A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar,
dengan banyaknya penduduk di indonesia tentunya mempunya bermacam-
macam latar belakang seperti perbedaan ras , suku dan agama, Ada enam
agama di Indonesia: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Dan Kong Hucu dengan adanya perbedaan agama tersebut tentunya
masyarakat indonesia sebagai warga negara yang baik tentunya harus
menerima kemajemukan yang ada di negara Indonesia . sikap toleransi
menjadi penting karena akan menciptakan kedamaian bernegara dan
bermasyarakat dalam kebhinekaan .
Keberagaman diartikan sebagai satu kesatuan keragaman yang dapat
menerima perbedaan sebagai salah satu anugerah dan kekuatan , bukan
ancaman atau perselisihan . semua agama , budaya, dan suku yang ada tetap
dalam bentuk seperti biasa dan dipersatukan oleh rasa kebangsaan dan
kebanggaan menjadi bagaian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tentunya perbedaan ini juga membutuhkan toleransi dari masyarakat untuk
menciptakan persatuan dan perdamaian di Indonesia.
Tentu saja, membangun perdamaian membutuhkan toleransi beragama
di kedua sisi umat Islam dan umat beragama lainnya. Dari sudut pandang
Islam, dalam hal ini Islam tidak melarang non-Muslim dan Muslim berada di
Muamara karena masalah politik dunia. Tidak ada batasan bahwa umat Islam
hanya dapat melakukan Muamara dengan umat Islam. Bahkan Islam
mengajarkan bahwa Muamara berhubungan dengan semua orang secara adil,
tanpa memandang agama, ras atau suku, bahkan kepada orang dan golongan
1
yang dibenci..Dalam Surah al-Maidah: 8, orang-orang beriman harus
mendukung kebenaran karena Allah dan menjadi saksi yang benar, dan
mempromosikan larangan agar kebencian terhadap orang tidak berlaku tidak
adil terhadap mereka.
Surah terakhir dengan jelas menjelaskan bagaimana umat Islam harus
bereaksi terhadap agama lain. Tidak ada buku agama lain yang secara
eksplisit menghormati agama lain (dalam konteks sosial) seperti yang
diberitakan dalam Alquran. Segala bentuk tekanan dan paksaan (fisik atau
psikologis, tertutup atau terbuka, langsung atau tidak langsung). Membangun
perdamaian membutuhkan toleransi beragama di kedua sisi umat Islam dan
umat beragama lainnya. Dari sudut pandang Islam, dalam hal ini Islam tidak
melarang non-Muslim dan Muslim berada di Muamara karena masalah politik
dunia. Tidak ada batasan bahwa umat Islam hanya dapat melakukan Muamara
dengan umat Islam. Bahkan Islam mengajarkan bahwa Muamara berhubungan
dengan semua orang secara adil, tanpa memandang agama, ras atau suku,
bahkan kepada orang dan golongan yang dibenci.
Menurut iIslam, itoleransi itidak ihanya iberlaku iuntuk isesama
manusia, itetapi ijuga iuntuk ialam isemesta, ihewan, idan ilingkungan.
iKarena toleransi iyang iluas, itoleransi iantarumat iberagama idalam iIslam
imenjadi perhatian i ipenting idan iserius. iKarena itoleransi iberagama
idikaitkan dengan ikeyakinan imanusia iyang isangat isensitif idan imudah
imenimbulkan konflik. iOleh ikarena iitu, iesai iini imengkaji ipandangan
iIslam itentang toleransi idalam ikebhinekaan.
B. PEMBAHASAN
a. Toleransi Dalam Pandangan Islam
Dalam ikamus ibesar ibahasa iIndonesia idisebutkan ibahwa iarti ikata
Toleransi iberarti isifat itoleran. iKata itoleran isendiri ididefinisikan isebagai
bersifat iatau ibersikap itenggang irasa i(menghargai, imembolehkan)
2
pendirian i(pendapat, iatau ikeyakinan) iyang iberbeda iatau ibertentangan
dengan idiri isendiri.1 i
Toleransi imerupakan ikata iserapan idari ibahasa iinggris i“tolerance”
berarti isabar idan ilapang idada, iadapun ikata ikerja itransitifnya iyaitu
tolerate yang iberarti isabar imenghadapi iatau imelihat idan itahan iterhadap
isesuatu, sementara ikata isifatnya iadalah itoleray iyang ibersikap itoleran,
isabar terhadap isesuatu. i
Hal ini berkaitan dengan toleransi sesama muslim dalam hal ini Allah
SWT berfirman: “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, niscaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurot :
10).
Dalam iayat iini, iAllah iSWT imenyatakan ibahwa iorang-orang
imukmin ibersaudara idan imemerintahkan iuntuk imelakukan iislah
i(mendamaikannya iuntuk iperbaikan ihubungan) ijika iseandainya iterjadi
ikesalahpahaman idiantara imereka iatau ikelompok iumat iislam
1
iSetiawan, iEbta., iFreeware iKBBI iOffline, ipusatbahasa.diknas.go.id
3
dari semua agama. Oleh karena itu, kata tasammuh atau pengampunan sudah
tidak asing lagi bagi Islam, tetapi telah tertanam sebagai keyakinan sentral
dalam Islam yang dipraktikkan dalam kehidupan sejak lahirnya Islam..2
4
Penistaan agama ini tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata ,
penistaan agama sangat sensitive dapat menimbulkan perpecahan antara umat
beragama . Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk mencegah
peredaran dan penggunaan dokumen elektronik yang mengandung informasi
elektronik dan/atau konten yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. agar terciptanya kebijakan saat bermain media sosial
dari bijaknya bermedia sosial diharapkan tidak ada lagi kesalah pahaman yang
tentunya berdampak kepada kesejahteraan umat beragama di indonesia .
Sejatinya idalam ikonsep ikebhinekaan, iIslam isebagai iagama
imayoritas itelah iberhasil imenyatukan iberbagai isuku iyang itersebar idi
ikepulaian iNusantara idan imenjadi isalah isatu idasar ipersatuan iyang
ipenting. iDan ijika imelihat ikebelakang idalam isejarah iIndonesia, iIslam
itidak ihanya iberfungsi isebagaiagama ipenyangga istatus iquo, itetapi ijuga
isebagai iagama iuntuk imemobilisasi imassa iuntuk imenggerakan
iperubahan iDan iperan iterakhir imasih iberlaku ikhusunya idalam iperistiwa
ireformasi idi iIndonesia.
3
iFaisal iIsmail, iRepublik iBhineka iTunggal iIka: iMengurai iIsu-Isu iKonflik,
iMultikulturalisme, iAgama idan iSosial iBudaya, i(Jakarta:Puslitbang iKehidupan iBeragama, i2012),
ih. i3.
5
isetujuan iterhadap iperbedaan isebenarnya ibertentangan idengan iwatak
idasar, ivisi idan imisi iagama iIslam
Islam imelihat imanusia idan ikemanusiaan isecara ifundamental
positif dan ioptimis. iMenurut ikepercayaan iIslam, imanusia iadalah
keturunan idari inenek imoyang iyang isama, iyaitu iketurunan iAdam idan
Hawa. iSekalipun iberasal idari irahim iyang isama, imanusia iakan i
iberbeda suku, iumat, ibangsa, ibangsa idengan iperadaban idan ibudayanya
imasing-masing. iSemua iperbedaan iini i imendorong iorang iuntuk isaling
imengenal dan isaling iberterima ikasih. iDalam ipandangan iIslam,
iperbedaan iorang tidak itergantung ipada iras, ikulit, iatau inegara, itetapi
ihanya ipada pengabdian imereka, iseperti iyang idijelaskan idalam i iayat
itiga ibelas iAl Hujurat. iInilah iyang iseharusnya imenjadi idasar iumat
iIslam iuntuk membangun iukhuwah iinsaniyah iatau iukhuwah ibasyariah4
C. PENUTUP
Bhinneka Tunggal Ika bukan berasal dari falsafah Islam, melainkan
lambang negara Indonesia, namun lebih dicermati ternyata mengandung nilai
yang terkandung dalam Islam, sehingga umat Islam anti Islam. dia mengerti
islam? Karena perbedaan adalah fitrah ajaran Islam, maka ia menyikapi
perbedaan dengan baik dan bijaksana serta bersikap toleran. Toleransi adalah
kewajiban umat Islam untuk menghindari terjadinya konflik karena
perbedaan pendapat. Di Indonesia, umat Islam memegang peranan yang
sangat vital dalam melestarikan keragaman yang ada saat ini.Terlihat dari
berbagai peran umat Islam sepanjang sejarah tanah air dalam pembentukan
dan pemeliharaan kebhinekaan Indonesia. Perbedaan-perbedaan yang ada
seharusmnya tidak ditanggapi secara perspektif negatif. Perbedaan adalah
sebuah rahmat dan berkah dari Allah yang tentunya harus disyukuri, sehingga
dengan bersyukur keadaan umat beragama indonesia bisa damai dan
4
Ed. Elza Peldi Taher, Merayakan Kebebasan Beragama,(Jakarta: Democracy Project, 2011),
h. 14
6
sejahtera , tentunya banyak menimbulkan dampak yang baik bagi umat dan
negara . hal ini juga menjadi perhatian para penegak hukum yang harus bisa
melakukan pencegahan hal hal yang merugikan umat beragama seperti
penistaan agama dan kasus lainnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abul Qosim Sulaiman bin Ahmad Thobroni, Mu’jam al-Ausath, Beirut : Darul
Haromain, 1415 H dalam Maktabah Syamilah.