Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN PANJANG BADAN

SPO No. Kode : Ditetapkan Oleh


Terbitan : Kepala Puskesmas Pangkajene
No. Revisi :
PUSKESMAS Tgl. Mulai Berlaku : Dr. Hj. Mariana, M. Kes
PANGKAJENE Halaman :1 NIP. 19760305 200604 2 022

1. Pengertian Proses kegiatan yang digunakan mengetahui panjang badan untuk anak umur
≤ 24 bulan yang di ukur terlentang.
2. Tujuan Untuk mendapatkan data panjang badan balita, mendapatkan data status gizi di
tingkat kecamatan dan sebagai acuan dalam keperluan perencanaan, penetapan
kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi di tingkat kab. / kota.
3. Kebijakan
4. Referensi 1.Kep. Menkes RI No.1995/ Menkes / SK / XII / 2010
5. Alat dan Bahan 1. Alat ukur panjang badan (Length board ) / alat pengukur panjang badan bayi.
2.Tabel buku rujukan penilaian status gizi anak atau WHO antropometri.
4. Format laporan.
5. Alat tulis menulis.
6. Langkah-langkah : Bagan Alir

1. Bayi dengan umur ≤ 24 bulan yang Bayi dengan umur ≤ 24 bulan yang
menjadi sampel di timbang
menjadi sampel ditimbang berdasarkan berdasarkan prosedur penimbangan
prosedur penimbangan.
2. Petugas mengukur panjang bayi dengan
cara menelentangkan bayi, dimana posisi Petugas mengukur panjang bayi dengan
kepala harus bertumpu pada ujung cara menelentangkan bayi, dimana
pengukuran panjang badan bayi. posisi kepala harus bertumpu pada
ujung pengukuran panjang badan bayi.
3. Petugas mengeser pengukur panjang
badan sampai ke telapak kaki bayi.
4. Petugas membaca hasil pengukuran Petugas mengeser pengukuran
panjang bayi pada tumpuan telapak kaki panjang badan sampai ke telapak
kaki bayi.
bayi yang di luruskan.
5. Apabila bayi umur ≤ 24 bulan di
ukur berdiri maka hasil pengukurannya di Petugas membaca hasil pengukuran
panjang bayi pada tumpuan telapak kaki
koreksi dengan menambahkan 0,7 cm.
bayi yang di luruskan
6. Petugas memasukkan hasil pengukuran
dalam nilai indeks Antropmetri.
Apabila bayi dengn umur ≤ 24 bulan di ukur
berdiri maka hasil pengukurannya di koreksi
dengan menambahkan 0,7 Cm

Petugas memasukkan hasil pengukuran


dalam nilai indeks Antropometri

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Bayi harus dalam kondisi benar-benar terlentang dan
tidak mengenakan alas kaki.
8. Unit Terkait 1. Bidan desa
2. Kader
9. Dokumen Terkait
PENGUKURAN TINGGI BADAN
SPO No. Kode : Ditetapkan Oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas Pangkajene
No. Revisi :
PUSKESMAS Tgl. Mulai Berlaku : Dr. Hj. Mariana, M. Kes
PANGKAJENE Halaman :1 NIP. 19760305 200604 2 022

1. Pengertian Proses kegiatan yang digunakan mengetahui Tinggi badan untuk anak umur
≥ 24 bulan yang di ukur berdiri.
2. Tujuan Untuk mendapatkan data tinggi badan balita, mendapatkan data status gizi di
tingkat kecamatan dan sebagai acuan dalam keperluan perencanaan, penetapan
kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi di tingkat kab. / kota.
3. Kebijakan
4. Referensi 1.Kep. Menkes RI No.1995/ Menkes / SK / XII / 2010
5. Alat dan Bahan 1. Alat ukur tinggi badan (Microtoise )
2.Tabel buku rujukan penilaian status gizi anak atau WHO antropometri.
4. Format laporan.
5. Alat tulis menulis.
6. Langkah-langkah : Bagan Alir

Balita dengan umur ≥ 24 bulan yang


1. Balita dengan umur ≥ 24 bulan yang menjadi sampel di timbang
menjadi sampel ditimbang berdasarkan berdasarkan prosedur penimbangan

prosedur penimbangan.
2. Petugas mengukur tinggi balita dengan
Petugas mengukur tinggi balita dengan
cara balita bediri tanpa menggunakan cara balita berdiri tanpa menggunakan
alas kaki dengan posisi membelakangi alas kaki dengan posisi membelakangi
pengukuran tinggi badan, pandangan pengukuran tinggi badan, pandangan
lurus ke depan
lurus kedepan.
3. Petugas menarik pengukuran tinggi badan
hingga menyentuh kepala balita . Petugas menarik pengukuran
4. Petugas membaca hasil pengukuran tinggi tinggi badan hingga menyentuh
kepala balita
5. Apabila balita dengan umur ≥ 24 bulan
Di ukur terlentang maka hasil
pengukurannya di koreksi dengan Petugas membca hasil
mengurangi 0,7 Cm. pengukuran tinggi
6. Petugas memasukkan hasil pengukuran
dalam nilai indeks Antropmetri.
Apabila balita dengan umur ≥24 bulan di
ukur terlentang maka hasil pengukurannya
di koreksi dengan mengurangi 0,7 Cm.

Petugas memasukkan hasil pengukuran


dalam nilai indeks Antropometri

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Bayi harus dalam kondisi benar-benar terlentang dan
tidak mengenakan alas kaki.
8. Unit Terkait 1. Bidan desa
2. Kader
9. Dokumen Terkait

Anda mungkin juga menyukai