Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

SOP No. Dok : SOP/PPN/61


No. Revisi : 0
Tanggal : 5 Agusrus 2023
Halaman : 1/ 3
Puskesmas Hj.ANTUNG NURSIDAH,S.KM
NIP. 19690505 199202 2 004
Barabai
1. Pengertian Pengukuran antropometri adalah pengukuran fisik & komposisi tubuh
manusia dan berbagai tingkatkan umur dan gizi yang berbeda.
Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran Linear dan
Massa jaringan
1. Pengukuran Linear meliputi Tinggi Badan (TB), Lingkar Kepala,
Lingkar Dada.
2. Pengukuran massa jaringan meliputi Berat Badan (BB), LILA
dan Lingkar Lemak Bawah Kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
pengukuran antropometri
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Barabai Nomor 24 Tahun 2023
Tentang Penetapan Indikator Kinerja Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat
Barabai Tahun 2023
4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kementerian Kesehatan
RI, 2014
5. Prosedur 1. Petugas yang melaksanakan :
a. Petugas Gizi
2. Langkah – langkah :
a. Penimbangan Berat Badan menggunakan timbangan bayi
1) Petugas meletakkan timbangan pada posisi datar.
2) Petugas menekan tombol on pada timbangan, tunggu
sampai muncul angka 0.00.
3) Petugas memastikan bayi mengenakan pakaian
seminimal mungkin.
4) Petugas meminta pengasuh meletakkan bayi secara hati-hati
keatas timbangan dalam posisi terlentang.
5) Petugas membaca angka timbangan setelah angka
timbangan berhenti bergerak.
6) Petugas mencatat berat badan bayi.

b. Penimbangan Berat Badan menggunakan timbangan injak


1) Petugas meletakkan timbangan dalam posisi datar.
2) Petugas memeriksa angka yang tertera pada timbangan
apakah sudah menunjukkan angka nol.
3) Petugas memastikan pasien mengenakan pakaian
seminimal mungkin dan meletakkan barang bawaannya.
4) Petugas mempersilahkan pasien naik ke atas timbangan dan
meminta pasien untuk berdiri tegak.
5) Petugas membaca angka yang tertera pada timbangan.
6) Petugas mencatat berat badan pasien.

c. Pengukuran panjang badan (usia 0-24 bulan). Bila anak 0-24 bulan
diukur berdiri, maka hasil pengukuran ditambahkan toleransi
sebesar 0,7 cm dan sebaliknya, bila anak usia > 24 bulan memakai
pengukuran panjang badan maka hasil pengukuran dikurangkan
toleransi sebesar 0,7 cm
1) Petugas meminta pengasuh melepas alas kaki, topi, jaket dan
kunciran rambut bayi.
2) Petugas meminta pengasuh membaringkan bayi dengan posisi
telentang dengan kepala menempel pada bagian pembatas alat
ukur panjang badan yang tidak bergerak. Posisi kaki pada
bagian pembatas yang bergerak (microtois).
3) Petugas meminta pengasuh untuk memegang kepala bayi agar
menghadap ke atas dan ubun-ubun bayi menempel pada batas
alat yang tidak bergerak.
4) Petugas menekan lutut bayi agar posisi kaki lurus dengan
tangan kiri, sementara tangan kanan petugas menarik pembatas
alat ukur panjang badan bayi yang bergerak (microtois) sampai
menyentuh telapak kaki bayi. Posisi telapak kaki bayi harus
membentuk sudut 900 dengan posisi kaki.
5) Petugas membaca angka yang ditunjukkan garis merah pada
microtois.
6) Petugas mencatat hasil pengukuran.

d. Pengukuran Tinggi Badan.


1) Petugas meminta pasien melepaskan alas kaki dan tidak ada
penghalang di kepala seperti topi dan kuncir rambut.
2) Petugas meminta pasien berdiri tegak lurus diatas tanda pada
lantai dengan punggung menempel di dinding dan kepala tegak.
3) Petugas memastikan tumit, bokong, punggung dan kepala
pasien menempel di dinding.
4) Petugas menarik microtois hingga alas microtois menyentuh
ubun-ubun pasien dengan posisi tegak lurus dan menempel di
dinding.
5) Petugas membaca angka yang ditunjukkan garis merah
pada microtois.
6) Petugas mencatat hasil pengukuran

e. Pengukuran LILA
1) Petugas meminta pasien menggulung lengan baju hingga ke
bahu lalu menekuk siku lengan membentuk sudut 900.
2) Petugas mengukur panjang lengan dari pangkal bahu hingga
ujung siku.
3) Petugas membagi dua hasil pengukuran untuk menentukan
pertengahan lengan.
4) Petugas meminta pasien meluruskan lengannya ke bawah lalu
melingkarkan pita LILA dipertengahan lengan pasien.
Pengukuran tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar.
5) Petugas membaca angka yang ditunjukkan tanda panah pada
pita LILA.
6) Petugas mencatat hasil pengukuran

1. Diagram Alir
2. Unit Terkait 1. Poli MTBS
2. Poli KIA
3. Kamar bersalin
4. Poli Umum
5. Poli Imunisasi
6. Poli Lansia
Poli PTM
1. Rekam Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan 1

Anda mungkin juga menyukai