Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

Nomor Dokumen :445/177.g/IV.03


/I/2022
SOP No revisi :1
Tanggal Terbit : 25 Januari 2022
Halaman : 1/5
Tanda Tangan Kepala UPTD

UPTD Puskesmas Samsu Rizal,


Rawat Inap Ketapang NIP:19680728 198812 1 001

1. Pengertian Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan
“metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi
tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan
jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut
(Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri
meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi
ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang
tungkai, dan sebagainya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian
pengukuran antropometri
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Rawat Inap Ketapang No.445/021.d/ IV.03/I/2022
tentang Jenis-jenis pelayanan dan penanggungjawab layanan di
UPTD Rawat Inap Ketapang
4. Referensi 1. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. 43
tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kementerian Kesehatan
RI, 2014
5. Alat dan Bahan 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Alat tulis
b. Form asuhan gizi
c. Timbangan Berat Badan
d. Alat Ukur Tinggi Badan
e. Pita LILA
f. Timbangan Berat Badan Bayi
g. Alat Ukur Panjang Badan
6. Prosedur / 1. Bayi dan balita Datang Keposyandu
Langkah-Langkah 2. Keluarga mendaftarkan bayi dan balita
3. Penimbangan BB dan Tinggi Badan :
a. Penimbangan Berat Badan menggunakan timbangan bayi
1) Petugas gizi meletakkan timbangan pada posisi datar.
2) Petugas gizi menekan tombol on pada timbangan, tunggu
sampai muncul angka 0.00.
3) Petugas gizi memastikan bayi mengenakan pakaian
seminimal mungkin.
4) Petugas gizi meminta pengasuh meletakkan bayi secara
hati-hati keatas timbangan dalam posisi terlentang.
5) Petugas gizi membaca angka timbangan setelah angka
timbangan berhenti bergerak.
6) Petugas gizi mencatat berat badan bayi.
b. Penimbangan Berat Badan menggunakan timbangan injak
1) Petugas gizi meletakkan timbangan dalam posisi datar.
2) Petugas gizi memeriksa angka yang tertera pada
timbangan apakah sudah menunjukkan angka nol.
3) Petugas gizi memastikan pasien mengenakan pakaian
seminimal mungkin dan meletakkan barang bawaannya.
4) Petugas gizi mempersilahkan pasien naik ke atas
timbangan dan meminta pasien untuk berdiri tegak.
5) Petugas gizi membaca angka yang tertera pada
timbangan.
6) Petugas gizi mencatat berat badan pasien.
c. Pengukuran panjang badan (usia 0-24 bulan). Bila anak 0-24
bulan diukur berdiri, maka hasil pengukuran ditambahkan
toleransi sebesar 0,7 cm dan sebaliknya, bila anak usia > 24
bulan memakai pengukuran panjang badan maka hasil
pengukuran dikurangkan toleransi sebesar 0,7 cm
1) Petugas gizi meminta pengasuh melepas alas kaki, topi,
jaket dan kunciran rambut bayi.
2) Petugas gizi meminta pengasuh membaringkan bayi
dengan posisi telentang dengan kepala menempel pada
bagian pembatas alat ukur panjang badan yang tidak
bergerak. Posisi kaki pada bagian pembatas yang
bergerak (microtois).
3) Petugas gizi meminta pengasuh untuk memegang kepala
bayi agar menghadap ke atas dan ubun-ubun bayi
menempel pada batas alat yang tidak bergerak.
4) Petugas gizi menekan lutut bayi agar posisi kaki lurus
dengan tangan kiri, sementara tangan kanan petugas
menarik pembatas alat ukur panjang badan bayi yang
bergerak (microtois) sampai menyentuh telapak kaki bayi.
Posisi telapak kaki bayi harus membentuk sudut 90 0
dengan posisi kaki.
5) Petugas gizi membaca angka yang ditunjukkan garis
merah pada microtois.
6) Petugas mencatat hasil pengukuran.
d. Pengukuran Tinggi Badan.
1) Petugas gizi meminta pasien melepaskan alas kaki dan
tidak ada penghalang di kepala seperti topi dan kuncir
rambut.
2) Petugas gizi meminta pasien berdiri tegak lurus diatas
tanda pada lantai dengan punggung menempel didinding
dan kepala tegak.
3) Petugas gizi memastikan tumit, bokong, punggung dan
kepala pasien menempel di dinding.
4) Petugas gizi menarik microtois hingga alas microtois
menyentuh ubun-ubun pasien dengan posisi tegak lurus
dan menempel di dinding.
5) Petugas gizi membaca angka yang ditunjukkan garis
merah pada microtois.
6) Petugas gizi mencatat hasil pengukuran
e. Pengukuran LILA
1) Petugas gizi meminta pasien menggulung lengan baju
hingga ke bahu lalu menekuk siku lengan membentuk
sudut 900.
2) Petugas gizi mengukur panjang lengan dari pangkal bahu
hingga ujung siku.
3) Petugas gizi membagi dua hasil pengukuran untuk
menentukan pertengahan lengan.
4) Petugas gizi meminta pasien meluruskan lengannya ke
bawah lalu melingkarkan pita LILA dipertengahan lengan
pasien. Pengukuran tidak boleh terlalu kencang atau
terlalu longgar.
5) Petugas gizi membaca angka yang ditunjukkan tanda
panah pada pita LILA.
6) Petugas gizi mencatat hasil pengukuran
4. Petugas Mencatat Hasil Penimbangan Berat Badan dan
Pengukuran Tinggi Badan Pada KMS
5. Petugas Melakukan penyuluhan gizi

3/4
6. Petugas melakukan penyuluhan kesehatan
7. Pasien Pulang
7. Diagram Alir
Pasien datang ke
posyandu

Pendaftaran balita

Penimbangan BB dan
TB Balita

Pencatatan KMS

Penyuluhan status GIZI

Pelayanan Kesehatan

Pulang

8. Unit Terkait 1. Posyandu


2. Poli MTBS
3. Poli KIA
4. Poli Umum
5. Posyandu Lansia
6. Posyandu PTM
9. Rekam Histori Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1 Kebijakan SK Kepala UPTD 11 Januari 2023
Rawat Inap
Ketapang No.
445/052.b/IV.03/I/2
023 Tentang Jenis-
Jenis Pelayanan di
UPTD Rawat Inap
Ketapang

5/4

Anda mungkin juga menyukai