Anda di halaman 1dari 30

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAKUL KARIMAH SELAMA

PANDEMI COVID-19 di TK AISYIYAH ARSO VIII

LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Dosen Pembimbing Lapangan : Ayu Pratamawati, M.Pd

Di Susun Oleh :

Iis Rukmaya
018121009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

FATTAHUL MULUK PAPUA

2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN INDIVDU

PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA ( KKN )


KAMPUNG DUKWIA ARSO VIII, KABUPATEN KEEROM

Jayapura, 11 Agustus 2021

Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan

Ayu Pratamawati, M,Pd


Nip

Kepala Kampung Dukwia Ketua LPPM

Hasyim Bukhori Dr. Suparto Iribaram.


S,Sos.M.A
NIP 1975102205041002

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat
dan hidayah-nya sehingga pelaksanaan program kuliah kerja nyata (KKN) di kampung
Dukwia Arso Vlll dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Laporan kuliah kerja nyata
(KKN) ini disusun sebagai bukti atas pertanggung jawaban atas kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) IAIN
Fattahul Muluk Papua.

Pelaksanaan kegiatan hingga penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya saran, bimbingan, pengerahan, bantuan
serta Kerjasama dari berbagai pihak. Oleh katena itu, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Dr. H. Idrus Al Hamid, S.Ag.,M.Si, selaku Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2. Dr. Suparto Iribaram, S.Sos.,M.A, selaku ketua LP2M IAIN Fattahul Muluk
Papua beserta seluruh panitia Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah
memberikan segala daya dan upaya demi kelancaran pelaksanaan KKN.
3. Ayu Pratamawati M.pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah dengan
sabar membimbing dan membantu tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kampung
Dukwia selama melaksanakan kegiatan.
4. Kiki Wulan Candra Wati, S.pd selaku kordinator lapangan yang telah
memberikan bimbingan kepada mahasiswa/mahasiswi IAIN Fattahul Muluk
Papua di Kampung Dukwia serta memberikan dukungan baik berupa Moril dan
materil sehingga terelisasinya program kerja dari kelompok kami.
5. Seluruh masyarakat Kampung Dukwia yang telah memberikan kesempatan
kepada mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk dapat melakukan
pengandian kepada masyarakat.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Fattahul Muluk
Papua tahun 2021 yang berlokasi di Kampung Dukwia Arso VIII Distrik Arso

iii
Barat atas kekompakkan dan kerjasama yang baik sesame peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN) selama 40 hari.

Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


dan penuyusunan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
serta jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharap masukkan, kritik
maupun saran yang membangun dari semua pihak.Besar harapan kami kiranya
laporan ini dapat menjadi acuan dan gambaran untuk kelompok Kuliah Kerja
Nyata (KKN) selanjutnya untuk merancang dan melaksanakan program kerja
yang tepat sasaran sesuai dengan yang dibutuhkan di masyarakat.Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jayapura, 22 juli 2021

Penulis

Iis rukmaya
Nim 018121009

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...........................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................6

A. Latar Belakang...........................................................................................................6
B. Rumusan Masalah......................................................................................................8
C. Kerangka Fikir...........................................................................................................9
D. Metodelogi Penulisan.................................................................................................10
1. Jenis penulisan.....................................................................................................10
2. Setting lokasi........................................................................................................10
3. Teknik pengumpulan data....................................................................................10
4. Teknik analisis data..............................................................................................11

BAB II GAMBARAN UMUM............................................................................................12

A. Deskripsi Umum Distrik Dan Kampun......................................................................12


B. Keagaan Georafis.......................................................................................................14
C. Mata Pencarian Hidup Masyarakat............................................................................16
D. Sistem Sosial Masyarakat..........................................................................................17
E. Sistem Sosial Masyarakat..........................................................................................18
F. Keadaan Kehidupan Keagamaan...............................................................................19

BAB III PERAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAKUL KARIMAH


SELAMA PANDEMI COVID-19 DI TK AISYIYAH ARSO VIII.................................20

A. Peran guru dalam menanamkan akhlakul karimah selama pandemic


1. Peran guru dalam menanam akhlakul karimah selama pandemic
covid-19...............................................................................................................20

v
B. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menanamkan akhlakul
karimah selama pandemi covid-19.........................................................................22
1. Faktor pendukung................................................................................................22
a. Orang tua merupakan faktor pendukung........................................................22
2. Faktor penghambat...............................................................................................23
a. Alat komunikasi.............................................................................................23
b. Motivasi internal anak....................................................................................24

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................26

A. KESIMPULAN........................................................................................................26
B. SARAN......................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................27

LAMPIRAN .........................................................................................................................28

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi kita kehidupan manusia,
yang tidak dapat diganti dengan kebutuhan yang lain, pendidikan juga sebuah
upaya bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi diri untuk membentuk
generasi yang berkualitas.Salah satu aspek dalam membentuk peradaban sebuah
bangsa adalah pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah kewajiban bagi bangsa Indonesia untuk
perkembangan pembengunan karena hakikat pembangunan yang terpenting
adalah pendidikan.Pendidikan haruslah digunakan untuk mendidik segenap
rakyat, bukan hanya untuk beberapa golongan tertentu saja. Oleh karena itu
tugas Negara lah yang harus mengatur hal tersebut proses pencerdasan Bangsa.1
Hal terpenting bagi sebuah bangsa untuk menuju kearah yang lebih baik
dan dapat mensejahterakan masyarakat adalah pendidikan karena pada dasarnya
yang menentukan maju dan tidaknya sebuah bangsa adalah pendidikan.
Kebijakan pembatasan social akibat wabah covid 19 pendidikan online
dinilai kurang efektik karena terdapat banyak kendala dalam proses
pelaksanaanya. Salah satunya adalah keterbatasan jaringan internet, kurang
pahamnya akan pemahaman pembelajaran yang terjadi saat ini, Hal ini juga
berdampak pada proses pemantauan akhlakul karimah siswa, Dikarenakan
kurangnya bertatap muka antara guru dengan siswa sehingga guru kesulitan
dalam memantau akhlakul karimah pada siswa nya. Seharusnya system
pendidikan yang menekan pada pendidikan akhlak harus lebih mendapatkan
perhatian khusus.2
Saat ini Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat
dalam bidang pendidikan.Budi pekerti memepunyai keterkaitan dengan etika,

1
Hakim lukman,”ilmu pendidikan dan ilmu social “jurnal,universitas Muhammadiyah Sumatra utara
2016 hal.16
2
M Ali, M Asrori “perkembangan peserta didik”jurnal universitas pendidikan islam 2014 hal. 407
7

akhlak dan moral. Moral merupakan ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan , sikap, kewajiban, dan sebaigainya. Moral
juga diartikan akhlak budi pekerti dan susila, istilah moral diartikan ajaran
tentang perbuatan dan kelakuan
Pada dasarnya tugas seorang guru adalah mengarahkan dan membentuk
akhlak siswa bukan hanya sekedar mentransfer sebuah ilmu.Bagi seorang guru
tidak mudah untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan akhlak pada siswa,
walaupun pembelajaran yang diajarkan telah mengandung nilai-nilai positif
inilah pentingnya kompotensi yang harus dimiliki seorang guru.3
Menjadi seorang guru yang professional tidak akan lepas dari empat
elemen dasar kompotensi yaitu kompotensi dalam bidang pedagogik,
kompotensisocial, kompetensi kepribadian dan tentu saja kompotensi
professional. Dari kemepat kompotensi tersebut seorang guru harus
mencerminkan keteladanan dan akhlakul karimah di hadapan para
siswanya.Seorang guru bukan hanya untuk memiliki akhlak yang baik, tetapi
juga dituntut untuk dapat menjadikan teladan bagi para siswanya.Seorang guru
harus menjadi teladan yang baik supaya dapat menanamkan akhlak yang baik
untuk siswanya.Tanggung jawab seorang guru dalam memberikan teladan dan
menanamkan akhlakul karimah serta melatih siswa untuk membiaskan berbuat
baik kepada siapapun.
Kebijakan ini tentunya membawa banyak perubahan dalam aktivitas para
siswa berbeda dengan sebelumnya, kini system pembelajaran dilakukan dari
rumah untuk mencegah mata rantai penyebaran virus corona berkaitan dengan
kebiajakan pemerintah dalam menoaktifkan proses pembelajaran disekolah di
ganti dengan proses pembelajaran daring (dalam jaringan). Proses pembelajaran
daring dirasakan belum efektif untuk kegiatan belajar mengajar karena kurang
fokusnya anak-anak pada mata pembelajaran yang berbeda – beda apalagi dalam
proses pembentukkan akhlakul karimah siswa. 4
3
Abdul Majid, Dian Andayani”Pendidikan Karakter Perspektif Islam” Bandung : PT remaja rosdakarya
2012 hal.13
4
Saleh Nur Hidayat, “peran guru pai dalam membentuk akhlakul karimah siswa di masa pandemi covid-
19 di SMP muhamadiyah plus salatiga tahun 2020” skripsi, institute agama islam negri salatiga, 2020,
hal.1
8

Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis berpendapat bahwa


seorang guru bukan hanya sekedar mengajar mata pelajaran saja tetapi juga
memberikan teladan yang baik bagi dan menanamkan akhlakul karimah kepada
siswanya. Oleh karena itu peran guru dalam proses pembentukan akhlakul
karimah di masa pandemic ini sangat diperlukan. Membuat penulis untuk dapat
melihat lebih dalam, guru berperan dalam proses pembentukkan akhlakul
karimah siswa di masa pandemi ini, dengan suatu laporan yang berjudul paran
guru dalam menanamkan akhlakul karima selama masa pandemicovid-19 di TK
Aisyiyah Arso VIII

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam menanamkan akhlakul karimah selama
pandemic covid 19 di TK Aisyiyah Arso VIII?
2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat guru dalam menanamkan
akhlakul karimah selama pandemic covid 19?

C. Alur Pikir

Peran guru dalam menanamkan akhlakul karimah selama


pandemi covid-19 di TK Aisyiyah Arso VIII
9

Peran guru dalam menanamkan akhlakul Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
karimah selama pandemiccovid 19 menerapkan akhlakul karimah selama pandemi
covid-19

1. Guru sebagai pemimbimbing


2. Guru sebagai contoh
3. Guru sebagai penasehat
Faktor pendukung Faktor penghambat

1. Orang tua 1. Alat


merupakan komunikasi
faktor 2. Motivasi internal
pendukung Anak
dalam
menanamkan
akhlakul
karimah

( Sumber data : pengolahan data primer )

Gambar Bagan Alur Pikiran

D. Metodologi Penulisan Laporan

1. Jenis Penulisan
10

Jenis Penulisan ini jika dilihat dari jenis datanya menggunakan penelitian
kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis.5Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan, serta
berdasarkan data-data dan wawancara yang terkumpul dari lapangan secara
langsung ketempat objeknya yaitu di Aros VIII kampung Dukwiah

2. Setting Lokasi

Penelitian ini dilakukan selama 40 hari bertempat di Aroa VIII kampung


dukwiah Distrik kerom

3. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan teknik pengumpulan


data sebagai berikut:

a. Teknik observasi
langsung Teknik observasi langsung merupakan cara pengumpulan
data yang dilakukan peneliti dengan mengamati secara langsung subjek
penelitian. Guna dalam mengetahui peran guru dalam menanamkan
akhlakul karimah di Masa Pandemi Covid-19 di Arso VIII kampung
dukwiah kabupaten kerom, peneliti melakukan observasi langsung di
kampung dukwiah.
b. Teknik komunikasi langsung
Teknik komunikasi langsung merupakan cara pengumpulan data
dengan melakukan wawancara terhadap gurun. Untuk mengetahui peran
guru dalam menenmkan akhlakul karimah di Masa Pandemi Covid-19
Kampung dukwiah kabupaten kerom peneliti melakukan komunikasi
langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja
dibuat untuk keperluan tersebut.
c. Teknik documenter
5
https://id.m.wikipedia.org (diakses pada hari sabtu, tanggal 14 Agustus 2021 pukul 07.20 wit)
11

Teknik yang di gunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan


cara mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan saat penelitian
berlangsung. Dokumen yang akan peneliti ambil dalam penelitian yang
berupa foto.

4. Teknik analisi data


Menurut patton sebagaimana dikutip oleh Masruhan mengamati analisis
data sebagai proses mengatur urutan data mengorganisasikan ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Setelah memperoleh semua data, selanjutnya peneliti mengumpulkan
temuan tersebut sekaligus dilakukan analisis terhadap data yang telah di
peroleh sesuia dengan penelitan.Peneliti ini bersifat kualitatif yaitu data yang
berupa informasi kenyataan yang terjadi di lapangan dan data yang di
pahami sebagai data yang tidak di ukur atau dinilai dengan angka secara
langsung. Dengan menggunakan analisis deksripsi, kegiatan pengumpulan
data dengan mellukiskan sebagaimana adanya, tidak diiringi dengan ulasan
atau pandangan Atau analisis dari penulis

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Umum Distrik dan Kampung


12

Kabupaten Keerom dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 26 tahun


2002 tentang pembentukkan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten
Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Penggunungan Bintang, Kabupaten
Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana,
Kabupaten Bouven Digul, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten
Teluk Wondama, Kabupaten Teluk Bintuni, di Provinsi Papua luas wilayah
9.365 Km².
Setiap wilayah di belahan dunia manapun pasti memiliki nama dan selalu
ada makna di balik sebuah nama, begitu pula dengan salah satu Kawasan yang
saat ini sudah berkembang menjadi sebuah Distrik dan terdiri dari beberapa
Kampung. Kampung Dukwia Arso Vlll terbentuk pada tahun 1992 dan
merupakan salah satu wilayah pemekaran dari Distrik Arso Barat adalah daerah
cetusan program pemerintah yaitu tranmigrasi kebijakkan departemen
transmigrasi mengenai transmigrasi masa depan program ini adalah untuk
memusatkan pengembangan dari unit-unit segala bidang terutama
pengembangan pertanian dan menaikkan taraf hidup masyarakat agar
kedepannya dapat mandiri sehingga dapat menentukan kearah mana mereka
dalam menentukan masa depan. Kampung Dukwia merupakan pilihan dari
pemerintah guna pemeratan pembangunan pada saat itu sehingga menjadi unit
transmigrasi di kepala unit pemukiman transmigrasi di bawah naungan
departemen transmigrasi Distrik Arso Barat terdiri dari delapan kampung yaitu :
Arso 1, Arso 2, Arso Swakarsa, Arso 6, Arso 7, Arso 8, Arso 10, dan Arso
11.Kampung Dukwia memiliki 12 kepala RT dan 3 kepala RW, Kampung
Dukwia tepatnya di Arso VIII Distrik Arso Barat merupakan salah satu
Kampung berpenduduk mayoritas pendatang dan berasal dari suku jawa.
Kabupaten Keerom dengan luas wilayah 9.365 Km² memiliki batas –
batas wilayah administrative sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Jayapura.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Penggunungan Bintang.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jayapura
4. Sebelah timur berbatasan dengan Negara Papua New Gunea (PNG).
Dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai 2000 meter diatas permukaan
laut (mdpl), wilayah Kabupaten Keerom merupakan lereng dengan
kemiringan lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah yakni seluas 5.722,96
Km² (61,11% dari total wilayah) berada pada ketinggian 400 – 1.500 Mdpl.
Distrik Arso, Skanto dan Arso Timur merupakan wilayah terendah dengan
ketinggian diantara 0 sampai 1000 Mdpl.
Pada awal pembentukkannya Kabupaten Keerom terdiri dari 5 (lima) Distrik
(Distrik Arso, Skanto, Waris, Senggi dan Web) dengan 48 Kampung. Pada
tahun 2007 berkembang menjadi 7 (tujuh) Distrik dan 61 Kampung dengan
tambahan Distrik Arso Timur dan Towe, serta pada tahun 2014 di
rencanakan untuk untuk pemekaran Distrik menjadi 11 (sebelas) Distrik dan
91 Kampung dengan penambahan Distrik Arso Barat, Mannem, Yaffi dan
Kaisenar yang reaslisasinya baru dilaksanakan ditahun 2015 akhir.

B. Keadaan Geografis
Kabupaten Keerom adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua,
Indonesia sebelum berdiri sendiri sebagai Kabupaten Otonom, Keerom pernah
menjadi bagian dari Kabupaten Jayapura. Populasi penduduk ini pada tahun
2018 berjumlah 55.799 jiwa, dimana laki-laki 29.996 jiwa dan perempuan
25.803 jiwa, dan tahun 2020 berjumlah 64.136 jiwa. Ada 5 distrik di Kabupaten
ini yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini, Yakni
Distrik Web, Towe, Yaffi, Waris dan Arso Timur.
Kabupaten Keerom secara geografis berbatasan langsung dan berada
memanjang di daerah perbatasan Republik Indonesia dengan negara Papua New
Guinea (PNG) memiliki luas 9.365 Km2, secara astronimis Kabupaten Keerom
terletak antara 1400 15’0 – 1410 0’0 Lintang Selatan dan 20 37’0 – 40 0’ 0
Bujur Timur. Kabupaten Keerom dengan luas wilayah 9.365 Km2 memiliki
batas-batas administratif.
14

Kampung Dukwia merupakan salah satu Distrik Arso Barat yang ada di
Kabupaten Keerom yang terdiri dari 3 RW dan 12 RT dengan keadaan geografis
sebagai berikut :
1. Batas Wilayah
- Sebelah utara berbatasan dengan Kampung Baburia
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Ifia-fia
- Sebelah selatan berbatasan dengan kampung Swakarsa
- Sebelah barat berbatasan dengan kampung Trans Swadaya Mandiri
2. Luas wilayah
-Tanah kampung : 27,02
3. Keadaan Topografi Kampung
Secara umum keadaan topografi Kampung Dukwia adalah merupakan
daerah tropis.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasaran yang ada di Kampung Dukwia adala sebagai berikut :
a). Sarana Ibadah
Kampung Dukwia merupakan daerah yanag masyarakatnya
terdiri darai beberapa penganut agama diantaranya islam sebagai
mayoritas, krites protestan, khatolik sedang untuk yang beragama hindu
atau budha tidak ada. Adapun bangunan tempat ibadah yang ada di
kampung Dukwia adalah sebagai berikut :
1). Masjid sebanyak 1 unit yaitu Masjid Darussalam dan 8 Musholah
yang ada di jalan Jawa, jalan Maluku 2, jalan Sulawesi 2, jalan
Kalimantan 1 dan jalan Bali, dan jalan Sumatra 1 dan 2.
2). Gereja yang ada di Kampung Dukwia terdapat beberapa
diantaranya
- unit Gereja Khatolik
- unit Gereja Protestan
3). Pura dan Wihara
15

Di kampung Dukwia belum ada tempat ibadah Pura dan Wihara


karena di kampung Dukwia ini pemeluk agama Hindhu dan Budha
saat ini belum ada.

b) Sarana Pendidikan
Di Kampung Dukwia terdapat beberapa sarana Pendidikan di
antaranya :
1). TK
Taman kanak-kanak yang ada di kampung Dukwia ada 2 unit, satu
unit TK muslim dan satu unit TK Kristen.
2). SD
Sekolah dasar yang ada di kampung Dukwia ada satu unit, dan
sekolahnya berstatus negeri.
3). MI (Madrasah Ibtidaiyah)
Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kampung Dukwia ada satu unit,
sekolah berstatus swasta.

C. Mata Pencarian Hidup Masyarakat


Mata pencariaan Kampung Dukwia Distrik Arso Barat Sebagian besar
petani, pedagang dan ada juga yang usaha .Masyarakat petani yang bergelut
dalam bidang perkebunan mereka lebih suka menanam sayur-mayur dan
rempah-rempah.di bidang perdagangan cenderung membeli barang dagangan
dari petani dan dijual Kembali di pasar kota. Harga jual barang sangat tinggi bila
dibandingkan dengan di kota, hal ini disebabkan oleh jarak Kampung yang jauh
dengan kota sebagai pusat perbelanjaan. Dan ada beberapa masyarakat yang
membuka usaha seperti: kios, warung dan jualan kecil-kecillan di depan rumah
dan itu sangat menambah penghasilan bagi masyarakat.
16

Data banyaknya penduduk di rinci menurut mata pencarian :


TABEL 1
Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

NO Mata Pencaharian Jumlah


1 Anggota TNI / Polri 10
2 Kontraktor 1
3 Tukang Kayu 2
4 Sopir 30
5 Pedagang 13
6 PNS 50
7 Petani 475
8 Ojek -
9 Nelayan -
10 Tukang batu -
11 Pemilik sapi 365
12 Pemilik kambing 5
13 Petani pinang 17
Total 967 orang

Dari data di atas jelas bahwa mata pencaharian masyarakat Kampung


Dukwia mayoritas adalah petani, tahun ini dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka bertambah pula petani di kampung ini.

D. Sistem Budaya Masyarakat


Kebudayaan yang ada pada sebuah ruang lingkup kehidupan bermasyarakat tak
terlepas dari kebiasaan-kebiasaan yang sudah dilaksanakan secara turun-
temurun.sebagaimana pada kehidupan budaya masayarakat Kampung Dukwia
dimana penduduknya mayoritas suku Jawa sehingga keberadaan pada saat di
Papua akan tetapi adat istiadat serta kebudayaan yang menjadi pegangan hidup
masyarakat tetap di pertahankan dan berkembang di Kampung Dukwia .
Sebagai lokasi transmigrasi maka Kampung Dukwia Distrik Arso Barat
mempunyai beberapa suku dan budaya sesuai denga asal-usul adat istiadat yang
di bawah dari daerah asalnya. Kondisi sosial budaya yang ada di Kampung
Dukwia begitu harmonis yang terdiri dari berbeda-beda suku dan budaya yaitu
diantaranya : suku Papua, suku Jawa, suku Sunda, suku NTT, suku Bugis, suku
17

Makassar, dan suku NTB. Masing-masing suku mempunyai budaya dan adat
istiadat yang berbeda-beda.Dan masyarakat Kampung Dukwia saling
menghargai perbedaan.

E. Sistem Sosial Masyarakat


Setiap masyarakat mempunyai sistem sosial yang berbeda-beda sebagaimana
halnya dengan masyarakat Kampung Dukwia, yang mempunyai solidaritas yang
sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari.Masyarakat dengan nilai adat dan
budaya kesukuan yang masih kokoh di tengah perubahan sosial yang terjadi
seiring dengan berkembangnya zaman. Sehingga seluruh masyarakat bekerja
sama dan bergotong - royong dalam menjaga kebersihan Kampung terutama
kebersihan jalan, tempat-tempat ibadah, maupun keamanan bersama kepala
kampung, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.
Kehidupan masyarakat Kampung Dukwia yang telah diamati adalah sangat
menggambarkan rasa kebersamaan dan sosial yang tinggi.Masyarakat Kampung
Dukwia sangat mudah dan cepat berbaur antara masyarakat satu dengan
masyarakat lainnya.Kampung Dukwia juga tidak menutup diri dengan
kedatangan tamu atau pendatang dari luar, masyarakat menerima tamu dari luar
dengan sangat baik, dan rasa kebersamaan atau sosial yang tinggi.muncul dan
nampak ketika ada salah satu warga yang kesusahan yang sedang membutuhkan
bantuan maka warga berbondong-bondonglah membantu dengan kemampuan
yang di memiliki.
Masyarakat Kampung Dukwia tidak memandang pangkat atau kekayaan, warga
selalu kompak dan selalu saling membantu satu sama yang lainnya tanpa
meminta imbalan atau timbal balik.

F. Keaadan Kehidupan Keagamaan


Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat.Manusia
sebagian besar umat beragama, di dunia ingin hidup rukun, damai dan sejahtera
dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam
menjalankan ibadahnya. Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama
18

umat beragama yang di landasi dengan toleransi, saling pengertian, saling


hormat menghormati, saling menghargai, dalam kesetaraan pengalaman ajaran
agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat Kampung Dukwia Distrik Arso Barat berdasarkan data
penduduk yang diperoleh dari kelurahan setempat, berjumlah 1213 yang mana
hampir 80% memeluk agama Islam, sedangkan sisanya menganut agama Kristen
Khatolik dan Kristen Protestan. Dari jumlah penduduk yang memeluk agama
Islam dapat dipastikan bahwa masyarakat muslim di Kampung Dukwia memilki
kelebihan dari sisi kualitas dari jumlah yang banyak tersebut tentu dapat di
asumsikan bahwa dalam melakukan koordinasi terkait dengan pelaksanaan
aktifitas keagamaan dapat dilakukan dengan mudah, contohnya seperti
pelaksanaan Nuzulul Qur’an dan lainnya yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya.
Sedangkan dalam menghadapi tantangan dari luar islam, contohnya persoalan-
persoalan yang dapat mempengaruhi Akidah dan kesatuan umat muslim di
Kampung Dukwia itu cukup sulit, mengingat umat muslim di Kampung Dukwia
adalah kaum mayoritas islam6

BAB III

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAKUL KARIMAH SELAMA


PANDEMI COVID-19 DI TK AISYIYAH ARSO VIII

6
Sumber data didapat dari kelurahan Kampung Dukwia
19

A. Peran Guru Dalam Menanamkan Akhlakul Karimah Selama Pandemi


Covid-19
1. Guru sebagai pembimbing
Peran pendidik sebagai pembibing sangat berkaitan erat dengan praktik
keseharian.Untuk dapat menjadi seorang pembimbing, seseorang pendidik
harus memperlakukan para siswa dengan menghormati dan menyanyangi
(mencintai).Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
pendidik, yaitu meremehkan atau merendahkan siswa.
Perlakukan pendidik sebenarnya sama dengan perlakuan orang tua
terhadap anak-anaknya yaitu penuh respek dan kasih sayang serta
memberikan perlindungan. Sehingga dengan demikian, semua siswa merasa
senang dan familiar untuk sama-sama menerima pelajaran dari pendidiknya
tanpa ada paksaan, tekanan dan sejenisnya. Pada intinya, setiap siswa dapat
belajar dengan baik lantaran ia merasa dibimbing , didorong, dan diarahkan
oleh pendidiknya.
2. Guru sebagai contoh
Peranan pendidik sebagai model pembelajaran sangat penting dalam
rangka membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar.Karena gerak gerik
guru sebenarnya selalu diperhatikan oleh setia murid.
Tindakan, perilaku dan bahkan gaya guru selalu diteropong dan sekaligus
dijadikan sebagai cermin (contoh) oleh murid-muridnya. Apakah yang baik
atau yang buruk. Kedisplinan, kejujuran, keadilan, kebersihan, kesopanan,
ketulusan, ketekunan, kehatian-hatian akan selalu direkam oleh murid-
muridnya dan dalam batas-batas tertentu akan diikuti oleh murid-muridnya.
Demikian pula sebaliknya, kejelekan-kejelekan gurunya akan pula direkam
oleh muridnya dan biasanya akan lebih mudah dan cepat diikuti oleh murid-
muridnya.
Semuanya akan menjadi contoh bagi murid, karenanya harus bisa menjadi
contoh yang baik bagi murid-murid-mirdnya. Guru juga menjadi figure
secara tidak langsung dalam pembentukkan akhlak siswa dengan
20

memberikan bimbingan tentang cara berpenampilan, bergaul dan berprilaku


yang sopan.
3. Guru sebagai penasehat
Seorang pendidik memiliki jalinan ikatan batin atau emosional dengan
para siswa yang diajarkan.Dalam hubungan ini pendidik berperan aktif
sebagai penasehat.Peran pendidik bukan hanya sekedar menyampaikan
materi lalu menyerahkan semua kepada siswa dalammemahamimateri
pelajaran yang disampikannya tersebut.Namun, lebih dari itu, guru juga
harus mampu memberi nasehat bagi siswa yang membutuhkannya baik
diminta ataupun tidak.
Oleh karena itu hubungan batin dan emosional antara siswa dan pendidik
dapat terjalin efektif bila sarana utamanya adalah menyampaikan nilai-nilai
normal maka peranan pendidik dalam menyampaikan nasehat menjadi
sesuatu yang pokok, sehingga siswa akan merasa diayomi, dilindungi,
dibina, didampi oleh penasehat.

Menurut wawancara bersma ibu guru sri sebagai berikut :

penanaman akhlak yang baik dimulai dari pembimbingan, dimana jika


siswa melakukan kesalahan maka kita sebagai guru harus memberi tahu
kalau itu salah agar mereka mengerti dan tidak mengulang lagi.Sebagai
guru kita memberi tahu nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan
sehari-hari seperti menghormati kedua orang tua, bersikap baik terhadap
orang lain dan menghargai yang lebih tua. Bukan hanya itu ada juga
pembiasaan dimana pembiasaan ini sebelum belajar harus berdoa terlebih
dahulu meskipun pembelajaran Daring (dari rumah) guru-guru
mengirimka video di whatsap untuk sebelum memulai pembelajaran
harus berdoa terlebih dahulu, dan yang terahir pengawasan pada masa
pandemi ini kami para guru hanya bisa mengawasi anak-anak belajar
melalui whatsap dimana orang tua mereka mengirimkan gambar anak-
anak sedang belaja.

Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan penenanaman akhlak yang


baik dapat dilakukan dengan caradimana guru selalu mengayomi siswa-
siswanya agar selalu berbuat baik, menghormati kedua orang tua, bersikap
baik terhadap orang lain, dan menghargai yang lebih tua hal ini dijelaskan
21

melalui video yang dikirim pada Grup kelas. Penanaman akhlak untuk
mengawali pembelajaran guru terlebih dahulu mengajarkan siswa untuk
berdoa sebelum belajara.

B. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menerapkan akhlakul


karimah selama pandemi covid-19
1. Faktor pendukung
a. Orang tua merupakan faktor pendukung dalam menanamkan akhlakul
karimah

Orang tua merupakan pendidikan pertama dan pertama bagi anak-


anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mula-mula menerima
pendidikan.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat
dalam kelurga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu
bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari
pengetahuan mendidik, melaikan karena secara kodrati suasana dan
strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi
pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud bwekat adanya pergaulan
dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang
tua dan anak7

Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu nur sebagai berikut:

Menurut saya memang peran orang tua itu sangatlah penting


apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini aktivitas belajar
dari rumah ditambah lagi usia anak saya belum biasa belajar
sendiri dikarenakan umurnya yang masih sangat kecil dan hanya
tau bermain saja. Kalau tidak dikotrol maka belajar dari rumah
akan terbengkalai jadi saya sebagai orang tualah yang
mempunyai peran utama bagi anak-anak dirumah.8

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan


bahwa orang tua mempunyai peran penting dalam menanamkan

7
Zakiah Daradjat,”Ilmu Pendidikan Islam” Bumi Aksara, Jakarta,Cet x,2012, hl.35
Wawancara dengan ibu nur pada kamis 29 juli 2021 pukul 09:00
8
22

pendidikan apalagi di masa pandemic orang tua menjadi guru bagi anak-
anaknya.
2. Faktor penghambat
a. Alat komunikasi
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk
lambing bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan beebrapa ide,
informasi, kepercayaan, harapan, imbuan dan sebagainya, yang
dilakukan seseorang ke pada orang lain baik langsung secara tatap muka
maupun tidak langsung. Proses komunikasi secara tidak langsung adalah
proses penyampaian pesan menggunakan alat bantu seperti telepon,
surat, computer dan lain-lain. Dengan media tersebut dikatakan efesien
dalam kemampuan menyampaikan pesan yang relative banyak. Akan
tetapi para ahli komunikasi mengakui bahwa keefektifan dan efesiensi
komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan bersifat
informative, dan komunikasi yang efektif dan efesien adalah secara
persuasi atau tatap muka.9

Berikut hasil wawancara bersama ibu ijah sebagai berikut :

Alat komunikasi atau hand phone sangat penting untuk belajar


apalagi di masa pandemi karena merupakan alat belajar utama
untuk komunikasi saya selaku orang tua dan guru. Kendalanya
saya kurang paham dalam memahami tugas anak-anak yang
dijelaskan melalui whatsap grupdan pada akhirnya saya kembali
ke sekolah untuk menanyakan kepada guru caramengerjakan
tugas dari guru adakalanya saya juga tidak mengerjakan karena
saya sibuk di ladang. Kemudian guru menjelaskan misalnya salah
satu tugas seni budaya penanaman akhlak yaitu mewarnai gambar
perempuan dan laki-laki yang berpakaian muslin dan muslimah.
Jadi aktivitas belajar terhambat karena anak-anak lebih memilih
main dibandingkan belajar saya sudah berusaha untuk mengajak
untuk mengerjakan tugas tetapi karena saya juga sibuk kerja jadi
terkadang saya membantu anak saya mengerjakan tugas pada saat
pulang kerja

9
Onong Uhcjana Effendy,”Ilmu Komunikasi” (Cet. 1: Bandung: Remaja Rosakarya 2009) h. 8
23

Berdasarkan hasil wawancara diatas alat komunikasi secara tidak


langsung yaitu menggunakan Hand Phone pada pembelajaran daring
merupakan salah satu penghambat aktivitas belajar pada anak untuk
menanamkan akhakul karimah contohnya pada pembelajaran seni untuk
mewarnai sehingga dapat dikatakan alat komunikasi atau Hand Phone
menjadi penghambat dalam menanamkan akhlakul karimah kepada anak-
anak.

b. Motivasi internal anak


Motivasi adalah suatu proses dimana suatu kebutuhan-kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah ke tercapainya suatu tujuan, atau dapat diartikan sebagai
kekuatan (energy) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistent
(terjadi terus menerus) dan atusias (ketertarikan akan sesuatu) dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri (motivasi intrinsic) maupun dari luar induvidu
(motivasi ekstrinsik). Tujuan dari motivasi, jika berhasil dicapai akan
memuaskan atau meemenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Seberapa
kuat motivasi yang dimiliki individu akan dapat menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkanya, baik dalam konteks belajar,
bekerja, maupun dalam kehidupan lainya.10

Hasil wawancara bersama ibu sri sebagai berikut :

Dimasa pandemi ini belajar secara darinng / pembelajaran seacra


online sangat memperhambat pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan keluhan dari orang tua dimana pernyataan orang tua
murid bahwa anak-anak saat diperintahkan untuk belajar mereka
malah memilih untuk bermain karena mereka tidak takut dengan
10
Yessi Anggraini,”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Dalam Mengikuti
Pelajaran Pengawetan Di SMK Negri 1 Pandak, D.I. Yogyakarta” Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta ,
h.10
24

orang tua mereka dan orang tua tidak mau melihat anaknya
nangis jadi anak-anak diijinkan untuk bermain bersama teman-
temanya, sehingga motivasi belajar pada anak itu sendiri tidak
ada.11

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa


penanaman akhlakul karimah selama proses belajar daring mengalami
keterhambatan pada motivasi belajar anak, hal ini disebabkan tidak
adanya keteggasan dari orang tua terhadap anaknya untuk belajar selama
dirumah. Dan anak lebih takut guru dari pada orang tua.

Wawancara dengan ibu guru sri TK Aisyiyah Arso VIII Pada kamis 29 juli 2021 pukul
11

08:45
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian ini, penulis mendapati Peran Guru Dalam
Menanamkan Akhlakul Karimah di TK Aisyiyah Arso VIII di pengaruhi
oleh dua faktor yaitu
a. Peran guru dalam menenmkan akhlakuk karimah selama masa pandemi
covid-19
2. Faktor pendukung dan faktor penghambt dalam menanamkan akhlakul
karimah selama masa pandemi covid-19
a. Faktor pendukung
1. Orang tua merupakan faktor pendukung
b. Faktor penghabat
1. Alat komunikasi
2. Motivasi internal anak.
B. Saran
1. Untuk Orang tua
Karena orang tua merupakan pendidikan utama bagi anak-anaknya tidak
hanya di masa pandemi maka baiknya adalah orang tua harus selalu
mengontrol anak dan memberikan motivasi belajar pada anak tidak hanya soal
ketegasan tapi soal pendekatan yang artinya orang tua menjadi teman
sekaligus panutan bagi anak.
2. Untuk guru
Belajar dimasa pandemi tidak hanya belajar daring tetapi juga ada proses
belajar secara luring (luar jaringan) yang artinya guru dapat mengajar secara
langsung dengan anak namun tetap mengikuti protocol kesehatan. Hal ini bisa
dikususkan pada anak yang orang tuanya mengalami kesulitan mengajarkan
anaknya selama di rumah
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Dian Andayani”Pendidikan Karakter Perspektif Islam”


Bandung : PT remaja rosdakarya 2012 hal.13
Hakim lukman,”ilmu pendidikan dan ilmu social “jurnal,universitas
Muhammadiyah Sumatra utara 2016 hal.16
Hidayat Saleh Nur, “peran guru pai dalam membentuk akhlakul
karimah siswa di masa pandemi covid-19 di SMP muhamadiyah plus salatiga
tahun 2020” skripsi, institute agama islam negri salatiga, 2020, hal.1
https://id.m.wikipedia.org (diakses pada hari sabtu, tanggal 14 Agustus
2021 pukul 07.20 wit)
M Ali, M Asrori “perkembangan peserta didik”jurnal universitas
pendidikan islam 2014 hal. 407
Onong Uhcjana Effendy,”Ilmu Komunikasi” (Cet. 1: Bandung: Remaja
Rosakarya 2009) h. 8
Sumber data didapat dari kelurahan Kampung Dukwia
Wawancara dengan ibu guru sri TK Aisyiyah Arso VIII Pada kamis 29
juli 2021 pukul 08:45
Wawancara dengan ibu guru sri TK Aisyiyah Arso VIII Pada kamis 29
juli 2021 pukul 08:45
Wawancara dengan ibu nur pada kamis 29 juli 2021 pukul 09:00
Wawancara dengan ibu nur pada kamis 29 juli 2021 pukul 09:00
Yessi Anggraini,”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Siswa Dalam Mengikuti Pelajaran Pengawetan Di SMK Negri 1 Pandak, D.I.
Yogyakarta” Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta , h.10
Zakiah Daradjat,”Ilmu Pendidikan Islam” Bumi Aksara, Jakarta,Cet
x,2012, hl.35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar :wawancara dengan salah satu guru TK Aisyiyah Arso VIII


28

Gambar :wawancara dengan salah satu orang tua murid

Gambar : foto bersama dengan guru-guru di TK Aisyiyah Arso VIII


29

Anda mungkin juga menyukai