1 Pengertian Menimbang berat badan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan
menimbang berat badan
3 Kebijakan Berdasarkan Surat Tugas Kepala Puskesmas Kelobak Tanggal : 440/
/SK/A.I/PKM-KLB/I/2019 Tentang Penanggung Jawab Program dan
Pelaksana Program Puskesmas Kelobak tahun 2019.
4 Referensi Pedoman Gizi, Permenkes RI. No. 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
5 Prosedur/langkah – A. Persiapan alat dan bahan
langkah
1. Timbangan
B. Petugas yang melaksanakan
1. Petugas Gizi
2. Kader posyandu
C. Langkah-langkah
1. Beritahu pasien
2. Bawa pasien kedekat timbangan
3. Letakkan timbangan ditempat yang datar
4. Pindahkan pasien ketimbangan
5. Ukur berat badan
6. Baca angka yang tertera pada timbangan
7. Turunkan pasien dari timbangan
8. Catat hasil pada buku catatan (rekam medis)
8 Unit terkait Gizi
10 Rekaman Historis
MENGUKUR TINGGI BADAN
1 Pengertian Mengukur tinggi badan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengukur tinggi badan dengan menggunakan mikrotoise.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran tinggi
badan.
3 Kebijakan Berdasarkan Surat Tugas Kepala Puskesmas Kelobak Tanggal : 440/
/SK/A.I/PKM-KLB/I/2019 Tentang Penanggung Jawab Program dan
Pelaksana Program Puskesmas Kelobak tahun 2019.
4 Referensi Pedoman Gizi, Permenkes RI. No. 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
5 Prosedur/Langkah – A. Persiapan alat dan bahan
langkah 1. Mikrotois
B. Petugas yang melaksanakan
1. Petugas Gizi
C. langkah-langkah
1. Petugas menyiapkan mikrotoise
2. Petugas meletakkan mikrotoise di lantai yang rata dan lurus
3. Petugas memastikan angka pada alat menunjukkan angka nol
4. Petugas memastikan orang yang ditimbang sudah melepaskan
sepatu/sandal dan barang yang dibawa
5. Petugas mengukur tinggi badan dalam posisi tegak lurus di
bawah mikrotoise membelakangi dinding
6. Petugas mengatur posisi kepala orang yang ditimbang di
bawah alat geser mikrotoise dengan pandangan lurus kedepan
7. petugas mengatur posisi orang yang ditimbang berdiri tegak
bebas, bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan
tumit menempel ke dinding
8. Petugas menarik kepala mikrotoise sampai puncak kepala
siswa
9. Petugas membaca angka pada jendela baca dari arah depan
dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah dari
angka kecil ke arah angka besar
10.Petugas mencatat hasil pengukuran tinggi badan setiap siswa
pada rekam medis
6 Bagan Alir
7 Hal-hal yang perlu Posisi longboard/mikrotoice yang tepat
diperhatikan
8 Unit terkait Gizi
10 Rekaman Historis
PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
1 Pengertian Pemberian ASI ekslusif adalah pemberiian ASI pada bayi 0-6 bulan
hanya ASI saja tampa ada tambahan makanan apapun.
2 Tujuan Sebagai acuan pemberian ASI pada anak 0-6 bulan.
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004 tentang
kebjakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 450/Menkes/SK/1v/2004
tentang pemberian ASI secara ekslusif pada bayi di Indonesia;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang pedoman penyelenggaraan
system kewaspadaan dini kejadian luar biasa ( SKD-SLB );
4. Kebijakan Kepala Puskesmas No : 445/018/0206/1.1.
Mencuci tangan
Keluarkan sedikit ASI lalu
oleskan di sekitar puting
Dekatkan mulut bayi ke putingPastikan puting & aerola msk dlm mulut bayi
susu ibu sampai bibir bayi
menyentuh puting
Jika balita gizi kuarng atau gizi buruk rujuk ke pkmDatang kerumah balita BGM
1 Pengertian Pelacakan kasus Ibu hamil kek adalah ibu hamil yang LILA kurang dari
23,5 cm
2 Tujuan Sebagai acuan pelacakan kasus bumil KEK.
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Menkes / SK / II /
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004
tentang pedoman penyelenggaraan system kewaspadaan dini
kejadian luar biasa (SKD-SLB).
Berikan makanan tambahan bumil KEK Ukur panjang lengan ats tangan
kiri,bg dua lingkarkan Pita lila ke
lengan
Iodium test
Jk hasilnya biru brti mengandung iodium jk putih tdik mengandung iodium
1 Pengertian Pemberian Kapsul vitamin a dosis tinggi (100.000 SI warna kapsul biru
dan 200.000 SI kapsul merah)
2 Tujuan Sebagai acuan pemberian kapsul vitamin A
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Menkes / SK / II /
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004
tentang pedoman penyelenggaraan system kewaspadaan dini
kejadian luar biasa (SKD-SLB)
Balita 12-59 vitamin Warna MerahBayi 6-11 bln Vitamin Warna Biru
10 Rekaman Historis
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN.A
PADA IBU NIFAS
1 Pengertian Pemberian kapsul vitamin A Ibu nifas adalah ibu pasca melahirkan dan
diberikan vitamin a sebelum 42 hari
2 Tujuan Sebagai acuan pemberian vitamin. A pada ibu nifas
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Menkes / SK / II /
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004
tentang pedoman penyelenggaraan system kewaspadaan dini
kejadian luar biasa (SKD-SLB)
6 Bagan Alir
Menjelaskan manfaat vit A untk ibu nifas
10 Rekaman Historis
TABS
1 Pengertian Pengukuran tinggi dan Berat Badan anak sekolah dengan microtoice
timbangan injak untuk mengetahui untuk mengetahui status gizi anak
2 Tujuan Sebagai acuan pengukuran tinggi dan berat badan anak sekolah.
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Menkes / SK / II /
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang pedoman penyelenggaraan
system kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-SLB)
Lihat status
Pastikan
anak mnggnkn
timbangan di antropometri
angka nol
10 Rekaman Historis
ASUPAN GIZI (TERAPI GIZI)
1 Pengertian Asuhan Gizi ( terapi gizi ) untuk memberikan Diit sesuai dengan
diagnosa atau penyakitnya
2 Tujuan Sebagai acuan pemberian diit kepada pasien dan untuk menghindari
kesalahan dalam pemberian diit pasien
3 Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / Menkes / SK / II /
2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang pedoman penyelenggaraan
system kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-SLB)
10 Rekaman Historis
PENIMBANGAN BALITA DI
POSYANDU
Langkah-langkah :
1. Persiapan Alat Dacin di Posyandu
2. Pastikan Timbangan di Angka nol
3. Timbang bayi balita satu persatu
4. Catat hasil berat badan bayi balita di buku KMS bayi balita
5. Pastikan garis berat badan di garing Hijau
6. Jika berat badan bayi balita berada di garis kuning bagian atas
berarti balita mengalami gizi Lebih
7. Jika berat badan bayi balita berada di garis Kuning bagian
bawah atau bawah garis Merah berarti bayi balita mengalami
gizi kurang
8. Pencatatan dan pelaporan
Pastikan garis bb di garis hijau,jk brd di grs kuning atas berarti gizi lbh,dan jk grs Pencatatan
kuning di bawahdan
berarti gizi kurang
pelaporan
7 Hal-hal yang perlu 1. Keadaan bayi balita
diperhatikan 2. Keluarga
8 Unit terkait Gizi
9 Dokumen terkait Buku KIA
10 Rekaman Historis
SWEEPING VITAMIN.A
Langkah-langkah :
1. Pendataan sasaran bayi 6 – 11 bulan dan Balita 12 – 59 bulan
yang tidak mendapat vitamin A di Posyandu
2. Pemberian Vitamin A di Lakukan Dengan mendatangi ke rumah
Bayi Balita Yang Belum mendapatkan Vitamin A di Posyandu
3. Bayi 6 – 11 bulan diberikan vitamin warna bIru
4. Balita 12 – 59 bulan diberikan vitamin warna merah
5. Pencatatan dan Pelaporan
.
Bagan Alir Mendata sasaran balita yg Berikan
tdk mendapat
Vitamin
vitAAdgn cr mendatangi rumah bayi balita yg tdk dpt vit A
Bayi 6-11 vit A wrn Biru dan balita 12-59 wrn Merah