Anda di halaman 1dari 7

NOMOR DOKUMEN :

SO
P
SOP

NOMOR DOKUMEN :

TANGGAL TERBIT :

TANGGAL TERBIT :
PUSKESMAS
BADAK
BARU
PUSKESMAS
BADAK BARU

Dibuat Oleh
Koordinator KIA
PROSEDUR

PENJAHITAN
LUKA
PERTOLONGAN
PERSALINAN
NORMAL
LASERASI
PERINEUM

NOMOR REVISI

NOMOR REVISI

HALAMAN:
HALAMAN

: 00
:

Disetujui Oleh
Disahkan Oleh
Management
Ka.Puskesmas
Representative
Badak Baru
MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II yaitu :

Rusmawati T Amd keb

a. Ibu Yodi
Merasa
dorongan
kuat dan
meneran
dr.Morfino
T adadr.Hj
Rahmawati
Rifai
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina

RUANG LINGKUP
TUJUAN

Bidanc.dapat
Perineum tampak menonjol
d. Vulva vagina dan sfingter Ani membuka
Sebagai
pedoman agar
setiap persalinanPERSALINAN
dikerjakan secara benar dengan tujuan
MENYIAPKAN
PERTOLONGAN
mengupayakan
dan mencapai
kesehatan
yanguntuk
tinggimenolong
bagi
2. Memastikankelangsungan
perlengkapanhidup
peralatan,
bahan danderajat
obat-obatan
esensial
ibu dan
bayinya,dan
melalui
berbagai upaya
yang terintegrasi
danbayi
lengkap
prinsip
persalinan
penatalaksanaan
komplikasi
pada ibu dan
baru sehingga
lahir. Untuk

KEBIJAKAN
PETUGAS

PERALATAN

keamanan
dan:kualitas
pelayanan
tingkat yang
optimal.
resusitasi
tempat datar,
rata, dapat
bersih,terjaga
keringpada
dan hangat,
3 handuk
atau kain bersih
Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dan menurunkan angka kematian ibu
dan kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas
dan bayi karena persalinan
tubuh bayi.
Dokter
a. Menggelar kain diatas perut ibu
Bidan
b. Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus set
1. Bak Instrument Hecting Set
3. Mengenakan celemek plastik yang bersih
a. Klem kocher 2 buah
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, mencuci kedua tangan
b. Pincet anatomis 1 buah
dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk
c. Pincet chirurgis 1 buah
pribadi yang kering dan bersih
d. Klem arteri 1 buah
5. Memakai sarung tangan DTT atau steril untuk pemeriksaan dalam
e. Benang tali pusat/ klem umbilikal
6. Masukkan oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai
2.
Bengkok 1 buah
sarung tangan yang memakai DDT atau steril)
3.
Waskom besar tempat larutan DDT 2 buah
MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan
kebelakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air DTT

Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh tinja, bersihkan
dengan seksama dari arah depan ke belakang

Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia

Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam


dalam larutan klorin 0,5% )

8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap

Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap,


lakukan amniotomi

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

NOMOR DOKUMEN :

SOP
PERTOLONGAN PERSALINAN
NORMAL

TANGGAL TERBIT : 01-05-2013


NOMOR REVISI

: 00

HALAMAN

: 2/2

PUSKESMAS
BADAK BARU

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan
setelah sarung tangan dilepaskan.
10. Periksa DJJ setelah kontraksi/saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ
dalam batas normal (120-160 x / menit)
MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, membantu ibu
dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran .( pada saat
adanya his bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan dia merasa nyaman )
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.
14. Ajarkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman , jika
ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
PERSIAPAN PERTOLONGAN PERSALINAN
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm meletakkan handuk
bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
MENOLONG KELAHIRAN BAYI
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering . Tangan
yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala, menganjurkan ibu untuk meneran perlahan dan bernafas cepat dan
dangkal.
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang
sesuai jika terjadi lilitan tali pusat.
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat didua tempat dan potong
tali pusat diantara kedua klem tersebut.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putara paksi luar secara spontan

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

SOP

NOMOR DOKUMEN :
TANGGAL TERBIT : 01-05-2013

PUSKESMAS
BADAK BARU

PERTOLONGAN PERSALINAN
NORMAL

NOMOR REVISI

: 00

HALAMAN

: 2/2

LAHIRNYA BAHU
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparietal. Menganjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya, dengan lembut menariknya kearah
bawah dan kearah luar sehingga bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu
posterior .
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki.(masukkan jari telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25.Lakukan penilaian (selintas) :

Apakah bayi cukup bulan ?

Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur mekonium ?

Apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan ?

Apakah bayi bergerak dengan aktif ?

Bila salah satu jawaban adalah TIDAK, lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi
baru lahir (melihat penuntun berikutnya) bila semua jawaban adalah YA lanjut ke
langkah 26.
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain
yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil
tunggal)
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM 1/3 paha atas
bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem dari arah bayi dan memasang
klem kedua 2 cm dari klem pertama kearah ibu.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),
dan gunting tali pusat diantara kedua klem tersebut
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steri pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci
Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

SOP

NOMOR DOKUMEN :
TANGGAL TERBIT : 01-05-2013

PUSKESMAS
BADAK BARU

PERTOLONGAN PERSALINAN
NORMAL

NOMOR REVISI

: 00

HALAMAN

: 2/2

Pada sisi lainnya.


Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi. Letakkan bayi tengkurap didada
ibu . Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel didada/perut ibu.Usahakan kepala
bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara
ibu
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi
PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah terjadinya inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
ulangi prosedur diatas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi putting susu.
MENGELUARKAN PLASENTA
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso
kranial)

Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva dan lahirkan plasenta

Jika plasenta tidak terlepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:


1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh.
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4. Ulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual.

38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan menggunakan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

SOP

NOMOR DOKUMEN :
TANGGAL TERBIT : 01-05-2013

PUSKESMAS
BADAK BARU

PERTOLONGAN PERSALINAN
NORMAL

NOMOR REVISI

: 00

HALAMAN

: 2/2

tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang
tertinggal.
RANGSANGAN TAKTIL(MASSASE) UTERUS
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan massase uterus, letakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta kedalam kantung plastik atau
tempat khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila
Laserasi menyebabkan pendarahan.
MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Pastikan uterus bekontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.
44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotika salep
mata pencegahan dan vitamin K1 1 mg intramuskular di paha kiri anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di
Paha kanan anterolateral.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa di susukan.
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu didalam
satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
EVALUASI
REFERENSI

46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah pardarahan pervaginam :


2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk
Menatalaksana atonia uteri.
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai kontraksi uterus.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

SOP

NOMOR DOKUMEN :
TANGGAL TERBIT : 01-05-2013

PUSKESMAS
BADAK BARU

PERTOLONGAN PERSALINAN
NORMAL

NOMOR REVISI

: 00

HALAMAN

: 2/2

Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan.

Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5 37,5 0C)

Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan segera merujuk
ke
Rumah Sakit

Jika bayi bernapas terlalu cepat, segera dirujuk

Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi kontak kulit
dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.

KEBERSIHAN DAN KEAMANAN


51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0.5% untuk
dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir
dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI . Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %
56. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam
keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
DOKUMENTASI
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan
kala IV.

Buku Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan Tahun 2012 halaman 251 - 258
REFERENSI

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

Dilarang mengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas ..........

Anda mungkin juga menyukai