Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

EKLAMSIA
No. Dokumen : 188/ /443.302.2/SOP/2020
No. Revisi0 :01
SOP
TanggalTerbit : 20 Mei 2020
Halaman :1/3
UPT PUSKESMAS Bambang Budiyono,S.Kep., MM
PROPPO NIP. 19690104 199102 1 003
KAB. PAMEKASAN
1. Pengertian Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat, dalam kehamilan ,
persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa
penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf pusat)
2. Tujuan a. Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berat akibat kejang.
b. Agar dapat memberikan pertolongan dengan segera
c. Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan keluarga.
d. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Proppo Nomor : 188/015/443.302.2/SOP/2020 tentang
Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) JNPK-KR
(Jaringan Nasional Pelayanan Klinik Kesehatan Reproduksi) Jakarta 2008
5. Persiapan 1. Alat&Bahan:
a. Apd level 2 (penutup kepala, face shield, masker bedah,
handscoon, apron/gown, alas kaki)
b. Trolley Emergency lengkap
2. Persiapan petugas : Tim Emergency yang selalu siap
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
6. Prosedur / 1. Mencuci tangan
Langkah- 2. Menggunakan Apd level 2
langkah 3. Persiapan pasien :
a. Suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan.
b. Suami dan keluarga diberi penjelasan tentang langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan.
c. Pemeriksaan penunjang
Preeklamsi Ringan : Urin Lengkap
Preeklamsi Berat/Eklamsi :
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Hb, Ht, Leukosit, trombosit, urin lengkap.
Pemeriksaan USG
4. Pengobatan medisinal
a. Infus cairan RL
b. Pemberian obat : MgSO4
Cara pemberian MgSo4 sama dengan preeklamsi berat.
Bila timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan 2g MgSO4 40 %.IV
selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir . dosis
tambahan 2 g hanya diberikan sekali saja. Bila setelah di beri dosis tambahan
masih tetap kejang maka diberikan amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv pelan-pelan.
c. Perawatan pasien dengan serangan kejang.
a) Dirawat dikamar isolasi yang cukup terang.
b) Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.
c) Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap.
d. Fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup longgar guna mencegah fraktur.
e.
7. Bagan Alir
Mencuci Menggunakan Apd
Mulai tangan level 2

Persiapan pasien Pengobatan


medisinal selesai

8. Hal-hal yang Penentuan diagnosa kebidanan sesuai prioritas dan intervensi yang akan dilakukan
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Pelayanan Laboratorium
2. Ruang persalinan
3. Unit Umum (Ambulance)
10. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Catatan tindakan
11. Rekaman Halaman Tanggal
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Perubahan Diberlakukan
1 5,6 dan 7 Persiapan, Menggunakan apd level 2 16-03-2020
prosedur/langkah (penutup kepala, face
dan bagan alir shield, masker bedah,
handscoon, apron/gown,
alas kaki)

Anda mungkin juga menyukai