Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENGHITUNG INDEKS MASSA TUBUH

Disusun oleh :

1) Waode Ivana Emosa (220147)

2) Saharah (220139)

PRODI D-III KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

KESDAM XIV HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan bimbingan-Nya sehingga SOP yang berjudul ’’Standar

Operasional Prosedur menghitung indeks massa tubuh (IMT)“ ini

dapat terselesaikan dengan baik.

kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam terselesainya SOP ini, khususnya kepada teman – teman yang

dengan sabar membantu mencari referensi dan dari dosen yang

membantu menjelaskan SOP ini sehingga bisa terselesaikan dengan tepat

waktu.

Semoga dengan adanya SOP ini, dapat membantu dalam proses

belajar-mengajar, khususnya di bidang yang berkecimpung dalam

pembahasan tentang berjudul ” Standar Operasional Prosedur

menghitung indeks massa tubuh (IMT)“ Akhir kata, kami mohon maaf

bila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan SOP ini.

Makassar, 05 April 2021


Penyusun

Standar Operasional Prosedur

MENGHITUNG INDEKS MASSA TUBUH

NO Aspek Yang Dinilai Ya Tidak

1 Pengertian:

Berat badan adalah suatu alat

pengukur yang sangat penting

dalam menentukan keadaan

Kesehatan seseorang.
2 Tujuan:

1. Membantu mencegah

resiko penyakit menular

2. Menentukan status nutrisi

pasien
3. Menghitung indeks massa

tubuh
3 Alat & Bahan:

1. Timbangan berat badan

manual/ digital

2. Alat pengukur tinggi badan


4 Fase Pra Interaksi:

1. Mengidentifikasi

kebutuhan/indikasi pasien

2. Mencuci tangan

3. Mrnyiapkan alat
5 Tahap orientasi:

1. Petugas menyapa pasien

dengan sopan & ramah

2. Petugas memastikan

bahwa pasien sudah

memahami mengapa

diajurkan untuk memeriksa

tinggi badan dan berat

badan ( menjelaskan

prosedur yang akan

dilakukan)

6 Tahap Pelaksanaan :
A. Pengukuran Tinggi

Badan

1. Petugas menyiapkan

alat ,pastikan alat

tersebut terpasang

pada dinding yang

rata

2. Mengajurkan pada

pasien agar melepas

alas kaki

3. Petugas

mempersilahkan

pasien berdiri tegak

ditempat

pengukuran

menghadap ke

petugas

4. Petugas menarik

alat pengukur tinggi

badan tepat pada

kepala pasien

5. Petugas melihat
skala yang ada pada

pengukuran tinggi

badan

6. Pengukuran

selesai,pasien di

persilahkan

memasang alas kaki

kembali

7. Petugas mencatat

hasil IMT di form

KMS

B. Pengukuran Berat Badan:

1. Petugas menyiapkan

alat, meletakkan

timbangan pada

lantai yang datar

2. Petugas memastikan

angka timbangan

berada pada posisi

nol

3. Petugas

mengajurkan untuk
melepas alas kaki

4. Mempersilahkan

pasien berdiri

tegak ,lutut lurus

tidak di tekuk kepala

menghadap

kedepan dan tidak

bergerak dengan

pandangan lurus

kedepan.

5. Petugas melihat

skala yang ada pada

alat

6. Pengukuran selesai

pasien di

persilahkan untuk

memakai alas kaki

kembali.

7. Petugas mencatat

hasil di form KMS

C. Pengukuran Lingkar

Lengan Atas:
1. Merelaksasikan

lengan non dominan

2. Mengukur lingkar

pada titik tengah,

antara ujung

olekranom ultra,

dengan

menggunakan

metlin, tidak longgar

dan tidak ketat.

3. Membaca angka

pada pertemuan

dengan angka nol

4. Mencatat hasilnya.

7 Tahap terminasi:

1. Mengevaluasi hasil/respon

klien

2. Mendokumentasikan

hasilnya

3. Melakukan kontrak untuk


kegiatan selanjutnya

4. Mengakhiri kegiatan

membereskan alat-alat

5. Mencuci tangan
Penilaian:

Jumblah nilai

Judul SOP : =

Jumblah Item

Makassar ,...................... 2021

Mahasiswa Instruktur

(waode ivana emosa) & (saharah) (Ns.Hasbullah,

S.Kep.,M.Kes)
(220147) & (220139)

Daftar Pustaka

Stevens , P.J.M et.al. ILMU KEPERAWATAN Ed.2 “

Verpleegkundige zorg. Deel I “. Editor : Monica Ester. Jakarta : ECG,1999

Anda mungkin juga menyukai