A. Nama Kegiatan : Bermain ciluk ba pada anak usia 2 sampai 6 bulan
B. Latar Belakang : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Berk, L, 2012) bahwa perkembangan bicara anak normalnya ketika anak berusia 2 bulan pencapaian yang telah dapat dilakukan anak ialah berceloteh (cooing dan babling) dan mengeluarkan suara vokal yang menghibur. Pada usia 2 hingga 6 bulan bayi akan mulai mengamati permainan ciluk ba yang dilakukan oleh pengasuh. Sehingga dapat merangsang kemampuan sensorik anak berupa perkembangan komunikasi melalui pendengaran dam penglihatan. C. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum : Setelah dilakukan kegiatan bermain pada anak, diharapkan anak usia 2 bulan hingga 6 bulan mendapatkan pencapaian kemampuan motorik berupa kemampuan pendengaran dan penglihatan sehingga dapat melakukan pengekspresian baik berupa celoteh cooing ataupun babbling dan mengeluarkan suara vokal. 2. Tujuan Khusus : a. Anak dapat melakukan pengekspresian perasaan b. Anak menunjukkan respon terhadap permainan ciluk ba c. Anak menyatakan emosi berupa tertawa atau menirukan permainan ciluk ba dengan celoteh khas seperti cooing atau babbling D. Jenis Permainan : Ciluk ba E. Sasaran : Anak usia 2 sampai 6 bulan F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Pukul 09.00 WIB di Ruang Anak RS Serulingmas Hari/ Tanggal : 7 Maret 2022 Tempat : Ruang Anak Rs Serulingmas G. Media/ Alat Permainan : Tangan H. Pengorganisasian petugas : 1. Pemimpin/leader : Daru Frengki Ardiani 2. Fasilitator : Risya Alifia I. Rencana Kegiatan : No. Waktu Kegiatan Keterangan 1. 5 menit 1. Pembukaan Leader 2. Perkenalan 3. Penjelasan Tujuan 2. Sesuai 1. Menjelaskan permainan berupa Leader dan kebutuhan ajakan akan melakuakan permainan fasilitator ciluk ba pada anak berupa menutup kedua tangan ketika mengatakan ciluk dan membuka kedua tangan saat mengatakan ba. 2. Mempraktikan permainan ciluk ba pada anak 3. Melakukan motivasi pada anak untuk melakukan permainan ciluk ba 3. 5 menit 1. Mengakhiri permainan Leader 2. Evaluasi kegiatan
J. Dasar Teori : Bermain dan Jenis Permainan (dilampirkan)
Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik, sosial, sistem komunikasi. Bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan anak (Garvey, 1990). Kegiatan bermain mempengaruhi perkembangan enam aspek perkembangan anak, yakni aspek kesadaran diri (personal awareness), emosional, sosial, komunikasi, kognisi, dan keterampilan motorik (Catron & Allen, 1999). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Berk, L, 2012) bahwa perkembangan bicara anak normalnya ketika anak berusia 2 bulan pencapaian yang telah dapat dilakukan anak ialah berceloteh (cooing dan babling) dan mengeluarkan suara vokal yang menghibur. Pada usia 2 hingga 6 bulan bayi akan mulai mengamati permainan ciluk ba yang dilakukan oleh pengasuh. Sehingga dapat merangsang kemampuan sensorik anak berupa perkembangan komunikasi melalui pendengaran dan penglihatan. Disamping itu menurut Moritz Lazarus, anak bermain karena mereka memerlukan penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari. Hal ini mengandung pengertian bahwa apabila tidak bermain anak akan menderita kelesuan akibat ketiadaan penyegaran. Evaluasi Kegiatan : (sesuaikan dengan tujuan) 1. Anak telah mampu melakukan melakukan pengekspresian perasaan setelah dilakukannya permainan. 2. Anak menyatakan menunjukkan respon terhadap permainan ciluk ba 3. Anak tampak emosi berupa tertawa atau menirukan permainan ciluk ba dengan celoteh khas seperti cooing atau babbling K. Daftar Pustaka Nur Hasanah. 2020. Analisis Pola Asuh Orang Tua terhadap Keterlambatan Bicara pada Anak Usia Dini. file:///C:/Users/ACER/Downloads/456-2582-2-PB.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret 2022 pukul 23.50. Dyah Rohma Wati. 2016. Sendi Sintaksis Dalam Pemerolehan Bahasa Pertama. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/viewFile/1498/1388. Diakses pada tanggal 4 Maret 2022 pukul 23.54. Dr. Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum. 2021. Modul 1 Teori dan Konsep Bermain. http://repository.ut.ac.id/4699/1/PAUD4201-M1.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret 2022 pukul 00.01.