Anda di halaman 1dari 7

D.

Keperawatan Maternitas

a. Sistem/Masalah Antenatal
1. Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksa kehamilan. Hasil pengkajian : riwayat persalinan tahun 2000 melahirkan bayi
laki-laki dengan usia kehamilan 38 minggu. Pasien melahirkan bayi perempuan usia
kehamilan 37 minggu pada tahun 2005. Pasien mengalami keguguran saat usia
kehamilan 12 minggu tahun 2010.
Bagaima penulisan status obstetric pada kasus kasus tersebut?
a. G3 P1 A2
b. G3 PA A1
c. G4 P2 A1
d. G4 P3 A0
e. G4 P1 A2
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Gravida 4 (saat ini hamil 20 minggu, persalinan tahun 2000 dan 2005, riwayat
keguguran tahun 2010).
Partus 2 (persalinan tahun 2000 dan 2005)
Abortus 1 (keguguran tahun2010)

2. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 datang ke poliklinik KIA untuk


memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian : HPHT 20 april 2017, siklus 28 hari, TD
120/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, TFU 3 jari diatas pusat, punggung kiri.
Kapan taksiran persalinan pada kasus tersebut?
a. 20 Januari 2018
b. 27 Januari 2018
c. 30 Januari 2018
d. 20 Februari 2018
e. 27 Februari 2018
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
HPHT : 20 – 04 – 2017
+ 7 – 3 +1
Taksiran Partus : 27 – 1 – 2018

3. Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 hamil 10 minggu, dirawat dengan keluhan
mual dan muntah. Hasil pengkajian : pasien tampak lelah, mata terlihat agak cekung dan
mukosa bibir kering, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, dan suhu 37,40C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut.
a. Penurunan perfusi jaringan
b. Defisit volume cairan
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Ansietas
Kunci Jawaban :B
Pembahasan :
Tanda dan gejala mata cekung serta bibir kering sudah menunjukkan kondisi dehidrasi.

4. Seorang perempuan usia 35 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu datang ke UGD dengan
keluhan keluar darah flek dari kemaluan. Hasil pengkajian : tidak ada keluhan nyeri, flek
darah berwarna merah segar. HasilUSG : plasenta previa lateralis.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kaji jumlah darah yang hilang
b. Kolaborasi pemberian heparin
c. Anjurkan untuk tirah baring

1
d. Pantau intake dan output cairan
e. Pantau pergerakan janin
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pemberian tirah baring akan mengurangi penekanan plasenta dan pergerakan yang
banyak dapat mempermudah pelepasan plasenta sehingga dapat terjadi perdarahan.

5. Seorang perempuan usia 28 tahun G1P0A0 hamil 16 minggu, datang ke unit emergensi
maternitas dengan keluhan keluar darah segar sejak 2 minggu yang lalu dan terasa
mulas. Hasil pengkajian: pasien tampak lemah, tampak perdarahan ½ pembalut, merah
segar. Observasi tanda vital TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
napas 18 x/menit, dan suhu 370C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kurangnya volume cairan dan elektrolit
b. Gangguan jaringan perfusi serebral
c. Risiko cidera ibu
d. Risiko cidera janin
e. Risiko cidera
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Risiko cidera janin terjadi sebagai akibat penurunan sirkulasi ke uteroplasenta.

6. Seorang perempuan usia 28 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu, datang ke poli KIA untuk
periksa kehamilan. Hasil pengkajian : TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
frekuensi napas 18 x/menit, dan suhu 370C. Tampak edema di wajah dan ekstremitas.
TFU 30 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145 x/menit. Perawat menjelaskan
pada pasien cara menghitung gerakan janin.
Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi tersebut?
a. Pasien mengatakan bayinya banyak bergerak
b. Pasien menyampaikan jumlah gerakan janin
c. Pasien mengatakan oedema berkurang
d. Pasien mengatakan kondisinya baik
e. Pasien mengatakan bayinya sehat
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Untuk menilai kesejahteraan janin yang dapat dilakukan ibu hamil adalah dengan cara
menghitung gerakan janin. Minimal 10 kali gerakan dalam 12 jam.

b. Sistem/Masalah Intranatal
1. Perempuan 28 tahun hamil 40 minggu dirawat diruang bersalin dengan keluhan perut
mulas dan nyeri. Pasien gelisah dan mengerang-ngerang kesakitan. Kontraksi uterus
3x10 menit lamanya 40 detik, DJJ 145 x/menit. Pemeriksaan dalam: porsio tipis dan
lunak, pembukaan 7, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, kepala pada Hodge II,
tidak ada hambatan pada jalan lahir.
Berapa menit sekali perawat harus mengkaji kontraksi uterus pada kaus tersebut?
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 30
Kunci Jawaban :E
Pembahasan :
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap 30 menit saat sudah memasuki fase aktif.

2
2. Seorang perempuan usia 38 tahun P3A0 dirawat diruang nifas 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian : pasien mengatakan mengganti pembalut 5 kali dalam satu jam dan belum
menyusui, kontraksi uterus lemah, TFU 2 jari diatas pusat, TD: 90/70 mmHg, frekuensi
nadi 88 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, dan suhu 370C.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Monitor perdarahan
b. Berikan drip oksitosin
c. Lakukan masase uterus
d. Kolaborasi pemberian cairan infus
e. Menganjurkan pasien menyusui bayinya
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Masase uterus akan menstimulus oksitosin sehingga terjadi kontraksi uterus yang akan
mengurangi terjadinya perdarahan.

3. Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 hamil aterm, datang ke UGD dengan keluhan
keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 8 jam yang lalu disertai nyeri yang
semakin kuat saat ini. Hasil pengkajian: didapatkan pembukaan lengkap namun ketuban
masih utuh, DJJ: 120 x/menit, regular.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Episiotomi
b. Amniotomi
c. Periksa dalam
d. Observasi DJJ
e. Observasi perdarahan
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Indikasi dilakukan amniotomi adalah jika pembukaan telah lengkap dan ketuban masih
utuh.

4. Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 hamil aterm, datang ke UGD dengan
keluhan keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 3 jam yang lalu. Berdasarkan
hasil pengkajian, pasien di pimpin meneran dan lahir bayi laki-laki. Perawat melakukan
penilaian kondisi bayi dan mengeringkan tubuh bayi. Kemudian perawat memastikan
janin tunggal.
Apakah tindakan manajemen aktif kala III yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Hecting perineum
b. Masase fundus uteri
c. Pemberian oksitosin
d. Observasi perdarahan
e. Penegangan tali pusat terkendali
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Tindakan manajemen aktif kala III pertama yang dilakukan setelah bayi lahir adalah
pemberian oksitosin.

5. Seorang perempuan berusia 20 tahun, hamil aterm dirawat diruang bersalin dengan
keluhan mules mau melahirkan. Hasil pengkajian: pembukaan lengkap, selaput ketuban
negative. Perawat memimpin pasien mengedan sambil melakukan penahanan pada
perineum.
Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?
a. Bayi lahir
b. Nyeri berkurang
c. Mencegah perdarahan
d. Persalinan menjadi lancar
e. Mencegah laserasi pada perineum
Kunci Jawaban : E

3
Pembahasan :
Melakukan penahanan pada perineum pada proses bersalin untuk mencegah terjadinya
laserasi/luka pada perineum.

c. Sistem/Masalah Postnatal
1. Seorang perempuan berusia 30 tahun, P3A0 nifas hari ke tiga post seksio sesaria atas
indikasi plasenta previa totalis. Hasil pengkajian: TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, suhu 360C, payudara bengkak disertai nyeri, ASI sudah keluar namun sedikit
dan bayi belum mendapatkan ASI. TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik. Ibu dan
bayi belum rawat gabung.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Lakukan pijat oksitosin
b. Ajarkan teknik relaksasi
c. Lakukan kompres hangat
d. Susui bayi sesering mungkin
e. Lakukan perawatan payudara
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Menyusukan bayi sesering mungkin tanpa dibatasi oleh waktu akan membantu
mengurangi masalah pada payudara bengkak.

2. Seorang perempuan usia 38 tahun P3A0 dirawat diruang nifas 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian : pasien mengatakan mengganti pembalut 2 kali dalam satu jam dan belum
menyusui, kontraksi uterus lemah, TFU 2 jari diatas, TD: 90/70 mmH, frekuensi nadi 88
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, S: 370C.
Apakah intervensi keperawatan untuk mengatasi kasus diatas?
a. Monitoring perdarahan
b. Melakukan masase uteri
c. Kolaborasi pemberian cairan infus
d. Pemberian drip oksitosin
e. Menganjurkan klien menyusui bayinya
Kunci Jawaban : B
Masase uterus akan menstimulus oksitosin sehingga terjadi kontraksi uterus yang akan
mengurangi terjadinya perdarahan.

3. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poliklinik KIA untuk melakukan


konsultasi KB. Hasil pengkajian : TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, pasien
memiliki 3 anak dan anak yang terkecil berusia 6 tahun.
Apakah metode kontrasepsi yang sesuai dengan pasien tersebut?
a. Pil
b. Implan
c. Suntik
d. Kontrasepsi
e. Alat kontrasepsi dalam Rahim
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Syarat dilakukan kontrasepsi mantap umur istri minimal 25 tahun, memiliki minimal 2
orang anak hidup dan anak terkecil lebih dari 2 tahun hal ini sesuai dengan kondisi
kasus.

4. Seorang perempuan usia 31 tahun P2A0, post partum hari pertama, dirawat diruang
nifas. Dari pemeriksaan didapatkan: TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, dan suhu 37,20C. Perawat melakukan pemeriksaan abdomen
pada pasien.
Bagaimanakah hasil normal dari pengkajian tersebut?
a. 2 jari diatas perut
b. 3 jari diatas perut

4
c. 1 jari diatas perut
d. 1 jari bawah pusat
e. Sepusat
Kunci Jawaban :D
Pembahasan :
Segera setelah persalinan tinggi fundus uteri setinggi pusat dan pada hari berikutnya
akan berkurang menurun sekitar 1 cm atau 1 jari perhari.

5. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 postpartum 48 jam dirawat diruang nifas
dengan keluhan payudara bengkak dan terasa nyeri dengan skala 5-6 (0-10), ASI tidak
keluar, dan badan meriang. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan suhu 38,50C. Pasien juga mengeluh tidak nafsu
makan sejak melahirkan dan takut bergerak karena adanya jahitan perineum. Lokea
berwarna merah segar sebanyak 1 pembalut penuh.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gangguan aktivitas
b. Risiko deficit nutrisi
c. Gangguan mobilisasi
d. Gangguan rasa nyaman
e. Ketidakseimbangan cairan
Kunci jawaban : D
Pembahasan :
Keluhan nyeri dan bengkak pada payudara yang dialami pasien merupakan data actual
yang menjadi masalah utama kasus.

6. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 postpartum 6 jam dirawat diruang nifas
dengan keluhan merasa lemas, banyak keluar darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian:
TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit. Kontraksi uterus lunak, kandung kemih
penuh. Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase uterus.
Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?
a. Lochea rubra
b. Kandung kemih kosong
c. Kontraksi uterus kuat
d. Keadaan umum baik
e. Tinggi fundus setinggi umbilicus
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Kontraksi uterus yang lunak dapat disebabkan atonia uterus atau kandung kemih yang
penuh. Bila pada pemeriksaan ditemukan kandung kemih penuh dan kontraksi uterus
lunak lakukan pengosongan kandung kemih terlebih dahulu dan lakukan massase uterus
untuk meningkatkan kontraksi uterus.

d. Sistem/ Masalah Kesehatan Reproduksi


1. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke klinik KIA dengan keluhan nyeri saat
haid. Hasil pengkajian diperoleh data, nyeri yang dirasakan pada daerah syimpisis. Nyeri
seperti tertusuk benda tajam hingga tidak mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kompres hangat
b. Posisi
c. Masase pada daerah syimphisis
d. Exercise
e. Diet
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
1) Kompres hangat dilakukan agar terjadi vasodilatasi pembuluh darah
2) Posisi dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien

5
3) Massase pada daerah simphisis bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi pembuluh
darah
4) Exercise bertujuan untuk peregangan pada tubuh
5) Diet bertujuan untuk membatasi intake nutrisi agar memudahkan metabolisme tubuh.

2. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang kepoli KIA dengan keluhan keputihan, gatal
dan berbau. Hasil pengkajian diperoleh data pada daerah genital pasien tampak
kemerahan dan lecet. Observasi tanda-tanda vital : TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, dan frekuensi napas 20 x/menit.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?
a. Usapan vagina
b. Colposkopi
c. USG transvaginal
d. Biopsi
e. Pap smear
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
1) Usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui penyebab
terjadinya infeksi
2) Colposkopi dilakukan untuk memastikan adanya sel yang abnormal
3) USG transvaginal dilakukan untuk mengetahui kondisi abnormal internal organ
reproduksi
4) Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium
5) Pap smear adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnormal pada servik

3. Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke poliklinik KIA dengan keluhan


keputihan, gatal dan berbau. Hasil pengkajian diperoleh data pada daerah genital pasien
tampak kemerahan, lecet dan adanya lesi. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg.
frekuensi nadi 85 x/menit, dan frekuensi napas 18 x/menit.
Apakah informasi pada pasangan untuk mencegah perluasan infeksi?
a. Anjuran untuk menggunakan kondom saat behubungan
b. Tidak melakukan hubungan dengan pasangan selama fase aktif infeksi
c. Diet nutrisi
d. Menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun untuk kenyamanan
e. Posisi yang aman dan nyaman saat berhubungan
Kunci Jawaban : A
Pembahasana :
1) Anjuran untuk menggunakan kondom saat behubungan untuk tindakan pencegahan
penyebaran infeksi yang aman dan terpenuhi kebutuhan biologis dari pasangan
2) Tidak melakukan hubungan dengan pasangan selama fase aktif infeksi untuk
mencegah transmisi dan rasa sakit saat berhubungan
3) Diet nutrisi bertujuan agar tidak menstimulasi respon alergi pada tubuh
4) Menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun bertujuan agar dapat menyerap
sekresi pada daerah genitalia
5) Posisi yang aman dan nyaman saat berhubungan bertujuan untuk mengurangi
disparania

4. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan perdarahan
setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hasil pengkajian diperoleh data
pasien sering mengalami keputihan, gatal, warna kehijauan, konsistensikental dan
berbau. Observasi tanda-tanda vital: TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, dan
frekuensi napas 20 x/menit.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?
a. Usapan vagina
b. Colposkopi
c. USG transvaginal
d. Biopsi

6
e. Pap smear
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
1) Usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui penyebab
terjadinya infeksi
2) Colposkopi dilakukan untuk memastikan adanya sel yang abnormal
3) USG transvaginal dilakukan untuk mengetahui kondisi abnormal internal organ
reproduksi
4) Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium
5) Pap smear adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnormal pada servik

5. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poli KIA untuk konsultasi tentang
pencegahan kanker payudara. Hasil pengkajian diperoleh data, pasien belum pernah
mendapatkan informasi tentang cara, tujuan dan manfaat deteksi dini pada payudara.
Observasi tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, dan frekuensi
napas 20 x/menit.
Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan secara mandiri pada kasus
tersebut?
a. SAVARI
b. SADANIS
c. SADARI
d. Biopsi
e. Pap smear
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
1) Pemeriksaan pada daerah vagina sendiri
2) Pemeriksaan pada payudara secara klinis
3) Pemeriksaan pada payudara sendiri yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien
4) Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium
5) Pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnormal pada servik

6. Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke poliklinik ginekologi dengan keluhan tidak
dapat melakukan aktivitas seksual dalam 1 bulan terakhir dikarenakan keputihan yang
berbau, da nada perdarahan pasien merasakan nyeri pada saat berhubungan suami istri.
Apakah masalah keperawatan untuk kasus diatas?
a. Nyeri akut
b. Disfungsi seksual
c. Gangguan rasa nyaman
d. Risiko disfungsi seksual
e. Pola seksual tidak efektif
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Keluhan tidak melakukan aktivitas seksual yang disebabkan karena nyeri saat
berhubungan seksual dan perdarahan merupakan data actual dan prioritas.

Anda mungkin juga menyukai