Anda di halaman 1dari 3

Standart Operating Prosedur (SOP) Penanganan Retensio Plasenta

PUSKESMAS KALISAPU DINAS KESEHATAN KAB. TEGAL

STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP) PENANGANAN RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen

No. Revisi ..

Halaman ..

Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALISAPU Prosedur tetap Penanganan retensio plasenta Tanggal Terbit 3 Oktober 2011 dr. Cantika Sekali NIP.085641437937 Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi 30 menit setelah bayi lahir. Tujuan Agar bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk manual plasenta dan penanganan perdarahan sesuai dengan perderahan Kebijakan Prosedur penanganan Kep.MenKes 1. Kaji penyebab retensio plasenta Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta , disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus. 2. Lakukan penanganan dini yang dilakukan bidan 1. Sikap umum bidan a. Memperhatikan keadaan umum penderita Apakah anemis Bagaimana jumlah perdarhannya Keadaan umum penderita dan suhu Keadaan fundus uteri b. Mengetahui keadan plasenta Apakah plasenta inkarserata Melakukan tes plasenta lepas : metode kusnert, : kontraksi dan TFU : tekanan darah , nadi,

Pengertian

metode klein, metoded strassman, metode manuaba c. Memasang cairan infus dan memberika cairan pengganti 2. Sikap khusus bidan a. Retensio plasenta dengan perderahan Langsung melakukan manual plasenta b. Retensio plasenta tanpa pederahan Setelah dapat memasstikan keadaan umum penderita segera memasang infus dan memebrikan cairan Merujuk penderita ke pust dengan fasilitas cukup, untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik Memberikan transfusi Proteksi dengan antibiotika 3. Upaya preventif retenso plasenta oleh bidan a. Meningkatkan penerimaan KB, sehingga memperkecil terjadinya retensio plasenta b. Meningkatkan peetolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang terlatih c. Pada waktu melakukan pertolongan persalinan kala III tidak di perkenankan untuk melakukan masase dengan tujuan mempercepat proses persalinan plasenta. Masase yang tidak tepat waktu dapat mengacaukan kontraksi otot rahim dan mengganggu pelepasan plasenta. Informed Consent Dokumen Terkait Perlu, sebelum melakukan tindakan 1. Partograf 2. Buku Acunan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 3. Buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan

PENANGANAN RETENSIO PLASENTA

DAFTAR TILIK

No. Kode Terbitan No. Revisi Tanggal mulai berlaku Halaman

: : : : :

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Langkah Kegiatan Apakah sudah ada lembar formulir laporan? Apakah sudah mengakaji penyebab retnsio lasenta? Apakah sudah melakukan sikap umum bidan? Apakah sudah melakukan sikap khusus bidan? Apakah sudah melakukan upaya prefentif retensio plasenta? Apakah sudah melakukan imformed consent? Apakah sudah mendokumentasikan? Jumlah CR

Ya

Tidak

Tidak Berlaku

Anda mungkin juga menyukai