STUDI KASUS 6
DOSEN PENGAMPU
INTAN DIAH PRAMITASARI,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh
Daru Frengki Ardiani
20.03.0026
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis diare akut. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 130 /80 mmHg, nadi 80x /menit, pernafasan 24 x/menit,
suhu 39˚ C, klien mengeluh badan terasa panas, tidak bisa tidur karena panas. Hasil pengkajian
didapatkan klien terlihat lemah, Klien juga mengeluh mual dan muntah.
Data Objektif
1. Tekanan darah 130 /80 mmHg
2. Nadi 80x /menit
3. Pernafasan 24 x/menit
4. Suhu 39˚ C
5. Klien terlihat lemah
Data subjektif
1. Kien mengeluh badan terasa panas, tidak bisa tidur karena panas
2. Klien juga mengeluh mual dan muntah
Diagnosa
1. Hipertermia b.d dehidrasi
Hari/tgl No SDKI RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa SLKI SIKI RASIONAL
keperawatan
1. Hipertermia b.d Termoregulasi Manajemen 1. Untuk mengecek
dehidrasi hipertermia agar suhu pasien
tetap
Setelah dilakukan Tindakan 1. Monitor terjaga,menghindari
suhu tubuh kejang
keperawatan selama 3x24 jam 2. Lakukan 2. Melakukan
hipertermia pada pasien membaik pendinginan kompres untk
eksternal memepercepat
dengan kriteria hasil penurunan suhu
3. Anjurkan
tirah baring 3. Agar pasien
istirahat
indika A T 4. Kolaborasi menghindari resiko
tor jatuh
pemberian
4. Agar balance cairan
Pucat cairan dan pasien tetap terjaga
elektrolit dengan baik
Suhu
tubuh intravena
Tekan
an
darah
PEMBAHASAN
Menurut jurnal Mulyani dan Lestari Jurnal Keperawatan Terpadu Masalah Keperwatan Hipertermia
Masalah demam sudah menjadi fokus perhatian tersendiri pada berbagai profesi kesehatan
baik itu dokter, perawat, dan bidan. Bagi profesi perawat masalah gangguan suhu tubuh atau
perubahan suhu tubuh termasuk demam sudah dirumuskan secara jelas pada North Nursing
Association (Sodikin, 2012). Demam dapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas
normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Pada anak yang mengalami
peningkatan suhu ringan yaitu kisaran 37,5ºC-38°C (Sodikin, 2012).
Demam dapat membahayakan apabila timbul peningkatan suhu yang tinggi. Dampak yang
dapat ditimbulkan jika demam tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan otak, hiperpireksia yang
akan menyebabkan syok, epilepsi, retardasi mental atau ketidakmampuan belajar (Andrea, 2011).
Suhu tubuh pada kondisi meningkat dapat dipergunakan sebagai salah satu ukuran penting yang dapat
memberikan petunjuk mengenai memburuk atau membaiknya keadaan penderita. Demam merupakan
suatu pertanda adanya gangguan kesehatan dan hanyalah suatu keluhan dan bukan merupakan suatu
diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah nyeri, jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui tentang demam (Kadang, 2002).
Hipertermia dapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai
akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Pada anak yang mengalami demam
peningkatan suhu ringan kisaran 37,5-38°C. Dampak yang dapat ditimbulkan jika demam tidak
ditangani adalah bisa menyebabkan kerusakan otak, hiperpireksia yang akan menyebabkan syok,
epilepsi, retardasi mental atau ketidakmampuan belajar.
Mulyani & Lestari. 2019. Jurnal Keperawatan Terpadu Masalah Keperwatan Hipertermia. Diakses
Tanggal 13 Desember 2021. file:///C:/Users/ACER/Downloads/49-220-1-PB.pdf
Gobel, 2017. Penatalaksaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Hipertermi Diakses Tanggal 13
Desember 2021. file:///C:/Users/ACER/Downloads/31-Article%20Text-47-1-10-20181108.pdf