IMUNOLOGI
Sistem ini, terdiri atas berbagai macam sel dan molekul protein yang saling
bekerja sama, mulai dari pengenalan antigen asing (non self antigen) hingga
bangkitnya respon imun dan terbentuknya antibodi maupun sel makrofag aktif.
Tanpa ini, maka tubuh kita akan mudah terjangkit penyakit. Daya pertahanan
tubuh ini merupakan suatu mekanisme protektif yang merupakan gabungan antara
barier anatomik dan kimiawi, sistem pengehancuran miroorganisme oleh sel – sel
fagosit dan system antibodi, yang kesemuanya ini agaknya dipengaruhi lagi oleh
faktor – faktor genetik, umur, gizi, dll.
Sistem daya pertahanan tubuh dapat bersifat lokal atau sistemik, spesifik
atau non spesifik, selain bersifat humoral atau selular, yang saling bekerja sama
dalam menjaga keutuhan tubuh. Sekali sistem imunologis tubuh telah
dibangkitkan tehadap suatu antigen asing, maka ia akan mempunyai daya ingat
(memori), serta akan senantiasa mengadakan respon spesifik yang lebih gencar
terhadap kuman penyakit atau antigen asing tersebut apabila tubuh kemasukan
antigen untuk yang keduakalinya
3.1. PENGERTIAN
1. Imunoglobulin A (Ig A)
2. Imunoglobulin D (Ig D)
3. Imunoglobulin E (Ig E)
4. Immunoglobulin G (Ig G)
5. Immunoglobulin M (Ig M)
1. LIMFOSIT T (SEL T)
Sel ini dibuat di sum – sum tulang dan matang di kelenjar Thymus.
Fungsi :
2. LOMFOSIT B (SEL B)
Sel ini dibuat di sum-sum tulang. Jumlah sel B adalah 25% dari
limfosit tubuh.
a. Sel B plasma
b. Sel B memori
c. Sel B pembelah
1. Imunoglobulin G(IgG)
2. Imunoglobulin M(IgM)
3. Imunoglobulin A(IgA)
Berfungsi sebagai zat anti reaginin atopik yang terbentuk pada keadaan
alergi.Pada pemberian vaksin Pertussis juga dibentuk IgE.
1. Penentuan kuantiitatif
2. Penetuan kualitatif
a. Double diffusion method. Gel agar dituang rata kedalam plat agar
petri dan dibarkan menjadi padat. Didalam gel agar tersebut dibuat
lubang berturut - turut disisi denga larutan antigen dan zat anti.
Keduanya akna berdifusi dan membentuk imunopresipitasi yan
gbiasanya berbantuk kurva.
b. Immmunoelectrophoresis. Merupakan gabungan teknis fisikokimia
dan imunokimia Imunoelektroforesis terdiri dari dua fase :
Elektroforesis, pergerakan molekul disebabkan oleh aliran listrik.
Immuno-double- diffision dimana fraksi protein yan gtelah terpisah
akan mengadakan difusi dan bereaksi dengan antisera masing -
masing protein
Dilihat dari berapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua
macam respons imun, yaitu respons imun primer dan respons imun sekunder.
Respons imun primer adalah respons imun yang terjadi pada pajanan
pertama kalinya dengan antigen. Antibodi yang terbentuk pada respons
imun primer kebanyakan adalah IgM dengan titer yang lebih rendah
dibanding dengan respons imun sekunder, demikian pula daya afinitasnya.
Waktu antara antigen masuk sampai dengan timbul antibodi (lag phase)
lebih lama bila dibanding dengan respons imun sekunder