Anda di halaman 1dari 4

STABILISASI RUJUK KE FKRTL

No. Dokumen :
440/C. 215 /432.302.9/SOP/2022
SOP No. Revisi : 03
Tgl Terbit : 18 Januari 2022
Tgl Efektif : 24 Januari 2022
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
BULANGAN HAJI
HERLIN HERAWATI,SST,M.Mkes
KAB. PAMEKASAN
NIP. 19690125 198903 2 004

1. Pengertian Stabilisasi Adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi penderita /
pasien agar tetap stabil selama pertolongan pertama
Transportas Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat
satu ke tempat yang lain tanpa atau mempergunakan alat tergantung
situasi dan kondisi dilapangan Pada dasarnya proses stabilisasi dan
transportasi berjalan beriringan
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah
dalam stabilisasi pasien rujukan ke FKTL.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Bulangan Haji Nomor :
440/A.04/432.302.9/SK/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT
Puskesmas Bulangan Haji
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 001 Tahun
2012 Tentang Sistem Rujukan
5. Alat dan Bahan 1. APD (Masker, Handscone, Gown)
2. Oksigen set
3. Infus set
4. Obat / BMHP
6. Prosedur/ 1. Petugas mencuci tangan dan Memakai APD
Langkah - Langkah A. Stabilisasi pernafasan
1). Bebaskan jalan nafas
- Lepaskan pakaian yang ketat
- Buang penghalang jalan nafas
- Posisikan kepala agar jalan nafas cenderung lurus ( tidak
bersudut )
2). Pastikan kecukupan oksigen
- Pastikan paru dapat bernafas spontan bila diperlukan beri
oksigen 2-4 ltr / menit
- Persiapkan set tabung oksigen untuk ambulan
B. Perdarahan pasca salin
1). Tentuksn penyebab sambil tetap resusitasi
- Nilai kontraksi uterus
- Cari adakah cairan bebas di abdomen bila :
-Ada resiko trauma (bekas SC, partus buatan yang sulit )
-Kondisi pasien lebih buruk daripada jumlah darah yang
keluar
-Periksa plasenta yang keluar
2). Perbaikan kontraksi uterus
- Masase uterus
- Uterotonika
- Kompresi bimanual ( eksterna/interna)
- Tamponade uterus (dengan material yang tidak menyerap darah
)
3). Uterotonika
- Oksitosin
- Infus 40 unit dalam 500 ml Nacl 0,9 N, kecepatan 125 ml/jam
- Ergometrin
Dosis awal : 0,2 mg ( perlahan IV/IM)
Dosis lanjutan : 0,2 mg setelah 15 menit (bila diperlukan)
0,2 mg setiap 2-4 jam ( bila diperlukan )
Dosis maksimal : 1 mg ( 5 dosis ) perhari
Kontra indikasi : preeklamsi, hipertensi, vitium kordis
- Misoprostol
4). KBE
5). KBI
6). Tamponade intra uterine
D.Hipertensi dalam kehamilan
1). Pengandalian kejang, pemberian Mgso4
2). pengandalian hipertensi : nifedipine/amplodipin 3x5 mg, targt
penurunan tekanan darah maksimal 20% dari TD saat datang
E. Infeksi puerpualis
1). Pengendalian infeksi Antibiotik :
- Ampisilin
- Gentamisin
- Metronidazole
2). Pengendalian syok septik
- Dobutamin
7. Diagram -
Alir
8. Hal-hal -
Yang Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
2. Ruang Persalinan
3. Ruang Rawat inap
10. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register Kunjungan
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1. Kebijakan Memakai SK payung 02 Januari 2019
2. a. Kebijakan a. Memakai SK payung a. 02 Januari 2020
b. Penambahan pemakaian APD b. Pada langkah-langkah terdapat b. 04 Mei 2020
pada masa pandemi covid-19 pemakaian APD
3. a. Tata Naskah a. Penulisan sudah sesuai dengan a. 14 Oktober 2021
tata naskah yang baru
b. Kebijakan b. Memakai SK payung b. 05 Januari 2022
STABILISASI RUJUK KE FKRTL
No. Dokumen :
440/C. 215 /432.302.9/SOP/2022
DAFTAR No. Revisi : 03
TILIK Tgll Terbit : 18 Januari 2022
Tgll Efektif : 24 Januari 2022
Halaman : 1/1
UPT PUSKESMAS
BULANGAN HAJI
KAB. PAMEKASAN HERLIN HERAWATI,SST,M.Mkes
NIP. 19690125 198903 2 004

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah Petugas memakai APD?

Anda mungkin juga menyukai