD Ringer Laktat 28 tts/ menit
 Cloramphenicol 250 mg 4x1/per oral
 Paracetamol tab 250mg 4x1/per oral
VI. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad Fungtionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Demam Tifoid

Demam tifoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang


disebabkan oleh Salmonella Typhi atau Salmonella
Paratyphi dari Genus Salmonella.
Di Indonesia penyakit ini bersifat endemik.
Bakteri Salmonella Typhi
 Berbentuk batang
 Gram negatif
 Tidak berspora
 Motil
 Berflagel
 Berkapsul
 Tumbuh dengan baik pada suhu optimal 370C
bersifat fakultatif anaerob
Patogenesis Demam Tifoid
Gejala Klinis Demam Tifoid
Masa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari,
walaupun pada umumnya adalah 10-12 hari.
Pada minggu pertama :
Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare,
perasaan tidak enak diperut. Pada pemeriksaan
fisik hanya didapatkan suhu badan yang
meningkat, sifat demam meningkat perlahan-
lahan terutama pada sore hingga malam hari.
Pada minggu kedua:
Gejala menjadi lebih jelas, berupa demam,
bradikardia relatif, lidah kotor, hepatomegali,
splenomegali, meteroismus, gangguan mental
berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau
psikosis. Roseolae jarang ditemukan pada orang
Indonesia.
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan rutin darah lengkap
→ Leukopenia/Normal/Leukositosis, anemia
ringan, trombositopenia, aneosinofilia,
peningkatan LED, peningkatan SGOT/SGPT.
 Uji Widal
→ Deteksi Antibodi terhadap kuman S. Typhi.
 Uji TUBEX
→ Uji Semi-kuantitatif kolometrik untuk
mendeteksi antibodi S. Typhi
 Uji Typhidot
→ Uji Typhidot dapat mendeteksi antibodi IgM
dan IgG yang terdapat pada protein
membran luar Salmonella typhi
 Uji IgM Dipstick
→ Uji ini secara khusus mendeteksi antibodi IgM
spesifik terhadap S. Typhi pada spesimen
serum atau whole blood.
 Kultur Darah
→ Hasil biakan darah yang positif untuk
memastikan demam tifoid.
Penatalaksanaan
 Istirahat dan perawatan, tujuannya untuk
mencegah komplikasi dan mempercepat
penyembuhan
 Diet dan terapi penunjang (simptomatik dan
suportif), dengan tujuan mengembalikan rasa
nyaman dan kesehatan pasien secara optimal
 Pemberian Antimikroba, dengan tujuan
menghentikan dan mencegah penyebaran
kuman
Antimikroba
 Kloramfenikol
 Tiamfenikol
 Kotrimoksazol
 Ampisilin dan amoksisilin
 Sefalosporin generasi ketiga
 Golongan florokuinolon
 Azitromisin
Komplikasi
 Komplikasi intestinal
→ Perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik,
pankreatitis
 Komplikasi ekstra-intestinal
 Komplikasi kardivaskuler : gagal sirkulasi perifer,
miokarditis, tromboflebitis
 Komplikasi darah : anemia, trombositopenia,
trombosis
 Komplikasi paru : pneumonia, empiema, pleuritis
 Komplikasi hepatobilier : hepatitis, kolesistitis
 Komplikasi ginjal : hlomerulonefritis, pielonefritis
 Komplikasi tulang : osteomielitis, spondilitis, artritis
 Komplikasi neuropskiatri/tifoid toksik
Pencegahan
 Preventif dan kontrol penularan
→ memutuskan transmisi tifoid
 Vaksinasi
→ Vaksin oral :
-Ty21a (vivotif Berna) belum beredar diindonesia
-ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin
kapsul polisakarida
Daftar Pustaka
 Nasronudin.Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini & Mendatang.
Airlangga University Press.Surabaya. 2011 Hal 187 – 198
 Sloane ethel.Anatomi dan Fisologi untuk Pemula. EGC. Jakarta.
2005. hal 283-289
 W.F.Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC.Jakarta.2005
 Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi
6.EGC.Jakarta.2012
 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.Buku Ajar
Ilmu Penyakit dalam .Interna Publishing. Jakarta.2010 hal 2797-2805
 Unknown.typhoid abdominalis. 2012 [cited 2013februari 18];.
Available from http://www.findthatdoc.com/search-105702971-
hPDF/download-documents-jtptunimus-gdl-sitimuasar-5257-1-
bab1-pdf.htm
 Robbins. Buku Ajar Patologi Edisi 7 Volume 1.EGC.Jakarta.2007.hal
343
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai